Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala,


karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bahan
Konduktor. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahan
Elektrik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Makalah ini kami buat untuk membahas bahan konduktor,
sehingga diharapkan setelah membaca makalah ini , kita dapat
mengetahui semua seluk beluk dari bahan konduktor , baik
karakteristik, sifat , jenis, klarifikasi, maupun mutu dari beberapa
bahan konduktor

1.2 Tujuan
Mengetahui seluk beluk tentang fungsi, karakteristik, sifat, jenis,
klasifikasi, dan mutu bahan konduktor

1.3 Metode Penulisan


penulis menggunakan metode kepustakaan , Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah
ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Konduktor
Bahan-bahan konduktor adalah bahan yang memiliki banyak
elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan
sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan
listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron,
bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik.
2.2Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:
1. karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari
konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor
(dari SPLN 41-8:1981, C, maka berselubung AAAC-S pada suhu
sekitar 30untuk konduktor 70 mm kemampuan maksimal dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari
konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 4110 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada
suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2.3 Sifat Bahan Konduktor
Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang
mudah mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber
tegangan.
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting, yaitu:
a) Daya Hantar Listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut
tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya
dengan luas penampang 1mm2 pada temperatur200C
dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu

bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :


R= l/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b) Koefisien Temperatur Hambatan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami
perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan
akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika
temperatur suhu turun. Besarnya perubahan hambatan akibat
perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan ;
R = R0 { 1 + (t t0)}, dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu.
T : temperatur suhu akhir, dalam 0C
t0 : temperatur suhu awal, dalam 0C
: koefisien temperatur tahanan
c) Daya Hantar Panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui
lapisan bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan
Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin
listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam
mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
d) Daya Tegangan Tarik
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran
diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk
keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya. Terutama
menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan

tinggi.
e) Timbulnya daya Elektro-motoris Termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang
terbuat dari dua bahan logam yang berlainan jenis, karena
dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektromotoris termo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga
dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang
meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang
dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya.
Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.
2.4Jenis Bahan Konduktor
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara
lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan
sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga
atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu
dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih
yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting)
atau pengelasan (welding).
2.5Klasifikasi Konduktor

~ Klasifikasi konduktor menurut bahannya:


1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis
tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium
(Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari
dua jenis logam atau lebih,
contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
~

Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:

1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.


2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat
padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga
yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.
~

Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:

1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang
dan pada bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan
tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY
2.5Konduktivitas listrik
Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan
konduktivitas, yaitu kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis
penghantar, dimana tahanan jenis penghantar tersebut
didefinisikan sebagai:

R= l/A
dimana;
A : luas penampang (m2)
l : Panjang penghantar (m)
: tahanan jenis penghantar (ohm.m)
R : tahanan penghantar (ohm)
: konduktivitas

Menyatakan kemudahan kemudahan suatu material untuk


meneruskan arus listrik. Satuan konduktivitas adalah (ohm
meter). Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan
dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik
dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam atau
material yang merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki
konduktivitas listrik dengan orde 107 (ohm.meter) -1 dan
sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat
rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1.
Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi
konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai
dengan 10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah,
pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi
penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis
atau sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------Logam Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) . 6,8 x 107
Tembaga ( Cu ) .. 6,0 x 107
Emas ( Au ) .. .. 4,3 x 107
Alumunium ( Ac ) . .. 3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu 30% Zn ) 1,6 x 107
Besi ( Fe ) 1,0 x 107

Baja karbon ( Ffe C ) . 0,6 x 107


Baja tahan karat ( Ffe Cr ) 0,2 x 107
Tabel 1. Konduktivitas Listrik Berbagai Logam dan Paduannya
Pada Suhu Kamar.

2.6Kriteria mutu penghantar


Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur
unsur pemadu, impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal
logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses
pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur unsur
pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan
mempengaruhi sifat sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam
murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada
yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis
logam murni adalah rendah.
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas
yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu
yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar
ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam
tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai
teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak
diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan
menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini,
logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih
diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai
kompromi teknis ekonomis termurah.
Dari jenisjenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga
merupakan penghantar yang paling lama digunakan dalam
bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International
Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan suatu standar yang

menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian


dikenal sebagai International Annealed Copper Standard (IACS).
Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga
yang telah dilunakkan dengan proses anil (annealing),
mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta
mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241
ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas
listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan
tembaga yang dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian
tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika
dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat
tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa
dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut
standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade
atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara
61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau
temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan
aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988
persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari
52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan
untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor
(AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik
diatas, kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi
seluruh atau sebagian dari sifat sifat atau kondisi berikut ini,
yaitu:
a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan
regangan tarik (elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.

e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lainlain.

BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya
buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
3.1 Kesimpulan

Bahan-bahan konduktor adalah bahan yang memiliki banyak


elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan
sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan
listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron,
bahan ini memiliki Daya Hantar Listrik, Daya Hantar Panas,
Daya Tegangan Tarik dan Timbulnya daya Elektro-motoris
Termo
karakteristik konduktor, yaitu karakteristik mekanik (menunjukkan
kekuatan tarik dari pada konduktor) dan karakteristik listrik (yang
menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik)

DAFTAR PUSTAKA
http://www.listrik.jw.lt/Konduktor%20Isolator%20Dan%20Semikondu
http://listrik-smknesaba.blogspot.com/2010/04/bahan-konduktor.html
http://www.bahankuliah.info/Jenis-Bahan-Konduktor.html
http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Modul%20Online/view&id=30&uniq=448
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16912
http://www.pdfebooksdownloads.com/bahan-konduktor.html
http://www.scribd.com/doc/6593921/Ilmu-Bahan-Listrik

Anda mungkin juga menyukai