Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

Program : Peningkatan Jalan dan Jembatan


Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18
Lokasi : Kecamatan Loa Janan
Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran : 2019
Masa Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender

Beberapa yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pekerjaan dilapangan


sebagai berikut :
1. Pekerjaan ini hanya dilaksanakan setelah penandatangan kontrak.
2. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
3. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
4. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan /
material dan lalu lintas.
5. Situasi dan Ukuran-ukuran.

1. S I T U A S I
 Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus
dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
 Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
 Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan

2. U K U R A N

 Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-
ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan
ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam
gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan
ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan
patokan.
 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan
dalam peninjauan lokasi.
 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam
pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan
kedalaman.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 1 Of 22
 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan
dengan alat ukur optic yang sudah ditera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada
titik duga patok (peil nol).
 Untuk bangunan Konstruksi Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 sebelum
kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto Nol (Dokumentasi
Pekerjaan).

Adapun lingkup metode pelaksanaan Paket Kegiatan Pembangunan Jalan Menuju SDN 013
PUTAQ RT. 18 meliputi pekerjaan yaitu :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) Pembersihan Lokasi
2) Mobilisasi dan Demobilisasi

B. PEKERJAAN SALURAN
1) Galian Tanah
2) Pasangan Batu Gunung
3) Plesteran

C. PEKERJAAN JALAN
1) Galian Tanah
2) Agregat Kelas B
3) Cor Beton f'c 21.7 Mpa (K-250) tebal 20 cm
4) Begisting
5) Baja Tulangan
6) Pipa PVC 3/4"
7) Joint Sealent

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 2 Of 22
ALUR METODE KERJA
Dengan Metode Pelaksanaan kerja ditiap item pekerjaan tersebut yaitu :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Melakukan mobilisasi dan demobilisasi material sebagaimana tercantum dalam Bill of
Quantities mencakup penyediaan : sarana pengangkutan dilokasi untuk tenaga kerja, staf,
bahan, peralatan kebutuhan sarana incidental pelaksanaan pekerjaan, dan pemindahan semua
instalasi di lapangan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai. Selain itu harus mencakup, tetapi
tidak terbatas pada :
a. Transportasi dan pemasangan semua material ke lokasi dimana material tersebut akan
digunakan.
b. Transportasi untuk staf, personil dan tenaga kerja lapangan.
c. Lingkup Pekerjaan Persiapan :
1) Pembersihan Lokasi
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pembersihan lokasi dari segala sampah, material yang tidak digunakan lagi dilakukan
dengan menggunakan alat bantu sebelum pekerjaan Pengukuran / Ps. Bouwplank, jika
terlalu banyak hasil pembersihan maka dibuang dengan menggunakan dump truck
keluar lokasi pekerjaan yang telah disetujui oleh konsultan pengawas dan owner
pekerjaan.
 Perataan lokasi menggunakan alat mekanis atau manual berdasarkan situasi dilokasi
pekerjaan agar dapat mepercepat pembangunan.
 Areal tanah yang akan ditanami dibersihkan dari pengganggunya, seperti:
- Batu, puing, atau benda-benda keras lainnya,
- Sisa-sisa batang dan akar tanaman
 Pembersihan ini penting sekali agar tanaman dapat tumbuh secara merata.
 Di suatu areal, kadangkala ditemukan puing-puing sisa bangunan/struktur, Benda ini
harus dibongkar, dipindah, dan diisi dengan tanah yang baik, Sisa batang pohon juga
harus disingkirkan sebab kalaupun akan melapuk, prosesnya masih lama.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 280,00 M2
 Masa Pelaksanaan : 3 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Nihil bahan
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 3 Of 22
2) Mobilisasi dan Demobilisasi
 Mobilisasi Dilakukan diawal pelaksanaan pekerjaan setelah penandatangan Kontrak
dengan waktupengiriman kurang lebih
 Pada lokasi mobilisasi perlu dipasang rambu peringatan agar tidak membahayakan
pengguna jalan.
 Mobilisasi alat dilakukan sesuai dengan keperluan peralatan di lapangan
 Mobilisasi materaial dilakukan sesuai dengan keperluan di lapangan dengan memenuhi
spesifikasi material.
 Mobilisasi peralatan dan material sampai kelokasi pekerjaan menggunakan jalan
darat.
 Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
ini meliputi:

