SKOR NILAI :
JURNAL
“METODE HARDY CROSS”
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga
penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini
dengan judul “PENGGUNAAN METODE CROSS PADA STRUKTUR PORTAL BERGOYANG
STATIS TAK TENTU DENGAN KEKAKUAN TIDAK MERATA DALAM SATU BALOK DAN
KOLOM”. Critical Journal Review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata
kuliah Mekanika dasar, semoga Critical Journal Review ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical Critical Journal Review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu,saya mengucapkan
terimakasih kepada Tuhan, Dosen Pengampu dan rekan-rekan yang telah mendukung penulis
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa critical Critical Journal Review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada didalam
critical Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BABI. PENDAHULUAN
RASIONALISASI PENTINGNYA CJR........................................... 4
TUJUAN PENULISAN CJR............................................................. 4
MANFAAT CJR................................................................................ 4
IDENTITAS JOURNAL................................................................... 4
BAB.III PEMBAHASAN/ANALISIS
PEMBAHASAN ISI JURNAL.......................................................... 6
KESIMPULAN.................................................................................. 16
SARAN ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
- MANFAAT CJR
Untuk memperluas wawasan didalam pembuatan jurnal, mengkritik jurnal, dan
tentang isi jurnal yang diteliti.
- IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : PENGGUNAAN METODE CROSS PADA STRUKTUR
PORTAL BERGOYANG STATIS TAK TENTU DENGAN KEKAKUAN TIDAK
MERATA DALAM SATU BALOK DAN KOLOM
4
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan
Metode Cross ini awalnya diperkenalkan oleh Prof. Hardy Cross pada tahun 1930 yang
merupakan suatu metode dalam penyelesaian analisis struktural balok kontinu dan kerangka kaku
statis tak tentu. Pada hakekatnya metode ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
persaman-persamaan serempak di dalam metode defleksi dengan pendekatan berturut-turut,
dengan ketelitian cukup baik dengan syarat iterasi yang dilakukan mimimal lima cycle/putaran.
B. DESKRIPSI ISI
Ada beberapa metode yang bisa dipakai dalam menganalisis balok dengan kekakuan yang
tidak merata antara lain metode Consistent Deformation, metode Slope Deflection, metode
Clapeyron, dan metode Cross. Dalam tulisan ini akan dibahas penggunaan metode Cross
dalam penyelesaian struktur portal bergoyang dengan kekakuan yang tidak merata dalam
satu balok dan kolom.. Pada penggunaan metode Cross, ada beberapa hal yang harus
diketahui terlebih dahulu yaitu kekakuan balok sebelum kita mencari koefisien distribusi
pada satu titik percabangan, besar faktor pemindah (carry over factor) dan besaran momen
primer (fixed end moment) pada ujung-ujung balok baik akibat beban luar yang bekerja
maupun akibat dari pergoyangang.
5
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
Dalam metode Cross (distribusi moment) terdapat beberapa pengertian sebagai berikut: - Faktor
pemindah/koefisien induksi (carry over factor) Suatu faktor pemindah terhadap perataan momen
pada satu titik untuk mendapatkan momen pada ujung titik lainnya. - Faktor distribusi
(distribution factor) Perbandingan besaran momen yang terdistribusi pada batang-batang yang
bertemu di satu titik atau koefisien distribusi untuk besaran momen-momen yang diterima batang-
batang yang bertemu pada satu titik percabangan. - Faktor kekakuan (stiffness factor) suatu
faktor pengali yang didapat dari kekakuan balok untuk menentukan besarnya momen di satu
titik yang diperlukan untuk berputar sudut dititik tersebut sebesar satu radial. - Momen primer
(fixed end moment) Besaran momen pada ujung balok akibat beban luar dan akibat
pergoyangan.
Suatu faktor pemindah terhadap perataan momen pada satu titik untuk mendapatkan momen
pada ujung titik lainnya.
Perbandingan besaran momen yang terdistribusi pada batangbatang yang bertemu di satu titik atau
koefisien distribusi untuk besaran momen-momen yang diterima batang-batang yang
6
suatu faktor pengali yang didapat dari kekakuan balok untuk menentukan besarnya momen di
satu titik yang diperlukan untuk berputar sudut dititik tersebut sebesar satu radial. Momen
primer ( fixed end moment)
Besaran momen pada ujung balok akibat beban luar dan akibat pergoyangan.
3. Hitung nilai kekakuan lentur (faktor kekakuan) setiap balok dan kolom.
4. Hitung koefisien distribusi balok dan kolom pada setiap titik kumpul dengan faktor pemindah
(carry over factor) untuk balok dan kolom.
Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat beban luar sehingga diperoleh momen
momen ujung.
Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat pengaruh pergoyangan sehingga diperoleh
momenmomen ujung.
7. Dari tahap I dan II dicari besar reaksi pendelnya, kemudian kedua reaksi pendel ini dijumlahkan
dan disamakan dengan nol dan akan didapatkan suatu angka konstanta.
8. Momen akhir dari ujungujung balok dan kolom didapa t dengan mengkombinasikan momen
momen akibat tahap I dan II dengan memasukkan angka konstanta pada tahap II.
9. Dengan cara freebody kemudian dihitung besaranbesa ran reaksi dan gayagaya dalam, terakhir
digambar bidang Momen. Lintang dan Normal.
7
10. Untuk menghentikan pendistribusian momen, paling sedikit sudah melakukan 5 putaran dalam
perataan momen dan momen yang didistribusikan sudah mencapai nilai yang kecil dibandingkan
dengan nilai awal dari momen itu sendiri.
Untuk mendapatkan besaran Fixed End Moment (momen primer), Carry over factor (COF) dan
kekakuan balok (stiffness factor) akibat berbagai jenis beban pada balok dan kolom dengan kekakuan
yang tidak merata, maka perlu dicari terlebih dahulu besar putaran sudut yang terjadi. Untuk
mendapatkan rumus deformasi/putaran sudut akibat berbagai beban digunakan metode unit load.
Penurunan rumus tersebut sudah dibahas pada penulisan yang diajukan Wijaya. J (2013).
Dari rumus tersebut, dapat dihasilkan putaran sudut untuk keadaan sebagai berikut:
P
2 2
A B PL 5PL
θ θ
2EI EI A B
24EI 96EI
1/2 L 1/2 L
L
Gambar 1. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang
8
q
B 3 3
A 2EI EI 7qL 9qL
1/2 L 1/2 L θA (+) θB ()
256EI 256 EI
L
Gambar 2. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban
MA
θ θB 3M L MAL
A A B θA A () θB (+)
2EI EI 16 EI 8EI
1/2 L 1/2 L
L
Gambar 3. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M A di titik A
θA θB B MB
A MBL 5MBL
2EI EI θA = () θB (+)
1/2 L 1/2 L 8EI 16 EI
Gambar 4. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M B di titik B
MA B
A EI EI 17MAL 7MAL
()
θA 2EI θB θA = 64EI (+) θB = 64EI
1/4L 1/2L 1/4L
Gambar 5. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M A di titik A
θA MB
A θB
EI 2EI EI
B 7MBL 17MBL
θA = () θB = (+)
1/4L 1/2L 1/4L 64EI 64EI
Gambar 6. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M B di titik B
q
3 3
7 qL 7 qL
θA = (+) θB = ()
EI 2EI EI 256 EI 256 EI
A B
1/4L 1/2L 1/4L
L
Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q sepanjang bentang
9
1/2L P
2 2
EI 2EI EI 5 PL 5 PL
A B (+) ()
1/4L 1/2L 1/4L θA =
128 EI θB =
128 EI
L
Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang
Gambar 8. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P
q
MB
MA
17 qL2
3.3.2. FE MAB =−
A B 176
2EI EI
1/2 L 1/2 L
13 2
L FE MBA = 176 qL
Gambar 9. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q
P
MA MB
10
3.3.3. A B FE MAB =
EI 2EI EI 96 PL
1/4 L 1/2 L 1/4 L
L 10
FE MBA =
96 PL
Gambar 10. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P
7 2
3.3.4. q FE MAB = qL
MA MB 96
A EI EI B
2EI 7 2
1/4 L 1/2 L 1/4 L FE MBA = qL
96
L
Gambar 11. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q
3.3.5. B ∆
112EI
FEMA = 2
MB 11L
1/2 L EI
80EI
FEMB =
2
L 11L
1/2 L 2EI
RAB = ∆/L
MA
A
:
Gambar 12. Struktur Kolom Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI dengan pergoyangan sebesar ∆
80EI
A EI B Kekakuan balok AB adalah
2EI 11L
1/2 L 1/2 L
COF = 2/5 COF = 2/3 Kekakuan balok BA adalah 48EI
11L
Gambar 13. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI
Gambar 14. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI
6. CONTOH PERHITUNGAN
Batang AC CA CD DC DB BD
Reaksi pendel di D
∑H=0
o
HA H B + 100 H D = 0
o
53.3342 5.3342 + 100 H D =0 o
HD = 100 kN ( )
Tahap II
Akibat portal bergoyang (pendel di titik D dilepas)
∆ ∆
∆ C
EI
C EI D M
2EI CA
112EI
MAC = 2
3m EI 1000 X EI
1000 X
1/2 L EI 11L ()
L 80EI
3m 2EI 2EI MCA = 2 ()
11L
α(X) α(X) 1/2 L 2EI
A 2m 4m 2m B RAB = ∆/L
M
A AC
80EI
MCA =1000X = 2
11L 112EI 112 4950X
2 M =
1000X (6) .11 AC 2 =
EI = 11L 11(6) 2
80
4950 X MAC = 1400X
EI =
Tabel 2. Perataan momen akibat goyangan
Titik A C D B
Batang AC CA CD DC DB BD
Reaksi pendel di D
∑H=0
' '
HA ' + H B' = H D HD = 535.4368X ( )
o
Syarat HD + HD' = 0 100 + 535.4368X = 0 X = 0.18 6763
Tabel 3. Momen total akhir
TITIK A C D B
BATANG AC CA CD DC DB BD
Akibat Portal
tak 128.002 192.0031 192.0031 192.0031 192.0031 128. 002
Bergoyang
Momen total
74.1735 94.1792 94.1792 289.827 289.827 330.177 5
akhir
Reaksi perletakan
x
94.1792 q =60 289.827 Balok CD
C D 1 94.1792 289.827
VC VD
VC = 2 (60)(8) + 8
VC VD
94.1792 289.827 VC = 215.544 kN
1 289.827 94.1792
6m 6m VD = 2 (60)(8) + 8
74.1735 VD = 264.456 kN
330.1775
A HA HB B
VA VB
8m
Kolom AC
94.1792 74.1735 330.1775+ 289.827
HA = 6 = 3.3343 kN ( ) HB = 6 =103.3341 kN ( )
VA = VC = 215.544 kN ( ) VB = VD = 264.456 kN ( )
264.456
292.9809
3.3343
74.1735 330.1775 215.544
M L N
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan dengan metode Cross ini cukup akurat dengan syarat perhitungan perataan
momen harus dilakukan minimal lima kali dan diambil empat angka dibelakang desimal.
2. Dalam penyelesaian dengan metode Cross ini terlebih dahulu harus dicari besar faktor kekakuan,
momen primer (baik akibat beban luar yang bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan),
koefisien distribusi dan besaran carry over factor (koefisien induksi).
3. Untuk kondisi beban dan kekakuan yang lebih kompleks, bisa menggunakan bantuan program
matematika dalam mencari faktor kekakuan, besaran momen primer (baik akibat beban luar yang
bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan), koefisien distribusi dan besaran carry over factor
(koefisien induksi).
4. Hasil perhitungan di atas sudah dibuktikan kebenarannya dengan perhitungan program komputer
Grasp (Graphical Rapid Analysis of Structures Program).
B. SARAN
Jurnal yang dikritik oleh penulis termasuk dalam kategori jurnal yang baik dan alangkah
lebih baik lagi jika bukan hanya penulis saja yang membaca jurnal tersebut. Namun masyarakat
juga diharapkan untuk ikut merespon isi jurnal.
DAFTAR PUSTAKA
Jemy, wijaya. 2013. Penggunaan metode cross pada struktur portal tidak bergoyang statis tak
tentu dengan kekakuan tidak merata dalam satu balok dan kolom. Jurnal teknik sipil. Jakarta.
2 (2).