Disusun oleh:
Daftar Isi
2.1. Pendahuluan
Pada bab ini dan selanjutnya akan ditelaah aspek kekuatan baik secara geometris
maupun mutu material. Salah satu konsep yang perlu dipelajari adalah tentang
momen inersia. Momen Inersia (Ix dan Iy) merupakan momen kedua dari luasan
tampang (A) yang dihitung menurut kwadrat jarak antara pusat berat luasan (A)
dengan sumbu yang ditinjau (X dan Y). Momen inersia luasan merupakan konsep
yang sangat penting di dalam mempelajari kekuatan material.
Perhatikan luasan bidang A pada gambar 2.1. Nyatakan X-X dan Y-Y sebagai
sumbu persegi- panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi luasan kecil-kecil
(dinyatakan dengan a). Koordinat a adalah jarak terhadap sumbu x dan y. Suatu
momen inersia harus selalu dihitung terhadap sumbu tertentu. Pada gambar. 2.1,
jika kita mempunyai momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan dengan Ix,
atau terhadap sumbu Y-Y dinyatakan dengan Iy. Momen inersia luasan dinyatakan
sebagai jumlah semua luasan kecil-kecil, masing- masing dikalikan dengan kwadrat
jarak (lengan momen) dari sumbu yang digunakan sebagai acuan.
Maka, sebagaimana ditunjukkan pada gbr. 2.1, momen inersia terhadap sumbu X-
X adalah jumlah dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat dari panjang
lengan momen y, atau:
(b) Bagi luasan menjadi empat bidang horizontal (lihat gambar. 2.3). Masing-
masing bagian mempunyai luas 200 cm2. Jarak tegak-lurus sentroid masing-masing
komponen luas (dinyatakan dengan a1 dan a2) pada sumbu sentroid X-X (lihat
gambar 2.3.), jarak ini diberi notasi y1 dan y2 :
y1 = 15 cm, dan y2 = 5 cm
karena bangun adalah simetri terhadap sumbu X-X, maka momen inersia bagian
atas akan sama dengan bagian bawah. Sehingga kita hanya perlu menghitung
momen inersia setengahnya kemudian dikali dua untuk mendapatkan momen
inersia total luasan. Menggunakan persamaan (2.1) diperoleh:
100000 𝑥 106666,67
𝑥100% = −6,25%
106666,67
𝐼 = 𝐼0 + 𝑎. 𝑑 2
𝐼 = ∑(𝐼0 + 𝑎𝑑 2 )
𝑖=𝑙
𝑏ℎ3
𝐼=
12
sehingga:
15(2,53 )
𝐼01 = = 19,53 𝑐𝑚4
12
2,5(30,63 )
𝐼02 = = 5.969,30 𝑐𝑚4
12
30,4(2,53 )
𝐼03 = = 39,58 𝑐𝑚4
12
Menghitung momen inersia dari luasan komposit terhadap sumbu sentroid X-X,
menggunakan pers. (2.4):
𝐼𝑥 = ∑(𝐼0 + 𝑎𝑑 2 )
= 34979,54 𝑐𝑚4
𝐼𝑥 = ∑(𝐼0 + 𝑎𝑑 2 )
= 6.028,41 + 28.951,136
= 34979,54 𝑐𝑚4
Momen inersia terhadap sumbu sentroid Y-Y lebih mudah dihitung karena sumbu
sentroid masing- masing luasan komponen berimpit (coincide) dengan sumbu
sentroid Y-Y. Maka bentuk ad2 untuk masing-masing luasan komponen adalah nol.
Rumus perpindahan menunjukkan bahwa momen inersia luasan komposit adalah
jumlah dari momen inersia luasan komponen terhadap sumbu sentroidnya yang
berimpit dan sejajar terhadap sumbu sentroid Y-Y. Momen inersia terhadap sumbu
sentroid Y-Y adalah:
dengan
r : radius girasi terhadap sumbu tertentu (mm)
I : momen inersia terhadap sumbu yang sama (mm4)
A : luas penampang (mm2)
Radius girasi merupakan fungsi dari momen inersia. Rumusan radius girasi untuk
bentuk geometris sederhana diberikan pada tabel 2.1.
Contoh Soal 2.3:
Hitung radius girasi terhadap sumbu sentroid X-X dari suatu luasan sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 2.10 di bawah ini.
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa luasan komposit disusun oleh luasan dari persegi-panjang dan
lingkaran (lubang, dinyatakan dengan nilai negatif). Setelah menentukan luasan
komposit dan menghitung momen inersianya terhadap sumbu sentroid X-X,
kemudian menghitung radius girasi terhadap sumbu sentroid X-X. Perhitungan
luasan adalah sebagai berikut:
Pada gambar. 2.11, sumbu Z-Z adalah suatu sumbu yang tegak-lurus terhadap
bidang dari luasan. Maka, momen inersia terhadap sumbu Z-Z adalah jumlah dari
perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat lengan momen r. Momen inersia
polar diberi notasi J, maka:
(2.6)
untuk segitiga siku-siku
Untuk momen inersia terhadap sumbu Y-Y, persamaan. (2.15) dapat digunakan,
dengan ad2 sama dengan nol.
Nama Mata Kuliah Fakultas Teknik
21
Abdul Aziz., S.T, M.T Teknik Sipil
(b) Luasan total dari bentuk – T adalah:
Radius girasi terhadap sumbu sentroid dihitung dari per. (2.5):
(c) Momen inersia polar terhadap sumbu Z-Z melalui titik pusat berat CG dihitung
dari persamaan (2.7):
4. Untuk baja struktural pada gambar 2.16, hitung momen inersia terhadap
sumbu sentroid X-X dan Y-Y.
PIPA