Anda di halaman 1dari 12

CJR

MK. Fisika Elektrik

PRODI S1 TE - FT

Skor Nilai:

Aplikasi Hukum Kirchoff-1 untuk Perhitungan Perubahan Tegangan Simpul


Rangkaian Resistif

(Entjie M. Sobbich, 2010)

Disusun oleh :
Nama :Ruth Theresia Silitonga
Nim :5193530015
Kelas :Teknik Elektro A

FAKULTAS TEKNIK UNIMED


PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGER MEDAN
MEI 2020
KATA PENGANTAR
Puji & Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan karunia-Nya Critical Journal Review (CJR) ini dapat selesai dengan baik. Dan
kami berterima kasih kepada pihak yang terkait atas kerjasamanya dalam melaksanakan CJR
ini.

Critical Journal Review merupakan tugas yang mengharuskan mahasiswa dalam


melihat, menganalisa, dan menilai sebuah jurnal dalam segi penampilan, penulisan, isi, dan
aspek tata bahasa jurnal yang sedang direview.

Adapun CJR ini mengenai mata kuliah ”Fisika Elektrik“ yang telah kami susun
semaksimal mungkin dan tentunya sesuai dengan jurnal yang sudah kami baca, sehingga
dapat memperlancarkan perbuatan CJR ini. Kami sangat berharap CJR ini dapat berguna
dalam membangun konteks teks laporan, diantaranya teks laporan penelitian dan teks laporan
kegiatan.

Demikianlah CJR ini kami sajikan, semoga CJR ini dapat dipahami dan berguna
bagi siapapun yang membacanya. Serta kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
serta Dosen Pengampu demi perbaikan CJR ini di waktu yang akan datang.

Medan, Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHUALAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR....................................................................... 1

1.2Tujuan CJR....................................................................................................... 1

1.Manfaaat CJR ................................................................................................... 1

1.4 Identitas Jurnal............................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL............................................................................. 3

2.1 Astrak............................................................................................................. 3

2.2 Pendahuluan................................................................................................... 3

2.3Hukum khirchof 1........................................................................................... 4

2.4 Aplikasi hukum kirchof 1.............................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................... 7

3.1 Keunggulan jurnal.......................................................................................... 7

3.2 Kelemahan jurnal........................................................................................... 7

BAB IV PENUTUP................................................................................................. 8

4.1. Kesimpulan................................................................................................... 8

4.2. Ssaran........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSAKA................................................................................................. 9

ii
BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Mengkritik jurnal merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal yang menitikberatkan pada evaluasi
(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik,
dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap
suatu bidang kajian tertentu.

Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi
proses kreatif penulisan lainnya.

1.2 Tujuan CJR

Tujuan mengkritik jurnal adalah untuk memberikan gambaran kepada membaca mengenai
identitas jurnal, ringakasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik dari segi sistematika
penulisan, EBI, maupun kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya dari berbagai aspek.
Selain itu dengan mengkritik jurnal dapat menambah wawasan para pengkritik karena di dalam
jurnal tersbut disajikan masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan kita.

1.3 Manfaat CJR

Sebagai mahasiswa Teknik Elektro jurnal-jurnal ini dirasa perlu untuk dikritik sebab dapat
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan penelitian yang baik dan benar
agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan penelitian terutama penelitian untuk penulisan
skripsi serta sebagai pegangan dalam menulis karya ilmiah yang nantinya diharapkan agar
mahasiswa dapat membuat jurnal penelitian yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.

1
Dalam kesempatan ini jurnal yang akan dikritik merupakan jurnal yang berkaitan dengan Mata
Kuliah Fisika Elektrik. Adapun Identitas jurnal yang akan dikritik akan dilampirkan pada
poinIdentitas Jurnal.

1.4 Identitas Jurnal

1. Judul : Aplikasi Hukum Kirchoff-1 untuk Perhitungan Perubahan Tegangan Simpul


Rangkaian Resistif
2. Penulis : Entjie M. Sobbich
3. Volume/No : 10/2
4. Halaman : 8
5. Tahun : 2010
6. ISSN : 144-151

2
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Abstrak

Sejak hadirnya ISO-GUM yang menjadi panduan bagi para metrologist, kata “sensitivitas” sering
diperbincangkan dan diimplementasikan di dalam analisis ketidakpastian pengukuran, dan disini
diimplementasikan dalam melakukan analisis kesalahan pada rangkaian resistif. Deret Taylor
adalah suatu bentuk deret yang digunakan untuk melakukan analisis sensitivitas dari suatu
besaran bila ia disajikan sebagai fungsi dari satu atau lebih besaran-besaran lainnya. Dalam
makalah ini, deret Taylor tersebut digunakan sebagai dasar pedoman untuk mengamati
sensitivitas perubahan tegangan simpul-simpul pada lup resistif bila resistor-resistor dan/atau
sumber tegangan dalam lup dianggap mengalami perubahan.

