BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kompetensi lulusan D-IV teknik sipil khususnya program studi
bangunan gedung yaitu mempunyai kemampuan merancang secara detail
bangunan gedung. Untuk mewujudkan hal tersebut maka mahasiswa diwajibkan
menyusun tugas akhir yang merupakan tolak ukur kemampuan mahasiswa secara
komprehensip. Sehubungan hal tersebut maka dalam penyusunan tugas akhir ini,
penulis mengambil judul:“Perhitungan Rangka Portal Baja Atas Gedung
Perbelanjaan Multi Mart 3 Paal 2”.
Fungsi utama dari gedung Multi Mart 3 adalah sebagai salah satu pusat
perbelanjaan di daerah paal 2 manado. Struktur bangunan ini direncanakan
menggunakan beton bertulang, yang merupakan bahan konstruksi yang umum
digunakan sebab memiliki sifat yang kuat, tahan lama, tahan api dan dapat
dibentuk.
Perancangan struktur atas gedung ini memperhatikan segi-segi yang
diakibatkan oleh beban akibat gempa, mengingat di Indonesia merupakan daerah
yang dilintasi oleh gunung berapi, oleh karena itu maka sering terjadi gempa-
gempa vulkanik disamping gempa tektonik, hal itu menjadi suatu bahan analisa
dalam setiap perhitungan struktur. Pada daerah-daerah yang rawan terjadi gempa
atau daerah yang memiliki intensitas gempa yang sangat tinggi, maka faktor-
faktor gempa yang mempengaruhi prilaku struktur menjadi sangatlah penting
pada tahap-tahap perencanaannya.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang data dan perhitungan rangka baja.
BAB IV PENUTUP
BAB II
DASAR TEORI
2. 1 Uraian Umum
Metode distribusi momen pasa mulanya ditemukan oleh Prof. Hardy Cross
pada tahun 1930-an, kemudian metode ini disebut dengan metode cross, dapat
digunakan untuk menganalisa semua jenis balok atau kerangka kaku statis tak
tentu.
Pendefinisian Metode
Distribusi
Menghitung
momen primer
Menghitung
faktor
kekakuan
Menghitung
faktor distribusi
momen
Tabel distribusi
momen (cross)
Momen primer adalah momen yang terjadi pada ujung batang sebagai
akibat dari beban-beban yang bekerja di sepanjang batang. Besarnya momen
primer sama dengan momen jepit (momen reaksi) dengan tanda atau arah yang
berlawanan. Dengan kata lain, momen jepit atau momen reaksi merupakan
kebalikan dari momen primer.
Momen primer biasanya digambarkan melengkung ke luar pada bagian
dalam ujung batang dengan arah tertentu sesuai dengan pembebanan. Arah
momen primer ditentukan berdasarkan kecenderungan melenturnya batang,
seolah-olah batang akan patah akibat momen yang bekerja di ujung batang. Dilain
pihak, momen jepitan atau momen reaksi merupakan kebalikan dari momen
primer, disebut juga sebagai momen perlawanan (Gambar1).
ujung A untuk masing-masing batang? Untuk menyelidiki hal ini batang struktur
dapat diselidiki berdasarkan gambar portal berikut ini.
Jika diamati Gambar 2.2, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran sudut)
sebesar θA akibat pengaruh MAB, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran
sudut) sebesar θA akibat pengaruh MAC, dan pada batang AD terjadi rotasi
(perputaran sudut) sebesar θA akibat pengaruh MAD. Jadi, keseimbangan simpul
A, yaitu:
M' = MAB + MAC + MAD
Apabila kAB, kAC, dan kAD merupakan faktor kekakuan masing-masing
batang AB, AC, dan AD, maka:
MAB = kAB θA
MAC = kAC θA
MAD = kAD θA
Jadi: M' = (kAB + kAC + kAD) θA
M = ∑kA . θA
θA = M' / ∑kA
KAB
Dengan demikian, diperoleh: MAB = . M'
∑ KA
KAC
MAC = . M'
∑ KA
KAD
MAD = . M'
∑ KA
8
Rumus:
Ket:
K: kekakuan batang
E: modulus elastisitas
I: inersia momen
Batang AC:
4 EI
MAC= . ӨA
LAC
4 EI
Apabila ӨA = 1 radian, maka: MAC=
LAC
kekakuan batang AC yang diberi nitasi KAC. Dengan demikian, kekakuan batang
AC (tumpuan jepit-jepit) dapat diketahui dengan rumus: KAC = 4EI/LAC
Batang AD:
2. 3 Baja
11
2. 3. 1 Pengertian Baja
Pengertian baja adalah suatu bahan yang homogeny yang terdiri dari
campuran ferrum (Fe) dan carbon (C). Besarnya unsur carbon adalah 0,004 –
1,6%.
Baja adalah paduan besi karbon yang dituang dari massa cair yang
memiliki komposisi sedemikian hingga padat pada suhu tertentu, dapat ditempa
dan memiliki kandungan karbon (kadar zat arang dibawah dari 2%). Baja
memiliki kekuatan yang sangat besar baik terhadap Tarik maupun tekan.
- Memiliki sifat elastis (dapat kembali ke posisi awal jika beban ditaidakan);
- Dapat dibongkar pasang(dipakai berulang-ulang);
- Memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan merata ( walau massa jenisnya
besar tetapi baja memiliki berat sendiri yang rendah karena penampangnya
yang kecil);
- Dapat disambung dengan las yang tidak memiliki perlemahan penampang;
- Tahan lama jika dipelihara.
2. 3. 2 Sifat-sifat Baja
2. 4 Portal
Portal adalah sesuatu system yang terdiri dari bagian-bagian struktur yang saling
berhubungan yang berfungsi menahan beban sebagai suatu kesatuan lengkap yang
berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu oleh diafragma horizontal atau sistem-
sistem lantai. Pada dasarnya sistem struktur banguna terdiri dari portal tebuka dan
portal tertutup.
2. 4. 1 Portal terbuka
berfungsi untuk menahan dinding saja. Pasa portal terbuka kekuatan dari elemen
strukturnya.
2. 4. 1 Portal tertutup
Portal tertutup yaitu dimana momen-momen dan gaya yang bekerja pada
konstruksi ditahan terlebih dahulu oleh sloof / beam kemudian diratakan, baru
sebagian kecil beban dilimpahkan ke pondasi. Sloof / beam berfungsi sebagai
pengikat kolom yang satu dengan yang lain untuk mencegah terjadinya
Differential Settlement.
lain.