NO JENIS PERALATAN KAPASITAS JUMLAH

1 Excavator Mini 35 HP 1 Unit


2 Dump Truck 4 Ton 1 Unit
3 Stamper 5,5 Hp 1 Unit
4 Concrete Mixer 0,3 – 0,6 Liter 1 Unit
5 Concrete Vibrator 5,5 HP 1 Unit
6 Concrete Cutter 5,5 HP 1 Unit
7 Alat bantu - 1 SET
 Pelaksana dan Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner
yang dibantu oleh konsultan pengawas.
 Demobilisasi Dilakukan diakhir pelaksanan pekerjaan
 Pada lokasi demobilisasi perlu dipasang rambu peringatan agar tidak membahayakan
pengguna jalan.
 Semua sampah-sampah dan materaial yang tidak digunakan lagi di demobilisasi keluar
lokasi pekerjaan.
 Seluruh peralatan yang ada dilapangan didemobilisasi ke pemberi sewa atau ke
workshop jika alat milik sendiri.
 Pelaksana dan Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner
yang dibantu oleh konsultan pengawas.
 Demobilisasi peralatan dan material sampai workshop pemilik alat menggunakan
jalan darat.
 Volume Pekerjaan : 1,00 Ls
 Masa Pelaksanaan mobilisasi : 3 Hari
 Masa Pelaksanaan demobilisasi : 2 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Seluruh personil masing-masing jabatan
 Bahan yang digunakan :
1. Bahan bakar kendaraan
 Peralatan yang digunakan :
1. Excavator Mini
2. Dump Truck

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 4 Of 22
3. Stamper
4. Concrete Mixer
5. Concrete Vibrator
6. Concrete Cutter
7. Alat bantu

B. PEKERJAAN SALURAN
1) Galian Tanah
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Sebelum melaksanakan pekejaan galian tanah pelaksana harus menentukan titik galian
dan dimensi galian berdasarkan acuan gambar kerja pada dokumen lelang.
 Penggalian tanah saluran dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
 Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan mekanis alat excavator mini dan manual yaitu
menggunakan alat pertukangan sederhana seperti sekop, pacul dll untuk perapian
dimensi galian
 Pekerjaan galian untuk semua lubang baru dapat dilaksanakan setelah papan
bangunan (Bouwplank) dengan penahan papan dan titik-titik sumbu ukur telah
selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi.
 Kedalaman galian untuk lubang harus mencapai tanah yang keras dan sekurang-
kurangnya sesuai dengan gambar kerja, untuk hal tersebut diadakan pemeriksaan
ditempat oleh direksi/pengawas lapangan.
 Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja,
dasar galian datar dan dibersihkan dari segala kotoran akar-akar tanaman dan humus-
humus dan lain-lain yang bisa membahayakan konstruksi.
 Bilamana pekerja melakukan penggalian yang melebihi apa yang ditetapkan pada
gambar, maka pekerja harus menutup kembali kelebihan kedalam galian
tersebut dengan pasir urug yang dipadatkan dan disiram dengan air lapis demi
lapis dengan ketebalan maximum 15 cm dipadatkan setiap lapis sampai mencapai
peil yang diperlukan dan semua tambahan ditanggung oleh pekerja.
 Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan ke luar dari tempat pekerjaan sehigga
tidak mengganggu pekerjaan.
 Terhadap kemungkinan terkumpulnya air dalam galian, baik disaat penggalian
maupun pada saat pelaksanaan pekerjaan struktur saluran harus disediakan pompa
air yang jika diperlukan dapat kerja terus menerus.
 Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan dari tempat pekerjaan dan
dilaksanakan sebelum pekerjaan struktur parit dimulai. Antara Bouwplank dan
galian harus bebas dari timbunan tanah, tempat pembuangan akan ditentukan direksi.
 Sekelompok pekerja merapikan hasil galian untuk mempermudah pekerjaan
selanjutnya.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 196,24 M3
 Masa Pelaksanaan : 7 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Mandor : 1 orang

