Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan makalah yang berjudul Uninterruptible Power Supply (UPS) dilatar belakangi
oleh tugas Elektronika Daya yang diberikan oleh dosen pembimbing. Makalah ini berisi
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Uninterruptible Power Supply (UPS) secara
umum ,baik dari segi prinsip kerja maupun jenis-jenisnya.dan Pada era globalisasi sekarang
ini banyak sekali diperlukan tenaga-tenaga terampil pada suatu bidang tertentu dimana
banyak diperlukan jenis pekerjaan yang membutuhkan suatu keahlian yang profesional.
Mahasiswa sebagai generasi penerus pada saatnya nanti akan memikul tanggung jawab guna
mensukseskan pembangunan nasional. Kebutuhan akan skill dan profesionalisme menuntrut
adanya pelatihan dan suatu usaha. Selain mendapatkan teori dan praktek di bangku
pendidikan formal, maka diperlukan adannya pengalaman kerja di lapangan melalui
pelaksanaan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi yang
dipelajari di bangku kuliah.
BAB II
pembahasan
Sejarah UPS
UPS merupakan singkatan dari Uninterruptable Power Sistem atau sering juga
disebut dengan Uninterruptable Power Supply, jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia akan berarti Sistem Daya Kebal Gangguan. Sesuai dengan namanya UPS
(sistem daya kebal gangguan) dapat mengurangi gangguan-gangguan kelistrikan serta
dapat memberikan daya listrik sementara pada saat listrik utama/PLN padam. UPS
berfungsi sebagai buffer antara power suplai dengan peralatan elektronik yang kita
gunakan seperti komputer, printer, monitor, modem, dan sebagainya. Bila ada
gangguan, atau dengan kata lain suplai daya terputus, maka UPS akan segera bekerja
dalam waktu sesingkat mungkin sehingga peralatan elektronik yang kita miliki tidak
mengalami kerusakan. Dalam hal ini UPS berfungsi sebagai suplai daya baru (backup dari
suplai daya utama).
1.1 Bagian Umum Pada UPS
Adapun bagian-bagian utama ups adalah
1.Rectifier (charger)
Rectifier ini berfungsi sebagai converter tegangan bolakbalik (AC) ke
tegangan searah (DC) sehingga disebut juga dengan penyearah. Selanjutnya
daya DC ini diteruskan ke Inverter.Selain untuk penyearah alat ini juga
berfungsi mengisi muatan batterai (mencharger batterai).Pada umumnya
charger harus punya kemampuan mengalirkan daya output sebesar (125130)
%,pengisian arus batterai sebesar 80 % dari rating keluaran arus batterai beban
penuh dan dihindari mengisi muatan batterai melebihi batas kemampuan
arusnya karna dapat mempercepat usangnya batterai.

2.Inverter
Inverter merupakan converter sumber potensial DC ke AC. Tegangan
keluaran dari inverter ini yang akan dihubungkan dengan bebanbeban kritikal
load. Tegangan yang keluar dari inverter dijaga kestabilan amplitude, frekuensi,
distorsi yang rendah dan tidak ada transient. Kualitas tegangan UPS diukur dari
keluaran tegangan inverter ini.
3.Saklar Pemindahan(Transfer Switch)
Saklar pemindahan ini untuk memilih sumber daya yang tersedia antara
system bypass dengan system utama UPS. Sistem bypass bekerja jika ada
kondisi tidak normal pada elemen UPS. Dalam kondisi normal saklar
pemindahan ini terhubung dengan terminal system utama UPS , jika kondisi
UPS tidak normal saklar pemisah ini otomatis berpindah keterminal bypass.
Saklar pemindahan yang cenderung digunakan yakni:
1. Saklar statis
2. Saklar elektromekanikal
Saklar statis terbuat dari bahan semikonduktor waktu pemindahannya (34) ms
Saklar elektromekanikal waktu pemindahannya (50100) ms
Untuk pembangkit listrik ,saklar statis lebih dominan digunakan seperti SCR.
1.2 Fungsi Utama dari UPS
1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya listrik utama
( PLN ).
2. Memberikan kesempatan yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset
sebagai pengganti PLN.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up
data dan mengamankan Operating Sistem (OS) dengan melakukan shutdown sesuai
prosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu
sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan
tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer
berupa tegangan stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan manajemen terhadap dirinya sendiri sehingga
memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan
beberapa accessoris yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
1.3 Jenis Jenis Software UPS
Ada dua software ups, yaitu.

A.