2. 6 Balok, Kolom dan Plat Dasar Kolom ( column Base Plate )
2. 6. 1 Balok
2. 6. 2 Kolom
Batang ini pada hakekatnya jarang sekali mengalami tekanan aksial saja,
namun bila pembebanan ditata sedemikian rupa hingga pengekangan (restrant)
rotasi ujung dapat diabaikan atau beban dari batang-batang yang bertemu diujung
olom bersifat simetris dan pengaruh lentur sangat kecil dibandingkan tekanan
langsung, maka batang tekan dapat direncanakan dengan aman sebagai kolom
yang dibebani secara konsentris.
2. 6. 4 Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording
berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording
menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan
panjang usuk yang tersedia.
Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-
kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan- bahan
untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording
dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod atau
trekstan untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan.
Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen
maksimal yang terjadi pada gording Gording kayu biasanya memiliki dimensi;
panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu
sekitar 1,5 sampai 2,5 m. Gording dari baja profil canal (Iight lip channel)
16
umumnya akan mempunyi dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter,
tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki
panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5
cm.
2. 7 Alat sambung
2. 7. 1 Alat sambung mutu tinggi
Alat sambung mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan
berikut:
1) Komposisi kimiawi dan sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
2) Diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau
penggantinya, harus lebih besar dari nilai nominal yang
ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran lainnya boleh
berbeda;
3) Cara penarikan baut dan prosedur pemeriksaan untuk alat sambung boleh
berbeda dari ketentuan Butir 18.2.5 dan Butir 18.4 selama persyaratan gaya
tarik minimum alat sambung pada Tabel 18.2-1 dipenuhi dan prosedur
penarikannya dapat diperiksa.
2. 7. 2 Las
Material pengelasan dan logam las harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. 7. 3 Penghubung geser jenis paku yang dilas
Semua penghubung geser jenis paku yang dilas harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. 7. 4 Baut angker
Baut angker harus memenuhi ketentuan Butir 5.3.1 atau dibuat dari
batang yang memenuhi ketentuan yang tercakup dalam Butir 3
selama ulirnya memenuhi ketentuan yang berlaku.
Tabel 5.3 Sifat mekanis baja struktural
17
BAB III
PEMBAHASAN
°
( = 10 ) S
O P Q R T U V W
E F G H I J K L M N
706,88cm
500cm
A B C D
21
maka beban merata pada gelagar adalah (qbs1) = Berat total keseluruhan
Bentang gelagar
= 6279,19 kg = 163,09 kg/m
38,5 m
Beban merata tegak lurus bidang atap = 163,09 kg/m2 cos 10o = 160,61
kg/m2
b) Beban Hidup:
Beban hidup d’ambil 100 kg menurut PPIUG-1983 pasal 3.1
c) Beban Angin :
I = 1640 cm4(diambil dari momen inersia profil HWF 150 x 150 x 7 x 10)
I = 7210 cm4(diambil dari momen inersia profil IWF 300 x 150 x 6,5 x 9)
Simpul A
Simpul B
Simpul C
Simpul D
24
Simpul E
Simpul F
Simpul G
Simpul H
6 kg
4 EI 4 × 2,1× 10 2
×1640 cm4
HQ = KHQ = = cm = 86472914,44 kg.cm
L
159,31 cm
Simpul I
Simpul J
Simpul K
Simpul R
Simpul S
Simpul N
Simpul O
Simpul P
Simpul Q
Simpul R
6 kg
4 EI 4 × 2,1× 10 2
×7210 cm4
RS = KRS = = cm = 50470000 kg.cm
L
1200 cm
Simpul S
Simpul T
Simpul U
Simpul V
Simpul W
Simpul A
UAE = 0,000
Simpul B
KBI
BI =
KBI + KBR
29
20664000 kg . cm
=
20664000 kg . cm+19488456,32 kg . cm
20664000 kg . cm
=
40152456,32 kg . cm
UBI = 0,515
KBR
BR =
KBI + KBR
19488456,32 kg . cm
=
20664000 kg . cm+19488456,32 kg . cm
19488456,32 kg . cm
=
40152456,32 kg . cm
UBR = 0,485
SIMPUL C
KCT
CT =
KCT + KCJ
19488456,32 kg . cm
=
19488456,32kg . cm+20664000 kg . cm
19488456,32 kg . cm
=
40152456,32 kg . cm
UCT = 0,485
KCJ
CJ =
KCT + KCJ
19488456,32 kg . cm
=
19488456,32kg . cm+20664000 kg . cm
30
20664000 kg . cm
=
40152456,32 kg . cm
UCJ = 0,515
Simpul D
UDN = 0,000
Simpul E
KEA
EA =
KEA+ KEF
27552000 kg . cm
=
27552000 kg . cm+232938461,5 kg . cm
27552000 kg . cm
=
260490461,5 kg . cm
UEA = 0,106
KEF
EF =
KEA+ KEF
232938461,5 kg . cm
=
27552000 kg . cm+232938461,5 kg . cm
232938461,5 kg . cm
=
260490461,5 kg . cm
UEF = 0,894
Simpul F
KFO
FO =
KFO+ KFE+ KFI
145214335,9 kg . cm
=
145214335,9kg .cm+232938461,5 kg . cm+80752000 kg . cm
145214335,9 kg . cm
=
458904797,4 kg . cm
UFO = 0,316
KFE
FE =
KFO+ KFE+ KFI
232938461,5 kg . cm
=
145214335,9kg .cm+232938461,5 kg . cm+80752000 kg . cm
232938461,5 kg . cm
=
458904797,4 kg . cm
UFE = 0,508
KFI
FI =
KFO+ KFE+ KFI
80752000 kg . cm
=
145214335,9kg .cm+232938461,5 kg . cm+80752000 kg . cm
80752000 kg . cm
=
458904797,4 kg . cm
UFI = 0,176
Simpul G
32
UGP = 0,000
Simpul H
UHQ = 0,000
SIMPUL I
KIB
IB =
KIB+ KIF
20664000 kg . cm
=
20664000 kg . cm+ 80752000kg .cm
20664000 kg . cm
=
101416000 kg . cm
UIB = 0,204
KIF
IF =
KIB+ KIF
80752000 kg . cm
=
20664000 kg . cm+ 80752000kg .cm
80752000 kg . cm
=
101416000 kg . cm
UIF = 0,796
Simpul J
KJC
JC =
KJC + KJM
20664000 kg . cm
=
20664000 kg . cm+ 86520000kg .cm
33
20664000 kg . cm
=
107184000 kg . cm
UJC = 0,193
KJM
JM =
KJC + KJN + KJM
86520000 kg . , cm
=
20664000 kg . cm+ 86520000kg .cm
86520000 kg . cm
=
178435764,7 kg . cm
UJM = 0,807
Simpul K
UKU = 0,000
Simpul L
ULV = 0,000
Simpul M
KMJ
MJ =
KMJ + KMN + KMW
86520000 kg . cm
=
86520000 kg . cm+ 407360000 kg . cm+ 129214607,3 kg . cm
86520000 kg . cm
=
619494607,3 Kg . cm
34
UMJ = 0,14
KMN
MN =
KMJ + KMN + KMW
407360000 kg . cm
=
86520000 kg . cm+ 407360000 kg . cm+ 129214607,3 kg . cm
403760000 kg . cm
=
619494607,3 Kg . cm
UMN = 0,652
KMW
MW =
KMJ + KMN + KMW
129214607,3 kg . cm
=
86520000 kg . cm+ 407360000 kg . cm+ 129214607,3 kg . cm
129214607,3 kg . cm
=
619494607,3 Kg . cm
UMW = 0,208
Simpul N
KND
ND =
KND+ KNM
27552000 kg . cm
=
27552000 kg . cm+ 403760000 kg . cm
27552000 kg . cm
=
431312000 kg . cm
UND = 0,064
35
KNM
NM =
KND+ KNM
403760000 kg .cm
=
27552000 kg . cm+ 403760000 kg . cm
403760000 kg . cm
=
502563764,7 kg . cm
UNM = 0,936
Simpul O
KOP
OP =
KOP+ KOF
181692000 kg . cm
=
181692000 kg . cm+145214335,9 kg . cm
181692000 kg . cm
=
326906335,9kg . cm
UOP = 0,556
KOF
OF =
KOP+ KOF
145214335,9 kg . cm
=
181692000 kg . cm+145214335,9 kg . cm
145214335,9kg .cm
=
326906335,9kg . cm
UOF = 0,444
36
Simpul P
KPG
PG =
KPG+ KPO+ KPQ
119552199,9 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 181692000 kg . cm+121128000 kg . cm
119552199,9 kg .cm
=
422372199,9 kg . cm
UPG = 0,283
KPO
PO =
KPG+ KPO+ KPQ
119552199,9 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 181692000 kg . cm+121128000 kg . cm
121128000 kg .cm
=
422372199,9 kg . cm
UPO = 0,430
KPQ
PQ =
KPG+ KPO+ KPQ
121128000 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 181692000 kg . cm+121128000 kg . cm
121128000 kg .cm
=
422372199,9 kg . cm
UTQ = 0,287
Simpul Q
KQH
QH =
KQH + KQP+ KQR
86472914,44 kg .cm
=
86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm+181692000 kg . cm
86472914,44 kg . cm
=
389292914,4 kg . cm
UQH = 0,222
KQP
QP =
KQH + KQP+ KQR
121128000 kg . cm
=
86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm+181692000 kg . cm
121128000 kg .cm
=
389292914,4 kg . cm
UQP = 0,311
KQR
QR =
KQH + KQP+ KQR
121128000 kg . cm
=
86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm+181692000 kg . cm
181692000 kg . cm
=
389292914,4 kg . cm
UQR = 0,467
Simpul R
KRB
RB =
KRB+ KRQ+ KRS
19488456,32 kg . cm
=
19488456,32kg . cm+181692000 kg . cm+50470000 kg . cm
19488456,32kg .cm
=
251650456,3 kg . cm
URB = 0,077
KRQ
RQ =
KRB+ KRQ+ KRS
181692000 kg . cm
=
119488456,32 kg . cm+181692000 kg . cm+50470000 kg . cm
181692000 kg . cm
=
251650456,3 kg . cm
URQ = 0,722
KRS
RS =
KRB+ KRQ+ KRS
50470000 kg . cm
=
19488456,32kg . cm+181692000 kg . cm+50470000 kg . cm
50470000 kg . cm
=
251650456,3 kg . cm
URS = 0,201
Simpul S
39
KSR
SR =
KSR+ KSR
50470000 kg . cm
=
50470000 kg . cm+50470000 kg . cm
50470000 kg . cm
=
100940000 kg . cm
USR = 0,5
KST
ST =
KSR+ KSR
50470000 kgcm
=
50470000 kgcm+50470000 kgcm
50470000 kgcm
=
100940000 kgcm
UST = 0,5
Simpul T
KTS
TS =
KTS+ KTC+ KTU
50470000 kg . cm
=
50470000 kg . cm+19488456,32 kg . cm+181692000 kg . cm
50470000 kg . cm
=
251650456,3 kg . cm
UTS = 0,201
KTC
TC =
KTS+ KTC+ KTU
40
19488456,32 kg . cm
=
50470000 kg . cm+19488456,32 kg . cm+181692000 kg . cm