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 5 Of 22
 Bahan yang digunakan :
1. Bahan bakar kendaraan
 Peralatan yang digunakan :
1. Excavator Mini
2. Dump Truck
3. Alat bantu

2) Pasangan Batu Gunung


 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana. Pekerjaan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat berat untuk
menggali seperti excavator.
 Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan setelah beton pilecap terpasang.
 Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
 Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal
3-5 cm.
 Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan
dari adukan dengan perekat camp. 1pc : 4 psr harus disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
 Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
 Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
 Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir
sesuai dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat
disiapkan menggunakan alat concrete mixer atau secara manual.
 Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan
permukaan pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu gunung apakah sudah sesuai rencana.
 Pada jarak tertentu dipasang pipa peresapan yaitu pipa PVC dia 1,5 inch.
 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu gunung dengan plesteran siar dan jika
diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk memperhalus
permukaan dari pasangan batu.
 Diakhir pelakasanan pasangan batu sebagian pekerja melakukan pembersihan lokasi
pekerjaan dari sisa-sisa material pelaksanaan.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 111,50 M3
 Masa Pelaksanaan : 11 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 11 Orang
2. Tukang : 4 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 6 Of 22
 Bahan yang digunakan :
1. Batu Gunung
2. Semen Porland
3. Pasir Pasang
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Mixer
2. Alat bantu

3) Plesteran
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Adukan Plesteran dinding dibuat menggunakan concrete mixer dengan campuran 1 pc :
3 ps sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen teknis lelang.
 Pekerjaan plesteran dikerjakan oleh tukang batu menggunakan alat pertukangan manual
yang dibantu oleh pekerja dengan tebal lapisan plesteran maks. 15-30 mm sudah
termasuk tebal finish.
 Memasang benang pada keempat sisi bidang dinding sesuai ketebalan yang di
kehendaki
 Membuat caplaan dari adukan ukuran 10 x 10 cm2 dengan potongan triplek 2 x 5 cm
diatasnya sesuai ketebalan plesteran.
 Membuat lajur kepalaan plesteran horizontal per bidang (sisi atas dan bawah) dengan
memperhatikan lot lokasi paling atas dan bawah dengan menyesuaikan plesteran antar
kepalaan .
 Buat kepalaan vertikal @ 1,5 m dari atas ke bawah dan biarkan +/- 24 jam (note : siku
20.20.2 dapat dipakai sebagai kepalaan).
 Penyiraman dinding batu gunung sebelum dilaksankan plesteran antara kepalaan.
 Kamprot dan ratakan dengan jidar allumunium dan biarkan mengering 3-4 hari.
 Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata.
 Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata. Setelah
plesteran kering dilanjutkan ke pekerjaan acian.
 Acian dibuat dari campuran 1 pc : 2 air diaduk merata sampai didapat campuran yang
homogeny.
 Lapisan acian dilakukan oleh tukang batu menggunakan alat pertukangan sederhana
pada bidang plesteran dan permukaan beton dengan ketebalan maks. 3 mm.
 Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran
 Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
 Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
 Biarkan ± 14 hari sebelum dicat agar pengaruh garam alkali hilang / berkurang. (note :
pengaruh garam alkali dapat mengakibatkan perubahan warna)
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas
 Volume Pekerjaan : 490,60 M2
 Masa Pelaksanaan : 7 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 7 Orang
2. Tukang : 4 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 7 Of 22
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Semen Porland
2. Pasir Pasang
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Mixer
2. Alat bantu

C. PEKERJAAN JALAN
1) Galian Tanah
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Sebelum melaksanakan pekejaan galian tanah pelaksana harus menentukan titik galian
dan dimensi galian berdasarkan acuan gambar kerja pada dokumen lelang.
 Penggalian tanah dapat dimulai setelah dilakukan pengukuran dan pemasangan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
 Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan mekanis alat excavator dan manual yaitu
menggunakan alat pertukangan sederhana seperti sekop, pacul dll untuk perapian
dimensi galian
 Pekerjaan galian untuk semua lubang baru dapat dilaksanakan setelah papan
bangunan (Bouwplank) dengan penahan papan dan titik-titik sumbu ukur telah
selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi.
 Kedalaman galian untuk lubang harus mencapai tanah yang keras dan sekurang-
kurangnya sesuai dengan gambar kerja, untuk hal tersebut diadakan pemeriksaan
ditempat oleh direksi/pengawas lapangan.
 Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja,
dasar galian datar dan dibersihkan dari segala kotoran akar-akar tanaman dan humus-
humus dan lain-lain yang bisa membahayakan konstruksi sebelumya.
 Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan ke luar dari tempat pekerjaan sehigga
tidak mengganggu aktivitas masyarakat diarea pekerjaan.
 Terhadap kemungkinan terkumpulnya air dalam galian, baik disaat penggalian
maupun pada saat pelaksanaan pekerjaan struktur parit harus disediakan pompa
air yang jika diperlukan dapat kerja terus menerus.
 Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan dari tempat pekerjaan
ketempat pembuangan akan ditentukan direksi.
 Terhadap kemungkinan terkumpulnya air dalam galian, baik disaat penggalian
maupun pada saat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan pompa air yang jika
diperlukan dapat kerja terus menerus.
 Sekelompok pekerja merapikan hasil galian untuk mempermudah pekerjaan
selanjutnya.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 1.732,00 M3
 Masa Pelaksanaan : 25 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Bahan bakar kendaraan

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 8 Of 22
 Peralatan yang digunakan :
1. Excavator Mini
2. Dump Truck
3. Alat bantu

2) Agregat Kelas B
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini adalah proses pengembalian kondisi permukaan yang permukaan
tanahnya tidak leveling/berlubang, sehingga diperlukan pengembalian bentuk kondisi
jalan tersebut.
 Pekerjaan ini diperlukan agar ketika pekerjaan beton semen dilakukan tidak ada lagi
jalan yang berlubang, selain itu proses pengerjaannya juga disesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan.
 Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan
menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering
maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 1743 : 2008.
 Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Stamper
 Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 %
dibawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air
optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi
(modified) yang ditentukan oleh SNI 1743 : 2008,
 Operasi penggilasan/pemadatan harus merata dengan memperhatikan daerah mana
yang di beri aggregat.
 Mobilisasi peralatan dan material sampai kelokasi pekerjaan menggunakan jalan darat.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 59,59 M3
 Masa Pelaksanaan : 2 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Tukang : 2 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Agregat Klas B
 Peralatan yang digunakan :
1. Dump Truck
2. Stamper
3. Alat bantu

3) Cor Beton f'c 21.7 Mpa (K-250) tebal 20 cm


Pekerjaan ini meliputi pembuatan pekerjaan begesting dan perkerasan beton kaku (rigid)
beton f’c 21.7 Mpa (K250) tebal 20 cm, pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan
Agregat Kelas B dipadatkan

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 9 Of 22
Proses pelaksanaan pekerjaan :
a. Pekerjaan acuan/bekesting :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi
proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Bekisting/acuan dibuat dengan menggunakan plywood 9 mm dengan tulangan
menggunakan kayu acuan diperkuat dengan paku, dimana ukuran dari bekisting
disesuaikan dengan spek atau petunjuk dari direksi.
 Bekisting dibuat sekokoh mungkin agar tidak goyang saat dituang adukan beton
diratakan dengan rigid paver/concrete screader kemudian digetar dengan concrete
vibrator.
 Bekisting dipasang diatas lapis pondasi beton.
b. Pekerjaan Baja Tulangan :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi
proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini dikerjakan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan
alat kerja bar cutter dan bar bender, pekerjaan dilaksanakan setelah
pekerjaan lapis aggregate berlangsung.
 Baja tulangan dibuat dan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk dari
direksi dimana dalam perakitan dan pemasangan baja tulangan ada dua macam
yaitu baja tulangan memanjang dan baja tulangan melintang, diameter dari baja
tulangan sesuai gambar spek atau petunjuk dari direksi.
 Tukang besi memotong besi dengan menggunakan bar cutter dan
membengkokkan besi dengan mengunakan bar bending, kemudian baja
tulangan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk dari direksi
 Baja tulangan melintang dipasang pada setiap jarak antara + 4-5 meter dimana
pada baja tulangan tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak
(□) tulangan memanjang dan besi dowel yang dirakit menjadi satu.
 Baja tulangan memanjang dipasang pada sepanjang jalan beton yang akan dicor
dimana letak tepat ditangah-tengah rencana jalan beton, dimana pada baja
tulangan tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□)
tulangan memanjang dan besi tie bar yang dirakit menjadi satu.
 Bila digunakan dowel, maka harus dipasang sejajar dengan permukaan dan
garis sumbu perkerasan beton, dengan memakai penahan atau perlengkapan
logam lainnya yang dibiarkan tertinggal dalam perkerasan.
 Ujung dowel harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. Bagian
setiap dowel yang diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar, harus dilapisi sampai merata dengan bahan aspal atau bahan pelumas
yang disetujui, agar bagian dowel tersebut tidak ada melekat pada beton.
 Penutup (selubung) dowel dari PVC ¾” atau logam yang disetujui Direksi
Pekerjaan, harus dipasang pada setiap batang dowel hanya digunakan
dengan sambungan ekspansi. Penutup atau selubung tersebut harus berukuran pas
dengan dowel dan ujungnya yang tertutup harus kedap air.
 Sebagai pengganti rakitan dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bisa
diletakkan dalam seluruh ketebalan perkerasan dengan perlengkapan mekanik
yang disetujui Direksi Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 10 Of 22
 Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing-masing dowel
pada lokasi manapun sebagaimana yang diukur pada rakitan dowel haruslah ±
2 mm untuk dua per tiga jumlah dowel dalam sambungan, ± 4 mm untuk satu
dari sisa sepertiga jumlah dowel dalam sambungan, dan ± 2 mm antar dowel yang
berdampingan dalam
 Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat
yang akan mengganggu kelekatan baja dengan beton.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang
dibantu oleh konsultan pengawas.
c. Pekerjaan Beton Cor/pengecoran beton :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi
proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Bahan campuran beton terdiri pasir beton, aggregate kasar dan semen, sebelum
dilakukan pekerjaan pencampuran material beton terlebih dahulu bahan material
beton harus dibuatkan job mix untuk campuran beton sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement), campuran beton mutu K-250.
 Pembuatan Job mix campuran beton dibuat pada laboratorium yang telah
mendapat rekomendasi dari direksi.
 Proses pencampuran material beton dibuat sesuai dengan job mix yang telah
dibuat
 Proses pencampuran material beton dilakukan di batching plan dimana
wheel loader mengambil dan menuang material beton yaitu pasir beton dan
aggregate kasar kedalam colbin untuk selanjutnya diteruskan kedalam batching
plant dimana didalam batching plan material aggregate tersebut dicampur dengan
semen.
 Setelah proses pencampuran beton selesai beton didalam batching plan dituang
kedalam truck mixer untuk dibawa ketempat lokasi pengecoran.
 Truck mixer menuang adukan beton kedalam acuan/bekisting yang telah dibuat,
ketebalan beton harus disesuaikan dengan acuan/bekisting yang sudah dibuat.
 Setiap volume beton dalam satu kali pengecoran mencapai 50 M3 dibuat satu
uji sampling yang meliputi uji slump test dan uji karakteristik beton, untuk uji
karakteristik beton dibuat 9 benda uji, masing-masing untuk benda uji umur beton
7 hari (3 buah), umur beton 21 hari (3 buah) dan umur beton 28 hari (3 buah).
 Beton dalam acuan diratakan dengan menggunakan mesin perata beton atau
concrete screader/rigid paver.
 Penghamparan harus dilakukan secara menerus di antara sambungan melintang
tanpa sekatan sementara.
 Bilamana beton yang dicor bersambungan denganl ajur perkerasan yang telah
selesai terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus dioperasikan di atas
lajur tersebut, kekuatan beton lajur itu harus sudah mencapai sekurang-kurangnya
90% dari kekuatan yang ditentukan untuk beton 28 hari. Bilamana hanya
peralatan penyelesaian yang akan melewati lajur yang ada, penghamparan pada
lajur yang bersebelahan dapat dilakukan setelah umur beton tersebut mencapai 3
hari.
 Beton harus dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang
dan pada kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang
dimasukkan kedalam beton.Vibrator tidak boleh menyentuh langsung

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 11 Of 22
perlengkapan sambungan atau sisi acuan. Vibrator tidak boleh digunakan lebih
dari 5 detik pada setiap tempat.
 Beton harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan
sambungan kontraksi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung dari
corong curah atau penampung (hopper) kearah perlengkapan sambungan keeuali
jika penampung (hopper) tersebut telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga
penumpahan beton tidak menggeser posisi sambungan.
 Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai
dihampar harus disingkirkan dengan cara yang disetujui.
Contoh penghamparan beton dengan rigid paver/concrete screader :

 Untuk peralatan lainnya seperti wheel loader, batching plan, concrete vibrator,
water tanker dan concrete paver waktu penggunaannya mengikuti truck mixer.
Jadi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini berdasarkan
asumsi perhitungan diatas adalah selama 52 hari kerja.
d. Perawatan beton (Curing) :
 Permukaan Perkerasan Beton Semen yang terekspos harus segera dirawat
dengan penyemprotan bahan perawatan yang disetujui.
 Bahan perawatan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak
terputus, dan disemprotkan dengan merata dalam 2 kali penyemprotan :
 Pertama-tama dalam waktu 15 menit setelah kondisi air permukaan "tidak
begitu mengkilap",dan yang kedua 10 sampai 30 menit setelah itu atau
sebagaimana disarankan pabrik pembuatnya.
 Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 30
menit setelah penggarukan dan yang kedua haruslah 15 sampai 45 menit
sesudahnya.
 Alat penyemprot yang dapat beroperasi penuh merupakan prasyarat untuk
penghamparan perkerasan .Masing-masing penyemprotan harus dengan kadar
yang sesuai dengan sertifikat pengujian untuk perawatan yang efisien, harus
memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m", kecuali bahwa:
 Untuk lokasi yang disemprot selain dengan alat penyemprot mekanik,kadar
penyemprotan harus lebih tinggi 25% dari kadar yang disebutkan dalam
sertifikat pengujian untuk perawatan yang efisien, harus memenuhi nilai
minimum 0,20 ltr/m". Lokasi ini termasuk permukaan untuk sambungan dan

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 12 Of 22
ruas-ruas dengan tepi acuan bergerak yang ditunjang oleh acuan sementara
pada saat penyemprotan awal.
 Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang
dalam waktu 6 (enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak
kurang dari kekurangan dua kali penyemprotan semula.
 Lapisan perawatan harus dipertahankan utuh dalam bentuk selaput (membrane)
yang menerus dan tidak patah sampai kekuatan lapangan sebesar 300 kg/cm
dicapai. Setiap kerusakan selaput perawatan (curing membrane) harus
diperbaiki dengan penyemprotan manual pada lokasi yang ada.
 Sebagai tambahan, apabila melakukan penghamparan pada segmen baik arah
melintang atau arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah dicor
sebelumnya dengan umur kurang dari 7 hari harus dilakukan penyemprotan ulang
minimum 2 m pada sisi yang bersebelahan baik melintang atau memanjang,
dan dapat diperluas pada lokasi yang sering dilalui orang selama pengecoran
pada sambungan konstruksi.
 Pada pekerjaan perkerasan beton semen waktu yang digunakan yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 8 minggu dimana waktu ini
terdiri dari pembuatan dan pemasangan bekisting/acuan yang memakan waktu 1
minggu, pengadaan dan perakitan baja tulangan yang memakan waktu seminggu
pengadaan campuran beton dan penghamparan yang memakan waktu 6 minggu
serta pemasangan joint/sambungan dan curring beton yang memakan waktu 1
minggu
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang
dibantu oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 119,18 M3
 Masa Pelaksanaan : 11 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 11 Orang
2. Tukang : 4 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Semen Portland
2. Pasir
3. Batu Pecah (Maks. 30 mm)
4. Air
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Mixer
2. Concrete Vibrator
3. Alat bantu

4) Begisting
 Semua bahan dan peralatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Begisting dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton jalan yang diinginkan
sesuai gambar, bekisting ini menggunakan plywood tebal 9 mm dan diberi kayu
bekisting dengan ukuran sesuai keperluann di lapangan & stut menggunakan kayu
bekisting dengan ukuran sesuai keperluann di lapangan dengan ketentuan sebegai
berikut :

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 13 Of 22
 Fabrikasi begisting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran
dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan begisting menjadi dekat.
 Plywood dan balok dipotong dan dirakit sesuai ukuran struktur yang akan
dikerjakan
 Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang
tetap bagian struktur beton sesuai yang direncanakan
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga
tidak merusak beton
 Bekisting dipasang pada setiap struktur sesuai ukuran yang telah ditentukan dalam
gambar
 Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara
vertical maupun horizontal
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 69,20 M2
 Masa Pelaksanaan : 7 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Tukang : 2 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Paku Biasa
2. Balok Kayu Meranti
3. Plywood Tebal 9 mm
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu

5) Baja Tulangan
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini dikerjakan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan alat
kerja bar cutter dan bar bender, pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lapis
aggregate berlangsung.
 Baja tulangan dibuat dan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk dari
direksi dimana dalam perakitan dan pemasangan baja tulangan ada dua macam yaitu
baja tulangan memanjang dan baja tulangan melintang, diameter dari baja tulangan
sesuai gambar spek atau petunjuk dari direksi.
 Tukang besi memotong besi dengan menggunakan bar cutter dan membengkokkan
besi dengan mengunakan bar bending, kemudian baja tulangan dirakit sesuai dengan
gambar spek atau petunjuk dari direksi

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 14 Of 22
 Baja tulangan melintang dipasang pada setiap jarak antara + 4-5 meter dimana pada
baja tulangan tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□)
tulangan memanjang dan besi dowel yang dirakit menjadi satu.
 Baja tulangan memanjang dipasang pada sepanjang jalan beton yang akan dicor
dimana letak tepat ditangah-tengah rencana jalan beton, dimana pada baja tulangan
tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□) tulangan memanjang
dan besi tie bar yang dirakit menjadi satu.
 Bila digunakan dowel, maka harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis
sumbu perkerasan beton, dengan memakai penahan atau perlengkapan logam lainnya
yang dibiarkan tertinggal dalam perkerasan.
 Ujung dowel harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. Bagian setiap
dowel yang diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, harus
dilapisi sampai merata dengan bahan aspal atau bahan pelumas yang disetujui, agar
bagian dowel tersebut tidak ada melekat pada beton.
 Penutup (selubung) dowel dari PVC ¾” atau logam yang disetujui Direksi
Pekerjaan, harus dipasang pada setiap batang dowel hanya digunakan dengan
sambungan ekspansi. Penutup atau selubung tersebut harus berukuran pas dengan
dowel dan ujungnya yang tertutup harus kedap air.
 Sebagai pengganti rakitan dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bisa
diletakkan dalam seluruh ketebalan perkerasan dengan perlengkapan mekanik yang
disetujui Direksi Pekerjaan.
 Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing-masing dowel pada
lokasi manapun sebagaimana yang diukur pada rakitan dowel haruslah ± 2 mm
untuk dua per tiga jumlah dowel dalam sambungan, ± 4 mm untuk satu dari sisa
sepertiga jumlah dowel dalam sambungan, dan ± 2 mm antar dowel yang
berdampingan dalam
 Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang
akan mengganggu kelekatan baja dengan beton.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 1.201,45 Kg
 Masa Pelaksanaan : 5 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Tukang : 3 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Besi Beton Polos
2. Kawat Beton / Bendrat
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu

6) Pipa PVC 3/4"


 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
 Pemasangan Bahan harus sesuai dengan gambar kerja dan harus memenuhi syarat
teknis dengan persetujuan konsultan pengawas dan owner.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 15 Of 22

Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 78,40 M1
 Masa Pelaksanaan : 5 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Pipa PVC 3/4"
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu
7) Joint Sealent
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan sambungan/joint arah melintang dan
memanjang, pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan beton f'c 21.7 Mpa
(K-250) berlangsung minimal 8 jam atau 1 hari, hal dikarenakan agar
pemotongan/penggergajian pada sambungan/joint lebih muda sebab umur
beton masih muda.
 Sambungan/joint melintang ini dipasang disetiap segmen dimana tiap segmen
jaraknya + 4-5 meter atau tepat diatas baja tulangan ditengah-tengah dowel
dimana dalam pelaksanaan setelah beton umur minimal 8 jam, pada segmen yang
telah ditandai beton dipotong dengan menggunakan concrete cutter dimana
kedalaman pemotongan berkisar antara 4-6 cm atau sesuai petunjuk direksi,
beton yang sudah dipotong dibersihkan dengan menggunakan compressor
setelah beton yang sudah dipotong bersih dimasukkan cairan sealent kedalam
garis lubang potongan beton, pekerjaan ini dilakukan disetiap segmen jalan baik
sisi kiri ataupun kanan.

Contoh Sambungan/Joint Memanjang


 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu
oleh konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 113,60 M1
 Masa Pelaksanaan : 2 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Aspalt

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 16 Of 22
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Cutter
2. Alat bantu

METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN


LINGKUNGAN (K3L)

LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.

PEDOMAN DAN STANDAR


1.
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan
lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan
pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan dan
mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA (K3)
1. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2. SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 17 Of 22
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen
Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.

MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa
pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu
sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan
rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin
terjadi serta langkah-langkah pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan
untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di
lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek
yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon
terhadap keadaan darurat.
g. House keeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian Perlengkapan K3

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 18 Of 22
DIAGRAM ALIR K3

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 19 Of 22
METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 20 Of 22
METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 21 Of 22
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib
membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pekerjaan utama, pekerjaan penunjang dan lain-
lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan.
Semua sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga
halaman benar-benar bersih dan rapih.

MASA PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material
yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item
pekerjaan yang telah dikerjakan.

PENUTUP
a. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau
sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib
menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
b. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan
mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus
ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak
bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.
c. Apabila dalam (metode Pelaksanaan) ini untuk uraian dan bahan-bahan serta pekerjaan tidak
disebut dalam perkataan atau kalimat diselanggarakan oleh pemborong maka hal ini harus
dianggap seperti disebutkan. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian-
bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukkan kata demi kata dalam
bestek ini maka harus dilaksanakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.

Bontang, 15 Juli 2019

CV. PRADAH ETAM JAYA

FEBRIAN ANGGA SAPUTRA


Direktur

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Pembangunan Jalan Menuju SDN 013 PUTAQ RT. 18 Page 22 Of 22

Anda mungkin juga menyukai