Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. MEKANIKA TERAPAN


PRODI S-1 PTB - FT

SKOR NILAI :

JURNAL
“METODE HARDY CROSS”

NAMA MAHASISWA : YOHANA OCTAVIANI DAMANIK


NIM : 5193111007
DOSEN PENGAMPU : 1. Drs. Sempurna Perangin-Angin,M.Pd.
2. SUTRISNO,ST.,MT.
MATA KULIAH : MEKANIKA TERAPAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga
penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini
dengan judul “PENGGUNAAN METODE CROSS PADA STRUKTUR PORTAL BERGOYANG
STATIS TAK TENTU DENGAN KEKAKUAN TIDAK MERATA DALAM SATU BALOK DAN
KOLOM”. Critical Journal Review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata
kuliah Mekanika dasar, semoga Critical Journal Review ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan critical Critical Journal Review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu,saya mengucapkan
terimakasih kepada Tuhan, Dosen Pengampu dan rekan-rekan yang telah mendukung penulis
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa critical Critical Journal Review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada didalam
critical Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, APRIL 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BABI. PENDAHULUAN
RASIONALISASI PENTINGNYA CJR........................................... 4
TUJUAN PENULISAN CJR............................................................. 4
MANFAAT CJR................................................................................ 4
IDENTITAS JOURNAL................................................................... 4

BABII.RINGKASAN ISI ARTIKEL


PENDAHULUAN................................................................................... 5
DESKRIPSI ISI....................................................................................... 5

BAB.III PEMBAHASAN/ANALISIS
PEMBAHASAN ISI JURNAL.......................................................... 6

BAB IV. PENUTUP

KESIMPULAN.................................................................................. 16
SARAN ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

- RASIONALISASI PENTINGNYA CJR


Jurnal dibuat atas dasar telah dilakukannya penelitian dengan kata lain jurnal
merupakan penjabaran dan kesimpulan data yang telah dikumpulkan dan diteliti. Namun,
penulisan jurnal terkadang tidak sesuai dengan format jurnal yang sesungguhnya yang tidak
dapat dipahami pembaca. Terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan karena
ketidaksempurnaan pembuat jurnal. Misalnya, dalam penggunaan bahasa, literatur, metode
penelitian, kelengkapan data jurnal, dll. Untuk itu, kritik dan saran sangat diperlukan.
Berlandaskan dengan hal diatas maka Critical Jurnal Review dibutuhkan untuk perbaikan
kesalahan dan kekeliruan tersebut.

- TUJUAN PENULISAN CJR


 Memahami cara mengkritik jurnal
 Memahami pembuatan jurnal yang baik
 Memahami kelemahan jurnal
 Memahami cara perbaikan jurnal
 Memahami perbedaan jenis-jenis jurnal

- MANFAAT CJR
Untuk memperluas wawasan didalam pembuatan jurnal, mengkritik jurnal, dan
tentang isi jurnal yang diteliti.

- IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : PENGGUNAAN METODE CROSS PADA STRUKTUR
PORTAL BERGOYANG STATIS TAK TENTU DENGAN KEKAKUAN TIDAK
MERATA DALAM SATU BALOK DAN KOLOM

Nama Jurnal : Jurnal teknik sipil


Vol : 2 No. 2 Juni 2013
Pengarang Artikel :Jemy Wijaya dan fanywati itang
Kota Terbit : Jakarta
Nomor ISSN : 179-536-2

4
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan
Metode Cross ini awalnya diperkenalkan oleh Prof. Hardy Cross pada tahun 1930 yang
merupakan suatu metode dalam penyelesaian analisis struktural balok kontinu dan kerangka kaku
statis tak tentu. Pada hakekatnya metode ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
persaman-persamaan serempak di dalam metode defleksi dengan pendekatan berturut-turut,
dengan ketelitian cukup baik dengan syarat iterasi yang dilakukan mimimal lima cycle/putaran.

B. DESKRIPSI ISI
Ada beberapa metode yang bisa dipakai dalam menganalisis balok dengan kekakuan yang
tidak merata antara lain metode Consistent Deformation, metode Slope Deflection, metode
Clapeyron, dan metode Cross. Dalam tulisan ini akan dibahas penggunaan metode Cross
dalam penyelesaian struktur portal bergoyang dengan kekakuan yang tidak merata dalam
satu balok dan kolom.. Pada penggunaan metode Cross, ada beberapa hal yang harus
diketahui terlebih dahulu yaitu kekakuan balok sebelum kita mencari koefisien distribusi
pada satu titik percabangan, besar faktor pemindah (carry over factor) dan besaran momen
primer (fixed end moment) pada ujung-ujung balok baik akibat beban luar yang bekerja
maupun akibat dari pergoyangang.

5
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

A. PEMBAHASAN ISI JURNAL

1. PENGERTIAN ISTILAH DALAM METODE CROSS

Dalam metode Cross (distribusi moment) terdapat beberapa pengertian sebagai berikut: - Faktor
pemindah/koefisien induksi (carry over factor) Suatu faktor pemindah terhadap perataan momen
pada satu titik untuk mendapatkan momen pada ujung titik lainnya. - Faktor distribusi
(distribution factor) Perbandingan besaran momen yang terdistribusi pada batang-batang yang
bertemu di satu titik atau koefisien distribusi untuk besaran momen-momen yang diterima batang-
batang yang bertemu pada satu titik percabangan. - Faktor kekakuan (stiffness factor) suatu
faktor pengali yang didapat dari kekakuan balok untuk menentukan besarnya momen di satu
titik yang diperlukan untuk berputar sudut dititik tersebut sebesar satu radial. - Momen primer
(fixed end moment) Besaran momen pada ujung balok akibat beban luar dan akibat
pergoyangan.

2. PENGERTIAN ISTILAH DALAM METODE CROSS


Dalam metode Cross (distribusi moment) terdapat beberapa pengertian sebagai berikut:

a. Faktor pemindah/koefisien induksi (carry over factor)

Suatu faktor pemindah terhadap perataan momen pada satu titik untuk mendapatkan momen
pada ujung titik lainnya.

b. Faktor distribusi ( distribution factor)

Perbandingan besaran momen yang terdistribusi pada batangbatang yang bertemu di satu titik atau
koefisien distribusi untuk besaran momen-momen yang diterima batang-batang yang

bertemu pada satu titik percabangan.

c. Faktor kekakuan ( stiffness factor)

6
suatu faktor pengali yang didapat dari kekakuan balok untuk menentukan besarnya momen di
satu titik yang diperlukan untuk berputar sudut dititik tersebut sebesar satu radial. Momen
primer ( fixed end moment)

Besaran momen pada ujung balok akibat beban luar dan akibat pergoyangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. ANALISIS STRUKTUR METODE CROSS


1. Hitung momen primer setiap balok akibat beban merata maupun terpusat.

2. Hitung momen primer pada kolom akibat pergoyangan.

3. Hitung nilai kekakuan lentur (faktor kekakuan) setiap balok dan kolom.

4. Hitung koefisien distribusi balok dan kolom pada setiap titik kumpul dengan faktor pemindah
(carry over factor) untuk balok dan kolom.

5. Tahap I (akibat portal tidak bergoyang)

Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat beban luar sehingga diperoleh momen
momen ujung.

6. Tahap II. (akibat portal bergoyang)

Buat tabel Cross dan lakukan distribusi momen akibat pengaruh pergoyangan sehingga diperoleh
momenmomen ujung.

7. Dari tahap I dan II dicari besar reaksi pendelnya, kemudian kedua reaksi pendel ini dijumlahkan
dan disamakan dengan nol dan akan didapatkan suatu angka konstanta.

8. Momen akhir dari ujungujung balok dan kolom didapa t dengan mengkombinasikan momen
momen akibat tahap I dan II dengan memasukkan angka konstanta pada tahap II.

9. Dengan cara freebody kemudian dihitung besaranbesa ran reaksi dan gayagaya dalam, terakhir
digambar bidang Momen. Lintang dan Normal.

7
10. Untuk menghentikan pendistribusian momen, paling sedikit sudah melakukan 5 putaran dalam
perataan momen dan momen yang didistribusikan sudah mencapai nilai yang kecil dibandingkan
dengan nilai awal dari momen itu sendiri.

3.2. BESAR PUTARAN SUDUT.

Untuk mendapatkan besaran Fixed End Moment (momen primer), Carry over factor (COF) dan
kekakuan balok (stiffness factor) akibat berbagai jenis beban pada balok dan kolom dengan kekakuan
yang tidak merata, maka perlu dicari terlebih dahulu besar putaran sudut yang terjadi. Untuk
mendapatkan rumus deformasi/putaran sudut akibat berbagai beban digunakan metode unit load.
Penurunan rumus tersebut sudah dibahas pada penulisan yang diajukan Wijaya. J (2013).

Dari rumus tersebut, dapat dihasilkan putaran sudut untuk keadaan sebagai berikut:

P
2 2
A B PL 5PL
θ θ
2EI EI A  B 
24EI 96EI
1/2 L 1/2 L
L
Gambar 1. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang

8
q
B 3 3
A 2EI EI 7qL 9qL
1/2 L 1/2 L θA  (+) θB  ()
256EI 256 EI

L
Gambar 2. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban
MA
θ θB 3M L MAL
A A B θA  A () θB  (+)
2EI EI 16 EI 8EI
1/2 L 1/2 L
L

Gambar 3. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M A di titik A

θA θB B MB
A MBL 5MBL
2EI EI θA = () θB  (+)
1/2 L 1/2 L 8EI 16 EI

Gambar 4. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M B di titik B
MA B
A EI EI 17MAL 7MAL
()
θA 2EI θB θA = 64EI (+) θB = 64EI
1/4L 1/2L 1/4L

Gambar 5. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M A di titik A

θA MB
A θB
EI 2EI EI
B 7MBL 17MBL
θA = () θB = (+)
1/4L 1/2L 1/4L 64EI 64EI

Gambar 6. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban momen M B di titik B

q
3 3
7 qL 7 qL
θA = (+) θB = ()
EI 2EI EI 256 EI 256 EI
A B
1/4L 1/2L 1/4L
L
Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q sepanjang bentang

9
1/2L P
2 2
EI 2EI EI 5 PL 5 PL
A B (+) ()
1/4L 1/2L 1/4L θA =
128 EI θB =
128 EI
L

Gambar 7. Struktur dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P ditengah bentang

3.3. FIXED END MOMENT/MOMEN PRIMER.


3.3.1.
P
MA MB 10
FE MAB =− PL
A EI B 66
2EI C
1/2 L 1/2 L
7
L FE MBA = 66 PL

Gambar 8. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P
q
MB
MA
17 qL2
3.3.2. FE MAB =−
A B 176
2EI EI
1/2 L 1/2 L
13 2
L FE MBA = 176 qL

Gambar 9. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q
P
MA MB
10
3.3.3. A B FE MAB =
EI 2EI EI 96 PL
1/4 L 1/2 L 1/4 L
L 10
FE MBA =
96 PL

Gambar 10. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban terpusat P

7 2
3.3.4. q FE MAB = qL
MA MB 96
A EI EI B
2EI 7 2
1/4 L 1/2 L 1/4 L FE MBA = qL
96
L
Gambar 11. Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI diberi beban merata q
3.3.5. B ∆
112EI
FEMA = 2
MB 11L
1/2 L EI
80EI
FEMB =
2
L 11L
1/2 L 2EI
RAB = ∆/L
MA
A
:
Gambar 12. Struktur Kolom Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI dengan pergoyangan sebesar ∆

4. STIFFNESS FACTOR (FAKTOR KEKAKUAN) DAN CARRY OVER FACTOR


(FAKTOR PEMINDAH)

80EI
A EI B Kekakuan balok AB adalah
2EI 11L
1/2 L 1/2 L
COF = 2/5 COF = 2/3 Kekakuan balok BA adalah 48EI
11L

Gambar 13. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI

A B Kekakuan balok AB adalah 68EI


EI 2EI EI 15L
1/4 L 1/2 L 1/4 L 68EI
COF = 7/17 COF = 7/17 Kekakuan balok BA adalah
15L

Gambar 14. Carry Over Factor untuk Struktur Jepit jepit dengan kekakuan balok 2EI dan EI

5.ANALISIS FREE BODY DAN GAMBAR BIDANG MOMEN, LINTANG DAN


NORMAL
Analisis free body dilakukan untuk menghitung reaksi perletakan akibat beban luar dan momen ujung
pada setiap balok.
1. Nyatakan struktur dalam bentuk batangbatang yan g bebas.
2. Hitung besarnya reaksi perletakan setiap ujung balok akibat beban luar dan momen ujung
yang telah diperoleh.
3. Jumlahkan semua hasil perhitungan langkah 2 untuk memperoleh besarnya reaksi perletakan
total.
4. Dengan datadata pada langkah 2, hitung momen ma ksimum yang terjadi pada setiap balok.
5. Gambar bidang momen, lintang dan normal.

6. CONTOH PERHITUNGAN

q=60 kN/m Tahap I


P =100 kN
C EI
Akibat portal tidak bergoyang (titik D dipegang
2EI EI D oleh pendel horisontal)
3m EI EI
Koefisien distribusi
48EI 68EI
3m 2EI 2EI ca : cd = 11(6) : 15(8) = 0.7273 : 0.5667
ca = 0.7273/1.294 = 0.5621 dan
A 2m 4m 2m B
cd = 0.5667/1.294 = 0.4379
68EI 48EI
dc : db = 15(8) : 11(6) = 0.5667 : 0.7273
dc = 0.4379 dan db = 0.5621

Fixed end moment (FEM)


7 7 7
2 2 2
FEMCD = 96 qL = 96 (60)(8) = 280 kNm FEMDC = 96 qL = +280kNm
Tabel 1. Perataan momen akibat beban luar
Titik A C D B

Batang AC CA CD DC DB BD

Koef. Dist 0 0.5621 0.4379 0.4379 0.5621 0

FEM 0 0 280 +280 0 0

BALANCE 0 157.388 122.612 122.612 157.388 0

COF 104.9253 50.4873 50.4873 104.9253

BALANCE ...... ...... ...... ....... ....... ......

COF ..... ....... ...... ....... ....... ......

BALANCE 0 0.0300 0.0234 0.0234 0.0300 0

COF 0.02 0.02

M. AKHIR 128.002 192.0031 192.0031 192.0031 192.0 031 128.002


192.0031 192.0031 128.002 +192.0031
D H =
C A 6
HA = 53.3342 kN (→)
6m 6m
128.002 +192.0031
H =
A HA B HB B 6
128.002 128.002 HB = 53.3342 kN (←)

Reaksi pendel di D
∑H=0
o
HA H B + 100 H D = 0
o
53.3342 5.3342 + 100 H D =0 o
HD = 100 kN ( )

Tahap II
Akibat portal bergoyang (pendel di titik D dilepas)
∆ ∆
∆ C
EI
C EI D M
2EI CA
112EI
MAC = 2
3m EI 1000 X EI
1000 X
1/2 L EI 11L ()
L 80EI
3m 2EI 2EI MCA = 2 ()
11L
α(X) α(X) 1/2 L 2EI
A 2m 4m 2m B RAB = ∆/L
M
A AC

80EI
MCA =1000X = 2
11L 112EI 112 4950X
2 M =
1000X (6) .11 AC 2 =
EI = 11L 11(6) 2
80
4950 X MAC = 1400X
EI =
Tabel 2. Perataan momen akibat goyangan

Titik A C D B

Batang AC CA CD DC DB BD

Koef. Dist 0 0.5621 0.4379 0.4379 0.5621 0

FEM 1400X 1000X 0 0 1000X 1400X

BALANCE 0 562.1X 437.9X 437.9X 562.1X 0

COF 374.7333X 180.3118X 180.3118X 374.7333X

BALANCE ...... ....... ....... ....... ...... .......

COF ...... ....... ....... ....... ...... .......

BALANCE 0 0.1071X 0.0835X 0.0835X 0.1071X 0

COF 0.0714X 0.0714X

M. AKHIR 1082.5242X 523.7863X 523.7863X 523.7863X 523.7863X 1082.5242X

Reaksi pendel di D akibat goyangan


'
523.7863X 523.7863X HA = 523.7863X +1082.5242X
C D 6
H ' = 267.7184X (←)
A
6m 6m
' 523.7863X +1082.5242X
' ,
HB = 6
A HA B HB
HB = 267.7184 X (←)
1082.5242X 1082.5242X

Reaksi pendel di D
∑H=0
' '
HA ' + H B' = H D HD = 535.4368X ( )
o
Syarat HD + HD' = 0 100 + 535.4368X = 0 X = 0.18 6763
Tabel 3. Momen total akhir
TITIK A C D B

BATANG AC CA CD DC DB BD

Akibat Portal
tak 128.002 192.0031 192.0031 192.0031 192.0031 128. 002
Bergoyang

Akibat Portal 1082.5242X 523.7863X 523.7863X 523.7863X 523.7863X 1082.5242X


bergoyang
202.1755 97.8239 97.8239 97.8239 97.8239 202.1755

Momen total
74.1735 94.1792 94.1792 289.827 289.827 330.177 5
akhir

Reaksi perletakan
x
94.1792 q =60 289.827 Balok CD
C D 1 94.1792 289.827
VC VD
VC = 2 (60)(8) + 8
VC VD
94.1792 289.827 VC = 215.544 kN
1 289.827 94.1792
6m 6m VD = 2 (60)(8) + 8
74.1735 VD = 264.456 kN
330.1775
A HA HB B
VA VB
8m

Kolom AC
94.1792 74.1735 330.1775+ 289.827
HA = 6 = 3.3343 kN ( ) HB = 6 =103.3341 kN ( )
VA = VC = 215.544 kN ( ) VB = VD = 264.456 kN ( )

Diagram gaya dalam


289.827
215.544
94.1792 103.3341
94.1792 289.827 103.3341 264.456

264.456
292.9809
3.3343
74.1735 330.1775 215.544
M L N
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Hasil perhitungan dengan metode Cross ini cukup akurat dengan syarat perhitungan perataan
momen harus dilakukan minimal lima kali dan diambil empat angka dibelakang desimal.

2. Dalam penyelesaian dengan metode Cross ini terlebih dahulu harus dicari besar faktor kekakuan,
momen primer (baik akibat beban luar yang bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan),
koefisien distribusi dan besaran carry over factor (koefisien induksi).

3. Untuk kondisi beban dan kekakuan yang lebih kompleks, bisa menggunakan bantuan program
matematika dalam mencari faktor kekakuan, besaran momen primer (baik akibat beban luar yang
bekerja maupun akibat pengaruh pergoyangan), koefisien distribusi dan besaran carry over factor
(koefisien induksi).

4. Hasil perhitungan di atas sudah dibuktikan kebenarannya dengan perhitungan program komputer
Grasp (Graphical Rapid Analysis of Structures Program).

B. SARAN

Jurnal yang dikritik oleh penulis termasuk dalam kategori jurnal yang baik dan alangkah
lebih baik lagi jika bukan hanya penulis saja yang membaca jurnal tersebut. Namun masyarakat
juga diharapkan untuk ikut merespon isi jurnal.
DAFTAR PUSTAKA

Jemy, wijaya. 2013. Penggunaan metode cross pada struktur portal tidak bergoyang statis tak
tentu dengan kekakuan tidak merata dalam satu balok dan kolom. Jurnal teknik sipil. Jakarta.
2 (2).

Anda mungkin juga menyukai