Anda di halaman 1dari 14

SURVEILANS INFEKSI

NOSOKOMIAL
KELOMPOK 5
Dwi Kelana
Lia
Lukmanul Hakim
Sri Shanti Wahyuni
DEFINISI

Infeksi nosokomial (INOS) infeksi yang bersumber di fasilitas


kesehatan (ex: penderita di RS atau fasilitas yankes lain)

infeksi tsb tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi pada waktu
seseorang masuk RS.

kategori INOS infeksi yang terjadi di RS tetapi baru tampak


setelah keluar RS serta infeksi yang terjadi di antara staf
maupun pengunjung.
Kriteria inos
Pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda/ gejala atau
tidak dalam masa inkubasi infeksi tersebut

Infeksi terjadi 3 x 24 jam setelah pasien di rawat di RS

Infeksi pada lokasi yang sama tetapi disebabkan oleh


mikroorganisme yang berbeda dari mikroorgnisme pada sat
masuk RS atau mikroornganisme penyebab sama tetapi
lokasi infeksi berbeda.
Angka kejadian
masalah global menyerang paling sedikit sekitar 9% ( bervariasi antara
3-21% ) diantara lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di RS di seluruh
dunia (WHO, 1986)
Indonesia di 10 RS umum pendidikan pada menemukan bahwa angka
infeksi nosokomial cukup tinggi, yaitu antara 6-16% dengan rata-rata 9,8%
(Depkes,1987) .
Insidens INOS 5-10% dengan rate tertinggi di RS universitas yang
besar dan lebih kurang 28% nya terjadi di ruang perawatan intensif (
intensive care unit- ICU ).
PENYEBAB INOS
Penyebab bakteri, virus, jamur maupun parasit.
Penyebab utama adalah bakteri dan virus
Bakteri kokus gram positif dan gram negative merupakan 1/3
2/3 mikroorganisme penyebab INOS.
Klasifikasi infeksi nosokomial
berdasarkan sumber penyebabnya:
Infeksi silang (cross infection)
Infeksi sendiri (self infection atau auto infection)
Infeksi lingkungan (environmental infection)
Menurut Manual of Surveilance on Nosocomial Infection National Survey, USA

1. Infeksi saluran kemih


2. Infeksi luka operasi,
3. Pneumonia,
4. Bakteriemia primer,
5. Infeksi tulang dan sendi,
6. Infeksi system saraf pusat,
7. Infeksi sistem kardiovaskuler,
8. Infeksi pada mata, telinga, hidung, tenggorokan, dan mulut ,
9. sistem saluran pencernaan,
10. Infeksi saluran penafasan bawah,
11. Infeksi saluran reproduksi,
12. Infeksi kulit dan jaringan lemak,
13. Infeksi sistemik.
Surveilans infeksi nosokomial
Di RS indikator deteksi INOS harus lebih sensitif, yakni
mampu mengenali penambahan jumlah segelintir kasus
penyakit infeksi.
Metode surveilans INOS:
a. hospital wide terhadap seluruh kegiatan RS.
b. Targeted berdasarkan unit atau tempat tertentu maupun
bergantian.
Tujuan surveilans inos
Menurunkan laju infeksi di RS
Mendapatkan data dasar endemi
Mengidentifikasi KLB
Meyakinkan petugas medis
Mengevaluasi sistem pengendalian
Memenuhi syarat administrasi
Mengantisipasi tuntutan malpraktik
Membandingkan angka infeksi antar RS
Kegiatan dalam surveilans inos

1. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan data kematian dan kesakitan yang
berhubungan INOS
perlu ditetapkan definisi operasional dari penyakit-penyakit INOS
diperlukan sistem pencatatan yang sederhana, mudah pengisiannya, dan
lengkap
Petugas pengendalian infeksi nosokomial bertanggungjawab atas
pengumpulan data
petugas lain membantu memberikan informasi seperlunya
Petugas PIN harus memiliki akses yang luas atas sumber data serta perlu
mendapatkan kerjasama dari semua bagian di RS
Lanjutan,,,,,

2. Analisis dan interpretasi data


Analisis dengan cara tabulasi silang kejadian INOS dengan variabel-
variabel orang, tempat, dan waktu (variabel epidemiologi).
Analisis dapat dilakukan dengan statistik deskriptif dengan menghitung
mean, median, modus, nilai maksimum-minimum dan standar deviasi
analisis untuk mendapatkan angka rates (incidence, prevalence, dan
incidence density).
Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram atau bentuk penyajian
yang lain.
interpretasi data menetapkan apakah INOS yang diamati sudah
merupakan masalah atau tidak.
Lanjutan,,,,
3. Penyebarluasan informasi
INOS sangat sensitif data yang dapat mengarah ke pasien atau
perawatan harus benar-benar terjaga kerahasiaannya.
Data tersebut tidak digunakan untuk memberikan sanksi, tetapi hanya
digunakan untuk perbaikan mutu pelayanan.
Hasil dari analisis dan interpretasi data perlu disebarluaskan kepada
pimpinan sebagai laporan dan untuk menentukan tindakan, unit pelaksana
(dibawahnya) sebagai umpan balik dan kepada unit lain yang berkaitan.

TERIMA KASIHHH ^_^

Anda mungkin juga menyukai