Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

ANALISA STRUKTUR LANJUTAN

NAMA : ADINDA DIAN PADANG


NIM : 5193550030
KELAS : REGULER B
PRODI : TEKNIK SIPIL S1
DOSEN PENGAMPU : Drs. Sempurna perangin-angin,M.Pd
MATA KULIAH : ANALISIS STRUKTUR LANJUTAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Analisa
Struktur yang berjudul “Critical Book Report”.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang telah
memberikan banyak bimbingan kepada penulis selama proses pembelajaran mata kuliah ini.
            Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
            Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan kita semua.

Medan, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………….…………………………1
DAFTAR ISI………..…………………………………………………………….2
BAB I : PENGANTAR……….……………………………………………….3
 LATAR BELAKANG...…………………………………………………3
 TUJUAN PENULISAN CBR…..…………………………………………3
 MANFAAT PENULISAN CBR.………………………………………...3
 IDENTITAS BUKU………………………………………………………3-4
BAB II : RINGKASAN ISI BUKU……………………………………………..5
BAB III : KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ISI BUKU…………………….15
 KETERKAITAN ANTAR BAB…………………………………………15
 KEMUTAHIRAN ISI BUKU……………………………………………15
BAB IV: IMPLIKASI…………………………………………………………16
BABV :KESIMPULAN……………………………………………………….17
 KESIMPULAN…………………………………………………………17
 SARAN………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang pada
umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book ini pada
dasarnya ialah untuk membandingkan buku analisa struktur lanjutan karangan Chu Kia Wang
dengan buku yang akan yang akan dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh
penulis tertentu pastilah mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelayakan
suatu buku dapat diketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu dengan
perbandingan dengan buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan
dibandingkan dengan kekurangannya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan
dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
B .Tujuan Penulisan CBR
Adapun manfaat penulisan CBR ini ialah:
1.memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Struktur Dasar agar semakin meningkatkan
kemampuan dalam mereview isi buku tersebut.
2.agar mahasiswa jadi lebih kritis dalam memahami isi buku tersebut.
3.untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis buku nantinya.
C. Manfaat Penulisan CBR
Adapun manfaat penulisan CBR Ini ialah:
1. untuk membiasakan mahasiswa membaca isi buku karena mahasiswa membedah
isi buku dan mengkritiknya.
2. untuk menambah wawasan mahasiswa karena banyak membaca isi buku.
1.2 Identitas Buku

BUKU I
Judul Buku : Analisa Struktur Lanjutan 1
Pengarang : Chu Kia Wang / Kusuma Wirawan & Mulyadi Nataprawira
Penerbit : Chu Kia Wang / Kusuma Wirawan & Mulyadi Nataprawira
Tahun Terbit : 1994
Kota Terbit :-
Tebal Buku : 433 Halaman

BUKU II :
Judul : Mekanika Rekayasa
Edisi :-
Pengarang : Wesli
Penerbit : Graha Ilmu
Kota Terbit : 2010
Tahun Terbit :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Buku

