Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. SISTEM PROTEKSI DAN


RELE
PRODI S1 TE - FT

SKOR NILAI :

“ Koordinasi Relai Proteksi Arus Lebih Terarah Untuk


Jaringan Distribusi Dengan DG tertanam ”
(DENNY HARYANTO SINAGA, SPd., M. Eng.)

NAMA MAHASISWA : MHD RIFKY DARMAWAN


NIM : 5181230010
MATA KULIAH : SISTEM PROTEKSI DAN RELE
PRODI : TE-B 2018

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan critical jurnal review mata kuliah
Sistem Proteksi Dan Rele ini.
Critical jurnal review ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dalam pembuatannya. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan critical jurnal review ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
critical jurnal review ini.
Semoga critical jurnal review sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun pembacanya.
Sekiranya critical jurnal review ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang
yang membacanya.

Medan, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR.................................................................................................1
C. Manfaat CJR................................................................................................................1
D. Identitas Journal yang Direview..................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL................................................................................3
A. Pendahuluan................................................................................................................3
B. Landasan Teori............................................................................................................4
C. Metode Penelitian........................................................................................................7
D. Hasil Penelitian & Pembahasan..................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS...............................................................................10
A. Pembahasan Isi Journal.............................................................................................10
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal.........................................................10
BAB IV PENUTUP............................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical jurnal review sangat lah penting, karena bukan hanya sekedar laporan
atau tulisan tentang isi sebuah jurnal atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada
evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan
buku atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi
jurnal tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata
lain dengan Critical jurnal review aka menguji pikiran pengarang atau penulis
berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan Penulisan CJR


Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian
tugas, khususnya mata kuliah Sistem Proteksi Dan Rele, serta untuk menambah
wawasan dari mahasiswa itu sendiri. Meningkatkan daya kritis serta menguatkan
materi tentang Sistem Proteksi Dan Rele.

C. Manfaat CJR
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi Sistem
Proteksi Dan Rele.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari
jurnal/artikel yang di kritisi oleh penulis
4. Untuk memenuhi tugas critical jurnal review mata kuliah Sistem Proteksi
Dan Rele.

1
D. Identitas Journal yang Direview
1. Judul Jurnal : Koordinasi Relai Proteksi Arus Lebih
Terarah Untuk Jaringan Distribusi Dengan DG
tertanam

2. Pengarang Artikel : J. Sahebkar Farkhani1 / M. Zareein2


1,2,3 Teknik Proteksi Relai Listrik Perusahaan Fanavaran Energy Toos

Mashhad, Iran.

3. Penerbit : H. Soroushmehr 3 / H. Mortazavi, SIEEE 4


4Universitas Teknologi Sadjad, Teknik Listrik dan
Biomedis Mashhad, Iran
4. No. ISSN : 978-1-7281-0872-8

2
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

1. Pendahuluan

Relai perlindungan memainkan peran penting dalam pengoperasian sistem


daya apa pun. Koordinasi relai merupakan aspek penting dalam desain sistem
proteksi karena skema koordinasi harus menjamin operasi relai yang cepat,
selektif, dan andal untuk mengisolasi bagian yang bermasalah pada sistem
tenaga [1]. Relai pelindung sistem tenaga direncanakan bersama dengan desain
sistem. Relai pelindung mendeteksi kondisi abnormal di bagian sistem daya dan
memberikan alarm atau mengisolasi bagian tersebut dari bagian sistem yang
sehat. Relai pelindung adalah kerja tim CT, PT, relai pelindung, relai tunda
waktu, rangkaian trip, pemutus sirkuit dll. Dengan koordinasi relai yang sesuai,
kita bisa mendapatkan kemampuan generator pulau dan beban bersama-sama.
Ini memiliki potensi untuk memberikan keandalan lokal yang lebih tinggi.

Generasi terdistribusi telah menjadi salah satu topik terhangat saat ini.
Ruang lingkup untuk menyimpang dari tanaman generasi tradisional untuk
jangka panjang, manfaat ekonomi dan lingkungan telah meningkatkan minat
besar-besaran dalam teknologi DG. Selain itu, Ditjen dapat berkontribusi pada
aspek penting seperti keandalan jaringan, pengurangan kemacetan jalur,
pengurangan kerugian secara keseluruhan, dan pengurangan biaya
pembangkitan dalam jaringan listrik modern.

Secara umum, integrasi Ditjen memiliki dampak yang berbeda pada sistem
distribusi, dan salah satu tantangan utama adalah pengaruhnya terhadap sistem
proteksi.

3
2. Landasan Teori

DOR dapat diatur lebih sensitif daripada relai arus lebih non-arah ketika sistem
daya memberi makan tempat yang berbeda. Pengaturan DOR dibagi menjadi dua bagian:
arus berlebih dan elemen arah. Koordinasi relai arus lebih didasarkan pada pengoperasian
relai dan kurva karakteristik arus-waktu. Dengan kata lain, koordinasi waktu
disederhanakan karena elemen arah membatasi respons relai ke gangguan dalam satu
arah.

Prinsip dasar gangguan simpatis dapat dijelaskan pada Gambar (1), dimana terjadi
gangguan pada feeder yang berdekatan dan unit DG yang terhubung ke feeder utama
mengalami hubung singkat melalui bus gardu induk. Jika kontribusi DG sangat besar,
relai R1 dapat beroperasi sebelum relai R2 mengambil tindakan dan mengatasi masalah.
Hal ini dimungkinkan ketika relai arus lebih non-arah digunakan untuk perlindungan
feeder, yang tidak dapat membedakan perubahan arah arus gangguan (reverse fault) Itu.

pemanfaatan relai arus lebih non-arah adalah praktik perlindungan lama untuk
sebagian besar utilitas distribusi karena jaringan radial single-fed mereka, tidak seperti
sistem distribusi multi-sumber modern dengan aliran arus dua arah.

Gambar : Kontribusi DG terhadap insiden kesalahan di feeder yang berdekatan

Relai arus lebih terarah mengacu pada relai yang dapat menggunakan hubungan fasa
tegangan dan arus untuk menentukan arah ke gangguan.

4
Gambar : Proteksi Arus Lebih Terarah

A. Pengaturan relai arus berlebih


Relai arus lebih digunakan sebagai salah satu solusi paling sederhana dan efektif
untuk perlindungan sistem tenaga. Relai arus lebih digunakan sebagai perangkat proteksi
utama untuk sistem distribusi radial.

Dalam koordinasi relai arus lebih, beberapa fungsi dapat digunakan untuk
mensimulasikan kurva waktu-arus mereka. Karena waktu operasi relai atas adalah fungsi
non-linier dari Pengaturan Pengganda Waktu (TMS) dan arus pengambilan relai (Ip),
karakteristik waktu relai arus lebih umumnya non-linier. Ketika dimungkinkan untuk
menghubungkan variabel t dan TMS dalam ekspresi linier (1), karakteristik waktu
menjadi linier untuk nilai Ip yang telah ditentukan, dengan a dan n menjadi konstanta
yang bergantung pada karakteristik relai.

B. Elemen Arah- Sudut Torsi Maksimum


Elemen arah berada dalam perlindungan impedansi di mana zona relai diatur menjadi
zona tampak maju atau mundur. Penentuan arah memberikan perlindungan kemampuan
untuk melakukan perjalanan ke depan dan ke belakang, dengan pengaturan yang berbeda.

Pemilihan sudut torsi maksimum menjadi lebih sensitif terhadap operasi arus lebih
terarah. Menurut Gambar (3), sudut torsi maksimum adalah perbedaan sudut antara arus
fasa dan tegangan polarisasi tergeser (V'BC) pada faktor daya persatuan.

5
Gambar : Koneksi relai 40o

Untuk gangguan fasa, tegangan fasa tunggal digunakan sebagai besaran referensi.
Tegangan referensi disebut sebagai tegangan 'polarisasi'. Alasan untuk menggunakan
tegangan fasa sebagai pengganti arus fasa sebagai referensi adalah karena selama kondisi
gangguan tegangan tidak berubah posisi fasa dibandingkan dengan arus. Representasi
fasor dari perubahan saat ini dan terutama dipengaruhi oleh lokasi gangguan.

Sensitivitas maksimum relai tercapai ketika arus fase tertinggal dari tegangan fase-
netral (Ven) sebesar 45 °.

Ketika membandingkan dua karakteristik pada faktor daya persatuan, karakteristik 45


° lebih sensitif daripada karakteristik 30 °. Sedangkan pada faktor daya nol karakteristik
30 ° lebih sensitif daripada karakteristik 45 °. Ketika arus fasa tertinggal dari tegangan
fasa-ke-netral sistem (Ven) sebesar 60 °, relai menjadi lebih sensitif.

6
3. Metode Penelitian

Gambar : Diagram tunggal nyata sistem radial dengan DG

A. Analisis sistem proteksi tanpa DG:


Pada bagian ini telah dipelajari koordinasi proteksi relay tanpa DG. Gambar (5)
menunjukkan urutan operasi relai. Menurut koordinasi, ketika gangguan tiga fasa dilakukan
pada pengumpan 20KV, relai pelindung dioperasikan dari hilir ke hulu. Arus gangguan

disuplai hanya oleh jaringan eksternal hulu.

7
Gbr : Urutan operasi relai- tanpa gangguan DG- di pengumpan utama

B. Analisis sistem proteksi dengan Ditjen


Pada bagian ini, studi kasus dianalisis setelah menghubungkan DG ke sistem
tenaga, yang memiliki kapasitas 3MW dan 2 * 1,5 MW. Dengan menghubungkan DG ke
jaringan listrik, level sirkuit pendek tiga fase dari sistem tenaga akan meningkat. Tabel
(2) menunjukkan hubung singkat tiga fasa sebelum dan sesudah menghubungkan DG ke
jaringan distribusi pada bus gardu induk 20KV.

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Tiga Baris Baris


Stat Kesal ke ke
us Fas ahan
Bis e Gari Kesa
Ditj Fa Baris s ke laha
en ult ke Tana n
h Tan
Baris ah
Tanp 13.6 11.8 12.2 2.896
20k a 73 41 46
v Deng 14.2 12.3 12.7 2.911
an 39 42 46

Seperti yang terlihat pada tabel (2), ketika DG ditambahkan ke studi kasus pada
sistem tenaga, maka arus pendek akan meningkat (sekitar 0,5KA). Untuk
mengkoordinasikan proteksi relai dengan aman, perlu untuk menghitung pengaturan
relai DG. Seperti disebutkan di atas, DOR terdiri dari dua bagian, yaitu relai arus lebih
dan elemen arah. Karakteristik relai arus lebih ADALAH Biasanya Terbalik.
Berdasarkan Tabel (1) persamaan karakteristik relai normal terbalik adalah:

Bagian lain dari pengaturan DOR terkait dengan elemen arah yang terdiri dari
gangguan arah (arah maju dan mundur), sudut torsi maksimum dan besaran polarisasi
(tegangan dan arus). Gambar (7) menunjukkan elemen arah relai DOR.

8
Gambar : DELEMEN IRECTIONAL SETTINGS

Gambar (8) menunjukkan urutan operasi relai arus lebih dengan kesalahan pada
pengumpan utama dalam perangkat lunak. Seperti yang terlihat, waktu operasi relai
pengumpan utama lebih cepat dari relai DG.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pembahasan Isi Jurnal

Makalah ini menyajikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Distributed Generations


/ DGs) adalah sumber tenaga listrik kecil dalam jaringan distribusi yang dapat diandalkan
dan ekonomis untuk daerah pemukiman atau pinggiran kota. Proteksi relai memiliki

9
peran penting untuk melindungi sistem tenaga dari gangguan yang berbeda. Koordinasi
perlindungan relai meminimalkan waktu pengoperasian relai dan mencegah kegagalan
pengoperasian.

Directional Overcurrent Relay (DOR) digunakan untuk melindungi jaringan


distribusi radial dengan DG tertanam. Makalah ini menyajikan koordinasi arus lebih
terarah dengan mempertimbangkan kesalahan di tempat yang berbeda dari sistem tenaga.
Pengaturan relai arus lebih terarah memiliki dua bagian, yaitu relai arus lebih dan elemen
arah. Koordinasi relai arus lebih didasarkan pada pengoperasian relai dan kurva
karakteristik arus-waktu.

Studi kasus didasarkan pada jaringan distribusi nyata yang terdiri dari dua
pembangkit CHP dengan kapasitas 3 MW, dan simulasi dilakukan dalam software ETAP.

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


 Kelebihan jurnal
Adapun kelebihan dari penelitian ini yaitu, dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang Koordinasi Relai Proteksi Arus Lebih Terarah Untuk Jaringan
Distribusi Dengan DG tertanam. Penulisan kata pada jurnal ini sangat baik dan mudah
untuk di pahami. Kata- kata yang digunakan tidak bertele-tele,penyusunan kata dan
bahasanya sangat dipahami, sehingga pembaca mudah dalam memahami jurnal ini.
 Kekurangan jurnal

Terdapat banyak rumus-rumus dan persamaan-persamaan dalam pembahasan


materi sehingga terdapat kesulitan bagi pembaca dalam memahami pembahasan materi
tersebut.

BAB IV

PENUTUP

 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian Koordinasi Relai Proteksi Arus Lebih Terarah Untuk Jaringan
Distribusi Dengan DG tertanam :

10
Menggunakan beberapa komponen seperti pembangkitan terdistribusi dapat
mengurangi hilangnya koordinasi. Dalam penelitian ini, directional overcurrent relay
pada jaringan distribusi nyata dengan DG tertanam dipelajari dengan menggunakan
software ETAP. Pengaturan DOR dibagi menjadi dua bagian: arus berlebih dan elemen
arah. Tentu saja, relai arus lebih dihitung menggunakan arus pick up dan TMS.

Untuk mengoordinasikan perlindungan relai, waktu operasi relai dan kurva


waktu-arus harus dipertimbangkan. Urutan operasi relai harus dari bawah ke atas dan
karakteristik kurva relai tidak saling bersilangan. Pada kondisi tersebut, koordinasi relai
telah beroperasi dengan baik.

Pertama-tama, koordinasi jaringan distribusi diperiksa sebelum Ditjen terhubung


ke sistem tenaga listrik. Sebagai langkah selanjutnya, DG terhubung ke gardu induk
20KV pengumpan, dan koordinasi sistem dihitung. Relai arus lebih terarah menghindari
mal-operasi relai selama masalah yang timbul pada pengumpan yang berdekatan.
Akhirnya, koordinasi perlindungan studi kasus kami diperiksa dengan kesalahan tiga
fase yang diterapkan ke lokasi berbeda dalam sistem.

 SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah saya membaca dan memahami serta
mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dari jurnal ini yaitu,
sebaiknya jurnal ini lebih mendapat penyempurnaan dari segi panduan, hasil penelitian
agar pembaca maupun yang lain dapat lebih mudah dalam dalam pengerjaannya dan
otomatis cepat memahami materi materi yang berkaitan Koordinasi Relai Proteksi Arus
Lebih Terarah Untuk Jaringan Distribusi Dengan DG tertanam.

DAFTAR PUSTAKA

[1] HH Zeineldin, Hebatallah M. Sharaf, Doaa K. Ibrahim, 'Koordinasi Perlindungan Optimal


untuk Sistem Distribusi Meshed Dengan DG Menggunakan Pengaturan Ganda Directional
Relai Arus Berlebih', TRANSAKSI IEEE PADA SMART GRID, 2014 IEEE.

11
[2] A. Kumar sahoo, 'Perlindungan microgrid melalui relai arus lebih terarah terkoordinasi',
konferensi teknologi kemanusiaan global, IEEE 2014.
[3] M. Yen Shih, A. Conde Enríquez, 'Mengurangi Dampak Generasi Terdistribusi pada
Koordinasi Relai Arus Lebih Terarah oleh Skema Perlindungan Adaptif',
Lingkungan dan Teknik Listrik (EEEIC), Konferensi Internasional ke-16, 2016 IEEE.

12

Anda mungkin juga menyukai