Anda di halaman 1dari 38

PENYAKIT AKIBAT KERJA

dr.Patar Hanif
Kementerian Ketenagakerjaan

Pelatihan Hiperkes Dan KK Bagi Dokter, FK-UKRIDA


TOPIK BAHASAN
PRESENTASI
1. Pengertian PAK
2. Dasar hukum perlindungan PAK
3. Penyebab PAK
4. Identifikasi PAK Dan Diagnosa PAK
5. Penatalaksanaan PAK
6. Pencegahan Rujukan Dan Pengelolaan PAK
I. PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

ILO 1992 :

a.Penyakit Akibat Kerja (occupational disease) :


penyakit berhubungan spesifik/kuat dengan pekerjaan

b.Penyakit berkaitan pekerjaan (work-related disease) penyakit


berhubungan dengan berbagai sebab di lingkungan kerja

c.Penyakit diperberat oleh pajanan di tempat kerja


I. PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

 PERMEN NAKERTRANS No.1/1981 pasal 1:


Penyakit Akibat Kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

 KEPPRES RI NO.22/1993 pasal 1 :


Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkunan kerja
TERDIAGNOSIS

Tidak
Terdiagnosa atau
Salah Diagnosa
Ada gejala tidak
berobat

Terkena tapi
belum ada
gejala

5
II. Dasar Hukum Perlindungan Tenaga
Kerja Dari PAK
KEMNAKER NON KEMNAKER
UU No.1 Tahun 1970 Tentang UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Keselamatan Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Perpres No.64 Tahun 2011 Tentang
Ketenagakerjaan Pemeriksaan Kesehatan Dan Psikologi Calon
Tenaga Kerja
PP 50 Tahun 2012 Penerapan Sistem Kepmenkes No 1087 Tahun 2010 Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Standar Kesehatan Dan Keselamatan
(SMK3)
Permenaker 03 Tahun 1982 Tentang Kepmenkes No. 1758 Tahun 2003
Pelayanan Kesehatan Kerja Tentang Standar Pelayanan Kesehatan Kerja

Permenaker No.2 Tahun 1980Tentang dsb


Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
II. Dasar Hukum Perlindungan Tenaga
Kerja Dari PAK
KEMNAKER NON KEMNAKER
Kepmennaker No. Kepts.
333/Men/1989
Kepmennaker No. Kep. 79/Men/2003
Keputusan Presiden No. 22 tahun
1993
Kepmenaker No.13 Tahun 2011 Tentang
Faktor Fisika Dan Kimia Lingkungan
Kerja
II. DIATUR DALAM PERATURAN
PERUNDANGAN TERKAIT PAK
IDENTIFIKASI

JAMINAN SOSIAL DIAGNOSA

PENETAPAN
PAK PENANGANAN

PENCEGAHAN REHABILITASI

PELAPORAN
III. PENYEBAB PAK
TEORI H.BLOOM
KEPPRES NO 22 TH 1993 TTG
PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA

No PKHK Gejala Pekerjaan /


lingkungan kerja

1 Pneumokoniosis yg disebabkan Sesak nafas Pertambangan,


debu mineral pembentuk jaringan Pengurangan fungsi pabrik semen,
parut (silikosis, antrakosilikosis, paru keramik, konstruksi,
asbestosis) dan silikotuberkulosis abrasive, sand
Kelainan Ro thorax
yg silikosisnya mrpk faktor utama blasting
penyebab cacat atau kematian (ILO Standar 2000)

2 Peny. Paru dan sal. Pernafasan Bronkholitis akut, Pengelasan,


(bronkhopulmoner) yg d.o debu demam peleburan logam
logam keras
3 Peny paru dan sal pernafasan Batuk, sesak nafas Pabrik tekstil, serat
(bronkhopulmoner) yg d.o debu Bissinosis,
kapas, vlas, henep dan sisal bagassosis

4 Asma akibat kerja d.o penyebab Asma bronkhial Industri kimia


sensitisasi dan zat perangsang yg
dikenal berada dlm proses
pekerjaan

5 Alveolitis alergika yg d.o faktor dr Industri perkayuan,


luar sbg akibat penghirupan debu pabrik gula, furnitur
organik

6 Penyakit d.o berilium atau Acute pneumonitis Alloy dr ceramics,


persenyawaannya yg beracun Gangguan ginjal electronics,
aerospace
7 Penyakit d.o kadmium atau Acute pneumonitis, Electroplating, paint,
persenyawaannya yg beracun renal failure pigment
8 Penyakit yg d.o fosfor atau Acute renal Pabrik korek api,
persenyawaannya yg failure, liver pupuk
beracun
9 Penyakit yg d.o krom atau Asma bronkhial, Industri kimia,
persenyawaannya yg chronik ulcer, cat, semen
beracun perforasi septum
nasi
10 Penyakit yg d.o mangan Gangguan ginjal, elektroplating
atau persenyawaannya yg gangguan emosi
beracun

11 Penyakit yg d.o arsen atau Keracunan akut, pestisida


persenyawaannya yg SSP, hepatitis
beracun
12 Penyakit yg d.o air raksa Gangguan ginjal, Pabrik battery
atau persenyawaannya yg hati, SSP,
beracun insomnia
13 Penyakit yg d.o timbal atau gangguan ginjal, BBM
persenyawaannya yg anemi, infertil,
beracun Peny. syaraf

14 Penyakit yg d.o fluor atau


persenyawaannya yg
beracun

15 Penyakit yg d.o karbon Gangguan


disulfida cardiovascular
chronis

16 Penyakit yg d.o derivat Keracunan akut, pestisida


halogen dari persenyawaan SSP, hematologi
hidrokarbon alifatik atau
aromatik yg beracun
17 Penyakit yg d.o benzena Gangguan SSP, BBM, solvent
atau homolognya yg anemia aplasia,
beracun leukemia
18 Penyakit yg d.o derivat nitro dan amina
dari benzena atau homolognya yg
beracun
19 Penyakit yg d.o nitrogliserin atau ester
asam nitrat lainnya

20 Penyakit yg d.o alkohol, glikol atau keton Industri yg


menggunakan pelarut

21 Penyakit yg d.o gas atau uap penyebab Confined space,


asfiksia atau keracunan spt CO, HCN, penggalian, pabrik
H2S, atau derivatnya yg beracun, kertas dll
amoniak zeng, braso dan nikel
22 Kelainan pendengaran yg d.o kebisingan
23 Penyakit yg d.o getaran mekanik Penggunaan alat-alat
(kelainan otot, urat, tulang, persendian, mekanik
pembuluh darah tepi atau syaraf tepi)
24 Penyakit yg d.o pekerjaan dalam udara penyelaman
yg bertekanan lebih

25 Penyakit yg d.o radiasi elektromagnetik Telekomunikasi,


dan radiasi yg mengion radioaktif, nuklir

26 Penyakit kulit (dermatosis) yg d.o


penyebab fisik, kimiawi atau biologik

27 Kanker kulit epitelioma primer yg d.o ter, Perminyakan,


pic, bitumen, minyak mineral, antrasena konstruksi,
atau persenyawaan, produk atau residu perbengkelan dll
dari zat tsb
28 Kanker paru atau mesotelioma yg d.o Bahan bangunan yg
asbes mgdg asbes, rem,
pembangkit energi,
galangan kapal dll
29 Penyakit infeksi yg d.o virus, bakteri atau Rumah sakit,
parasit yg didapat dlm suatu pekerjaan yg laboratorium,
memiliki risiko kontaminasi khusus peternakan, pertanian,
perkebunan dll
30 Penyakit yg d.o suhu tinggi atau rendah Tanur, cold storage,
atau panas radiasi atau kelembaban bekerja di lapangan
udara tinggi terbuka dll

31 Penyakit yg d.o bahan kimia lainnya


termasuk bahan obat
I.PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS (KOMUNITAS)
 identifikasi kausal antara pajanan dan penyakit :

 Kekuatan asosiasi

 Konsistensi

 Spesifisitas

 Hubungan waktu

 Hubungan dosis
II.PENDEKATAN KLINIS (INDIVIDU)
 7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI

1. Diagnosis Klinis

2. Pajanan yang dialami

3. Hubungan pajanan dengan penyakit

4. Pajanan yang dialami cukup besar

5. Peranan faktor individu

6. Faktor lain di luar pekerjaan

7. Diagnosis Okupasi
1.DIAGNOSIS KLINIS
A.Anamnesis:

a.Riwayat Penyakit :RPS,RPD,RPK


b.Riwayat Pekerjaan :
-sudah berapa lama bekerja sekarang
-riwayat pekerjaannya sebelumnya
1.DIAGNOSIS KLINIS
A. Anamnesis:
 Alat kerja,bahan kerja, proses kerja
 Bahan baku & bahan yang diproduksi/dihasilkan
 Waktu bekerja sehari
 Potensial pajanan yang dialami
 APD yang dipakai
 Hubungan gejala dan waktu kerja
 Pekerja lain ada yang mengalami hal

sama
1.DIAGNOSIS KLINIS
B. Pemeriksaan Fisik :

A.pemeriksaan umum dan khusus (lokal)

C.Pemeriksaan Penunjang : laboratorium


rontgen,spirometer,audiometer, dsb

D.Pemeriksaan tempat kerja: misalnya


penerangan, kebisingan, kelembaban
2.PAJANAN YANG DIALAMI
 Pajanan saat ini dan sebelumnya
 Didapat terutama dari anamnesis yang teliti
 Lebih baik jika ada pengukuran lingkungan
POTENSIAL PAJANAN
 FISIK

 KIMIAWI

 BIOLOGIS

 ERGONOMIS

 PSIKOLOGIS
 Identifikasi pajanan yang ada
 Evidence Based Medicine (EBM):
 Patofisiologis penyakit
 Bukti epidemiologis
 pajanan tertentu  penyakit (Diagnosis)

 Empiris :Pendapat pekerja ditanyakan apakah


keluhan/gejala ada hubungan dengan
pekerjaanpenelitian awal
4.PAJANAN CUKUP BESAR ?

 Kualitatif : cara/proses kerja,lama kerja, lingkungan


kerja, pemakaian APD

 Kuantitas :Observasi tempat kerja & lingkunan kerja 


Jumlah pajanan diukur :data lingkungan

 Data monitoring biologis/ hasil surveilans, misal:


hasil pemeriksaan kesehatan/Medical Check Up
5.FAKTOR INDIVIDU

 Status kesehatan fisik :atopi/alergi, riwayat


trauma,riwayat penyakit dalam keluarga dll
 Status kesehatan mental:

tipe kepribadian, tingkat


stres dll
6.FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN

 Hobi :main “games”, nonton TV


 merokok,minum kopi

 Pajanan di rumah

 Pekerjaan sambilan
7.DIAGNOSIS OKUPASI
 Adakah hubungan kausal pajanan &
penyakit ?

A.PAK atau PAHK (occupational diseases)


B.Penyakit yang diperberat pajanan di tempat
kerja
C.Bukan PAK
D.Belum dapat ditegakkan:informasi tambahan
V. PENATALAKSANAAN

•TERAPI NON MEDIKAMENTOSA


-edukasi : perubahan cara kerja dsb
-administrasi :pindah bagian/shift
-rehabilitasi, jika perlu
•TERAPI MEDIKAMENTOSA
VI. PENCEGAHAN

I.PRIMER
penyuluhanperubahan perilaku,olahraga
II.SEKUNDER
melalui peraturan & administrasi,
melalui teknis (substitusi, ventilasi,
isolasi, APD)
III.TERSIER : MCU
VI. RUJUKAN

1.Rujukan kasus :
diagnosis, terapi,rawat inap
2.Rujukan untuk mendapat informasi
lebih lengkap
3.Rujukan untuk pengendalian di perusahaan
VI. PENGELOLAAN

 PELAYANAN KESEHATAN:
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
 PEMERIKSAAN LINGKUNGAN KERJA :

-penilaian potensial hazard


-pengendalian lingkungan kerja
 PEMERIKSAAN KESEHATAN (MCU):

awal, berkala, khusus


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai