Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


Kelompok 1
Pada PT Buana Centra Swakarsa
Bidang K3 Umum, Kelembagaan dan Keahlian K3 dan Penerapan SMK3

Penyelenggara
PT Mandiri Maha Daya
Jakarta, 13-25 November 2023
Angkatan 87

Anggi H
Ketua

Erna Aditya Faisal Chandra Alfin Devi Aris


Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
TOPIK PEMBAHASAN

 Pendahuluan
 Profil Perusahaan
 Temuan dan Analisa
 Penutup
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja. Oleh karenanya, Pelaksanaan K3 harus menjadi bagian integral dari
kegiatan usaha. Selain itu, Penerapan K3 di tempat kerja menjadi prioritas utama
dari pasar nasional dan internasional.
Tujuan dari Praktek kerja Lapangan (PKL) adalah mendapatkan pengetahuan
terkait dunia kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan juga sebagai
prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (Ahli K3
Umum). Kegiatan Training ini dilaksanakan selama 12 hari, termasuk didalamnya
observasi terhadap PT. Buana Centra Swakarsa (BCS Logistics), dalam Hal ini
Kelompok 1 akan melihat penerapan Bidang K3 Kelembagaan dan Keahlian K3
serta Penerapan SMK3.
Maksud dan Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan, dan pemahaman para calon Ahli K3


Umum terkait regulasi K3 berdasarkan Hasil Praktik Kerja Lapangan;
2. Memberikan hasil penilaian dan rekomendasi terkait penerapan K3 di
lingkungan Kerja PT. Buana Centra Swakarsa (BCS Logistics);
3. Memberikan pengalaman bagi calon Ahli K3 Umum dalam melakukan
identifikasi bahaya, kesesuaian terhadap regulasi yang berlaku.
Ruang Lingkup

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini meliputi praktik dalam melakukan


identifikasi, observasi dan analisa penerapan K3 sesuai regulasi di PT.
Buana Centra Swakarsa (BCS Logistics), yang mencakup:
1. Bidang K3 secara umum.
2. Kelembagaan dan Keahlian K3.
3. Penerapan SMK3.
Dasar Hukum
1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 04/Men/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli K3
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 01/Men/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan K3.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.26/Men/2014 Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
SMK3.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.18/Men/XI/2008 Tentang Audit SMK3.
Dasar Hukum
1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 04/Men/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli K3
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 01/Men/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan K3.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.26/Men/2014 Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
SMK3.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.18/Men/XI/2008 Tentang Audit SMK3.
PROFIL DAN KONDISI PERUSAHAAN
Profil Perusahaan

PT. Buana Centra Swakarsa (BCS Logistics) memulai bisnisnya sebagai penyedia
tenaga kerja industri, baja, dan kemasan plastik pada tanggal 17 Januari 1986.
Selama lebih dari 35 tahun BCS Logistics berkembang dan berfokus pada
transportasi, freight forwarding, manajemen gudang, pengemasan industri, dan
angkutan kereta api.
BCS Logistics didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan memiliki
berbagai keunggulan seperti lokasi strategis, lahan luas, jaringan telekomunikasi
terintegrasi dan armada transportasi yang handal. Untuk memperkuat persaingan
di pasar global, BCS Logistics telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015
sebagai International Quality Standard sejak 2016, sertifikasi SMK3 dari Lloyds
tahun 2015, sertifikasi OHSAS 18001:2007 sebagai International Safety Standard
sejak 2013, dan ISO 45001 : 2018 sebagai International Safety Standard sejak
2019.
Visi dan Misi Perusahaan

 Visi:

Menjadi perusahaan logistik yang berdaya saing tinggi, berkelanjutan dan mendunia
serta didukung oleh sumber daya yang unggul.

 Misi :
 Memberikan solusi total dalam layanan logistik.

 Memberikan pelayanan terbaik yang cepat, akurat dan berkualitas.

 Memenuhi kepuasan pelanggan


Kebijakan-kebijakan Perusahaan

Kebijakan Kualitas
 Menerapkan sistem manajemen mutu
 Untuk mematuhi hukum & peraturan yang relevan dengan bisnis
 Melakukan perbaikan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan sebagai kebiasaan kerja
 Untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan pelatihan & pembelajaran

Kebijakan K3
 Kami mengutamakan keselamatan dalam aktivitas sehari-hari
 Kami percaya bahwa kemampuan bisnis yang berkelanjutan dapat dicapai melalui kesadaran
keselamatan dari semua pihak di BCS
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris

H. Embay Mulya Syarief


H. Iyus Suptandar

Dewan Direksi

President Direksi

HM Mardiano

Direktur Operator dan Direktur Administrasi dan Direktur Pengembangan


Sumber Daya Manusia Keuangan Bisnis

Warsita Ciptautama Maskawi Idris Heri Iswahjudi


TEMUAN DAN ANALISA
ANALISA – TEMUAN POSITIF – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN POSITIF – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN POSITIF – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Kelembagaan & Keahlian K3
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Kelembagaan & Keahlian K3
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Kelembagaan & Keahlian K3
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Kelembagaan & Keahlian K3
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Penerapan SMK3
ANALISA – TEMUAN POSITIF – Penerapan SMK3
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – K3 Secara Umum
ANALISA – TEMUAN Negatif – Penerapan SMK3
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di lingkungan PT. BUANA CENTRA
SWAKARSA Logistics, melalui video dan website tentang K3 Secara Umum, Kelembagaan
dan Keahlian K3 dan Penerapan SMK3 dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perusahaan sudah memasang Rambu/Marka/Safety Sign sesuai area yang
terindentifikasi terdapat potensi bahaya, namun masih terdapat area yang
markanya sudah tidak terlihat jelas, dan masih ada beberapa tempat yang belum
dilengkapi oleh Rambu/Marka/Safety Sign.
2. Penggunaan APD di Lingkungan Kerja masih kurang konsisten, sebab masih ada para
pekerja yang belum mempedulikan penggunaan APD selama bekerja.
3. Kelembagaan dan Keahlian K3 secara struktur organisasi P2K3 dan tim tanggap
darurat sudah dibentuk dan sudah berjalan dengan baik, dengan dibuktikan
perusahaan mendapatkan pengesahan dari dinas ketenagakerjaan dan terdapat
struktur organisasi tersebut, dan perusahaan sudah melaksanakan beberapa
program K3.
4. Penerapan SMK3 dari hasil observasi yang dilakukan perusahaan sudah mendapatkan
penghargaan “Zero Accident” yang diberikan oleh Kemnaker Pusat dan sudah
mengimplementasikan SMK3 namun belum dilaksanakan Evaluasi/Audit SMK3.
Saran
1. Perlunya penambahan label/identitas pada penyimpanan bahan bakar/bahan
kimia.
2. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD kepada para pekerja di departemen
masing-masing yang dilakukan oleh supervisor dan memberikan tambahan label
untuk tamu agar berbeda dengan tenaga kerja
3. Memberikan peringatan dan sanksi kepada para pekerja yang berada di wilayah
perusahaan tetapi tidak menggunakan APD
4. Meningkatkan intensitas dalam pemberian promosi K3 dapat berupa spanduk atau
media tertulis lainnya yang terpasang pada tempat yang strategis
5. Memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan kepada para pekerja yang
menerapkan budaya K3 dengan baik, sehingga para pekerja termotivasi untuk
melakukan budaya K3 dengan baik
6. Perlunya dilakukan pembaharuan dan melengkapi rambu/marka/safety sign yang
sudah tidak terlihat dengan jelas
7. Segera melaksanakan evaluasi dan audit atas SMK3 sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai