Anda di halaman 1dari 7

KELUARGA YUSUF, YANG PENUH

PENYELEWENGAN
”Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab
itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilainya demikian” (2 Korintus 5:16,17).

Dari 14 orang yang memiliki nama Yusuf, di dalam Alkitab, saya menyukai Yusuf yang
menghabiskan waktunya di negri Mesir, yang sering menerima mimpi dari surga. Saat ini kita
akan mempelajari kehidupan Yusuf, yang dapat mempertahankan identitasnya sebagai anak
Tuhan yang benar, meskipun dia dilahirkan, dibesarkan dan hidup di tengah-tengah keluarganya
yang penuh gangguan dan penyelewengan.

Saudara, kitab Kejadian pada dasarnya berfokus kepada 7 orang benar yang masing-
masing mereka adalah merupakan gambaran dari Yesus.
 ADAM – melambangkan kepemimpinan dan penguasaan Yesus atas segalanya yang
ada di alam semesta ini.

 HABEL – melambangkan kematian Yesus yang tidak berdosa.

 NUH - melambangkan Yesus yang mempersiapkan tempat perlindungan bagi kita


manusia.

 ABRAHAM – menyatakan besarnya iman Yesus terhadap Allah Bapa.


 YAKUB – menunjukkan Yesus sebagai Gembala yang besar.

 YUSUF – menggambarkan hidup Yesus yang benar dan tidak bernoda.

25% dari kitab Kejadian membicarakan mengenai Yusuf! Hal ini merupakan sesuatu
yang mengherankan! Mengapa begitu banyak dari bagian kitab Kejadian diperuntukkan bagi
Yusuf? Saudara, bisa jadi oleh karena Yusuf sangat cocok sekali melambangkan Yesus. Apakah
masing-masing kita tahu bahwa sedikitnya ada hampir 100 persamaan antara Yesus dan Yusuf!
Yusuf adalah merupakan seorang muda yang sangat luar biasa, 17 tahun. Saudara, Yusuf seorang
muda yang istimewa ini berbeda dengan orang-orang muda yang sering sekali jatuh ke dalam
dosa. Yusuf, dalam usianya yang sangat muda tidak pernah jatuh dan berdosa.

Saudara yang kekasih, Allah kita yang mengherankan itu selalu menepati janjiNya.
Dalam Kejadian 12:2, Allah berjanji untuk menjadikan Abraham yang belum memiliki anak
pada saat berusia 75 tahun itu untuk menjadi bangsa yang besar. 25 tahun kemudian, akhirnya
Abraham mendapat anak yang kemudian diberi nama Isak. Dan 215 tahun setelah janji kepada
Abraham itu disampaikan Tuhan, keturunan Abraham masih 70 orang saja (Lihat Kejadian
46:27). Jumlah 70 ini bukanlah merupakan jumlah yang cukup banyak untuk menggenapi janji
Allah yang telah diberikanNya kepada Abraham untuk menjadi bangsa yang besar. Bahkan
sebenarnya lingkaran keluarga yang kecil ini hampir saja menjadi spesis yang langka.

Saudara, sampai 215 tahun lamanya nampaknya seakan-akan Tuhan Allah tidak akan
menepati janjiNya itu. Saudara, pernahkah saudara merasakan seolah-olah Allah itu tidak
akan menepati janjiNya kepada saudara? Kadang-kadang kita berdoa dan berdoa tetapi tidak ada
hasilnya. Tapi saudara, Allah punya rencana yang tidak kita mengerti. Allah selalu menepati
janjiNya. Masa depan saudara akan aman di tanganNya.

Selama 215 tahun bangsa Israel hanyalah merupakan satu kawanan yang kecil persis
seperti orang-orang Bedouin di tengah-tengah padang pasir. Mereka tidak cukup kuat untuk
mengalahkan para penduduk Palestina, orang-orang Palestina tidak begitu menghiraukan
keberadaaan Israel yang kecil itu. Mereka itu bahkan tidak termasuk hitungan diantara bangsa-
bangsa yang ada di Palestina. Kelaparan dan kesulitan selalu saja menipa mereka. Tetapi
saudara, Tuhan punya rencana. Lebih kurang 250 tahun, sejak dari menyeberangi sungai Yordan
dan masuknya bangsa Israel ke tanah perjanjian, Allah menggerakkan sejarah demikian rupa
sehingga orang-orang Israel diterima di tanah perjanjian itu. Allah mengizinkan kelaparan dan
paceklik yang hebat terjadi yang akan mengakibatkan orang-orang yang jahat di tanah perjanjian
itu menjadi menderita. Ingat mengenai bahaya kelaparan yang didapatkan Firaun dalam
mimpinnya yang kemudian arti mimpi itu diterangkan oleh Yusuf bahwa akan terjadi 7 tahun
kelaparan? Allah mengizinkan hal itu terjadi. Semuanya itu ada di dalam perencanaan Allah.
Allah membiarkan kelaparan ini terjadi agar umat Allah dapat memasuki Mesir tanpa mengalami
kesulitan.

Allah menggerakan rombongan umatNya yang kecil itu memasuki Mesir. Dan di sana
orang-orang ini punya banyak makanan untuk dimakan , dan akhirnya merekapun mereka mulai
bertambah banyak jumlahnya. Sementara mereka berada di Mesir mereka berkembang dengan
bertambah banyak. Keluaran 1:7 ”Orang-orang Israel beranak cucu dan tidak terbilang
jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu
dipenuhi mereka”.

Seteleh mereka berada di Mesir 215 tahun lamanya merekapun pergi dari sana. Pada saat
mereka keluar dari Mesir, ada lebih kurang 2 juta orang Israel (Alkitab mencatat bahwa laki-laki
dewasa ada 600 ribu orang).

Mendahului krisis yang akan terjadi, Allah telah mengirimkan seorang pria beserta
dengan rombongan yang kecil untuk mempersiapkan kedatangan umat Israel di tanah asing itu
yakni negri Mesir. Pria yang diutus oleh Tuhan itu tidak lain adalah Yusuf! Tetapi bahkan
sebelum Allah mengutus Yusuf turun ke Mesir, Allah telah terlebih dahulu mempermudah jalan
bagi Yusuf untuk ke Mesir. Dapatkan saudara melihat betapa Allah itu telah bekerja dengan
begitu teratur? Saudara bisa melihat bahwa orang Mesir membenci orang Ibrani.

Saudara, kemudian Allah harus melakukan suatu hal lagi. Dia mengizinkan perang terjadi
di bagian Mesir Utara. Kemudian seorang Firaun yang bukan berasal dari orang Mesir
memerintah Mesir, tempat dimana Allah akan mengirimkan Israel. Saudara, Allah
mengendalikan sejarah. Allah mengizinkan dynasti Hyksos yang berasal dari Asia memerintah
Mesir. Firaun yang bukan berasal dari etnis Mesir ini lebih mudah menerima orang-orang Ibrani.
Yusuf pun kemudian diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir.

Tentu saja Yusuf tidak mengetahui tentang maksud Allah yang besar dari dirinya. Yang
dapat dilihat oleh Yusuf hanyalah kehidupan yang jahat dari saudara-saudaranya, pamannya
yang nakal dan keluarganya yang tidak bahagia. Roh kudus memilih untuk tidak memotong
ranting-ranting dari keluarga Yusuf yang dialami oleh Yusuf dan kita memiliki pengharapan.

Saudara, jika saudara hidup di lingkungan keluarga yang penuh dengan kejahatan dan
penyelewengan, ingatlah masih ada harapan. Gen (sifat pembawa keturunan) bukanlah
merupakan malapetaka yang membuat saudara menjadi gagal.

Sebagai seorang kecil Yusuf selalu ditempatkan di atas onta mereka bila dalam
perjalanan. Yusuf tidak bisa melupakan begitu saja kepanikan keluarganya saat mendengar
bahwa pamannya Esau, saudara kembar ayahnya sedang mengejar mererka dengan 400 hamba-
hamba yang kuat. Yusuf akan selalu mengingat bagaimana ayahnya Yakub pada kekesokan
paginya apabila ayahnya Yakub keluar dari perkemahan dengan kaki yang timpang, tetapi
dengan wajah yang penuh kedamaian dan sukacita. Dari sejak itu Yusuf menyaksikan bahwa
ayahnya Yakub adalah merupakan seorang yang baru.

Sebenarnya Yusuf adalah orang yang tidak masuk hitungan. Dia datang dari keluarga
yang penuh dengan penyelewengan dan gangguan. Dia dibesarkan oleh ibu tirinya, dan dua
orang selir ayahnya, tak satupun diantara tiga wanita yang begitu mengasihinya seperti Rachel
mengasihinya.

Penyelewengan, kesalahan dan kejahatan berakar dalam pada keluarga Yusuf sejak hari
pertama rumah tangga ayahnya. Yakub sangat mengasihi Rachel, tetapi kakaknya yang Lea
masih belum menikah, jadi Laban, paman Yusuf menggantikan Rachel dengan Lea pada
pernikahan Yakub pada malam itu. Yakub tidak menyadari apa yang telah terjadi sampai
keesokan paginya. Yakub telah bekerja selama 7 tahun untuk dapat menikah dengan Rachel pada
malam itu, tapi malam itu dia ditipu. Akhirnya dia harus habiskan waktu 7 tahun lagi bekerja
untuk mendapatkan Rachel yang dikasihinya. Saudara, sebenarnya Yakub sedang memanen
pekerjaan penipuan yang telah dilakukannya. Galatia 6:7 menuliskan, ”... apa yang ditabur orang,
itu akan dituainya”.

Saudara, rumah tangga Yakub sangat buruk. Rachel adalah merupakan istri yang paling
disukai Yakub. Sementara Lea tidak begitu dicintai. Tetapi hanya Lealah yang sejauh ini dapat
melahirkan anak bagi Yakub. (Kejadian 29:31) Setelah Yakub mendapatkan 4 anak dari Lea,
maka Rachelpun memberikan budaknya kepada Yakub dan dari sana Yakub mendapatkan 2
orang anak. Lea tidak mau kalah, dia juga memberikan budaknya kepada Yakub dan dari budak
Lea, Yakub mendapatkan 2 orang anak. Bisakah saudara bayangkan 4 wanita dalam satu kemah?
Sungguh merupakan keadaan yang buruk!

Coba kita selidiki apa yang dialami Yakub dalam rumah tanganya:
 Laban mengubah upah Yakub hingga 10 kali.
 Rachel mencuri patung (ilah) ayahnya.

 Saudara perempuan Yusuf diperkosa oleh orang kafir

 Saudara-saudara Yusuf menipu pria-pria yang ada di kota itu dan kemudian
membunuh mereka semua.

 Dan kemudian Yehuda berbuat dosa (berzinah) dengan menantunya Tamar.

Saudara, daftar amoral yang terdapat dalam keluarga Yakub ini dapat ditambahkan lebih
banyak lagi. Namunpun demikian Allah memilih seorang yang berasal dari keluarga yang penuh
dengan dosa dan penyelewengan ini untuk membebaskan umatNya pada saat itu.

Tahukah saudara bahwa saya menghargai Yusuf. Ada banyak sebab mengapa saya sangat
mengagumi dan menghargainya. Salah satu sebabnya ialah: ”DIA MEMUTUSKAN
LINGKARAN”. Pernahkah saudara perhatikan bahwa apabila seorang orang tua disakiti pada
masa kecilnya maka kemungkinan besar dia akan menyakiti anak-anaknya, kemudian anak-
anaknya itu akan menyakiti anak-anaknya lagi. Itulah lingkaran yang berlangsung teru-menerus
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Yakub meneruskan lingkaran penyelewengan dan
kesalahan di rumah tangganya. Keluarga Yakub punya banyak penyelewengan dan gangguan
dan tak seorangpun yang sanggup untuk menghentikannya. Kejadian 37:3, Yakub sangat
menyayangi Yusuf melebihi saudara-saudaranya yang lain. Dengan tidak bijaksana dia (Yakub)
memperlihatkan favoritisme. Mengapa terjadi? Oleh karena bertahun-tahun yang lalu Yakub
juga adalah merupakan seorang anak yang favorit bagi ibunya Ribka. Benarlah kata pepatah
”Like father like son”. Yakub menuai kesalahan orangtuanya. Tapi saudara, Yusuf memutuskan
lingkaran ini. Saudara, Yesus dapat menolong saudara untuk menolong dan menghancurkan serta
memutuskan lingkaran dosa dan kejahatan kepada keinginanNya yang indah.

Yakub dan Ribka memanipulasi Esau dengan menukarkan hak kesulungan dengan
semangkuk kacang merah. Esau tertipu. Kemudian Yakub harus melarikan diri sepanjang
hidupnya dengan hanya membawa pakaian yang dipakai. Yusuf tidak pernah lagi melihat
orangtuanya hidup. Yakub juga mengalami suatu pengalaman yang disebut sebagai kepicikan
Yakub. Tetapi saudara, pada malam yang gelap itu akhirnya Yakub bertemu dengan Allah,
setelah bergumul cukup lama akhirnya Yakub mneyerahkan hatinya kepada Allah. Malam itu
Yakub berjanji untuk melayani Allah selama hidupnya. Malam itu secara total Yakub menjadi
orang yang beriman kepada Allah. Yakub selamat. Yakub bertemu dengan Allah dan sejak itu ia
melayani Allah sepanjang hidupnya.

Saudara, diantara anak-anak Yakub, hanya Yusuflah yang benar-benar seorang anak yang
baik, sementara saudara-saudaranya dan anak-anak dari selir bapaknya adalah jahat. Mereka itu
adalah merupakan suatu geng. Malah dua antara mereka adalah pembunuh. Untuk beberapa
generasi keluarga Yakub ini memiliki reputasi yang jelek. Ketidaksetiaan, perzinahan, berdusta,
memiliki ilah lain, menipu, melakukan dosa-dosa sex, hubungan sex antara saudara, saudara bisa
menyebutkan beberapa lagi kejahatan dari keluarga ini. Kemungkinan satu-satunya hukum yang
mereka langgar adalah hukum hari Sabat.

Keluarga Yusuf bukanlah merupakan keluarga yang baik. Namunpun demikian Allah
telah memiliki Yusuf dari antara anggota keluarga yang berantakan ini untuk menyelamatkan
umat-umatNya. Dari keluarga yang jahat ini muncul 12 pria yang namanya akan dicatat dalam
pintu gerbang Yerusalem yang baru. Saudara, apakah saudara sadari bahwa orang-orang ini
adalah merupakan yang telah berbalik dalam hidupnya?

Saudara, saya juga percaya bahwa Allah saat ini juga sanggup untuk menjadikan keluarga
dan rumah tangga yang jauh dari ideal dan kemudian menjadikan rumah tangga itu menjadi
berkat yang besar. Allah dapat mengobah keluargamu bilamana keluarga anda tidak berfungsi
dengan baik. Yakub mengawali dirinya sebagai seorang ayah yang tidak sempurna, tetapi
kemudian ia bertobat dan membawa keluarganya sesuai dengan rencana Allah.
Saudara, Allah mau kita agar melakukan hal-hal sbb:

1. Allah mau agar kita bangkit dan meninggalkan kejahatan kita, Dia akan memberikan
kekuatan kepada kita untuk melakukan hal ini. Bukanlah merupakan kehendak Allah agar
kita tetap melakukan gaya hidup kita yang jahat yang kita warisi. Jika saudara memiliki
seorang ayah yang pemabuk, anda tidak harus menjadi seorang yang pemabuk. Saudara
bisa menghancurkan lingkaran itu sama seperti Yusuf dengan cara menyerahkan hidupmu
pada Yesus. Saudara dapat menjadi orang yang berbeda. Filipi 4:13, ”Segala sesuatu dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.

2. Allah dapat mengubah engkau, disamping masa lalumu. Yusuf punya banyak alasan untuk
meneruskan lingkaran kebobrokan rumah tangganya. Contoh sehari-hari yang dilihatnya di
rumahnya hanyalah kejahatan belaka. Dia telah terlatih untuk melakukan kesalahan. Tetapi
Yusuf dapat bangkit dari kesalahan itu dengan cara memberi dirinya bagi Kristus.

Disamping bahwa Yusuf merupakan seorang yang memiliki tabiat seperti Yesus diantara
tokoh-tokoh Alkitab. Kita juga memerlukan cerita mengenai Yusuf ini untuk melihat bagaimana
Allah dapat mengubah Yusuf, Allah dapat mengubah saya.

Saya yakin benar bahwa Yusuf pada masa mudanya, telah mengikuti jejak ayahnya Yakub
untuk menerima Yesus sehingga kepada Yusuf Alllah telah memberikan hati yang baru dan dia
menjadi ciptaan yang baru. Saudara-saudaraku, (khususnya orang muda), sama seperti Yusuf,
jika saudara memberikan hati saudara kepada Yesus, maka Dia akan menerima anda, tidak
masalah dengan apa yang telah anda lakukan pada masa lalu. Allah tidak mengingat-ingat masa
lalu kita masing-masing, justru apabila kita datang kepadaNya sekarang ini dalam keadaan kita
yang seperti ini, maka Dia akan mengubah hidup kita melalui kasihNya yang ajaib itu. Saudara,
memang Yusuf tidak memiliki kejahatan ditengah-tengah keluarganya yang penuh dengan
kejahatan, dia tidak seperti saudara-saudaranya. Yusuf sangat berbeda dari mereka semua. Yusuf
adalah manusia baru, sebab dia telah menerima Allah sebagai Bapanya.

Menurut catatan Alkitab, biasanya dosa-dosa orang tua akan dibalaskan sampai tiga
turunan (Baca Keluaran 34:7), tetapi saudara Yusuf memutuskan tradisi ini, Yusuf adalah
merupakan hasil produksi masa lalu tetapi ia dikungkung oleh kejahatan masa lalu orangtuanya
dan keluarganya.

Paulus berkata dalam 1 Korintus 10:11: ”Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman
akhir telah tiba”. Saudaraku, kehidupan Yusuf adalah merupakan contoh bagi saudara dan saya,
hal ini adalah merupakan nasehat bagi kita semua. Pengalaman keluarga Yusuf mengingatkan
bahwa kita dapat berubah.

Jika saudara adalah seorang muda dan hidupmu penuh dengan kekerasan dan kesulitan dan
anda berasa dalam padang belantara dosa, saya mengajak saudara untuk memandang Yesus dan
datang kepadaNya. Serahkanlah akar keberadaanmu yang jauh berada di dalam, kedalam air
kehidupan Kristus, maka saudara akan diobahkan. Saudara akan bertumbuh dan akan
menghasilkan buah.

Saudara-saudaraku, Allah Yusuf masih hidup hingga saat ini dan Dia dapat memberikan
kemenangan kepada saudara, dia akan membuat anda berhasil untuk mengalahkan
kecenderungan-kecenderungan jahat dan masa lalu saudara yang kelam. Bagi kita, para orangtua
nyaris putus asa oleh karena keadaan anak-anak kita yang mungkin jauh dari Tuhan, percayalah
bahwa Allah masih dapat menyelamatkan anak-anak kita. Memang kadang-kadang kita nyaris
putus asa, tetapi yang pasti bahwa Allah kita itu ada dan Dia akan turun tangan untuk menolong
kita. Percayalah kepadaNya.

Saya ingin saudara bisa melihat sesuatu yang sangat khusus mengenai Allah kita. Saudara,
jika saudara lupa akan pelajaran ini, saya ingin saudara menangkap poin penting ini: Bagaimana
Tuhan memandang keluarga Yusuf yang berantakan dan penuh penyelewengan dan kejahatan
itu? Bagaimana Tuhan telah memilih keluarga yang penuh dengan kesalahan itu menjadi
umatNya? Apakah saudara melihat bahwa keluarga Yusuf ini adalah keluarga yang paling buruk,
tetapi Allah tetap memilih mereka? Lihatlah begitu banyaknya kejahatan yang terjadi dalam
rumah tangga ini. Saudara, saya ingin anda mengerti bahwa cara Allah melihat berbeda dengan
cara kita melihat. Bagaimana Allah melihat keluarga Yusuf yang penuh dengan kejahatan ini?
Mari kita baca dalam Bilangan 23:21, ”Tidak ada ditengok kepincangan diantara keturunan
Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran diantara orang Israel”. Dalam Alkitab versi NKJV
disebutkan: ”He has not observed inquity in Jacob, no has he seen wickedness in Israel!”.

Saudara yang kekasih, apakah saudara dapat melihat implikasi atau arti dari ayat Bilangan
23:21 ini? Saudara, bilamana Allah memandang dan melihat keluarga Yakub, apa yang Allah
lihat? Ayat itu berkata, “Dia tidak melihat kesalahan dalam keluarga Yakub”. Allah tidak melihat
keluarga yang penuh kesalahan dan penyelewengan ini. Malah dia lihat adalah adanya potensi
dari keluarga ini. Dia melihat bahwa keluarga ini memiliki potensi untuk menjadi umat Allah.

Saudaraku, betapa ajaibnya Allah kita, Dia tidak melihat dosa dalam keluarga itu. Alkitab
memang tidak mengatakan bahwa keluarga ini tidak berdosa, tetapi bilamana Allah melihat
keluarga Yakub dan keluarga Yusuf ini, maka dosa itu menjadi hilang.
Saudaraku, betapa mengherankan bahwa Allah juga melihat tidak ada dosa dalam diri
saudara. Allah tidak melihat saudara sebagaimana saudara, tetapi Dia melihat bahwa ada potensi
untuk diselamatkan dalam diri saudara dan saya. Dia melihat dalam diri kita masing-masing ada
potensi untuk menjadi umat Allah yang baik, benar dan setia. Bilangan 23:21 tadi mengatakan
bahwa bilamana Allah melihat Israel, “He didn’t see any wickedness in Israel”, (Dia tidak
melihat ada kelemahan dan dosa di Israel)_.

Betapa luar biasanya Allah kita itu. Alkitab mengajarkan bahwa bilamana Allah melihat
saya, Dia tidak melihat bagian luar diri saya, tetapi Dia melihat hati saya. Dia melihat bahwa
saya telah ditutupi oleh darah Anak Domba yang mahal itu. Allah telah menanggungkan segala
kelemahan dan dosa kita kepada Kristus. Mari kita baca dalam Yesaya 53:6.

“Kita sekalian seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, Tetapi Tuhan
telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian”.

Saudaraku, saudara dan saya sepenuhnya selamat hanya oleh karena kebenaran Kristus.
Puji Tuhan untuk semuanya ini. Saudara, kabar baik pada saat ini adalah bahwa di daslam
Kristus kita ini adalah ciptaan baru. Kita telah diampuni. Marilah kita berdoa kepada Tuhan agar
diampuni dan selalu berada pada jalan yang benar. Ingatlah, bahwa Allah melihat di dalam diri
kita masing-masing ada potensi untuk diselamatkan. Akhirnya, marilah kita seperti Yusuf yang
telah berhasil meruntuhkan tradisi penyelewengan dalam rumah tangganya. Kita juga bisa
melakukan hal yang sama jika kita mau meyerahkan diri kita kepada Kristus.

Anda mungkin juga menyukai