PENGAWASAN K3
BEJANA TEKAN
TAHUN 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
Mengingatkan bahwa sumber bahaya dan potensi yang ditimbulkan
akibat penggunaan/pengoperasian bejana tekan dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan (peledakan) dan penyakit akibat kerja. Maka guna
pencegahan harus dilakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan
atas pemenuhan ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja bejana
tekan, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
B. PENGERTIAN
1. Bejana tekan adalah suatu alat untuk menabung fluida yang bertekanan
atau Bejana Tekan adalah bejana selain pesawat uap yang didalamnya
terdapat tekanan yang melebihi tekanan udara luar, dipakai untuk
menampung gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa
menjadi cair atau dalam keadaan larut atau beku.
C. DASAR HUKUM
3
4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1990 tentang
Ketentuan Pewarnaan Tabung Gas Bertekanan
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Penampilan gambar-gambar dan formulir permohonan pengesahan
pemakaian / laporan hasil-uji / pengesahan pemakaian Bejana Tekan.
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Latihan penyelesaian contoh kasus ( secara kelompok) termasuk praktek ;
Menuliskan persyaratan mengenai norma K3 Bejana Tekan dalam Buku Akte
Pengawasan Ketenagakerjaan, membuat Nota Pemeriksaan dan membuat
Laporan kejadian. Kemudian di diskusikan antar kelompok.
4
6. Gladi peta pemeriksaan norma K3 Bejana Tekan.t.
1. Pre Test ; 1 Jp
BAB II
POKOK BAHASAN
.
A. RUANG LINGKUP OBJEK PENGAWASAN BEJANA TEKANAN
5
terdapat tekanan yang melebihi tekanan udara luar, dipakai untuk
menampung gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa
menjadi cair atau dalam keadaan larut atau beku.
Gas bertekanan
6
Gas bertekanan merupakan salah satu jenis bahan kimia berbahaya yang
dalam pengemasannya disimpan atau ditampung didalam bejana tekan/botol
baja bertekanan tinggi dalam wujud atau dalam keadaan terkempa, cair atau
larutan maupun dalam keadaan beku.
7
Gas bertekanan yang dipakai untuk kendaraan bermotor
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan Bahan Bakar
untuk kendaraan bermotor, dipergunakan Bahan Bakar Gas.
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi
terbesar methane, dan komposisi kimia lainnya seperti ethane, propane,
butane dan pentane.
Jenis BBG yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor :
CNG (Compress Natural Gas)
Komposisi utama berupa gas metana (C1). Gas alam yang dikompres dengan
tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabung gas seefisien mungkin sehingga
mudah dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar SUDAH DIGUNAKAN DI
INDONESIA
LPG (Liquid Petroleum Gas)
Terdiri dari campuran propan dan butan i SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
LNG (Liquid Natural Gas)
Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu
rendah dibawah 162 C (-162C) BELUM DIGUNAKAN DI INDONESIA
Kelebihan BBG
Lebih bersih dan tidak bising
Emisi gas buang lebih kecil dibanding BBM : PM : 100 %, Penurunan CO:
90,6 %, Penurunan NOx : 38 %, Penurunan HC : 64 %
8
Kebisingan kendaraan CNG 2~3dB lebih kecil dibanding
diesel/premium
Lebih aman dibandingkan BBM
Mudah menguap saat ada kebocoran karena lebih ringan dari udara (SG 0,6)
Resiko kebakaran relatif rendah (Suhu bakar 537oC; Batas flamibilitas :5 - 15
% udara) untuk LPG 1,8 9,8 %, Premium: 1,4 7,6 %
Tidak beracun
Lebih efisien dan ekonomis
Lebih murah dibandingkan BBM Menguntungkan
Mesin lebih bersih Mengurangi frekuensi pemeliharaan
Kekurangan BBG
Pendistribusion dan penyimpanan relatif mahal Investasi > dari BBM
Ada tambahan biaya converter kit 11 juta rupiah
Daya jelajah pendek Sulit mendapatkan gas karena Infrastruktur SPBG
masih sangat terbatas
Tangki BBG relatif berat Menambah beban kendaraan
Tangki bertekanan tinggi Perlu persyaratan khususu dan perawatan yang
memadai
Ada potensi masalah pada unjuk kerja dan operasional kendaraan
9
Kehilangan daya 20 %
Terkadang mesin susah hidup
Perlu converter kit dan seeting yang sesuai
10
A. Tabung CNG
Berdasarkan ISO 11439 : 2000 tentang GAS CYLINDERS HIGH
PRESSURE CYLINDERS FOR THE ON-BOARD STORAGE OF NATURAL
GAS AS A FUEL FOR AUTOMOTIVE VEHICLES, tabung CNG terbagi
menjadi 4 jenis (type), yaitu :
TYPE 1 (CNG 1)
Terbuat dari material berbasis metal atau baja
Paling murah
Paling berat (Kapasitas 60 L 75 Kg)
TYPE 2 (CNG 2)
Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus resin/ serat fiberglas pada
bagian luar (Hoop wrap)
Lebih mahal dari CNG 1
Lebih berat (Kapasitas 60 L 52 Kg)
11
TYPE 3 (CNG 3)
Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus serat karbon pada bagian
luar (full wrap)
Lebih mahal
Lebih ringan (Kapasitas 60 L 26 Kg)
TYPE 4 (CNG 4)
Liner/pelapis dalam dari bahan non metal/ plastik dan dibungkus serat
karbon pada bagian luar (full wrap)
Lebih mahal
Lebih ringan
12
Gambar Tabung CNG Type 4
B. Tabung LPG/LGV
Tabung LPG (Liquified Petroleum Gas) yang dipergunakan untuk kendaraan
bermotor di Indonesia lazim disebut dengan LGV (Liquified Gas for Vehicle).
Di dunia untuk tabung LGV kebanyakan mengacu pada UN ECE R 67 : Motor
Vehicles Using Liquefied Petroleum Gases In their Propulsion System.
Sampai saat ini belum ada SNI untuk kendaraan berbahan bakar LPG
Untuk spesifikasi teknis dari pada LGV ini adalah Bahan bakar LPG yang
terdiri dari propana (C3) dan butan (C4). Disain temperatur operasi tabung
harus dari -20 C sampai 65 C. Disain tekanan operasi tabung: 3,000 kPa
(30 bar).
Tabung LGV dibagi berdasarkan klasifikasi tekanan sebagai berikut :
a. Komponen Kelas 1 : 3,000 kPa.
b. Komponen Kelas 2 : 450 kPa.
c. Komponen Kelas 2A : 120 kPa.
13
Gambar Tabung LGV
Desain / perencanaan
Hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan :
- Tekanan desain adalah tekanan yang digunakan dalam
pendesainan/perencanaan suatu bejana untuk menghitung tebal bejana
yang diperlukan belum termasuk penambahan tebal karena korosi.
- Tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan adalah kerja paling tnggi
pada setiap bagian bejana berdasarkan tebal pelat sebenarnya / tebal
pelat nominal untuk pembuatan bejana tekan.
- Tekanan kerja normal adalah tekanan kerja yang dipakai untuk
mengetahui kekuatan konstruksi suatu bejana tekan.
- Suhu kerja atau suhu operasi adalah temperatur yang akan dipertahankan
pada dinding bejana selama bejana dioperasikan dan suhu ini tidak boleh
melebihi suhu desain.
- Suhu desain adalah temperatur yang dipakai patokan yang tidak boleh
dilampaui yang diterima atau kontak dengan dinding bejana akibat kontak
panas dengan fluida didalam bejana berdasarkan suhu test bahan dinding
bejana.
- Nilai tegangan tarik adalah nilai kuat tarik dari bahan yang didapat dari
hasil pengujian tarik.
- Nilai tegangan maksimum yang diperbolehkan adalah tegangan
maksimum yang diizinkan yang digunakan dalam rumus desain suatu
bejana.
- Tebal pellet dinding bejana adalah tebal yang dimiliki oleh suatu bejana,
berupa tebal pelat yang diperlukan, tebal desain dan tebal nominal.
14
(a) Tebal yang diperlukan adalah tebal yang diperoleh dari suatu rumus
dalam Standart atau Formula.
(b) Tebal desain adalah tebal yang diperlukan (a) ditambah ketebalan
karena korosi (allowance).
(c) Tebal nominal adalah tebal pelat yang sebenarnya (actual) yang
digunakan untuk pembuatan suatu bejana.
- Efisiensi sambungan las, adalah suatu angka atau koefisiensi yang
dipakai sebagai angka pengali pada nilai tegangan maksimum yang
dibolehkan.
- Nilai batas mulur bahan adalah nilai tertinggi tegangan yang diizinkan
untuk menghitung kembali kekuatan kontruksi suatu bejana.
Pemilihan Material
Pemilihan utama dalam pemilihan suatu material adalah kemungkinan korosi
yang timbul jika material/bahan tersebut tidak berada dalam kondisi yang sesuai
dengan medium/gas yang dikemasnya, faktor-faktor lainnya yang
dipertimbangkan adalah kegunaannya, sifat mekanik, sifat fisik kimia, daya tahan
terhadap cuaca, lingkungan, panas, biaya pembuatan/pengadaan, perawatan
serta pemeliharaan.
Pemilihan bahan konstruksi terutama ditujukan untuk keperluan keselamatan
pemakaian/keselamatan kerja disamping untuk mendapatkan biaya yang murah,
dengan tidak terlepas dari pertimbangan adanya pengaruh zat kimia/mediumnya
terhadap bahan konstruksi dan sebaliknya.
15
Jika untuk menyimpan atau mengemas satu jenis gas/zat kimia kemungkinan
besar dapat diperoleh suatu bahan konstruksi yang dapat tahan sepenuhnya,
namun bahan tersebut dapat jadi terlalu mahal atau pun tidak tersedia sama
sekali, sehingga dalam praktek biasanya dipilih dalam suatu bahan yang secara
ekonomi lebih murah dan mempunyai laju korosi yang cukup lambat.
Untuk bejana/tangki penampung guna gas-gas atau bahan kimia yang
berbeda, bahannya pun juga harus berbeda-beda. Oleh karena itu pemilihan
bahan harus benar-benar memenuhi atau tahan terhadap :
- Non Logam :
(a) Logam-logam besi seperti besi tuang (cast iron) dan besi campuran (iron
alloy), karena sifatnya kedua jenis ini tidak dapat digunakan untuk pembuatan
bejana tekan (cocok untuk tangki bahan-bahan kimia).
- Kadar karbon harus rendah (0,1 0,25 %)
- Dalam keadaan normal korosinya harus lambat
- Tidak mudah patah/rapuh
Untuk bahan pembuatan bejana tekan digunakan baja baik baja lunak (mild
steel), baja tuang (cast steel) maupun baja tahan karat (stainless steel) atau
baja campuran.
16
(b) Logam-logam bukan besi seperti: aluminium, kromium, tembaga, timah, nikel,
tin, seng, kuningan, kuningan dan perunggu pada dasar tidak dapat dipakai
untuk tangki/bejana penampung bahan kimia.
(c) Bahan bukan logam lainnya seperti: grafit, kaca, plastic dipakai sebagai
bahan tambahan pelengkap instalasi bejana sesuai kebutuhan.
17
Gambar. Sertifikat Bahan dan Hasil Pengujian Bahan
Bentuk dan Kedudukan
Bentuk bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (steel) maupun bentuk
front (tutup) atau headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut letak
sumbu atau garis sentralnya yaitu :
-Bejana Silindrical
-Bejana Spherical
-Bejana dengan tutup elips
-Bejana dengan tutup torispherical
-Bejana dengan tutup hemispherical
-Bejana dengan tutup semi elliptical
-Bejana dengan tutup rata
-Bejana dengan kedudukan horizontal
-Bejana dengan kedudukan vertical
-Bejana dengan bentuk khusus
18
Gambar. Tabung LGV termasuk bejana dengan Bentuk Khusus
19
didalamnya yang dapat mengakibatkan ledakan. Contoh gas seperti ini adalah
Acetylene, Methyl Propodine, Vinyl Chloride dan sebagainya.
20
kematian apabila gas tersebut telah memenuhi ruangan tertutup sehingga
Oxiygen dalam ruang tersebut tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan
pernapasan. Gas-gas tersebut disebut juga gas inert.
Gas-gas inert ini bila terhirup dapat mengakibatkan orang menjadi
lemas tanpa sadar dan bila tidak ada pertolongan secepatnya dapat
menimbulkan kematian.
Memasuki ruangan-ruangan tertentu seperti ruang pengawasan, tangki
penyimpanan, gudang, lubang dalam tanah dan sebagainya harus mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh demi menjaga keselamatan bagi pekerja.
21
Gambar peledakan bejana tekan
22
7. Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas pengoksidasi
dicat warna biru muda.
Untuk memudahkan pengelompokan tersebut dibawah ini dibuat table sebagai
berikut :
Tabel Pewarna Botol Baja atau Tabung Gas
23
- Ukuran dan warna label disesuaikan dengan jenis, sifat dan potensi
bahaya serta kapasitas gas.
- Isi table memberikan keterangan tentang jenis gas, symbol bahaya
gas, peringatan tentang bahaya/kecelakaan dan cara penanggulangan
bahaya / kecelakaan / emergency.
24
- Air pengisi boiler Hijau pita alumunium
- Air limbah/buangan Hitam pita hijau
- Air hydrant Merah
2 Minyak - Minyak ringan Hitam
- Minyak berat Hitam
3 Uap - Uap / steam Perak / silver
4 Gas - Gas alam Violet
- Karbon dioksida Kuning tua
- Hydrogen Merah
- Chlorine Kuning
- Oksigen Biru muda
- Nitrogen Abu-abu
- Argon Abu-abu
- Udara tekan Biru
- Udara panas Biru tua
- Amoniak Kuning tua
- Gas synthesis Coklat
5 Bahan kimia - Asam sulfat Orange
- Alumunium sulfat Orange berpite kuning-
- Asamphosphoric biru
- Larutan urea & Carbonate Pita kuning-coklat
- Asam fluosilisic Mass green/hijau
- Larutan benfield Pita abu-abu - coklat
- Larutan caustic Pita fan pink
- Caustic soda Pita kuning hijau
- Kapur Pink
- Polimer Putih
Ungu
25
2). Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir didalam pipa ditulis
dengan angka dan satuan tekanan.
3). Arah aliran fluida/gas didalam pipa ditulis dengan tanda panah dengan
warna yang menyolok/mudah dilihat.
26
kecelakaan atau peledakan agar tidak terjadi kecelakaan atau peledakan maka
sebelum dan dalam periode pemakaian setiap bejana tekan dan alat
pengaman/perlengkapannya harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian serta
dilayani dan dirawat dengan baik dan teratur.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu dikeluarkan suatu
pedoman agar terwujud keseragaman dalam penanganan bejana tekan
sehingga bejana tekan dapat dioperasikan dengan aman dan efisien.
Pedoman ini harus diketahui oleh semua pihak yang terkait, terutama
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota yang menangani langsung
pelaksanaan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan
menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1999.
27
i. TATA LAKSANA
TEKNIS BEJANA
TEKAN
2. PROSEDUR PENERBITAN
PENGESAHAN GAMBAR RENCANA BEJANA TEKAN
Perusahaan pembuat harus memberitahukan secara tertulis kepada Kepala
Dinas Setempat. Surat pemberitahuan harus dilampiri dengan dokumen teknik
yang disyaratkan untuk pembuatan, yang terdiri dari :
Gambar rencana
Perhitungan kekuatan konstruksi
Dokumen-dokumen terkait pembuatan/rencana pembuatan (Sertifikat
material/verifikasi, WPS/PQR, Pemeriksaan ketebalan, Pemeriksaan
ketidakbulatan, Pengukuran dimensi Pemeriksaan tidak merusak (NDT))
Sertifikat juru las
Laporan data pembuatan/MDR (Apabila Bejana sudah dibuat)
Laporan pengujian dari Lembaga Pengujian Independen yang sudah
terakreditasi di luar negeri (apabila dibuat di luar negeri)
Copy SKP PJK3 bidang Pembuatan/Pemasangan Bejana Tekan.
Catatan : Pengesahan gambar rencana pembuatan pesawat uap diterbitkan
oleh pemerintah.
28
(b) Kepala Dinas setempat menyampaikan surat pemberitahuan tersebut
pada (a) beserta lampirannya kepada Pegawai Pengawas Spesialis
Pesawat Uap dan Bejana Tekan sesuai hierarki dilanjutkan menerbitkan
Surat Perintah Tugas untuk melaksanakan pengawasan pembuatan
pesawat uap.
(c) Pegawai pengawas dari Dinas setempat atau Ahli K3 yang
berwenang melakukan verifikasi atau pemeriksaan terhadap dokumen
teknis, obyek teknis, dan proses pekerjaan serta pengujian sebagaimana
dimaksud pada III.1.1. (a) sampai dengan (d).
(d) Perusahaan pembuat harus membuat Data teknik pembuatan yang
memuat data umum, data teknis dan data pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan pada tahap pembuatan.
(e) Pegawai Pengawas atau Ahli K3 wajib membuat laporan
pengawasan pembuatan.
(f) Laporan dimaksud pada (e) dan Data teknik pembuatan dimaksud
pada (d) disampaikan kepada Kepala Dinas setempat dan kepada
Pemerintah.
29
2. Penanganan Kasus Kecelakaan Bejana Tekan
Prosedur yang harus dilakukan dalam penanganan kasus kecelakaan bejana
tekan :
b. Pengurus
1. Objek atau pimpinanK3perusahaan
pengawasan wajibdibagi
Bejana Tekan melaporkan
dalam 2kejadian
(dua)
kecelakaan bejana
kelompok, yaitutekan
: dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak
terjadinyaI. kecelakaan ke Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat.
Bejana Tekan
c. Laporan kecelakaan
Bejanatersebut dibuat secara tertulis dengan menggunakan
transport
formulir bentuk 3 KK2 A.
Bejana (Lampirangas
penyimpan I Permenaker No. 03/Men/1998)
d. Setelah menerima
Bejana laporan kecelakaan sebagaimana dimaksud point b,
penimbun
Kepala Kantor Disnaker memerintahkan pengawas ketenagakerjaan
Pesawat / instalasi pendingin
melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
Botol baja
e. Pengawas Ketenagakerjaan dalam melaksanakan pemeriksaan dan
Pesawat pembangkit gas acetylene
pengkajian kecelakaan bejana tekan menggunakan formulir laporan
II. Instalasi Pipa
pemeriksaan dan pengkajian sesuai lampiran II Permenaker No. 03 /Men /
Instalasi pipa gas
1998, yang meliputi Data Umum Perusahaan, Data Korban, Fakta yang
Instalasi pipa air
didapat, Uraian terjadinya kecelakaan, Sumber kecelakaan, Type
kecelakaan Instalasi pipa
, Penyebab cairan , syarat yang diberikan dan Tindakan
Kecelakaan
III. Juru
lebih lanjut lashal-hal
serta dan Perusahaan
lain yang Jasa
perluTeknik
dilaporkan. Untuk lebih jelas
5. Pengetahuan
peserta diklat harapbejana tekan Permenaker No. 03 / Men /1998.
mempelajari
Untuk Pengawas
f. Selanjutnya mempelajariKetenagakerjaan
peralatan-peralatan tersebut
melakukan diperlukan
pembinaan K3
pengetahuan
bejana dasartindakan
tekan sebagai agar dapat mengenal
preventif sumber/potensi
sehingga bahaya
kecelakaan tidak
yanglagi
terulang ditimbulkan olehmelakukan
dan atau pesawat angkat dan angkut.
tindakan hukum sesuai dengan
6. Sumber/Potensi
peraturan Bahaya
perundangan.
Adapun bejana tekan adalah merupakan salah satu penyebab
kecelakaan kerja yang merupakan sumber/potensi bahaya apabila
konstruksinya tidak cukup kuat, sehingga diperlukan pemilihan
i. BOXES
bahan yang sesuai dengan standar termasuk dalam perencanaan
kekuatan konstruksi. Selain konstruksi yang cukup kuat diperlukan
juga safety devices yang harus terpasang dengan baik dan
memenuhi syarat serta berfungsi pada saat dioperasikan.
7. Syarat-syarat K3 bejana tekan
a. Konstruksi harus kuat
b. Layak dioperasikan
c. Safety devices terpasang dan berfungsi dengan baik disertai
contoh gambar. 30
d. Dilakukan pemeriksaan dan pengujian
5. Tata Cara Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan dan pengujian meliputi pemeriksaan visual
dengan menggunakan checklist, kemudian pemeriksaan komponen-
komponen kritis, pemeriksaan tidak merusak (NDT), pengujian
hydrostatic, pemeriksaan safety devices.
6. Tata Laksana Teknis
Berdasarkan Peraturan Menteri No.01/Men/1982 tentang Bejana
Tekanan, ditetapkan bahwa setiap perencanaan, pembuatan,
perakitan dan/atau pemasangan, reparasi/modifikasi dan pemakaian
bejana tekanan harus mendapatkan ijin, maka mekanisme perijinan
setelah otonomi daerah seluruhnya dilakukan oleh Dinas setempat,
kecuali untuk perencanaan bejana tekanan dilakukan oleh
pemerintah (Ditjen PPK). Khusus untuk lintas kabupaten/kota oleh
Pemerintah Propinsi, kemudian untuk rental bilamana lintas
kabupaten/kota oleh Pemerintah
31 Propinsi dan bilamana lintas
propinsi oleh Pemerintah (Ditjen PPK).
BAB III
STUDI KASUS
32
Suatu perusahaan industri kimia, alamat X, yang memperkerjakan tenaga kerja
sebanyak 310 orang, 2 shift. Produk akhir Perusahaan tersebut salah satunya
adalah pupuk. Dalam memproses produk tersebut peralatan yang digunakan antara
lain conveyor belt (ban berjalan), instalasi pipa, storage tank yang berisi NH 3, tanki
timbun bahan bakar, kompresor, ketel uap, bejana uap, botol baja oksigen dan
acetylen, botol baja LPG, Forklift, Overhead Crane, Mobile Crane. Sumber tenaga
listrik didapat dari PLN dan Genset sebagai pembangkit tenaga listrik cadangan
apabila terjadi keadaan darurat.
Kasus I :
Saudara sebagai Pengawas Ketenagakerjaan telah mendapatkan Surat Perintah
Tugas dari pimpinan Saudara untuk melakukan pemeriksaan pertama terhadap
perusahaan industri kimia tersebut diatas berdasarkan rencana kerja yang telah
ditanda tangani.
a. Hal-hal apa saja yang harus anda siapkan untuk melaksanakan tugas tersebut
b. Lakukan identifikasi potensi bahaya yang ada pada saat anda melakukan
Kasus II :
pemeriksaan lapangan
Dari Pemeriksaan Lapangan telah ditemukan
c. Upaya pengendalian apa saja terhadap potensi bahaya yang telah saudara
a) Storage Tank berisi NH3 sebanyak 5 unit dengan kapasitas/volume
identifikasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
masing-masing 2000 liter 3 unit dengan posisi horizontal, tekanan kerja 200 psi
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
dan 4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SK/SE
pemeriksaan belum terpasang alat-alat safety device/alat ukur yaitu safety
2. Mekanisme yang diatur oleh Dinas/Organisasi setempat
valve, manometer, volume meter
3. Formulir-formulir pemeriksaan
b) 2 unit Tangki timbun berisi bahan bakar solar dengan kapasitas/volume
masing-masing 5000 liter. Kondisi tangki timbun tersebut safety devicenya
sudah terpasang dengan baik dan lengkap. Namun ditemukan tanggul dari
kedua tangki timbun tersebut belum ada.
c) Botol-botol baja LPG sebanyak 10 buah dengan kapasitas 45 Kg yang
digunakan untuk pengelasan tidak disimpan tersendiri.
d) Instalasi pipa sudah terpasang secara baik dan terdapat sebagian
secara melintang diatas jalan, sedangkan instalasi pipa tersebut belum
dilengkapi dengan tanda-tanda keselamatan.
Bagaimana langkah Saudara untuk mengatasi temuan diatas ?
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SK/SE
2. Pelajari tata cara pengisian akte pengawasan,
33 pembuatan nota pemeriksaan,
pengisian kartu pemeriksaan dan pembuatan laporan kejadian.
Kasus III :
Dari Pemeriksaan Administrasi telah ditemukan
a) Storage Tank berisi NH3 sebanyak 5 unit dengan kapasitas/volume
masing-masing 2000 liter 3 unit dengan posisi horizontal, tekanan kerja 200 psi
dan 4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
pemeriksaan belum mendapatkan pengesahan pemakaian dari Dinas setempat
b) 2 unit Tangki timbun berisi bahan bakar solar dengan kapasitas/volume
masing-masing 5000 liter. Kondisi tangki timbun tersebut safety devicenya
sudah terpasang dengan baik dan lengkap. Telah mendapatkan pengesahan
pemakaian
c) Botol-botol baja LPG sebanyak 10 buah dengan kapasitas 45 Kg yang
digunakan untuk pengelasan sudah memiliki pengesahan pemakaian.
d) Instalasi pipa sudah terpasang secara baik dan terdapat sebagian
melintang diatas jalan. Belum mendapatkan pengesahan pemakaian dari Dinas
setempat
Bagaimana langkah Saudara dan penasihatan teknis Saudara terhadap pemilik
untuk mengatasi temuan diatas ?
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SE/SK
2. Pelajari teknik-teknik komunikasi
3. Pelajari tata cara pengisian akte pengawasan, pembuatan nota pemeriksaan,
pengisian kartu pemeriksaan dan pembuatan laporan kejadian.
BAB IV
CONTOH SOAL UJIAN
34
Petunjuk penyelesaian soal : Baca modul dan Peraturan Perundang-undangan K3
meliputi UU No. 1 Tahun 1970, Permenaker No. 01 Tahun 1982, Permenaker No. 02
Tahun 1982.
BAB V
PENUTUP
Modul ini merupakan bahan pembelajaran yang bersifat dasar dan umum,
mencakup ketentuan-ketentuan teknis dan administrative sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan bejana tekan termasuk petugas teknis bejana
tekanan.
Cakupan ruang lingkup obyek pengawasan bejana tekanan yang meliputi
bejana penampung, bejana transport, botol baja dan instalasi pendingin merupakan
peralatan yang banyak digunakan dalam industri manufaktur, industry kimia, industry
logam dll. Sedangkan untuk mempelajari peralatan-peralatan tersebut diperlukan
pengetahuan dasar agar dapat mengenal sumber/potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh bejana tekanan. Adapun bejana tekanan adalah merupakan salah satu
penyebab kecelakaan kerja apabila konstruksinya tidak cukup kuat, sehingga
diperlukan pemilihan bahan yang sesuai dengan standar termasuk dalam
perencanaan kekuatan konstruksi. Selain konstruksi yang cukup kuat diperlukan
juga safety devices yang harus terpasang dengan baik dan memenuhi syarat serta
berfungsi pada saat dioperasikan. Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah
terkait dengan dimana bejana tekanan tersebut dibuat, standard apa yang
dipergunakan, pemeriksaan dan pengujian apa saja yang diwajibkan oleh standard
tersebut.
Selain hal-hal tersebut diatas yang perlu diperhatikan adalah lokasi dimana
bejana tekan itu digunakan, gas/fluida yang dipergunakan, persyaratan bekerja
secara aman, pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh petugas maintenance,
perawatan dan pemeliharaan bejana tekan, pemeriksaan dan pengujian pesawat
bejana tekan baik pertama maupun berkala oleh petugas yang berwenang dengan
prosedur yaitu pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist, kemudian
pemeriksaan komponen-komponen kritis, pemeriksaan tidak merusak (NDT),
pengujian beban.
Berdasarkan Peraturan Menteri No.01/Men/1982 tentang Bejana Tekanan,
ditetapkan bahwa setiap perencanaan, pembuatan, perakitan dan/atau
35
pemasangan, reparasi/modifikasi dan pemakaian bejana tekanan harus
mendapatkan ijin, maka mekanisme perijinan setelah otonomi daerah seluruhnya
dilakukan oleh Dinas setempat, kecuali untuk perencanaan bejana tekan dilakukan
oleh pemerintah (Ditjen PPK). Khusus untuk lintas kabupaten/kota oleh Pemerintah
Propinsi, kemudian untuk rental bilamana lintas kabupaten/kota oleh Pemerintah
Propinsi dan bilamana lintas propinsi oleh Pemerintah (Ditjen PPK).
36
DAFTAR PUSTAKA
37
KLUI NO.:.
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
.
38
Nomor Pendaftaran:..
KLUI No:.
JUMLAH
WNI JML WNA JML BESAR
JUMLA L P L P L P
H D M A D M A D M A D M A
STATUS
Bulanan
Harian
Boronga
n/
Satuan
10. Gaya Gerak :
..
11. Jenis pesawat tenaga :
.......
12. Jumlah pesawat tenaga :
..
13. Jumlah kekuatan pesawat :
14. bahan Baku dan bahan penolong
39
yang dianggap berbahaya :
.
Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi
.
Kepala
40
dari tanggal-tanggal pemeriksaan dan setelah selesai supaya selekas-lekasnya
dilaporkan kepada Dinas Yang mebidangi ketenagakerjaan setempat
CATATAN PERUBAHAN
PROPINSI
KANTOR DINAS KABUPATEN / KOTA............................................
ALAMAT..
Nomor Petunjuk :
41
Nomor Kls. Ind :
42
Pelat nama .................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...................................................................
B. Hasil-hasil pemeriksaan dan pengujian :
- Pemeriksaan Visual :................................................................................................
- Pemeriksaan Hydrostatik :.......................................................................................
..................................................................................................................(terlampir)
- Pemeriksaan Alat Pengamanan :................................................................................
..................................................................................................................(terlampir)
C. Kesimpulan :
Pemeriksaan/pegawai Pengawas Keselamatan Kerja mengusulkan supaya diberikan pengesahan
pemakaian terhadap bejana tekanan tersebut diatas dengan tekanan kerja paling
tinggi : ...........................................................................kg/cm2.
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...............................................................................................
.......20..
Yang memeriksa
NIP.
DATA :
- Pemakai/Pemesan : .............................................................................
43
- Lokasi : .............................................................................
- Unit Instalasi : .............................................................................
- Nomor Serie/MSN : .............................................................................
- Type : .............................................................................
- Ukuran : .............................................................................
- Kapasitas : .............................................................................
- Penggunaan : .............................................................................
- Tekanan & Suhu Disain : .............................................................................
- Tekanan Kerja Maximum Yang Diperbolehkan : ............................................
- Tekanan & Suhu Operasi Normal : ..............................................................
- Faktor Sambungan : .............................................................................
- Radiografi/Ultrasonic : .............................................................................
- Tekanan Uji : .............................................................................
- Lama Pengujian : .............................................................................
- Code : .............................................................................
- Pabrik Pembuat : .............................................................................
- Tanggal Pembuatan : .............................................................................
- Pengujian Lapangan : .............................................................................
- Media Untuk Pengujian : .............................................................................
- Tekanan Uji Kenyataan : .............................................................................
- Lama Pengujian : .............................................................................
- Hasil Uji : Baik / Tidak Baik
- Tanggal Pengujian : ............................................................................
44
Catatan:
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................
45
HASIL PENGUJIAN TINGKAP PENGAMAN BEJANA TEKAN
3. PENGUJIAN LAPANGAN :
- Media Untuk Pengujian : ...............................................................................
- Tekanan Buka : ..............................................................................
- Tekanan Menutup : ...............................................................................
- Hasil Uji : Baik / Tidak Baik
- Disegel/Tidak Disegel Oleh : .........................................................................
46
Diuji dan Dibuat Oleh Nama Tanda Tangan
Catatan:
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................
47
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKALA BEJANA
TEKAN
NO. :
Yang bertanda tangan di bawah ini Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
.. dari Perusahaan Jasa Pemeriksa dan Pengujian
Teknik PT. (Surat Penunjukan Departemen Tenaga
Kerja No. tanggal ..) Atas permintaan :
- Nama pemilik/pemakai : ....
- Kedudukan/jabatan : ....
- Perusahaan : ....
- Alamat Perusahaan : ........................................................................................
........................................................................................
Telah melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala Bejana tekan mulai
tanggal .....................................................s/d...................................................................
di.......................................................................................................................................
48
Pelat nama berukuran . X ..
- Terletak pada bagian : ..
- Bertuliskan : ..
..
- Cap tanda garuda : Ada / Tidak Ada
Tanda pengenal lainnya bila ada :
- Terletak pada bagian : ......................................................................
- Slagletter bertuliskan : ......................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
49
- Tingkap pengaman ....................... ......................... ....................
- Pedoman tekanan ....................... .......................... ....................
- Penunjuk volume (leval gauge) ....................... ......................... ....................
- Lobang lalu orang ....................... .......................... ....................
- Saluran buang /pembersih ........................ ............................ ......................
- Saluran pemasukan (inlet) ........................ ............................ ......................
- Saluran pengeluaran (outlet) ......................... ............................ ......................
50
KEPUTUSAN LEBIH LANJUT DITENTUKAN OLEH DIREKTUR
PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA
Yang memeriksa,
Ahli Keselamatan Kerja Bidang Uap
dan Bejana Tekan
51
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PERTAMA BEJANA
TEKAN
NO. :
Yang bertanda tangan di bawah ini Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
.. dari Perusahaan Jasa Pemeriksa dan Pengujian
Teknik PT. (Surat Penunjukan Departemen Tenaga
Kerja No. tanggal ..) Atas permintaan :
- Nama pemilik/pemakai : ....
- Kedudukan/jabatan : ....
- Perusahaan : ....
- Alamat Perusahaan : ........................................................................................
........................................................................................
Telah melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala Bejana tekan mulai
tanggal .....................................................s/d...................................................................
di.......................................................................................................................................
52
Pelat nama berukuran . X ..
- Terletak pada bagian : ..
- Bertuliskan : ..
..
- Cap tanda garuda : Ada / Tidak Ada
Tanda pengenal lainnya bila ada :
- Terletak pada bagian : ......................................................................
- Slagletter bertuliskan : ......................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
53
JENIS JUMLAH UKURAN LETAK
- Tingkap pengaman ....................... ......................... ....................
- Pedoman tekanan ....................... .......................... ....................
- Penunjuk volume (leval gauge) ....................... ......................... ....................
- Lobang lalu orang ....................... .......................... ....................
- Saluran buang /pembersih ........................ ............................ ......................
- Saluran pemasukan (inlet) ........................ ............................ ......................
- Saluran pengeluaran (outlet) ......................... ............................ ......................
54
KEPUTUSAN LEBIH LANJUT DITENTUKAN OLEH DIREKTUR
PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA
Yang memeriksa,
Ahli Keselamatan Kerja Bidang Uap
dan Bejana Tekan
55
KETERANGAN DATA PEMBUATAN BEJANA TEKAN
- Pabrik/Bengkel Pembuat :
- Alamat : .....................................................................
- Pemesan/Calon Pemakai : .........................................................................
- Alamat : .........................................................................
..
..
..
56
1. Material .. .
2. Pemeriksaan Dimensi .. .....
3. Pemeriksaan Tidak Merusak
3.1. Visual ..
3.2. Dye Penetrant ..
3.3. Ultrasonic ..
3.4. Radiographi ..
3.5. . ..
4. Pemeriksaan Kebocoran
4.1. Pemeriksaan Hydro Test .. ...
4.2. Pemeriksaan Pneumatik ..
4.3. .. ...
5. Pemeriksaan Alat Perlengkapan
dan Pengaman .
Tanggal : .........................
Diperiksa Oleh :
2.
57