Metode ubahan-sudut (slope-deflection) merupakan suatu metode umum yangdapat


dipakai untuk menganalisa semua balok dan kerangka kaku, baik yang bersifat sta- tis
tertentu ataupun statis tak tentu, berdasarkan peugandaian bahwa semua deformasi
disebabkan hanya oleh pengaruh momen lentur. Tentu saja metode tersebut lebih me-
narik buat analisa balok dan kerangka kaku statis tak tentu; namun demikian, karena sifat
umum metode tersebut, suatu program komputer dapat dirumuskan, sehingga ia berguna
untuk solusi persoalan statis tertentu maupun statis tak tentu. Keistimewaan yang paling
menyolok dari metode ubahan-sudut ialah, bahwa perpindahan-perpindahan (rotasi dan
translasi) titik-titik hubung yang kaku diper- lakukan sebagai yang tak diketahui pokok,
dan nilai-nilai mereka ditentukan lebih da- hulu dari nilai-nilai m omen lentur di ujung-
ujung anggota. Cara ini tidak lagi menyangkut derajat ketaktentuan karena apa yang
dinamakan kondisi-kondisi keselarasan dalam me- tode gaya selalu telah terpenuhi sejak
awal apabila perpindahan-perpindahan (rotasi dan translasi) titik-hubung ditetapkan
sebagai yang tak diketahui.
semua gaya geser dan momen ujung-anggota dapat diekspresikan sebagai fungsi dari
perpindahan-perpindahan titik-hubung yang tak diketahui tersebut. Akan ditunjukkan
juga bahwa untuk setiap rotasi a tau translasi titik-hubung yang tak diketahui, terdapat
kondisi keseimbangan momen titik-hubung atau gaya titik hubung yang bersangkutan.
Karenanya, selalu terdapat kondisi-kondisi keseimbangan sebanyak perpindahan-
perpindahan titik-hubung yang tak diketahui. Setelah perpindahan - perpindahan titik-
hubung diperoleh, persamaan-persamaan ubahan-sudut dibutuh- kan lagi untuk
mendapatkan momen-momen ujung-anggota. Yang diperlukan dalam penganalisaan
balok dan kerangka kaku dengan metode
ubahan-sudut ialah nilai-nilai nisbi momen inersia anggota-anggotanya apabila
penganalisaan yang bersangkutan menyangkut beban-beban yang bekerja, dan nilai-
nilaimutlaknya apabila penganalisaan tersebut menyangkut gerakan tumpuan-
tumpuannya. Untuk struktur statis tertentu, tuntutan ini menimbulkan kerepotan yang tak
perlu dalam pembuatan pengandaian-awal ukuran anggotanya; tapi untuk struktur statis
tak tentu, tuntutan yang sama ini tetap diperlukan dalam penganalisaan dengan metode
gaya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemabahasan isi buku

