Kelompok 1:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunianya Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sensor Berdasarkan Resistansi yang membahas tentang jenis-jenis sensor
berdasarkan resistansinya dengan prinsip kerja serta keunggulan dan
kelemahannya. Tugas ini diajukan kepada Bapak Harita Nurwahyu Chamidy,
LRSC, MT. . Untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Instrumentasi Pengukuran di
semseter III. Meskipun dalam pembuatan makalah ini kami sebagai penyusun
merasa banyak hambatan sehingga makalah ini dirasa belum sempurna. Namun
dapat diatasi.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, orang tua
serta semua pihak yang terlibat. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang juga sudah memberikan kontribusinya baik langsung ataupun
tidak langsung dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
2.1 Termometer Gelas............................................................................
3
2.2 Sejarah Awal....................................................................................
4
2.3 Macam-macam Termometer Gelas..................................................
6
2.4 Prinsip Kerja Termometer Gelas......................................................
9
2.5 Keunngulan dan Kelemahan Termometer Gelas..............................
9
3.1 Kesimpulan........................................................................................
11
3.2 Saran..................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
i
BAB 1
PENDAHULUAN
i
Mengetahui aplikasi penggunaan peralatan sensor berdasarkan
resistansinya
1.4 Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah, penulis menggunakan metode pembacaan
literatur.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bimetal
Bimetal adalah jenis sensor suhu atau saklar (switch) elektro mekanis yang terbuat
dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya () yang direkatkan
menjadi satu. Tingkat pemuaian yang berbeda dari dua logam tersebut akan menghasilkan
gerakan mekanis melengkung ketika strip atau lempengan bimetal tersebut terkena panas.
Bimetal biasanya digunakan pada saklar listrik thermostat, yang biasa diaplikasikan
untuk mengontrol elemen pemanas, seperti pada setrika, pemanas air, oven, tungku
pembakaran, penanak nasi dan lain sebagainya.
Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan pada
perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan
Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian dari arus lebih (over current).
Dimana biasanya terdapat kumparan kawat yang digunakan untuk memanaskan
lempengan/ strip bimetal, sehingga MCB atau Overload relay akan trip bila terjadi over
current.
Saat photodioda terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai
resistansinya akan menjadi kecil.
Saat photodioda tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat
diasumsikan tak hingga.
Hygrometer
Hygrometer adalah suatu sensor temal yang merupakan sejenis alat untuk mengukur
tingkat kelembaban relatif pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam
kontainer penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga
seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah
pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Gambar 6:Hygrometer
Kegunaan Alat dan Aplikasi
Adapun kegunaan dari Hygrometer adalah untuk mengukur kelembapan relatif (RH)
dalam suatu ruangan ataupun keadaan tertentu.
Hygrometer diaplikasi dalam berbagai hal untuk
penelitian, pengukuran kelembapan dalam suatu
area dan lainnya.
Prinsip Kerja dan Cara Pemakaian
Adapun prinsip kerja dari Hygrometer yaitu dengan
menggunakan dua termometer. Termometer pertama
dipergunakan untuk mengukur temperatur udara kering
dan yang kedua untuk mengukur temperatur udara basah.
Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan
kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan
meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah
skalanya. Skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau temperatur
dengan derajat celcius (C).
Strain Gage
Strain Gage, prinsip kerjanya didasarkan pada efek piezoresistive dari bahan
semikonduktor, seperti silikon dan germanium. Sensor ini secara fisik bentuknya dibuat
kecil. Sensor ini mempunyai keluaran yang sensitip terhadap perubahan temperatur ,
dan perubahan tahanannya sangat sensitif tetapi tidak linier. Perubahan tahanan
dinyatakan dengan Gage Faktor (GF) yaitu perbandingan perubahan tahanan dan
perubahan panjang (akibat terjadi regangan),Strain Gage
jugasensitifterhadapperubahantemperatur. Oleh karena itu akan terjadi perubahan Gage
Faktor jika temperaturnya berubah.
Selain itu strain gage juga dapat mendeteksi besarnya perubahan, dalam seperti
dimensi jarak, yang disebabkan oleh suatu elemen gaya. Strain gage menghasilkan
perubahan nilai tahanan yang proporsional dengan perubahan panjang atau jarak
(length).
Gambar 7. strain gage
Untuk mendapatkan sensitifitas yang
Potensiometer
Potensiometer yang tersedia di pasaran terdiri dari beberapa jenis, yaitu: potensiometer
karbon, potensiometer wire wound dan potensiometer metal film.
Potensiometer karbon adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon harganya
cukup murah akan tetapi kepressian potensiometer ini sangat rendah biasanya harga
resistansi akan sangat mudah berubah akibat pergeseran kontak.
Potensiometer gulungan kawat (wire wound) adalah potensiometer yang menggunakan
gulungan kawat nikelin yang sangat kecil ukuran penampangnya. Ketelitian dari
potensiometer jenis ini tergantung dari ukuran kawat yang digunakan serta kerapihan
penggulungannya.
Metal film adalah potensiometer yang menggunakan bahan metal yang dilapiskan ke
bahan isolator
Potensiometer karbon dan metal film jarang digunakan untuk kontrol industri karena
cepat aus. Potensiometer wire wound adalah potensiometer yang menggunakan kawat
halus yang dililit pada batang metal. Ketelitian potensiometer tergantung dari ukuran
kawat. Kawat yang digunakan biasanya adalah kawat nikelin.
Penggunaan potensiometer untuk pengontrolan posisi cukup praktis karena hanya
membutuhkan satu tegangan eksitasi dan biasanya tidak membutuhkan pengolah sinyal
yang rumit. Kelemahan penggunaan potensiometer terutama adalah:
Cepat aus akibat gesekan
Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi dan saaat terjadi lepas kontak
Mudah terserang korosi
Peka terhadap pengotor
Potensiometer linier adalah potensiometer yang perubahan tahanannya sangat halus
dengan jumlah putaran sampai sepuluh kali putaran (multi turn). Untuk keperluan
sensor posisi potensiometer linier memanfaatkan perubahan resistansi, diperlukan
proteksi apabila jangkauan ukurnya melebihi rating, linearitas yang tinggi hasilnya
mudah dibaca tetapi hati- hati dengan friksi dan backlash yang ditimbulkan, resolusinya
terbatas yaitu 0,2 0,5%
Gambar 10. Rangkaian uji Potensiometer
Load Cell
Load cell
adalah sebuah
sensor gaya
yang banyak
digunakan dalam industri yang memerlukan peralatan untuk mengukur . Secara umum,
load cell dan sensor gaya berisi pegas (spring) logam mekanik dengan
mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauges (SG).
cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi perpindahan
menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi
temperatur
alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya
konfigurasi load cell
A. Kelebihan
LDR
13
Thermocouple
1. Spesifikasi lebih beragam.
2. Biaya rendah (low cost).
3. Kisaran temperatur luas sehingga dapat disesuaikan sampai temperature
tinggi.
4. Waktu respon cepat.
B. Kekurangan
Thermocouple
1. Sensitivitasnya rendah.
2. Membutuhkan suhu referensi.
3. Nonlinearity.
4. Terbatasnya akurasi sistem kesalahan kurang dari 1 C yang sulit dicapai.
adalah aplikasi pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa
menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau
bisa juga kita gunakan di kamar kita sendiri.
BAB III
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tolong Ahmed yang bikin
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini semoga pengetahuan mahasiswa tentang
peralatan sensor berdasarkan resistansinya dapat bertambah, baik,
penggunaannya, jenis-jenisnya, penanganannya, serta keunggulan dan
kelemahannya serta aplikasi penggunaanya
DAFTAR PUSTAKA
Liat di grup