MK.INSTRUMENTASI DAN
PENGUKURAN TEKNIK
Skor Nilai:
MAKALAH CBR
Kelompok 2
April 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga tugas
Critical Book Report ini dapat selesai, Makalah ini telah saya susun dengan sebaik mungkin
dan mendapatkan bantuan dari segala pihak sehingga dapat mempelancar perbuatan makalah
ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak Binsar Maruli Tua
Pakpahan, S.T., M.Eng. Selaku dosen pengampu mata kuliah ini atas bimbingannya kepada
kami dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata
kuliah Instrumentasi dan pengukuran teknik tapi juga diharapkan dapat memberi wawasan
yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa dalam
bidang Instrumentasi dan pengukuran teknik terutama mengklasifikasi dan cara
pengukurannya.
Medan, 16-April-2022
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
1.3.MANFAAT CBR........................................................................................................................
1.4.IDENTITAS BUKU....................................................................................................................
3.1. KEUNGGULAN.........................................................................................................................
3.2.KELEMAHAN.............................................................................................................................
4.1.KESIMPULAN ...........................................................................................................................
4.2.SARAN.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................
BAB. I
PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan mengerti.
Terkadang kita memilih satu buku, nama kurang memuaskan hati kita, Misalnya dari segi
enam analisis bahasa, Pembahasan tentang Instrumentasi dan pengukuran teknik . Oleh
karena itu, Penulis membuat kritis Buku laporan ini untuk kemudahan pembaca dalam
memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Instrumentasi dan pengukuran
teknik.
1.3.MANFAAT CBR
Untuk mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
dengan ringkasan isi buku.
Untuk menambah wawasan untuk menentukan buku yang cocok dijadikan sebagai
bahan belajar
Untuk menambah dan melatih mahasiswa serta mengambil kesimpulan-kesimpulan
dari buku yang di analisis tersebut.
1.4.IDENTITAS BUKU
ISBN : 978-979-756-360-8
Kota Terbit : Yogyakarta
Jumlah Halaman : 91
BAB II
Buku pertama
1. Alat ukur
A. Standar pengukuran
Sesuai dengan undang-undang No.2 Tahun 1981 tentang metrologi Legal, Indonesia
menganut sistem SI. Sistem satuan Si terdiri dari 7 satuan dasar dan 2 satuan tambahan. Satu
meter adalah 1650 x 763,73 x panjang gelombang (garis jingga) radiasi atom krypton 86,
definisi ini menggambarkan ketelitian dalam metrologi akan tetapi untuk pengukuran sehari-
hari di perlukan adanya suatu standar di perusahaan. Untuk hal tersebut di gunakan
seperangkat blok ukur presisi yang dipakai sebagai standar pembanding.
khrom karbida atau karbida tungsten. Karbida tungsten merupakan yang paling keras
dan mahal. Dapat diperoleh blok ukur laboratorium dengan jaminan ketelitian +0,050 -
0,025.vm untuk panjang nominal 1,5 sampai 25mm. Blok-blok ini terutama digunakan
sebagai pembanding pengukur teliti untuk mengukur perkakas, pengukur dan die dan sebagai
standar laboratorium induk untuk mengontrol ukuran selama produksi. Ketelitiannya hanya
berlaku pada 20"C. Dengan menggunakan suatu set yang terdiri dari BB blok, hampir sama
dimensi antara 1,001 sampai 700 mm dapat dikur langkah imbuh sebesar 0,001 mm.
Mikrometer dan instrumen jangka sorong dapat digunakan untuk mengecek toleransi
bila berkisar antara 0,001 dan 0,0005 mm. Bila diperlukan ketelitian sampai mikron,
diperlukan laboratorium dengan suhu tetap, perlengkapan ukur optik atau elektronik untuk
kalibrasi dan pembandingan blok ukur. Dapat diperoleh pula blok ukur sudut dengan
ketelitian yang menyamai blok ukur presisi. Suatu set yang terdiri dari 16 blok sudah
memungkinkan pengukuran sudut dengan ketelitian satu detik.
Alat ukur adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi atau
sudut. Beberapa jenis instrumen seperti mistar ukur dapat dibaca langsung, lainnya seperti
kaliper, digunakan untuk memindahkan atau membandingkan ukuran. Untuk mengukur
digunakan berbagai prinsip. Suatu mikrometer misalnya menggunakan prinsip yang berbeda
dengan mistar baja atau kaliper vernit.
1 Pengukuran liniear
A. Pembacaan Langsung
Penggaris
Perangkat kombinasi
Mikrometer
Pengukur kedalaman
Mesin ukur
B. lnstrumen pengukur pembanding
Kaliper dan pembagi
Pengukur teleskop
2 Pengukuran sudut
Protaktor
Batang sinus
Perangkat Kombinasi
Kepala bagi
3 Pengukur kerataan permukaan
Sifat
Perangkat kombinasi
Alat ukur permukaan
Meterprofil
Optimalplat
Kaliper digunakan untuk pengukuran kasar, baik untuk bagian luar maupun dalam.
