Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi Bahan Isolator

1. Minyak Transformator sebagai pendingin Transformator

Transfomator adalah seperangkat peralatan statis yang berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
yang berfungsi sebagai alat untuk mentransformasikan tegangan dan arus bolak balik diantara
belitan – belitan atau lebih.

Ada beberapa jenis trafo yang biasa digunakan yaitu

a. trafo penguat

b. trafo kedap

c. trafo kering

d. trafo basah

Namun yang biasanya digunakkan adalalah trafo basah atau trafo yang terendam oleh minyak
sedangkan trafo kering biasanya ada di bidang industri, perkantoran dll karena tidak memerlukan
tempat yang luas.

PLN merupakan salah satu yang menggunakan trafo basah dimana setiap belitannya dialiri ileh
minyak transformator sebagai pendinginnya

Minyak transformator merupakan minyak yang dihasilkan dari pemurnian minyak mentah yang ada
di bumi. Selain dari minyak mentah, minyak transfomator ini juga dihasilkan dari bahan-bahan
organik meliputi minyak silikon dan minyak piranol. Minyak transformator juga mengandung unsur
atau senyawa Hidrokarbon didalamnya yaitu Senyawa Hidrokarbon parafirnik, hidrokarbon naftenik,
dan hidrokarbon aromatik, dan mengandung zat aditif yang jumlahnya sangat sedikit. Proses
hidrokarbon tersebut terjadi karena kenaikan suhu pada transformator.Minyak transfomator yang
biasanya dipakai atau dijumpai dilapangan adalah minyak trafo jenis diala A, B dan mectans.

Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menguji suatu minyak transformator apakah memiliki
ketahanan terhadap listrik. Indikator yang digunakan adalah :

a. kenaikan suhu pada transformator yang menyebabkan senyawa hidrokarbon

b. tegangan tembus

c. kerapatan arus konduksi

Untuk secara kimia minyak transformator akan dapat turun ketahanan listriknya apabila terkena
pengaruh asam dan minyak yang tercampur dengan air. Untuk menetralisir suatu keasaman dari
minyak tersebut yaitu menggunakan potas hidroksida (KOH). Apabila untuk menghilangkan
kandungan air di dalam minyak dapat digunakan suatu bahan yaitu selikagel.

Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolator berbentuk cair yang bermanfaat serta
digunakan sebagai bahan isolasi serta pendingin alat transformator, sehingga minyak transformator
ini harus dapat menahan serta menyerap panas yang ditumbulkan selain itu minyak transformator
ini juga harus dapat menahan tegangan tembus yang disebabkan oleh panas tersebut. Oleh karena
itu, dengan kemampuan yang dimiliki mnyak transfomartor ini dapat membuat transformator
terlindungi dari gangguan-gangguan yang terjadi khususnya gangguan karena panas.

Manfaat minyak transformator sebagai pendingin transformator

Bahan isolator yang digunakan sebagai pendingin adalah isolator panas dan isolator cair, salah
satunya isolator cair adalah minyak transformator ini. Minyak ini akan mengisi bagian dari lilitan
transformator pada belitan-belitan inti dan ruangan lain pada tangki transformator. Transformator
tidak mempunyai bagian yang berputar sehingga proses untuk mentransfer panas yaitu dengan cara
mensirkulasi minyak trafo ini.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan salah satunya adalah kekentalan minyak. Kekentalan
minyak gaboleh terlalu tinggi dikarenakan agar dapat bersirkulasi, sehingga dapat pendingin dapat
berjalan dengan baik dan tidak ada gangguan lainnya. Kekentalan tersebut yaitu tidak boleh lebih
dari 4,2 pada suhu 20°𝑐 dan maksimum 2 pada suhu 50°𝑐. Minyak transformator juga memiliki sifat
yaitu semakin panjang suatu minyak itu bekerja maka minyak akan semakin mengental sehingga hal
ini juga perlu diperhatikan.

Persyaratan minyak transformator agar bisa digunakan sebagai bahan isolasi yaitu

a. kemurnian, tidak boleh mengandung suatu suspensi atau endapan

b. massa jenis, harus dibatasi untuk memisahkan air dari minyak isolasi

c. viskositas kinematika, untuk menentukan kelas menyak, ini merupakan bagian terpenting dari
pendingin

d. titik nyala, apabila titik nyalanya rendah itu menunjukkan adanya komunikasi zat lain yang mudah
terbakar

e. titik tuang, untuk mengidentifikasikan jenis peralatan apakah yang akan menggunakan minyak
isolasi

f. angka kenetralan, digunakan untuk mengidentifikasihan penyusunan keasaman minyak dan


mendeteksi kontaminasi pada minyak serta menunjukkan adanya indikasi perubahan kimia dalam
bahan tambahan

g. korosi belerang, mungkin dapat dihasilkan dari adanya senyawa belerang yang bebas dan tidak
stabil didalam minyak

h. tegangan tembus

i. kandungan air, apabila ada air didalam minyak akan menyebabkan turunnya tegangan tembus dan
akan merusak kertas pengisolagi
2. Gas SF6 pada gas insulated switchgear (GIS)

a. gas isulated switchgear

GIS merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu pembangkit yang berfungsi sebagai jalur
penghubung antara sistem pembangkit dengan jaringan transmisi milik PLN. Lokasi dari GIS ini ada di
outdoor dan indoor. GIS adalah sebuah sistem sebagai penghubung dan pemutus jaringan listrik
yaitu dengan menggunakan gas SF6 sebagai media isolatornya.

GIS mempunyai bermacam-macam perlatan seperti

a. pemutus tenaga

b. busbar

c. pemisah tanah

d. trafo arus

e. trafo tegangan

Perlatan tersebut diletakkan pada kompartemen yang terpisah dan diisi dengan gas sf6. Kekuatan
dielektrik dari SF6 yang lebih tinggi dari udara, sehingga menyebabkan jarak konduktor yang dibutuh
kan menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, ukuran setiap peralatan bisa dikurangi, sehingga
menyebabkan ukuran menyeluruh menjadi lebih kecil.

Gas SF6 mempunyai sifat elektronegatif yang memiliki fungsi untuk meminimalisirkan busur api yang
bisa saja terjadi ketika switchgear bekerja. Switchgear merupakan sebuah alat yang memiliki peran
yang memang penting yaitu sebagai penghubung antara daya listrik terbangkitkan dari pembangkit
dengan saluran transmisi. Switchgear berjalan pada tegangan ekstra tinggi, maka itu harus
dilengkapi dengan sistem operasi pengaman serta tingkat kemampuan yang tinggi untuk menjaga
persedian listrik pada kelangsungan hidup sehari-hari.

Berdasarkan kajian dari PLN bahwa GIS mempunya 5 macam berdasarkan fungsinya yaitu

1. subsistem primery berfungsi sebagai penyaluran energi listrik dengan nilai losses yang masih wajar

2. subsistem secondary berfungsi mentrigger subsistem driving untuk mengaktifkan subsistem


mekanika pada waktu tepat.

3. subsistem dielektrik berfungsi sebagai pemutus busur api

4. subsistem driving mecanism, adalah sistem untuk menyimpan energi yang digunakkan untuk
menggerakan kontak utama (PMT,PMS) pada waktu tertentu. Subsistem ini terdiri dari

a. pneumatic, merupakan penggerak yang menggunakan tenaga udara bertekanan

b. hydraulic, merupakan penggerak yang menggunakan minyak hidrolik bertekan

c. spring, merupakan penggerak yang menggunakan energi yang disimpan pada suatu pegas
5. subsistem mechanical, merupakan alat yang digunakkan sebagai penggerak subsistem driving
mecanism dengan kontak utama untuk mentransferkan driving energy dengan waktu tertentu

b. gas SF6 sebagai media isolasi GIS

SF6 ini merupakan isolasi yang berfungsi untuk memisahkan bagian yang memiliki beda pontesial
sehingga bagian-bagian tersebut agar tidak terjadi lompatan listrik. SF6 atau disebut sulfur
hexaflouride berbentuk gas yang terbentuk dari sulfur dan florine yang terjadi dari proses
eksotermis.

Gas SF6 merupakan unsur campuran dari gas yang tidak beracun, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak mudah terbakar,pada temperatur 500°C gas ini mempunyai susunan molekul yang sangat stabil
sama hingga dapat mendekati sifat dari gas mulia,sehingga tidak dapat terurai dan tidak akan terjadi
reaksi kimia dengan bahan lain. Dibandingkan dengan udara, gas SF6 ini mempunyai massa 5 kali
lebih berat dengan sifat elektronegatifnya, energi ikat yang cukup tinggi, gas SF6 juga memiliki
kekuatan dielektrik 2 ½ sampai 3 kalindibanding dengan udara.

Stabilitas dari gas ini juga sangat bagus sehingga menyebabkan tidak timbulnya perubahan kimia
pada temperature yang tinggi. Pada media isolasi lainnya yaitu seperti minyak, akan dapat
beroksidasi dan rusak. Keunggulan dan kemampuan gas SF6 dalam memutuskan busur api terjadi
karena sifat keelektronegatifnya sehingga molekul-molekulnya dapat dengan mudah dan cepat
menangkap elektron bebas pada lintasan busur api diantara kontak pemutus tenaga ( Circuit Breaker
) untuk pembentukan dari lon negatif.

Sehingga kelebihan-kelebihan yang dimilikinya gas SF6 ini banyak digunakan dalam bidang teknik
elektro yaitu contohhnya pada switch gear yang bertegangan tinggi, kabel tegangan tinggi dan
seluruh transmisi serta pada trafo daya.

Sifat gas SF6

Hingga sekarang gas ini dipakai sebagai bahan isolasi hingga 80% ada didunia dalam sistem
kelistrikan

-Stabil

-Pada ambient temperature dapat berupa gas netral

-Sifat pemanasannya stabil

-Pada suhu 150℃ tidak merusak metal, plastik dan segala bahan sebagai pemutus tenaga tegangan
yang tinggi

-Sebagai gas elektronegatif yaitu dapat menangkap elektron bebas pada saat pembusuran

-Tidak dapat bercampur dengan material lain hingga suhu 500℃

-Hanya memerlukan energi yang rendah untuk memutuskan busur api, sehingga prinsip dari SF6
sebagai pemutus busur api tidak memerlukan energi terjadi karena pengaruh panas busur api yang
terjadi.
- Tekanan SF6 sebagai pemutus busur api ataupun sebagai pengisolasi dapat dengan mudah dilacak
atau dideteksi

- Penguraian pada waktu pemutusan busur api ataupun dalam pembentukannya kembali terjadi
setelah pemadaman yang bersifat menyeluruh

- merupakan Isolasi yang baik, karena sifatnya mudah terionisasi sehingga konduktivitasnya tetap
rendah. Hal ini mengurangi kemungkinan busur api menjadi tidak stabil, oleh karena itu pemotongan
arus dapat terjadi.

- Karakteristik gas SF6 adalah elektronegatif sehingga penguraian menjadikan dielektrik gas tersebut
membuat naik secara bertahap

- mempunyai viskositas yang relatif rendah sehingga dapat mengisi volume perangkat secara
menyeluruh, stabil atau tidak mudah bereaksi dan merupakan penghantar panas yang baik.

Dengan sifat ini sangat beruntung menggunakan switschgear karena umur akan lebih lama umurnya
bila menggunakan gas SF6.

Terhadap Manusia

• Pencemaran dari Gas SF6 terjadi karena mengandung racun yang berdampak pada
kulit,mata dan dapat merusak selaput lendir dan apabila kita megangnya lama akan menggangu
pangkal tenggorokan dan gangguan paru-paru ,hati dan peredaran nafas terhenti dan menyebabkan
pingsan.

• apabila suatu konsentrasi SF6 melebihi 35% volume dalam udara itu akan timbulnya bahaya
dan dapat berakibat mati lemas kekurangan Oxigen

Terhadap Peralatan

• Dalam kurun waktu tertentu akan terjadi pengapuran pada Kontak-kontak metalik dan
terjadi pegumpalan berupa serbuk-serbuk

Anda mungkin juga menyukai