DASAR ELEKRONIKA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi.
Dan harapan kami semoga Critical Journal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan................................................................................................................
A.Latar belakang....................................................................................................................
B.Tujuan Penulisan................................................................................................................
C.Manfaat...............................................................................................................................
BAB II Pembahasan...............................................................................................................
A.Kesimpulan..........................................................................................................................
B.Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dimana semakin berkembang pula kehidupan
manusia. Khususnya pada era modern saat ini dimana dalam setiap aktivitas yang
dilakukan diperlukan sumber energi yang bersumber dari alam untuk menyokong
kehidupan manusia. Salah satu dari meningkatnya kebutuhan sumber daya alam ialah
sumber energi listrik.
Berdasarkan salah satu data dari Badan Pusat Statistik, dapat disimpulkan dimana setiap
tahun dari setiap provinsi di Indonesia khususnya, selalu mengalami kenaikan penggunaan
sumber energi listrik dari pengamatan beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu pentingnya
bagi kita memahami darimana sumber energi listrik yang telah kita gunakan agar dapat
memanfaatkan listrik sebagaimana mestinya. Karena pada dasarnya pertambahan
penggunaan listrik setiap tahunnya khususnya di Indonesia dikarenakan penggunaan
terhadap barang elektronik seperti telpon genggam serta kebutuhan listrik lainnya.
Kebutuhan terhadap pasokan sumber energi listrik yang begitu besar membuat
pemerintah beserta ilmuwan berusaha menemukan solusi. sehingga sumber energi listrik
yang masih digunakan tidak serta merta bersumber dari minyak.
B. Tujuan penulisan
C. Manfaat
1. Menjadikan mahasiswa untuk lebih rajin dalam membaca dan memahami jurnal.
2. Untuk memperluas pengetahuan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang:
Dalam pengoperasian sistem tenaga lisrik perlu dilakukan peminimalan biaya operasi
atau fuel cost. Tujuannya agar daya beban tetap terpenuhi, sedangkan biaya operasi
dapat ditekan. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam meminimalkan biaya
operasi adalah harga bahan bakar. Selama ini pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM)
dalam pengoperasian pembangkit listrik menimbulkan kerugian dari sisi biaya
operasi. Hal tersebut dikarenakan potensi gas alam yang dalam penggunaannya lebih
efisien dan murah oleh pemerintah Indonesia lebih dikhususkan untuk kebutuhan
ekspor. Maka, kajian didalam tugas akhir ini ialah mengenai seberapa besar dampak
kerugian penggunaan BBM pada pembangkit listrik. Alasan PLTG dan PLTGU
dipilih yaitu karena pembangkit ini memiliki efisiensi thermal yang tinggi, sehingga
dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai jenis minyak. Dynamic Optimal Power
Flow (DOPF) dipakai untuk menghitung biaya operasi dengan menggunakan metode
Quadratic Programming. DOPF dilakukan dengan menggunakan program Matpower
dan software matlab. Sistem yang digunakan yaitu PLTG dan PLTGU yang
beroperasi pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV.
Tujuan:
Jurnal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah pemakaian bahan bakar di pembangkit-
pembangkit yaitu di PLTG dan PLTGU.
Hasil:
Dari hasil simulasi dapat disimpulakan bahwa penggunaan HSD sebagai bahan bakar
pembangkit lebih mahal daripada penggunaan Gas. Akan tetapi penggunaan bahan
bakar gabungan dalam sehari dapat mengurangi kerugian yang besar jika pemakaian
HSD dalam sehari. Dari hasil simulasi menunjukkan biaya operasi pembangkitan
dengan menggunakan bahan bakar gabungan dalam setahun adalah Rp
37.196.125.200.000. Sedangkan biaya operasi pembangkitan dengan menggunakan
gas dalam setahun adalah Rp 28.304.567.200.000. Jika memang ketersediaan
pasokan gas sedang mengalami keterbatasan maka penggunaan bahan bakar gabungan
dapat meminimalkan biaya operasi pembangkitan.
Jurnal 2
Judul dan Penulis:
PERANCANGAN OPERASI OPTIMAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
DIESEL (PLTD) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS
(PLTBiogas) DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN
METODE ECONOMIC DISPATCH
Martha Dewa, Nurhalim
Latar Belakang:
Pemanfaatan sumber energi terbarukan dan perangkat konversi semakin bervariasi.
Limbah sagu sebagai sumber masalah kebersihan, dapat dipandang sebagai sumber
energi alternatif dengan teknologi hijau baik dari proses maupun produk. Konstruksi
pembangkit listrik biogas (PLTBiogas) adalah solusi energi terbarukan (EBT) untuk
meningkatkan kebutuhan energi dan membantu mengurangi ketergantungan pada
bahan bakar (energi fosil). Untuk mengurangi biaya bahan bakar, mengoptimalkan
jadwal unit pembangkit termal dalam sistem perlu dilakukan. Masalah yang
berhubungan dengan jadwal adalah Economic Dispatch terdiri dari membagi beban
pada setiap unit pembangkit untuk mendapatkan kombinasi unit pembangkit untuk
memenuhi permintaan beban dengan optimal.
Metode:
Membagi biaya beban untuk setiap unit pembangkit termal dapat diperoleh dengan
menggunakan metode iterasi lambda. Metode ini dapat mencapai hasil yang lebih
optimal.
Hasil:
Limbah sagu berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar dari PLTB yang dapat
menggantikan bahan bakar fosil. Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
Limbah Sagu memberikan tambahan suplai energi untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Total biaya operasi pembangkit yang biaya yang dibutuhkan untuk operasional 3
genset selama 6 jam/hari dana tau 180 jam/bulan adalah sebesar Rp. 16.295.238,60
/bulan. Penghematan biaya bahan bakar yang bisa dilakukan selama satu bulan adalah
sebesar Rp. 18.704.761,40.
Jurnal 3
Judul dan Penulis:
Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong
Yulianto Mariang, L. S. Patras, ST.,MT, M. Tuegeh, ST.,MT, Ir. H.
Tumaliang, MT
Latar Belakang:
Pada pembangkit listrik di sistem Sorong, total kapasitas terpasang pembangkit termal
yaitu : 40.375 MW, yang terdiri dari PLTD Klasaman, PLTD Arar, PLTMG Arar, dan
PLTD Sewa. Biaya bahan bakar untuk pembangkit termal dalam memproduksi daya
listrik untuk memenuhi beban sistem masih relatif mahal. Untuk mengurangi biaya
bahan bakar maka penjadwalan optimal unit pembangkit termal pada sistem Sorong
perlu dilakukan. Permasalahan yang menyangkut penjadwalan terdiri dari dua
masalah yang saling berhubungan yaitu Economic dispatch digunakan untuk
membagi daya yang harus dibangkitkan oleh masing-masing pembangkit dari
sejumlah pembangkit yang ada untuk memenuhi kebutuhan beban sistem yang
bertujuan untuk mendapatkan total biaya bahan bakar yang optimal. Masalah lainnya
adalah Unit commitment yang menentukan jadwal (schedule) on/off pembangkit
untuk dapat memenuhi kebutuhan beban. Penjadwalan beban untuk masing-masing
unit pembangkit dapat diperoleh dengan menggunakan metode daftar prioritas dalam
menyelesaikan permasalahan unit commitment. Metode daftar prioritas dalam
menyelesaikan permasalahan unit commitment memberikan hasil yang lebih optimal
dibandingan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh PT.PLN (Persero) Wilayah
Papua Barat Cabang Sorong. Total biaya yang dihasilkan dari metode daftar prioritas
sebesar Rp.469,073,373.8403 adapun biaya pembangkit dari PT. PLN (Persero)
Wilayah Papua Barat Cabang Sorong sebesar Rp. 513,837,361.8395 dengan demikian
ada penghematan sebesar Rp. 44,763,987.9992.
Metode:
Metode daftar prioritas merupakan suatu metode penyelesaian unit commitment yang
paling sederhana. Pada metode ini kombinasi on/off pembangkit didasarkan pada
urutan prioritas. Untuk menentukan urutan prioritas diperoleh dari biaya produksi rata
– rata persatuan output yang didasarkan pada beban penuh (Pmax) dari tiap unit, dan
diurutkan berdasarkan nilai biaya produksi tersebut. Unit yang dioperasikan pertama
adalah unit yang memiliki biaya produksi terendah dan yang paling akhir adalah unit
yang memiliki biaya produksi termahal.
Hasil:
1. Berdasarkan Karakteristik input – output unit pembangkit termal yang diperoleh
dari data PT. PLN (Persero) Wilayah Papua Barat Cabang Sorong, maka dapat
disusun daftar urutan prioritas pembangkit dari unit pembangkit yang memiliki
biaya termurah hingga biaya termahal sebagai berikut :
a. PLTMG Arar unit 1 Rp. 355.7455 /kWh
b. PLTMG Arar unit 3 Rp. 364.7304 /kWh
c. PLTMG Arar unit 2 Rp. 364.9563 /kWh
d. PLTMG Arar unit 4 Rp. 367.1354 /kWh
e. PLTD Klasaman unit 2 Rp. 2275.5619 /kWh
f. PLTD Klasaman unit 3 Rp. 2298.6871 /kWh
g. PLTD Klasaman unit 4 Rp. 2318.2871 /kWh
h. PLTD Klasaman unit 5 Rp. 2320.5134 /kWh
i. PLTD Klasaman unit 1 Rp. 2324.5434 /kWh
j. PLTD Arar unit 1 Rp. 2288.4078 /kWh
k. PLTD Arar unit 2 Rp. 2314.7879 /kWh
l. PLTD Arar unit 3 Rp. 2328.0729 /kWh
m. PLTD Arar unit 4 Rp. 2339.5898 /kWh
Dalam masalah operasi pembangkit ini, banyak metode yang dapat digunakan seperti
menggunakan software matlab dan penggantian bahan bakar seperti limbah sagu. Tentu
metode-metode yang digunakan sangat baik, sehingga dapat meminimalisir biaya dalam
pengoperasian pembangkit-pembangkit yang ada di Indonesia. Alangkah lebih baiknya
jika penelitian-penelitian ini dapat di lanjutkan dan diperluas ke pembangkit-pembangkit
yang lain di Indonesia.
B. Saran
Diharapkan adanya saran dari pembaca agar membantu membuat makalah ini
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Luqman Nur Imansyah, Rony Seto Wibowo, dan Soedibyo. Kajian Potensi Kerugian Akibat
Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali. JURNAL TEKNIK
POMITS 2014.