Alat tersebut tidak dapat mengukur langsung dan harus dicocokkan dengan penggaris baja
atau alat ukur lainnya. Kaliper yang digunakan di bengkel disehut kaliper pegas, terdiri dari
dua kaki dengan pegas yang dilengkapi mur dan baut untuk mengencangkannya. Pembagian
terdiri dari dua kaki yang lurus dengan ujung yang tajam dan keras. Alat ini digunakan untuk
mentransfer dimensi, membuat lingkaran dan menggambar bagan.
E. Pengukuran Sudut
Cara yang lazim digunakan untuk mengukur sudut adalah dengan busur derajat. Ada
pula alat jenis lain yang memerlukan alat tambahan.
F. Bilah Sinus
Bilah sinus merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut dengan
teliti atau untuk menyetel kedudukan benda kerja. Pada garis poros pusat terdapat dua silinder
berdiameter sama yang terletak pada jarak yang telah ditentukan. Agar pengukuran teliti,
harus digunakan permukaan yang datar sekali.
1. Jenis Pengukuran
Pengukuran geometris adalah mencakup ketiga aspek dari geometris yaitu ukuran,
bentuk dan kekasaran permukaan. Lebih terperinci lagi maka jenis pengukuran dapat
dibedakan sebagai berikut:
a) Linear.
b) Sudut atau kemiringan.
c) Kedataran
d) Kelurusan.
e) Kesikuan
f) Kekasaran permukaan.
Berdasarkan sifat dari alat ukur maka dikenal 5 macam alat ukur yaitu:
1 Alat ukur langsung, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut.
2 Alat ukur pembanding, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Karena
daerah skala ukurnya terbatas, alat ini hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya
selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar.
3 Alat ukur standar, yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu harga ukuran
tertentu. Digunakan bersama-sama dengan alat ukur pembanding untuk menentukan
dimensi suatu obyek ukur.
4 AIat ukur pembatas (kaliber), yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi
terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran.
5 Alat ukur bantu, bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan
tetapi peranannya adalah penting sekali dalam melaksanakan suatu pengukuran.
2. Cara Pengukuran
Hasil pengukuran yang paling baik dapat dicapai dengan memilih alat ukur dan cara
pengukuran yang tepat tergantung dari kondisi benda ukur dan ketentuan hasil yang
diinginkan. Beberapa cara pengukuran adalah sebagai berikut:
Pengukuran langsung.
Pengukuran tak langsung.
Pengukuran dengan kaliber batas.
Pengukuran dengan cara mengandungkan dengan bentuk standar.
Mungkin alat ukur yang paling sederhana yang dikenal semua orang adalah mistar
yang mempunyai garis-garis skala ukuran. Kedua ujung dari benda ukur berfungsi sebagai
penunjuk pada skala ukuran sehingga kita dapat membaca dan mengetahui panjang dari
benda ukur. Untuk beberapa hal tertentu di mana kecermatan tidak begitu penting, maka
mistar ini dapat digunakan. Akan tetapi apabila bentuk dari obyek ukur adalah sedemikian
rupa sehingga sulit untuk memakai mistar ukur, misalnya untuk mengukur diameter dari
tengah-tengah poros, atau jika diinginkan kecermatan yang tinggi, maka harus digunakan alat
ukur dari jenis yang lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada buku pertama yaitu tentang mengetahui dan memahami klasifikasi alat ukur,
mempelajari dan dapat menggunakan berbagai macam alat ukur.Dapat mengimplementasikan
penggunaan alat ukur untuk mendukung berbagai jenis kegiatan.
Dan pada buku kedua ini yaitu bertujuan untuk mengetahui satuan besaran standart
dan satuan besaran turunan. Mengetahui dan memahami jenis pengukuran. Mengetahui dan
memahami cara pengukurannya.
Kelebihan pada buku pertama/utama adalah penyampaian materi dan cover buku yang cukup
bagus dan penyampaian buku yang bagus. Dan identias buku buku pertama ini sangat lah
lengkap di bandingkan buku pembandingnya.
Kelebihan pada buku pembanding/kedua terdapat pada penyampaian materi yang sangat
ringkas dan padat memuat 7 bab. Buku pembanding ini memiliki penyampian yang cukup
bagus dari segi tampilan buku serta tulisan buku tersebut.
3.2.KELEMAHAN
Kelemahan buku pertama terdapat pada bentuk penyajian buku yang biasa aja pada setiap bab
nya dan penampilannya yang kurang menarik dapat mengurangi minat dari pembaca tersebut.
Sedangkan kelemahan buku pembanding ini buku yang belum memiliki identitas terbit secara
lengkap.
BAB IV.
4.1. Kesimpulan
Klasifikasi alat ukur adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi
atau sudut. Beberapa jenis instrumen seperti mistar ukur dapat dibaca langsung, lainnya
seperti kaliper, digunakan untuk memindahkan atau membandingkan ukuran. Untuk
mengukur digunakan berbagai prinsip. Suatu mikrometer misalnya menggunakan prinsip
yang berbeda dengan mistar baja atau kaliper vernit.
4.2. Saran
Kami dari kelompok 2 sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali
memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggung jawabkan
nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, Adi dan muhammad Nizar Ramadhan 2018, Instrumen dan pengukuran
teknik.Banjarmasin: Universitas Lampung Mangkurat.
Hidayati, Juliza dan poerwanto dan Anizar. 2008. Instrumentasi Dan Alat Ukur. Yogyakarta:
Graha Ilmu.