Pencegahan Kecelakaan
Serius dan Fatality
April 2022
Garis Besar
• Sasaran Pelatihan
• Pendahuluan
• Tujuan Analisis Bahaya
• Ruang Lingkup
• Analisis Bahaya (Hazard Analysis)
• Planning phase hazard analysis (PPHA)
• Job safety analysis (JSA)
• Individual hazard assessment (IHA)
• QWPA & PWC
Sasaran Pelatihan
• Tujuan
• Personil dapat secara efektif melakukan tingkatan analisis bahaya
yang tepat sesuai dengan yang diperlukan aktivitas pekerjaan:
✓ Ikuti langkah demi langkah prosedur untuk:
❑ Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)
❑ Job Safety Analysis (JSA)
❑ Individual Hazard Assessment (IHA)
Hazard Analysis
• Sebuah proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi, menilai dan mengurangi atau
melindungi terhadap bahaya.
• Fokus pada hubungan antara pekerja, tugas,
peralatan, dan lingkungan kerja
• Memastikan:
✓ Ruang lingkup pekerjaan dimengerti.
✓ Sumber daya yang tepat tersedia.
✓ Bahaya diidentifikasi, pengaman (safeguard)
diidentifikasi serta diverifikasi dan divalidasi.
✓ Karyawan yang terkena dampak mengerti peran dan
tanggung jawabnya.
Definisi Hazard Analysis vs. Risk Assessment
Hazard Analysis Risk Assessment
• Sebuah proses yang digunakan untuk • Menganalisa kemungkinan dan tingkat
mengidentifikasi, menilai dan mengurangi keparahan risiko untuk mengurangi
atau melindungi terhadap bahaya. kemungkinan terjadinya kerusakan.
• Fokus pada hubungan antara pekerja, • Kualitatif atau Kuantitatif
tugas, peralatan, dan lingkungan kerja
• Memastikan:
• Mengevaluasi:
✓ Ruang lingkup pekerjaan dimengerti. ✓ Apa yang dapat gagal atau tidak
berjalan dengan benar.
✓ Sumber daya yang tepat tersedia.
✓ Konsekuensi setiap kejadian.
✓ Bahaya diidentifikasi, pengaman
(safeguard) diidentifikasi serta ✓ Kemungkinan peristiwa yang akan
diverifikasi dan divalidasi. terjadi.
✓ Karyawan yang terkena dampak ✓ Bagaimana kombinasi tingkat
mengerti peran dan tanggung keparahan dan kemungkinan dalam
jawabnya. memberikan pernyataan risiko secara
keseluruhan.
Definisi
Bahaya
Sebuah kondisi atau tindakan yang berpotensi untuk terjadinya pelepasan tanpa rencana
dari, atau kontak yang tidak diinginkan dengan sumber energi yang dapat mengakibatkan
kerugian atau cedera kepada manusia, properti atau lingkungan.
Definisi
Pengaman (safeguard)
• Mengendalikan bahaya dan mencegah atau mengurangi potensi terjadinya suatu
incident. Contohnya termasuk:
• Elemen rancangan fasilitas
• Perangkat mekanikal
• Sistem
• Proses
• Prosedur
Pengurangan (mitigasi)
• Tindakan yang diambil untuk meminimalkan konsekuensi dari sebuah insiden yang
telah terjadi
Definisi
Verifikasi dan validasi merupakan komponen penting dari sebuah sistem manajemen
keselamatan.
• Verifikasi merupakan evaluasi apakah pengaman/safeguard dan/atau sistem sesuai
dengan persyaratan/spesifikasi (spt. tersedia ditempat).
• Validasi merupakan jaminan bahwa pengaman/safeguard atau sistem memenuhi
kebutuhan (spt. efektivitas dari pengaman/ safeguard).
Persyaratan Analisis Bahaya
Persyaratan Analisis Bahaya termasuk:
• Sebuah Analisis Bahaya harus mempertimbangkan tindakan serta kondisi fisik dan lingkungan.
• Personil yang melakukan Analsis Bahaya harus terlatih dan kompeten dalam peranan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
• Semua JSA harus dibuat atau direvisi di lapangan oleh personil yang melakukan pekerjaan untuk memastikan
identifikasi dan mitigasi secara sistematis terhadap bahaya spesifik dari tugas dan lokasi kerja sebelum sebelum
pekerjaan dimulai.
• Isi dari JSA harus segera dikomunikasikan kepada tim kerja dan pihak lain yang terkena dampak sebelum mulai
bekerja. Komunikasi harus dilakukan dalam bahasa yang sesuai untuk tim kerja sehingga mereka dengan jelas
mengerti bahaya pekerjaan, pengaman (safeguard) dan tindakan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan dengan aman
• Setiap individu harus melakukan IHA sebelum memulai dan selama bekerja
Perangkat untuk melakukan Analisis Bahaya
• Konsep untuk mengidentifikasi bahaya Pada Tahap Perencanaan. Pada Tahap Implementasi.
adalah berdasarkan pada identifikasi • Dimaksudkan untuk: • Dimaksudkan untuk:
sumber energi di lingkungan. • Mengidentifikasi bahaya yang • Melibatkan tim kerja guna menjamin
diketahui dan rencana mitigasi. pekerja yang melakukan pekerjaan
• Sumber-sumber energi selalu ada dan
• Memastikan jumlah orang, keahlian, mengerti tugasnya, bahaya dan
faktanya setiap aspek dari kehidupan kita
perlengkapan, dan APD (PPE) yang mitigasinya.
memerlukan penggunaan energi dalam
tepat. • Mengetahui kondisi di lapangan saat
satu bentuk atau bentuk lainnya.
• Mengidentifikasi jenis-jenis perijinan akan bekerja.
• Beberapa sumber energi, jika diaktifkan (permits) yang diperlukan untuk • Memastikan rencana mitigasi telah
atau dilepaskan dalam keadaan tidak melakukan pekerjaan. tersedia.
terkendali, dapat menimbulkan bahaya. • Mengidentifikasi standar-standar • Memastikan tim kerja telah memiliki
Safe Work Practices (SWP) dan SOP keahlian dan peralatan yang sesuai.
yang sesuai dengan pekerjaan.
• Sebagai langkah awal untuk JSA di
lapangan.
Alat untuk Melakukan Analisa Bahaya
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup PPHA adalah untuk mengevaluasi potensi bahaya dan pengaman bahaya
terkait dengan tugas pekerjaan pada saat perencanaan.
Bagaimana melakukan PPHA
• PPHA hendaknya dilakukan sedini mungkin selama fase perencanaan pekerjaan
• PPHA biasanya dilakukan oleh manajemen proyek, perwakilan HES , subject matter expert
(SME), dan/atau personil lain yang relevan (spt. perwakilan kontraktor, anggota tim
lapangan, personil operasi, dll.) menggunakan informasi tentang ruang lingkup proyek,
aktivitas kerja, tempat kerja, dan peralatan yang digunakan serta dokumentasi proses dan
operasional.
• PPHA dapat dilakukan secara remote atau di lokasi kerja
• Apabila Person Managing Control of Work (PMCoW) tidak ikut terlibat dalam pembuatan
PPHA, maka minimal dia harus mengakui isi PPHA dengan tanda tangan basah.
Job Safety Analysis (JSA)
Formulir JSA tidak akan membuat Anda selamat
Step 1 Step 1
Step 2 Step 2
Step 3 Step 3
Step 1 Step 1
Step 2 Step 2
Step 3 Step 3
Definisi
Pekerjaan
• Sekelompok tugas yang sebanding terkait dengan kemiripan fungsi
Tugas
• Merupakan sebuah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaan
Langkah (step)
• Satuan unit kerja ketika menguraikan tugas, sebuah tugas dapat mempunyai banyak
langkah.
Tanda Tangan Basah
• Tandatangan tinta.
Keselarasan PPHA, JSA dan SYLA
Job/Pekerjaan PPHA
Task/Tugas Satu Identifikasi Bahaya & Safeguards pada • Satu pekerjaan terdiri dari satu atau lebih
PPHA
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama)
tugas.
Step 1 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA • Satu PPHA terdiri dari beberapa tugas untuk
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama)
menyelesaikan pekerjaan
Step 2 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama) JSA
Step 3 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA • Satu tugas terdiri dari satu atau lebih langkah.
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama)
• Untuk menyelesaikan satu pekerjaan, satu
Task/Tugas Dua Identifikasi Bahaya & Safeguards pada PPHA atau lebih JSA perlu untuk disiapkan.
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama) • PPHA bukan JSA
Step 1 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA • Jika PPHA dilakukan, gunakan informasi
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama PPHA ketika membuat JSA.
Step 2 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama
Step 3 Identifikasi Bahaya & Safeguards pada JSA Contoh:
(pakai SWC/ SYLA sebagai referensi utama
Langkah 1
Identifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
Potensi Bahaya
Dapatkah Anda menyebutkan sebuah pekerjaan yang hanya memerlukan izin kerja umum
(general permit to work)?
Potensi Bahaya: Rendah
Potensi Persyaratan
Aktivitas
Bahaya Analisis Bahaya
▪ Kegiatan yang tidak memerlukan permit dan ▪ Verbal (tanpa
berpotensi kecil menimbulkan kecelakaan dokumentasi) onsite
serius (seperti yang disampaikan melalui IMS JSA
IT Tool; Safety alert & Bulletin, MIS; Incident ▪ Individual Hazard
Share, dll.) Assessment tanpa
dokumentasi
(seperti, Think Incident
Rendah
Free (TIF));
Personal Safety Plan,
dan/atau tool lain
dalam Human
Performance (HP)
toolbox)
Sesi Curah Pendapat (Brainstorming)
Dapatkah Anda memikirkan sebuah contoh aktivitas pekerjaan tanpa
permit?
Sesi Curah Pendapat (Brainstorming)
Rutin
Pola biasa suatu kegiatan: urutan biasa untuk serangkaian kegiatan, sesuatu yang berulang-
ulang: sesuatu yang tidak bervariasi atau berulang secara membosankan.
Langkah 2
• Melakukan PPHA, jika diperlukan
Bagaimana Melakukan PPHA
(e.g., first aid, spills < 5 (e.g., recordable injury, (e.g., multiple injuries,
bbl to land or spills < 1 fire, spills 5-50 bbl to land injury/illness requiring
bbl to water, etc.) or spills 1-10 bbl to water, hospitalization, fatality,
etc.) explosion, spills > 50 bbl
to land or spills > 10 bbl
to water, etc.)
Likely
(e.g., incident has occurred at this
Hazards
Unlikely
(e.g., Given current practices and
procedures, this incident is not likely to
occur at this or another facility)
Menafsirkan Potensi Bahaya Akhir Dengan Pengaman di
Tempat
Langkah 3 & 4
Lakukan JSA
Persetujuan High Level Manager PHR
Ruang Lingkup:
Ruang lingkup JSA termasuk mengevaluasi potensi bahaya terkait dengan langkah-langkah
dari sebuah tugas (task) dan pengurangan bahaya serta pengaman (safeguard) sebelum
melakukan pekerjaan.
• JSA harus dilakukan di lapangan, segera sebelum memulai pekerjaan.
• JSA dilakukan oleh Person Managing Control of Work di lapangan dan anggota tim kerja
Penguraian Pekerjaan
Tugas Satu
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Uraikan potensi skenario yang mengharuskan penghentian pekerjaan dan gunakan Stop
Work Authority ketika:
• Satu atau lebih Tenets of Operation tidak diikuti.
• Seseorang dalam tim kerja memiliki kekhawatiran tentang tugas yang sedang dilakukan.
– Berbasis Keterampilan – Tugas-tugas sangat sederhana yang memerlukan sedikit perhatian. Segala
sesuatu dilakukan sesuai kebiasaan (rutin otomatis) dan tidak ada hubungannya dengan
keterampilan. Tugas berhasil diselesai 50-100 kali dalam kurun waktu singkat yang melibatkan
dengan tanpa atau sedikit berpikir. Perkiraan kesalahan adalah 1: 1,000.
– Berdasarkan Aturan – Modus pengambilan keputusan menerapkan suatu aturan yang diketahui
berdasarkan bagaimana akan diingat. Aturan dapat tertulis atau tidak. Perkiraan kesalahan adalah
1: 100 (dari memori).
– Berbasis Pengetahuan – Situasi baru diselesaikan melalui pengalaman individu. Tidak ada rutinitas
atau aturan yang tersedia untuk menangani situasi ketika Anda bertanya dalam pikiran. Anda tidak
tahu apa yang Anda tidak tahu dan Anda tidak bisa memikirkan jalan keluar. Tingkat kesalahan
adalah 1:2 - 1:10.
Meninjau dan Mengkomunikasikan JSA
Tinjau dan komunikasikan JSA (dalam bahasa yang sesuai bagi tenaga kerja) untuk semua
pekerja yang terlibat.
Tinjau dan komunikasikan JSA (dalam bahasa yang sesuai bagi tenaga kerja) untuk semua
pekerja yang terlibat.
• Dokumentasikan dengan tandatangan basah dalam JSA, yang menyatakan anggota tim
kerja paham terhadap isi JSA.
– Semua anggota baru work team yang datang setelah JSA dilakukan harus mereview JSA
bersama dengan Person Managing Control of Work dan menyatakan telah memahami isi
JSA (dengan tandatangan basah).
– Jika Person Managing Control of Work berubah selama waktu kerja berlangsung, Person
Managing Control of Work baru harus meninjau JSA dan menyatakan paham terhadap isi
JSA (dengan tanda tangan basah).
• Dokumentasikan persetujuan JSA melalui tanda tangan basah sebelum pekerjaan dimulai.
– Onsite Person Managing Control of Work harus menyetujui JSA.
– Pihak lain yang menyetujui (seperti SME, Supervisor PHR, dan kontraktor, dll.)
didokumentasikan dalam PPHA.
Dokumen di Tempat Kerja
Langkah 5
Lakukan IHA
Individual Hazard Assessment
Apakah itu?
• Penilaian sendiri yang memberikan kesempatan bagi pekerja individu untuk fokus pada tugas dan
memastikan mereka siap untuk melakukan tugas itu dengan selamat.
• Biasanya merupakan latihan yang dilakukan untuk membantu setiap pekerja mengerti tanggung jawabnya
terhadap kesehatan dan keselamatan.
Kapan?
• Sebelum mulai melaksanakan tugas, dan secara teratur menilai lingkungan kerja.
Kenapa?
• Mendorong tiap karyawan untuk memikirkan serta berpartisipasi dalam mengidentifikasi dan memastikan
pengaman (safeguard) tersedia untuk bahaya yang terpapar pada mereka
Langkah 6
• Penutupan Pekerjaan
Penutupan Hazard Analysis
Penyelesaian Pekerjaan adalah sbb:
• Tinjau tugas dan kegiatan pekerjaan • Apa yang bekerja berjalan dengan baik?
• Diskusikan lessons learned untuk • Apa yang dapat ditingkatkan?
perbaikan berkesinambungan • Tambahan prosedur
• Dokumentasikan lessons learned • Langkah-langkah tugas yang terlewatkan
dalam JSA
• Bahaya yang terlewatkan
• Simpanlah semua dokumentasi (yaitu
dokumentasi PPHA, JSA, paket • Pengaman yang terlewatkan
pekerjaan) ke control room atau
• Persetujuan dan/atau tanda tangan yang
lokasi sentralisasi lain untuk
terlupakan
memastikan kepatuhan terhadap:
– Electronic (SWP PTW IT tool) • Situasi penghentian pekerjaan yang
terabaikan.
– Record retention policies
Tugas Pelaksana Izin Kerja Dalam Alur Kerja MSW proses
Planning Permitting Implementation Close-Out
• Job Scoping • Entry section 1 of permit to on- • Monitoring the work • Incorporate learnings from post-
• Job Planning and Time line PTW Register • Ensure all four categories of job debrief into the planning for
Permit Requester
line • Get Permit Number error traps understood by the the next time job is performed
crews
• Competent Personnel • Engage PMCOW and crews
• Helps crew to identify Start/Stop
• Adequate Resources involved in work being
conditions prior to beginning
• Worksite Readiness performed
work
• Identify Required Permit • Complete Section 2 & 3 of
• Facilitate Hazard Analysis; permit
use SYLA as reference • Submit permit to PA
• Pre-Work Check (PWC)
• Be-resources during PPHA • Monitor job being performed in • SW Verifier to Validate SWC • Sign-off permit (permit
development his/her area • Approve the crews to start the closed)
Permit Approver
SYLA, PPHA, JSA, PWC SYLA (section 2 of PTW), On-line SYLA (section 2 of PTW), SWC, JSA, PTW, HP Tools
S
Tujuan
• Quality Work Pack Actions adalah panduan
untuk memastikan kualitas dari work
package pada tahap perencanaan
pekerjaan
Kapan digunakan
• Ketika melakukan pengisian Pre Work Check
sebagai panduan
Pre-Work Check (PWC)
Pre-work check adalah alat bantu yang digunakan oleh permit
requester dan permit approver untuk memastikan persiapan
pada fase perencanaan dapat dilakukan dengan efektif dan
komprehensif sehingga praktek kerja selamat yang diperlukan
dapat dilaksanakan dengan baik
Tujuan
• Memastikan setiap item penting yang perlu disiapkan saat fase
perencanaan teridentifikasi dan disiapkan dengan benar dan
tepat untuk menghindari re-work saat fase perizinan atau
pelaksanaan.
• Mendokumentasikan proses komunikasi dan koordinasi antara
Permit Requester (PR) dan Permit Approver (PA)
Kapan Digunakan
• Pada fase perencanaan
• Sebelum PA mereview work package dan menyetujui Izin Kerja
Peran dalam Pelaksanaan QWPA/PWC
permit requester dan permit approver
• Rencanakan mitigasi/safeguard