Anda di halaman 1dari 57

KEMENTERIAN

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

MODUL DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

PENGAWASAN K3
BEJANA TEKAN

TAHUN 2013

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin meningkatnya penggunaan bejana bertekan baik di industry, rumah


tangga maupun transportasi baik jenis maupun jumlah dapat menjadi salah
satu faktor penyebab kecelakaan kerja (peledakan, keracunan).
Kemampuan pengawas ketenagakerjaan kurang memadai serta masih
minimnya pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat uap dan bejana
tekan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Belum optimalnya pengawasan terhadap bejana tekanan.
Banyaknya bejana tekanan yang didatangkan dari luar negeri dan di pasang
di Indonesia
Penanganan bejana tekan / botol baja pada waktu pengangkutan atau
pemindahan masih menggunakan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan
dan syarat-syarat keselamatan kerja.
Berdasarkan pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, terdapat beberapa kegiatan sebagaimana tersebut di atas
menggunakan bejana tekan.
Bejana tekanan memiliki sumber/potensi bahaya, akibat pemakaian bejana
tekan meliputi air panas, gas, fluida, panas/suhu tinggi, peningkatan
tekanan/peledakan.
Oleh karena itu perlu ditetapkan keselamatan kerja sebagaimana diatur
dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja.
Untuk bejana tekan ketentuan teknis dan administrasinya mengacu pada
peraturan Menteri No. 1/Men/1982 tentang bejana tekan.
Konstruksi Bejana tekan pada umumnya di las, maka juru lasnya harus
memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri No.
02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru las.

2
Mengingatkan bahwa sumber bahaya dan potensi yang ditimbulkan
akibat penggunaan/pengoperasian bejana tekan dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan (peledakan) dan penyakit akibat kerja. Maka guna
pencegahan harus dilakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan
atas pemenuhan ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja bejana
tekan, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

B. PENGERTIAN
1. Bejana tekan adalah suatu alat untuk menabung fluida yang bertekanan
atau Bejana Tekan adalah bejana selain pesawat uap yang didalamnya
terdapat tekanan yang melebihi tekanan udara luar, dipakai untuk
menampung gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa
menjadi cair atau dalam keadaan larut atau beku.

2. Termasuk bejana tekan adalah :


- Bejana penampung atau storage tank
- Bejana pengangkut atau bejana transport
- Botol baja atau tabung gas
- Instalasi atau pesawat pendingin
- Instalasi pipa gas atau udara
- Reaktor adalah suatu tangki tempat berlangsungnya suatu proses/reaksi
kimia dengan jalan bahan-bahan yang diperlukan dimasukan kedalamnya
kemudian dicampur, dipanaskan, didinginkan, ditekan atau disuling dan lain-
lain agar menghasilkan reaksi yang diinginkan.

C. DASAR HUKUM

1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Per. 01/Men/1982 tentang
Bejana Tekan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. Per.
02/Men/1982 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Juru Las.

3
4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1990 tentang
Ketentuan Pewarnaan Tabung Gas Bertekanan

D. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN MODUL

Materi pembelajaran pengawasan K3 bejana tekan meliputi Dasar Hukum,


Pengertian, Ruang Lingkup pengawasan K3, Pengetahuan bejana tekan,
Sumber Potensi Bahaya pada Bejana Tekan, Persyaratan K3, Tata Cara
Pemeriksaan dan Tata Laksana Teknis Bejana Tekanan.

E. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat


memahami pengawasan terhadap penerapan persyaratan K3 bejana tekan

F. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik di harapkan dapat


menjelaskan latar belakang pengawasan K3 bejana tekan, Dasar Hukum,
Pengertian, Ruang Lingkup pengawasan K3, Pengetahuan Bejana Tekan,
Sumber Potensi Bahaya pada Bejana Tekan, Tata Cara Sertifikasi Alat dan
Personil dan Tata Laksana Teknis K3 Bejana Tekan.

G. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran yang akan diterapkan meliputi sbb ;

1. Ceramah
2. Penampilan gambar-gambar dan formulir permohonan pengesahan
pemakaian / laporan hasil-uji / pengesahan pemakaian Bejana Tekan.
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Latihan penyelesaian contoh kasus ( secara kelompok) termasuk praktek ;
Menuliskan persyaratan mengenai norma K3 Bejana Tekan dalam Buku Akte
Pengawasan Ketenagakerjaan, membuat Nota Pemeriksaan dan membuat
Laporan kejadian. Kemudian di diskusikan antar kelompok.

4
6. Gladi peta pemeriksaan norma K3 Bejana Tekan.t.

H. KOMPONEN JAM PELAJARAN

Waktu pembelajaran tesedia 15 Jp, digunakan secara proporsional sbb ;

1. Pre Test ; 1 Jp

2. Penyampain materi termasuk penampilan gambar-gambar, formulir


permohonan pengesahan pemakaian / laporan hasil riksa-uji / pengesahan
pemakaian, dan Tanya jawab.; 5 Jp.

3. Post Test ; 1 Jp.

4. Penyelesaian studi kasus ( secara kelompok ), termasuk menuliskan


persyaratan mengenai K3 Bejana Tekan dalam Buku Akte Pengawasan
Ketenagakerjaaan, membuat Nota Pemeriksaan dan membuat Laporan
Kejadian. Kemudian di diskusikan antar kelompok; 6 Jp.

5. Gladi peta pemeriksaan norma K3 Bejana Tekan ; 2 Jp.

BAB II
POKOK BAHASAN

.
A. RUANG LINGKUP OBJEK PENGAWASAN BEJANA TEKANAN

Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau


pengoperasian, dan pemeliharaan bejana tekanan.
Petugas yang melayani bejana tekan.

B. PENGETAHUAN BEJANA TEKAN


Pengertian
1. Bejana tekan adalah suatu alat untuk menabung fluida yang bertekanan
atau Bejana Tekan adalah bejana selain pesawat uap yang didalamnya

5
terdapat tekanan yang melebihi tekanan udara luar, dipakai untuk
menampung gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa
menjadi cair atau dalam keadaan larut atau beku.

2. Termasuk bejana tekan adalah :


- Bejana penampung atau storage tank
- Bejana pengangkut atau bejana transport
- Botol baja atau tabung gas
- Instalasi atau pesawat pendingin
- Instalasi pipa gas atau udara
- Reaktor adalah suatu tangki tempat berlangsungnya suatu proses/reaksi
kimia dengan jalan bahan-bahan yang diperlukan dimasukan kedalamnya
kemudian dicampur, dipanaskan, didinginkan, ditekan atau disuling dan lain-
lain agar menghasilkan reaksi yang diinginkan.

Alat perlengkapan dan alat pengaman


- Alat perlengkapan adalah semua perlengkapan yang dipasang pada bejana
tekan yang ditunjukan agar bejana tekan dapat beroperasi dengan aman
sesuai maksud dan tujuan pemakainya seperti: pressure gauge, level
gauge, thermometer gauge.
- Alat pengaman adalah suatu peralatan yang dipasang langsung pada
bejana tekan yang dapat membuang tekanan bila didalam bejana terdapat
tekanan yang melebihi tekanan kerja maksimum yang diizinkan sesuai
ketentuan.
- Pelat nama adalah suatu pelat identifikasi berukuran tertentu yang
dipasang/ditempel pada dinding bejana atau bagian lain yang mudah dilihat
membuat keterangan bejana tentang: nama pabrik pembuat, tahun dan
tempat pembuatan, nomor seri pembuatan, tekanan disain atau tekanan
kerja maksimum, tekanan uji dan waktu pengujian, jenis dan volume bejana,
tanda-tanda pemeriksaan atau pengujian.

Gas bertekanan

6
Gas bertekanan merupakan salah satu jenis bahan kimia berbahaya yang
dalam pengemasannya disimpan atau ditampung didalam bejana tekan/botol
baja bertekanan tinggi dalam wujud atau dalam keadaan terkempa, cair atau
larutan maupun dalam keadaan beku.

Pengelompokan gas bertekanan


Seperti halnya bahan kimia, gas bertekanan dikelompokkan menurut
sifat/resikonya sebagai berikut :
(i). Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam (Innert Gases = Asphisixian
gases) adalah suatu gas yang dalam keadaan biasa mudah bereaksi
kimia dengan bahan bakar dan gas lain. Contoh : Argon, Helium, Neon
(gas mulia, N2 dan CO2).
(ii). Gas mudah terbakar (Flammable Gases adalah gas yang mudah
bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran (titik nyala 100 oC
atau kurang). Contoh C2H2, H2, Butane, Propane.
(iii). Gas menyengat (Corrosive Gases) adalah suatu gas yang karena reaksi
kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan
hidup atau bahan lainnya. Contoh : Chlor, Sulfur diokside, Anhydrous
Amonia.
(iv). Gas pengoksid (Oxidizing Gases) adalah suatu gas yang menyebabkan
kematian apabila terserap lewat pernapasan.
(v). Gas pengoksid (Oxidizing Gases) adalah suatu gas yang mungkin tidak
mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat
mempermudah pembakaran.
(vi). Gas campuran (Mixture Gases) adalah suatu campuran dua atau lebih
gas yang dibuat untuk keperluan tertentu dengan ketentuan gas-gas
tersebut tidak akan bereaksi atau sama lain menjadi senyawa yang lain.
Contoh : Campuran CO (100%) dan (90%).
(vii). Gas cair (Liquid Gases) adalah suatu gas yang karena tekanan tertentu
dapat berubah menjadi cair mempunyai titik didih 90 oC dan tekanan 14,2
psi.
(viii). Gas untuk keperluan kesehatan (Medical Gases) adalah suatu gas yang
digunakan untuk keperluan kedokteran. Contoh : Oksigen, udara tekan.

7
Gas bertekanan yang dipakai untuk kendaraan bermotor
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan Bahan Bakar
untuk kendaraan bermotor, dipergunakan Bahan Bakar Gas.
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam yang terdiri dari komposisi
terbesar methane, dan komposisi kimia lainnya seperti ethane, propane,
butane dan pentane.
Jenis BBG yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor :
CNG (Compress Natural Gas)
Komposisi utama berupa gas metana (C1). Gas alam yang dikompres dengan
tekanan tinggi agar dapat disimpan dalam tabung gas seefisien mungkin sehingga
mudah dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar SUDAH DIGUNAKAN DI
INDONESIA
LPG (Liquid Petroleum Gas)
Terdiri dari campuran propan dan butan i SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
LNG (Liquid Natural Gas)
Gas alam yang diproses menjadi cair bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu
rendah dibawah 162 C (-162C) BELUM DIGUNAKAN DI INDONESIA

Produk BBG untuk kendaraan harus memenuhi persyaratan standar sebagai


berikut :
- Memberikan rasa aman dalam pengoperasian kendaraan bermotor dan
peralatan terkait yang diperlukan untuk pengisian, pemanfaatan dan
pemeliharaannya.
- Melindungi instalasi sistem pemakaian bahan bakar gas dari kerusakan yang
diakibatkan oleh korosi dan pengendapan cairan dan atau material.
- Memberikan unjuk kerja kendaraan yang optimal dalam semua kondisi iklim
dan kebutuhan berkendara.

Kelebihan BBG
Lebih bersih dan tidak bising
Emisi gas buang lebih kecil dibanding BBM : PM : 100 %, Penurunan CO:
90,6 %, Penurunan NOx : 38 %, Penurunan HC : 64 %

8
Kebisingan kendaraan CNG 2~3dB lebih kecil dibanding
diesel/premium
Lebih aman dibandingkan BBM
Mudah menguap saat ada kebocoran karena lebih ringan dari udara (SG 0,6)
Resiko kebakaran relatif rendah (Suhu bakar 537oC; Batas flamibilitas :5 - 15
% udara) untuk LPG 1,8 9,8 %, Premium: 1,4 7,6 %
Tidak beracun
Lebih efisien dan ekonomis
Lebih murah dibandingkan BBM Menguntungkan
Mesin lebih bersih Mengurangi frekuensi pemeliharaan

Gambar Perbandingan BBG dengan BBM

Kekurangan BBG
Pendistribusion dan penyimpanan relatif mahal Investasi > dari BBM
Ada tambahan biaya converter kit 11 juta rupiah
Daya jelajah pendek Sulit mendapatkan gas karena Infrastruktur SPBG
masih sangat terbatas
Tangki BBG relatif berat Menambah beban kendaraan
Tangki bertekanan tinggi Perlu persyaratan khususu dan perawatan yang
memadai
Ada potensi masalah pada unjuk kerja dan operasional kendaraan

9
Kehilangan daya 20 %
Terkadang mesin susah hidup
Perlu converter kit dan seeting yang sesuai

Jenis instalasi sistem BBG


Jenis instalasi sistem pemakaian bahan bakar gas terdiri dari :
- SISTEM BI-FUEL
Kendaraan yang dikonversikan untuk dapat beroperasi dengan dua bahan
bakar premium dan gas (CNG atau LPG)
- SISTEM DUAL-FUEL
Kendaraan yang dikonversikan menggunakan dua jenis bahan bakar : diesel
dan gas (CNG atau LPG) secara bersamaan
- SISTEM FULL DEDICATED
Kendaraan yang dikonversikan menggunakan bahan bakar gas (CNG atau
LPG) saja.

10
A. Tabung CNG
Berdasarkan ISO 11439 : 2000 tentang GAS CYLINDERS HIGH
PRESSURE CYLINDERS FOR THE ON-BOARD STORAGE OF NATURAL
GAS AS A FUEL FOR AUTOMOTIVE VEHICLES, tabung CNG terbagi
menjadi 4 jenis (type), yaitu :
TYPE 1 (CNG 1)
Terbuat dari material berbasis metal atau baja
Paling murah
Paling berat (Kapasitas 60 L 75 Kg)

Gambar Tabung CNG Type 1

TYPE 2 (CNG 2)
Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus resin/ serat fiberglas pada
bagian luar (Hoop wrap)
Lebih mahal dari CNG 1
Lebih berat (Kapasitas 60 L 52 Kg)

Gambar Tabung CNG Type 2

11
TYPE 3 (CNG 3)
Liner/pelapis dalam dari metal dan dibungkus serat karbon pada bagian
luar (full wrap)
Lebih mahal
Lebih ringan (Kapasitas 60 L 26 Kg)

Gambar Tabung CNG Type 3

TYPE 4 (CNG 4)
Liner/pelapis dalam dari bahan non metal/ plastik dan dibungkus serat
karbon pada bagian luar (full wrap)
Lebih mahal
Lebih ringan

12
Gambar Tabung CNG Type 4

B. Tabung LPG/LGV
Tabung LPG (Liquified Petroleum Gas) yang dipergunakan untuk kendaraan
bermotor di Indonesia lazim disebut dengan LGV (Liquified Gas for Vehicle).
Di dunia untuk tabung LGV kebanyakan mengacu pada UN ECE R 67 : Motor
Vehicles Using Liquefied Petroleum Gases In their Propulsion System.
Sampai saat ini belum ada SNI untuk kendaraan berbahan bakar LPG
Untuk spesifikasi teknis dari pada LGV ini adalah Bahan bakar LPG yang
terdiri dari propana (C3) dan butan (C4). Disain temperatur operasi tabung
harus dari -20 C sampai 65 C. Disain tekanan operasi tabung: 3,000 kPa
(30 bar).
Tabung LGV dibagi berdasarkan klasifikasi tekanan sebagai berikut :
a. Komponen Kelas 1 : 3,000 kPa.
b. Komponen Kelas 2 : 450 kPa.
c. Komponen Kelas 2A : 120 kPa.

13
Gambar Tabung LGV

Desain / perencanaan
Hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan :
- Tekanan desain adalah tekanan yang digunakan dalam
pendesainan/perencanaan suatu bejana untuk menghitung tebal bejana
yang diperlukan belum termasuk penambahan tebal karena korosi.
- Tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan adalah kerja paling tnggi
pada setiap bagian bejana berdasarkan tebal pelat sebenarnya / tebal
pelat nominal untuk pembuatan bejana tekan.
- Tekanan kerja normal adalah tekanan kerja yang dipakai untuk
mengetahui kekuatan konstruksi suatu bejana tekan.
- Suhu kerja atau suhu operasi adalah temperatur yang akan dipertahankan
pada dinding bejana selama bejana dioperasikan dan suhu ini tidak boleh
melebihi suhu desain.
- Suhu desain adalah temperatur yang dipakai patokan yang tidak boleh
dilampaui yang diterima atau kontak dengan dinding bejana akibat kontak
panas dengan fluida didalam bejana berdasarkan suhu test bahan dinding
bejana.
- Nilai tegangan tarik adalah nilai kuat tarik dari bahan yang didapat dari
hasil pengujian tarik.
- Nilai tegangan maksimum yang diperbolehkan adalah tegangan
maksimum yang diizinkan yang digunakan dalam rumus desain suatu
bejana.
- Tebal pellet dinding bejana adalah tebal yang dimiliki oleh suatu bejana,
berupa tebal pelat yang diperlukan, tebal desain dan tebal nominal.

14
(a) Tebal yang diperlukan adalah tebal yang diperoleh dari suatu rumus
dalam Standart atau Formula.
(b) Tebal desain adalah tebal yang diperlukan (a) ditambah ketebalan
karena korosi (allowance).
(c) Tebal nominal adalah tebal pelat yang sebenarnya (actual) yang
digunakan untuk pembuatan suatu bejana.
- Efisiensi sambungan las, adalah suatu angka atau koefisiensi yang
dipakai sebagai angka pengali pada nilai tegangan maksimum yang
dibolehkan.
- Nilai batas mulur bahan adalah nilai tertinggi tegangan yang diizinkan
untuk menghitung kembali kekuatan kontruksi suatu bejana.

Gambar Dokumen Gambar Rencana

Pemilihan Material
Pemilihan utama dalam pemilihan suatu material adalah kemungkinan korosi
yang timbul jika material/bahan tersebut tidak berada dalam kondisi yang sesuai
dengan medium/gas yang dikemasnya, faktor-faktor lainnya yang
dipertimbangkan adalah kegunaannya, sifat mekanik, sifat fisik kimia, daya tahan
terhadap cuaca, lingkungan, panas, biaya pembuatan/pengadaan, perawatan
serta pemeliharaan.
Pemilihan bahan konstruksi terutama ditujukan untuk keperluan keselamatan
pemakaian/keselamatan kerja disamping untuk mendapatkan biaya yang murah,
dengan tidak terlepas dari pertimbangan adanya pengaruh zat kimia/mediumnya
terhadap bahan konstruksi dan sebaliknya.

15
Jika untuk menyimpan atau mengemas satu jenis gas/zat kimia kemungkinan
besar dapat diperoleh suatu bahan konstruksi yang dapat tahan sepenuhnya,
namun bahan tersebut dapat jadi terlalu mahal atau pun tidak tersedia sama
sekali, sehingga dalam praktek biasanya dipilih dalam suatu bahan yang secara
ekonomi lebih murah dan mempunyai laju korosi yang cukup lambat.
Untuk bejana/tangki penampung guna gas-gas atau bahan kimia yang
berbeda, bahannya pun juga harus berbeda-beda. Oleh karena itu pemilihan
bahan harus benar-benar memenuhi atau tahan terhadap :

(a) Semua zat/gas/bahan kimia yang masuk


Dalam kenyataan hal ini mustahil, untuk hal tersebut sebagian besar bahan-
bahan konstruksi bejana digunakan bahan dengan daya tahan yang cukup tinggi
dan dengan memberi tambahan ketebalan pleta dinding sesuai laju timbulnya
korosi.
Berikut ini diberikan keterangan mengenai beberapa bahan konstruksi yang
banyak digunakan dalam konstruksi bejana untuk keperluan penyimpanan /
penampungan gas bertekanan atau tangki penampung bahan kimia lainnya.
- Logam :
(a) Logam-logam besi seperti : besi tuang, besi campuran, baja lunak (mild
steel), baja campuran, baja tahan karat (stainless steel)
(b) Logam-logam bukan besi seperti: aluminium, timah, nikel krom, tembaga,
seng perunggu dan kuningan.

- Non Logam :
(a) Logam-logam besi seperti besi tuang (cast iron) dan besi campuran (iron
alloy), karena sifatnya kedua jenis ini tidak dapat digunakan untuk pembuatan
bejana tekan (cocok untuk tangki bahan-bahan kimia).
- Kadar karbon harus rendah (0,1 0,25 %)
- Dalam keadaan normal korosinya harus lambat
- Tidak mudah patah/rapuh
Untuk bahan pembuatan bejana tekan digunakan baja baik baja lunak (mild
steel), baja tuang (cast steel) maupun baja tahan karat (stainless steel) atau
baja campuran.

16
(b) Logam-logam bukan besi seperti: aluminium, kromium, tembaga, timah, nikel,
tin, seng, kuningan, kuningan dan perunggu pada dasar tidak dapat dipakai
untuk tangki/bejana penampung bahan kimia.
(c) Bahan bukan logam lainnya seperti: grafit, kaca, plastic dipakai sebagai
bahan tambahan pelengkap instalasi bejana sesuai kebutuhan.

Gambar Material Roll

17
Gambar. Sertifikat Bahan dan Hasil Pengujian Bahan
Bentuk dan Kedudukan
Bentuk bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (steel) maupun bentuk
front (tutup) atau headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut letak
sumbu atau garis sentralnya yaitu :
-Bejana Silindrical
-Bejana Spherical
-Bejana dengan tutup elips
-Bejana dengan tutup torispherical
-Bejana dengan tutup hemispherical
-Bejana dengan tutup semi elliptical
-Bejana dengan tutup rata
-Bejana dengan kedudukan horizontal
-Bejana dengan kedudukan vertical
-Bejana dengan bentuk khusus

18
Gambar. Tabung LGV termasuk bejana dengan Bentuk Khusus

C. SUMBER/POTENSI BAHAYA BEJANA TEKAN


1. Bejana tekan merupakan salah satu sumber bahaya yang dapat menimpa
tenaga kerja dan kerusakan yang fatal bagi lingkungan.
Jenis bahaya tersebut adalah :
1.1. Bahaya terhadap kebakaran
1.2. Bahaya terhadap keracunan
1.3. Bahaya terhadap pernapasan tercekik/aspisia
1.4. Bahaya terhadap peledakan
1.5. Bahaya terhadap cairan sangat dingin/cryogenic

1.1.Bahaya terhadap kebakaran


Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan/tabung
gas, bila tercampur dengan oksigen atau udara normal serta sumber panas
dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan misalnya: asetylene, hydrogen,
elpiji, carbon monoxide, methane dsb.
Disamping itu juga terdapat gas-gas yang reaktif yang bila bertemu
dengan zat tertentu akan menimbulka reaksi dan panas yang menimbulkan
kebakaran atau ledakan.
Contoh gas-gas yang reaktif adalah Chlorine yang dapat bereaksi dan
terbakar dengan zat-zat organic pada udara normal. Gas Oksigen dapat
menimbulkan reaksi isothermis dan menimbulkan api maupun ledakan bila
tercampur dengan bahan bakar, minyak atau pelumas maupun gemuk.
Beberapa jenis gas yang apabila ditempatkan didalam botol atau
tangki gas dapat bereaksi sendiri apabila mendapat sumber panas dari luar
maupun goncangan, sehingga merangsang timbulnya reaksi pada gas

19
didalamnya yang dapat mengakibatkan ledakan. Contoh gas seperti ini adalah
Acetylene, Methyl Propodine, Vinyl Chloride dan sebagainya.

Gambar kebakaran bejana tekan


1.2.Bahaya terhadap keracunan dan iritasi
Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat beracun yang sangat
membahayakan bagi makhluk hidup karena dapat meracuni darah dalam tubuh
melalui system pernapasan atau merusak paru-paru maupun jaringan tubuh
lainnya seperti kulit, mata, system syaraf dan lain-lain.
Gas-gas beracun bila terhirup melalui pernapasan dalam kadar
tertentu yang relative kecil dapat mengakibatkan kematian seperti Chlorine,
Sulfur Dioxide, Hydrogen Cydrogen Sulfide, Carbon Monoxide Ammoniak dan
sebagainya. Orang-orang yang karena pekerjaannya berhubungan dengan gas-
gas beracun maupun yang dapat menimbulkan iritasi harus cukup terlatih dan
memahami bahaya yang ditimbulkannya dan mengetahui serta melaksanakan
cara-cara pelaksanaan pekerjaan yang aman.

1.3. Bahaya terhadap pernapasan tercekik (Asphyxsia)


Sejumlah jenis gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya karena
tidak beracun dan tidak dapat terbakar, seperti gas Argon, Nitrogen, Carbon
Dioxide, Helium dan gas inert lainnya. Sebenarnya dapat mengakibatkan

20
kematian apabila gas tersebut telah memenuhi ruangan tertutup sehingga
Oxiygen dalam ruang tersebut tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan
pernapasan. Gas-gas tersebut disebut juga gas inert.
Gas-gas inert ini bila terhirup dapat mengakibatkan orang menjadi
lemas tanpa sadar dan bila tidak ada pertolongan secepatnya dapat
menimbulkan kematian.
Memasuki ruangan-ruangan tertentu seperti ruang pengawasan, tangki
penyimpanan, gudang, lubang dalam tanah dan sebagainya harus mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh demi menjaga keselamatan bagi pekerja.

1.4.Bahaya terhadap peledakan


Semua jenis gas bertekanan yang tersimpan didalam botol baja
maupun tangki gas mempunyai bahaya meledak karena ketidakmampuan
kemasan dalam menahan tekanan gas yang ada didalamnya. Tekanan gas yang
ada didalam botol baja akan naik karena gas berekspansi (mengembang) bila
menerima sumber panas dari luar tabung maupun dari dalam tabung itu sendiri
ataupaun karena adanya cacat botol baja yang pada akhirnya tidak mampu
menahan tekanan karena pecah meledak atau karena system pengaman botol
seperti safety valve atau bursting disk dan lain-lain tidak bekerja dengan baik
atau spesifikasinya tidak sesuai dengan standar sebagaimana mestinya.
Disamping itu gas bertekanan dapat meledak disebabkan karena
menurunnya kekuatan tabung akibat korosi maupun benturan-benturan pada
bejana yang melampaui batas-batas toleransi, sehingga tabung gas dalam
tekanan penyimpanan yang normal dapat meledak secara tiba-tiba.

21
Gambar peledakan bejana tekan

1.5. Bahaya terkena cairan sangat dingin (Cryogenic)


Untuk kebutuhan industri dan penghematan ruang penyimpanan, maka
gas disimpan dalam bentuk cairan dengan suhu yang sangat dingin antara -103
0
C sampai dengan -2680C pada tekanan sekitar 15 kg/cm 2. Apabila terkena
dengan cairan yang sangat dingin, maka cairan tersebut seketika akan menyerap
panas tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka
bakar dan merusak jaringan tubuh, luka yang parah dapat mengakibatkan
kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera.

F. PERSYARATAN K3 BEJANA TEKANAN

Penanganan Botol Baja atau Tabung Gas


(a) Identitas dengan pewarnaan
Prinsip-prinsip pada botol baja atau tabung gas dapat dikelompokkan
menurut : jenis, sifat dan potensi bahaya yang dapat sangat dominant
sebagai berikut :
1. Kelompok yang dapat menyebabkan tercekik diberi cat warna abu-abu.
2. Kelompok gas mudah terbakar dan atau meledak dicat warna merah,
kecuali : gas minyak cair atau elpiji dicat warna biru/light blue dengan
tanda warna merah pada bagian sekeliling valve.
3. Kelompok gas beracun dicat warna kuning tua.
4. Kelompok gas yang dapat menyengat dicat warna kuning muda.
5. Kelompok gas untuk keperluan kesehatan dicat warna putih.
6. Kelompok gas campuran dicat warna sesuai dengan jenis gas yang
dicampurkan.

22
7. Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas pengoksidasi
dicat warna biru muda.
Untuk memudahkan pengelompokan tersebut dibawah ini dibuat table sebagai
berikut :
Tabel Pewarna Botol Baja atau Tabung Gas

NO JENIS GAS WARNA KETERANGAN


1. Gas Oksigen Biru muda
2. Gas Oksigen untuk kesehatan Putih
3. Gas Nitrogen Abu-abu
4. Gas-gas mulia (Ar, Kr, Xr, Ne) Abu-abu
5. Gas Freon (Fluoro Carbon) Sesuai dengan jenis
gasnya
6. Gas-gas beracun (misalnya Arsine
Carbon Monoksida, Asam Fenol, dll)

7. Gas-gas yang menyengat (misalnya : Kuning muda


Amoniak Chlor, Sulfur Dioksida, dll)

8. Gas Hidrogen Merah


9. Gas Hidrokarbon Merah
10 Gas Karbon dioksida Abu-abu
11. Gas-gas campuran Warna sesuai
dengan warna jenis
gas campuran

Pengelompokkan pewarnaan diatas ini tidak berlaku untuk tabung gas


aluminium.
(b). Identitas dengan huruf
Pada bagian botol baja atau tabung gas huruf di beri tulisan nama gas yang
diisikan, dibuat dengan huruf balok warna hitam.
(c). Identitas dengan label
Pemberian label pada botol baja atau tabung gas ditempatkan pada pundak
botol baja atau tabung gas. Ukuran dan tulisan label disesuaikan dengan
jenis, sifat dan potensi bahaya serta kapasitas botol baja atau tabung gas
sebagai berikut :
- Pemberian label ditempelkan pada pundak botol baja atau tabung gas.

23
- Ukuran dan warna label disesuaikan dengan jenis, sifat dan potensi
bahaya serta kapasitas gas.
- Isi table memberikan keterangan tentang jenis gas, symbol bahaya
gas, peringatan tentang bahaya/kecelakaan dan cara penanggulangan
bahaya / kecelakaan / emergency.

(d). Identitas dengan pelat nama atau tanda slagletter.


Pemberian pelat nama pada botol baja atau tabung gas dilakukan
dengan cara penandaan dengan cap huruf (slagletter) pada pundak botol baja
atau tabung gas. Terhadap botol baja atau tabung gas yang mempunyai tebal
dinding kurang dari 4,0 mm, slagletter dilarang dilakukan karena dapat
mengurangi kualitas dan kekuatan.
Slagletter harus memberikan keterangan tentang :
- Nama pemilik
- Nama pembuat, nomor seri pembuatan dan tahun pembuatan
- Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
- Berat botol baja atau tabung gas tanpa valve
- Tekanan pengisian yang diizinkan
- Berat maksimum gas bila yang diisikan jenis gas cair
- Kapasitas tampung air
- Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan Asetylene
- Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama.

Penanganan Instalasi Pipa


(a). Instalasi dengan pewarnaan
Instalasi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang
mengalir didalamnya, dibedakan sebagai tabel dibawah ini :
TAB E L
NO PIPA JENIS FLUIDA/GAS WARNA
1 2 3 4
1 Air - Air baku Biru tua
- Air pendingin Hijau muda
- Air minum Hijau tua
- Air process Hijau

24
- Air pengisi boiler Hijau pita alumunium
- Air limbah/buangan Hitam pita hijau
- Air hydrant Merah
2 Minyak - Minyak ringan Hitam
- Minyak berat Hitam
3 Uap - Uap / steam Perak / silver
4 Gas - Gas alam Violet
- Karbon dioksida Kuning tua
- Hydrogen Merah
- Chlorine Kuning
- Oksigen Biru muda
- Nitrogen Abu-abu
- Argon Abu-abu
- Udara tekan Biru
- Udara panas Biru tua
- Amoniak Kuning tua
- Gas synthesis Coklat
5 Bahan kimia - Asam sulfat Orange
- Alumunium sulfat Orange berpite kuning-
- Asamphosphoric biru
- Larutan urea & Carbonate Pita kuning-coklat
- Asam fluosilisic Mass green/hijau
- Larutan benfield Pita abu-abu - coklat
- Larutan caustic Pita fan pink
- Caustic soda Pita kuning hijau
- Kapur Pink
- Polimer Putih
Ungu

(b). Identitas dengan tanda


Instalasi pipa juga diberi identitas dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1). Nama fluida / gas yang mengalir didalam pipa ditulis lengkap bila
memungkinkan ditulis pada rumus kimianya.

25
2). Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir didalam pipa ditulis
dengan angka dan satuan tekanan.
3). Arah aliran fluida/gas didalam pipa ditulis dengan tanda panah dengan
warna yang menyolok/mudah dilihat.

PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA DAN KETENTUAN TEKNIS


PELAKSANAAN KEGIATAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SERTA
PENERTIBAN PENGESAHAN PEMAKAIAN BEJANA TEKAN
1. Persyaratan Keselamatan Kerja yang harus dipatuhi bagi suatu bejana tekan
dan ketentuan teknis pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta
penertiban Pengesahan Pemakaian Bejana Tekan harus mentaati ketentuan-
ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970,
Peraturan Menteri No. 01/Men/1982 dan Peraturan-Peraturan
pelaksanaanya serta standar teknis pendukungnya.
2. Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud pada 1, meliputi :
(a) Ketentuan tentang kualitas konstruksi bejana tekan.
(b) Ketentuan tentang kualitas dan kuantitas alat perlengkapan/alat
pengaman.
(c) Ketentuan tentang kualifikasi perusahaan pembuat, perakit, pemasang,
reparator, perawatan, dan operator bejana tekan.
(d) Ketentuan teknis pemeriksaan dan pengujian.
(e) Ketentuan teknis pesawat uap yang tidak perlu pengesahan pemakaian.
(f) Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekan, pemipaan,
sarana penunjang dan dokumen teknik pemeriksaan dan pengesahan
pemakaian.

G. TATA CARA PEMERIKSAAN BEJANA TEKAN

1. PEDOMAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BEJANA TEKAN


Sebagaimana diketahui bahwa Bejana Tekan adalah suatu peralatan yang
sangat berguna bagi berbagai proses industri barang maupun jasa. Namun
demikian selalu menguntungkan, bejana tekan merupakan peralatan teknik
yang mengandung resiko bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya

26
kecelakaan atau peledakan agar tidak terjadi kecelakaan atau peledakan maka
sebelum dan dalam periode pemakaian setiap bejana tekan dan alat
pengaman/perlengkapannya harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian serta
dilayani dan dirawat dengan baik dan teratur.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu dikeluarkan suatu
pedoman agar terwujud keseragaman dalam penanganan bejana tekan
sehingga bejana tekan dapat dioperasikan dengan aman dan efisien.
Pedoman ini harus diketahui oleh semua pihak yang terkait, terutama
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota yang menangani langsung
pelaksanaan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan
menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1999.

2. KETENTUAN KHUSUS PADA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


(a) Pemeriksaan dan atau pengujian yang pelaksanaannya oleh Ahli K3 Spesialis
Bejana Tekan
1). Apabila kegiatan pemeriksaan dan atau pengujian dilaksanakan oleh Ahli
K3 dari PJK3, maka Kepala Dinas setempat harus menyerahkan 1(satu)
set dokumen teknik yang dipersyaratkan bagi kegiatan dimaksud kepada
Ahli K3 yang bersangkutan.
2). Kepala Dinas setempat menerbitkan Surat Persetujuan Pemeriksaan dan
Pengujian oleh Ahli K3, berdasarkan surat permohonan dari PJK3.
3). Laporan pemeriksaan dan pengujian yang dibuat oleh Ahli K3 harus
dievaluasi oleh Pegawai Pengawas Spesialis Pesawat Uap dan bejana
Tekan dan ditandatangani oleh Pegawai pengawas dimaksud.
(b) Penyiapan Tenaga Kerja dan Peralatan
Pada saat pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan sesuai dengan tahapan
kegiatannya, maka perusahaan pembuat atau pemasang atau perakit, atau
pemakai, atau pelaksana reparasi atau modifikasi, diwajibkan menyiapkan
dan menyerahkan tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian kepada Pegawai Pengawas atau
Ahli K3 yang melaksanakan.

27
i. TATA LAKSANA
TEKNIS BEJANA
TEKAN

2. PROSEDUR PENERBITAN
PENGESAHAN GAMBAR RENCANA BEJANA TEKAN
Perusahaan pembuat harus memberitahukan secara tertulis kepada Kepala
Dinas Setempat. Surat pemberitahuan harus dilampiri dengan dokumen teknik
yang disyaratkan untuk pembuatan, yang terdiri dari :
Gambar rencana
Perhitungan kekuatan konstruksi
Dokumen-dokumen terkait pembuatan/rencana pembuatan (Sertifikat
material/verifikasi, WPS/PQR, Pemeriksaan ketebalan, Pemeriksaan
ketidakbulatan, Pengukuran dimensi Pemeriksaan tidak merusak (NDT))
Sertifikat juru las
Laporan data pembuatan/MDR (Apabila Bejana sudah dibuat)
Laporan pengujian dari Lembaga Pengujian Independen yang sudah
terakreditasi di luar negeri (apabila dibuat di luar negeri)
Copy SKP PJK3 bidang Pembuatan/Pemasangan Bejana Tekan.
Catatan : Pengesahan gambar rencana pembuatan pesawat uap diterbitkan
oleh pemerintah.

3. PROSEDUR PENERBITAN PENGESAHAN PEMAKAIAN BEJANA TEKAN


PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PADA TAHAP PEMBUATAN
(a) Perusahaan pembuat harus memberitahukan secara tertulis kepada Kepala
Dinas Setempat. Surat pemberitahuan harus dilampiri dengan dokumen
teknik yang disyaratkan untuk pembuatan, yang sekurang-kurangnya terdiri
dari :
1. Berkas pengesahan gambar rencana pembuatan pesawat uap
2. Copy SKP perusahaan dan sertifikat juru las.
3. Dokumen teknik yang terkaitnya dengan material dan proses
pembuatan.
Catatan : Pengesahan gambar rencana pembuatan pesawat uap
diterbitkan oleh pemerintah.

28
(b) Kepala Dinas setempat menyampaikan surat pemberitahuan tersebut
pada (a) beserta lampirannya kepada Pegawai Pengawas Spesialis
Pesawat Uap dan Bejana Tekan sesuai hierarki dilanjutkan menerbitkan
Surat Perintah Tugas untuk melaksanakan pengawasan pembuatan
pesawat uap.
(c) Pegawai pengawas dari Dinas setempat atau Ahli K3 yang
berwenang melakukan verifikasi atau pemeriksaan terhadap dokumen
teknis, obyek teknis, dan proses pekerjaan serta pengujian sebagaimana
dimaksud pada III.1.1. (a) sampai dengan (d).
(d) Perusahaan pembuat harus membuat Data teknik pembuatan yang
memuat data umum, data teknis dan data pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan pada tahap pembuatan.
(e) Pegawai Pengawas atau Ahli K3 wajib membuat laporan
pengawasan pembuatan.
(f) Laporan dimaksud pada (e) dan Data teknik pembuatan dimaksud
pada (d) disampaikan kepada Kepala Dinas setempat dan kepada
Pemerintah.

4. PROSEDUR PENERBITAN PENGESAHAN PEMAKAIAN BEJANA TEKAN


PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PADA TAHAP PEMAKAIAN

1. PENGESAHAN PEMAKAIAN (BARU)


(a) Setiap laporan pemeriksaan dan pengujian bejana tekan harus dicatat
dalam buku Register dan diberi nomer sesuai ketentuan.
(b) Pembuatan buku Ijin Pemakaian bejana tekan menggunakan bentuk 45
dan lampirannya. Data yang dimuat dalam pengesahan berdasarkan
laporan bentuk 45A dan 45B. Pengesahan Pemakaian ditanda tangani
oleh Kepala Dinas setelah diparaf oleh Pegawai Pengawas dan atasan
langsung Pegawai Pengawas.
(c) Setiap buku Pengesahan Pemakaian harus dicatat dalam Buku Register
Pengesahan Pemakaian dan diberi nomor sesuai ketentuan.
(d) Pengesahan Pemakaian asli disampaikan kepada Pemakai Bejana
Tekan, tindasan pertama disimpan di Dinas setempat dan tindasan
kedua disampaikan ke Pemerintah.

29
2. Penanganan Kasus Kecelakaan Bejana Tekan
Prosedur yang harus dilakukan dalam penanganan kasus kecelakaan bejana
tekan :
b. Pengurus
1. Objek atau pimpinanK3perusahaan
pengawasan wajibdibagi
Bejana Tekan melaporkan
dalam 2kejadian
(dua)
kecelakaan bejana
kelompok, yaitutekan
: dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak
terjadinyaI. kecelakaan ke Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat.
Bejana Tekan
c. Laporan kecelakaan
Bejanatersebut dibuat secara tertulis dengan menggunakan
transport
formulir bentuk 3 KK2 A.
Bejana (Lampirangas
penyimpan I Permenaker No. 03/Men/1998)
d. Setelah menerima
Bejana laporan kecelakaan sebagaimana dimaksud point b,
penimbun
Kepala Kantor Disnaker memerintahkan pengawas ketenagakerjaan
Pesawat / instalasi pendingin
melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
Botol baja
e. Pengawas Ketenagakerjaan dalam melaksanakan pemeriksaan dan
Pesawat pembangkit gas acetylene
pengkajian kecelakaan bejana tekan menggunakan formulir laporan
II. Instalasi Pipa
pemeriksaan dan pengkajian sesuai lampiran II Permenaker No. 03 /Men /
Instalasi pipa gas
1998, yang meliputi Data Umum Perusahaan, Data Korban, Fakta yang
Instalasi pipa air
didapat, Uraian terjadinya kecelakaan, Sumber kecelakaan, Type
kecelakaan Instalasi pipa
, Penyebab cairan , syarat yang diberikan dan Tindakan
Kecelakaan
III. Juru
lebih lanjut lashal-hal
serta dan Perusahaan
lain yang Jasa
perluTeknik
dilaporkan. Untuk lebih jelas
5. Pengetahuan
peserta diklat harapbejana tekan Permenaker No. 03 / Men /1998.
mempelajari
Untuk Pengawas
f. Selanjutnya mempelajariKetenagakerjaan
peralatan-peralatan tersebut
melakukan diperlukan
pembinaan K3
pengetahuan
bejana dasartindakan
tekan sebagai agar dapat mengenal
preventif sumber/potensi
sehingga bahaya
kecelakaan tidak
yanglagi
terulang ditimbulkan olehmelakukan
dan atau pesawat angkat dan angkut.
tindakan hukum sesuai dengan
6. Sumber/Potensi
peraturan Bahaya
perundangan.
Adapun bejana tekan adalah merupakan salah satu penyebab
kecelakaan kerja yang merupakan sumber/potensi bahaya apabila
konstruksinya tidak cukup kuat, sehingga diperlukan pemilihan
i. BOXES
bahan yang sesuai dengan standar termasuk dalam perencanaan
kekuatan konstruksi. Selain konstruksi yang cukup kuat diperlukan
juga safety devices yang harus terpasang dengan baik dan
memenuhi syarat serta berfungsi pada saat dioperasikan.
7. Syarat-syarat K3 bejana tekan
a. Konstruksi harus kuat
b. Layak dioperasikan
c. Safety devices terpasang dan berfungsi dengan baik disertai
contoh gambar. 30
d. Dilakukan pemeriksaan dan pengujian
5. Tata Cara Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan dan pengujian meliputi pemeriksaan visual
dengan menggunakan checklist, kemudian pemeriksaan komponen-
komponen kritis, pemeriksaan tidak merusak (NDT), pengujian
hydrostatic, pemeriksaan safety devices.
6. Tata Laksana Teknis
Berdasarkan Peraturan Menteri No.01/Men/1982 tentang Bejana
Tekanan, ditetapkan bahwa setiap perencanaan, pembuatan,
perakitan dan/atau pemasangan, reparasi/modifikasi dan pemakaian
bejana tekanan harus mendapatkan ijin, maka mekanisme perijinan
setelah otonomi daerah seluruhnya dilakukan oleh Dinas setempat,
kecuali untuk perencanaan bejana tekanan dilakukan oleh
pemerintah (Ditjen PPK). Khusus untuk lintas kabupaten/kota oleh
Pemerintah Propinsi, kemudian untuk rental bilamana lintas
kabupaten/kota oleh Pemerintah
31 Propinsi dan bilamana lintas
propinsi oleh Pemerintah (Ditjen PPK).
BAB III
STUDI KASUS

32
Suatu perusahaan industri kimia, alamat X, yang memperkerjakan tenaga kerja
sebanyak 310 orang, 2 shift. Produk akhir Perusahaan tersebut salah satunya
adalah pupuk. Dalam memproses produk tersebut peralatan yang digunakan antara
lain conveyor belt (ban berjalan), instalasi pipa, storage tank yang berisi NH 3, tanki
timbun bahan bakar, kompresor, ketel uap, bejana uap, botol baja oksigen dan
acetylen, botol baja LPG, Forklift, Overhead Crane, Mobile Crane. Sumber tenaga
listrik didapat dari PLN dan Genset sebagai pembangkit tenaga listrik cadangan
apabila terjadi keadaan darurat.

Kasus I :
Saudara sebagai Pengawas Ketenagakerjaan telah mendapatkan Surat Perintah
Tugas dari pimpinan Saudara untuk melakukan pemeriksaan pertama terhadap
perusahaan industri kimia tersebut diatas berdasarkan rencana kerja yang telah
ditanda tangani.
a. Hal-hal apa saja yang harus anda siapkan untuk melaksanakan tugas tersebut
b. Lakukan identifikasi potensi bahaya yang ada pada saat anda melakukan
Kasus II :
pemeriksaan lapangan
Dari Pemeriksaan Lapangan telah ditemukan
c. Upaya pengendalian apa saja terhadap potensi bahaya yang telah saudara
a) Storage Tank berisi NH3 sebanyak 5 unit dengan kapasitas/volume
identifikasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
masing-masing 2000 liter 3 unit dengan posisi horizontal, tekanan kerja 200 psi
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
dan 4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SK/SE
pemeriksaan belum terpasang alat-alat safety device/alat ukur yaitu safety
2. Mekanisme yang diatur oleh Dinas/Organisasi setempat
valve, manometer, volume meter
3. Formulir-formulir pemeriksaan
b) 2 unit Tangki timbun berisi bahan bakar solar dengan kapasitas/volume
masing-masing 5000 liter. Kondisi tangki timbun tersebut safety devicenya
sudah terpasang dengan baik dan lengkap. Namun ditemukan tanggul dari
kedua tangki timbun tersebut belum ada.
c) Botol-botol baja LPG sebanyak 10 buah dengan kapasitas 45 Kg yang
digunakan untuk pengelasan tidak disimpan tersendiri.
d) Instalasi pipa sudah terpasang secara baik dan terdapat sebagian
secara melintang diatas jalan, sedangkan instalasi pipa tersebut belum
dilengkapi dengan tanda-tanda keselamatan.
Bagaimana langkah Saudara untuk mengatasi temuan diatas ?
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SK/SE
2. Pelajari tata cara pengisian akte pengawasan,
33 pembuatan nota pemeriksaan,
pengisian kartu pemeriksaan dan pembuatan laporan kejadian.
Kasus III :
Dari Pemeriksaan Administrasi telah ditemukan
a) Storage Tank berisi NH3 sebanyak 5 unit dengan kapasitas/volume
masing-masing 2000 liter 3 unit dengan posisi horizontal, tekanan kerja 200 psi
dan 4000 liter 2 unit dengan posisi vertikal, tekanan kerja 250 psi. Dari
pemeriksaan belum mendapatkan pengesahan pemakaian dari Dinas setempat
b) 2 unit Tangki timbun berisi bahan bakar solar dengan kapasitas/volume
masing-masing 5000 liter. Kondisi tangki timbun tersebut safety devicenya
sudah terpasang dengan baik dan lengkap. Telah mendapatkan pengesahan
pemakaian
c) Botol-botol baja LPG sebanyak 10 buah dengan kapasitas 45 Kg yang
digunakan untuk pengelasan sudah memiliki pengesahan pemakaian.
d) Instalasi pipa sudah terpasang secara baik dan terdapat sebagian
melintang diatas jalan. Belum mendapatkan pengesahan pemakaian dari Dinas
setempat
Bagaimana langkah Saudara dan penasihatan teknis Saudara terhadap pemilik
untuk mengatasi temuan diatas ?
Petunjuk untuk menyelesaikan kasus :
1. Pelajari dan pahami Peraturan, Standar, Pedoman Teknis dan SE/SK
2. Pelajari teknik-teknik komunikasi
3. Pelajari tata cara pengisian akte pengawasan, pembuatan nota pemeriksaan,
pengisian kartu pemeriksaan dan pembuatan laporan kejadian.

BAB IV
CONTOH SOAL UJIAN

1. Sebutkan sumber bahaya dan potensi bahaya pada bejana tekan


2. Sebutkan dasar hukum pengawasan K3 bejana tekan
3. Sebutkan dasar hukum pengawasan Juru Las kelas 1.
4. Sebutkan syarat-syarat K3 bejana tekan
5. Sebutkan safety devices keran angkat dan fungsinya

34
Petunjuk penyelesaian soal : Baca modul dan Peraturan Perundang-undangan K3
meliputi UU No. 1 Tahun 1970, Permenaker No. 01 Tahun 1982, Permenaker No. 02
Tahun 1982.
BAB V
PENUTUP

Modul ini merupakan bahan pembelajaran yang bersifat dasar dan umum,
mencakup ketentuan-ketentuan teknis dan administrative sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan bejana tekan termasuk petugas teknis bejana
tekanan.
Cakupan ruang lingkup obyek pengawasan bejana tekanan yang meliputi
bejana penampung, bejana transport, botol baja dan instalasi pendingin merupakan
peralatan yang banyak digunakan dalam industri manufaktur, industry kimia, industry
logam dll. Sedangkan untuk mempelajari peralatan-peralatan tersebut diperlukan
pengetahuan dasar agar dapat mengenal sumber/potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh bejana tekanan. Adapun bejana tekanan adalah merupakan salah satu
penyebab kecelakaan kerja apabila konstruksinya tidak cukup kuat, sehingga
diperlukan pemilihan bahan yang sesuai dengan standar termasuk dalam
perencanaan kekuatan konstruksi. Selain konstruksi yang cukup kuat diperlukan
juga safety devices yang harus terpasang dengan baik dan memenuhi syarat serta
berfungsi pada saat dioperasikan. Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah
terkait dengan dimana bejana tekanan tersebut dibuat, standard apa yang
dipergunakan, pemeriksaan dan pengujian apa saja yang diwajibkan oleh standard
tersebut.
Selain hal-hal tersebut diatas yang perlu diperhatikan adalah lokasi dimana
bejana tekan itu digunakan, gas/fluida yang dipergunakan, persyaratan bekerja
secara aman, pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh petugas maintenance,
perawatan dan pemeliharaan bejana tekan, pemeriksaan dan pengujian pesawat
bejana tekan baik pertama maupun berkala oleh petugas yang berwenang dengan
prosedur yaitu pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist, kemudian
pemeriksaan komponen-komponen kritis, pemeriksaan tidak merusak (NDT),
pengujian beban.
Berdasarkan Peraturan Menteri No.01/Men/1982 tentang Bejana Tekanan,
ditetapkan bahwa setiap perencanaan, pembuatan, perakitan dan/atau

35
pemasangan, reparasi/modifikasi dan pemakaian bejana tekanan harus
mendapatkan ijin, maka mekanisme perijinan setelah otonomi daerah seluruhnya
dilakukan oleh Dinas setempat, kecuali untuk perencanaan bejana tekan dilakukan
oleh pemerintah (Ditjen PPK). Khusus untuk lintas kabupaten/kota oleh Pemerintah
Propinsi, kemudian untuk rental bilamana lintas kabupaten/kota oleh Pemerintah
Propinsi dan bilamana lintas propinsi oleh Pemerintah (Ditjen PPK).

36
DAFTAR PUSTAKA

1. Himpunan Peraturan Perundangan K3

2. Standar Nasional dan Internasional (SNI, ANSI, ASME,


JIS, ISO, UN ECE)

3. Garis-garis Besar Pelaksanaan Ketentuan Peraturan


Perundang-Undangan K3

4. Transport Vehicle using Gas, Standard Press

5. Modul Pelatihan Operator oleh JICA dan Kemenakertans

6. Modul Pelatihan Operator oleh Dit. PNK3

37
KLUI NO.:.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA R.I

AKTE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


Nomor:

Nama Perusahaan :

Alamat Perusahaan :
.

Kantor Departemen Tenaga


Kerja..
Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi
.

38
Nomor Pendaftaran:..
KLUI No:.

AKTE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


No.:..
1. Induk/Cabang :
.
2. Alamat :
.
3. Nama dan alamat Pemilik :
.
4. Nama dan alamat Pengurus :
.
5. Jenis Usaha :
.
6. Tanggal mendirikan,membangun
kembali atau memindahkan :
.
7. No. Akte perusahaan bila perusahaan
berbentuk Badan Hukum :
.
8. Cabang di seluruh Indonesia :
.
9. Data Tenagakerja

JUMLAH
WNI JML WNA JML BESAR
JUMLA L P L P L P
H D M A D M A D M A D M A

STATUS
Bulanan
Harian
Boronga
n/
Satuan
10. Gaya Gerak :
..
11. Jenis pesawat tenaga :
.......
12. Jumlah pesawat tenaga :
..
13. Jumlah kekuatan pesawat :

14. bahan Baku dan bahan penolong

39
yang dianggap berbahaya :
.
Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi
.
Kepala

Tanggal Jenis Kunjungan Hal-hal yang Saran/tindakan


didapati yang dilakukan
dan tanda tangan
serta nama terang
Pengawas yang
bersangkutan
1 2 3 4

Semua syarat-syarat dan petunjuk-petunjuk dalam Akte Pengawasan ini harus


dipenuhi dan dilaksanakan dalam tempo yang telah ditetapkan terhitung mulai

40
dari tanggal-tanggal pemeriksaan dan setelah selesai supaya selekas-lekasnya
dilaporkan kepada Dinas Yang mebidangi ketenagakerjaan setempat

CATATAN PERUBAHAN

PROPINSI
KANTOR DINAS KABUPATEN / KOTA............................................
ALAMAT..

Nomor Petunjuk :

41
Nomor Kls. Ind :

LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PERTAMA BEJANA TEKAN


NO.

Membaca surat permohonan tanggal .................................. dari ............................................ mengenai


pemintaan ijin untuk memakai/menggunakan Bejana Tekanan (botol baja, bejana tetap, bejana transport,
pesawat pendingin), dibuat di ................................................. pada tahun ....................
oleh .................................................... yang akan dipergunakan untuk .....................................
Perusahaan : ........................................................................................................
Alamat pos : ........................................................................................................
Kabupaten/Kodya : ....................................... Propinsi ...........................................
Yang menurut si pemohon tidak akan dikerjakan dengan tekanan lebih dari ................... kg/cm 2.
Setelah diadakan pemeriksaan dan pengujian-pengujian dengan ini dibuatkan laporan dengan keterangan-
keterangan sebagai berikut :
Data Teknis :
Jenis Bejana tekanan : ........................................................................................
Gas yang diisikan : .........................................................................................
Bentuk Bejana tekanan : .........................................................................................
Gambar konstruksi terlampir/tidak terlampir; No. ..................................................
Tanggal .....................................
No. Seri dari pabrik pembuat : ................................ s/d ..........................................
Bejana tekanan tersebut sesuai/tidak sesuai dengan gambar rencana yang diperiksa dan disetujui
oleh Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja dan mendapat nomor-nomor
pengesahan ...................................tanggal.......................
Ukuran-ukuran Pesawat Uap :
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...................................................................
Bahan : ......................................................Sertifikat No. ..........................................
dari .............................................................................................................................
Isi/Volume ...................................................................................................dm3/liter
garis tengah terkecil dari pipa ............................................................................ mm
dengan tekanan .................................... kg/cm2 (tekanan gas dalam bejana tekanan).
Alat-alat perlengkapan yang telah ada sesuai dengan Peraturan-peraturan tentang bejana tekanan :
1. ..............................................................................................................................
2. ...............................................................................................................................
3. ...............................................................................................................................
4. ...............................................................................................................................

42
Pelat nama .................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...................................................................
B. Hasil-hasil pemeriksaan dan pengujian :
- Pemeriksaan Visual :................................................................................................
- Pemeriksaan Hydrostatik :.......................................................................................
..................................................................................................................(terlampir)
- Pemeriksaan Alat Pengamanan :................................................................................
..................................................................................................................(terlampir)
C. Kesimpulan :
Pemeriksaan/pegawai Pengawas Keselamatan Kerja mengusulkan supaya diberikan pengesahan
pemakaian terhadap bejana tekanan tersebut diatas dengan tekanan kerja paling
tinggi : ...........................................................................kg/cm2.
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
...............................................................................................

.......20..

Yang memeriksa

Pengawas Keselamatan Kerja


Spesialis Uap dan Bejana Tekan

NIP.

HASIL PENGUJIAN HYDROSTATIK/PNEUMATIK BEJANA TEKAN


NO :

DATA :
- Pemakai/Pemesan : .............................................................................

43
- Lokasi : .............................................................................
- Unit Instalasi : .............................................................................
- Nomor Serie/MSN : .............................................................................
- Type : .............................................................................
- Ukuran : .............................................................................
- Kapasitas : .............................................................................
- Penggunaan : .............................................................................
- Tekanan & Suhu Disain : .............................................................................
- Tekanan Kerja Maximum Yang Diperbolehkan : ............................................
- Tekanan & Suhu Operasi Normal : ..............................................................
- Faktor Sambungan : .............................................................................
- Radiografi/Ultrasonic : .............................................................................
- Tekanan Uji : .............................................................................
- Lama Pengujian : .............................................................................
- Code : .............................................................................
- Pabrik Pembuat : .............................................................................
- Tanggal Pembuatan : .............................................................................
- Pengujian Lapangan : .............................................................................
- Media Untuk Pengujian : .............................................................................
- Tekanan Uji Kenyataan : .............................................................................
- Lama Pengujian : .............................................................................
- Hasil Uji : Baik / Tidak Baik
- Tanggal Pengujian : ............................................................................

Diuji dan Dibuat Oleh Nama Tanda Tangan

....................................... ................................... ...................................


....................................... ................................... ...................................
Disaksikan Oleh :

............................................ ......................................... ........................................


............................................ ......................................... ........................................
............................................ ......................................... ........................................

44
Catatan:

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

45
HASIL PENGUJIAN TINGKAP PENGAMAN BEJANA TEKAN

NO : ............................................... Tanggal : ...............................................

1. DATA BEJANA TEKAN :


- Pemakai/Pemilik Bejana Tekan : ...................................................................
- Alamat : ..............................................................................
- Jenis Bejana Tekan : ..............................................................................
- Gas Yang Diisikan : ..............................................................................
- Kapasitas Volume : ..............................................................................
- Nomor Serie : ..............................................................................
- Tekanan Rancang : ..............................................................................
- Tekanan Kerja Maximum : ..............................................................................
- Pabrik Pembuatan : ..............................................................................
- Tahun Pembuatan : ..............................................................................

2. DATA TINGKAP PENGAMAN :


- Nomor Serie : ..............................................................................
- Pabrik Pembuat : ..............................................................................
- Merk : ..............................................................................
- Tahun Pembuatan : ..............................................................................
- Setting Press : ..............................................................................
- Back Press : ..............................................................................
- Temp. Corection : ..............................................................................
- Cold Dif tes Press : ..............................................................................
- Diameter Dudukan : ..............................................................................

3. PENGUJIAN LAPANGAN :
- Media Untuk Pengujian : ...............................................................................
- Tekanan Buka : ..............................................................................
- Tekanan Menutup : ...............................................................................
- Hasil Uji : Baik / Tidak Baik
- Disegel/Tidak Disegel Oleh : .........................................................................

46
Diuji dan Dibuat Oleh Nama Tanda Tangan

....................................... ................................... ...................................


....................................... ................................... ...................................
Disaksikan Oleh :

............................................ ......................................... ........................................


............................................ ......................................... ........................................
............................................ ......................................... ........................................

Catatan:

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

47
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKALA BEJANA
TEKAN
NO. :

Yang bertanda tangan di bawah ini Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
.. dari Perusahaan Jasa Pemeriksa dan Pengujian
Teknik PT. (Surat Penunjukan Departemen Tenaga
Kerja No. tanggal ..) Atas permintaan :
- Nama pemilik/pemakai : ....
- Kedudukan/jabatan : ....
- Perusahaan : ....
- Alamat Perusahaan : ........................................................................................
........................................................................................
Telah melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala Bejana tekan mulai
tanggal .....................................................s/d...................................................................
di.......................................................................................................................................

BEJANA TEKAN DENGAN KETERANGAN-KETERANGAN SEBAGAI BERIKUT :


- Jenis Bejana Tekan : ...
- Bentuk/type Bejana Tekan : ...........................................................................
- Gambar rencana/konstruksi No :
tanggal .
- Dibuat/direncana sesuai Standard :
oleh di .
- Nomor serie pembuatan .....Luas pemanasan.m2
- Tekanan kerja maksimum . Kg/cm2 ; volume bila diisi air (W.C)
liter.
- Digunakan untuk : .
- Gas yang diisikan : .
- Berat: .............................................................................

PELAT NAMA DAN TANDA PENGENAL LAINNYA YANG ADA

48
Pelat nama berukuran . X ..
- Terletak pada bagian : ..
- Bertuliskan : ..
..
- Cap tanda garuda : Ada / Tidak Ada
Tanda pengenal lainnya bila ada :
- Terletak pada bagian : ......................................................................
- Slagletter bertuliskan : ......................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

UKURAN-UKURAN UTAMA BEJANA TEKAN DAN BAGIAN-BAGIANNYA :


a. Ukuran-ukuran badan dan tutup/head drum :
- Diameter .............. mm ; panjang .................. mm S/S; tebal pelat badan ..............
mm; Sertifikat bahan dari ...................... No. ......................
Bentuk kedua tutup ......................... Tebal pelat tutup .......................... mm
panjang tutup ................... mm ; jari-jari lengkungan (R) ..................... mm jari-
jari lekukan (r) ................. mm; Sertifikat bahan dari ............................
No. .................................................................................................................
- Pengelasan sambungan dengan cara ................................................. bentuk
Sambungan las melingkar ............................................... faktor sambungan
......................................., bentuk sambungan memanjang ............................
faktor sambungan ...........................................................................................

ALAT PENGAMAN DAN PERLENGKAPAN LAINNYA YANG ADA :

JENIS JUMLAH UKURAN LETAK

49
- Tingkap pengaman ....................... ......................... ....................
- Pedoman tekanan ....................... .......................... ....................
- Penunjuk volume (leval gauge) ....................... ......................... ....................
- Lobang lalu orang ....................... .......................... ....................
- Saluran buang /pembersih ........................ ............................ ......................
- Saluran pemasukan (inlet) ........................ ............................ ......................
- Saluran pengeluaran (outlet) ......................... ............................ ......................

DETAIL ATAU PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN YANG DILAKUKAN :


1. Pemeriksaan atau meneliti dokumen
2. Penilaian kembali kekuatan konstruksi
3. Pemeriksaan phisik/visual
4. Pemeriksaan dimensi atau identifikasi
5. Pemeriksaan tidak merusak (NDT)
Dye penetrant
Magnetic particle
Ultrasonic
Radiography
6. Pemeriksaan hydro test
7. Pemeriksaan berfungsinya alat pengaman dan
perlengkapan lainnya
8.
9.

KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN :


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

SARAN KEPADA DEPNAKER UNTUK PEMAKAIAN SELANJUTNYA :


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

50
KEPUTUSAN LEBIH LANJUT DITENTUKAN OLEH DIREKTUR
PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA

TANDA UJI YANG DIBERIKAN TANGGAL

Yang memeriksa,
Ahli Keselamatan Kerja Bidang Uap
dan Bejana Tekan

Diperiksa kembali oleh,


Pengawas Keselamatan Kerja Spesialis
Bidang Uap dan Bejana Tekan

51
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PERTAMA BEJANA
TEKAN
NO. :

Yang bertanda tangan di bawah ini Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
.. dari Perusahaan Jasa Pemeriksa dan Pengujian
Teknik PT. (Surat Penunjukan Departemen Tenaga
Kerja No. tanggal ..) Atas permintaan :
- Nama pemilik/pemakai : ....
- Kedudukan/jabatan : ....
- Perusahaan : ....
- Alamat Perusahaan : ........................................................................................
........................................................................................
Telah melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala Bejana tekan mulai
tanggal .....................................................s/d...................................................................
di.......................................................................................................................................

BEJANA TEKAN DENGAN KETERANGAN-KETERANGAN SEBAGAI BERIKUT :


- Jenis Bejana Tekan : ...
- Bentuk/type Bejana Tekan : ...........................................................................
- Gambar rencana/konstruksi No :
tanggal .
- Dibuat/direncanakan sesuai Standar : .
oleh di .
- Nomor serie pembuatan .....Luas pemanasan.m2
- Tekanan kerja maksimum . Kg/cm2 ; volume bila diisi air (W.C)
liter.
- Digunakan untuk : .
- Gas yang diisikan : .
- Berat: .............................................................................

PELAT NAMA DAN TANDA PENGENAL LAINNYA YANG ADA

52
Pelat nama berukuran . X ..
- Terletak pada bagian : ..
- Bertuliskan : ..
..
- Cap tanda garuda : Ada / Tidak Ada
Tanda pengenal lainnya bila ada :
- Terletak pada bagian : ......................................................................
- Slagletter bertuliskan : ......................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

UKURAN-UKURAN UTAMA BEJANA TEKAN DAN BAGIAN-BAGIANNYA :


b. Ukuran-ukuran badan dan tutup/head drum :
- Diameter .............. mm ; panjang .................. mm S/S; tebal pelat badan ..............
mm; Sertifikat bahan dari ...................... No. ......................
Bentuk kedua tutup ......................... Tebal pelat tutup .......................... mm
panjang tutup ................... mm ; jari-jari lengkungan (R) ..................... mm jari-
jari lekukan (r) ................. mm; Sertifikat bahan dari ............................
No. .................................................................................................................
- Pengelasan sambungan dengan cara ................................................. bentuk
Sambungan las melingkar ............................................... faktor sambungan
......................................., bentuk sambungan memanjang ............................
faktor sambungan ...........................................................................................

ALAT PENGAMAN DAN PERLENGKAPAN LAINNYA YANG ADA :

53
JENIS JUMLAH UKURAN LETAK
- Tingkap pengaman ....................... ......................... ....................
- Pedoman tekanan ....................... .......................... ....................
- Penunjuk volume (leval gauge) ....................... ......................... ....................
- Lobang lalu orang ....................... .......................... ....................
- Saluran buang /pembersih ........................ ............................ ......................
- Saluran pemasukan (inlet) ........................ ............................ ......................
- Saluran pengeluaran (outlet) ......................... ............................ ......................

DETAIL ATAU PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN YANG DILAKUKAN :


10. Pemeriksaan atau meneliti dokumen
11. Penilaian kembali kekuatan konstruksi
12. Pemeriksaan phisik/visual
13. Pemeriksaan dimensi atau identifikasi
14. Pemeriksaan tidak merusak (NDT)
Dye penetrant
Magnetic particle
Ultrasonic
Radiography
15. Pemeriksaan hydro test
16. Pemeriksaan berfungsinya alat pengaman dan
perlengkapan lainnya
17.
18.

KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN :


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

SARAN KEPADA DEPNAKER UNTUK PEMAKAIAN SELANJUTNYA :


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................

54
KEPUTUSAN LEBIH LANJUT DITENTUKAN OLEH DIREKTUR
PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA

TANDA UJI YANG DIBERIKAN TANGGAL

Yang memeriksa,
Ahli Keselamatan Kerja Bidang Uap
dan Bejana Tekan

Diperiksa kembali oleh,


Pengawas Keselamatan Kerja Spesialis
Bidang Uap dan Bejana Tekan

55
KETERANGAN DATA PEMBUATAN BEJANA TEKAN

- Pabrik/Bengkel Pembuat :
- Alamat : .....................................................................
- Pemesan/Calon Pemakai : .........................................................................
- Alamat : .........................................................................

- Standar . Type .....


- Gambar No. . Tanggal ................................................
- Pengesahan .....................................................................................................
- Digunakan Untuk .................................. Volume ................................. Liter
- Serie Nomor Pembuatan .................................................................................
- Tempat, Bulan dan Tahun Pembuatan ............................................................
- Tekanan Kerja Maksimum ............................................................... Kg/cm2
- Badan : Material . Garis Tengah ..
Panjang . S/S Tebal Pelat ....
- Tutup/Front : Bentuk . Panjang ..
Lekukan ... Lengkungan ..
- Sambungan : Memanjang .. Faktor Sambungan ....
Melingkar ..... Faktor Sambungan ..

LOBANG-LOBANG SALURAN ATAU NOZLE-NOZLE


- Tingkap Pengaman . Lokasi ...
- Pengukuran Tekanan .. Lokasi ...
- Lobang Pemasukan . Lokasi ...
- Lobang Pengeluaran ... Lokasi ...
- Lobang Pemeriksaan .. Lokasi ...
- Lobang Lalu Orang . Lokasi ...
- Lobang Pengurasan . Lokasi ...
Cap Atau Pelat Nama Bertuliskan .

JURU LAS YANG MENGERJAKAN

Nama Kelas Sertifikat No. Catatan

..
..
..

Pengawas Pekerjaan . Dari ..


..

Pemeriksaan dan Pengujian Sertifikat No. Catatan

56
1. Material .. .
2. Pemeriksaan Dimensi .. .....
3. Pemeriksaan Tidak Merusak
3.1. Visual ..
3.2. Dye Penetrant ..
3.3. Ultrasonic ..
3.4. Radiographi ..
3.5. . ..
4. Pemeriksaan Kebocoran
4.1. Pemeriksaan Hydro Test .. ...
4.2. Pemeriksaan Pneumatik ..
4.3. .. ...
5. Pemeriksaan Alat Perlengkapan
dan Pengaman .

Tanggal : .........................
Diperiksa Oleh :

Pengawas Keselamatan Kerja Pabrik / Bengkel Pembuat


Spesialis Bidang Uap dan
Bejana Tekan

NIP. Prod/Q.C Manager

2.

57

Anda mungkin juga menyukai