SAMPUL PROPOSALP................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 7
A. Kajian Teori............................................................................................ 7
B. Kerangka Pikir........................................................................................ 21
C. Hipotesis Penelitian................................................................................. 24
III.METODE PENELITIAN........................................................................... 25
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 25
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................. 25
C. Desain Penelitian..................................................................................... 25
D. Populasi dan Sampel............................................................................... 26
E. Definisi Operasional Variabel................................................................. 28
F. Prosedur Penelitian.................................................................................. 29
G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 29
H. Instrumen Penelitian................................................................................ 30
I. Teknik Analisis Data............................................................................... 31
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN............................. 36
RENCANA BIAYA PENELITIAN................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 38
LAMPIRAN....................................................................................................... 40
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
Gamba Judul Hal
r
1 Kerangka Pikir Pengaruh Soal Berbasis Higher Order Thinking 23
Skills (HOTS) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
V SD Negeri 22 Jeppe’e Kabupaten Bone
………………………………………...
2 Desain Penelitian………………………………………………… 26
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran Judul Hal
1 Kisi-kisi Instrumen Tes Kedua Variabel 40
……………………………………………………………...
2 Instrumen Tes Variabel ..........................................……. 42
vi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi suatu kebutuhan pada diri manusia sebagai makhluk yang berpikir dalam
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut (Amran, 2019, h.1)
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sebagai pranata sosial yang kuat dan
mengemukakan bahwa :
tersebut memuat materi yang ditematikkan secara terpadu. Kurikulum 2013 saat
2
ini tertuju pada keterampilan abad 21 yang menuntun peserta didik menjadi lebih
Berpikir kritis menuntut agar peserta didik berpikir secara logis dan
rasional. Menurut Ennis (Karim, 2011) berpikir kritis merupakan suatu proses
masuk akal mengenai sesuatu yang diyakini kebenarannya dan akan dilakukan
nanti. Berpikir kritis dalam bidang pendidikan dapat membantu siswa dalam
kritis argumen pada buku teks, jurnal, teman diskusi, termasuk argumentasi guru
atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) yang dapat digunakan dalam
keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu dengan
menggunakan asesmen dalam bentuk soal tes berbasis HOTS. Peserta didik
dibiasakan belajar berpikir tingkat tinggi. Guru harus menjadi mentor mengajak
peserta didik terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit dan menghadapi sesuatu
pengembangan kognitif peserta didik. Menurut (Dinni, 2018, h.171) High Order
3
Thinking Skills merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan
Berdasarkan pendapat tersebut HOTS diartikan sebagai proses berpikir kritis yang
sistematis.
ada pengaruh pemberian pertanyaan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam
kemampuan berpikir kritis yang tertinggi hingga terendah. Penelitian yang sama
juga dilakukan (Islamiyati et al., 2020) bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara kedua variable yakni pemberian soal berbasis Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini ditunjukkan dengan t tabel = 2.02
dan t hitung = 3.17 maka t hitung > t tabel. Maka angka koefisien
lain.
4
bulan serta berdasarkan informasi dari salah satu tenaga pendidik bahwa ada
berbasis HOTS. Aktivitas pembelajaran di kelas yang selama ini kita jumpai,
dilakukan oleh guru tidak lain adalah menyampaikan informasi (metode sekolah)
dan menyalin, sesekali bertanya sesekali pula siswa menjawab, guru memberi
contoh soal dilanjutkan memberi soal yang sifatnya rutin dan kurang melatih daya
kemampuan berpikir kritis. Maka dari itu peneliti ingin menerapkan soal berbasis
berpikir kritis. Disamping itu pembelajaran yang digunakan pun harus mendukung
penelitian dengan judul “Pengaruh Soal Berbasis Higher Order Thinking Skills
Jeppe’e.
B. Rumusan Masalah
Jeppe’e?
3. Apakah ada Pengaruh Soal Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)
C. Tujuan Penelitian
SD Negeri 22 Jeppe’e.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Kajian Teori
yang dimiliki. HOTS atau Higher Order Thinking Skills yang jika diartikan dalam
Higher Order Thinking Skills (HOTS) diartikan sebagai salah satu alat
mengubah pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki secara kritis dan
yang baru”. Milton Keyness mengemukakan bahwa Higher Order Thinking Skills
belajar secara efektif dalam membaca maupun menulis (Zakiah & Lestari, 2019).
8
Soal yang dapat memicu keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah soal bentuk komplek yang tidak
dan proses tertentu. Soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dapat
dan kreatif.
Menurut (Sani, 2019), bahwa Higher Order Thinking Skills berkaitan dengan
berpikir, yaitu berpikir kritis dan berpikir kreatif. Artinya dengan adanya soal
dengan yang dinyatakan Krathwohl (Maria Vanny Febiana, 2019) bahwa indikator
dan mencipta.
1) Menganalisis
c) Mengindentifikasi/merumuskan pertanyaan
2) Mengevaluasi
dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk
telah ditetapkan
3) Mencipta
berpikirkreatif.
oleh (Ariyana dkk., 2018) yang membagi HOTS dalam tiga karakeristik yaitu
berikut:
menyatakan kembali konsep yang telah didapatkan dan dipelajari dalam proses
11
dengan pengetahuan yang relevan dengan ide atau upaya kreatif yang
mempersiapkan peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik dan
keterampilan para ahli yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan
masalah yang muncul pada kehidupan sehari-hari. Siswa secara individu akan
kritis serta mencoba mencari jawabannya secara kreatif sehingga diperoleh suatu
HOTS), bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan
(HOTS) tidak hanya terfokus pada bagaimana peserta didik mengingat kembali
informasi yang telah diterima akan tetapi lebih memfokuskan peserta didik untuk
menalar. Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) menguji peserta didik tentang
kemampuan mereka menelaah ide dan informasi secara kritis, transfer satu konsep
Menurut (Setiawati dkk., 2019)terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang dapat
digunakan untuk menulis butir soal HOTS (yang sudah digunakan pada model
situasi nyata.Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
siswa terhadap suatu masalah secara komprehensif yang terkait antara pernyataan
satu dengan yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS
yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber
yang lainnya.Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah agar diacak secara
random, tidak sistematis mengikuti pola tertentu. Susunan yang terpola sistematis
benar pada semua pernyataan yang diberikan diberikan skor 1 atau apabila
3) Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa
kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis. Dalam menulis soal bentuk uraian,
14
penulis soal harus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi yang
jawaban, atau rincian jawaban yang mungkin diberikan oleh siswa. Dengan kata
lain, ruang lingkup ini menunjukkan kriteria luas atau sempitnya masalah yang
ditanyakan.
Ruang lingkup tersebut harus tegas dan jelas tergambar dalam rumusan
ketidakjelasan soal dapat dihindari. Ruang lingkup tersebut juga akan membantu
penskoran.Setiap langkah atau kata kunci yang dijawab benar oleh siswa diberi
skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Pada sebuah soal kemungkinan banyaknya
kata kunci atau langkah-langkah penyelesaian soal lebih daripada satu sehingga
skor untuk sebuah soal bentuk uraian dapat dilakukan dengan menjumlahkan skor
tiap langkah atau kata kunci yang dijawab benar oleh siswa.
dan teknologi pada masa sekarang ini. Kemampuan seseorang untuk dapat
what to believe or do, yang artinya berpikir kritis adalah suatu proses berpikir
reflektif yang berfokus pada memutuskan apa yang diyakini atau dilakukan”.
(Zakiah & Lestari, 2019). Sedangkan menurut (Zubaidah, 2010) berpikir kritis
dihasilkan.
kritis adalah proses yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai hasil atau
keputusan yang tepat dan rasional. Berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara
mengevaluasi segala hal yang telah dibaca, didengar, dan ditulisnya. Masalah-
yang telah diperoleh, dan (6) Kemampuan menentukan alternatif cara lain dalam
menyelesaikan masalah”.
beberapa unsur penting dalam prosesnya.Berpikir kritis tidak hanya berupa pikiran
berikut :
kepercayaan, peraturan,
prosedur atau kriteria.
Analysis (analisis) Untuk mengidentifikasi Menguji ide
maksud dan hubungan
infrensial susungguhnya Mengidentifikasi
antara pernyataan, argumen
pertanyaan, konsep, Mengindentifikasi
deksripsi, atau bentuk alasan dan tuntutan
lainnya dari representasi
maksud untuk
mengekspresikan
keyakinan, penilaian,
pengalaman, alasan,
infirmasi, atau opini.
Inference Untuk mengidentifkkasi Meragukan bukti
(menyimpulkan) dan mendapatan elemen
yang dibutuhkan dalam Memperkirakan
membuat kesimpulan alternatif
yang wajar, membuat Menarik kesimpulan
dugaan dan hipotesis,
mempertimbangkan Menggunakan alasan
informasi yang relevan infuktif atau deduktif
memutuskan konsekuensi
yang mengalir dari data,
laporan, prinsip, bukti,
penilaian, keyakinan,
opini, konsep, deskripsi,
pertanyaan, atau bentuk
lain dari representasi.
Evaluation (evaluasi) Untuk menilai Menilai kredibilitas
kerdebilitas pernyataan tuntutan
atau repserentasi lain
yang mnyebabkan atau Menilai kualitas
mendeksripsikan persepsi argumen yang dibuat
seseorang, pengalaman, menggunakan alasan
situasi, keyakinan, atau induktif atau deduktif
pendapat; dan untuk
menilai kekuatan logis
sebenarnya atau maksud
hubungan inferensial
antara pernyataan,
deksripsi, pertanyaan,
atau bentuk lain dari
representasi.
18
indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu “(1) Mencari pertanyaan jelas dari teori
dan pertanyaan, (2) Mencari alasan, (3) Mencoba menjadi yng teraktual, (4)
Menjelaskan keseluruhan situasi, (6) Mencoba tetap relevan dengan ide utama, (7)
Menjaga ide dasar dan orisinil didalam pikiran, (8) Mencari alternative, (9)
penuh ketelitian, (12) Sepakat dalam suatu cara yang teratur dengan bagian-bagian
berpikir kritis. Berpikir kritis sangatlah penting bagi setiap orang yang hidup di
abad 21 dan tentunya pada era revolusi industri 4.0 yang nantinya bisa kita
kritis juga mampu memungkinkan seseorang dalam menilai setiap bukti terhadap
tidak.
Soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan salah satu
alat untuk mengukur kemampuan berpikir peserta didik. Soal berbasis Higher
Order Thinking Skills (HOTS) menuntut bagaimana peserta didik berpikir, salah
satunya adalah berpikir kritis. Bentuk-bentuk soal yang diberikan kepada peserta
didik memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal yang cenderung lebih sulit
sangat berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik.
Peserta didik yang mampu menyelesaikan soal sulit dengan baik berarti mereka
Penelitian yang telah dilakukan (Islamiyati dkk., 2020) bahwa ada pengaruh
berpikir kritis. Hal ini ditunjukkan dengan t tabel = 2.02 dan t hitung = 3.17 maka
t hitung > t tabel. Maka angka koefisien penentu/desterminasi sebesar 33%. Hal
B. Kerangka Pikir
siswa dalam membaca dan menulis dan memungkinkan siswa belajar efektif
sebagai pembelajar yang mandiri. Sehingga siswa dapat membedakan ide atau
karna itu adanya soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dapat
memicu peserta didik berpikir lebih kreatif dalam hal ini adalah kemampuan
berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dan Higher Order Thinking Skills
(HOTS) adalah suatu hal yang tidak bias terpisahkan. Menerapkan berpikir kritis
Berdasarkan hal tersebut, maka soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Thinking Skills (HOTS) yang akan diselesaikan oleh peserta didik. Pada penelitian
ini soal yang akan diselesaikan oleh peserta didik adalah soal berbasis Higher
masih terdapat guru yang membuat hasil tes belajar tanpa memperhatikan
kemampuan berpikir peserta didik. Pada penelitian ini bentuk soal Higher Order
Thinking Skills (HOTS) yang digunakan adalah soal uraian dengan tingkatan soal
berpikir kritis peserta didik akan dianalisis sehingga akan ditemukan ada atau
tidak ada pengaruh antara kedua variabel tersebut pada siswa kelas V SD Negeri
uraian kerangka pikir yang telah dipaparkan, maka untuk lebih jelasnya dapat
C. Hipotesis
terhadap hasil yang diharapkan yaitu ada pengaruhSoal Berbais Higher Order
Negeri 22 Jeppe’e Kabupaten Bone. Rumusan hipotesis yang diajukan oleh calon
peneliti adalah :
1. Hipotesis Verbal
Jeppe’e
2. Hipotesis Statistik
c. H1 : ρ ≠ 0 (ada pengaruh)
23
A. Jenis Penelitian
korelasi. Penelitian korelasi mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu sejauh mana hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam
mengumpulkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai April 2021- Mei 2021 tahun ajaran
Kabupaten Bone.
C. Desain Penelitian
Kritis dalam penelitian ini, digambarkan variabel bebas dan variabel terikat
sebagai berikut.
24
X Y
Keterangan :
1. Populasi
Populasi adalah semua subjek atau objek yang berada dalam satu wilayah
yang akan diteliti. Kata populasi sangat diperlukan dalam penelitian untuk
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
2. Sampel
(kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel
yang digunakan sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan
cara mengambil sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu”
(h.381).
Pada penelitian ini, objek yang akan diteliti yaitu siswa kelas V SD
teknik pengambilan sampel yang akan digunakan calon peneliti adalah teknik
Menurut (Suryani Hendryadi, 2015) sampel jenuh adalah “Sampel yang mewakili
jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari
100”. Sampel ini biasanya dikatakan total sampling, apabila subjeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semua. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
variabel yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud yaitu Soal Berbasis Higher
berpikir kritis. Untuk memperjalas masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
maka perlu diberikan penegasan secara operasional mengenai variabel yang akan
yang sudah dimiliki secara kritis dan kreatif dalam menentukan keputusan untuk
menyelesaikan masalah pada situasi yang baru. Tes HOTS yang dibentuk adalah
soal-soal yang terdiri atas tiga ketentuan taksonomi bloom yaitu C4 yang berarti
Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang berfokus pada
memutuskan apa yang diyakini atau dilakukan. Berpikir kritis sangat diperlukan
agar siswa tidak hanya asal bertindak, tetapi didasarkan pada pemikiran yang logis
dan peningkatan analisis argumen. Kemampuan berpikir kritis siswa dapat diukur
F. Prosedur Penelitian
seorang peneliti harus secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan
3. Melaksanakan penelitian
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan”. Pada penelitian ini data diperoleh menggunakan
1. Tes
dengan menggunakan tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan
28
dalam rangka pengukuran dan penilaian. Dalam penelitian ini, tes digunakan
sebagai alat untuk mengukur penggunaan soal berbasis HOTS sehingga dapat
ditentukan.
2. Angket
dahulu.
H. Instrumen Penelitian
1. Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal uraian
yang terdiri dari 15 soal materi bangun ruang. Pada penelitian ini bentuk soal
Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang digunakan adalah soal uraian dengan
2. Angket
Instrumen dalam penelitian ini yaitu angket tertutup dengan bentuk skala
Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Keempat
alternatif tersebut digunakan agar responden tidak bersikap ragu dan bahkan tetap
Skor
Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Setuju (S) 3 2
hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
berikut
berikut:
30
a. Analisis rata-rata
berpikir kritis. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh
∑ fx
X́ =
n
Keterangan :
X́ = Nilai rata-rata
X = Nilai (skor)
F = Frekuensi data
N = Jumlah kejadian dalam populasi
b. Analisis Presentase
n
P = N x 100%
Keterangan :
P = Presentase
n = Nilai yang diperoleh
N = Nilai yang diharapkan
31
nilai presentase yang telah diperoleh dikonveksi pada pedoman konveksi yang
Y = a + bX
Ket:
a = Koefisien regresi x
32
b = koefisien regresi y
a=( ∑ Y ) ¿ ¿ ¿
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
b=
n XY 2 ∑−( ∑ X )
Keterangan:
n = jumlah populasi
Uji-t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui ada tidaknya pengaruh
soal berbasis HOTS terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD
Negeri 22 Jeppe’e. Sebelum dilanjutkan dengan penguji hipotesis yang telah
ditentukan maka terlebih dahulu dicari kesalahan baku regresi dan kesalahan
baku koefisien b (penduga b) sebagai berikut, untuk regresi kesalahan bakunya
dirumuskan:
Se= √ ∑ Y 2 −( a ∑Y )−b ∑ YX ¿ ¿
n−2
c. Penguji hipotesis
H0 : β = → β0 = 0
H ı : β ≠ β0
2) Menentukan taraf nyata (α) dan nilai ttabel α = 5% = 0,05 → a/2 = 0,025
33
b = n-2 k
t=0,05;n
∑ xy
rxy¿ 2 2
√( ∑ x ) (∑ y )
Ket:
Diusulkan (Rp)
1. Transportasi 500.000
Pembelian bahan habis pakai
- Kertas 3 rim @45.000 135.000
2. - Map 10 lembar @ 2.000 20.000
- Amplop 1 dos 20.000
- Tinta Print Epson Hitam 80 ml 3 buah @45.000 135.000
- Tinta Print Epson berwarna 80 ml 45.000
Peralatan
3.
- Pulpen 2 buah @ 3.500 7.000
- Penjepit kertas 10 buah @ 2.000 20.000
4. Pulsa telepon dan kuota data 200.000
Jumlah 1.082.000
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kisi-kisi Soal HOTS
39
No.
Ranah
Soal
No SK KD Materi Indikator
C4 C5 C6
Lampiran 2
Soal Uji Coba HOTS
41
NAMA :
NO. ABSEN :
Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan soal berikut ini! Cantumkan
rumus dan langkah ataupun alasan yang digunakan untuk menjawab secara
jelas!
8cm
D B
5cm 12cm
C
Apakah Sandi memperoleh hasil yang sama bila menggunakan rumus segitiga
(CAD dan CAB) dan rumus layang-layang? Jelaskan!
3. Nisa mempunyai kotak mainan besar berbentuk bola kubus. Kotak tersebut
akan diisi dengan kotak mainan yang lebih kecil berbentuk kubus juga.
Panjang sisi kotak mainan yang besar adalam 18cm dan panjang sisi kotak
mainan kecil adalah 6cm. Kotak mainan besar akan diisi dengan kotak
mainan kecil sebanyak 27 buah. Apakah bisa kotak mainan besar itu diisi
dengan kotak mainan kecil yang jumlahnya 27 buah? Jelaskan!
4. Ainun mempunyai sebuah kotak kado berbentuk kubus. Kotak kado itu
mempunyai panjang sisi 21cm. Dan Ainun mempunyai 21 buah balok kayu
kecil yang semua ukurannya sama besar. Balok kayu itu mempunyai panjang
9cm, lebar 7cm, dan tinggi 7cm. Ainun ingin membandingkan volume dari
kotak kado dan volume dari 21 buah balok kayu yang sudah dijumlahkan.
42
Apakah volume kotak kado sama dengan jumlah volume 21 Blok kayu kecil
milik Ainun? Jelaskan!
5. Rumah Ajeng mempunyai atap yang tampak dari depan dan belakang seperti
bentuk bangun datar trapesium samakaki. Sisi depan atap rumah Ajeng
mempunyai ukuran panjang sisi sejajar masing-masing 30m dan 24m. Jumlah
luas kedua sisi atap rumah adalah 864m2. Bagian manakah dari atap rumah
Ajeng yang belum diketahui dan tentukanlah berapak ukurannya!
6. Jika diketahui :
A B
FO = 32cm
FE = 10cm
DO = 13cm O
CO = 14cm C
F E
BC = 16cm
D
Tentukan apa saja yang perlu diketahui untuk menghoitung luas dan
kemudian hitunglah luasnya!
10cm 15cm
12cm
dengan cokelat besar yang nantinya akan dihadiahkan untuk temannya yaitu
Sari. Namun, Resa memiliki 3 buah cokelat yang berbeda ukuran. Cokelat
manakah yang bisa dimasukkan ke dalam keranjang? Dan mengapa memilih
cokelat itu?
10. ibu meminta Nurul memotong kain yang digunakn untuk hiasan pada taplak
meja berbentuk trapesium. Ibu meminta jika kainnya memiliki tinggi 18cm
dan luasnya 450cm2. Manakah dari kedua ukuran berikutyang akan
digunakan? a) 27cm dan 22cm b) 28cm dan 22cm.
Petunjuk :
Bacalah setiap pernyataan berikut dan tunjukkan bagaimana anda berpikir dan
merasa secara umum dalam pembelajaran. Tidak ada jawaban benar atau salah,
karena itu jangan membuang waktu terlalu lama.
Pilihlah angka secara jujur paling menggambarkan kondisi berpikir dan perasaan
anda. Keterangan penilain/skor: 1) S= Setuju, 2) SS= Sangat Setuju, 3) TS=
Tidak Setuju, 4) STS= Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan S SS TS STS
1 Saya menentukan cara bagaimana menyelesaikan
sebuah tugas sebelum mengerjakanya
2 Saya memikirkan secara mendalam materi
pembelajaran yang diberikan.
3 Saya berkerja keras untuk melakukan tugas dengan
baik meski saya tidak menyukainya
4 Saya berpikir dengan cara lain untuk
menyelesaikan tugas.
5 Saya mengarahkan segenap usaha terbaik saya
dalam meyelesaikan tugas
6 Saya merasa yakin bahwa saya dapat memahami
materi-materi- sulit pada mata pelajaran ini.
7 Saya mencoba memahami tugas-tugas lebih
dahulu sebelum mempersiapkan langkah-langkah
penyelesainnya.
8 Saya menyelesaikan sebuah tugas dengan
mencoba lebih dari dari satu cara untuk
melakukannya.
9 Saya memeriksa pekerjaan sambil terus
mengerjakannya.
10 Saya berkerja sebaik mungking pada setiap tugas.
11 Saya terlebih dahulu memahami tugas-tugas
sebelum saya menjawabnya.
12 Saya percaya bahwa saya dapat memahami materi
lebih mudah yang diberikan guru.
13 Saya menilai kebenaran dari tugas yang saya
45
lakukan.
14 Saya berkosentrasi sungguh-sungguh saat
menyelesainlkan sebuah tugas.
15 Saya percaya bahwa saya dapat memberikan kerja
terbaik pada tugas dan ujian pelajaran ini.
16 Saya berusaha mencari ide-ide barun unutuk
menyelesaikan sebuah tugas.
17 Saya memulai tugas dengan hal-hal yang
sederhana atau mudah lebih dahulu.
18 Saya meluangkan banyak waktu untuk mecoba
memahami tugas-tugas sulit.
19 Suatu tugas berguna untuk menguji pengetahuan
saya.
20 Saya merasa yakin dapat menguasai keterampilan
yang diajarkan mata pelajaran ini.