i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan atas kehadirat Allah Yang maha kuasa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga Kami masih diberikan kesempatan menyelesaikan critical journal
review ini.
Terimakasih kepada kepada bapak dosen Azmi Rizky Lubis, S.Pd.,M.T. Yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang baik dalam mengerjakan critical journal ini dan juga
telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami dalam menulis critical journal
ini. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut membantu pembuatan makalah CJR
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Saya mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam
menyusun tugas-tugas selanjutnya. Terimakasih
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. JURNAL UTAMA 3
B. JURNAL PEMBANDING 4
A. JURNAL UTAMA 7
B. JURNAL PEMBANDING 7
A. KESIMPULAN 8
B. REKOMENDASI 8
DAFTAR PUSTAKA 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. MANFAAT CJR
Merangkum gagasan yang dituangkan dalam penelitian yang dilaporkan.
Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian dilaporkan dengan
melakukan analisis secara seksama.
Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya kembali dalam
gagasan tertulis.
1
D. IDENTITAS JURNAL YANG DIREVIEW
JURNAL UTAMA
JURNAL PEMBANDING
2
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. JURNAL UTAMA
PENDAHULUAN
Sensor merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejalagejala
atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik,
energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sensor yang
sering ditemui dipasaran kebanyakan belum dapat langsung digunakan, sehingga harus
dirangkai dengan komponen-komponen elektronik lain. Komponen-komponen yang
dimaksud adalah pengkondisi sinyal, mikrokontroler dan display sebagai tampilan hasil
sensing.
Pada sistem sensor pemilihan pengkondisi sinyal sangat penting karena
menentukan efektifitas transfer daya yang terjadi antara sensor dan pengkondisi sinyal.
Transfer daya optimum akan terjadi pada saat resistansi sensor (RS) sama dengan
resistansi beban (RL). Pemilihan nilai resistansi beban (RL) harus dilakukan secara
cermat karena disamping dayanya harus maksimum, tegangan yang keluar dari
pengkondisi sinyal juga harus dapat dibaca oleh mikrokontroler. Upaya untuk
mengoptimalkan transfer daya perlu dilakukan dengan batasan resistansi beban (RL) yang terdapat
pada sistem sensor.
Penelitian optimasi transfer daya pada sensor gas telah dilakukan oleh
Muwahidah Hasanah (2009). Metode yang digunakan adalah metode pendekatan linear.
KAJIAN TEORI
A. Sensor Gas
Sensor gas merupakan tranduser yang mampu mendeteksi perubahan kondisi
lingkungan dan kemudian menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional
dengan konsentrasi gas.
B. Pengkondisi Sinyal Sistem Sensor
Pengkondisi sinyal adalah rangkaian elektronik yang dapat digunakan untuk
mendapatkan parameter fisik dan kemudian diubah menjadi sinyal keluaran yang
diperlukan (Muwahidah, 2009).
C. Algoritma Genetik
Algoritma genetik muncul diinspirasi oleh teori-teori dalam ilmu biologi,
sehingga banyak istilah dan konsep biologi yang digunakan dalam Algoritma genetik.
Komponen-komponen dalam algoritma genetik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengkodean
b. Fungsi Fitness
c. Seleksi
d. Pindah silang (crossover)
e. Mutasi
f. Elitisme
PEMBAHASAN
A. Sensor Gas Metana
Sensor gas metana yang digunakan adalah TGS 2611 keluaran Figaro. Sensor
ini mempunyai sensitivitas dan selektifitas yang sangat baik terhadap gas metana.
Material sensor gas terbuat dari bahan semikonduktor sehingga perlu dipanaskan agar
dapat bekerja dengan optimal. Sensor gas berbahan metal oksida mempunyai fungsi
kerja pada 2500C-4000C .Ketika sensor didekatkan dengan gas metana, maka gas
metana akan mereduksi muatan negatif oksigen, sehingga resistansi sensor menurun.
3
B. Pengkondisi Sinyal Sistem Sensor
Pengkondisi sinyal yang digunakan pada sensor gas adalah penguat non
inverting. Penguat non inverting adalah penguat sinyal dengan tegangan keluaran yang
sefase dengan sinyal masukan. Sinyal masukan disambungkan ke kaki tak membalik (+)
dan masukan membalik (-) dibumikan. Tanda (+) dan (-) pada masukan bukan
menunjukkan orientasi tegangan tetapi untuk menunjukkan adanya ketertinggalan fase.
C. Algoritma Genetik
Optimasi transfer daya dilakukan dengan mempertimbangan batasan rangkaian
pengkondisi sinyal sistem sensor yang berupa resistansi beban selama proses sensing
berlangsung. Algoritma genetik merupakan salah satu metode optimasi probabilistik
heuristik yang dididasarkan pada evolusi genetik alami untuk menyelesaikan berbagai
macam masalah optimasi melalui pelacakan.
D. Implementasi
Pengujian dilakukan pada jumlah populasi 1000, PC 0,8, PM 0,2 dan dengan
generasi maksimal adalah 200 generasi. Fitness yang dicapai adalah 0,9840 dan mulai
konvergen pada generasi ke 46 dengan parameter V adalah 4,724 Volt dan R adalah
450,6556 Ohm. Pada kondisi ini daya yang ditransfer adalah 0,1981 Watt.
KESIMPULAN
Algoritma genetik yang dijalankan untuk melakukan optimasi transfer daya
memberikan simpulan bahwa:
1. Kondisi optimum terjadi pada generasi ke 46 dari 200 generasi.
2. Transfer daya optimum terjadi pada nilai tegangan (VRS) 4,724 Volt dan resistansi
(RL) adalah 450,6556 Ohm.
3. Daya yang ditransfer pada kondisi optimum adalah 0,1981 Watt.
B. JURNAL PEMBANDING
I. PENDAHULUAN
Pengujian bahan padat merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi tentang karakteristik dan kualitas dari suatu bahan, seperti menguji ada tidaknya
cacat di dalam bahan padat. Untuk melakukan pengujian bahan tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik. Karena,jika ditinjau darikarakteristiknya,
gelombang ultrasonik mampu menembussuatu medium baik padat, cair maupun gas dan
memilikikecepatan yang cukup rendah sehingga lebih mudah dalammelakukan pengukuran
[1].
4
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil karakterisasi transduser ultrasonik yang telah
didapatkan berdasarkan pengujian- pengujian yang telah dilakukan. Untuk bentuk fisik
transduser yang telah dibuat ditunjukkan pada Gambar
IV. KESIMPULAN
Dalam perancangan dan pembuatan transduser ultrasonik ini didapatkan karakteristik
transduser yang memiliki holderberbahan akrilik, backing material berbahan
styrofoam,frekuensi resonansi sebesar 3.5 MHz, bandwith sebesar 2.04MHz, respon impulse
5
>10 siklus, delay sebesar 1,6 us ,Q(faktor kualitas mekanis getaran harmonis) sebesar 1,667
dan impedansi sebesar 78,6 ohm. Untuk bahan backing materialdan holder yang digunakan
dipilih bahan holder berbahanakrilik dengan backing material styrofoam. Karena setelah
diuji dan dibandingkan dengan bahan yang lain kedua bahan tersebut menghasilkan performa
terbaik dengan 10 siklus danamplitudo 0.14 Vpp. Namun, hasil redaman tersebut masih
kurang sempurna karena belum bisa menghasilkan responimpulse yang sedikit berkisar < 5
siklus. Sedangkan untuk pengujian cacat bahan transduser ultrasonik dapat mendeteksiadanya
cacat dan mengestimasi panjang ukuran cacat dengan error pengukuran sebesar 0.5 cm.
Namun, kedalaman cacattidak bisa ditentukan sehingga dibutuhkan pengukuran sistem echo
untuk memperbaiki pengukuran tersebut
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. JURNAL UTAMA
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Pembahasannya mudah dimengerti Terdapat beberapa istilah asing
Sebagian besar bahasa yang mudah di sehingga pembaca yang baru melihat
pahami kalimat tersebut akan sulit untuk
Disajikan dengan rapi memahaminya
Identitas Jurnal kurang lengkap
B. JURNAL PEMBANDING
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Identitas Jurnal lengkap Abstrak yang digunakan berbahasa
Pembuatan penelitian dilakukan scara inggris sehingga pembaca harus
berurutan memahami arti terlebih dahulu
Terdapat kesimpulan
Terdapat daftar pustaka
7
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil review yang telah penulis lakukan maka penulis menyimpulkan bahwa
kedua jurnal membahas tentang Telekomunikasi. Kedua jurnal memiliki kelemahan dan
kelebihan dalam setiap bentuk,isi maupun materi penelitian yang dilakukan.Namun,secara
keseluruhan jurnal ini sudah baik dan cocok untuk para pembaca yang menyukai materi
telekomunikas dan juga dapat digunakan sebagai pembantu dalam proses belajar mengajar
mata kuliah dasar Telekounikasi di perkuliahan
B. REKOMENDASI
Dari hasil yang telah penulis lakukan maka penulis memberikan rekomendasi untuk
pembaca bahwa jurnal inisangat baik untuk di baca untuk menambah wawasan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suweni Muntini. Melania, 2000, Teknik Identifikasi Sistem dan Penentuan Orde Model
dengan Algoritma Genetik, ITB, Bandung.