Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK


PRODI S1 PTE-FT

MK

Analisis Proteksi Rele Jarak pada Saluran Transmisi 150 KV


Garuda Sakti – Pasir Putih Menggunakan PSCAD
Hari Asman, Hamzah Eternuddin, Arlenny
2017

Disusun Oleh :

NAMA MAHASISWA : Mery Hamdani Samosir


NIM : 5173331025
DOSEN PENGAMPU : Arwadi Sinuraya, ST., MT
MATA KULIAH : Sistem Proteksi Tenaga Listrik

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Oktober 2019
Kata Pengantar
Pertama sekali, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga
mampu menyelesaikan tagihan pembelajaran Critical Journal Review dengan mata kuliah
Sistem Proteksi Tenaga Listrik dengan pembahasan pokok “Analisis Proteksi Rele Jarak pada
Saluran Transmisi 150 KV Garuda Sakti – Pasir Putih Menggunakan PSCAD”.
Critical Journal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita serta mampu memberi tanggapan serta kritikan terhadap suatu pembahasan
dengan sumber yang berbeda. Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review yang
disusun masih jauh dari kata kesempurnaan. Masih ada terdapat kekurangan dalam menyusun
dan menyampaikan materi yang sesuai dengan judul topik. Karena itu Penulis sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna nya
Critical Journal Review ini.
Akhir kata, Penulis berharap semoga Critical Journal Review ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, Oktober 2019

Penulis
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 Pentingnya Rasionalisasi Critical Journal Review ........................................................1
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review .....................................................................1
1.3 Manfaat Critical Journal Review ...................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ...................................................................................2
2.1 Jurnal I ...........................................................................................................................2
2.2 Jurnal II ..........................................................................................................................7
2.3 Jurnal III .......................................................................................................................15
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................18
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................18
4.2 Saran ............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................19
LAMPIRAN .......................................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pentingya Rasionalisasi Critical Journal Review


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan tema yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email 1a nasal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review


1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal

1.3 Manfaat Critical Journal Review


1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jurnal I
A. Identitas Jurnal
1. Judul :Analisis Proteksi Rele Jarak pada Saluran Transmisi 150
KV Garuda Sakti – Pasir Putih Menggunakan PSCAD

2. Pengarang : Hari Asman, Hamzah Eternuddin, Arlemy


3. No ISSN : 2548-9445
4. Tahun Terbit :2017
5. Volume/ No : 2 (Dua)/ No. 1
6. Situs Download Jurnal : https://doi.org/10.31489/saintein.v2i1.1672

B. Ringkasan Isi
1) ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan nilai impedansi primer dan impedansi
sekunder penghantar 150 kV Garuda Sakti-Pasir Putih dengan panjang penghantar sejauh
31,16 km kemudian setting rele jarak pada zona-1, zona-2, dan zona-3, lalu disimulasikan
dengan menggunakan software PSCAD. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diperoleh
hasil perhitungan rele jarak di penghantar 150 kV Garuda Sakti-Pasir Putih pada zona-1
sebesar 1,0529 Ohm, zona-2 sebesar 2,2519 Ohm, dan zona-3 sebesar 3,3778 Ohm.
Kemudian hasil perhitungan disimulasikan dengan menggunakan software PSCAD dan
didapatkan semua gelombang impedansi gangguan berada dalam lingkaran zona yang
menandakan rele jarak akan bekerja saat terjadi gangguan.

2) PENDAHULUAN
Rele jarak (distance relay) digunakan sebagai pengaman pada saluran transmisi
karena kemampuannya dalam menghilangkan gangguan (fault clearance) dengan cepat dan
penyetelannya yang relatif mudah [1]. Kordinasi rele jarak selama ini berdasarkan parameter
saluran transmisi dengan kompensasi perkiraan besarnya gangguan yang dihitung secara
offline. Akan tetapi, dengan keadaan sistem yang berubah-ubah yang mengakibatkan
parameter saluran transmisi juga berubah serta adanya gangguan yang tidak bisa diperkirakan
besarnya, maka setting rele yang ada bisa menjadi tidak selektif.
Oleh karena itu, diperlukan koordinasi rele yang lebih baik yang dapat menyesuaikan
dengan keadaan sistem tersebut.
Untuk meningkatkan keandalan penyediaan energi listrik, kebutuhan proteksi yang
memadai tidak dapat dihindarkan. Salah satu yang menjadi proteksi utama pada saluran
transmisi tegangan tinggi adalah rele jarak.

2
3) METODE PENELITIAN
 Melakukan pengamatan langsung dan atau turut serta dalam melakukan pengambilan
data, dokumentasi, pengujian-pengujian dan lain sebagainya ditempat melaksanakan
penelitian.
 Melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan tempat dilaksanakannya
penelitian maupun dari pihak lain.
 Melakukan pengumpulan referensi dari buku, jurnal, dan tulisan ilmiah lainnya yang
berhubungan dengan penelitian.
 Melakukan pengambilan data dari tempat pelaksanaan penelitian seperti name plate
peralatan, single line diagram, dan data setting.

4) HASIL DAN PEMABAHASAN


a) Nilai Tahanan Konduktor

3
b) Tahanan Kawat Tanah
Berdasarkan tabel 5, harga 𝑇𝑇0 untuk bahan steel adalah 180°C maka tahanan kawat
tanah saat suhu 50°C adalah : 𝑅𝑅𝑔𝑔=2,5091 𝑜𝑜ℎ𝑚𝑚/𝑘𝑘𝑚𝑚

c) Induktansi, Reaktansi dan Impedansi Konduktor

d) Induktasni dan Impedansi Kawat Tanah

4
e) Impedansi Urutan Nol

f) Zona Pengaman Rele Jarak

g) Simulasi PSCAD

5
5) KESIMPULAN

C. Analisa dan Review Jurnal


Jurnal ini dapat dijadikan pedoman dalam mensetting relay jarak dengan
menggunakan metode PSCAD. Hal ini berguna untuk menambah wawasan pembaca. Jurnal
ini hanya dapat dijadikan media pembelajaran, tidak dapat diterapkan ke beberapa bagian
SUTT secara keseluruhan.

6
2.2 Jurnal II
A. Identitas jurnal
1. Judul :Analisa Dan Pengaturan Ulang Relai Jarak Pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi 150 Kv Keramasan Bukit Asam

2. Pengarang : a. Antonius Hamdadi


b. Fikriansyah
3. No ISSN : 2355 – 0457
4. Tahun Terbit:2014
5. Volume : 1 (Pertama)
6. Email : antonius.hamdadi.msc@gmail.com
7. Situs download Jurnal :
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEw
iRxJWbl4XTAhVJEbwKHQqLCVcQFggZMAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.unsri.ac.id%
2Findex.php%2Fjmt%2Farticle%2Fdownload%2F2398%2Fpdf&usg=AFQjCNFIfOHJIgcJ
ORLTX1cZ6wc_6j4aw&sig2=Th6GT6YEzr6F_1IttPERrg&bvm=bv.151325232,d.dGc&cad=
rjaL

B. Ringkasan Isi

Absrak
Abstrak-Salah satu Proteksi Utama ( Main Protection) pada sistem proteksi jaringan transmisi
saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV adalah Relai Jarak ( distance relay ) . Agar
dapat melakukan setting relai jarak yang baik dan benar.Maka diperlukan analisa perhitungan
sesuai dengan standar perhitungan yang telah ditetapkan. Pada perhitungan analisa relai jarak
ini di hitung impedansi jaringan Z 1 , Z2 , Z0 , Zom,Kodan Kom. Dengan hasil Z1 = 0,208 <
60 0 ohm/km, Z2 = 0,208 < 60 0 ohm/km, , Z0 = 0,523<54 0 ohm/km, Zom = 0,556 < 68 0
ohm/km Ko =0,62 < 68 0dan Kom =3,53 < 52,510.Untuk perhitungan Zona Setting relai
jarak dihitung zona 1 zona 2 dan zona 3. Untuk standar waktu (t) setting untuk zona 1 di
setting 0 detik, zona 2 di setting 0,4 detik dan untuk zona 3 di setting 1.2 detik. Dari hasil
penelitian untuk GI keramasan – Simpang Tiga mendapatkan kesimpulan bahwa setting zona
1 dan zona 2 dari hasil perhitungan dengan lapangan tidak terlalu jauh, sehingga setting
masih bisa di pakai. untuk zona 3 terdapat perbedaan maka perlu dilakukan peninjauan
kembali agar relai jarak bekerja dengan baik.
Pendahuluan
Relai proteksi merupakan jantung dari proteksi system transmisi tenaga listrik. Relai proteksi
berfungsi untuk mendeteksi kondisi abnormal sistem jaringan transmisi listrik Salah satu
proteksi Utama (Main Protection) pada peralatan proteksi dalam sistem proteksi jaringan
transmisi tegangan tinggi 150 KV adalah Relai Jarak (distance relay ).
Berdasarkan karakteristik kerjanya relai jarak dibagi menjadi[7]:
a. Relai Jarak Jenis Impedansi
Merupakan lingkaran dengan titik pusatnya ditengah – tengah. Sehingga mempunyai sifat

7
tidak berarah.

b. Relai Jarak Jenis Mho


Karakteristik Relai Mho merupakan suatu lingkaran yang melalui titik pusat. Relai jarak jenis
Mho tidak perlu ditambahkan lagi relai Arah karena relai telah berarah.

c. Relai Jarak Jenis Reaktansi


Karakteristik reaktansi adalah Mempunyai sifat non directional. Untuk aplikasi di SUTT (
saluran udara tegangan tinggi ) perlu di tambah relai directional. Relai ini hanya mengukur
komponen reaktif dari impedansi jaringan [7].

Karakteristik quadrilateral adalah Merupakan kombinasi dari 3 macam komponen yaitu


Reaktansi, Berarah, Resistif. Dengan setting jangkauan resitif cukup besar maka karakteristik
relai quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi

Untuk analisa dan setting relai jarak pertama-tama ditetapkan dulu nilai impedansi primer
kemudian dihitung impedansi sekunder [7-10]:

8
1. Penyetelan 𝑍𝑜𝑛𝑎 1

𝑍𝑜𝑛𝑎 1 disetel sebesar 80 % dari panjang saluran yang di amankan.

𝑍𝑜𝑛𝑎 1 = 0.8 . 𝑍𝐴𝐵

Waktu kerja relai seketika 𝑡 = 0

2. Penyetelan 𝑍𝑜𝑛𝑎 2

Untuk penyetelan zona 2 berlaku rumus :

𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑀𝑎𝑥 = 0.8 (𝑍𝐴𝐵 + 𝑘. 0.8𝑍𝐵𝐶 )

Waktu kerja relai 𝑡2 = 0.4 s/d 0.8 detik

3. Penyetelan 𝑍𝑜𝑛𝑎 3

Untuk 𝑍𝑜𝑛𝑎 3 berlaku rumus :

𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑀𝑎𝑥 = 0.8 (𝑍𝐴𝐵 + 𝑘. 1.2 . 𝑍𝐵𝐶 )

Waktu kerja relai 𝑡3 = 1. 2 s/d 1.6 detik

Keterangan :

𝑍𝐴𝐵 =Impedansi saluran yang diamankan

𝑍𝐵𝐶 =Impedansi saluran transmisi saluran

berikutnya

𝑘=faktor Infeed

4. Penyetelan Starting

Digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan dan menentukan jenis gangguan dan
memilih fasa yang terganggu

a. Starting Arus Lebih [7]

𝐹𝑎𝑠𝑎 − 𝐹𝑎𝑠𝑎 =1.2.𝐶𝑇

𝐹𝑎𝑠𝑎 − 𝑁𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙 =0.1.𝐶𝑇


9
b. Starting Impedansi[7]

𝑍𝑠 𝑚𝑖𝑛 = 1.25 𝑥 𝑍𝑜𝑛𝑒 3

𝑍𝑆 𝑀𝑎𝑥 = 0.5 𝐾𝑉/ (𝐶𝐶𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶𝑇 . √3)

5. Faktor Kompensasi Urutan Nol (𝐾0 )[7]:

6. Faktor Kompensasi Gandengan urutan

Nol (𝐾0𝑚 )[7]

Hasil Dan Pembahasan


Adapun data yang telah di dapat di PT. PLN ( Persero) UPT Palembang Gardu induk
Keramasan adalah Relai jarak DR 21 Type D 60 buatan General Electric (GE)dengan
Karakteristik Mho dan quad, Jumlah Zona adalah 5 Zona. Pembacaan(Reach)0.02Ω – 500Ω
dan Akurasi Pembacaan adalah ± 5 %dengan data settingan sebagai berikut:

a. GI Keramasan ke GI Simpang Tiga :

Zona 1= 1.14 Ω < 77dengan t = 0 detik

Zona 2= 2.05 Ω < 77dengan t = 0.4 detik

Zona 3= 4.84 Ω < 77dengan t = 0.8 detik

Rasio Trafo tegangan (PT) = 150 KV / 100 V

Rasio Trafo Arus yang di gunakan ( CT ) = 1600 A/ 5A

b. GI Simpang Tiga Ke GI Keramasan :

Zona 1 = 1.14 Ω < 77 dengan t = 0 detik

Zona 2 = 1.85 Ω < 77 dengan t = 0.4 detik

Zona 3= 4.5 Ω < 770dengan t = 0.8 detik

Rasio Trafo tegangan (PT) = 150 KV / 100 V

Rasio Trafo Arus yang di gunakan ( CT ) = 1600A/ 5A

10
c. GI Simpang tiga Ke GI Prabumulih :

Zona 1= 1.37 Ω < 770dengan t = 0 detik

Zona 2= 2.06 Ω < 77dengan t = 0.4 detik

Zona 3= 4.51 Ω < 77dengan t = 0.8 detik

Rasio Trafo tegangan (PT) = 150 KV / 100 V

Rasio Trafo Arus yang di gunakan ( CT ) = 1600A/5A

1. Data Spesifikasi kabel ACSR 2 X 330 mm2

1. Jumlah Konduktor=2

2. Diameter Seluruh= 25.3 mm

3. Radius ( 𝑟 )= 0,01265 m

4. Spacing= 40 Cm

5. Jumlah Pilin= 37 buah

2. Data Spesifikasi Kawat Tanah / GSW 55 mm2 (Ground Steel Wire ):

1. Diameter Seluruh= 9.6 mm

2. Radius ( 𝑟 )= 0,048 m

3. Jumlah Pilin= 7 Buah

4. Resistivity(𝜌) 𝑝𝑎𝑑𝑎 20 𝑐 = 12 𝜇𝛺𝑐m= 12 𝑋 10-6 𝛺 . 𝑐𝑚

Berikut adalah Data geometri saluran ganda fasa tiga dengan 2 bundle konduktor.

11
Kesimpulan
1) Setting impedansi 𝑍𝑜𝑛𝑎 1 dan 𝑍𝑜𝑛𝑎 2 relai jarak baik dari data PLN ( Persero) UPT
Palembang Gardu Induk Keramasan dengan analisa perhitungan yang di lakukan
perbedaanya tidak terlalu jauh. Sehingga setting yang terpasang masih bisa di pakai
2) Setting impedansi 𝑍𝑜𝑛𝑎 3 antara hasil Analisa dan dari data setting PLN (Persero )
UPT Palembang Gardu Induk Keramasanterdapat perbedaan sehingga perlu
peninjauan kembali setting untuk 𝑍𝑜𝑛𝑎 3 sehingga mendapatkan setting relai jarak
yang semakin baik
3) Setting waktu 𝑍𝑜𝑛𝑎 1 𝑑𝑎𝑛 𝑍𝑜𝑛𝑎 2 baik dari studi maupun dari data setting PLN telah
sesuai dengan standar setting waktu relai jarak yang di tentukan
4) Setting waktu untuk 𝑧𝑜𝑛𝑎 3 antara hasil Analisa dan dari data setting dari PLN
terdapat perbedaan sehingga perlu peninjauan kembali setting waktu 𝑍𝑜𝑛𝑎 3 sehingga
mendapatkan setting waktu yang semakin baik.

12
C. Analisa dan Review

Topik
Topik penelitian dari jurnal ini merupakan masalah yang hangat dibicarakan di bagian
teknik elektro karena merupakan bagian pengamanan yang penting pada saluran transmisi
udara, seperti kita ketahui, bahwa pada jaringan transmisi merupakan bagian terbesar yang
sering terjadi gangguan yaitu sekitar 50% dari gangguan terjadi dijaringan transmisi, oleh
karena itu topik yang disajukan cukup menarik untuk dibahas

Judul
Judul yang disajikan pada jurnal cukup spesifik, dimana dengan membaca judul kita
sudah bisa mendapatkan gambaran mengenai materi apa yang kiranya akan disampaikan oleh
jurnal tersebut.

Abstrak
Abstrak dari jurnal memaparkan mengenai materi-materi yang akan dijelaskan pada
bagian pembahasan dan pendahuuan.Dijelaskan secara singkat, padat, serta jelas. Di abstrak
juga dijelaskan mengenai tujuan penghitungan dan analisa dilakukan.

Pendahuluan
“Untuk mendeteksi adanya gangguan di saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150
KV di perlukan Analisa perhitungan untuk mengatur settingan relai jarak. Sehingga relai
jarak yang terpasang dapat terjamin keandalannya.Pada jurnal ilmiah ini batasan masalah
hanya ditinjau sistem transmisi 150 𝐾𝑉 gardu induk Keramasan-Bukit Asam.

Tujuan penulisan adalah menghitung nilai setting relai jarak sesuai data yang ada
sekarang kemudian membandingkan dengan setting yang telah terpasang Untuk Tahanan
Saluran Transmisi.”

Dimana pada kutipan dari isi jurnal tersebut berisi tentang tujuan dari penulisan jurnal
dan dari pembahasan yang telah dipaparkan pada isi jurnal terdapat perhitungan-perihitungan
mengenai setting zona relai sesuai data yang diambil dari dari survei lapangan. Dilakukan
perhitungan-perhitungan dengan metode-metode yang sesuai dengan teori yang diambil dari
sumber referensi. Terdapat sinkroniasi antara pendahuluan dan isi atau dapat dikatakan
bahwa isi dari pendahuluan telah dibahas pada paparan pembahasan isi jurnal.

Lampiran Tabel dan Gambar


Pada jurnal ini dilampirkan beberapa tabel analisa lapangan berupa tabel jenis kawat
yang digunakan, tabel harga ketetapan alpha konduktor, tabel data saluran, tabel data kawat,
dan beberapa tabel yang merupakan ketetapan-ketetapan penghantar saluran transmisi.

Gambar pendukung juga dilampirkan pada jurnal ini yaitu berupa gambar
karakteristik relai yang digunakan, gambar susunan kawat transmisi, gambar perhitungan

13
zona pengaman relai jarak, serta beberapa gambar lain yang merupakan hasil analisa
dilapangan.

Isi
Pada pembahasan atau isi jurnal memaparkan cara menghitung relai jarak dan
batasan-batasan zona yang dapat ditangani relai jarak. Perhitungan-perhitungan tersebut
didasarkan berdasarkan 10 referensi buku dan dari hasil analisa pereview jurnal ini, penulis
jurnal menggunakan semua referensi tersebut dalam penyususan jurnal ini. Atau dapat
dikatakan penulisan jurnal ini sinkron dengan referensi yang dilampirkan pada bagian daftar
pustaka yang digunakan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh penulis jurnal juga
akurat.

Penulisan Referensi
Semua referensi yang ada di bagian daftar pustaka dimasukkan dalam pembahasan jurnal ini,
hanya saja dari segi penulisan daftar pustaka penulis jurnal ini melakukan beberapa kesalahan
yaitu :

[1]Overbye,J.T. Sarma,S.M,Glover,J.D.. POWER SYSTEM ANALYSIS & DESIGN. Canada:


Cengage Learning,2010
[2] ___________.Short Line Parameter calculations Positive and zero Sequenceimpedance.
San Diego USA : Edsa Micro Corporation,2008
[3] GE Digital Energy.D 60 Line Distance Protection System UR Series Instruction Manual.
Canada : General Electric.2013
[4] Hutauruk,T.S. Transmisi Daya Listrik, Jakarta :Erlangga,1996.
[5] Stevenson,W.D.,Graigner , J.J.. POWER SYSTEM ANALYSIS. Singapore : Mc Graw-
Hill.1994

Dari no 2 dan no 3 terdapat perbedaan didalam penulisan daftar pustaka berupa tanda koma(,)
di no 1,2,4 dan tanda titik(.) di no 3 dan 5 sebelum penulisan tahun terbit.

Metodologi Penulisan Jurnal


Seperti penulisan jurnal pada umumnya, jurnal ini juga ditulis berdasarkan
pengumpulan data primer berupa observasi kelapangan berupa mengambil data-data yang
diperlukan dari lapangan, melihat apa masalah yang ada dilapangan lalu mencari data
sekunder berupa mengolah data yang telah diambil dengan melakukan konsultasi dan literasi,
yaitu menggunakan 10 sumber referensi yang dijadikan dasar dalam penyusunan jurnal ini

14
2.3 Jurnal III
A. Identitas Jurnal
1. Judul :Analisis Penalaan Rele Jarak Sebagai Proteksi Utama pada sutt 150 KV
Bandung Selatan-Cigelereng

2. Pengarang : Rhamandita Sudrajat, Siti Saodah, Waluyo


3. No ISSN : 2337-439X
4. Tahun Terbit:2014
5. Volume/No : 2(Dua)/No. 2
6. Situs Download
https://ejournal.itenas.ac.id/index.php/rekaelkomika/article/view/503

B. Ringkasan Isi
1. Abstrak
Transmisi daya listrik menggunakan saluran udara tegangan tinggi, Saluran tersebut
sangat rentan terhadap gangguan karena jarak yang sangat jauh. Oleh karena itu, dibutuhkan
kehandalan sistem proteksi yang tinggi untuk mengamankan saluran udara tersebut. Untuk
memenuhi kehandalan dari sistem proteksi, maka perlu dilakukan penalaan rele jarak, Dalam
kasus penelitian ini, diambil saluran transmisi yang menghubungkan gardu induk Bandung
Selatan – Cigereleng. Dalam penalaan rele jarak tersebut dibagi ke dalam tiga Zona proteksi.
Dari hasil perhitungan, penalaan rele jarak untuk Zone 1 sebesar 0,205 ∠69,39o Ohm dengan
waktu operasi trip 0 detik, Zone 2 sebesar 1,201 ∠70,76o Ohm dengan waktu operasi trip 0,4
detik, dan Zone 3 sebesar 2,175 ∠70,804o Ohm dengan waktu operasi trip 1,6 detik.

2. Metodologi Penelitan
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan perhitungan dan
simulasi penalaan rele jarak yang dinyatakan dalam diagram alir yang ditunjukkan oleh
Gambar 1. Berdasarkan gambar tersebut, data saluran merupakan hal yang paling utama
untuk melakukan penalaan rele jarak. Adapun data yang dibutuhkan yaitu : Konfigurasi
jaringan, Impedansi urutan positif (Z1), Impedansi Urutan Negatif (Z2), Impedansi urutan nol
(Z0), Ratio CT & PT, dan data trafo. Setelah data tersebut terpenuhi maka langkah
selanjutnya adalah menghitung penalaan rele jarak untuk zona 1, 2, dan 3. Hasil penalaan rele
jarak untuk zona 1, 2, 3 tersebut kemudian di bandingkan dengan impedansi hasil simulasi
gangguan hubung singkat, simulasi gangguan hubung singkat hanya dilakukan untuk
gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa, dan 1 fasa ke tanah. Setelah terbukti bahwa
impedansi gangguan akibat hubung singkat lebih kecil dari impedansi penalaan maka langkah
selanjutnya membuat diagram R-X karakteristik rele jarak.

15
3. Pembahasan
ZONE 1
Jangkauan dari Zone 1 harus mencakup daerah sejauh mungkin dari saluran yang
diamankan tetapi tidak boleh melampaui saluran yang ada didepannya. Dengan
mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran, kesalahan transformasi
perlatan sebesar 20 %, maka zone-1 ditala 80% dari panjang saluran yang diamankan
sebagaimana yang ditunjukkan oleh persamaan (1). Z 1 = 0,8 * Z L1 (1) Sedangkan penalaan
waktu kerja rele untuk zone-1 adalah seketika, sehingga tidak dilakukan penalaan waktu atau
t = 0 Detik.

ZONE 2
Jika ditemukan kondisi dimana Z2min melebihi Z2trafo, maka penalaan zone-2 tidak
perlu mempertimbangkan ZTR, melainkan tetap menggunakan Z2min, dengan
mengkoordinasikan penalaan waktu zone-2 terhadap pengaman cadangan dari trafo.