Software smartups yaitu softwarenya dapat berfungsi untuk monitoring untuk melihat
aktivitas sumber listrik dan output listrik dari , otomatis shutdown yaitu jika sumber listrik
mati, ups dapat men-shutdown operating system sebelum batere ups habis dan juga ada
fungsi schedulling yang dapat mengatur on/off nya ups sesuai dengan keinginan kita mau
hidup jam berapa, mau mati jam berapa. Ciri dari ups jenis ini yaitu didesain dengan

microprocessor.
B.
Software dry contact yaitu software yang hanya mendukung fungsi monitoring dan
otomatis shutdown dan tidak mendukung schedulling. Umumnya ups ini belum didesain
dengan microprocessor.

3.2 Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerjanya


3.2.1 Line-interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (Automatic Voltage Regulator) yang berfungsi
mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan. UPS Line-interaktif identik dengan garisaktif, dengan pengecualian menambahkan tap-switching regulator (AVR), dan melewati
listrik secara langsung melalui unit ini saat aliran ada. Selama operasi normal utilitas, desain
ini biasanya menyediakan cadangan baterai dan menawarkan perlindungan lebih tinggi pada
tegangan transient dari trip. Hal ini memerlukan penambahan tap-switching regulator dengan
tegangan otomatis. Ketika terjadi kondisi tegangan brownout utilitas rendah, AVR UPS Lineinteraktif secara otomatis memerintahkan switch transformator PDAM untuk menambah atau
meningkatkan tegangan output. AVR juga mengurangi tegangan keluaran saat kondisi
tegangan listrik tinggi. Tegangan output regulasi untuk sebagian besar produk UPS Lineinteraktif di pasaran saat ini biasanya 25% . Model biaya yang lebih tinggi mungkin
memiliki output sinewave dan mendukung koneksi bank baterai diperpanjang.
UPS Line-interaktif memberikan perlindungan terhadap:
Utility pemadaman
Tegangan berlebih
Arus kejut
Tegangan output yang terputus saat transfer ke baterai
Catatan: kesulitan beroperasi dari sumber listrik generator. Selain itu, frekuensi generator
yang melewati ambang.
3.2.2 On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal
apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya
ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian
diubah menjadi AC.

Online UPS melindungi dan memecahkan sejumlah besar masalah tenaga listrik. Teknologi
unggul Falcon Electric On-line UPS tidak hanya menyediakan cadangan baterai, tetapi juga
melindungi peralatan anda dengan menyediakan perlindungan daya tingkat tertinggi. Tidak
seperti off-line dan Line-interaktif UPS produk di pasaran yang membuat anda sensitif
peralatan terhubung langsung dengan listrik yang tidak stabil dan kadang-kadang destruktif.
dari bank baterai diperpanjang, menyediakan waktu cadangan hingga beberapa jam.
On-line UPS memberikan perlindungan terhadap:
Daya yang tidak stabil
Nois
Distorsi
Arus kejut
Pemadaman jangka panjang
3.2.3 Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain. Karena rectifier
dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah
sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai
menuju inverter.
Pada Off-line UPS, arus listrik akan melalui UPS selama perangkat masih terhubung ke
sumber listrik . Selama operasi normal utilitas, desain ini biasanya menyediakan cadangan
baterai jangka pendek dan menawarkan perlindungan lebih tinggi tegangan transient dari
strip. Off-line UPS untuk inverter DC-AC internal memberikan daya baterai cadangan ketika
terjadi pemadaman listrik. Kebanyakan Of-line desain tidak memiliki output sinewaver dan
tidak mendukung sambungan bank baterai untuk diperpanjang. Pengaturan tegangan output
yang sangat sederhana ( 15% sampai 25%).
Off-line UPS memberikan perlindungan terhadap:
Utility pemadaman
Penstabil tegangan
Output tegangan drop-out selama transfer ke baterai
Catatan: kesulitan beroperasi dari sumber listrik generator. Selain itu, melewati frekuensi
generator dan perubahan tegangan ke peralatan terhubung.
1.5 Gangguan gangguan yang dapat terjadi dengan ketiadaan UPS
1.5.1 Gangguan pada Hardware:
A. Motherboard akan cepat rusak
B. Berkurangnya performance sistem
C. Turunnya performa hardware
D. Unreliable sistem availability
E. Resiko tinggi akan kemungkinan kerusakan hardware yang disebabkan
F. gangguan listrik surges, spikes and sags.

G.

Biaya tinggi karena harus melakukan penggantian spare part, biaya service,kerugian waktu

1.5.2
A.
B.
C.
D.
E.
F.

dan biaya selama sistem di repair


Gangguan pada sistem Software dan gangguan non fisical:
Kemungkinan Operating sistems files corrupt.
Kemungkinan Data files lost dan corrupt.
Value time (money) is wasted.
Besarnya biaya tak terduga selama sistem kembali up
Berkurangnya loyalitas customer karena sistem sering down.
Biaya tak terduga besar selama menunggu sistem kembali up karena banyak karyawan yang

tidak bekerja.
G. Turunnya reputasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai