Anda di halaman 1dari 3

SOP Pemancangan Sheet Pile

PEKERJAAN SHEET PILE DAN BETON


1.
Pekerjaan Pengadaan turap beton/Sheet Pile FRC-325 A 1000
a.
Pekerjaan turap beton FRC-320 A 1000 dengan spesifikasi Teknis Mutu Beton
K500, kubus umur 28 Hari, semen tipe I, Desain prestressed.
b. Dipasang sesuai dengan gambar rencana dengan menggunakan alat berat
hammer.
c.
Sebelum memulai pemancangan jenis matrial tersebut harus mendapat
persetujuan direksi teknis.
d. Elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera dalam gambar.

2.3.1.7 Penulangan

Baja tulangan harus memenuhi persyaratan Perhitungan Struktur Beton


Bertulang disesuaikan dengan SKSNI T-15-1991-03.
Besi <12 mm, dipakai besi beton U 22 tegangan karakteristik 22000 Kg/m2 dan
besi >12 mm dipakai U 32.
Kontraktor harus dapat memberi sertifikat dari pabrik besi beton yang
menyatakan bahwa kekuatan besi-besi tersebut sesuai dengan spesifikasi. Setiap
pengiriman besi beton harus dapat diambil minimal 3 (tiga) sample untuk
dilakukan test tatik dilaboratorium resmi atas perintah direksi lapangan, untuk
setiap jenis mutu baja 3 (tiga) sample.
Tulangan harus bersih dari kotoran-kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain
segera sebelum disetujui untuk pengecoran beton.
Penyambungan/pemotongan, pembengkokan dan pemasangan harus sesuai
dengan persyaratan dalam Perhitungan Struktur Beton Bertulang Indonesia
disesuaikan dengan SKSNI-15-1991-03.
Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut :
- beton tanpa cetakan, kontak langsung dengan tanah = 50 mm
- beton dengan cetakan, kontak langsung dengan tanah = 50 mm
- balok, kolom tidak kontak langsung dengan tanah = 30 mm
- Plat, dinding tidak kontak langsung dengan tanah = 25 mm

2.3.1.8.Bekesting (Cetakan Beton)


Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang dari hasil beton yang
diinginkan oleh pihak perncana. Bahan bekesting dipakai kayu kelas II yang cukup
kering dan keras. Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang
sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal
5.1. SK SNI T-15.1919.03.

2.3.2 Pedoman Pelaksanaan


Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03. Pemborong wajib melaporkan secara
tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi
dan gambar arsitektur. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang
sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton
harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1919.03.
2.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama
pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan.
Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papanpapan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat
dicabut pada saat beton dicor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka
tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian
pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan
dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan.
Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian
yang lebih tinggi dari 1,5 m.
2.3.5 Sambungan Beton (Constructin Joint)
Permukaan sambungan beton harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas
seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat dengan
menyemprot air pada permukaan beton selama 2 4 jam sejak beton dituang.
Sambungan beton harus diusahakan semaksimal mungkin berbentuk garis tegak atau
horizontal. Bila sambungan beton tegak diperlukan, tulangan harus menonjol
sedemikian rupa sehingga didapatkan struktur yang monolit. Sedapat mungkin
dihindarkan sambungan beton horizontal, walaupun ada prosedurnya. Sambungan
beton harus disetujui oleh direksi.
2.3.6. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling
sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai
berikut :

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.


Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton,
dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera
atas resiko pemborong.

Anda mungkin juga menyukai