19488456,32kg .cm
=
251650456,3 kg . cm
UTC = 0,077
KTU
TU =
KTS+ KTC+ KTU
181692000 kg . cm
=
50470000 kg . cm+19488456,32 kg . cm+181692000 kg . cm
181692000 kg . cm
=
251650456,3 kg . cm
UTU = 0,722
Simpul U
KUT
UT =
KUT + KUK + KUV
181692000 kg . cm
=
181692000 kg . cm+86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm
181692000 kg . cm
=
389292914,4 kg . cm
UUT = 0,467
KUK
UK =
KUT + KUK + KUV
86472914,44 kg .cm
=
181692000 kg . cm+86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm
41
86472914,44 kg . cm
=
389292914,4 kg . cm
UUK = 0,222
KUV
UV =
KUT + KUK + KUV
121128000 kg . cm
=
181692000 kg . cm+86472914,44 kg . cm+121128000 kg . cm
121128000 kg .cm
=
389292914,4 kg . cm
UUV = 0,311
Simpul V
KVL
VL =
KVL+ KVU + KVW
119552199,9 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 121128000 kg . cm+ 227115000 kg . cm
119552199,9 kg .cm
=
467795199,9 kg . cm
UVL = 0,255
KVU
VU =
KVL+ KVU + KVW
121128000 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 121128000 kg . cm+ 227115000 kg . cm
121128000 kg .cm
=
467795199,9 kg . cm
42
UVU = 0,259
KVW
VW =
KVL+ KVU + KVW
227115000 kg . cm
=
119552199,9 kg . cm+ 121128000 kg . cm+ 227115000 kg . cm
227115000 kg . cm
=
467795199,9 kg . cm
UVW = 0,486
Simpul W
KWV
WV =
KWV + KWM
227115000 kg . cm
=
227115000 kg . cm+129214607,3 kg . cm
227115000 kg . cm
=
356329607,3 kg . cm
UWV = 0,637
KWM
WM =
KWV + KWM
129214607,3 kg . cm
=
227115000 kg . cm+129214607,3 kg . cm
129214607,3 kg . cm
=
356329607,3 kg . cm
UWM = 0,363
43
3.3 Perhitungan tabel cross perataan momen akibat beban mati dan hidup
Simpul A
Batang AE
= 0,00 x 0,00
= 0,00
= 4,8 kg.m
= 0,00
= 8,92 kg.m
= 0,00
= -3,24 kg.m
= 0,00
= 1,64 kg.m
= 0,00
= -0,59 kg.m
= 0,00
= 0,34 kg.m
= 0,00
= -0,14 kg.m
= 0,00
= 0,08 kg.m
= 0,00
51
= -0,03 kg.m
= 0,00
= 0,02 kg.m
= 11,79 kg.m
Ket:
Simpul A
Batang AE
= 0,00 x 0,00
= 0,00
= 2,99 kg.m
= 0,00
= 5,55 kg.m
= 0,00
= -2,02 kg.m
= 0,00
= 1,02 kg.m
= 0,00
= -0,37 kg.m
= 0,00
= 0,21 kg.m
= 0,00
54
= -0,09 kg.m
= 0,00
= 0,05 kg.m
= 0,00
= -0,02 kg.m
= 0,00
= 0,01 kg.m
= 7,34 kg.m
Ket:
= 13,264 kg.m2
Batang FO
Batang FO x beban mati + Batang FO x beban hidup
= (1,2 x 206,07 kg.m) + (1,6 x 128,30 kg.m)
= (247,284 kg.m) + (205,28 kg.m)
= 452,564 kg.m2
Batang GP
Batang GP x beban mati + Batang GP x beban hidup
= (1,2 x 15,83 kg.m) + (1,6 x 9,86 kg.m)
= (18,996 kg.m) + (15,776 kg.m)
= 34,772 kg.m2
Batang HQ
Batang HQ x beban mati + Batang HQ x beban hidup
= (1,2 x 42,35 kg.m) + (1,6 x 26,37 kg.m)
= (50,82 kg.m) + (42,192 kg.m)
= 90,012 kg.m2
Batang KU
Batang KU x beban mati + Batang KU x beban hidup
= (1,2 x 42,66 kg.m) + (1,6 x 26,56 kg.m)
= (51,192 kg.m) + (42,49 kg.m)
= 93,688 kg.m2
Batang LV
Batang LV x beban mati + Batang LV x beban hidup
= (1,2 x 17,32 kg.m) + (1,6 x 10,78 kg.m)
= (20,784 kg.m) + (17,248 kg.m)
= 38,032 kg.m2
Batang MW
Batang MW x beban mati + Batang MW x beban hidup
= (1,2 x 125,91 kg.m) + (1,6 x 78,40 kg.m)
= (151,092 kg.m) + (125,44 kg.m)
62
= 76,532 kg.m2
Batang OF
Batang OF x beban mati + Batang OF x beban hidup
= (1,2 x 166,26 kg.m) + (1,6 x 103,52 kg.m)
= (199,512 kg.m) + (165,632 kg.m)
= 365,144 kg.m2
Batang PG
Batang PG x beban mati + Batang PG x beban hidup
= (1,2 x 31,67 kg.m) + (1,6 x 19,72 kg.m)
= (38,004 kg.m) + ( 31,552 kg.m)
= 69,556 kg.m2
Batang QH
Batang QH x beban mati + Batang QH x beban hidup
= (1,2 x 84,70 kg.m) + (1,6 x 52,74 kg.m)
= (101,64 kg.m) + (85,384 kg.m)
= 186,024 kg.m2
Batang UK
Batang UK x beban mati + Batang UK x beban hidup
= (1,2 x 85,31 kg.m) + (1,6 x 53,12 kg.m)
= (102,372 kg.m) + (84,992 kg.m)
= 187,364 kg.m2
Batang VL
Batang VL x beban mati + Batang VL x beban hidup
= (1,2 x 34,63 kg.m) + (1,6 x 21,56 kg.m)
= (41,556 kg.m) + (34,496 kg.m)
= 76,052 kg.m2
Batang WM
64
Batang OP
Batang OP x beban mati + Batang OP x beban hidup
65
Batang PO
Batang PO x beban mati + Batang PO x beban hidup
= (1,2 x 17,26 kg.m) + (1,6 x 10,75 kg.m)
= (20,712 kg.m) + (17,2 kg.m)
= 37,912 kg.m2
Batang QP
Batang QP x beban mati + Batang QP x beban hidup
= (1,2 x 51,07 kg.m) + (1,6 x 31,80 kg.m)
= (61,284 kg.m) + (50,88 kg.m)
= 112,164 kg.m2
Batang RQ
Batang RQ x beban mati + Batang RQ x beban hidup
= (1,2 x 735,81 kg.m) + (1,6 x 458,14 kg.m)
= (882,972 kg.m) + (733,024 kg.m)
= 1615,996 kg.m2
Batang SR
Batang SR x beban mati + Batang SR x beban hidup
= (1,2 x -3651,08 kg.m) + (1,6 x -2273,26 kg.m)
= (-4381,296 kg.m) + (-3637,216 kg.m)
= -8018,512 kg.m2
Batang TS
Batang TS x beban mati + Batang TS x beban hidup
= (1,2 x 1218,62 kg.m) + (1,6 x 758,74 kg.m)
= (1462,344 kg.m) + (1213,983 kg.m)
= 2676,327 kg.m2
Batang UT
Batang UT x beban mati + Batang UT x beban hidup
= (1,2 x 629,52 kg.m) + (1,6 x 391,96 kg.m)
= (755,424 kg.m) + (627,136 kg.m)
= 1382,56 kg.m2
68
Batang VU
Batang VU x beban mati + Batang VU x beban hidup
= (1,2 x 178,58 kg.m) + (1,6 x 111,19 kg.m)
= (214,296 kg.m) + (177,904 kg.m)
= 392,2 kg.m2
Batang WV
Batang QP x beban mati + Batang QP x beban hidup
= (1,2 x 178,92 kg.m) + (1,6 x 111,39 kg.m)
= (214,704 kg.m) + (178,224 kg.m)
= 392,928 kg.m2
Kombinasi
Batan Momen Beban Pembebanan
Jenis g Momen beban Mati Hidup (1,2MDL+1,6MLL)
Ujung Ujung Ujung Ujung Ujung Ujung
Bwh Atas Bwh Atas Bwh Atas
AE 11.79 23.57 7.34 14.68 25.89 51.77
BI -90.57 -154.43 -56.39 -96.40 -198.91 -339.56
BR 22.42 69.63 13.96 43.35 49.24 152.92
CT 22.08 72.64 17.46 45.23 54.43 159.54
CJ -70.09 -126.20 -44.14 -78.58 -154.73 -277.17
kolo DN 6.04 12.07 3.76 7.52 13.26 26.52
m FO 206.07 166.26 128.30 103.52 452.56 365.14
GP 15.83 31.67 9.86 19.72 34.77 69.56
HQ 42.35 84.70 26.37 52.74 93.01 186.02
KU 42.66 85.31 26.56 53.12 93.69 187.36
LV 17.32 34.63 10.78 21.56 38.03 76.05
MW 125.91 100.33 78.40 62.46 276.53 220.33
Kombinasi
Batan Tumpuan Tumpuan Tumpuan Tumpuan Pembebanan
Jenis g Kiri Kanan Kiri Kanan (1,2MDL+1,6MLL)
balok EF 421.04 272.44 262.14 169.63 924.672 598.34
69
Gambar 3.5reaksi perletakan momen pada portal arah X titik B dan titik C
I 1 16,4 M 4
K1= = = 2,32 M3
h 7,06 M
5,08 M 4
K2= I2= = 0,64 M3
8M
K2 0,64 M 3
K= =
K1 2,32 M 3
70
= 0,28
β = (( kh + f )2 + 4k )) ( h2 + hf + f2 )
WL 3(4 K +1)
VC = ×
32 3 K +1
3(4 ×0,28+1)
= 120,46 ×
0,21+1
71
6,36
= 120,46 ×
1,08
= 120,46 × 5,89
= 709,51 kg/m
WL
VB = - VD
2
106,61kg /m× 24 m
= – 709,51 kg
2
= 1927,32 kg−709,51kg
= 1217,81 kg
W L2 K ( 4 h+5+ f ) + f
H= ×
16 β
0,28 ×40,78
= 5781,96 kg ×
93,81
= 5781,96 kg × 0,12
= 693,84 kg
W L2 kh ( 8 h+15 f )+ f (6 h−f ) 3
MB = ( - )
96 β 2(3 k +1)
72
3
– 2(3 ×0,28+1) )
258,07
= 963,66 kg × – 0,82
93,81
= 963,66 kg × 1,93
= 1859,86 kg
W L2 kh ( 8 h+15 f )+ f (6 h−f ) 3
MC = ( + )
96 β 2(3 k +1)
3
+ 2(3 ×0,28+1) )
258,07
= 963,66 kg × +0,82
93,81
73
= 963,66 kg × 3,57
= 3440,26 kg
WF 12k ( h+ f ) +5 f
V= ×( )
8L 3 k +1
3,36× 19,6
= 1,75 kg × ( )
1,84
= 1,75 kg × 35,79
= 62,63 kg
74
WF 5 fk ( 2 h+ f ) +2 k h2 ( k +4 ) +f 2
H= ×
4 β
160,61×2,09
= ×
4
1118.1
= 83,91 ×
93,81
= 83,91 × 11,92
= 1000,21
WF 12h ( 3 h+2 ) +3 f
MB = ׿+
24 6 k +2
160,61×2,09
= ׿
24
84,72× 17,81
= 13,99 × ¿ +
3,68
2,09× 184,73
= 13,99 × ( )+ 410,02
93,81
386,09
= 13,99 × ( )+ 410,02
93,81
= 13,99 × 414,14
= 5793,82 kg
WF 12h ( 3 h+2 ) +3 f
MC = × ¿
24 6 k +2
160,61×2,09
= ׿
24
84,72× 17,81
= 13,99 × ¿ 3,68
2,09× 184,73
= 13,99 × ( )410,02
93,81
386,09
= 13,99 × ( )410,02
93,81
= 13,99 × -405,9
= -5678,54 kg
W h2 k
V= ×
8L 3 k +1
= 166,78 kg × 0,15
= 25,02 kg
W h2
H= × k ¿¿
4
160,61×7,06 2
= × 0,28 ¿ ¿
4
77
0,28 ×27,34
= 2001,34 ×
93,81
281,05
= 2001,34 ×
93,81
= 2001,34 × 2,996
= 5996,01 kg
W h2 12k + 6
MB = ׿+ )
24 6 k +2
12 ×6,28
= 333,56 × ¿+ )
6 ×0,28+2
12 ×6,28
= 333,56 × ¿ + )
6 ×0,28+2
12× 6,28
= 333,56 × ¿ + )
3,68
75,36
= 333,56 × ¿ + )
3,68
= 333,56 × 22,56
= 7525,11 kg
78
W h2 12k + 6
MC = × ¿ )
24 6 k +2
12 ×6,28
= 333,56 × ¿ 6 ×0,28+2 )
12 ×6,28
= 333,56 × ¿ 6 ×0,28+2 )
12× 6,28
= 333,56 × ¿ 3,68 )
75,36
= 333,56 × ¿ 3,68 )
= 333,56 × -18,4
= -6137,5 kg
1
V= P
2
1
= × 160,61
2
= 80,305 kg/m
1 k ( 3 h+4 f ) + f
H= PL.
4 β
1 0,28(29,54 m2 +2,09 m)
= (3854,64kg/m )
2
4 93,81
0,28 ×31,63 m 3
= 963,66 kg/m×
93,81
8,86 m 3
= 963,66 kg/m×
93,81
= 963,66 kg/m×0,95 m
= 915,48 kg/m
1 k h2 +hf ( 2 k +1 )
M = PL.
4 β
1 13,96+14,75 ( 0,56+1 )
= (3854,64)
4 93,81
80
28,71 (1,56 )
= 963,66×
93,81
44,79
= 963,66×
93,81
= 963,66× 0,48
= 462,56 kg
3 k + x (3−2 x)
VC = Px.
β
0,84+ 0,25(3−0,5)
= 40,15 ×
93,81
1,09 ×2,5
= 40,15 ×
93,81
2,73
= 40,15 ×
93,81
= 40,15 × 0,03
81
= 1,21
VB = P −¿VC
= 160,61 –1,21
= 558,79
3 k ( h+ f ) −4 x 2 f ( k +1 )−3 x ( kh−f )
H =PxL .
β
1
=160,61× ×24
4
7,69−385,23−(−27)
= 963,66×
93,81
−350,54
= 963,66×
93,81
= 963,66× -3,74
= -3604,09
PxL
MB = [
2
160,61× 0,25× 24 2× 0,28 ×7,062 ( 1−0,25 ) +3 ×7,06 × 2,06 ( 2× 0,25+0,28 )−2,09 2 ( 1−4 × 0,25 )−4
×[
2 93,81
963,66 27,91 ( 0,75 ) + 44,27 ( 0,5+0,28 )−4,37−3,69 ( 2 , 28 )−4 × 0,0625× 49,84 ( 0,75 ) ( 0,5 )
×[ − ]
2 93,81 3 × 0,28+ 1
=481,83 ×[0,02−0,21]
=481,83 ×-0,19
=−91,55
PxL
MC = [
2
160,61× 0,25× 24 2× 0,28 ×7,062 ( 1−0,25 ) +3 ×7,06 × 2,06 ( 2× 0,25+0,28 )−2,09 2 ( 1−4 × 0,25 )−4
×[
2 93,81
83
963,66 27,91 ( 0,75 ) + 44,27 ( 0,5+0,28 )−4,37−3,69 ( 2 , 28 )−4 × 0,0625× 49,84 ( 0,75 )( 0,5 )
×[ + ]
2 93,81 3 ×0,28+1
=481,83 ×[0,02+0,21]
=481,83 ×0,23
= 110.82
3 ph k
V= ×
2.1 3 k +1
84
3401,72kg 0,28
= ×
2 1,84
= 1700,86 kg ×0,15
= 255,13 kg
1 k [h ( k + 4 ) +3 f ]
H = Ph.
2 β
1 0,28 [30,22+6,27]
= 1133,91 ×
2 93,81
10,22
= 566,96 ×
93,81
= 566,96× 0,11
= 62,37
1 3 k +2
MB = Ph. ¿ + ¿
2 6 k +2
1 3 ×0,28+2
= 160,61×7,06 ׿ + ¿
2 6 ×0,28+2
1 1,68
= 1133,91 ׿ + ¿
2 3,36
1 1,68
= 1133,91 ׿ + ¿
2 3,36
85
1,68
= 566,96׿ + ¿
3,36
1,68
= 566,96׿ + ¿
3,36
= 566,96× 0,57
= 323,17
1 f (hk + f ( 2 k+ 1 )) 3 k +2
MC = Ph. [ ]
2 β 6 k +2
6,58 1,68
= 566,96×[ ]
93,81 3,36
= 566,96× -0,43
= -243,79
86
t2 = 9 mm
t1= 6,5mm A = 300 mm
B = 150 mm
Gambar 3.6a potongan baja
Keterangan :
A = depth of section
B = flange width
t1 = web
t2 = flange
Material untuk kolom rangka baja terbuat dari HWF 150 x 150 x 7 x 10
dengan data-data profil sebagai berikut :
87
t2 = 10 mm
t1= 7 mm A = 150 mm
B = 150 mm
Gambar 3.6b potongan baja
Gambar 1
= 16,02 ton
= 16020 kg
= 16,02 ton
= 16020 kg
2
q l 2 2,67 t/ m ( 12m )
MA = =
12 12
= 32,04 t.m
= 3204000 kg.cm
2
q l 2 2,67 t/ m ( 12m )
Mmax = =
12 24
= 16,02 t.m
= 1602000 kg.cm
Ma
τ max = ≤τ
Wx
3204000 kg . cm
= 2
≤τ
2400 kg / m
= 1335 cm3
Ix = 47600 cm4
89
Mtot
τ tot = ≤τ
Wx
1 2
Mtot = Ma + ql
8
1
= 32,04 t.m + 0,159 t/m x (12)2
8
= 34,902 t.m
= 3490200 kg.cm
3490200 kg . cm
τ tot =
2670 c m 3
Dtot . Sx
τ tot =
tb . Ix
90
ql
Dtot = Va +
2
2,67 t/mx 12 m
= 16,02 ton +
2
= 32,04 ton
= 1177,15 + 170,35
= 1347,499 cm3
Dtot . Sx
τ tot =
tb . Ix
43173,87 t . c m3
=
66640 c m 5
= 0,648 t/cm2≤0,58 τ
c) Terhadap kombinasi M + D
= 3,06 t/m x 12 m
= 36,72 ton
= 36720 kg
q l3
δ tot = 1/384
EIx
3
1
=
1/384
36720 kg
2 (
.12m )
2,1 X 10 kg /c m2 x 47600 c m 4
6
7931520 x 106 kg . c m 3
=
38384640 X 106 kg .c m 4
Cek kestabilan
h
≤ 75
tb
356
≤ 75
14
25,43 ≤ 75.............OK
l b
≥ 1,25
n ts
92
648 352
≥ 1,25 .
356 22
1,82 ≥ 20.........Tidak OK
1 1
Iiy = ( 2,2 X 35,63) + ( 5,81 X 2,23)
12 12
= 8271,6 + 5,155
= 8276,7 cm4
= 78,32 + 12,782
= 91,102 cm2
Iiy
Iy =√
A
8276,7 c m4
=√
91,102 c m2
= √ 90,8509 c m2
= 9,53 cm
l 648 cm
ʎy = == = 67,995
iy 9,53 cm
= 1,439
lf = 1,7
ρy = ifρ + 2 lf n
2 ( 1,7 ) (2)
= 1,7 ( 3,651 ) +
h
6,8
= 6,2067 +
0,3651
= 6,2067 + 18,625
P m
= + ≤1
Py 1,18 mp
= 484800 kg
94
= 484,8 ton
mp = zp . τ y
= 7176960 kg
= 7176,96 ton
P m
= + ≤1
Py 1,18 mp
= 0,0128 + 0,0004 ≤ 1
= 0,0132 ≤ 1...................OK
Karena dalam ara tegak lurus sumbuh lemah tidak ada bracing maka :
Lky = l = 706,88 cm
lky
xy =
iy
706,88 cm
=
8,90 cm
= 79,43
kl
Untuk tekuk arah x (arah sumbu kuat ) ʎx =
jx
95
ʎy = 84 w = 1,685
ʎy = 85 w = 1,703
ʎy = 79,43
79,43−84
w = 1,685 + ( 1,703 – 1,685)
85−84
w = 1,685 + (-0,0823)
w = 1,603
untuk Fc 360
τ = 1600 kg/cm2
Jadi tegangan jika tekan ( jika pada kolom hanya bekerja tekan saja )
1600 kg/c m 2
Fe = = 998,13 kg/cm2
1,603
= 1,7 fe . A
= 342757,842 kg
= 342,76 ton
mm = 1,07 – ¿ ¿ mp
= 1,07 – ¿ ¿ mp
= 1,05 mp
Cek untuk kolom yang tidak dipasang Bracing tegak lurus sumbu lemah y-y maka
rumus Mu diatas dipakai. Sekarang kita coba terhadap rumus :
p m lkr
+ ( )≤1
pkr Mu 1− p/ pv
= 342,76 ton
1/4
= = 1,5
1/6
= 0,6
π 2.E
2
Fe = klb
1,92 ( )
lb
π 2.2,1 x 106
= 71,15 2
1,92(0,87 . )
37
20705160
= = 3852839,598
5,374
Pv = 1,92 x A x fe
= 2692672538
6,2067 68 0,6
= + ( )
342,76 7535,81 1−6,2067 /2692672538
= 0,018 + 0,0054
= 6446189,29 kg/cm2
= 4505112771 kg
= 4505112,77 ton
b
Flens = < 8,15
2ts
300
= < 8,15 8,33 ≠ 8,15 ( flens mengalami tekuk )
2,18
P 6,207
Badan = = = 0,013
Pu 484,8
h 257
maka <
lb √ fy
900 257
<
34 √ 34,28
26,47 < 43,93 badan aman tak mengalami tekuk
Karena flens mengalami tekuk kita bisa pertebal flens dengan tambah plat
tambahan
Standar PPBBI
n nu mu
Syarat = +β x ≤ 1
√ mer nu−1 mp
98
nu n
≤ 1,10 ( 1- )
mp A τI
A τI
Mu ≤ mp dimana Nkn =
Wmax
Ix = 37 cm
Iy = 6,56 cm
A = 364 cm2
Menentukan wx
K= 0,87
0,87( 400)
λx = 9,40 dari tabel untuk fe 360 dapat Wx = 1
37
Menentukan Wy
364(2400) 646823,6 kg
Wmax = 1,3506 Mkn = =
1,3 506 646,823 ton
Menentukan luas
Mu 1
β = 0,6 + 0,4 dimana ( Mu1) ≤ ( Mu2)
Mu 2
Menentukan Mu
π 2 . E . Ix
Nu = dimana Ix = 498 cm
N . lkn 2
E = 2,1x106
N = 153000 kg
1,032 x 1013
=
1,853 x 1016
= 556,93
= 29299200 kg.cm
= 292,99 ton.cm
N Nu Me
1. Nkn + β −1 × Mp ≤1
Nu
153 556,93 68
=
646,823
+ 0,6 −1
×
292,99
≤1
556,93
= 0,236 + (0,601 0,332) ≤ 1
= 0,375 ≤ 1……………….. (ok)
Mu
2. Mp ≤ 1,18 ¿ )
68
= ≤ 1,18 ¿)
292,99
=0,232 ≤ 1,179…………....(ok)
3. Mu ≤ Mp
68 ≤ 292,99 …………………………..(ok)
Kesimpulan profil tersebut dapat dipakai, tapi kalau kita lihat dari hasil
profil 1,2,3 menunjukan bahwa profil tersebut boros, tapi harus perhatikan lagi
syarat-syarat local buckring, sbb.
h
Flens = ≤ 20
fs
300
= ≤ 20
34
N 153000
Badan =
Np
= 364(2400)
= 0,17
100
h N 900
≤ 45 −¿ 13
A .σ 1
= ≤ 45−¿ 13 ×0,17
fs 18
= 50 ≤ 45 –2,21
Jadi pilih profil 900 x 300 x 18 x 34 tidak aman, profil dapat diperkecil.
3.7 Perhitungan Portal Momen Bidang dan Gaya Lintang untuk Arah X
O P Q R T U V W
E F G H I J K L M N
706,88cm
500cm
A B C D
w= 160,61 kg/m
ME MF
A B
RE L= 2,6m RF
a. Momen bidang
2 2
M = 296,403 kg/m
M+maks = (wL2) / 24
ME = MF = -(wL2) / 12
= -(1085,724kg/m) / 12
= -542,862 kg/m
77,71 kg/m
b. Gaya lintang
Q = 69,06 kg/m
103
69,06 kg/m
1/2 wL +
- 1/2 wL
-69,06 kg/m
w= 160,61 kg/m
MF MI
A B
RF L= 7,5m RI
a. Momen bidang
2 2
M = 2466,367 kg/m
M+maks = (wL2) / 24
MF = MI = (wL2) / 12
= (9034,313 kg/m) / 12
= 752,86 kg/m
376,43 kg/m
b. Gaya lintang
Q = 200,76 kg/m
200,76 kg/m
1/2 wL +
- 1/2 wL
-200,76 kg/m
w= 160,61 kg/m
MJ MM
J M
RJ L= 7 m RM
a. Momen bidang
2 2
M = 586,535kg/m
M+maks = (wL2) / 24
MJ = MM = (wL2) / 12
= (7869,89 kg/m) / 12
= 655,82 kg/m
562,14kg/m 562,14kg/m
327,91 kg/m
655,82kg/m 655,82kg/m
107
b. Gaya lintang
Q = 187,92 kg/m
187,92 kg/m
1/2 wL +
- 1/2 wL
-187,92 kg/m
w= 160,61 kg/m
MM MN
M N
RM L= 2 m RN
108
a. Bidang momen
2 2
M = 43,85 kg/m
M+maks = (wL2) / 24
MM = MN = (wL2) / 12
= (642,44 kg/m) / 12
= 53,54 kg/m
26,77kg/m
b. Gaya lintang
Q = 562,14 kg – 374,22 kg
Q = 187,92 kg
187,92 kg/m
1/2 wL +
- 1/2 wL
-187,92 kg/m
OP
x
110
RO L= 2,5 m RP
a. Momen bidang
wL 160,61kg /m× 2,5 m
RO= =
10 10
401,53 kg
=
10
= 40,15 kg
2 2
RP = ( 5 ) wL = ( 5 ) 160,61 kg/m x 2,5 m
= 0,4 x 401,525
= 160,61
3
wL2
M= (3 xL −5 x 3 ) X = L/√ 5 = 2,5/√ 5 = 1,12
30 L
= 33,46 kg x 0,89
= 29,78 kg
= -66,92 kg
111
x = 1.12 - 66,92 kg
29,93 kg
Gambar 3.7.5a momen bidang
b. Gaya lintang
2
wL
Q=
2
( 15 − x 2 )
L
160,61kg /m× 2,5 m 1 1,122
=
2
(5− 2 )
2,5
1003,81kg
= x0
2
= 501,91 kg
Qmaks = ¿) wL
-160,61 kg
501,91kg +
P Q
x
RP L= 2,5 m RQ
= 133,84 kg x 0,67
= 89,67 kg
+ wL2
M maks =
9 √5
160,61kg /m× 2,52 m
=
9 √5
1003,81kg
= = 89,67 kg
9 √5
113
x = 1,44
+ 89,67
x = 1,44 - 334,603
89,67 +
Gambar 3.7.6b gaya lintang
QR
114
x
RQ L= 2,5 m RR
2 2
RR = ( 5 ) wL = ( 5 ) 160,61 kg/m x 2,5 m
= 0,4 x 401,525
= 160,61
3
wL2
M= (3 xL −5 x 3 ) X = L/√ 5 = 2,5/√ 5 = 1,12
30 L
= 33,46 kg x 0,89
= 29,78 kg
−1003,81 kg
=
15
= -66,92 kg
x = 1.12 - 66,92 kg
29,93 kg
Gambar 3.7.7a momen bidang titik Q ke titik R
b. Gaya lintang
wL 1 x2
Q=
2
(5− 2)
L
160,61kg /m× 2,5 m 1 1,122
=
2
(5− 2 )
2,5
1003,81kg
= x0
2
= 501,91 kg
Qmaks = ¿) wL
- 160,61 kg
501,91kg +
R S
x
RR L= 12 m RS
a. Momen bidang
= 289,1 kg
= 674,56 kg
wL2
M+maks =
46,6
= 497,25
x = 0,548 (L)
117
x = 0,548 x 12 = 6,58 m
3
−wL 2 2−9 x + 10 x
M= ( )
60 L L3
3
−160,61 kg/m× 2,5 m2 2−9 6,58 +10 6,58
= ( )
60 12 123
= −385,46 kg x (2−6,59)
= −385,46 kgx−4,59
= 1769,26 kg
−wL 2 −160,61 kg/m× 12m 2
MR = = = -770,93 kg
30 30
−w( x−a)3
Mx = RRx + MR
6b
−160,61 kg/m(6,58−6)3
=289,1 kg x 6,58 + -770,93 kg
6x6
−160,61 kg/m(6,58−6)3
= 1902,28 kg + -770,93 kg
6x6
Mmaks, bila :
118
b2 √ 3. L+2 a
x=a+
L 10.l
62 √ 3 x 12+2 x 6
x=6+
12 10 x 12
x=6+3
√36+ 12
120
x=6+3
√ 432
120
x = 6 + 3 √ 3,6
x = 9 √ 3,6
x = 9 x 1,9
x = 17,1
6,58 m
-770,93 kg -1156,39 kg
497,25 kg
b . Bidang Lintang
3
wL 3 x
Q=
2
( 10 + 2)
L
2
160,61kg /m x 12m 3 6,58
Q=
2
( 10 − 2 )
12
Q = 1927,32 kg x ( 0,3 – 0,301 )
Q = 1927,32 kg x -0,001
Q = -1,927 kg
1,927 kg
+ -1,927 kg
119
T S
x
RR L= 12 m RS
a. Momen bidang
= 289,1 kg
= 674,56 kg
wL2
M+maks =
46,6
= 497,25
120
x = 0,548 (L)
x = 0,548 x 12 = 6,58 m
3
−wL 2 2−9 x + 10 x
M= ( )
60 L L3
3
−160,61 kg/m× 2,5 m2 2−9 6,58 +10 6,58
= ( )
60 12 123
= −385,46 kg x(2−6,59)
= −385,46 kgx−4,59
= 1769,26 kg
−wL 2 −160,61 kg/m× 12m 2
MT = = = -770,93 kg
30 30
b2 √ 3. L+2 a
x=a+
L 10.l
62 √ 3 x 12+2 x 6
x=6+
12 10 x 12
x=6+3
√36+ 12
120
x=6+3
√ 432
120
x = 6 + 3 √ 3,6
x = 9 √ 3,6
x = 9 x 1,9
x = 17,1
6,58 m
-770,93 kg -1156,39 kg
497,25 kg
Gambar 3.7.9a Bidang Momen
b . Bidang Lintang
wL 3 x3
Q= 2 ( 10 + L2 )
160,61kg /m x 12m 3 6,58 2
Q= 2 ( 10 − 122 )
Q = 1927,32 kg x ( 0,3 – 0,301 )
Q = 1927,32 kg x -0,001
Q = -1,927 kg
1,927 kg
122
+ -1,927 kg
UT
x
RQ L= 2,5 m RR
2 2
RT = ( 5 ) wL = ( 5 ) 160,61 kg/m x 2,5 m
= 0,4 x 401,525
= 160,61
3
wL2
M= (3 xL −5 x 3 ) X = L/√ 5 = 2,5/√ 5 = 1,12
30 L
1003,81kg
= 30 x (1,34−0,45)
= 33,46 kg x 0,89
= 29,78 kg
−1003,81 kg
=
15
= - 66,92 kg
x = 1.12 - 66,92 kg
29,93 kg
Gambar 3.7.10a momen bidang
b. Gaya lintang
2
wL
Q=
2
( 15 − x 2 )
L
160,61kg /m× 2,5 m 1 1,122
=
2
(5− 2 )
2,5
1003,81kg
= x0
2
= 501,91 kg
124
Qmaks = ¿) wL
- 160,61 kg
501,91 kg +
VU
x
RV L= 2,5 m RU
a. Momen bidang
wL 160,61kg /m× 2,5 m
RV = =
6 6
401,53 kg
=
6
= 66,92 kg
= 133,84 kg x 0,67
= 89,67 kg
wL2
M+maks =
9 √5
160,61kg /m× 2,52 m
=
9 √5
1003,81kg
= = 89,67 kg
9 √5
x = 1,44
+ 89,67
b. Gaya lintang
2
wL
Q=
2
( 13 − x 2 )
L
160,61kg /m× 2,5 m 1 1,44 2
=
2
(3− 2 )
2,5
1003,81kg
= x 0,333 0,332
2
= 501,91 kg x 0,001
= 0,502 kg
−wL
Qmaks =
3
−160,61 kg/m× 2,5 m
=
3
−1003,81 kg/m
=
3
= -334,603 kg/m
x = 1,44 - 334,603
89,67 +
3.7.12Titik W ke titik V
WV
x
127
RW L= 2 m RV
a. Momen bidang
wL 160,61kg /m× 2m
RW = =
10 10
321,22kg
=
10
= 32,12 kg
2 2
RV = ( 5 ) wL = ( 5 ) 160,61 kg/m x 2 m
= 0,4 x 321,22 kg
= 128,49 kg
3
wL2
M= (3 xL −5 x 3 ) X = L/√ 5 = 2/√ 5 = 0,89
30 L
= 21,42 kg x 0,9
= 19,28 kg
−160,61 kg/m× 2 m2
=
15
128
−642,44 kg
=
15
= - 42,83 kg
x = 0,89 - 42,83 kg
19,15 kg
b. Gaya lintang
wL 1 x2
Q=
2
(5− 2)
L
2
160,61kg /m× 2m
=
2
( 15 − 0,892 )
2
321,22kg
= x 0,002
2
= 160,61 kg x 0,002
= 0,32
Qmaks = ¿) wL
= ¿) x160,61 kg/m x 2 m
- 128,49 kg
32,12 kg +
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan