Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. UNITEX Tbk
BOGOR, JAWA BARAT

BIDANG KELEMBAGAAN, KEAHLIAN DAN SMK3


PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun oleh:

1. Abudzar A,B.S
2. Fahmi R.W.K
3. Leonardo MT.S
4. Taufik I.M
5. Sivana D.E
6. Rizka F.
7. Petrisia I
8. Wahyu D.A

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
JAKARTA, 04 DESEMBER – 16 DESEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat yaitu:
Perusahaan pelaksana kunjungan lapang, para pembina dari Kementerian
Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman pelatihan calon Ahli K3
Umum yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.

Bekasi, 16 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan.....................................................................................1
1.3. Ruang Lingkup............................................................................................2
1.4. Landasan Hukum.........................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.....................................................................3
2.1. Profil Perusahaan.........................................................................................3
2.2. Visi dan Misi Perusahaan............................................................................3
2.3. Penerapan Norma K3 Secara Umum...........................................................4
2.4. Temuan Hasil Observasi..............................................................................4
2.5. Struktur Organisasi P2K3............................................................................6
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH........................................7
Tabel 3. 1. Temuan Positif di PT. Unitex Tbk....................................................7
Tabel 3. 2. Temuan Negatif di PT. Unitex Tbk................................................16
BAB IV.................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................23

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Temuan Hasil Observasi Lapang di PT. UNITEX Tbk ........................


4
Tabel 3. 1. Temuan Positif di PT. Unitex Tbk ........................................................
7
Tabel 3. 2. Temuan Negatif di PT. Unitex Tbk .................................................... 16

ii
iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Struktur Organisasi P2K3 ................................................................. 6

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisasi dan zaman digital ini dunia kerja membutuhkan
pengawasan agar terciptanya ruang kerja yang terorganisasi dari kecelakaan
kerja. Ilmu Kselamatan dan Kesehatan kerja hadir sebagai wadah baru sebagai
bentuk pencegahan atas bahaya atau risiko kerja, penyakit akibat kerja, hingga
penyelesaian masalah kerja yang ada di area kerja. Teknologi yang sudah
semakin maju dan pesat memaksa kita untuk bisa lebih memperhatikan segala
hal yang ada di area kerja untuk diperhatikan. Maka dari itu, K3 memiliki
program Bernama AK3U dimana setiap badan usaha negeri maupun sawasta
wajib mempunya tenaga ahli K3 (AK3U) guna melakukan pengawasan dan
pencegahan berdesarkan regulasi pemerintah dibawah KEMNAKER RI.
Hal ini dilandasi dengan regulasi yang terbit dari KEMNAKER RI
pada UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang di
dalamnya dijelaskan struktur hingga fungsional aspek K3 guna mendukung
tujuan Perusahaan yang gemilang.
PT Unitex Tbk merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak pada
bidang tekstil dengan kain yang menjadi produk utama dari penggunaan
Kapas. Dalam meningkatkan industri yang aman dan nyaman, Perusahaan ini
menggunakan unsur Keselamatan dan Kesehatan sebagai tolak ukur pertama
dan utama pada pekerja di area kerja, dimana hal tersebut dipublikasikan pada
pemberlakuan SMK3 hingga penerapan K3 lainnya secara optimal. Untuk
mengetahui lebih lanjut penerapan K3 dan penerapan SMK di PT Unitex Tbk,
maka dilakukan studi observasi dengan literatur yang mendukung terhadap
penemuan positif dan penemuan negatif sehingga diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bahan evaluasi yang lebih baik guna menekan 0 (ZERO)
accident di dukung dengan regulasi-regulasi yang berlaku.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Unitex Tbk adalah sebagai syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum
Sertifikasi KEMNAKER RI yang diselenggarakan oleh PT. Mutiara Mutu
Sertifikasi di Hotel 88 Bekasi.

Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu sebagai


berikut 1. Mengidentifikasi penerapan K3 bidang Kelembagaan (P2K3 dn
Ahli Umum K3) di PT Unitex Tbk.
2. Mengidentifikasi penerapan K3 bidang keahlian K3 di PT Unitex Tbk.
3. Mengidentifikasi penerapan SMK3 di di PT Unitex Tbk.
1

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilaksanakan di PT.
UNITEX antara lain:
1. Gambaran Umum Perusahaan PT.
UNITEX 2. Struktur Organisasi P2K3
Perusahaan.
3. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3.
4. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan bidang Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3 di PT. UNITEX

1.4. Landasan Hukum


Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan didasarkan pada peraturan
perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar hukum
yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:
1. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

A. Bidang Kelembagaan, Keahlian dan SMK3


1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.04/MEN/1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1992 tentang
Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan.
2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

PT. Unitex Tbk (UNTX) beroperasi dalam industri pembuatan kain


dan benang yang terbuat dari poliester/katun campuran. Kantor dan pabrik
perusahaan terletak di Sindangrasa, Bogor Timur, Bogor. Pada tahun 1972,
perusahaan mulai beroperasi secara komersial. Unitika Limited, Jepang,
adalah perusahaan induk dan perusahaan induk utama Perseroan.
PT Unitex adalah perusahaan textile terpadu. PT Unitex didirikan
pada 14 Mei 1971 sebagai bagian dari Undang-Undang Penanaman Modal dan
mulai memproduksi secara komersial pada 15 April 1997. Pabrik PT Unitex di
Bogor memiliki luas 150.700 meter persegi, tanpa perumahan karyawan di
belakangnya. PT Unitex berusaha meningkatkan ekspor secara intensif
sebagai tanggapan terhadap inisiatif pemerintah Indonesia. 65% dari produksi
dikirim ke Australia, Jepang, Amerika Serikat, Eropa, dan lain lain. PT.
Unitex Tbk telah tersertifikasi ISO 9001 ; 2015. (Sumber: unitex.co.id)

Nama Perusahaan : PT. UNITEX


Bidang Usaha : Industri benang, tenunan dan kain berbahan baku
campuran polyester dan kapas.
Alamat : Jl. Raya Tajur, RT.02/RW.05, Sindangrasa, Kec. Bogor Tim., Kota
Bogor, Jawa Barat 16145
Website :
Jumlah Tenaga Kerja
*) Laki - laki : 120 Jiwa
*) Perempuan : 10 Jiwa
*) Keseluruhan: 130 Jiwa
*) Shift Kerja : 3 shift dan 1 non shift

2.2. Visi dan Misi Perusahaan


Visi perusahaan memuat cita-cita, keinginan, dambaan, harapan pada
suatu organisasi PT. Unitex Tbk memiliki visi menguasai pangsa pasar kain
kemeja formal (menengah ke atas), khususnya untuk Yarn Dyed Fabric.
Adapun misi dari PT. Unitex Tbk adalah menciptakan produk unggulan
berkelas dunia. Visi dan misi yang dimiliki perusahaan dapat didukung oleh
nilai-nilai keyakinan dasar untuk mendukung pencapaian visi dan misi
perusahaan.
Nilai dasar yang dimiliki oleh PT. Unitex Tbk dalam mewujudkan visi
dan misi perusahaan terdapat pada lima Pilar Penyangga, yaitu :

3
1. Mengutamakan Keselamatan Kerja (Safety)
2. Menciptakan Produk yang bermutu tinggi dan konsisten (Quality)
3. Pengiriman (Delivery) yang tepat waktu
4. Biaya (Cost) yang rendah
5. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Human Resources)

2.3. Penerapan Norma K3 Secara Umum


Pada bagian ini untuk penerapan K3 secara umum dapat dikatakan
bahwa Perusahaan belum bisa dikategorikan taat pada penerapan K3 hal ini
dikarenakan manajemen Perusahaan belum menjalankan sistem SMK3 Pada
perusahaannya walaupun aktualnya sudah terdapat Ahli K3 Umum akan tetapi
Perusahaan belum mampu untuk menaati aturan mengenai pengadaan Ahli K3
Spesialis khususnya pada sektor bejana tekan, terlepas dari itu Perusahaan
terus melakukan perbaikan dalam menerapkan norma K3 pada perusahaannya
mulai dari adanya P2K3, pelatihan pemadam kebakaran yang di adakan dalam
satu tahun sekali, dan beberapa pelatihan lainnya yang berhubungan dengan
K3 guna menegakan norma K3 pada lingkungan Perusahaan.

2.4. Temuan Hasil Observasi


Berikut ini merupakan hasil temuan selama observasi di PT. UNITEX Tbk.

Tabel 2. 1. Temuan Hasil Observasi Lapang di PT. UNITEX Tbk


No Temuan Positif Temuan Negatif

1. Adanya organisasi P2K3 beserta Perusahaan belum Sertifikasi SMK3


struktur organisasi yang telah meskipun jumlah tenaga kerja sudah
disahkan oleh Disnaker setempat lebih dari 100 orang.

2 Perusahaan telah memiliki, Ahli K3 Umum sebelumnya pensiun


menerapkan dan pada Bulan Desember 2023, dan
menginformasikan instruksi kerja sampai bulan ini belum ada
kepada tenaga kerja (Berdasarkan pengganti.
pernyataan Narasumber).

4
3 Perusahaan telah memiliki , dan Tidak Mendapatkan Penghargaan
melaksanakan kegiatan check list K3.
K3 (Berdasarkan pernyataan
Narasumber).
4. P2K3 akan diperbarui pada bulan Tidak adanya Surat Keterangan
februari setelah Ahli K3 Umum Penunjukan (SKP) AK3U
yang baru bergabung dengan dikarenakan petugas AK3U belum
perusahaan. (Berdasarkan bergabung dengan perusahaan
pernyataan Narasumber).
5. Petugas K3 Listrik dan K3 BejanaPetugas K3 Kebakaran tidak
Uap memiliki lisensi memiliki lisensi, namun akan
direncanakan mengikuti pelatihan
K3 Kebakaran pada Bulan Februari
2024. (Berdasarkan pernyataan
Narasumber).
6. P2K3 perusahaan telah memenuhi Kebutuhan tenaga kerja belum
struktur organisasi yang sesuai mencukupi pada sebagian
dengan ketentuan yang berlaku. departemen.
7 Adanya safety induction Sulitnya perizinan untuk upgrade
penggunaa APD terhadap siapapun sertifikasi dikarenakan kepentingan
yang datang ke PT. Unitex Tbk produksi.
8. Perusahaan menyediakan catering. Banyak safety sign yang tidak
terpasang sesuai dengan kebutuhan
dan tidak terawat dengan baik
9. SOP kerja terlengkapi. Tidak ditemukan tempat khusus
(Berdasarkan pernyataan untuk APD.
Narasumber).
10. Perusahaan sudah mempunyai Perusahaan melakukan audit internal
kebijakan Keselamatan dan SMK3 hanya kepada manajemen
Kesehatan Kerja.
11. Perusahaan telah Belum adanya penetapan reward
mengkomunikasikan kebijakan bagi pekerja yang konsisten
K3. menerapkan K3
12. Penggunaan jasa audit external Tidak terdapat petugas yang
dari pihak luar perusahaan. berkompeten dalam pemantauan
atau pengukuran lingkungan kerja.
13. Penggunaan PJK3 pada Sebagian operator memiliki Surat
pemeriksaan izin produksi, Izin Operasi dan sebagian yang lain
(Berdasarkan pernyataan tidak memiliki Surat Izin Operasi
Narasumber). (SIO) (4 operator forklift: 2
memiliki SIO dan 2 tidak memiliki