2.2 Pendahuluan

Hukum Ohm dan dua hukum Kirchoff memang mendominasi teori analisis rangkaian. Tetapi
ketiga hukum tersebut menjadi tidak cukup ketika orang harus menganalisis terjadinya
perubahan pada setiap parameter yang ada di dalam rangkaian. Deret Taylor (Gazali, 2005: ISO,
1993) adalah formulasi yang digunakan untuk mengekspansi sebuah besaran ukur jika ia
mengalami perubahan, bahkan apabila ia dirupakan oleh lebih dari satu variabel (peubah).
Besarnya perubahan akan bergantung pada sensitivitas besaran tersebut terhadap besaran-besaran
penentunya (umum disebut sebagai parameter), sensitivitas ditentukan oleh bentuk keterkaitan
besaran ukur yang umumnya dinyatakan dalam bentuk pemodelan matematis. sebuah rangkaian
listrik dalam bentuk dua lup serial berisi parameterparameter yang terdiri atas sumber tegangan
konstan dan sejumlah resistor yang diketahui nilai tahanannya dan berada pada tiap cabang
dalam lup-lup tersebut. Implementasi deret Taylor dapat digunakan untuk mengetahui berapa
besar perubahan tegangan pada simpul-simpul dalam rangkaian jika tahanan resistor serta
sumber tegangan mengalami perubahan. Dapat pula untuk melihat apakah perubahannya adalah
berupa penambahan ataukah pengurangan ketika sebagian atau keseluruhan dari resistor-resistor
ada yang bertambah dan ada yang berkurang. Dengan demikian dapat dilakukan estimasi
pengubahan terhadap satu atau lebih resistor untuk mendapatkan variasi tertentu pada tegangan
simpul-simpul.

3
2.3 Hukum Kirchoff-1

Apabila cabang-cabang pada sebuah rangkaian dilabelkan secara berurutan (1, 2, 3, ...M) dan
simpul-simpul diberi label juga (0, 1, 2, 3, ...,N) di mana 0 dipandang sebagai simpul patokan
(referensi) maka cabang-cabang dapat dikarakterisasi oleh persamaan yang dalam bentuk
matriknya adalah

Aa*Ib = 0 ... (1)


Keterangan :

Ib = vektor arus cabang (arus ij adalah arus yang mengalir dari cabang i ke cabang j)

Aa = matrik berukuran NxM yang elemen-elemennya adalah -1, 0 atau 1

-1 jika arus ij menuju/masuk simpul k

0 jika arus ij tidak menuju maupun meninggalkan simpul k

1 jika arus ij meninggalkan simpul k.

Persamaan (1) tidak lain adalah hukum Kirchoff-1 yang bila dikenakan pada simpul k
menyatakan bahwa jumlah (sumasi) arus yang masuk menuju sebuah simpul adalah sama dengan
jumlah (sumasi) arus yang keluar meninggalkannya.

Tegangan-tegangan simpul dalam sebuah rangkaian adalah fungsi dari nilai sumber
penggeraknya (sumbernya dapat berupa sumber tegangan atau arus) serta komponen-komponen
(untuk rangkaian resistif, berupa resistor-resistor) yang terdapat di dalam rangkaian. Kita cari
formula untuk perubahan kecil pada tegangan simpul sebagai fungsi dari perubahan kecil
komponen-komponen dan sumbernya. Untuk itu, komponen-komponen dan sumber-sumber
dapat disebut sebagai : parameter. Menurut hukum Kirchoff-1, dalam sebuah lup tertutup
besarnya sumasi tegangan sumber akan didisipasikan habis menjadi tegangan-tegangan pada
beban-beban yang terdapat dalam lup. Sedangkan hukum Ohm menyatakan bahwa sebuah
resistor memiliki tahanan yang bisa dicari dari pembagian tegangan dan arus yang melewatinya.
Kombinasi hukum Ohm dan hukum Kirchoff (Staudhammer, 1975) dapat digunakan untuk
mencari tegangan simpul-simpul dalam rangkaian.

2.4 Aplikasi Hukum Kirchoff-1

Sebagai gambaran implementasi dari persamaan (2) akan diberikan rangkaian dua lup seperti
Gambar 1 berikut.

4
Analisis hukum Kirchoff -1 dan Kirchoff-2 (Marcus, 1984) terhadap jaringan seperti Gambar 1
menghasilkan :

Bila persamaan di atas digabung menjadi sebuah vektor kolom dan diberi nama Vn maka :

Dari persamaan tersebut didapatkan turunan-turunan parsial :

5
Dengan demikian, apabila E berubah sebesar δE, R1 berubah sebesar δR1, R2 berubah sebesar
δR2, R3 berubah sebesar δR3 dan R4 berubah sebesar δR4 maka implementasi persamaan (2)
akan mengakibatkan vektor Vn berubah sebesar ΔVn yang bisa diformulasikan berbentuk :

6
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal

1. Judul : dari segi judul jurnal ini langsung mencerminkan substansi atau variabel
karangan sehingga pembaca bisa membayangkan apa yang akan dibahas dalam jurnal
meskipun belum membaca isi dan keseluruhan jurnal.
2. Abstrak : memiliki abstrak yang singkat,padat dan jelas sehingga pembaca mudah untuk
memahami nya.
3. Pendahuluan : pada pendahuluan, permasalahan yang akan dibahas sangat jelas
sehingga pembaca tidak perlu berpikir keras untuk mengetahui permasalahan yang akan
dibahas.
4. Metode : baik metode penulisan dan penyelesaian permasalahan yang ada di dalam jurnal
sangat bagus dan terarah dengan sistematika yang berurutan.
5. Hasil : pada jurnal ini hasilnya singkat dan padat serta tidak berbelit-belit sehigga
pembaca tidak kewalahan untuk mengetahui hasil yang disajikan dalam jurnal ini.

3. 2 Kelemahan Jurnal

Jurnal ini memiliki pembahasan yang ada di dalam jurnal menggunakan bahasa yang kompleks
sehingga cukup sulit dipahami. Jurnal ini juga dominan menyajikan garis besar dari
permasalahan yang dibahas atau yang di teliti sehingga pembaca susah mengerti karena kurang
nya pembahasan mengenai permasalahan yang ada.

7
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Formulasi turunan-turunan yang ada di persamaan (10) hingga (16) didalam makalah ini telah
semakin membuka pandangan kita betapa pentingnya pemahaman tentang turunan-parsial yang
kenyataannya saat di bangku kuliah hal tersebut dipandang remeh untuk dilupakan mengingat
mahasiswa tidak tahu benar manfaat ilmu tentang turunan parsial. Rangkaian dua lup seperti
Gambar 1 telah dianalisis secara penurunan matematis maupun dengan memberikan nilai
numerik untuk masingmasing parameter dalam rangkaian. Analisis ini (berdasarkan pada
penderetan Taylor orde 1) dapat digunakan untuk mengetahui sensitivitas tegangan simpul
terhadap parameter yang ada dalam rangkaian. Hasilnya, jika R1 = 3 Ω naik 1% ; R2 = 2Ω naik
1% ; R3 = 1Ω turun 2% ; R4 = 1Ω turun 2% dan E = 10 volt turun 2% maka tegangan simpul V1
= 2,5 volt turun 0,064 volt menjadi 2,436 volt sedangkan tegangan simpul V2 = 1,25 volt turun
0,051 volt menjadi 1.199 volt. Dengan contoh numerik yang diberikan, nalar kita terbuka
bahwasanya tegangan simpul dapat berubah turun (berkurang) padahal di sana ada parameter
yang berubahnya naik (bertambah).

4.2 Saran

1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan suatu penelitian dan
pengembangan serta menjadikan review jurnal ini sebagai referensi untuk menentukan sumber
pengetahuan dan pendekatan ilmiah lain yang akan digunakan.

2. Bagi Peneliti
Review jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, maka sebaiknya dilakukan review lebih lanjut
sehingga dapat melengkapi kekurangan yang terdapat dalam review jurnal ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
● Gazali, W. 2005. Kalkulus. Yogyakarta: Graha Ilmu.
● ISO. 1993. Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement. ISO/TAG-4.
Switzerland.
● Marcus A., (1984) Basic Electricity, New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs
● Staudhammer J., (1975) Circuit Analysis by Digital Computer, New Jersey: Prentice
Hall,Englewood Cliffs
● Toro V.D., (1986) Electrical Engineering Fundamentals, New Jersey: Prentice Hall,
Englewood Cliffs

Anda mungkin juga menyukai