ZONE 3
Pada persamaan (8) di atas, k adalah bagian trafo yang diamankan / diproteksi,
dimana nilai k yang direkomendasikan adalah 0,8. Jika terjadi overlap dengan zone-3 seksi
berikutnya, maka waktu zone-3 dapat dikoordinasikan dengan waktu zone-3 seksi berikutnya.
4. Kesimpulan
 Arus hubung singkat terbesar berada pada jenis gangguan tiga fasa dengan jarak 25%
saluran sebesar 43.19 kA dan arus yang terkecil berada pada jenis gangguan hubung
singkat satu fasa tanah dengan jarak 100% saluran sebesar 8.55 kA hal ini sesuai
dengan teori yang ada bahwa jarak akan berpengaruh pada besarnya gangguan
hubung singkat baik ganguan hubung singkat tiga fasa, dua fasa maupun gangguan
hubung singkat satu fasa ke tanah.
 Semakin jauh lokasi gangguan hubung singkat baik hubung singkat tiga fasa, dua
fasa, maupun satu fasa ke tanah maka akan semakin kecil arus gangguannya. Dari
hasil penelitian ini, Arus hubung singkat tiga fasa dengan jarak 100% mencapai 30,9
kA sedangkan arus gangguan hubung singkat tiga fasa dengan jarak 25% mencapai
43,19 kA. Artinya arus hubung singkat dengan jarak 100% akan mengalami kenaikan
sebesar 71,5% dari arus gangguan tiga fasa dengan jarak 25% saluran. Hal tersebut
berlaku sama untuk jenis gangguan yang lainnya.

16
 Dengan adanya rele jarak sebagai proteksi utama pada saluran transmisi 150 KV
Bandung Selatan – Cigereleng, maka ketika terjadi gangguan hubung singkat saluran
tersebut dapat terproteksi dengan baik, terbukti dengan membandingkan impedansi
hasil simulasi hubung singkat dengan impedansi penalaan. Impedansi penalaan untuk
Zone 1, Zone 2, dan Zone 3 dalam nilai sekunder sebagai berikut : Zone 1 : 0,205
∠69,390 dengan waktu operasi trip 0 detik Zone 2 : 1,201 ∠70,760 dengan waktu
operasi trip 0,4 detik Zone 3 : 2,175 ∠70,8040 dengan waktu operasi trip 1,6 detik

C. Analisa dan Review


Pada jurnal ini membahas tentang acuan dan pedoman untuk menimbulkan pemikiran
selanjutnya dalam penelitian seperti menerapkannya pada relay jarak.

17
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, kita sebagai reviewer dalam memilih suatu
jurnal untuk direview ada baiknya ditentukan tema terlebih dahulu untuk mempermudahkan
pencarian jurnal-jurnal pembanding lainnya. Selain itu, lihat terlebih dahulu identitas pada
jurnal yang akan mau direview seperti asal jurnal tersebut, ISSSN, serta abstrak pada jurnal
tersebut.
Selain itu, pada dalam penulisan Critical Journal Review tersebut pada awalnya
diringkas secara jelas jurnal utama tersebut. Selanjutnya masuk ke tahap pembahasan
penelitian, kesimpulan dan rekomendasi terhadap jurnal tersebut. Bandingkan dengan jurnal-
jurnal pembanding lainnya yang memiliki tema pembahasan yang sama untuk mengetahui
maksud dan isi pembahasan jurnal lainnya. Kemudian kita dapat menarik kesimpulan dari
jurnal tersebut.

4.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah, sebaiknya dalam penulisan Critical Journal
Review ini didasarkan dengan niat yang matang dan dalam kondisi yang sehat untuk
mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, pilihlah jurnal yang mudah dipahami dan sudah
ditentukan sebelumnya.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwiRxJW
bl4XTAhVJEbwKHQqLCVcQFggZMAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.unsri.ac.id%2Findex.php
%2Fjmt%2Farticle%2Fdownload%2F2398%2Fpdf&usg=AFQjCNFIfOHJIgcJORLTX1cZ6wc_6j4
aw&sig2=Th6GT6YEzr6F_1IttPERrg&bvm=bv.151325232,d.dGc&cad=rjaL

https://ejournal.itenas.ac.id/index.php/rekaelkomika/article/view/503

https://doi.org/10.31489/saintein.v2i1.1672

19

Anda mungkin juga menyukai