5
SIO)
14. Perusahaan melakukan kegiatan Tidak adanya teknisi yang berlisensi
identifikasi bahaya. yaitu bagian operasional spinning.

15. Perusahaan menerapkan ISO Penempatan APAR tidak sesuai


9001 : 2015. dengan regulasi.

16. Perusahaan memiliki kebijakan Perusahaan belum mendapatkan


K3. penghargaan

17. Perusahaan telah membuat statistik Terdapat tenaga kerja yang belum
kecelakaan kerja menggunakan APD (ear plug dan ear
muff di ruang kompresi)
18. Perusahaan telah membuat laporan Belum dilaksanakan kebijakan
kecelekaan kerja. terkait sexual harrasment

19. Terdapat klinik perusahaan

20. Telah menjalin kerjasama dengan


rumah sakit sekitar perusahaan

21. Dokter perusahaan telah mengikuti


pelatihan hiperkes

22. Pemenuhan kotak P3K di


perusahaan telah sesuai regulasi

23 Perusahaan telah memiliki , dan


melaksanakan kegiatan check list
K3 (Berdasarkan pernyataan
Narasumber).
24 PT. UNITEX telah menyampaikan
laporan tentang P2K3 kepada
menteri melalui kantor
Departemen Tenaga Kerja
Setempat
25 PT. UNITEX telah
menyampaikan laporan Ahli K3
kepada menteri melalui kantor
Departemen Tenaga Kerja

6
Setempat .

2.5. Struktur Organisasi P2K3

Gambar 2. 1. Struktur Organisasi P2K3

7
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 3. 1. Temuan Positif di PT. Unitex Tbk


MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA YANG TIMBUL REKOMENDASI
HUKUM
Bidang Kelembagaan, Keahlian dan SMK3

Adanya organisasi P2K3 Telah terbentuk struktur Terdapat tim yang P2K3 mengadakan UU No. 1 tahun 1970
beserta struktur organisasi organisasi P2K3 akan fokus dalam agenda meeting tentang Keselamatan Kerja
yang telah disahkan oleh berjumlah 23 orang di menjalankan secara rutin pasal 10 ayat 1.
Disnaker setempat perusahaan karena program-program P2K3 membuat Peraturan Menteri Tenaga
jumlah tenaga kerja K3 di perusahan. laporan triwulan Kerja No. 04 tahun 1987
lebih dari 100 orang. kepada disnaker tentang Panitia Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pasal 2
ayat 1
Terdapat instruksi kerja kepada Perusahaan telah Mengingatkan Dalam menerapkan Lampiran I, PP No. 50 tahun
tenaga kerja (Berdasarkan memiliki, menerapkan kembali untuk SMK3, instruksi kerja 2012 tentang Penerapan
pernyataan Narasumber). dan menginformasikan tetap mengikuti merupakan perintah Sistem Manajemen
instruksi kerja kepada instruksi dalam tertulis atau tidak Keselamatan dan Kesehatan
tenaga kerja bekerja, dan tertulis untuk Kerja pada Pelaksanaan
mencegah melaksanakan pekerja Rencana K3 point d.
terjadinya dengan tujuan untuk Instruksi Kerja
kecelakaan kerja memastikan bahwa
setiap perusahaan
dilakukan sesuai

8
persyaratan K3 yang
telah ditetapkan
Perusahaan telah memiliki, dan Perusahaan melakukan Dengan adanya Memastikan checklist Lampiran II, PP No. 50
melaksanakan kegiatan check check list K3 setiap check list K3 K3 memiliki data tahun 2012 tentang
list K3 (Berdasarkan hari yang dilakukan dapat membantu terlengkap dan Penerapan Sistem
pernyataan Narasumber). oleh kepala bagian dalam mengawasi terupdate Manajemen Keselamatan
masing-masing dan melaksanakan Manual SMK3 dan Kesehatan Kerja pada
K3 di tempat meliputi salah satunya kriteria 2.2.1 Manual K3
kerja. formular / check list
K3
P2K3 akan diperbarui pada P2K3 sebelumnya P2K3 dapat focus Meningkatkan Permenaker No. 04 Tahun
bulan februari setelah Ahli K3 telah di sahkan oleh menjalankan kemampuan anggota 1987 tentang P2K3 serta tata
Umum yang baru bergabung Disnaker Kota Bogor program sesuai P2K3 dan konsistes cara penunjukan ahli
dengan perusahaan. atas pengajuan dari PT dengan dalam menjalankan keselamatan kerja (Pasal 3
(Berdasarkan pernyataan Unitex. Akan tetapi UndangUndang. program kerja. Ayat 3)
Narasumber). yang sekarang belum
disahkan karena
menunggu AK3U yang
baru bergabung
ddengan perusahaan
Teknisi K3 Listrik dan K3 PT. Unitex telah Dengan adanya Meningkatkan Permenaker no 12 tahun
Bejana Uap memiliki lisensi memiliki petugas K3 petugas K3 kemampuan petugas 2015 tentang Keselamatan
listrik dan K3 Bejana dibidang Listrik K3 bidang listrik dan dan Kesehatan Kerja Listrik
Uap yang sudah maka dapat bekana tekan dan di tempat kerja
mempunyai lisensi melindungi konsistes dalam
keselamatan dan menjalankan program Permenaker no 37 tahun
kesehatan tenaga kerja. Selanjutnya 2016 tentang Keselamatan

9
kerja dan orang melakukan dan Kesehatan Kerja Bejana
lain yang berada pengawasan dan Tekan dan Tangki Timbun
di dalam evaluasi terhadap
lingkungan tempat program kerja yang
kerja dari potensi akan dilakasanakan
bahaya listrik, dan
menciptakan
tempat kerja yang
selamat dan sehat
untuk mendorong
produktivitas.
Sedangkan
dengan adanya K3
dibidang Bejana
Uap maka
melindungi K3
Tenaga Kerja dan
orang lain yang
berada di Tempat
Kerja dari potensi
bahaya Bejana
Tekanan dan
menciptakan
Tempat Kerja
yang aman dan
sehat untuk
meningkatkan
produktivitas

10
Perusahaan telah membuat Perusahaan telah Dapat Melakukan Permenaker No. 50 Tahun
statistik kecelakaan kerja mengetahui jumlah mengidentifikasi pengecakan pada 2012 tentang Penerapan
kecelakaan kerja yang atau mengambil kecelakaan kerja yang Sistem Manajemen
terjadi Langkah terjadi. Keselamatan Kerja,
perbaikan Akibat Lampiran II Poin A Kriteria
kecelakaan kerja Audit SMK3, Kriteria 8.2
yang terjadi Pelaporan Kecelakaan
(8.2.1)
Perusahaan telah membuat Perusahaan telah Dapat Melakukan Permenaker No. 50 Tahun
laporan kecelekaan kerja. mendokumentasikan mengidentifikasi pengecakan pada 2012 tentang Penerapan
bahwa semua atau mengambil kecelakaan kerja yang Sistem Manajemen
kecelakaan kerja telah Langkah terjadi. Keselamatan Kerja,
dicatat dan dilaporkan perbaikan Akibat Lampiran II Poin A Kriteria
sesuai dengan kecelakaan kerja Audit SMK3, Kriteria 8.2
peraturan perundang- yang terjadi Pelaporan Kecelakaan
undangan (8.2.1)
Terdapat klinik perusahaan Perusahaan telah Memberikan Melakukan Peraturan Tenaga Kerja dan
berkerja sama dengan bantuan kepada pengecekan Transmigrasi No
dokter setempat untuk tenaga kerja Kesehatan minimal 03/MEN/1982.
melakukan pelayanan dalam satu tahun sekali.
Kesehatan kepada penyesuaian diri
tenaga kerja. baik fisik maupun
mental.

Adanya safety induction Perusahaan tersebut Hal tersebut Perusahaan PP Nomor 50 Tahun 2012
penggunaa APD terhadap melakukan penegasan secara tidak diharapkan tetap tentang Penerapan Sistem

11
siapapun yang datang ke PT. mengenai pentingnya langsung konsisten dan Manajemen keselamatan
Unitex Tbk keselamatan kerja menanamkan melakukan dan Kesehatan Kerja.
dengan mewajibkan budaya K3 pada pemantauan terhadap
penggunaan APD di pengunjung dan para pekerja PT.
lingkungan kerja. pekerja PT. Unitex, Tbk
Unitex, Tbk.
Perusahaan menyediakan Disediakan makanan Kesehatan setiap Menyelenggarakan Permenaker No. 04 Tahun
catering dan snack oleh pekerja dipantau pemberian catering 1987 tentang panitia
(Berdasarkan pernyataan dari perusahaan. sebab gizi pekerja dan juga memberi pembinaan Keselamatan dan
narasumber) terpenuhi melalui suplemen vitamin Kesehatan Kerja serta tata
catering dari untuk memenuhi cara penunjukan Ahli
perusahaan. kebutuhan gizi Keselamatan Kerja (Pasal
4 Ayat 2c Poin 6) .
SOP kerja terlengkapi Perusahaan Tenaga kerja SOP sebaiknya Peraturan Pemerintah RI
(Keterangan Narasumber) menyedikan SOP pada dapat mengetahui diperbaharui berkala No. 50 Tahun 2012 tentang
setiap kegiatan SOP atau prosedur agar selalu dapat penerapan sistem
aktifitas pekerjaan. kerja yang benar dibaca dengan jelas manajemen Keselamatan
dan aman oleh tenaga kerja. dan Kesehatan Kerja (Pasal
sehingga dapat 11 Ayat 1 dan 2c)
meminimalkan
potensi
kecelakaan kerja
atau PAK
(Penyakit Akibat
Kerja).

12
Perusahaan memiliki kebijakan Untuk terwujudnya Melaksanakan Selalu mengawasi dan UU No. 1 Tahun 1970 .
K3 budaya K3 kegiatan dan mengcontrol Pasal 6 Ayat 1a dan pasal 7
aktfitas pelaksanaan dari ayat 1.
perusahaan Kebijakan Tersebut
berjalan efektif.
Perusahaan melakukan PT. Unitex sudah Memastikan Melakukan Peraturan Pemerintah RI
kegiatan identifikasi bahaya. melakukan kegiatan setiap pekerja pengecekan berkala No. 50 Tahun 2012 tentang
identifikasi bahaya mengetahui resiko pada identifikasi penerapan sistem
berupa JSA pada tiap bahaya Ketika bahaya yang terdapat manajemen Keselamatan
kegiatan pekerjaan melakukan di perusahaan. dan Kesehatan Kerja (Pasal
pekerjaan, 7 Ayat 1 dan Pasal 2 Ayat 1)
Perusahaan menerapkan ISO PT. Unitex sudah Perusahaan akan Perusahaan tetap Peraturan Pemerintah No.
9001 : 2015. menggunakan standar mendapatkan konsisten sehingga 50 Tahun 2012 tentang
ISO 9001 : 2015 dalam pengakuan produk dapat penerapan sistem
memenuhi kebutuhan dan jasa yang mempertahankan manajemen Keselamatan
pelanggan secara telah diproduksi standar yang telah dan Kesehatan Kerja (Pasal
konsisten dalm sesuai dengan ditentukan. 11 Ayat 2f)
produksi. standar skala
internasional.

Perusahaan memiliki kebijakan PT. Unitex memiliki Menjadikannya selalu memperhatikan Peraturan Pemerintah No.50
K3 kebijakan K3 yang kebijakan ini pelaksanaan dari Tahun 2012 tentang
mencakup komitmen sebagai arahan kebijakan tersebut penerapan sistem
perusahaan dan Upaya dan prinsip dasar manajemen Keselamatan
untuk mewujudkannya. dalam dan Kesehatan Kerja (Pasal
menjalankan 6 Ayat 1a dan pasal 7 ayat
segala aktivitas 1)

13
perusahaan

Perusahaan telah PT Unitex telah Setiap tenaga Memperbanyak dan Peraturan Pemerintah No.
mengkomunikasikan kebijakan mengkomunikasikan kerja mengetahui menyebar luaskan 50 Tahun 2012 tentang
K3. K3 kepada karyawan komitmen kebijakan K3 disetiap penerapan sistem
melalui sosialisasi kebijakan K3 agar lingkup perusahaan manajemen Keselamatan
Berikut lampiran contoh meeting room dan pemahaman dan agar diketahui oleh dan Kesehatan Kerja (Pasal
bentuk komunikasi Perusahaan pemasangan kebijakan pelaksaan K3 seluruh pekerja 8)
kepada karyawan berupa diarea kerja. diperusahaan maupun tamu yang
beberapa dapat meningkat. berkunjung di
perusahaan

Perusahaan melakukan audit Perusahaan telah Dengan adanya Mengurangi tingkat Peraturan Pemerintah (PP)
SMK3. membentuk SMK3 SMK3 perusahaan kecelakaan kerja dan Nomor 50 Tahun 2012

14
untuk mengurangi sudah mengikuti penyakit akibat kerja , tentang Penerapan Sistem
Tingkat kecelakaan regulasi yang ada serta melaporakan Manajemen Keselamatan
kerja dan penyakit pada UU semua kegiaatan Dan Kesehatan Kerja
akibat kerja serta ketenagakerjaan sesuai regulasi yang
ada
Penggunaan jasa audit external PT Unitex Membentuk Memilih audit Peraturan Pemerintah No.50
dari pihak luar perusahaan. menggunakan jasa perusahaan, eksternal yang Tahun 2012 tentang
audit dari PT. X untuk mengevaluasi memiliki lisensi atau penerapan sistem
melakukan audit tercapai SKP yang berlaku. manajemen Keselamatan
internal SMK3 kepentingan PJ2K3 : Kalibrasi, dan Kesehatan Kerja (Pasal
perusahaan diperusahaan. Listrik dan 14 Ayat 3)
pengangkal petir
Penggunaan PJK3 pada Perusahaan Mesin mesin Perusahaan harus Peraturan Menteri Tenaga
pemeriksaan izin produksi, menggunakan PJK3 produksi yang tetap melakukan reksa Kerja Nomor 4 Tahun 1995
berdasarkan pernyartaan untuk melakukan reksa digunakan sudah uji pada alat sesuai tentang Perusahaan Jasa
Narasumber. uji pada alat produksi sesuai dengan dengan regulasi yang Keselamatan dan Kesehatan
standar regulasi ada Kerja

Telah menjalin kerjasama Perusahaan telah Memberikan Melakukan Permenaker No.


dengan rumah sakit sekitar melakukan pelayanan bantuan kepada pengecekan 03/Men/1982 Tentang
perusahaan Kesehatan bagi tenaga tenaga kerja dalam Kesehatan minimal pelayanan Kesehatan kerja
kerja penyesuian diri satu tahun sekali
baik fisik maupun
mental

15
Dokter perusahaan telah Dokter Perusahaan Bekerja sesuai Sebaiknya dokter Permenaker No. 01 Tahun
mengikuti pelatihan hiperkes telah mempunyai dengan kapasitas Perusahaan dapat 1976 Tentang kewajiban
(berdasaarkan pernyataan lisensi. Dokter masih dan kemampuan selalu standby di Latihan hipertensbagi dokter
narasumber) merangkap di rumah berdasarkan klinik Perusahaan Perusahaan.
sakit. intruksi kerja
Pemenuhan kotak P3K di Perusahaan telah Dapat melakukan Melakukan Permenakaer No. 15/
perusahaan telah sesuai menerapkan kebijakan tindakan pertama pencegahan Men/VIII/2008 Tentang
regulasi pertolongan pertama kepada tenaga petolongan pertama P3K di tempat kerja
kerja

Perusahaan telah memiliki , Perusahaan telah Sesuai dengan Tetap memperhatikan PP N0. 50 tahun 2015
dan melaksanakan kegiatan menggetahui kualitas peraturan pelaksanaan Tentang penerapan sistem
check list K3 (Berdasarkan alat dan kegitan K3 sehingga kualitas kebijakam agar dapat manajemen K3.
pernyataan Narasumber). yang di periksa secara alat dan kegiatan berjalan dengan baik
rutin K3 dapat
terlaksanakan
PT. UNITEX telah PT. UNITEX telah Dapertemen Rutin menyampaikan Permenaker No. 04 Tahun
menyampaikan laporan tentang menyampaikan laporan tenaga kerja laporan setiap 3 bulan 1987 tentang P2K3 serta tata
P2K3 kepada menteri melalui setiap 3 bulan sekali ke setempat dapat sekali ke cara penunjukan ahli
kantor Departemen Tenaga Departemen tenaga menggetahui Daperetemen tenaga keselamatan kerja (Pasal 12)
Kerja Setempat kerja. kegiatan K3 di kerja setempat
perusahaan
PT. UNITEX telah PT. Unitex telah Departemen Rutin menyampaikan Rutin menyampaikan
menyampaikan laporan Ahli menyampaikan laporan Tenaga Kerja laporan setiap 3 bulan laporan setiap 3 bulan sekali
K3 kepada menteri melalui setiap 3 bulan sekali ke Setempat dapat sekali ke Departemen ke Departemen Tenaga
kantor Departemen Tenaga Departemen Tenaga mengetahui apa Tenaga Kerja Kerja Setempat. Permenaker
Kerja Setempat .

16
Kerja setempaT saja kejadian di Setempat. Permenaker No. 02 Tahun 1992 tentang
Perusahaan. No. 02 Tahun 1992 tata Cara penunjukan,
tentang tata Cara Kewajiban, dan Wewenang
penunjukan, Ahli Keselamatan dan
Kewajiban, dan
Wewenang Ahli
Keselamatan dan

Tabel 3. 2. Temuan Negatif di PT. Unitex Tbk


BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA YANG TIMBUL REKOMENDASI
HUKUM
Bidang Kelembagaan, Keahlian dan SMK3

17
1. Perusahaan belum Sertifikasi Perusahaan dengan Dapat terjadi 1. Perusahaan 1. UU No. 13 Tahun
SMK3 meskipun jumlah jumlah tenaga kerja kecelakaan kerja yang mengikutkan Ahli 2003 tentang
tenaga kerja sudah lebih dari lebih dari 100 orang fatal jika sistem K3 Umum Ketenagakerjaan
100 orang. diharuskan menerapkan manajemen K3 tidak sertifikasi auditor pasal 87
SMK3. dijalankan dengan baik SMK3. 2. Peraturan
2. Melaksanakan Pemerintah No.
audit internal 50 Tahun 2012
SMK3 di tentang Penerapan
Perusahaan. SMK3 Pasal 5.
3. Melaksanakan
audit eksternal
SMK3.
2. Belum Mendapatkan PT. Unitex belum Belum terlaksana K3 Panitia K3 melalui Permenaker No. 1
Penghargaan K3. pernah mendapatkan yang maksimal AK3U harus Tahun 2007 tentang
penghargaan dikarenakan dari melakukan pedoman pemberian
dikarenakan masih manajemen resiko manajemen resiko penghargaan
terjadi beberapa belum dilaksanakan secara tersusun dan Keselamatan dan
kecelakaan kerja. dengan maksimal. berkala. Kesehatan Kerja
(K3), Bab 1 tentang
pendahuluan poin C
Perusahaan belum Sertifikasi Perusahaan dengan Dapat terjadi Perusahaan UU No. 13 Tahun
SMK3 meskipun jumlah jumlah tenaga kerja kecelakaan kerja yang mengikutkan Ahli K3 2003 tentang
tenaga kerja sudah lebih dari lebih dari 100 orang fatal jika sistem Umum sertifikasi Ketenagakerjaan
100 orang. diharuskan manajemen K3 tidak auditor SMK3. pasal 87
menerapkan SMK3. dijalankan dengan baik Melaksanakan audit Peraturan Pemerintah
internal SMK3 di
No. 50 Tahun 2012
Perusahaan

18
Melaksanakan audit
tentang Penerapan
eksternal SMK3.
SMK3 Pasal 5
Ahli K3 Umum sebelumnya PT. Unitex pada bulan Tidak adanya Ahli K3 Perusahaan menunjuk Permenakertrans No.
pensiun pada Bulan Desember Januari belum Umum di perusahaan petugas Ahli K3 yang 2 Tahun 1992 tentang
2023, dan sampai bulan ini memiliki Ahli K3 menyebabkan sudah berlisensi Ahli Tata Cara
belum ada pengganti. Umum kurangnya pengawasan K3 Umum Penunjukan
dalam pelaksanaan Kewajiban Dan
peraturan perundangan Wewenang Ahli K3
keselamatan dan
kesehatan kerja.
Tidak Mendapatkan PT. Unitex belum Belum terlaksana K3 Panitia K3 melalui Permenaker No. 1
Penghargaan K3. pernah mendapatkan yang maksimal AK3U harus Tahun 2007 tentang
penghargaan dikarenakan dari melakukan pedoman pemberian
dikarenakan masih manajemen resiko manajemen resiko penghargaan
terjadi beberapa belum dilaksanakan secara tersusun dan Keselamatan dan
kecelakaan kerja. dengan maksimal. berkala. Kesehatan Kerja
(K3), Bab 1 tentang
pendahuluan poin C
Tidak adanya Surat PT. Unitex belum Dikarenakan PT. Setelah AK3U Permenaker no
Keterangan Penunjukan dapat mengajukan Unitex memiliki bergabung dengan 02/Men/1992 tentang
(SKP) AK3U dikarenakan penunjukan (SKP) karyawan lebih dari perusahaan. tata cara penunjukkan
petugas AK3U belum AK3U dikarenakan 100 orang dan terdapat Perusahaan harus kewajiban dan
bergabung dengan perusahaan calon petugas AK3U proses, alat atau segera mengurus SKP wewenang ahli
belum bergabung instalasi yang memiliki ke pihak yang keselamatan dan
dengan perusahaan risiki bahaya terhadap berwenang kesehatan kerja
keselamatan dan

19
kesehatan kerja
Perusahaan belum PT. Unitex belum Manajemen resiko Panitia K3 melalui Permenaker No. 1
mendapatkan penghargaan pernah mendapatkan belum dilaksanakan AK3U harus Tahun 2007 tentang
penghargaan dengan maksimal. melakukan pedoman pemberian
dikarenakan masih manajemen resiko penghargaan
terjadi beberapa secara tersusun dan Keselamatan dan
kecelakaan kerja. berkala. Kesehatan Kerja
(K3), Bab 1 tentang
pendahuluan poin C
Terdapat tenaga kerja yang Perusahaan Berpotensi Melakukan safety Peraturan Pemerintah
belum menggunakan APD mewajibkan memperbesar induction terhadap No. 50 Tahun 2012
(ear plug dan ear muff di penggunaan APD, kemungkinan adanya siapapun yang tentang penerapan
ruang kompresi) tetapi belum semuanya accident Ketika terjadi memasuki area kerja sistem manajemen
diimplementasikan unsafe conditio tentang penggunaan Keselamatan dan
oleh semua tenaga APD Kesehatan Kerja
kerja. pasal 8

Belum dilaksanakan Perusahaan belum Menjadikannya Perusahan seharusnya Keputusan Menteri


kebijakan terkait sexual menerapkan sexual kebijakan ini sebagai menerapkan kebijakan Ketengakerjaan N0.
harrasment harassment prinsip dasar dalam tersebut supaya tidak 88 tahun 2023
mencegah kekerasan terjadi kekerasan tentang pedoman
seksual. seksual. pencegahan dan
penaganan kekerasan
seksual di tempat
kerja.
Kebutuhan tenaga kerja Perusahaan dengan Dapat menimbulkan Perusahaan UU No. 13 Tahun

20
belum mencukupi pada jumlah tenaga kerja kecelakaan kerja yang mengikutkan Ahli 2003 tentang
sebagian departemen. lebih dari 100 orang fatal jika sistem K3 Umum sertifikasi Ketenagakerjaan
diharuskan manajemen K3 tidak auditor pasal 87.
menerapkan SMK3. dijalankan dengan SMK3. Peraturan Pemerintah
benar Melaksanakan audit No. 50 Tahun 2012
internal SMK3 di tentang Penerapan
Perusahaan. SMK3 Pasal 5.
Melaksanakan audit
eksternal SMK3
Banyak safety sign yang tidak Terdapat safety sign safety sign tidak Menggunakan safety Peraturan Pemerintah
sesuai dengan kebutuhan dan hanya menggunakan memenuhi peraturan sign K3 sesuai dengan No.50 Tahun 2012
tidak terawat dengan baik triplek, terdapat yang berlaku peraturan yang tentang Keselamatan
banyak area berbahaya berlaku kerja kewajiban
yang tidak terdapat pengurus (Point
safety sign, dan sudah 6.4.4.)
membutuhkan
perawatan
Tidak ditemukan tempat Perusahaan Tamu yang Menyediakan tempat Peraturan Pemerintah
khusus APD mewajibkan berkunjung akan APD dan menyimpan No. 50 Tahun 2012
penggunaan APD, kesulitan menemukan sesuai jenis dan tentang penerapan
namun tidak ditemukan APD, dan jika terjadi regulasinya sistem manajemen
tempat bahaya maka tamu Keselamatan dan
penyediaan APD akan kesulitan mencari Kesehatan Kerja
APD. Lampiran II kriteria
6.1.6

21
Perusahaan melakukan audit Perusahaan belum Di khawatirkan dapat Perusahaan harus PP No. 50 Tahun
internal SMK3 hanya kepada melakukan audit menurunkan kepatuhan melaksanakan audit 2012.
manajemen internal smk3 sesuai dalam pekerjaan internal smk3 sesuai
regulasi regulasi

Sebagian operator memiliki Perusahaan Perusahaan tidak Perusahaan sebaiknya Permenaker No. 50
Surat Izin Operasi dan mengizinkan pekerja memenuhi persyaratan membantu untuk Tahun 2012 tentang
sebagian yang lain tidak atau operator PT yang berlaku terkait memberikan Penerapan Sistem
memiliki Surat Izin Operasi Unitex untuk operator yang tidak rekomendasi Manajemen
(SIO) (4 operator forklift: 2 mengoprasikan forklift memiliki surat izin pembuatan Surat Izin Keselamatan Kerja,
memiliki SIO dan 2 tidak operasi Operasi pada operator Pasal 10 ayat 3b
memiliki SIO)

Tidak adanya teknisi yang PT. Unitex tidak dapat Dapat menimbulkan Perusahaan sebaiknya Peraturan Pemerintah
berlisensi yaitu bagian menunjukkan lisensi keraguan pada teknisi membantu teksnisi RI No. 50 Tahun
operasional spinning. dari teknis yang apakah telah untuk membuat lisensi 2012 tentang
mengoperasikan alat berkompeten agar selalu aman dan Penerapan Sistem
kerja dibidangnya atau tidak dapat menunjukkan Manajemen K3
lisensi tersebut Ketika Lampiran II kriteria
bekerja 12.3.1 dan 12.5.1

22
Perusahaan belum Perusahaan tidak Perusahaan tidak Perusahaan mengikut Peraturan Pemerintah
mempunyai keryawan yang memiliki petugas yang memenuhi peraturan sertakan tenaga kerja No. 50 Tahun 2012
berkompeten dalam bidang berkompeten dalam yang berlaku terkait dalam pelatihan Ahli tentang penerapan
penggunaan BKB penggunaan BKB dan penggunaan BKB. K3 Kimia terkait sistem manajemen
melimpahkan kepada penggunaan BKB. Keselamatan dan
petugas biasa. Kesehatan Kerja
(Lampiran II Kriteria
9.3.5)
Tidak terdapat petugas yang Perusahaan tidak Tidak memenuhi Perusahaan mengikut Peraturan Pemerintah
berkompeten dalam memiliki petugas yang peraturan yang berlaku sertakan tenaga kerja No. 50 Tahun 2012
pemantauan atau pengukuran kompeten dalam terkait pemantauan dalam pelatihan Ahli tentang penerapan
lingkungan kerja. pemantauan atau atau pengukuran K3 Lingkungan kerja sistem manajemen
pengukuran lingkungan kerja. terkait pemantauan Keselamatan dan
lingkungan kerja. atau pengukuran Kesehatan Kerja
lingkungan kerja. (Lampiran II Kriteria
7.2.3)
Perusahaan belum Sertifikasi Perusahaan dengan Dapat terjadi kecelakaan Perusahaan UU No. 13 Tahun
SMK3 meskipun jumlah jumlah tenaga kerja kerja yang fatal jika mengikutkan Ahli K3 2003 tentang
tenaga kerja sudah lebih dari lebih dari 100 orang sistem manajemen K3 Umum sertifikasi Ketenagakerjaan
100 orang. diharuskan menerapkan tidak dijalankan dengan auditor SMK3.
baik
pasal 87
SMK3. Melaksanakan audit Peraturan Pemerintah
internal SMK3 di No. 50 Tahun 2012
Perusahaan. tentang Penerapan
Melaksanakan audit SMK3 Pasal 5.
eksternal SMK3.

23
Ahli K3 Umum sebelumnya PT. Unitex pada bulan Tidak adanya Ahli K3 Perusahaan menunjuk Permenakertrans No.
pensiun pada Bulan Desember Januari belum Umum di perusahaan petugas Ahli K3 yang 2 Tahun 1992 tentang
2023, dan sampai bulan ini memiliki Ahli K3 menyebabkan sudah berlisensi Ahli Tata Cara
belum ada pengganti. Umum kurangnya pengawasan K3 Umum Penunjukan
dalam pelaksanaan Kewajiban Dan
peraturan perundangan Wewenang Ahli K3
keselamatan dan
kesehatan kerja.

24
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan observasi lapang yang telah dilaksanakan. Kesimpulan dari
observasi lapang di PT Unitex Tbk adalah sebagai berikut:
1. PT Unitex Tbk telah menerapkan sistem yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku yaitu mengadakan struktural Kelembagaan K3
yaitu P2K3.
2. PT Unitex Tbk pada bulan Januari belum memiliki karyawan
berlisensi Ahli K3 Umum.
3. PT Unitex Tbk memiliki karyawan yang terlisensi Ahli K3 khusus
sebanyak 1 orang di bidang bejana uap dan dan 1 orang di bidang listrik.
4. Tim P2K3 yang dimiliki PT Unitex Tbk rutin melakukan pelaporan
ke Disnaker setempat setiap 6 bulan sekali.
5. PT Unitex Tbk belum menerapkan SMK3 dengan baik karena
belum memiliki Ahli K3 Umum.

3.2. Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan
norma K3 di PT Unitex Tbk Saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Meningkatkan kepedulian pengurus perusahaan terhadap
penerapan norma dan Sistem Manajemen K3 yang telah dibakukan oleh
Disnaker.
2. Menjadikan budaya K3 atau safety culture sebagai pandangan
kerja, agar terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
3. Membuat manual SMK3 yang meliputi kebijakan, tujuan, rencana,
prosedur K3, instruksi kerja, formular / check list K3, catatan dan
tanggung jawab serta wewenangn tanggung jawab K3 untuk semua
tingkatan dalam perusahaan.
4. Mengimplementasikan safety induction, memasang dan
memelihara safety sign, dan mengadakan housekeeping.
23

Anda mungkin juga menyukai