Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PT MANGGALA ENERGY OIL AND GAS


TAHUN 2022

Ditetapkan Oleh:
Direktur Utama

Jl. Dharmawangsa No 65 Kecamatan Airlangga


Kabupaten Sanga-Sanga Sulawesi Selatan 61234
LEMBAR PENGESAHAN

PT MANGGALA ENERGY OIL AND GAS

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR

INSPEKSI KEELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Dibuat oleh Ditinjau oleh

HSE Manajer HSE

ujek Refal Hadi

Ditetapkan di Sulawesi Selatan pada tanggal 15 September 2022

Direktur Utama

(Ahmad Dahlan)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INSPEKSI K3

Tanggal:15 september 2022 No. Dok: ME/HSE/SOP/02


PT MANGGALA ENERGY
Dibuatoleh: Jumlahhalaman:3

Jl. Dharmawangsa No 65, KecamatanAirlangga, Revisike:


Disetujuioleh:
Kabupaten Sanga-sanga, Sulawesi Selatan 61234

1. TUJUAN
1) Untuk mengidentifikasi sumber bahaya dan tindakan yang perlu diambil guna mencegah timbulnya
cidera dan penyakit yang timbul akibat pekerjaan ataupun kerugian terhadap properti perusahaan.
2) Untuk mengatur pelaksanaan inspeksi yang meliputi lnspeksi Rutin K3, lnspeksi lnformal K3, dan
inspeksi K3 yang dilaksanakan secara teratur yang disesuaikan/dibandingkan dengan peraturan
perundangan, standar dan pedoman teknis.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pelaksanaan inspeksi yang meliputi inspeksi tempat kerja di PT Manggala
Energy Oil and Gas.

3. REFERENSI

1) Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 Lampiran II Elemen 7 Sub
elemen 7.1.1
2) OHSAS 18001: 2007 Klausul 4.5.3 incident, investigation, nonconformity, corrective action and
preventive action
3) OHSAS 18001: 2007 Klausul 4.5.1 performance measurement & monitoring
4) ISO 45001 : 2018 Klausul 9.1 Monitoring,measurement,analysis and performance evaluation
5) ISO 14001 : 2015 Klausul 9.1 pemantauan,pengukuran,analisa dan evaluasi.
6) ISO 9001 : 2015 Klausul 9.1 pemantauan,pengukuran,analisa dan evaluasi.

4. DEFINISI
1) Tempat kerja merupakan setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia.
2) Sumber bahaya merupakan segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kerugian
terhadap manusia, properti, proses dan lingkungan.
3) Inspeksi merupakan pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek.
4) Inspeksi Rutin K3 merupakan inspeksi K3 terhadap sumber-sumber bahaya ditempat.kerja secara
menyeluruh dan jadwal pelaksanaannya rutin setiap bulan (1x satu bulan).
5) Inspeksi Informal merupakan inspeksi yang tidak terencana, bersifat sederhana, dilakukan atas
kesadaran orang-orang yang menemukan atau melihat masalah-masalah K3 di dalam pekerjaannya
sehari-hari.

5. PROSEDUR

1) lnspeksi Rutin K3
Persiapan
I. lnspeksi rutin K3 dilaksanakan sekali dalam satu (1)bulan oleh lnspektur yang telah memiliki
sertifikatsebagai Ahli K3 Umum.
II. Staf membuat jadwal tahunan inspeksi rutin K3 dan menunjuk tim lnspektur.
III. lnspeksi rutin K3 akan dilaksanakan oleh lnspektor yang tidak memiliki tanggung jawab
langsung (independen) terhadap bagian/area yang di inspeksi.
IV. Jadwal inspeksi yang berisi tanggal, area yang diinspeksi dan Unit Operasi yang akan di
inspeksi serta lnspektur akan disiapkan oleh Staff untuk diketahui Production Controller dan
disetujui oleh Area Controller.
V. Para lnspektur akan mempersiapkan checklist inspeksi K3 dan hasil laporan inspeksi K3
bulan sebelumnya.
Pelaksanaan
I. lnspektur memulai pelaksanaan inspeksi dengan mengadakan pertemuan pembuka yang
bertujuan untuk mengenalkan tim inspeksi, maksud dan tujuan, meminta escort/guide sebagai
pendamping dan menerangkan ruang lingkup pelaksanaan inspeksi kepada bagian/personil
yang akan diinspeksi.
II. Tim inspeksi mengisi checklist sesuai daftar pertanyaan (namun tidak terbatas pada hal-hal
tersebut saja) dengan cara melakukan pemeriksaan dokumen, observasi, wawancara dan
melakukan uji coba terhadap peralatan (jika memang dianggap perlu).
III. Bila ditemukan ada ketidaksesuaian selama pelaksanaan inspeksi, maka Tim inspeksi mengisi
dalam Form Laporan Ketidaksesuaian dan Permintaan Tindakan Perbaikan. Dalam form
tersebut diisi ketidaksesuaian yang terjadi, penyebabnya dan tindakan perbaikan yang harus
dilakukan disertai dengan target waktu dan penangung jawab (PIC/person in charge), yaitu
personil yang ditunjuk dan berasal dari bagian yang diinspeksi.
Pelaporan
I. Laporan inspeksi yang lengkap dibuat oleh Ketua Tim dengan dibantu oleh anggota Tim
inspeksi lainnya khususnya untuk pelaksanaan inspeksi tiga bulanan oleh Safety Committee
Kantor Pusat dan inspeksi bulanan oleh Safety Committee.
II. Untuk inspeksi tiga bulanan, laporan lengkap ditandatangani oleh Ketua Safety Committee
Kantor Pusat/General Manager dan didistribusikan kepada semua Manager, Project Manager
yang bersangkutan sebagai Ketua Safety Committee dan Safety Officer.
III. Untuk inspeksi bulanan, laporan lengkap ditandatangani oleh Ketua Safety
Committee/Project Manager dan didistribusikan kepada semua Supervisor Project/Site yang
bersangkutan dan Safety Committee Kantor Pusat. Sekretaris Safety Committee.
IV. Project Manager yang menerima laporan inspeksi segera membuat rencana tindakan
perbaikan bersama dengan anggota Safety Committee Project/Site lainnya dan melaksanakan
tindakan perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
Jadwal Inspeksi
I. Inspeksi internal unit dilakukan secara rutin di tempa kerja dilakukan setiap bulan

6. LAMPIRAN
6.1. Form Inspeksi
6.2. Form Monitoring

7. LEMBAR PENGESAHAN
8. LEMBAR PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai