Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL REPORT

MESIN NON KONVENSIONAL

Dosen Pengampu: Suprapto S.T., M. PhD

Nama : Aldo pebriyan Simanjuntak

Nim : 5203121033

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah
melimpahkan kasih karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah CJR
pada mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Dalam penulisan CJR ini
saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki, dan penyampaiannya diusahakan dengan bahasa-bahasa yang singkat, dan
sederhana agar mudah dimengerti/pahami oleh para pembaca.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suprapto
S.T., M. PhD selaku dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya
kepada saya untuk menyelesaikan tugas CJR ini hingga tuntas.

Terlepas dari itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah CJR Pengauditan ini untuk kedepannya. Akhir kata saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan terima kasih atas
perhatiannya.

Medan, 15 Oktober 2022

Aldo Pebriyan Simanjuntak


5203121033

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Rasionalisme Pentingnya CJR......................................................................4

B. Tujuan Dibuatnya CJR..................................................................................4

C. Identitas Jurnal..............................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

RINGKASAN ISI JURNAL................................................................................11

BAB III................................................................................................................122

PEMBAHASAN JURNAL................................................................................122

A. Kelebihan Jurnal.......................................................................................122

B. Kelemahan Jurnal......................................................................................122

BAB IV................................................................................................................122

PENUTUP...........................................................................................................122

A. Kesimpulan...............................................................................................122

B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisme Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan
terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu
jurnal maka mahasiswa/i ataupun pengkritik melihat mana jurnal yang perlu
diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal
karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk
digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah – langkah
apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Dibuatnya CJR


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah Mesin Non Konvensional, Universitas Negeri Medan untuk
membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan
untuk melihat atau membandingkan jurnal yang baik dan yang benar. Setelah
dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat
membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih perlu
diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu
jurnal.

4
C. Identitas Jurnal

 Jurnal Utama

1. Judul : “Surface-improvement mechanism of hybrid

electrochemical discharge process using variable- amplidute pulses”

2. Nama Jurnal : Chines Journal of Aeronautics

3. Volume : Volume 33, Nomor 10, Hal. 2782-2793

4. Pengarang : Yan ZHANG, Zhengyang XU, Yu WANG, Qin

NI, XiangLING

5. Tahun Terbit : 8 Oktober 2019

6. Tempat Terbit : China

7. ISSN :-

5
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL


 Jurnal Utama

Abstrak Superalloy biasanya digunakan dalam pembuatan pesawat terbang; namun,


persyaratan untuk kualitas permukaan yang tinggi dan akurasi pemesinan
membuatnya sulit untuk dikerjakan. Dalam studi ini, proses pelepasan elektrokimia
hibrida menggunakan pulsa amplitudo variabel diusulkan untuk mencapai target
ini. Ditemukan bahwa, dengan transformasi frekuensi tinggi antara bentuk
gelombang tegangan tinggi dan rendah dalam siklus tegangan, mekanisme
pemesinan sering diubah dari EDM menjadi ECM murni. Tegangan pelepasan
kritis adalah 40 V. Ketika tegangan pulsa lebih besar dari 40 V diterapkan, akurasi
pemesinan baik; namun, permukaannya memiliki cacat seperti banyak kawah
pelepasan. Akurasi pemesinan yang tinggi dipertahankan ketika pulsa tegangan
tinggi diganti dengan pulsa tegangan rendah untuk meningkatkan pelarutan
elektrokimia. Hasilnya menunjukkan bahwa proses pelepasan elektrokimia hibrida
yang diusulkan menggunakan pulsa amplitudo variabel dapat menghasilkan
permukaan berkualitas
tinggi dengan akurasi pemesinan yang tinggi.
Pendahuluan Bahan superalloy telah umum digunakan dalam pembuatan pesawat karena
kekuatannya yang tinggi dan ketahanan suhu yang sangat baik.Aplikasi mereka
yang paling umum termasuk komponen penting dalam mesin turbin seperti baling-
baling dan bilah turbin, yang biasanya dioperasikan pada suhu ekstrim. Namun,
superalloy termasuk superalloy berbasis nikel dan paduan titanium sulit untuk
dikerjakan dan menimbulkan tantangan yang signifikan bagi teknologi permesinan
konvensional. Proses konvensional belum memenuhi tuntutan yang terus
meningkat pada akurasi pemesinan dan kualitas permukaan, dan teknologi
pemesinan non-konvensional menjadi lebih efektif untuk superalloy. Pemesinan
pelepasan listrik diterima secara luas sebagai metode pemrosesan presisi untuk
bahan berbasis logam. Seluruh proses pemesinan pada dasarnya didasarkan pada
erosi termoelektrik yang dihasilkan antara elektroda dan benda kerja dalam fluida
kerja dielektrik.3Bahan benda kerja dihilangkan dengan pelepasan listrik melalui
peleburan dan penguapan. Peneliti
mengusulkan metode perjalanan katoda dan getaran anoda untuk pemesinan mikro
6
elektrokimia kawat, yang secara efektif mengurangi kekasaran permukaan benda
kerja karena peningkatan transportasi massal. Kamera mikro dengan permukaan
halus berhasil dikerjakan menggunakan metode ini. mempelajari pemolesan
elektrokimia tungsten secara komprehensif dan menganalisis perubahan morfologi
permukaan dan kekasaran permukaan di bawah potensi yang berbeda. Akhirnya,
permukaan cermin dengan kekasaran Sa 3,7 nm diperoleh. Syaikh
dkk.12memodelkan secara matematis laju penghilangan material dan kekasaran
permukaan dalam penyelesaian roda gigi bevel dengan proses pengasahan
elektrokimia. Han dkk.16mengembangkan proses gabungan ablasi pemesinan
pelepasan listrik dan pemesinan elektrokimia dalam dielektrik aerosol.
Dibandingkan dengan ablasi EDM, ketebalan lapisan recast berkurang 42,9%
dengan metode ini. Pemesinan elektrokimia didasarkan pada reaksi pelarutan
elektrokimia anoda yang tidak menghasilkan retakan mikro atau membentuk
kembali lapisan pada permukaan mesin.Selain itu, ECM memiliki keunggulan lain,
seperti peningkatan kualitas permukaan komponen mesin; tidak adanya tegangan
sisa, gerinda, dan keausan pahat; dan kemampuan untuk membuat bahan logam
konduktif apa pun, terlepas dari kekerasannya.Terlepas dari banyak keuntungan
ini, karena lokasi disolusi yang rendah dari reaksi elektrokimia dan elektrolisis
nyasar, ECM dianggap memiliki akurasi pemesinan yang rendah dibandingkan
dengan pemesinan pelepasan listrik. Menurut penelitian sebelumnya dari penulis
ini, larutan garam dengan konduktivitas rendah dapat digunakan sebagai media
kerja dengan dua karakteristik. Baik reaksi elektrokimia maupun erosi muatan
listrik dapat terjadi
secara bersamaan dalam fluida kerja.

7
proses, erosi pelepasan listrik dan pelarutan elektrokimia digabungkan menjadi
proses yang unik, tergantung pada variasi amplitudo tegangan pulsa yang
diterapkan. Variasi amplitudo tegangan pulsa dapat diwujudkan dengan catu daya
pulsa ganda yang dikembangkan secara khusus, yang terutama terdiri dari
generator pulsa tinggi dan generator pulsa rendah. Amplitudo pulsa tegangan
tinggi yang diterapkan antara benda kerja dan elektroda pahat kira-kira 80 V.
Larutan garam berkonduktivitas rendah dapat digunakan sebagai media
dielektrik. Dalam hal ini, pelepasan besar-besaran dihasilkan di celah
antarelektroda, sedangkan material dapat dihilangkan melalui penguapan dan
peleburan. Namun, ada banyak kawah yang tersisa di permukaan pemesinan.
Dengan demikian, sepermukaannya agak kasar dan ditutupi dengan kawah debit
besar yang tumpang tindih. Amplitudo pulsa tegangan rendah yang digunakan
antara elektroda pahat dan benda kerja kurang dari 40 V. Larutan garam dengan
konduktivitas rendah dapat bertindak sebagai pembawa
yang lemah selama pemesinan elektrokimia.
Metode Alat pemesinan terdiri dari sistem catu daya yang dirancang sendiri, sistem deteksi,
Penelitian sel pemesinan, dan sistem kontrol, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2..
Sistem deteksi mencakup perekam sinyal yang dapat merekam bentuk gelombang
tegangan dan arus dari seluruh durasi pemesinan. Rotasi dan celah benda kerja
elektroda dapat
dikontrol dalam rentang tertentu melalui sistem kontrol.
8
Hasil & Analisis mekanisme penghilangan material untuk proses pelepasan elektrokimia
Pembahasan hibrida menggunakan pulsa amplitudo variabel Gambar 4– menunjukkan gambar
pemesinan dengan proses hibrid pelepasan elektrokimia pada tegangan yang
berbeda; gambar dibandingkan dengan gambar pemesinan dengan EDM murni,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Emisi cahaya, pembentukan dan
perluasan gelembung, dan penghilangan serpihan dapat diamati di celah
pemesinan. Seperti yang dapat dilihat, ketika tegangan yang diberikan adalah 80
V, emisi cahaya yang drastis terjadi di sekitar alat, seperti yang ditunjukkan
padaGambar 4. Hal ini menunjukkan bahwa, dalam proses pelepasan elektrokimia
hibrida, kemungkinan lengkung yang menyertai pelepasan normal secara konsisten
tinggi selama keseluruhan proses karena penggunaan larutan garam
berkonduktivitas tinggi. Kedua, dalam EDM murni, beberapa gelembung
dihasilkan di celah pemesinan; dengan demikian, tidak ada film gas yang dapat
terbentuk pada elektroda pahat. Sebaliknya, pelarutan elektrokimia terjadi di celah
pemesinan dengan proses pelepasan elektrokimia hibrida karena penggunaan
larutan garam dan tegangan pemesinan yang digunakan dalam jarak antar-
elektroda. Telah diverifikasi bahwa, dalam larutan garam, proses penghilangan
material secara bersamaan mencakup
proses pelarutan elektrokimia dan proses erosi pelepasan muatan listrik. produk

9
permesinan adalah hidroksida coklat. Telah diverifikasi bahwa, dalam larutan
garam, proses penghilangan material secara bersamaan mencakup proses pelarutan
elektrokimia dan proses erosi pelepasan muatan listrik. Sebagai tambahan,Gambar
4– menunjukkan bahwa emisi cahaya menjadi semakin lemah dengan menurunnya
tegangan pemesinan.

Simpulan Dengan transformasi frekuensi tinggi antara bentuk gelombang tegangan tinggi
dan bentuk gelombang tegangan rendah selama siklus tegangan, mekanisme
pemesinan sering diubah dari erosi pelepasan listrik menjadi pelarutan
elektrokimia. Dengan demikian, proses pemesinan hibrida secara bersamaan
menghasilkan akurasi pemesinan dan kualitas permukaan yang tinggi. Namun,
dalam mode tegangan rendah, tegangan kurang dari 40 V diperlukan untuk
mendapatkan kualitas permukaan yang tinggi melalui pelarutan elektrokimia.
Ketika pulsa tegangan rendah dengan amplitudo kurang dari 10 V diterapkan,
permukaan mesin halus dan bebas dari kawah pelepasan.

10
Oleh karena itu, telah diverifikasi bahwa pulsa amplitudo variabel yang
menggabungkan pulsa tegangan tinggi dan rendah dapat secara efektif
meningkatkan kualitas permukaan. Dengan menggunakan pulsa amplitudo
variabel, erosi pelepasan listrik dan pelarutan elektrokimia dapat digunakan untuk
penghilangan material selama urutan pulsa. Akibatnya, permukaan halus dengan
akurasi tinggi dapat diperoleh.

11
BAB III

PEMBAHASAN JURNAL
A. Kelebihan Jurnal

a. Struktur dari jurnal ini sudah bagus, yaitu terdapat abstrak yang sudah
merangkum keseluruhan isi jurnal, yaitu pendahuluan atau pengantar, metode
penelitian, pembahasan, hasil penelitian dan kesimpulan.
b. Jangkauan dari jurnal ini cukup luas, jurnal ini di rekomendasikan kepada
seluruh kalangan pembaca tidak hanya untuk mahasiswa

B. Kelemahan Jurnal
a. Terdapat beberapa penggunaan tanda baca yang berlebihan.
b. Aspek tata bahasa yang kurang bagus karena terdapat beberapa kalimat
c. Identitas jurnal yang kurang lengkap.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan transformasi frekuensi tinggi antara bentuk gelombang tegangan
tinggi dan bentuk gelombang tegangan rendah selama siklus tegangan, mekanisme
pemesinan sering diubah dari erosi pelepasan listrik menjadi pelarutan
elektrokimia.

B. Saran
Penulis menyarankan ke para pembaca untuk mencari referensi jurnal yang
lebih baik, dan lebih teliti lagi dalam memilih jurnal yang akan di riview.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yan ZHANG, Zhengyang XU, Yu WANG, Qin NI, XiangLING (8 Oktober 2019)
“Surface-improvement mechanism of hybrid electrochemical discharge process
using variable- amplidute pulses”. Chines Journal of Aeronautics Volume 33,
Nomor 10, Hal. 2782-2793

13

Anda mungkin juga menyukai