a. Slope deflection
Metode ubahan-sudut (slope-deflection) merupakan suatu metode umum yang dapat
dipakai untuk menganalisa semua balok dan kerangka kaku, baik yang bersifat sta- tis
tertentu ataupun statis tak tentu, berdasarkan peugandaian bahwa semua deformasi
disebabkan hanya oleh pengaruh momen lentur. Tentu saja metode tersebut lebih me- narik
buat analisa balok dan kerangka kaku statis tak tentu; namun demikian, karena sifat umum
metode tersebut, suatu program komputer dapat dirumuskan, sehingga ia berguna untuk
solusi persoalan statis tertentu maupun statis tak tentu. Keistimewaan yang paling menyolok
dari metode ubahan-sudut ialah, bahwa perpindahan-perpindahan (rotasi dan translasi) titik-
titik hubung yang kaku diper- lakukan sebagai yang tak diketahui pokok, dan nilai-nilai
mereka ditentukan lebih da- hulu dari nilai-nilai m omen lentur di ujung-ujung anggota. Cara
ini tidak lagi menyangkut derajat ketaktentuan karena apa yang dinamakan kondisi-kondisi
keselarasan dalam me- tode gaya selalu telah terpenuhi sejak awal apabila perpindahan-
perpindahan (rotasi dan translasi) titik-hubung ditetapkan sebagai yang tak diketahui.
semua gaya geser dan momen ujung-anggota dapat diekspresi- kan sebagai fungsi dari
perpindahan-perpindahan titik-hubung yang tak diketahui ter- sebut. Akan ditunjukkan juga
bahwa untuk setiap rotasi a tau translasi titik-hubung yang tak diketahui, terdapat kondisi
keseimbangan momen titik-hubung atau gaya titik-hu- bung yang bersangkutan. Karenanya,
selalu terdapat kondisi-kondisi keseimbangan se- banyak perpindahan-perpindahan titik-
hubung yang tak diketahui. Setelah perpindahan- .perpindahan titik-hubung diperoleh,
persamaan-persamaan ubahan-sudut dibutuh- kan lagi untuk mendapatkan momen-momen
ujung-anggota. Yang diperlukan dalam penganalisaan balok dan kerangka kaku dengan
metode
ubahan-sudut ialah nilai-nilai nisbi momen inersia anggota-anggotanya apabila
penganalisaan yang bersangkutan menyangkut beban-beban yang bekerja, dan nilai-nilai
mutlaknya apabila penganalisaan tersebut menyangkut gerakan tumpuan-tumpuannya. Untuk
struktur statis tertentu, tuntutan ini menimbulkan kerepotan yang tak perlu dalam pembuatan
pengandaian-awal ukuran anggotanya; tapi untuk struktur statis tak tentu, tuntutan yang sama
ini tetap diperlukan dalam penganalisaan dengan metode gaya.
Momen-momen ini diperlihatkan dalam arah positif mereka, yakni berlawanan arah jarum
jam. Demi kese- imbangan, jumlah semua m omen yang bekerja di setiap titik-hubung harus
sama dengan nol;jadi
M2+M3+M5 =0
M4+M1 =0
Kedua persamaan di atas diperlukan dan cukup untuk menentukan nilai-nilai θ B dan θD.
Semua momen-ujung kemudian dapat diperoleh dengan menggantikan rotasi-rotasi titik-
hubung yang telah diketahui kembali ke dalam persamaan-persamaan ubahan sudut ybs.
Akhirnya, dengan menggunakan statika sederhana, gaya aksial, gaya-gaya geser, dan momen-
momen di setiap anggota dapat ditentukan. Singkatnya, dapat anda lihat bahwa tuntutan-
tuntutan kontinuitas terpenuhi sejak awal dengan ditetapkannya rotas-rotasi titik-hubung yang
telah diketahui kembali ke dalam persamaan-persamaan ubahan-sudut yang bersangkutan.
Akhirnya, dengan menggunakan statika sederhana, gaya aksial, gaya geser, dan momen-
momen di setiap anggota dapat ditentukan.
Di dalam kasus umum, garis lurus penghubung ujung-ujung kurva elastis A'B'
membentuk sudut (searah jarum jam) R, sama dengan Δ/L, dengan sumbu anggota semula
AB. Nama persamaan ubahan-sudut, bagaimana pun berasal dari kasus umum, karena mereka
mengekspresikan momen-momen ujung MA dan MB sebagai fungsi dari kemiringan-
kemiringan ujung ΔA dan ΔB serta lendutan transversal Nisbi ujung-ujung, Δ; sedangkan Δ
sama dengan nol di dalam kasus sederhana tersebut.
b. Hardy cross
Apabila suatu balok-kontinu memikul beban-beban yang bekerja a tau mengalami penu-
runan-penurunan tumpuan, tanggapan deformasinya tidak akan mengandung rotasi sumbu-
anggota yang tak-diketahui, sedangkan titik-hubung pada suatu kerangka kakubisa
mempunyai atau tak mempunyai kebebasan untuk menjalani translasi yang tak-di- ketahui
besarnya. Meskipun metode distribusi-momen juga dapat digunakan, melalui proses tak-
langsung bertingkat-ganda, untuk menganalisa kerangka kaku dengan translasi- translasi titik-
hubung yang tak-diketahui, palinglah baik kalau konsep dasarnya, yang berdasarkan
pemikiranbahwa struktur yang bersangkutan tidak mengalami rotasi sumbu- anggota yang
tak-diketahui, dilukiskan. Tanggapan gaya dari suatu balok-kontinu atau kerangka kaku tanpa
translasi titik-hubung yang tak-diketahui telah secara lengkap didefinisikan oleh rotasi-rotasi
titik hubung yang tak-diketahui, seperti θB, θC, dan θD.
Dalam kenyataan- nya, besar dan arah momen-momen pengunci ini telah diketahui
sebelumnya sebagai fungsi dari beban-beban yang bekerja atau penurunan-penurunan
tumpuan. Apabila mo- men pengunci di salah satu titik-hubungnya dilepaskan, titik-hubung
yang bersangkutan akan berotasi. Rotasi ini menimbulkap perubahan-perubahan tidak hanya
pada momen- momen di ujung-ujung anggota yang masuk ke titik-hubung yang dibebaskan
itu tetapi juga pada momen-momen pengunci di kedua titik-hubung yang bersebelahan
langsung dengan titik-hubung yang dibebaskan terse but. Jika tiap-tiap titik-hubung
dibebaskan se- cara berturut-turut dan dikunci kembali dan kemudian proses ini diulangi,
suatu saat akan tercapailah keadaan bahwa setiap titik-hubung telah mencapai nilai total yang
diperlukannya pada tanggapan deformasi akhir. Maka momen-momen penguncinya akan
disebarkan, atau didistribusikan, ke seluruh struktur melalui penjumlahan berturut- turut
rotasi-rotasi titik-hubungnya; dari sinilah nama distribusi momen berasal.
RINGKASAN BUKU II
PENDAHULUAN
Mekanika rekayasa merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya-gaya yang bekerja pada
konstruksi dengan prinsip keseimbangan gaya.
Pada metode statis tak tertentu berlaku prinsip keseimbangan gaya-gaya dalam arah vertical
dan horizontal dan keseimbangan momen pada tumpuan dan dapat dinyatakan dengan
∑Kv = gaya- gaya vertical
∑Kv = 0
∑Kh = gaya- gaya horizontal
∑Kh = 0
∑M = momen
∑M = 0
Dari persamaan diatas terdapat 3 variabel yang akan diselesaikan dengan 3 buah persamaan.
Secara matematis variable tersebut dapat dengan cara persamaan linear.
Pada metode statis tak tentu ketiga hokum keseimbangan tersebut masih berlaku namun
variabelnya yang akan diselesaikan lebih dari 3 buah,metode ini umumnya digunakan pada
konstruksi bangunan bertingkat banyak.
1.3 Tumpuan
Tumpuan adalah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi
a. Tumpuan sendi
Sering disebut dengan engsel karena cara kerja nya mirip dengan cara kerja engsel.
Tumpuan sendi mampu memberikan reaksi arah vertical dan raksi horizontal( Rv dan
Rh)

