Anda di halaman 1dari 43

HIRARC Pada Pembuatan aspal HotMix pada PT.

Vira Jaya Riau Putra


A. Aspal Hotmix
1. Pengertian Aspal HotMIx

Aspal Beton (Hotmix) adalah campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi
dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi panas dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh
spesifikasi teknis.

Campuran aspal panas adalah suatu campuran perkerasan jalan lentur yang terdiri dari
agregat kasar, agregat halus, filler, dan bahan pengikat aspal dengan perbandingan-
perbandingan tertentu dan dicampurkan dalam kondisi panas. Di Indonesia jenis campuran aspal
panas yang lazim digunakan antara lain :

Aspal Beton, Hot RoIIed Sheet (HRS), dan Split Mastic Asphalt (SMA). Banyak dilakukan
percobaan-percobaan dengan menambahkan bahan tambahan untuk meningkatkan mutu
perkerasan. Studi kepustakaan tentang penambahan bahan tambahan memberikan pengaruh
terhadap karakteristik masing-masing jenis campuran aspal panas.

a. Aplikasi Aspal Beton

Aspal Beton (Hotmix) secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan
dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam
cuaca.

b. Jenis Aspal Beton

Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton
mempunyai beberapa jenis Antara Lain :

1. Asphalt Traeted Base ( ATB ) dengan tebal minimum 5 cm digunakan sebagai lapis pondasi
atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat.
2. Binder Course ( BC ) dengan tebal minimum 4 cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua
sebelum wearing course.
3. Wearing Course ( AC ) / Laston dengan tebal penggelaran minimum 4 Cm digunakan sebagai
lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat.
4. Hot Roller Sheet ( HRS ) / Lataston / laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 s/d 4 cm
digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi Jalan Dengan Lalu Lintas Sedang.
5. Fine Grade ( FG ) dengan tebal minimum 2,8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan
perumahan dengan beban rendah.
6. Sand Sheet dengan tebal Maximum 2,8 cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan
perparkiran.
c. Kelebihan Aspal Beton ( HOTMIX )

1. Lapisan konstruksi Aspal beton tidak peka terhadap air, (kedap air )
2. Dapat dilalui kendaraan setelah pelaksanaan penghamparan.
3. Mempunyai sifat flexible sehingga mempunyai kenyamanan bagi pengendara.
4. Waktu pekerjaan yang relatif sangat cepat sehingga terciptanya efesiensi waktu.
5. Stabilitas yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya deformasi.
6. Tahan lama terhadap gesekan lalu lintas dan cuaca.
7. Pemeliharaan yang relative mudah dan murah.
8. Ekonomis.

B. Perusahaan/Pabrik Pembuat Aspal Hotmix

PT. SELO ADIKARTO/PT. Vira Jaya Riau Putra

PT. Vira Jaya Riau Putra adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi
dan perdagangan aspal. Berdasarkan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dengan Nomor
602/78/SIUJK-KONT/2000 dinyatakan bahwa kegiatan perusahaan ini secara umum adalah
sebagi berikut :

a. Pekerjaan Bangunan Gedung


b. Pekerjaan Bangunan Sipil
c. Pekerjaan Bagunan Mekanikal
d. Pekerjaan Bangunan Elektrial

Sedangkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan Nomor 04- 08/SIUP/ V/2001,
maka bidang usaha perusahaan ini adalah perdagangan barang/pengadaan barang dengan jenis
barang berupa aspal, bahan bangunan untuk konstruksi, perpipaan dan meubiler. Perusahaan ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK Nomor C-03491
HT.01.01.TH.2000.Tanggal 19 Juli 2000.

a. Visi Dan Misi

a. Visi

Menjadikan perusahaan publik terkemuka, berbasis produk yang berkualitas dan mampu
menjadi pelopor pembangunan yang peduli kepada daerah.

b. Misi

1. Unit Produksi Mempunyai hotmix yang bermutu dan dapat diterima semua pihak serta dapat
menguasai pasar hotmix 50 % untuk daerah Kampar dan 10 % untuk Propinsi Riau.
2. Unit Konstruksi Menerapkan teknologi tepat guna dalam melaksanakan pekerjaan jalan dan
jembatan.

b. Aktivitas Perusahaan

Kegiatan produksi merupakan kegiatan utama perusahaan karena dengan adanya


kegiatan inilah tujuan perusahaan akan dapat terealisasi. Proses produksi perusahaan adalah
proses produksi terus menerus. Sebelum dikemukankan tahap-tahap proses pengolahan PT. Vira
Jaya Riau Putra Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar perlu kiranya untuk diketahui terlebih
dahulu bahan yang dipergunakan oleh perusahaan untuk dalam proses produksinya. Bahan-
bahan yang dipergunakan adalah kerikil, pasir, minyak dan tanah. Namun dalam hal proses
produksi yang banyak bahan diperlukan untuk proses produksi adalah kerikil, pasir dan aspal hot
mix.

Tahap-tahap proses produksi PT. Vira Jaya Riau Putra sebagai berikut:

a. Tahap Penumpukan Dan Persiapan Bahan Baku Bahan baku berupa kerikil dan pasir diperoleh
dengan cara membeli dari konsumen atau pengecer dan pembelian langsung. Yang mana kerikil
dan pasir itu didapatkan dari sungai Kampar, sedangkan aspal didapat dari perusahaan yang
memproduksi aspal yang belum jadi. Kemudian bahan baku yang telah dibeli tersebut diangkut
dengan menggunakan truck dan alat berat yang tersedi di PT Vira Jaya Riau Putra Tersebut.
Sedangkan aspal langsung diantar oleh perusahaan yang memproduksi aspal yang belum
jadi.Kerikil dan pasir tersebut ditumpukkan pada suatu tempat yang telah tersedia dan begitu
juga dengan aspal.

b. Tahap Proses Sebelum diadakan proses produksi maka perusahaan ini akan mengadakan
penelitian terhadap bahan baku yang ada, apakah bahan baku kerikil dan pasir tersebut memiliki
mutu yang layak maka baru diadakan proses produksi. Adapun kerikil dan pasir tersebut
dimasukkan pada alat screening yang mana alat tersebut merupakan alat penyaringan kerilil dan
pasir. Dan kemudian baru dicampurkan dengan aspal yang dimasukkan dalam mesin produksi
hot mix. Setelah proses produksi selesai maka perusahaan melakukan pengangkutan bahan baku
yang sudah jadi tersebut, diangkut oleh truck yang telah tersedia pada perusahaan tersebut.

c. Tahap Pendistribusian Tahap pendistribusian dilakukan secara langsung ke lokasi yang akan
melakukan aktivitas pengaspalan jalan-jalan Di Kabupaten Kampar maupun Di Propinsi Riau
dengan menggunakan truk-truk yang tersedia di PT. Vira Jaya Riau Putra tersebut.
Sebagai salah satu perusahaan aspal Hotmix diIndonesia, proses produksi aspal hotmix pada
perusahaan ini adalah sebagai berikut:

PROSES

1. Persiapan Bahan Baku


2. Pemisahan agregat/cold Bin
3. Drayer
INPUT 4. Pengumpulan Debu OUTPUT
5. Pemisahan agregat
6. Hot Bin
7. Penimbangan
1
8. Mixer
1. Agregat/batu 9. Pugmill
pecah ASPAL HOTMIX
2. Aspal
3. Filler

ALAT

1. Trucktor
2. Elevator
3. Drum
4. Belconveyor
c. Proses Pemuatan Aspal Hotmix

Proses Pembuatan aspal Hot Mix pada PT. Vira Jaya Riau Putra :

Bagan alur proses produksi aspal beton dapat dilihat pada gambar berikut.

1. Persiapan Bahan Baku

a. Agregat

Bahan Baku Batu Pecah/Agregat. Agregat adalah bahan utama yang digunakan untuk lapisan
permukaan perkerasan jalan atau beton, agregat ini diperoleh dari hasil penambangan batu-
batuan pada sungai-sungai yang ada di Aceh Tamiang dan daerah lainya, kemudian batu–batuan
tersebut diproses melalui mesin perengkahan Stone Crusher yang menghasilkan beberap jenis
agregat sesuai dengan yang di inginkan. dalam perkerjaan kosntruksi menurut standar SNI
(Satandar Nasional Indonesia) tentang penggunaan agregat yang diproduksi adalah agregat
dengan ukuran 1, 1/2, ¾ inch, dan abu batu pada umumnya, yang selanjunya disimpan di gudang
untuk dijadikan stock dan sebagian di simpan pada bin-bin penampung bahan baku untuk
pembuatan aspal beton pada unit AMP (Aspal Mixing Plant). Bahan baku batu pecah/agregat
dapat dilihat pada Gambar berikut.
b. Bahan Baku Aspal

Aspal ialah bahan baku yang digunakan untuk mengikat antara agregat yang satu dengan yang
lainya atau juga sebagai katalis agar agregat dapat menjadi satu padu, kuat, keras dan tahan
terhadap perubahan cuaca. Jenis aspal yang digunakan ialah aspal emulsi yang diperoleh dari
hasil penyulingan minyak bumi. diimpor dari berbagai produsen yang ada di dalam maupun luar
negeri. Aspal emulsi dapat dilihat pada Gambar dibawah.

c. Filler.

Filler adalah bahan penambah pada proses pencampuran atara agregat dengan aspal yang
berfungsi untuk menutup pori-pori yang ada pada permukaan aspal beton yang disebabkan
karena kurangnya campuran dari gradasi agregat pada unit timbangan. Bahan pengisi yang
ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust), kapur padam (hydrated lime), semen
atau abu terbang yang sumbernya disetujui oleh Direksi Pekerjaaan. Bahan pengisi yang
ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan
sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-1968-1990 harus mengandung bahan yang lolos
ayakan No.200 (75 micron) tidak kurang dari 75 % terhadap beratnya. Batu kapur (limestone dust)
sebagai filler bahan pengisi pori-pori pada aspal dapat dilihat pada Gambar berikut:
2.Pemisahan agregat/Bin dingin

Bin dingin (coold bin) adalah bak tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi mulai
dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam memproduksi campuran aspal
panas (hot mix). Bagian pertama dari AMP (Aspal Mixing Plant) adalah bin dingin, yaitu tempat
penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat halus dan pasir. Bin dingin harus
terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung (bin). Masing-masing bin berisi agregat dengan
gradasi tertentu. Agregat-agregat tersebut harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian
gradasi dari masing masing bin sesuai dengan rencana campuran kerja (RCK). Untuk
memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antara bin. Dengan demikian
maka loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-masing bin harus mempunyai bak
(bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah masing-masing bin. Jika pemisah tidak ada maka
pengisian masing-masing bin tidak boleh berlebih yang dapat berakibat tercampurnya
agregat. Bin dingin (cool bin) yang digunakan dapat dilihat pada Gambar berikut

3. Proses Pengeringan Agregat Pada Unit Dryer


Agregat yang diperoleh dari hasil penambangan dan telah diproses di unit stone crusher yang
kemudian disimpan pada bin-bin dingin (Cool bin) yang sesuai dengan ukuran masing-masing
selanjutnya disuplai atau diangkut menuju dryerdengan menggunakan belkonveyor untuk
dikeringkan dengan unit dryer tujuannya untuk menghilangkan kadar air, kadar air harus
seminim mungkin karena kalau tidak akan berpengaruh pada pencampuran aspal nantinya.
Proses pengeringan pada dryer adalah dengan cara membakar agregat di dalam kilen yang
berputar dengan suhu ±1500 C proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar lama
pembakaran ini belangsung selama ± 45 detik dengan kapasitas ± 80 ton/jam.
Pada unit pengering (dryer) perlu diperhatikan beberapa faktor agar diperoleh campuran
beraspal yang memenuhi syarat, yaitu antara lain:

1. Kalibrasi alat pengukur temperatur dan pemeriksaan temperatur pemanasan. Perubahan


kuantitas agregat yang masuk ke unit pengering akibat dari pengaturan bukaan bin dingin
dapat menyebabkan pemanasan berlebih (jumlah agregat yang masuk berkurang
sementara panas pembakar tetap).
2. Pembakaran harus sempurna, hal ini dapat diindikasikan dari warna asap yang keluar dari
cerobong asap adalah putih dan nyala api pembakaran berwarna biru. Warna asap yang
hitam menandakan pembakaran tidak sempurna. Contoh dari akibat pembakaran yang
tidak sempurna adalah, pada saat pengambilan agregat dari hot bin, agregat terlihat
berwarna hitam terselimuti jelaga. Akibat dari hal tersebut aspal tidak dapat masuk ke
pori-pori agregat dan juga tidak dapat melekat dengan baik ke agregat.
3. Kadar air pada agregat harus seminimum mungkin, oleh karena itu dilakukan pemeriksaan
kadar air secara cepat; diambil contoh secukupnya, kemudian dilewatkan pada cermin
yang kering, atau spatula diatas agregat tersebut. Diamati jumlah kadar air yang
mengembun pada permukaan cermin atau spatula. Agregat yang masih mengandung
kadar air akan menghalangi melekatnya aspal ke agregat, sehingga campuran beraspal
berprilaku seolah-olah kelebihan aspal. Unit dryer yang dapat dilihat pada Gambar
berikut:

4. Pengumpul Debu (dust collector).


Alat pengumpul debu (dust collector) harus berfungsi sebagai alat pengontrol polusi udara di
lingkungan lokasi AMP (aspal mixing plant). Gas buang yang keluar dari sistem pengering
ditambah dengan dorongan kipas pengeluar (exhaust fan) akan dialirkan ke pengumpul debu.
Alat pengumpul debu yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan terjadinya polusi
udara, dan ini terlihat jelas dari adanya kotoran atau debu di pohon-pohon atau atap rumah di
sekitar lokasi AMP (Aspal Mixing Plant). Pada PT.Vira Jaya Riau Putra yang digunakan adalah
sistem pengumpul debu jenis basah (wet scrubber dust collector), debu yang terbawa gas
buangan disemprot dengan air, sehingga partikel berat akan terjatuh ke bawah dan gas yang
telah bersih keluar dari cerobong asap. Partikel berat tersebut kemudian dialirkan ke bak
penampung (bak air). Jika pada bak air penampung terlihat jelaga yang mengambang dengan
jumlah yang cukup banyak, maka hal ini menunjukkan terjadi pembakaran yang tidak sempurna
pada pengering (dryer). Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka dilakukan koreksi atau
perbaikan pada pengering (dryer). Gamabr Pengumpul debu (dust collector) dapat dilihat pada
Gambar berikut.

5. Proses Pemisahan Agregat Pada Hot Screen.


Agregat yang panas yang telah melalui proses pembakaran dari dryer selanjutnnya di bawa
oleh hot elevator menuju ke atas tower untuk di lakukan pemisahan pada hot screen,
peroses pemisahan agregat ini adalah dengan cara gravitasi agregat dijatuhkan pada
ayakan/screen yang dirancang sedikit miring agar dapat mengayak atau memisahkan agregat
sesuai dengan ukurannya masing-masing. Pada screen dilengkapi alat bantu
yaitu vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan ayakan agar terjadi ayakan yang optimal.
Agregat yang telah disaring/dipisahkan berdasarkan ukurannya kemudian masuk pada unit hot
bin guna untuk menampung sementara agregat yang akan masuk pada timbangan.
Pemasangan saringan pada unit ayakan panas harus tidak pada ukuran yang berdekatan.
Contoh susunan ayakan untuk campuran beraspal dengan ukuran butir agregat maksimum 19
mm adalah :

1. Saringan pertama/teratas berukuran 19 mm, butir agregat yang ukurannya lebih besar
(oversize) dibuang ke saluran pembuangan.
2. Saringan kedua berukuran 12,5 mm (1/2 inchi). Ukuran butir agregat antara 19 mm
sampai 12,5 mm masuk ke bin 1.
3. Saringan ketiga berukuran 4,75 mm (No. 4). Ukuran butir agregat antara 9,5 sampai
dengan 4,75 mm masuk ke bin 2.
4. Saringan keempat berukuran 2,36 mm (No. 8). Ukuran butir agregat antara 4,75 sampai
dengan 2,36 mm masuk ke bin 3. Sementara agregat yang lolos saringan 2,36 mm masuk
ke bin 4. Alat hot screen dapat dilihat pada gambar berikut.

6. Bin panas (hot binn)


Bin panas (hot bin) dipasang pada AMP (aspal mixing plant) jenis takaran (batch). Pada
AMP (aspal mixing plant) jenis takaran umumnya akan terdapat 4 bin yang dilengkapi dengan
pembatas yang rapat dan kuat dan tidak boleh berlubang serta mempunyai tinggi yang tepat
sehingga mampu menampung agregat panas dalam berbagai ukuran fraksi yang telah dipisah-
pisahkan melalui unit ayakan panas. Pada bagian bawah dari tiap bin panas harus dipasang
saluran pipa untuk membuang agregat yang berlebih dari tiap bin panas yang dapat dioperasikan
secara manual atau otomatis. Jika agregat halus masih menyisakan kadar air (pengering kurang
baik) setelah pemanasan, maka agregat yang sangat halus (debu) akan menempel dan
menggumpal pada dinding bin panas dan akan jatuh setelah cukup berat. Hal tersebut dapat
menyebabkan perubahan gradasi agregat, yaitu penambahan material yang lolos saringan.
7.Timbangan
Timbangan adalah alat yang digunakan untuk menakar/menimbang jumlah masing-
masing agregat sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, proses penimbanga dilakukan
dengan sistem komputerisasi/otomatis. sebelum timbangan digunakan timbangan telebih
dahulu dikalibrasi agar hasil timbangan dapat akurat biasanya timbangan dikalibrasi dengan
bobot teringanya 10 kg, ini dikarenakan berat jenis dari agregat yang terlalu tinggi sehingga
timbangan tidak akan akurat/ tidak dapat membaca apabila agregat yang ditimbang di bawah 10
kg.

Faktor-faktor penting pada unit timbangan agregat yang perlu mendapat perhatian
antara lain sebagai berikut :
1. Kalibrasi timbangan.
2. Weigh box tergantung bebas.
3. Kontrol harian terhadap kinerja operator AMP (aspal mixing plant).

Timbangan agregat dapat dilihat pada Gambar berikut.

8.Mixer
Mixer adalah alat untuk proses pencampuran dimana agregat yang telah dipanaskan dan
telah melalui timbangan ditakar sesuai dengan komposisi yang diinginkan selanjutnya dituangkan
kedalam mixer dengan membuka pintu bin panas menggunakan sistem hidrolik yang
dikendalikan secara otomatis/manual.
Proses pencampuran pada mixer adalah proses pencampuran antara agregat panas,
aspal, dan filler dengan suhu ± 1500C cara pengadukan dilakukan dengan memutar poros
pengaduk dengan menggunakan motor listrik lama pengadukan antara 30-40 detik pengadukan
dengan kapasitas 800 kg/ 30-40 detik setelah itu agregat yang telah sehomogen mungkin
dicampurkan maka akan dituang langsung ke dalam truk pengankut dengan cara membuka pintu
bukaan yang ada pada bagian bawah mixer dengan control hidrolik. Campuran aspal beton yang
telah keluar dari mixer ini bersuhu ± 1500C dan setiap jamnya suhunya akan berkurang ± 2.5 -
50C. Alat mixer dapat dililat pada Gambar berikut
9.Pugmill
Setelah tercampurnya semua bahan aspal, agregat, filler maka selanjutnya semua aspal
hotmix tersebut dimasukkna ke pugmill. Pugmill berfungsi sebagai tempat aspal tersebut kedrum
truck dengan ideal 1 kali bukaan pugmill berat campuran aspal yang dihasilkan 500kg dengan
suhu 1500 C.

f
C. Hazard identification Risk Assesment Risk Control (HIRARC)

Hirarc (hazard identification risk assessment and risk control) adalah metode identifikasi
yang digunakan untuk meninjau hazard suatu operasi atau proses secara sistematis, teliti dan
terstruktur yang dapat menimbulkan resiko merugikan bagi manusia, fasilitas, lingkungan, atau
sistem yang ada serta menjelaskan penanggulangan resiko. Tingkat/level implementasi suatu
program berdasarkan hirarc dikatakan efektif atau tidak, diketahui melalui kombinasi tingkat
kinerja program dan tingkat kecelakaan. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan dan
wawancara. pengolahan data dimulai dengan menghitung tingkat kinerja implementasi program
dari hirarc yang sudah berjalan dan tingkat kecelakaan kerja di area unloading unit dengan truk
car carrier tipe semi trailer sehingga dari kedua data tersebut akan di dapat tingkat/level
implementasi dari program. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa level/tingkat
implementasi program dari hirarc pada proses unloading unit dengan truk car carrier tipe semi
trailer berada pada tingkat 2 (cukup aman) dengan kategori warna kuning. Hazard yang memiliki
nilai resiko ekstrim pada proses unloading dengan menggunakan metode hazops, yaitu tangga
terlepas, masalah ketinggian, tejepit tangga dan masalah pada sling.

1. Hazard Identification (HI)

Dalam Hazard identification menggunakan metode What If Analysis. What if Analysis


adalah metode ide terstruktur menentukan hal-hal apa yang bisa salah danmenilai kemungkinan
dan konsekuensi dari situasi yang terjadi. Jawaban untuk pertanyaan- pertanyaan ini membentuk
dasar untuk membuat penilaian mengenai batas wajar risiko tersebutdan menentukan program
tindakan yang direkomendasikan bagi yang risiko dinilai tidak dapatditerima. Sebuah tim review
yang berpengalaman dapat secara efektif dan produktif memahamiisu utama tentang proses
atau sistem. Dipimpin oleh seorang berpengalaman yang fokus, setiapanggota tim review
berpartisipasi dalam menilai apa yang bisa salah berdasarkan pengalaman masa lalu mereka dan
pengetahuan tentang situasi yang sama.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kejadian yang
tidak diinginkan dan menimbulkan suatu kosekuensi/risiko. Melalui teknik ini dapat dilakukan
penilaian terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan rancangan bangun,konstruksi, atau
modifikasi dari yang diinginan.
Tabel What If Analysis
Risk
NO Uraian Kerja What IF Answer Likelihood Consequence
Rating
Agregat terlempar? Terkena Pekerja
Agregat berserakan? Pekerja
tersandung/terjatuh
Permukaan tanah Pekerja
tidak rata? tersandung/terjatuh
Debu filler terhirup
Persiapan Debu fiiler
1. pekerja
Bahan berterbangan tertiup
Debu masuk ke mata
angin?
pekerja
Drum aspal Pekerja dapat
Bocor/tumpah? tergelincir dan jatuh
Drum aspal jatuh dan Drum dapat
menggelinding? mengenai pekerja
Agregat terlempar Terkena pekerja
dari cold bin?
Getaran pada Risiko penyakit
truck/loader melebihi kepada pekerja
NAB?
Suara mesin truck Risiko pendengaran
melebihi NAB? supir truck
Menabrak pekerja
Sopir Loader/truck lain
Pemisahan tidak konsentrasi? Menabrak Mesin Cold
2. agregat/cold bin
Bin Debu terhirup pekerja
Abu agregat
beterbangan tertiup Debu
angin? masuk/mengenai
mata pekerja
Agregat jatuh dari Menimpa pekerja
loader? didekatnya
Permukaan jalan Loader terbalik dan
tidak rata? mecelakai supir dan
pekerja didekatnya
Loader kelebihan Loader terbalik dan
muatan? mecelakai supir dan
pekerja didekatnya
Agregat terlempat Terkena pekerja
dari belkonveyor? didekatnya
Suara mesin Dryer Risiko pendengaran
melebihi NAB? supir truck
Menyentuh benda Tangan/kaki bisa
berputar pada terpotong/tergiling
belkonveyor?
Debu teerhirup
pekerja didekatnya
Abu agregat tertiup Debu
angin? masuk/mengenai
mata pekerja
didekatnya
Pengeringan
3. Tabung dryer bocor? Semburan api
agregat/dryer
mengenai pekerja
didekatnya
Semburan api
Selang bahan bakar
menyambar pekerja
bocor?
Unit dryer meledak
Menyentuh/terkena Pekerja tergiling
unit dryer yang mesin dryer
berputar?
Kelebihan tekanan Mesin dryer meledak
panas
Terlalu lama Mesin dryer terlalu
mengeringkan/drying panas dan meledak.
agregat
Polusi udara
Pekerja menghirup
Penumpulan Mesin Pengumpul
4. debu sisa
debu debu rusak/error?
Pekerja menghirup
jelaga
Debu
mengenai/masuk ke
mata pekerja
Vibrator saringan Pekerja/operator
melewati NAB? control terpajan
getaran
Suara mesin Hot Risiko pendengaran
screen melebihi NAB? supir truck
Agregat panas Terkena pekerja
Pemisahan
terlempar dari
5. agregat pada
elevator?
hot screen
Elevator kelebihan Agregat jatuh
muatan agregat? menimpa pekerja
didekatnya
Pekerja tidak Pekerja masuk
konsentrasi? kedalam mesin
elevator dan tergiling
Hotbin bocor? Uap panas agregat
6. Hot Bin keluar dan terhirup
pekerja
Sisa agregat panas Terkena pekerja
pada saluran pipa disekitarnya
terlempar?(manual)
Lupa mengkalibrasi Pekerja stress akibat
alat? timbangan tidak
7. Penimbangan
akurat
Mesin error? Pekerja Stress
Tanki aspal bocor? Pekerja
terjatuh/tergelincir
Suara mesin mixer Risiko pendengaran
melebihi NAB? supir truck
8. Mixing Tekanan Panas Tangki mixer meledak
terlalu tinggi?
Terlalu lama Tanki Mixer meledak
mencampur
material?
Pintu Bukaan error? Bahan aspal
campuran keluar
terkena pekerja
Sistem mesin Error? Tanki mixer meledak
Aspal panas Terkena pekerja/sopir
terlempar pada saat didekatnya
pintu bukaan
terbuka?
Uap panas aspal Pekerja menghirup
tertiup angin ? uap panas aspal
Aspal panas Terkena pekerja/sopir
terlempar dari didekatnya
pugmill?
Uap panas aspal Pekerja menghirup
tertiup angin ? uap panas aspal
9. Pugmill Supir truck tidak Menabrak pekerja
konsentrasi? didekatnya
Pugmill terjatuh dari Menimpa pekerja
truck? didekatnya
Getaran mesin truck? Penyakit terhadap
pekerja
2. Risk Assesment (RA)

Mengghitung bahaya dan risiko yang telah diidentifikasi, menggunakan standard AS/NZS
4360 : 2004

Tabel Likelihood AS/NZS 4360 : 2004


Tingkat Deskripsi Keterangan
A Almost Certain Diperkirakan Dapat Terjadi Setiap Saat
B Likely Kemungkinan Terjadi Sering
C Possible Dapat Terjadi Sekali-sekali
D Unlikely Dapat Terjadi Suatu Waktu
Dapat Terjadi dalam waktu
E Rare
tertentu/sangat jarang

Tabel Consequence AS/NZS 4360 : 2004


Tingkat Deskripsi Keterangan
1 Insignificant Tidak ada cidera, kerugian financial sedikit
2 Minor Cedera ringan(P3K), kerugian finansial sedang,
tidak ada gangguan operasi
3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis, kerugian finansial
Tinggi
4 Major Cedera berat > 1 orang, kerugian besar, gangguan produksi
Fatal/kematian > 1 orang, kerugian sangat besar dan dampak
5 Catastrophic
sangat luas, terhentinya seluruh kegiatan

Risk Matrix AS/NZS 4360 : 2004


Likeliood Consequence
Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
A (Almost Certain) H H E E E
B (Likely) M H H E E
C (Possible) L M H E E
D (Unlikely) L L M H E
E (Rare) L L M H H

E : Risiko sangat tinggi, Perlu tindakan segera


H : Risiko tinggi, perlu perhatian manajemen puncak segera
M : Risiko Sedang/Moderat, Perlu ditetapkan tanggung jawab penanganan
L : Risiko rendah, dikelola dengan prosedur rutin
Risk
NO Uraian Kerja What IF Answer Likelihood Consequence
Rating
Agregat terlempar? Terkena Pekerja B 2 H
Agregat berserakan? Pekerja
C 2 M
tersandung/terjatuh
Permukaan tanah Pekerja
C 2 M
tidak rata? tersandung/terjatuh
Debu filler terhirup
Persiapan Debu fiiler A 1 H
1. pekerja
Bahan berterbangan tertiup
Debu masuk ke mata
angin? A 1 H
pekerja
Drum aspal Pekerja dapat
D 3 M
Bocor/tumpah? tergelincir dan jatuh
Drum aspal jatuh dan Drum dapat
D 3 M
menggelinding? mengenai pekerja
Agregat terlempar Terkena pekerja
B 2 H
dari cold bin?
Getaran pada Risiko penyakit
truck/loader melebihi kepada pekerja B 3 H
NAB?
Suara mesin truck Risiko pendengaran
B 3 H
melebihi NAB? supir truck
Menabrak pekerja
D 4 H
Sopir Loader/truck lain
Pemisahan tidak konsentrasi? Menabrak Mesin Cold
D 3 M
2. agregat/cold bin
Bin Debu terhirup pekerja
A 1 H
Abu agregat
beterbangan tertiup Debu
angin? masuk/mengenai A 1 H
mata pekerja
Agregat jatuh dari Menimpa pekerja
D 4 H
loader? didekatnya
Permukaan jalan Loader terbalik dan
tidak rata? mecelakai supir dan D 4 H
pekerja didekatnya
Loader kelebihan Loader terbalik dan
muatan? mecelakai supir dan E 4 H
pekerja didekatnya
Agregat terlempat Terkena pekerja
B 2 H
dari belkonveyor? didekatnya
Suara mesin Dryer Risiko pendengaran
B 3 H
melebihi NAB? supir truck
Menyentuh benda Tangan/kaki bisa
berputar pada terpotong/tergiling C 4 E
belkonveyor?
Debu teerhirup
A 1 H
pekerja didekatnya
Abu agregat tertiup Debu
angin? masuk/mengenai
A 1 H
mata pekerja
didekatnya
Pengeringan
3. Tabung dryer bocor? Semburan api
agregat/dryer
mengenai pekerja E 5 H
didekatnya
Semburan api
Selang bahan bakar E 5 H
menyambar pekerja
bocor?
Unit dryer meledak E 5 H
Menyentuh/terkena Pekerja tergiling
unit dryer yang mesin dryer E 5 H
berputar?
Kelebihan tekanan Mesin dryer meledak
E 5 H
panas
Terlalu lama Mesin dryer terlalu
mengeringkan/drying panas dan meledak. E 5 H
agregat
Polusi udara C 1 L
Pekerja menghirup
Penumpulan Mesin Pengumpul C 2 M
4. debu sisa
debu debu rusak/error?
Pekerja menghirup
C 2 M
jelaga
Debu
mengenai/masuk ke C 2 M
mata pekerja
Vibrator saringan Pekerja/operator
melewati NAB? control terpajan B 2 H
getaran
Suara mesin Hot Risiko pendengaran
B 3 H
screen melebihi NAB? supir truck
Agregat panas Terkena pekerja
Pemisahan
terlempar dari C 3 H
5. agregat pada
elevator?
hot screen
Elevaotor kelebihan Agregat jatuh
muatan agregat? menimpa pekerja E 4 H
didekatnya
Pekerja tidak Pekerja masuk
konsentrasi? kedalam mesin D 5 E
elevator dan tergiling
Hotbin bocor? Uap panas agregat
6. Hot Bin keluar dan terhirup E 5 H
pekerja
Sisa agregat panas Terkena pekerja
pada saluran pipa disekitarnya E 5 H
terlempar?(manual)
Lupa mengkalibrasi Pekerja stress akibat
alat? timbangan tidak C 2 M
7. Penimbangan
akurat
Mesin error? Pekerja Stress D 2 L
Tanki aspal bocor? Pekerja
E 3 M
terjatuh/tergelincir
Suara mesin mixer Risiko pendengaran
B 3 H
melebihi NAB? supir truck
8. Mixing Tekanan Panas Tangki mixer meledak
E 5 H
terlalu tinggi?
Terlalu lama Tanki Mixer meledak
mencampur E 5 H
material?
Pintu Bukaan error? Bahan aspal
campuran keluar E 4 H
terkena pekerja
Sistem mesin Error? Tanki mixer meledak E 5 H
Aspal panas Terkena pekerja/sopir
terlempar pada saat didekatnya
C 3 H
pintu bukaan
terbuka?
Uap panas aspal Pekerja menghirup
C 2 M
tertiup angin ? uap panas aspal
Aspal panas Terkena pekerja/sopir
terlempar dari didekatnya C 2 M
pugmill?
Uap panas aspal Pekerja menghirup
C 2 M
tertiup angin ? uap panas aspal
9. Pugmill Supir truck tidak Menabrak pekerja
D 5 E
konsentrasi? didekatnya
Pugmill terjatuh dari Menimpa pekerja
E 5 H
truck? didekatnya
Getaran mesin truck? Penyakit terhadap
B 3 H
pekerja
3. Risk Control (RC)

Hierarki pengendalian bahaya pada dasarnya berarti prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan
pengendalian yang berhubungan dengan bahaya k3. Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat
dibentuk untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya k3, yakni diantaranya:

Di sinilah Anda harus mulai ketika merencanakan kontrol:

1. Eliminasi – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya; misalnya,


memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk menghilangkan penanganan
bahaya manual;
2. Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem (misalnya,
menurunkan kekuatan, ampere, tekanan, suhu, dll);
3. Kontrol teknik / Perancangan – menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan, interlock,
dll .;
4. Kontrol administratif – tanda-tanda keselamatan, daerah berbahaya tanda, tanda-tanda
foto-luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki, peringatan sirene / lampu, alarm,
prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses, sistem yang aman, penandaan,
dan izin kerja, dll .;
5. Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung
wajah, respirator, dan sarung tangan.
HIRARKI PENGENDALIAN
Uraian Likelih Conseq Risk
NO What IF Answer Adminitrat
Kerja ood uence Rating Eliminasi Subtitusi Rekayasa APD
if
Pembuatan Pembuatan Pekerja/s
tempat safety sign upir
khusus tentang loader
Agregat terlempar? Terkena Pekerja B 2 H agregat bahaya Menggun
dengan agregat akan
dibarier/dike Helm
rangkeng standard
Pembuatan Membuat Pekerja
tempat safety sign menggun
khusus agar akan
Pekerja
Agregat berserakan? C 2 M agregat pekerja sepatu
tersandung/terjatuh
dengan berhati-hati safety
Persiapan dibarier/kera berjalan (anti slip)
1.
Bahan ngkeng
Perataan Membuat Pekerja
tanah safety sign menggun
agar akan
Pembuatan pekerja sepatu
Permukaan tanah Pekerja
C 2 M jalan khusus berhati-hati safety
tidak rata? tersandung/terjatuh
pekerja berjalan (anti slip)

Membuat Membuat Pekerja


Debu filler terhirup
A 1 H sistem safety sign Menggun
pekerja
exhaust atau tentang akan
penangkap bahaya masker
debu di debu filler standard
tempat
persiapan
bahan filler
Debu fiiler Membuat Membuat Pekerja
berterbangan sistem safety sign Menggun
tertiup angin? exhaust atau tentang akan kaca
Debu masuk ke mata penangkap bahaya mata
A 1 H
pekerja debu di debu filler safety/saf
tempat ety
persiapan googles
bahan filler
Menghila Menggant Pembuatan Pekerja
ngkan i drum safety sign menggun
drum aspal berhati-hati akan
Drum aspal Pekerja dapat aspal menjadi tumpahan sepatu
D 3 M
Bocor/tumpah? tergelincir dan jatuh tanki aspal safety
satuan (anti slip)
semua
aspal
Menghila Menggant Pembuatan Pembuatan Pekerja
ngkan i drum tempat safety sign menggun
drum aspal khusus/kera berhati-hati akan
Drum aspal jatuh Drum dapat mengenai aspal menjadi ngkeng drum drum yang sepatu
D 3 M
dan menggelinding? pekerja tanki aspal menggelind safety
satuan ing. (anti slip)
semua
aspal
Penambahan Training Pekerja
barrier pada memakai
penutup pekerja/so safety
Agregat terlempar
Terkena pekerja B 2 H pada cold bin pir loade hemet
dari cold bin?
saat agregat yang
sudah standard
dimasukan
Menggant Maintenance Pengukura
i pada mesin n getaran
truck/loa truck loader
der yang Pengencanga Rotasi
Getaran pada
Risiko penyakit kepada sudah n baut pada pekerja/
truck/loader B 3 H
pekerja usang truck/loader Shift kerja
Pemisaha melebihi NAB? Membuat mengurang
n peredam i pajanan
2.
agregat/c dibangku getaran
old Bin sopir
Menggant Maintenance Pengukura Pekerja
i pada mesin n enggunak
truck/loa truck/loader kebisingan an ear
der yang plug
sudah Rotasi standard
Suara mesin truck Risiko pendengaran usang pekerja/
B 3 H Shift kerja
melebihi NAB? supir truck
mengurang
i pajanan
kebisingan
Pembuatan Training Menggu
jalan khusus supir/oper nakan
truck/loade ator APD
r yang Helm,
dikerangke Pelatihan shoes,ve
Menabrak pekerja lain D 4 H ng manajeme st dll.
n stress
pada supir

Rotasi
Sopir Loader/truck pekerja
tidak konsentrasi? Pembuatan Training Pekerja
jalan khusus supir/oper Menggu
truck/loade ator nakan
r yang APD
dikerangke Pelatihan Helm,
Menabrak Mesin Cold
D 3 M ng manajeme shoes,ve
bin
n stress st dll.
pada supir

Rotasi
pekerja
Membuat Membuat Pekerja
sistem safety sign Menggun
Abu agregat
Debu terhirup pekerja exhaust atau tentang akan
beterbangan tertiup A 1 H
penangkap bahaya masker
angin? debu di debu filler standard
tempat
persiapan
bahan filler
Membuat Membuat Pekerja
sistem safety sign Menggun
exhaust atau tentang akan kaca
Debu masuk/mengenai penangkap bahaya mata
A 1 H
mata pekerja debu di debu filler safety/saf
tempat ety
persiapan googles
bahan filler
Pembuatan Training Pekerja
jalan khusus supir/oper Menggun
truck/loade ator akan kaca
r yang mata
safety/saf
dikerangke Pembuata
ety
Agregat jatuh dari Menimpa pekerja ng n
D 4 H googles
loader? didekatnya tanda/tab
Pembuatan el safety
jalan khusus Working
pekerja Load
ditruck/lo
ader
Perbaikan/ Training Pekerja
Perataan supir/oper Menggun
Loader terbalik dan tanah ator akan kaca
Permukaan jalan
mecelakai supir dan D 4 H mata
tidak rata?
pekerja didekatnya safety/saf
ety
googles
Training Pekerja
supir/oper Menggun
ator akan kaca
mata
safety/saf
Sosialissi
ety
dan
Loader terbalik dan googles
Loader kelebihan Pembuata
mecelakai supir dan E 4 H
muatan? n
pekerja didekatnya
tanda/tab
el safety
Working
Load
ditruck/lo
ader
Pembuatan Pembuatan Pekerja/s
kerangkeng safety sign upir
/barrier tentang loader
pada bahaya Menggun
Agregat terlempat Terkena pekerja agregat. akan
B 2 H seluruh
Pengering dari belkonveyor? didekatnya Helm
konveyer.
an Isolasi standard
3.
agregat/dr tempat/sek
yer itar
konveyor
Maintenance Pengukura Pekerja
Suara mesin Dryer Risiko pendengaran pada mesin n enggunak
B 3 H
melebihi NAB? supir truck dryer kebisingan an ear
Rotasi plug
pekerja/ standard
Shift kerja
mengurang
i pajanan
kebisingan

Pembuatan Pembuatan
kerangkeng safety sign
/barrier tentang
pada bahaya
Menyentuh benda benda
Tangan/kaki bisa seluruh
berputar pada C 4 E berputa
terpotong/tergiling benda yang
belkonveyor?
berputar Isolasi
konveyer. tempat/sek
itar
konveyor
Membuat Membuat Pekerja
sistem safety sign Menggun
exhaust atau tentang akan
Debu teerhirup pekerja penangkap bahaya masker
A 1 H
didekatnya debu di debu filler standard
Abu/debu agregat tempat
tertiup angin? persiapan
bahan filler
Membuat Membuat Pekerja
Debu masuk/mengenai
sistem safety sign Menggun
mata pekerja A 1 H
exhaust atau tentang akan kaca
didekatnya penangkap bahaya mata
debu di abu/ddebu safety/saf
tempat agregat ety
persiapan googles
bahan filler
Menggan Pengecekan Pemberhe
ti Tabung dan ntian
yang Maintananc proses jika
bocor e tabung berbahaya
dengan dryer
Semburan api
yang Pelatihan
Tabung dryer bocor? mengenai pekerja E 5 H
baru operator
didekatnya
control

Isolasi
tempat/se
kita dryer
Menggan Pengecekan Pemberhe
ti selang dan ntian
yang Maintananc proses jika
bocor e selang berbahaya
Selang bahan bakar Semburan api
E 5 H dengan bahan
bocor? menyambar pekerja
yang bakar Pelatihan
baru operator
control
Isolasi
tempat/se
kita dryer
Menggan Pengecekan Pemberhe
ti selang dan ntian
yang Maintananc proses jika
bocor e selang berbahaya
dengan bahan
yang bakar Pelatihan
Unit dryer meledak E 5 H baru operator
control
mesin

Isolasi
tempat/se
kita dryer
Pembuatan Pembuata
kerangkeng n safety
pada benda sign
yang tempat
Menyentuh/terkena berputar di terisolasi
Pekerja tergiling mesin
unit dryer yang E 5 H unit dryer
dryer
berputar? Isolasi
tempat/se
kita dryer
Menggan Pembuatan Pemberhe
ti mesin deterctor ntian
dryer control proses jika
yang tekanan berbahaya
manual panas
Kelebihan tekanan
Mesin dryer meledak E 5 H menjadi automatis Pelatihan
panas
yang pada mesin operator
automati control
s Maintananc mesin
e mesin
dryer
Menggan Pembuatan Pemberhe
ti mesin alarm/contr ntian
dryer ol waktu proses jika
yang automatis berbahaya
Terlalu lama
Mesin dryer terlalu manual pada mesin
mengeringkan/dryin E 5 H
panas dan meledak. menjadi dryer Pelatihan
g agregat
yang operator
automati Maintananc control
s e mesin mesin
dryer
Menggan Maintananc Pelatihan Pekerja
ti mesin e mesin operator memakai
Pengumpu Mesin Pengumpul yag dryer control masker
4. Polusi udara C 1 L
lan debu debu rusak/error? rusak/us mesin yang
ang standard
dengan
yang
baru
Menggan Maintananc Pelatihan Pekerja
ti mesin e mesin operator memakai
yag dryer control masker
Pekerja menghirup rusak/us mesin yang
C 2 M
debu sisa ang standard
dengan
yang
baru
Menggan Maintananc Pelatihan Pekerja
ti mesin e mesin operator memakai
yag dryer control masker
Pekerja menghirup rusak/us mesin yang
C 2 M
jelaga ang standard
dengan
yang
baru
Menggan Maintananc Pelatihan Pekerja
ti mesin e mesin operator memakai
yag dryer control safety
Debu mengenai/masuk rusak/us mesin googles
C 2 M
ke mata pekerja ang yang
dengan standard
yang
baru
Maintenance Pengukura
pada mesin n getaran
hot screen
Rotasi
Pengencanga pekerja/
n baut pada Shift kerja
Pekerja/operator
Vibrator saringan mesin hot mengurang
control terpajan B 2 H
melewati NAB? screen i pajanan
getaran getaran
Membuat
bantalan
peredam
didekat
Pemisaha mesin
n agregat Maintenance Pengukura Pekerja
5.
pada hot pada mesin n enggunak
screen hot screen kebisingan an ear
plug yang
Suara mesin Hot Rotasi standard
Risiko pendengaran
screen melebihi B 3 H pekerja/
supir truck
NAB? Shift kerja
mengurang
i pajanan
kebisingan

Pembuatan Pembuata Pekerja


Agregat panas kerangkeng n safety sekitar
terlempar dari Terkena pekerja C 3 H atau sign elevator
elevator? penutup tentang Menggun
akan
pada setiap bahaya Helm
perjalanan lemparan standard
elevator agregat

Isolasi
tempat
sekitar
elevator
Pembuatan Isolasi Pekerja
alat tempat sekitar
detector sekitar elevator
Elevator kelebihan Agregat jatuh menimpa muatan elevator Menggun
E 4 H akan
muatan agregat? pekerja didekatnya automatis
Helm
Pelatihan
standard
operator
control
Pembuatan Pelatihan/
kerangkeng sosialisasi
atau pekerja
penutup
Pekerja masuk kedalam
Pekerja tidak pada setiap Pelatihan
mesin elevator dan D 5 E
konsentrasi? perjalanan manajeme
tergiling
elevator n stress

Isolasi
tempat
sekitar
elevator

Menggan Pengecekan Pemberhe Pekerja


ti Hot dan ntian menggun
binn Maintananc proses jika akan
yang e hot bin berbahaya masker
bocor yang
Uap panas agregat dengan Pelatihan standard
Hotbin bocor? keluar dan terhirup E 5 H yang operator
pekerja baru control

Isolasi
tempat/se
6. Hot Bin kita hot
bin
Menggan Pembuatan Isolasi Pekerja
ti mesin penutup tempat/se disekitr
hotbin pipa/kerang kita hot menggun
yang keng bin kan helm
Sisa agregat panas
Terkena pekerja manual yang
pada saluran pipa E 5 H
disekitarnya menjadi standard
terlempar?(manual)
mesin
yang
automati
s
Menggan Pembuatan Pelatihan
ti alat alat manajeme
timbang kalibrasi n stress
an automatis pada
manual pekerja
Lupa mengkalibrasi Pekerja stress akibat dengan
C 2 M
alat? timbangan tidak akurat alat
timbang
Penimban an yang
7.
gan automati
s
kalibrasi
Menggan Maintananc Pelatihan
ti alat e pada manajeme
timbang aplikasi dan n stress
Mesin error? Pekerja Stress D 2 L
an yang mesin pada
rusak/us pekerja
ang
Menggan Memperbai Pembuata Pekerja
ti tanki ki tanki n safety menggun
yang aspal yang sign akan
bocor bocor tentang safety
Pekerja
8. Mixing Tanki aspal bocor? E 3 M kebocaran shoes
terjatuh/tergelincir
Maintananc aspal yang anti
e tanki slip
aspal Isoalasi
tempat
sekita
tanki aspal
Menggan Membuat Pemberhe
ti mesin alat ntian
mixer pendeteksi proses jika
yang tekanan berbahaya
manual panas yang
menjadi automatis. Pelatihan
Tekanan Panas
Tangki mixer meledak E 5 H yang operator
terlalu tinggi?
automati Pengecekan control
s dan
Maintananc Isolasi
e Mesin tempat/se
Mixer kita mesin
mixer
Menggan Pengecekan Pemberhe
ti mesin dan ntian
mixer Maintananc proses jika
yang e Mesin berbahaya
manual Mixer
Terlalu lama
menjadi Pelatihan
mencampur Tanki Mixer meledak E 5 H
yang Pembuatan operator
material?
automati alarm/contr control
s ol waktu
automatis Isolasi
pada mesin tempat/se
mixer
kita mesin
mixer

Maintananc Isolasi
e apliaksi tempat
dan mesin penampun
mixer agan aspal
Bahan aspal campuran
Pintu Bukaan error? E 4 H khusus hotmix
keluar terkena pekerja
pintu
bukaan Pelatihan
operator
control
Maintananc Isolasi
e apliaksi tempat
dan mesin penampun
mixer agan aspal
Sistem mesin Error? Tanki mixer meledak E 5 H khusus hotmix
pintu
bukaan Pelatihan
operator
control
Maintenance Pengukura Pekerja
pada mesin n enggunak
hot screen kebisingan an ear
Suara mesin mixer Risiko pendengaran
B 3 H plug yang
melebihi NAB? supir truck
Rotasi standard
pekerja/
Shift kerja
mengurang
i pajanan
kebisingan

Pembuatan Safety sign Pekerja


penutup tentang menggua
sampai cipratan n
Aspal panas
Aspal panas Terkena kabin aspal pakaian
terlempar pada saat
pekerja/sopir C 3 H pugmill panas lengan
pintu bukaan
didekatnya panjnag
terbuka?
anti
panas/ba
kar
Pembuatan Pembutan Pekerja
mesin safety sign menggun
Uap panas aspal Pekerja menghirup uap exhaust tentang akan
C 2 M
tertiup angin ? panas aspal atau bahaya masker
penyedot uap aspal yang
uap. standard
Pembuatan Pembuatan Pekerja/s
penutup safety sign upir
Aspal hot mix panas pugmill tentang loader
Terkena pekerja/sopir
terlempar dari C 2 M bahaya Menggun
didekatnya
9. Pugmill pugmill? agregat akan
Helm
standard
Uap panas aspal Pekerja menghirup uap Pembuatan Pembutan Pekerja
C 2 M
tertiup angin ? panas aspal mesin safety sign menggun
exhaust tentang akan
atau bahaya masker
penyedot uap aspal yang
uap. standard
Pembuatan Training Pekerja
jalan khusus supir truck Menggu
truck yang Pelatihan nakan
dikerangke manajeme APD
ng n stress Helm,
Supir truck tidak Menabrak pekerja
D 5 E pada supir shoes,ve
konsentrasi? didekatnya
Pembuatan st dll.
jlan khusus Rotasi
pekerjan pekerja
yang jalan

Pembuatan Training Pekerja


pugmill sopir truck Menggu
yang nakan
permanen APD
menempel Helm,
Pugmill terjatuh dari Menimpa pekerja
E 5 H pada truck shoes,ve
truck? didekatnya
st dll.
Pembuatan
kerangkeng
pada sisi
truck
menahan
pugmill
Menggant Maintenance Pengukura
i truck pada mesin n getaran
yang truck loader
sudah Rotasi
usang Pengencanga pekerja/
n baut pada Shift kerja
Getaran mesin Penyakit terhadap
B 3 H truck/loader mengurang
truck? pekerja
i pajanan
Membuat getaran
bantalan
peredam
dibangku
sopir

Anda mungkin juga menyukai