Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AREP KUNJUNGAN INDUSTRI

DI PT. DELTA SURYA TEXTILE PASURUAN, JAWA TIMUR

(Disusun untuk memenuhi UAS : Higiene Industri Bidang Manufaktur )

DISUSUN OLEH :

Muhammad Nova Diaz F


152011713057

PROGRAM STUDI DIII KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Tugas UAS (AREP)
Tugas Mahasiswa D3-K3
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Kelompok : Hiperkes 2C
Nama Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
Alamat Perusahaan : JL Lingkar AMD, Dusun Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia
Tanggal : 22 Juni 2022
Antisipasi*
1. Jelaskan Gambaran Umum Perusahaan
PT. Delta Surya Textile merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri
tekstil, perusahaan ini bertempat pada alamat Jl. Lingkar AMD Desa Purwodadi PO Box. 7,
Purwodadi 67163. Pasuruan, Jawa Timur. PT. Delta Surya Textile hanya berfokus pada
proses pemintalan benang saja, proses selanjutnya akan dilakukan pada pabrik yang lain,
perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 650 MT per bulan dengan total spindle
sebesar 39,340 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 500 orang. Spesifikasi Jumlah benang
sebesar 12-60 benang tunggal dan ganda, 100% Polyester dan benang campuran Viscose.

2. Jelaskan Keseluruhan Proses IndustrI


a. M/C. Blowing
Didalam bagian mesin ini terdapat beberapa bagian mesin yang digunakan untuk
menguraikan serat yang masih menggumpal agar mempermudah proses berikutnya
b. M/C. Carding
Pada proses dilakukan pemisahan antara serat panjang / ideal dan serat pendek karena
mengganggu kualitas sliver. pada tahap ini juga kotoran yang masih terisa akan jatuh
ke droppping waste. setelah pemisahan dan pembersihan selanjutnya serat akan
masuk ke bagian mesin trumpet dan callender roll dan menjadi sliver
c. M/C. Drawing Breaker/ Pass 1
Pada proses isi dilakukan perangkapan oleh QA dept. disesuaikan dengan berat sliver
masuk dan sliver keluar.
d. M/C. Drawing Finish/ Pass 2
Pada proses ini juga sama dengan proses drawing breaker 1 yang memberdakan hanya
ukuran saja yang lebih kecil. jadi lebih mudah untuk lanjut ke proses selanjutnya
e. M/C. Simplex
Pada proses ini sudah tidak ada rangkapan namun terjadi drifting karena adanya
perbedaan putaran back roller yang lebih pelan dibandingkan dengan putaran front
roller. ada juga proses pemutaran yang terjadi bertujuan untuk memberi sedikit
kekuatan agar tidak putus pada proses RSF
f. M/C. Ring Spinning Frame
Pada proses ini dilakukan perubahan bentuk rovin menjadi yarn(benang).Kemudian
dilakukan penarikan yang berfungsi untuk memperkecil penampang serat sehingga
menjadi bentuk benang.
g. M/C. Winding
Setelah serat menjadi benang, pada proses ini mengubah gulungan cop menjadi
cone.Pada proses ini juga mendeteksi kualitas benang yang digulung.
Cones Doffing
Setelah menjadi cone, kemudian pintalan benang tersebut dilakukan pelabelan
h. Pemeriksaan Ultra Violet
Pada proses ini cones benang yang diletakkan pada alat pengangkutan dimasukkan
kedalam bilik sinar ultra violet.Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas benang.
i. Packaging

3. Jelaskan Metode yang digunakan pada setiap Tahapan Proses Industri


a. M/C. Blowing
1. Penguraian : Serat yang masih bergumpal akan diurai oleh Spike Lattice agar
mempermudah proses berikutnya
2. Pembersihan : Pada proses cotton, atau serat-serat alam (Nature Fiber), adanya
daun-daun kering, biji-bijian akan dapat terpisahkan
3. Pencampuran : Sesama serat Polyester atau rayon ataupun
campuran keduanya.
b. M/C. Carding
1. Pembersihan : Apabila masih terdapat kotoran yang tersisa , akan jatuh ke
dropping waste
2. Pemisahan serat pendek : Serat pendek harus terpisah dengan serat yang panjang
karena dapat mengganggu kualitas sliver
3. Membentuk Sliver : Adanya carding action, membentuk Web, lalu menjadi sliver
setelah melalui terumpet dan Callernder Roll.
c. M/C. Drawing Breaker/ Pass 1
1. Perangkapan : Jumlah rangkapan ditentukan oleh QA dept. disesuaikan dengan
berat sliver masuk dan berat sliver keluar
2. Keseragaman serat : Feeding dari beberapa mesin agar diperoleh Uniformity yang
baik
3. Peregangan/Drafting : Dari jumlah sliver yang dirangkap akan menjadi satu sliver
saja.
d. M/C. Drawing Finish/ Pass 2
1. Perangkapan : Jumlah rangkapan ditentukan oleh QA dept. disesuaikan dengan
berat sliver masuk dan berat sliver keluar
2. Keseragaman serat : Feeding dari beberapa mesin agar diperoleh Uniformity yang
baik
3. Peregangan/Drafting : Dari jumlah sliver yang dirangkap akan menjadi satu sliver
saja.
e. M/C. Simplex
1. Peregangan/Drafting : tidak melakukan perangkapan pada proses kali ini, karena
perbedaan perputaran back roller yang lebih lambat
2. Merubah bentuk Sliver : hasil dari peregangan diatas selanjutnya disebut sebagai
Roving
3. Puntiran/Twisting : Puntiran yang dilakukan memberikan sedikit kekuatan agar
tidak putus saat proses
4. Penggulungan/Winding : Roving dalam peraba flyer menempel ke permukaan
bobbin , sedangkan bobbin bergerak naik turun.
f. M/C. Ring Spinning Frame
1. Merubah bentuk dari Roving menjadi Yarn (Benang)
2. Proses penarikan/Drafting : untuk memperkecil penampang bahan/serat
3. Pemberian Twist : Pemberian ini dilakukan sehingga membentuk benang
4. Penggulungan pada Tube.
g. M/C. Winding
1. Merubah bentuk gulungan Cop menjadi Cone
2. Menyeleksi benang : Benang yangf digulung, benang yang abnormal melalui
sensor yarn clearer
3. Mendeteksi adanya kontaminasi.
h. Cones Doffing
 Pengambilan hasil benang, pemasangan cones, pemasangan label, pemasangan
pirn, pemancingan benang, pelilitan benang, dan merekatkan label
i. Pemeriksaan Ultra Violet
 Benang-benang kemudian diperiksa dengan melewati ruangan yang diberi sinar
UV.
j. Packaging
1. Pembungkusan dengan plastic
2. Ditimbang
3. Bagging
4. Stripping band.

4. Jelaskan Peralatan yang digunakan pada setiap Tahapan Proses Industri


a. M/C. Blowing
- Hopper feeder/ Feed lattice
- Spike lattice
- Beater
- Conveyor
- Ultra cleaner
- Multi mixer
- Transport ducting
b. M/C. Carding
- Feed box
- Feed roll
- Grid bars
- Mote knife
- Cylinder
- Doffer
- Top flat
- Callender roller
- Trumpet
- Coiler plate
- Coiler table
c. M/C. Drawing
- Back feeding
- Creel
- Sliver guide
- Feed table
- Callender roller
- Scanning roll
- Draft zone (top and bottom)
- Coiler part
- Coiler plate
- Coiler table
- Autoleveller
- Automatic doffing
d. M/C. Simplex
- Back feeding
- Creel
- Sliver guide
- Trumpet
- Draft zone
a. Top and bottom roll
b. Draft cover, arm
- Apron (top and bottom)
- Condensor
- Collector
- Top cleaner
- Bottom cleaner
- Wagon atas
- Cap
- Flyer: sayap, engsel, peraba (presser)
- Bobbin
- Wagon bawah
- Kaki mesin
e. M/C. Ring Spinning Frame
- Holder/ roving hanger
- Roving rod
- Sliver guide
- Trumpet
- Draft zone
a. Top and bottom roll
b. Draft cover, arm
- Apron (top and bottom)
- Tension box
- Spacer/ distance clip
- Top cleaner
- Fluit
- Lappet
- Snail wire
- Anti baloning
- Ring flang
- Traveller
- Spindle
- Tube
- Knee break/ spindle rem
- Spindle tape
- Sparator
- Jockey pulley
- Kaki mesin
f. M/C. Winding
 Cop
 Bobbin page
 Conveyor
 Magazine
 Tension disk
 Yarn clearer
 Yarn Guide (Slub Catcher)
 Suction arm
 Suction mouth
 Suction pipe
 Drum
 Cone holder
 Rak doffing
g. Cones Doffing
 Cone
 Alat labeling

h. Pemeriksaan Ultra Violet


 Bilik sinar ulta violet

i. Packaging
 Mesin stripping band
 Timbangan digital

5. Jelaskan Bahan yang digunakan pada setiap Tahapan Proses Industri


a. M/C. Blowing : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Polyester dan Rayon.
b. M/C. Carding : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Polyester dan Rayon.
c. M/C. Drawing Breaker/ Pass 1 : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Sliver.
d. M/C. Drawing Finish/ Pass 2 : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Sliver.
e. M/C. Simplex : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Sliver
f. M/C. Ring Spinning Frame : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Roving.
g. M/C. Winding : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Yarn
h. Cones Doffing : Pada proses ini menggunakan bahan yaitu Yarn.
i. Pemeriksaan Ultra Violet : Pada proses ini tidak menggunakan bahan apapun
j. Packaging : Pada proses ini tidak menggunakan bahan apapun

6. Jelaskan Potensi Bahaya (5 Faktor) yang terdapat pada setiap Tahapan Proses Industri
a. Faktor Kimia
 Debu
 Material serat
b. Faktor Fisika
 Kebisingan
 Pencahayaan
 Radiasi ultraviolet
 Iklim
c. Faktor Biologi
 Virus
 Kuman
d. Faktor Mekanik
 Jari terpotong
 Jari terluka
e. Faktor Ergonomi
 Berdiri terlalu lama
 Gerakan repetitive
f. Faktor Psikologi
 Stress kerja
 Shift kerja
 Beban kerja
 Hubungan kerja

Rekognisi
1. Gunakan Metode Rekognisi
LAPORAN HASIL
Pengujian Getaran di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
b. Alamat : Dusun Jatisari No.1 Purwodadi Purwosari,
Karangrejo Kidul, Purwodadi, Kec. Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur 67162
b. Pengurus / Penanggung jawab :
c. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Arm Vibration Meter
b. Type, Nomor Seri : 6360
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi :-
e. Tanggal Pengujian : 22 Juni 2022
f. Waktu pengujian : 10.27 - 10.28 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS


Durasi Tindakan Pengendalian yang
Hasil
Ruang kerja Sumber Jam telah dilakukan
No. Uji NAB
/ bagian Getaran Paparan
(m/det )2

Per Hari

Administrasi :

- Melakukan pengecekan
mesin rutin di pagi hari
Mesin
yaitu pengecekan pelumas
Ring ring
5 dan juga gris mesin apakah
1. frame/rin spining 7 jam 1,11
m/det2 perlu ditambah untuk
g spining (RSP - 20
mengurangi getaran pada
PE)
mesin.

- Melakukan pengukuran
rutin oleh disnaker
setempat.
Keterangan : Titik lokasi tergambar pada sketsa terlampir

4. Metode pengukuran yang dipakai


Direct reading yaitu energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan
alat digital dan dengan demikian dapat diubah menjadi angka yang dapat langsung dibaca.
Pengukuran sesuai dengan SNI 16-7054-2004 Pengukuran percepatan getaran pada tangan

LAPORAN HASIL
Pengujian Getaran di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
b. Alamat : Dusun Jatisari No.1 Purwodadi Purwosari,
Karangrejo Kidul, Purwodadi, Kec. Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur 67162
c. Pengurus / Penanggung jawab :
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Human Vibration Analyzer VM 31
HAWB
b. Type, Nomor Seri 211122
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi : LIPI
e. Tanggal Pengujian : 22 Juni 2022
f. Waktu pengujian : 11.00 - 11.30 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

Durasi Tindakan Pengendalian yang


Hasil telah dilakukan
Ruang kerja / Sumber Jam
No. Uji NAB
bagian Getaran Paparan
(m/det )2

Per Hari

- Modifikasi engineering
yaitu dengan menggunakan
fork lift dengan sumber
energi batrai dan
menggunakan bantalan pada
Pengangkutan Mesin 1,2249 tempat duduk untuk
1. 4 jam 0,70
(Fork Lift) fork lift m/det2 mereduksi getaran.

- Administrasi yaitu rutin


memeriksa kondisi fork lift
pada sebelum digunakan
dan melakukan perawatan
secara rutin.
Keterangan : Titik lokasi tergambar pada sketsa terlampir

5. Metode pengukuran yang dipakai


Direct reading yaitu energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan
alat digital dan dengan demikian dapat diubah menjadi angka yang dapat langsung dibaca.
Pengukuran sesuai dengan ISO 2631 -5:2018 Human exposure to mechanical vibration
and shock

LAPORAN HASIL
Pengujian Iklim Kerja Panas (ISBB) di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
b. Alamat : Jalan Lingkar AMD Ds Purwodadi,
Pasuruan
c. Pengurus / Penanggung jawab : Istiyaningsih
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-
2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Heatstress meter questemp 32
b. Type, Nomor Seri : QT-32
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi :-
e. Tanggal Pengujian : 22 Juni 2022
f. Waktu Pengujian : 10.00-11.00 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

Durasi Tindakan
Ruang Paparan Beban Pengendalian yang
Waktu ISBB telah dilakukan
No. kerja / Terhadap Kerja NAB
Pengukuran (°C)
bagian Pekerja Per Fisik
Hari

administrasi
Unit
1.. 5 menit 26,5 8 jam ringan 31,0 (pengaturan jam
Blowing
istirahat 1 jam)
administrasi
Unit
2. 5 menit 26,9 8 jam ringan 31,0 (pengaturan jam
Carding
istirahat 1 jam)
administrasi
Unit
3. 5 menit 27,5 8 jam sedang 29,0 (pengaturan jam
Drawing
istirahat 1 jam)
administrasi
Unit
4. 5 menit 28,4 8 jam sedang 29,0 (pengaturan jam
Winding
istirahat 1 jam)
administrasi
Unit
5. 5 menit 26,2 8 jam sedang 29,0 (pengaturan jam
Twisting
istirahat 1 jam)
administrasi
Unit
6. 5 menit 27,7 8 jam sedang 29,0 (pengaturan jam
Simplex
istirahat 1 jam)
Keterangan : Titik lokasi tergambar pada sketsa terlampir

4. Metode pengukuran yang dipakai


Metode pengukuran yang digunakan adalah menggunakan alat Heatstress meter
questemp 32 yang dipaparkan pada tempat kerja setiap 5 menit pada pengukurannya.
LAPORAN HASIL
Pengujian Kebisingan di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
b. Alamat : Jalan Lingkar AMD Ds Purwodadi,
Pasuruan
c. Pengurus / Penanggung jawab : Budi Haryono
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Sound Level Meter
b. Type, Nomor Seri : Type 2, 407732
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi :-
e. Tanggal Pengujian : 22 Juni 2022
f. Waktu Pengujian :10.00 - 10.40 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

Ruang Kebisingan Jumlah Jam Tindakan


No. Titik Pemaparan Pengendalian yang
No. kerja / NAB
Pengukuran (dBA) kebisingan per telah dilakukan
bagian
hari

Mesin 8 Perbaikan mesin


1. Blowing 84,5 85
Blowing 1
Mesin 8 Perbaikan mesin
2. Blowing 82,2 85
Blowing 3
Mesin 8 Perbaikan mesin
3. Carding 85,4 85
Carding
Mesin 8 Perbaikan mesin
4. Drawing 88,8 85
Drawing 1
Mesin 8 Perbaikan mesin
5. Drawing 86,4 85
Drawing 2
Mesin 8 Perbaikan mesin
6. Simplex 86,6 85
Simplex
Ring Mesin Ring 8 Perbaikan mesin
7. 93,9 85
Spinning Spinning
Mesin 8 Perbaikan mesin
8. Twisting 90,9 85
Twisting
Keterangan : Titik lokasi tergambar pada sketsa terlampir

4. Metode pengukuran yang dipakai


Pada pengujian ini pengukuran yang dilakukan dengan cara mengambil sampel
sebanyak 25 selama 4-6 menit dari masing-masing unit proses kerja dengan
menggunakan alat SLM.

LAPORAN HASIL
Pengujian Pencahayaan di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT. Delta Surya Textile
b. Alamat : Jalan Lingkar AMD Ds Purwodadi,
Pasuruan
c. Pengurus / Penanggung jawab :Istiyaningsih
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Lux Meter
b. Type, Nomor Seri : LX-1102
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi :-
e. Tanggal Pengujian : 22 Juni 2022
f. Waktu pengujian : 10.00- 11.00 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

Luas Jenis
Intensitas (Lux)
Ruang Sumber Pengukuran
No. Titik Jendela
No. kerja / Pencahayaan (Umum/Lokal)
Pengukuran Ruangan
bagian (Alami/Buatan)
(m )
2

Hasil
Standar
Ukur

Unit umum
1. 36 titik Buatan > 100 44 200
Carding
2. Mesin - Buatan - 44,96 - Lokal

Unit umum
3. 36 titik Buatan > 100 42,49 200
Roving
4. Mesin - Buatan - 54,5 - Lokal

Unit umum
5. 36 titik Buatan > 100 44,36 200
Spinning
6. Mesin - Buatan - 40,11 - Lokal

Unit umum
7. 36 titik Buatan > 100 48,6 200
Winding
8. Mesin - Buatan - 45,63 - Lokal

Unit umum
9. 36 titik Buatan > 100 45,61 200
packing
10. Mesin - Buatan - 46,18 - Lokal
Keterangan : Titik lokasi tergambar pada sketsa terlampir

4. Metode pengukuran yang dipakai


Pengukuran dilakukan dengan Lux meter yang dipaparkan pada sumber cahaya
sehingga didapatkan angka pengukuran.
Evaluasi
1. Sebutkan hasil evaluasi (lampirkan hasil pengukuran, format sesuai dengan template
Permenaker 05/2018)
a. Proses Blowing
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
b. Proses Carding
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
c. Proses Drawing Breaker
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
d. Proses Simplex
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
e. Proses Spinning Erame
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
f. Proses Winding
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar
g. Proses Cones Doeffing
- Faktor Fisika : Kebisingan dan Listrik
- Faktor Biologi : Virus
- Faktor Kimia : Mudah Terbakar

2. Intrepretasi hasil evaluasi (sesuai permenaker 05/2018)


Faktor Fisika
A. Getaran
a. Arm Vibration
Berdasarkan hasil pengukuran getaran yang telah dilakukan pada mesin
ring spining (RSP-20 PE) di bagian Ring frame/ring spining sebesar
1,11m/det2.
b. Whole Body Vibration
Hasil pengukuran potensi bahaya getaran seluruh tubuh yang diukur pada
mesin forklift pada bagian pengangkutan (forklift) sebesar 0,70m/det2.
B. Iklim Kerja (ISBB)
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil ISBB di Unit
Blowing sebesar 26,5°C; Unit Carding sebesar 26,9°C; Unit Drawing
sebesar 27,5°C; Unit Winding sebesar 28,4°C; Unit Twisting sebesar 26,2°C dan
Unit Simplex sebesar 27,7°C dengan beban kerja Unit Blowing dan Unit Carding
dalam kategori ringan serta Unit Drawing, Unit Winiding, Unit Twisting, dan Unit
Simplex dalam kategori beban kerja sedang.
C. Kebisingan
Hasil pengukuran kebisingan yang telah dilakukan pada bagian Blowing di titik
pengukuran Mesin Blowing 1 sebesar 84,5dBA dan di titik pengukuran Mesin
Blowing 3 sebesar 82,2; bagian Carding sebesar 85,4dBA; bagian Drawing di titik
pengukuran Mesin Drawing 1 sebesar 88,8dBA dan di titik pengukuran Mesin
Drawing 2 sebesar 86,4dBA; bagian Simplex sebesar 86,6dBA; bagian Ring
Spinning sebesar 93,9; dan bagian Twisting sebesar 90,9dBA.
D. Pencahayaan
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa di Unit
Carding intensitas pencahayaan umum sebesar 44lux dan intensitas pencahayaan
lokal sebesar 44,96lux; Unit Roving intensitas pencahayaan umum sebesar 42,49lux
dan intensitas pencahayaan lokal sebesar 54,5lux; Unit Spinning intensitas
pencahayaan umum sebesar 44,36lux dan intensitas pencahayaan lokal sebesar
40,11lux; Unit Winding intensitas pencahayaan umum sebesar 48,6lux dan
intensitas pencahayaan lokal sebesar 45,63lux; dan Unit Packing intensitas
pencahayaan umum sebesar 45,61lux dan intensitas pencahayaan lokal sebesar
46,18lux.

3. Buatlah Analisa sesuai hasil pengukuran


Faktor Fisika
A. Getaran
a. Arm Vibration
Menurut Permenaker No.5 Tahun 2018, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
paparan getaran tangan dan lengan untuk durasi paparan 6-8 jam per hari
adalah 5m/det2. Hal ini berarti paparan getaran yang ada pada penggunaan
mesin ring spining masih dalam kategori aman.
b. Whole Body Vibration
Menurut Permenaker No.5 Tahun 2018, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
paparan getaran tangan dan lengan untuk durasi paparan 2-4 jam per hari
adalah 1,2249m/det2. Sehingga, paparan bahaya getaran seluruh tubuh
dalam kategori aman.
B. Iklim Kerja (ISBB)
Menurut Permenaker No.5 Tahun 2018, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk iklim
kerja dengan beban kerja ringan sebesar 29°C dan untuk iklim kerja dengan beban
kerja sedang sebesar 31°C dengan durasi paparan 8 jam per hari. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa iklim kerja pada Unit Carding, Unit Drawing, Unit Winding, Unit
Twisting, dan Unit Simplex dibawah NAB dan aman untuk pekerja melakukan
pekerjaannya.
C. Kebisingan
Berdasarkan Permenaker No. 5 Tahun 2018 Nilai Ambang Batas untuk kebisingan
yaitu 85 dBA. Sehingga dapat dikatakan bahwa bagian Blowing dibawah NAB dan
bagian Carding, Drawing, Simplex, Ring Spinning dan Twisting diatas atau
melebihi NAB sehingga diperlukan pengendalian yang tepat untuk menghindari
gangguan kesehatan pada pekerja
D. Pencahayaan
Menurut Permenaker No. 5 Tahun 2018 Nilai Ambang Batas untuk pencahayaan
yaitu 200 lux. Maka dapat dikatakan pencaahayaan pada seluruh unit kerja diatas
berada dibawah NAB sehingga diperlukan pengendalian yang tepat.
Pengendalian
1. Rekomendasi pengendalian
Dikarenakan pada semua Proses potensi bahaya yang dihasilkan hampir sama maka
pengendalian yang dapat di berikan sebagai berikut dalam proses Blowing, Carding,
Drawing Breaker, Simplex, Spinning Erame, winding dan Cones Doeffing.
Pengendalian yang harus dilakukan menurut 5 hierarki pengendalian berdasarkan
potensinya :
a) Faktor Fisika
1. Kebisingan :
 Eliminasi : tidak dapat dilakukan karena setiap penggunaan mesin pasti
menimbulkan bunyi
 Subtitusi : Mengganti mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya
 Modifikasi engineering : yaitu dengan memasang peredam pada mesin
dan dinding
 Administrasi : dengan mengatur jam kerja sesuai dengan NAB,
melakukan rotasi kerja atau shift kerja
 APD : menggunakan APT atau alat pelindung telinga (earmuff).
b) Listrik :
 Eliminasi : tidak dapat dilakukan karena dalam prosesnya membutuhkan
energi listrik untuk bisa mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan
 Subtitusi : tidak dapat dilakukan karena akan lebih sulit mengubah tenaga
yang digunakan
 Modifikasi engineering: memasang pelindung yang bersifat isolator pada
listrik
 Administrasi : memasang safety sign pada tempat dengan tegangan listrik
 APD : Menggunakan safety gloves berbahan kain atau sejenisnya yang
bersifat isolator pada listrik, memakai sepatu safety untuk melindungi kaki
c) Faktor Biologi : Virus
 Eliminasi : Tidak dapat menghilangkan keberadaan virus karena
mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk
hidup
 Subtitusi : Tidak dapat dilakukan
 Modifikasi engineering : Menggunakan alat untuk mengidentifikasi virus
yang ada disekitar area kerja sehingga dapat diminimalisir
 Administrasi : dilakukan dengan pembersihan area kerja dan mesin
menggunakan cara sterilisasi secara berkala serta
 APD : dilakukan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri lengkap agar
tidak berkontak langsung dengan virus yang berada di sekitar area kerja.
d) Faktor Kimia : Mudah terbakar
 Eliminasi : tidak dapat dilakukan karena tidak dapat menghilangkan bahan
produksi
 Subtitusi : tidak dapat melakukan pengendalian subtitusi karena bahan bakar
untuk proses pembuatan tekstil
 Modifikasi engineering : mengidentifikasi bahan yang mudah untuk
dilakukan langkah pengendalian pada tahap selanjutnya
 Administrasi : dilakukan dengan pengukuran dan pemeriksaan secara rutin
bahan yang mudah terbakar di area kerja dan disesuaikan dengan NAB pada
regulasi
 APD menggunakan respiratordan safety gloves.

2. Saran Program Higiene Industri


Sebelumnya pada PT. Surya Delta Textile terdapat program yang sudah ada maupun sampai
saat ini berjalan, yaitu :
 Adanya pemasangan safety sign pada setiap tempat maupun mesin
 Adanya pemberian reward pada pekerja yang patuh dan punishment pada pekerja
yang melanggar
 Program peragaan APAR dan Hydrant
 Pemberian sosialisasi terkait bahaya kesehatan dan keselamatan saat bekerja atau
mengenai K3, hygiene dan pentingnya penggunaan APD
 Pemberian training pada pekerja
 Adanya penyemprotan cairan desinfektan untuk kendaraan yang keluar masuk
perusahaan dan area sekitar, pengecekan suhu badan dan scan peduli lindungi.
Program ini diadakan mengingat virus Covid masih ada
 Adanya penyediaan cuci tangan, check oximeter, pembagian masker dan pembagian
vitamin C
 Pengadaan swab antigen dan pemberian vaksinasi
 Adanya program penyuluhan kesehatan dan tersedianya klinik kesehatan
 Penyediaan tempat penyimpanan sementara untuk limbah B3.
Meski begitu, hasil analisis menunjukkan pada PT. Delta Surya Textile masih
adanya faktor bahaya yang melebihi NAB yaitu faktor kebisingan dan faktor bahaya yang
jauh dibawah NAB tetapi tidak sesuai standar yaitu pencahayaan, maka perlu adanya atau
dibuatnya saran program lainnya untuk menanggulangi potensi bahaya tersebut.
a. Program :
1. Monitoring dan evaluasi faktor fisika (kebisingan dan pencahayaan) pada
area produksi
2. Pelaksanaan Medical Check Up (MCU) Audiometri dan mata
b. Tujuan :
1. Pelaksanaan Monev faktor fisika pada area produksi bertujuan untuk
mengambil tindakan yang sesuai atau tepat terkait pengaturan waktu kerja
dan pengadaan APD menyesuaikan kondisi area kerja yang diukur dan
meminimalisir potensi bahaya
2. Pelaksanaan MCU bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan pekerja
terutama pada pemeriksaan audiometri dan mata
c. Sasaran : Seluruh pekerja yang bekerja di PT Delta Surya Textile.
d. Mekanisme Program :
1. Dilakukannya Monev faktor fisika secara berkala selama 3 bulan sekali oleh
petugas K3 perusahaan dan 1 tahun sekali dengan disnaker mengenai
regulasi
2. Menyediakan fasilitas dan pelaksanaan MCU, yang dapat dilaksanakan 3
bulan baik dari pemeriksaan audiometri maupun pemeriksaan
e. Waktu :
1. Monitoring dan evaluasi faktor fisika atau adanya inspeksi di lingkungan
kerja dilakukan secara berkala 3 bulan sekali dan 1 tahun sekali terkait
regulasi
2. MCU dilakukan selama 3 bulan sekali mengenai pemantauan kesehatan
mata dan pemeriksaan audiometri
f. Indikator Keberhasilan :
a. Meningkatnya kesehatan pekerja sebesar 50% dari tahun sebelumnya dari
adanya MCU yang diberikan
b. Terlaksananya senam pagi secara rutin sehingga produktivitas kerja
meningkat sebesar 60% dari tahun sebelumnya
c. Usulan pemasangan peredam suara atau kebisingan dapat tercapai atau
terlaksana sehingga menurunkan nilai risiko sebesar 40% dari tahun
sebelumnya
d. Mulai disiplin dan adanya kesadaran pekerja mengenai keselamatan dan
kesehatan dalam bekerja meningkat 50% dari tahun sebelumnya dari adanya
pengadaan APD.

Catatan :
*Sertakan deskripsi (gambar foto, diagram, tabel, dll) yang dapat mendukung jawaban tugas anda
serta sumber referensi yang anda gunakan.

Anda mungkin juga menyukai