b. Tumpuan Rol
Tumpuan dapat bergeser ke arah horizontal sehingga tidak dapat menahan gaya
horizontal. Sehingga hanya mampu memberikan reaksi arah vertical yang akan
diselesaikan. Roda pada tumpuan rol dapat bergeser yang gunanya untuk
mengakomodir pemuaian pada konstruksi sehingga konstruksi tidak rusak.
Tumpuan ini tidak dapat menahan momen.

c. Tumpuan jepit
Berupa balok yang terjepit pada tiang(kolom), dimana pada tumpuan ini mampu
memberikan 3 reaksi( Rv, Rh dan momen)

2.2 Momen
Momen adalah besarnya gaya dikalikan jaraknya, terjadi apabila sebuah gaya bekerja
mempunyai jarak tertentu dari titik yang akan menahan momen tersebut.
Satuan momen adalah berat jarak(tm, kgm, kgcm,)
gaya pada momen:

apabila gaya P dikerjakan di titik apabila gaya P’ dikerjakan di titik


B B maka akan timbul momen di
titik A Sebesar
M A= P.L(+)
M A= P.L(-)
MB = 0
MB = 0
BAB III
PEMBAHASAN

A. Keunggulan

a. Buku Utama
1. Dari aspek tata letak tulisan, penggunaan ejaan, sistematik buku udah baik
mudah dipahami dan tidak mengandung unsur kata yang ambigu, penulisan
kata atau penggunaan tanda baca yang salah.
2. Adanya dicantum kan gambar-gambar kerja dalam pembahasan sehingga
mempermudah pembaca
3. Dari aspek isi secara keseluruhan buku sudah baik.
4. Pengujian disesuaikan dengan standard SNI.
5. Dalam buku ini juga menjelaskan secara rinci, dan padat
6. Memiliki data yang lengkap dalam jurnal ini sehingga membantu dalam
memahamibuku

b. Buku Pembanding

1. Memiliki data yang lengkap dalam penjelasan jurnal ini


2. Menjelaskan secara rinci dalam pembahasan buku ini sehingga membantu
dalam memahami jurnal

B. Kelemahan :
a. Buku Utama
1. Buku berisi penjelasan dengan kata yang tinggi sehingga sulit dipahami
b. Buku Pembanding
1.Memiliki identitas bukuyang kurang lengkap
2.Buku berisi penjelasan dengan kata yang tinggi sehingga sulit dipahami

Anda mungkin juga menyukai