Anda di halaman 1dari 22

BAB 4.

PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN


BUMA HARIAN
Pemeriksaan Sebelum Meghidupkan 4. Periksa kebocoran Oli yang berasal
Mesin dari kotak Transmisi, Kotak
Differential, Kotak Final Drive, Front
Pemeriksaan Keliling Drive Tank, Hydraulic Tank, Hose-
hose dan Joint.
Peringatan !! Periksa kebocoran oli dan kelainan
Kebocoran oli atau bahan bakar atau yang ditemukan perbaiki lokasi
terkummpulnya material yang mudah kebocoran. Ketika memeriksa
terbakar sekitar bagian-bagian yang kebocoran oli periksa tanda-tanda
bersuhu tinggi seperti muffler engine kebocoran yang berasal dari
atau turbocharger bisa menyebabkan Undercover atau tanda-tanda oli
kebakaran. Pekriksa dengan tiliti dan yang menetes diatas tanah.
jika ada kelainan ditemukan perbaiki
atau hubungi Atasan anda 5. Periksa baut-baut Mounting Air
Cleaner yang lepas
Selalu perhatikan dan laksanakan hal Periksa bahwa tidak ada baut-baut
– hal sebagai berikut : mounting yang lepas dari lepas air
cleaner. Jika ada yang lepas
1. Periksa dump body, Frame, Tire, ditemukan, kencangkan.
Cylinders, Linkage, Kerusakan Hose,
Keasuan dan Play. 6. Periksa Rubber Mount Dump Body.
Periksa dump body, frame Tire, Periksa keretakan benda asing yang
Cylinders, Linkage, Kerusakan Hose, melekat atau baut yang lepas.
Keasuan dan Play, berikan laporan
bila anda menjumpai kelainanan 7. Periksa Kerusakan Tangga Baut-
atau kerusakan.. baut yang lepas.
Jika kerusakan ditemui, perbaikilah.
2. Buang kotoran yang berada disekitar Kencangkan baut yang lepas.
egine, seputar Baterey dan Radiator
Periksa bahwa tidak ditemukan 8. Periksa Kerusakan Gauge, Lampu-
kotoran atau debu yang terkumpul di lampu, Baut-baut yang lepas
seputar engine dan radiator dan
pastikan tidak ditemukan material 9. Periksa Spion Depan dan Belakang
yang mudah terbakar Periksa kerusakan Spion-spion. Jika
diseputarannya : muffler, ditemukan segera laporkan
turbocharge, engine atau bagian- keatasan. Bersihkan semua Spion
bagian lain yang bersuhu tinggi dari kotoran-kotoran yeng
seperti : daun-daun kering dll. menempel. Atur sudut pandang
sesuai denga kebutuhan.
3. Periksa kebocoran Oli dan air di
seputar Engine. 10. Periksa Seat Belt dan Clamp-clamp
Periksa bahwa tidak ada kebocoran Periksa bahwa tidak ada kelainan
oli Engine atau disekitar engine dan pada Seat Belt atau pengikatnya.
air pendingin yang beralsal dari Jika ditemukan kerusakan segera
system pendingin, jika menemukan laporkan ke Atasan anda.
segera laporkan keatasan anda.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 1 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
- Periksa baut-baut di Mounting Pemeriksa Lever Air Pendingin ,
yang lepas dan kencangkan. Tambah Air.
- Jika kerusakan terlalu parah Jangan membuka katup ketika air
mintalah supaya diganti. radiator panas. Jika memeriksa air
pendingin selalu pada keadaan engine
11. Pemeriksaan Ban dingin dan periksa dari sub tank.

Jika ditemukan ban aus atau rusak


dan berpotensi meledak, segera
laporkan ke Atasan.

Ban Aus :
- Ban yang mempunyai tread groove
kurang dari 15% dari ban baru.
- Ban yang keausannya sagat ekstrem 1. Periksa bahwa batas air pendingin
tidak rata. berada antara FULL dan LOW pada
sub tank (1).
Ban Rusak : 2. Jika level air kurang, tambah air
- Ban yang mempunyai satu bagan melalui penambah air (2) pada
alir sampai menembus cord atau tangki cadangan sampai tanda
retak bagian dalam karetnya. FULL.
- Cord pecah atau koyak.
- Permukaanya sobek.
- Ban Tubeless yang bocor.

12. Pemeriksaan Rim.


Periksa Rim (Roda-roda) dan Ring
kemungkinan terjadinya karat dan
retak. Khususnya periksa side ring, 3. Jika air tidak nampak pada sub tan,
lock rings dan rim flanges. tambah air melalui pengisian radiator
(3) pada bagian atas radiator lalu
Pemeriksaan Sebelum Menghidupkan tambahkan air pada subtank.
Selalu melakukan pemeriksaan dalam 4. Periksa air tidak bercampur dengan
bagan ini sebelum menghidupkan oil atau ketidknormalan yang lain.
mesin. 5. Setelah menambah air kencangkan
tutup dengan aman.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 2 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
6. Jika isi air yang ditambah lebih dari 2. Jika level terlalu rendah, tambahkan
biasanya periksa kemungkinan oil sampai oil penuh (sejajar lubang)
terjadinya kebocoran air.
Periksalah level oil final drive
Pemeriksaan Suspensi 1. Hentikan unit sehingga tanda Top
casting berada diatas dan drain plug
(P) berada dibawah
2. Pindah plug (G) dan periksalah oil
level dibawah lubang plug
3. Jika level terlalu rendah, tambahkan
oil sampai oil penuh (sejajar lubang)
Depan
Periksalah pada bagian bawah cover Periksa Drive Shaft
suspensi pada range “A”, ditunjukkan Periksalah jika ada kelainan seperti
pada oleh panah pada label ketika unit kehilangan sambungan drive shaft,
tanpa beban dan ditempat yang rata bearing dan shaft
Pada saat yang sama, pindahkan cover untuk
mengukur : Pengechekan level battery
Spesifikasi Buffering 1. Pastikan level elektronik battery
standart Spesifikasi selalu pada level antara upper dan
(B) 239-259mm 239-259mm lower level
Reference 506-526mm 506-526mm 2. Jika tidak melihat level battery maka
(C) pindahkan tutup dari atas battery,
Ketebalan 49 mm 65 mm lihatlah melalui tempat pengisian dan
Flange (F) periksalah permukaan elektroniknya.
Jika kurang segera tambahkan

Pemeriksaan kekencangan belt


alternator
Periksa kekencangan belt alternator
sekitar 15 mm ketika ditekan dengan ibu
jari.

Penyetelan :
1. Lepaskan baut 1 sampai 4 dan putar
Belakang : baut 5 untuk mengatur kekencangan
Pengukur dimensi, periksalah dari rembesan belt
oil.  Kencangkan untuk menambah
Spesifikasi Buffering kekencangan belt
standart spesifikasi  Kendorkan untuk mengendorkan
(E) 210-230mm 194-214mm belt
Ketebalan 49mm 65mm 2. Setelah disetel segera kencangkan
Flange (F) baut 1 sampai 4
3. Kencangkan baut no 5
Periksalah level oil differential
1. Pindahkan plug (G) dan periksalah
oil level dibawah lubang plug

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 3 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Pemeriksaan Frame (Rangka)  Letakkan shift lever pad aposisi ”D”,
Periksalah bahwa tidak ada keretakan secara bertahap naikkan kecepatan
pada dump body engine dan periksa bahwa unit tidak
1. Bersihkan dump body untuk bergerak saat kecepatan engine
mempermudah pengechekan mencapai 1870 rpm. Jika unit tidak
2. Periksalah semua bagian dari dump bergerak berarti normal
body  Turunkan kecepatan engine,
letakkan shift lever pada posisi ”N”
Bersihkan breather (lubang dan atur posisi parking brake switch
pernafasan) pada posisi ”Parking”. Jika ada
Bersihkan debu dan kotoran yang ada kelainan segera perbaiki atau stel
disekitar breather, kemudian lepaskan kembali
breathers dan bersihkan dengan oil
diesel Pengetesan Retarder Brake
Pengetesan Retarder Brake :
Prosedure Setelah Engine Hidup 1. Hentikan unit pada tempat yang
 Biarkan engine hidup pada putaran datar dan tarik retarder lever penuh
idle selama 5 menit (1)
 Hindari operasi dengan beban penuh 2. Letakkan shift lever pada posisi ”D”,
dan kecepatan tinggi secara bertahap naikkan kecepatan
 Segera setelah menghidupkan engine dan periksa bahwa unit tidak
engne, jangan menaikkan gas bergerak saat kecepatan engine
secara tiba – tiba. Mematikan engine mencapai 1400 rpm, jika unit tidak
secara mendadak dan merubah arah bergerak berarti normal
secara tiba – tiba 3. Turunkan kecepatan engine,
letakkan shift lever pada posisi ”N”
Setelah engine hidup, jangan langsung dan atur posisi parking brake switch
mengoperasikan unit, pertama lakukan pada posisi ”Parking”. Jika ada
pemeriksaan bagian luar : kelainan segera perbaiki atau stel
 Biarkan engine hidup pada putaran kembali
rendah selama 5 menit untuk proses
pemanasan Pengetesan Parking Brake
 Setelah prosedur pemanasan, Pengetesan parking brake :
periksa monitor panel ketika AISS 1. Hentikan unit pada tempat yang
LOW pada posisi AUTO dan datar dan letakkan parking brake
temperatur pendingin dibawah switch pada posisi ”Parking”(1)
normal secara otomatis putaran 2. Letakkan shift lever pada posisi ”D”,
engine akan naik secara bertahap naikkan kceepatan
 Periksa ketidak normalan dari warna engine dan periksa bahwa unit tidak
gas buang, suara – suara atau bergerak saat kecepatan engine
getaran mencapai 1670 rpm. Jika unit tidak
bergerak berarti normal
Pengetesan foot brake 3. Turunkan kecepatan engine,
 Hentikan unit pada tempat yang letakkan shift lever pada posisi ”N”
datar dan tekan pedal service brake dan atur posisi parking brake switch
(1) pada posisi ”Parking”. Kembali ada

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 4 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
kelainan segera perbaiki atau stel
kembali

Emergency brake
1. Hentikan unit ditempat yang rata dan
aman serta naikkan tekanan oil
brake
2. Injak pedal emergency brake secara 1. Periksa level oil dengan dipstick “G”
penuh 2. Ambil dipstick “G” dan hapus oli
3. Gear shift lever diposisi “D”, naikkan dengan kain lap.
putaran engine pada kecepatan 3. Masukan dipstick “G” pada pipa oli,
penuh kemudian tarik kembali
4. Jika unit tidak bergerak, emergency
brake dalam kondisi bagus
5. Turunkan putaran engine, gear shift
lever pada posisi ”N” dan parking
brake dalam posisi ”ON”

Pemeriksaan setelah bekerja


4. Level oli harus ada antara tanga H
Gunakan monitor untuk memeriksa
dan L pada tulisan ENGINE STOP
suhu air pendingin, tekanan oil engine
pada dipstick. Jika oli dibawah tanda
dan jumlah bahan bakar. Jika terjadi
L, tambah oli melalui lubang
panas yang berlebihan jangan matikan
penambah oli “F”.
engine dahulu, biarkan engine berputar
dengan sedang sampai turun
temperaturnya.

Periksa Dus Indicator

5. Jika oli diatas tanda H, buka Plug


untuk drain dan lepaskan valve drain
(2) untuk membuang kelebihan oli
1. Periksa bahwa display kuning (1)
engine, kemudian periksa kembali
tidak menandakan 7.5 kPa (0.076
level oli.
kgf/cm2, 1.1 PSI)
6. Jika level oli betul, kencangkan tutup
2. Jika garis merah menandakan 7.5
penambah dengan aman.
kPa (0.076 kgf/cm2, 1.1 PSI)
besihkan atau ganti elemen dengan
Keterangan :
segera.
a. Apabila memeriksa oli engine
3. Setelah pemeriksaan, pembersihan
setelah unit beroperasi tunggu
atan penggantian tekan dust
kurang lebig 15 menit setelah engine
indicator (1) untuk mengembalikan
dimatikan.
piston kuning ke posisi semula.

Periksa Level Oil Engine, Tambah Oli

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 5 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
b. Jika unit oarkir ditempat yang agak panduan dan membuat pemeriksaan
turun, tempatkan pada posisi rata terkahir dengan (G2).
sebelum pemeriksaaan oli engine. d. Apabila pemeriksaan level oli
c. Dipstick level oli telah ditandai pada dengan engine mati, tunggu setelah
kedua sisi : ENGINE STOPPED engine dimatikan +/- 20 menit dan
untuk pengukuran ketika engine mati periksa dengan sight gauge (G1).
dan ENGINE IDLING untuk
pengukuran saat engine hidup. Periksa Level Oli Steering dan Tangki
d. Apabila memeriksa level oli, matikan Oli Hoist, Tambah Oli
engine dan periksa dengan sisi Apabila tutup penambah oli dibuka oli
ENGINE STOPPED dipstick. Hal ini bisa menyemprot. Jadi bukalah dengan
juga memungkinkan untuk pelan-pelan untuk melepaskan takanan
memeriksa ketika engine hidup, dari dalam, kemudian bukalah dengan
tetapi mengikuti prosedur harus hati-hati.
digunakan :
e. Periksa bahwa suhu air ENGINE ada
didaerah hijau.
f. Gunakan sisi ENGINE IDLING
dipstick.
g. Buka tutup pengisian Oli.

Periksa Level Oli Transmisi, Tambah 1. Periksa dengan siht gauge (G)
Oli. 2. Jika level oli tidak naik pada window
sight gauge (G) tambah oli melalui
filter oli (F).

Alirkan Air Endapan yang berasala


dari Tangki Bahan Bakar

1. Setelah menghidupkan engine,


putaran engine pada low idling dan
periksa level dengan sight gauge
(G2).
2. Jika level oli kurang tambahkan oli Putar keran (1) dibawah tangki bahan
melalui filternya (F). bkara dan alirkan air dan endapan yang
terkumpul di tangki bahan bakar
Catatan : bersamaan dengan bahan bakar.
a. Level oli berubah sesuai dengan
suhu oli. Jadi lakukan pemeriksaan Periksa dan Isi Bahan Bakar.
setelah operasi pemanasan selesai. Apabila menambah bahan bakar jangan
b. Selama operasi atau ketika engine sampai tumpah. Hal ini bis
hidup pada idling setelah operasi menyebabkan kebalkaran. Jika minyak
level oli berada diatas (G2). tertumpah segera bersihkan.
c. Apabila pemeriksaan level oli
dengan engine mati, periksa dengan
sight gauge (G1) sebagai garis

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 6 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Masukkan socket wrench pada pipa
dengan memakai force 1568 N (160 kgf)
pada poin 1 dari titik tumpu untuk
kekencangan torque 1568 N.m. Jika
mur telah dikencangkan lagi setelah
penggantian roda, travel dengan jarak
5-6 km, kemudian periksa bahwa roda
1. Periksa level minyak melaui Fuel tidak ada kekendoran dan kekencangan
Gauge G yang dipasang pada fuel torque.
tank.
2. Setelah selesai operasi, tambahkan Periksa Tekanan Roda
bahan bakar melalui lubang bahan Mengukur tekanan roda dengan gauge
bakar F fuel Tank. Kapasitas fuel tire pressure ketika rida dingin sebellum
tank 759 liter (206.1 US Gal). memulai bekerja. Pada saat yang sama
3. Setelah menambah bahan bakar pemeriksaan tekanan roda, periksa
kencangkan tutup dengan baik. degan hati-hati untuk sayatan kecil atau
kerusakan lainnya dan periksa juga
bahwa tidak ada paku atau logam pada
bagian ban yang berpotensi merusak
ban.

Periksa Warning Lamp Pusar, Alarm


Keterangan : Buzzer, Monitor Lamps dan Meter.
a. Jika breather buntu (1) tekanan
dalam tangki turun dan kemungkinan
bahan bakar tidak mengalir,
bersihkan lubang breather dan hal ini
harus dilakukan dari waktu ke waktu.
b. Untuk mencegah udara masuk ke
Engine, jangan biarkan jumlah Sebelum menghidupkan mengine putar
bahan bakar habis. switch starter keposisi ON. Tekan switch
monitor machine (1) dan periksa bahwa
Periksa Mur - Mur Roda dan monitor tidak terdapat kerusakaan.
Kencangkan. Jika terdapat instrument panel tidak
Periksa kekendoran mur roda (1). Jika berfungsi, kemungkinan terjadi
ada yang lepas atau kendor, kerusakan, laporkan ke Atasan.
kencangkan.
Periksa Sistem Brake
Periksa Parking brake, Foot brake dan
Retarder Brake bekerja dengan baik.
Jika terjaid kerusakan segera laporkan
ke Atasan.

Pemeriksaan kapasitas Pengereman


Torque kekencangan 1519 to 1617 N.m Emergency Brake :
(155 to 1666 kgf. M, 1121 to 1193 lbft)

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 7 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN

1. Hentikan unit pada daerah datar,


a. Putar switch starter ke posisi
naikkan tekanan oli pada maksimum.
START dan hidupkan engine
Set Parking ke posisi Travel,
b. Periksa bahwa lampu peringatan
kemudian injak pedal Emergency
tekanan oli mati, lalu tarik
Brake.
retarder lever (2) sepenuhnya
2. Set Shift lever (2) ke posisi D,
dan matikan engine.
naikkan putaran engine secara
c. Putar switch Starter ke posisi ON
bertahap dan periksa bahwa unit
d. Periksa bahwa monitor
tidak bergerak ketika mencapai
emergency steering bekerja dan
kecepatan penuh. Jika unti tidak
steering dapat bekerja 1 detik
bergerak berarti unit normal.
setelah switch parking brake (3)
3. Turunkan putaran Engine dan Set
di set ke posisi TRAVEL.
Shift lever pada posisi “N” dan set
Parking Brake pada posisi “PARK”.
3. Periksa Backup Alarm
a. Putar switch starter ke posisi ON
Pemeriksaan Steering Emergency
b. Tarik shift Lever ke posisi R dan
periksa bahwa back up alarm
bekerja.

Periksa Kabel Listrik


a. Jika fuse terputus atau jika ada
bekas konslet pada kabel listrik
segera lakukan perbaikan.
1. Pemeriksaan emergency steering b. Kumpulan material yang mudah
secara manual terbakar (daun kering, ranting,
a. Putar kunci switch starter rumput dsb) seputaran baterray
keposisi ON dapat menyebabkan kebakaran. Jadi
b. Putar switch steering emergency selalu periksa dan bersihkan.
(1) keposisi ON dan periksa c. Jagalah kebersihan dpermukaan
bahwa roda kemudi dapat atas baterray dan periksa lubang
dioperasikan. Jika roda kemudi pernafasan pada tutup baterray. Jika
tidak dapat dioperasikan segera tersumbat dengan debu atau
laporkan ke Atasan. kotoran, cuci tutup baterray supaya
lubang pernafasan bersih.
2. Pemeriksaan Auto Emergency Periksa untuk kerusakaan dan tanda-
Steering tanda kerusakaan, terminal baterray,
Unit yang dilengkapi dengan auto kabel , starting motor dan alternator
emergency Steering dengan teliti.

PENYETELAN SEBELUM OPERASI

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 8 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Penyetelan Operation Seat Tari lever (4) keatas set sandaran
- Parkir unit ditempat yang aman dan ke arah yang diinginkan dan
matikan engine ketika melakukan lepaskan lever. Rentang
penyetalan operator seat. penyetelan : 66 derajat ke depan (3
- Setel tempat duduk sebelum mulai derajat x 22 tingkat)
operasi atau ketika berganti operator 72 derajat ke belakang (3 derajat x
- Setel tempat duduk sehingga anda 24 tingkatan)
mampu menekan pedal brake
secara penuh dengan punggung 5. Penyetalan ketinggian
anda melawan sandaran. Gerakan lever (2) ke atas, set
tempat duduk ke posisi yang
diingnkan kemudian lepaskan
levernya. Rentang penyetelan : 60
mm (2.4 in)

6. Penyetelan ketinggian headrest


Gerakkan headrest keatas atau
kebawah sesuai dengan kenyaaman
anda. Rentang penyetalan : 50 mm
(2.0 in)
1. Penyetelan ke posisi depan dan
belakang 7. Penyetelan sudut headrest
Tarik lever (1) ke arah atas, set Gerakkan headrest kedepan dan
tempat duduk kearah yang kebelakang
diinginkan, kemudian lepaskan
levernya. Rentag penyetelan : 180 8. Lumbar Support
mm (7.1 in) (10 mm (0.4) x 18 Putar grip (5) untuk mengatur
tingkat). kekencangan lower back.

2. Penyetelan kemiringan
Tarik lever (2) keatas dan tekan Pengaturan Seat Belt
kebawah pada bagian belakang a. Sebelum mengencangkan seat belt,
kursi untuk memiringkan kbelakang. periksa bahwa seat belt tersebut
Dorong lever (2) kebawah dan tekan tidak mengalami kerusakan pada
kebawah pada bagian depan kursi pengikat atau beltnya.
untuk memiringkan kedepan. b. Atur dan pasangkan seat belt
Rentang penyetelan : 13 derajat sebelum mulai jalan.
sudut kemiringan ke atas dan c. Selalu gunakan seat belt selama
kebawah. operasi
d. Jangan gunakan seat belt dengan
3. Penyetelan berat salah satu atau seat belt melipat.
Putar grip (3) dibawah tempat duduk
untuk menyetel kekuatan dari
suppression Rentang penyetelan 50
kg – 120 kg (110 – 265 lb)

4. Penyetelan kemiringan sandaran

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 9 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
PERINGATAN :
- Ketika menghidupkan engine,
periksa bahwa shift lever pada posisi
N (Netral) dan parking brake switch
pada posisi PARKING.
- Sebelum berdiri dari tempat duduk,
yakinkan bahwa lever transmisi N
1. Memasang dan Melepaskan Seat (Netral) dan lever parki brake posisi
Belt PARKING.
2. Atur tempat duduk anda dan injak
pedal brake sepenuhnya.
3. Tarik sisi kanan seat belt , lalu
masukan torque (1) ke buckle (2)
hingga terdengar bunya click.
4. Untuk melepaskan belt tekan tombol
merah pada buckle (2)
Mengatur Kemiringan Steering Wheel
1. Periksa lever parking brake 1 pada
posisi PARKING

Selalu hentikan unit sebelum mengatur


kemiringan steering wheel.
Kemiringan steering wheel dapat diatur
ke depan dan kebelakang, keatas dan
kebawah. Tarik lever keatas dan atur 2. Periksa lever transmisi posisi N
kemiringan steering wheel sesuai Keterangan :
dengan yang dikehendaki. Lalu tekan Jika lever transmisi tidak pada posisi
lever ke bawah untuk mengunci steering N engine tidak bisa start. Jika switch
wheel. starter diputar ke posisi ON pada
Rentang penyetelan : Depan/belakang : saat kever transmisi tidak posisi
80cm/80mm (3.2. in/3.2 in) (dari tengah netral maka lampu pilot dan lampu
pada steering wheel) peringatan utama akan berkedip
Keatas : 33 mm (1.3. in) serta buzzer alarm akan berbunyi.
Kebawah : 17 mm (0.7 in)

PEMERIKSAAN SEBELUM
MENGHIDUPKAN ENGINE

3. Periksa lever Dump (3) pada posisi


FLOAT

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 10 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
c. Jika engine tidak mau hidup, tunggu
2 menit sebelum mencoba untuk
menghidupkan kembali.

4. Periksa lever retarder (4) pada posisi


RELEASE
1. Putar switch starte (1) ke START
posisi untuk menghidupkan Engine

5. Periksa ketidaknormalan pada


monitor unit atau monitor
maintenance ketika switch starter (5)
dipuatr ke posisi ON

Menghidupkan Engine
2. Ketika engine hidup, lepas switch
starter (1) kunci akan kembali secar
otomatis ke posisi ON

1.3. PROSEDUR SETELAH ENGINE


HIDUP
PERINGATAN :
- Periksa dan yakinkan tidak ada
Penanganan pada unit
orang disekitar unit. Lalu klakson
Yakinkan breaking pada unit sampai
satu kali (1 x)
100 jam operasi pertama
- Ketika menghidupkan engine
ditempat sempit hati-hati dengan
PERINGATAN :
partikel gas buang karena
- Biarkan engine pada putaran idle
mengandugn racun, yakinkan
selama 5 menit setelah hidup
bahwa ventilasi terjaga dnegan
- Hindari operasi dengan beban
baik.
penuh dan kecepatan tinggi
- Segera setelah menghidupkan
CATATAN :
engine, menaikkan gs secara tiba-
a. Jangan menaikkan putaran engine
tiba, matikan engine dengan tiba-
dengan tiba-tiba sebelum proses
tiba pada kondisi normal dan
pemanasan sepenuhnya.
merubah arah gerak dengan tiba-
b. Jangan enhidupkan starting motor
tiba.
terus meneurs lebih dari 20 detik

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 11 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Setelah engine hidup, jangan segera
langsung mengoperasikan unit. Pertama
periksa bagian luar :
1. Setelah Engine hidup, biarkan
putaran engine pada putaran rendah
selam 5 menit untuk proses
pemanasan. 4. Putar switch starter (1) ke posisi
2. Setelah prosedur pemanasan, OFF untuk memetikan Engine
periksa monitor panel normal. Jika 5. Tarik kunci starter switch.
terjai ketidaknormalan, segera
perbaiki. Ketika switch AISS LOW Pemeriksaan Setelah Engine Mati
pada posisi AUTO dan temperatur 1. Lakukan pemeriksaan keliling dan
air engine dibawah normal secar dump body, body work dan
otomatis putaran engine akan naik. undercarriage dan periksa jug
3. Periksa ketidaknormalan dari warna akebocoran oli dan air.
gas buang, suara-suara atau 2. Isi bahan bakar
getaran. Jika terjadi ketidknormalan 3. Periksa sekitar engine, apakah ada
segera perbaiki. kotoran kertas, daun kering dll yang
menempel dan berpotensi
Mematikan Engine menimbulkan kebakaran ? dan
CATATAN : bersihkan.
Jika Engine dengan tiba-tiba dimatikan 4. Bersihkan undercarriage dari
tanpa adanya pedinginan. Hal ini sangat Lumpur.
membahayakan dan mengurangi umur
engine. Oleh seba itu jangan sekali-kali Menjalankan unit (kedepan,
mematikan engine mendadak kecual kebelakang) berhenti
keadaan darurat. Ikuti tahapan-tahapan
pendingin sebelum mematikan engine Menjalankan unit ke depan
dibawah ini :

PERINGATAN :
- Ketika menghidupkan mesin engine,
1. Set Shift lever keposisi N (Netral), periksa bahwa area sekitar unit
lalu set switch parking brake keposisi aman, lalu bunyikan klakson
PARKING sebelum menghidupkan engine.
2. Turunkan dump body dan set dump - Jangan biarkan seseorang berada
lever ke posisi HOLD disekitar unit
3. Biarkan Engine pada putaran rendah - Bersihkan jalan dan rintangan
selama 5 menit untuk pendinginan - Berikan perhatian khusus bagian
belakang unit saat bergerak mundur.

1. Periksa lampu peringatan tidak ada


yang menyala.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 12 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
2. Pasangkan sabuk pengaman anda 5. Periksa lampu monitor retarder (3)
telah padam, lalu atur lever transmisi
(4) pada posisi maju.

3. Periksa lever Dump (1) pada posisi


FLOAT dan lampu penunjuknya
mati. Jika lampu petunjuk dump CATATAN :
body menyala, gerakkan lever dump a. Ketika menggerakkan shift lever,
ke posisi HOLD kemudian gerakkan yakinkan posisinya tepat.
lever dump ke posisi FLOAT untuk b. Jika shift lever tidak pada posisi yan
membatalkan dump body keadaan benar, lampu posisi shift display
HOLD. pada panel akan mati dan lampu
peringatan transmisi akan menyala.
c. Selalu melepas pedal gas sebelum
memindahkan dari R
(Revers/mundur( ke F
(Forward/maju)
d. Ketka memindahkan shift lever,
turunkan putaran engine pada
4. Injak pedal rem penuh. Atur switch putaran rendah.
parking brake (2) ke posis TRAVEL
untuk melepas rem parkir.

KETERANGAN :
Jika engine mati dengan switch parking
brake pada TARVEL, parking brake
akan bekerja secara otomatis walaupun
switch parking brake posisi TRAVEL. 6. Injak pedal gas secara bertahap
Ketika menghidupkan engine lagi, untuk menggerakkan unit.
gerakkan switch parking brake ke posisi
PARKING dan kemudian gerakkan CATATAN :
switch kembali ke TRAVEL untuk a. Jika lever rem parking belum
membatalkan parking brake. dilepas, sementara lever transimi
sudah dipindahkan keposisi selain
netral (N) lampu peringatan utama
akan enyala dan alarm akan
berbunyi.
b. Jila lever Dump tidak pada posisi
FLOAT, sementara lever transmisi
sudah dipindahkan ke posisi selain
netral (N) lampu peringatan utama

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 13 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
akan menyala dan alarm akan c. Ketika memindahka MAJU ke
berbunyi. MUNDUR hentikan unit dengan
c. Jangan memindahkan lever lengkap dan biarkan engine pada
transmisi sementara pedal gas putaran rendah ketika memindahkan
diinjak. Karena hal ini akan shift lever. Setelah memindahkan
menimbulkan hentakan yang sangat shift lever jangan menginjak pedal
besar dan akan mempercepat gas sampai anda mengetahui bahwa
kerusakan unit.. clutch transmisi terhubung.
d. Jangan memindahkan lever
Berjalan Mundur transmisi pada saat pedal gas
diinjak. Tindakan ini akan
menyebabkan guncangan yang
keras dan memperpendek umur unit.

PERINGATAN :
Menghentikan Unit
- Ketika merubah antara MAJU dan
MUNDUR, periksa bahwa arah yang
akan dilalui aman.
- Selalau berhenti penuh sebelum
merubah arah MAJU dan MUNDUR.

1. Letakkan lever transmisi (1) pada


posisi R dan injak pedal gas (2)
secara bertahap untuk PERINGATAN :
menggerakkan unit. - Hindari berhenti mendadak. Buat
seaman mungkin didalam ruangan
saat berhenti.
- Jika pedal rem digunakan berulang-
ulang atau diinjak dalam waktu lama,
hal ini berakibat rem depan menjadi
panas dan memperpendek umurnya.
- Jika rem parkir digunakan untuk
CATATAN : menghentikan unit rema akan rusak.
a. Jika lever dump selain posisi Jangan gunakan rem parkir kecuali
FLOAT, unit tidak dapat bergerak ketika penghentian darurat atau
mundur. Posisikan lever dump pad ketika parkir unit setelah berhenti
posisi FLOAT sebelum lever penuh.
transmisi pada posisi R.
b. Bila memindahkan antara MAJU dan Berhenti Normal
MUNDUR, selalu hentikan unit.
Sebelum memindahkan lever
transmisi.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 14 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN

Lepas pedal gas (1) dan injak pedal rem


(2) untuk enghentikan unit.
3. Set parking brake ke posisi
Berhenti Darurat PARKING. Ketika unit berhenti.
4. Ketika unit berhenti, lettakkan balok
pengganjal dibawah ban dengan
segera, lalu cari kerusakkannya dan
segera perbaiki.

CATATAN :
Jika unit melakukan tindakan
PERINGATAN : emergency brake, lampu peringatan
- Ketika unit berhenti, letakkan balok utama akan berkedip dan alarm buzzer
pengganjal dibawah ban dengan akan berkedip. Jika hal ini terjadi
segera. kembalikan lever transmisi ke posisi N
- Segera setelah penghentian darurat (Netral) untuk membatalkan lampu
biarkan dis parkir rem dalam kondisi peringatan da alarm Buzzer.
dingin.

1.4. Lever Trasmisi

1. Tarik kontrol lever retarder (1) penuh


untuk memasang retarder
Terdapat kelengkapan Transimisi
otomatis. Pengaturan oleh lever (1)
transmisi secara otomatis akan pindah
sesuai dengan kecepatan unit.
Ketika Dump Body diatas, kecepatan
terkunci pada kecepatan kedua saat
lever transmisi posisi D dan kecepatan
pertama pada saat lever posisi L – 6.
2. Jika pengoperasian retarder tidak Waktu jalan turunkan Dump Body.
memberikan dampak pengereman,
atur lever emergency rem (2) pada
posisi Aplied (bekerja). Ketika
emergency rem terpasang secara
otomatis parkir rem terpasang.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 15 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Jika pedal gas (2) dilepas kecepatan
unit akan berkurang dan secara
otomatis transmisi akan menurunkan
tingkat kecepatan.

Down Shift Inhibit


Down Shift inhibit untuk mencegah
CATATAN : terjadinya overrunning pada engine
a. Ketika merubah arah dari MAJU ke ketika pengoperaisan lever transmisi
MUNDUR, hentikan unti secara tidak tepat.
penuh, biarkan engine pada putaran
rendah ketika pemindahan lever Menurunkan kecepatan ketika
transmisi. Setelah lever trasnmisi menggunakan Footbrake
dipindahkan jangan lansung Pedal brake digunakan untuk
menginjak pedal gas hingga mengurangi kecepatan unir, Jika unti
merasakan bahwa clutch transmisi berjalan dengan kecepatan transmisi di
benar-benara terhubung. rentang kedua (2nd ) – keempat (4th ),
b. Jangan memindahkan lever transmisi tidak akan turun ke yang lebih
transmisi ketika pedal gas masih rendahhingga kecepatannya turun
nd
diinjak. Karena hak in akan hingga mencapai rentang 2 atau brake
menimbulkan hentakan yang sangat dilepas. Mempertahankan range
besar dan akan mempercepat kecepatan, menurunkan kecepatan saat
kerusakkkan unit. perpindahan agar mengurangi
goncangan.

Menaikkan Kecepatan Skip Shift


Untuk Gearshift normal transmisi
berpindah 1X setiap satu range. Saat
mendaki dan kecepatan turun tiba-tiba,
tranmisi melewati 1 gear range turun
untuk mengurangi kejutan transmisi
(misal dari 5 ke 3 dari 4 ke 2)
1. Ketika pedal gas (1) diinjak untk
menambha kecepatan unit, lockup Overrun Prention Device
clutch terhubung untuk merubah Jika Tachometer engine masuk daerah
transmisi menjadi direct drive merah selama operasi, alarm buzzer
2. Jika diinjak dalam secara otomatis akan bunyi dan lampu peringatan utama
akan terjasi penambahan tingkat akan menyala pada waktu bersamaan.
kecepatan. Lalu turunkan kecepatan engine , jika
kecepatan unit ketika berjalan menurun
Menurunkan Kecepatan melebihi maksimum speed dari rentang
kecepatan. Overrun prevention device
akan mengaktifkan Retarder dan
menngurangi kecepatan.

Berjalan Menurun

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 16 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Ketika berjalan menurun, jalankan unit
pada kecepatan yang aman sesuai CATATAN :
dengan lebar dari jalan, kondisi dan - Ketika berjalan menurun jangan
permukaan jalan dan kondisi lain dari gunakan pedal brake kecuali darurat.
job site misalnya peraturan jalan di Hal in akan memperdek umur unit.
tambang. - Jangan menginjak gas atau
menaikkan kecepatan ketika sedang
PERINGATAN !!! menggunakan retarder. Kecepatan
- Jika unit berhenti, jika diperlukan engine akan naik dan hal ini dapat
letakkan balok ganjal dibawah roda. menyebabkan alarm Buzzer
- Untuk mempertahankan kecepatan berbunyi dan lampu peringatan
maximum pada saat turunan berkedip.
gunakan retarder, lihat grapik
kemampuan brake pada saat
turunan jaraj dan sudut tertentu.
Berjalan pada turunan secara terus
menerus dengan kecepatan melebihi
yang diizinkan akan berbahaya dan
dapat merusak rem.
- Jika lampu monitor temperatur oil
retarder berkedip ketika
menggunakan retarder, turunkan
kecepatan untuk beralan menurun.
( Ketika ini terjadi, lampu peringatan
pusat berkedip dan buzzer alarm kan
berbunyi ) Jika lampu monitor tidak 1. Sebelum mulai berjalan menurun,
mau mati setelah kecepatan lepas pedal gas (1) dan operasikan
transmisi pada posisi N, putaran retarder lever (2) untuk mengurangi
engine pada 2000 rpm, dan tunggu kecepatan unit menurun.
hingga lampu monitor mati.
- Jika retarder tidak berfungsi pada
saat digunakan pada jalan turunan,
ikutilah langkah-langkah berikut ini :
a. Lepaskan retarder brake secara
penuh, lalu tarik kembali lever
brake retarder.
b. Jika tidak ada reaksi setelah
lever reatrder di tarik kembali. 2. Gerakkan lever retarder pada posisi
Kembalikan lever rtarder pada (6,5,4,3,2) lalu atur kecepatan sesuai
posisi release (tidak rem) secara dengan kecepatan maksimum yang
penuh, lalu injak pedal brake diizinkan dan sesuai dengan
untuk menghentikan unit dan kemampuan rem.
laporkan ke Atasan.
- Gunakan retarder perlahan-lahan. ARSC (AUTOMATIC RETERD SPEED
Jika rem diaktifkan secara CONTROL)
mendadak hal ini sangat berbahaya Switch perlambatan kecepatan
karena ban akan mengalami slip. otomatis

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 17 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Ketika dump truck sedang berjalan set. Display akan mati ketika Switch
diturunkan, jika switch ditekan maka auto Retrder (1) dimatikan. Dispay
kecepatan truck dapat dikendalikan. menunjukkan angka O ketika ada
Retarder secara otomatis aktif untuk pembatalan.
mencegah kecepatan truck melebihi Ketika Switch starter posisi ON atau
kecepatan yang telah diatur. Hal ini switch auto retarder ON, angka
mempermudah pengoperasian retarder. kecepatan yang telah diset
sebelumnya akan muncul.
Nama-nama Komponen
4. Central Warning Lamp
Lampu (4) ini menyala jika ada
ketidaknormalan pada system ARSC
ketika switch system ON

5. Retarder Control Lever


Meskipun ARSC sedang aktif,
retarder dapat dikendalikan oleh
lever ini (5). Selama ARSC aktif,
lever akan terasa lebih verat saat
1. Auto Reterd (ARSC) Switch
ditarik dan jika ditarik tiba-tiba atau
2. Auto Retarder (ARSC) Set Lever
terlalu kencang unit akan langsung
3. Auto Retard Set Speed Indicator
berhenti.
4. Central Warning Lamp
5. Retarder Control Lever
6. Accelerator Pedal
6. Accelerator Pedal
ARSC hanya bekerja ketika pedal
7. Braek Pedal
accelerator (6) tidak diinjak.
8. Auto Retrder Ready Pilot Lamp
9. Retatder Pilot Lamp
7. Brake Pedal
a. Set
Meskipun ARSC sedang aktif, wheel
b. Increase Speed
brake dapat dikendalikan oleh pedal
c. Decrease Speed
ini (7).
d. Cancle
8. Auto Retarder Ready Pilot Lamp
1. Auto Retarder (ARSC) Switch
Ketika lampu menyala ini
Switch ini digunakan untuk
menunjukkan ARSC boleh
mematikan dan menghidupkan
digunakan pada kecepatan laju unit
ARSC
yang sudah di set, ketika lampu
padam ARSC tidak bekerja. Lampu
2. Auto Retarder (ARSC) Set Lever
menyala 3 detik ketika starting
Switch ini digunakan untuk :
switch diputar ke ON
- Setting kecepatan jalan
- Oenyetelan kecepatan naik dan
9. Retarder Pilot Lamp
turun
Lampu ini (9) menyala saat retarder
- Membatalkan setting kecepatan
dioperasikan, meskipun
ARSCsedang aktif.
3. Auto Retarder Set Speed Indicator
Display (3) ini untuk menunjukkan
Metode Pengoperasian ARSC
kecepatan (km/jam) yang tekah di

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 18 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
1. Mengaktifkan Sistem ARSC Untuk menaikkan set travel speed 1
Sistem ARSC aktif bila switch km/jam, tekan lever ARSC keatas
system posisi ON. Jika Switch diset sekali. Untuk menurunkan set travel
pada lever ARSC ditekan, kecepatan speed 1 km/jam tarik lever ARSC
berjalan sesaat. Jika kecepatan kebawah sekali.
berjalan melebihi dari kecepatan
menurun yang tekah diset, Retarder Keterangan :
akan bekerja secara otomatis. Bebaskan lever set ARSC setelah
Pengaturan kecepatan jalan merubah set travel speed.
menyala dan tersimpan dalam - Jika switc dan cancel dioperasikan
memori. Jika pedal gas ditekan saat secara bersamaa, maka cancel
ARSC telah sedang dioperasikan, pengopersian yang diprioritaskan
ARSC dibatalkan dan keceaptan - Jika switch set dan switch penambah
akan naik.\Jika pedal brake atau kecepatan (top up) dioperasikan
lever Retrder dioperaiskan saat dalan waktu bersamaan, maka
ARSC telah sedang dioperasikan, pengoperasian dari Top Up
hal ini memungkinan untuk (penambahan kecepatan) yang
mengurangi kecepatan atau diprioritaskan.
menghentikan unit. - Jika switch set dan switch penurun
(top down) dioperaikan secara
bersamaan, maka pengoperasian
top down yang diprioritaskan.
- Top Up dan Top Down (penambah
2. Set Speed (Pengaturan dan penurun kecepatan) digunakan
Kecepatan). untuk membuat penyetelan yang
baik dari set Travel Speed. Dalam
PERINGATAN : hal ini memungkinkan untuk
Jika kecepatan yang diset melebihi penyetelan set travel speed ±5
kecepatan maksimum yang diizinkan Km/Jam ( 3,1 MPH ) ketika berjalan
akan timbul bahaya over heating dan dengan sistim ARSC ( Ketika pedal
retarder brake akan rusak. Jaga gas dibatasi ). Ketika pedal gas
selalu kecepatan dibawah kecepatan dioperasikan, ARSC dibatalkan, jika
maksimum yang diizinkan. hal ini memungkinkan untuk
mengperasikan dengan bebas
Jika kecepatan jalan ,ternyata lebih antara 10 sampai 55 Km / Jam ( dari
rendah dari 10 km/jam saat 6,2 sampai 34,2 MPH ).
pengoperasian , maka hal itu tealh
diset 10 km/jam. Jika lebih dari 55 Metode Menaikkan Set Speed
km/jam maka telah diset untuk 55 Jika ingin menaikkan set speed, tekan
km/jam. pedal gas untuk menaikkan kecepatan,
Set range untuk kecepatan jalan dan saat set Travel Speed yang
terantung pada pemilihan lever diinginkan dicapai, Tekan switch set ON
pemindahan transmisi. Kecepatan pada set lever ARSC set Travel akan
jalan tidak dapat diset saat shift lever dirubah kecepatan baru.
posisi N atau R
Metode Penurunan Set Speed
Metode Penyetelan Travel Speed

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 19 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Jika ingin menurunkan Set Speed, Metode 2 : Jika switch ARSC diputar ke
operasikan lever retarder untuk OFF, ( Kontrol dibatalkan ), maka
menurunkan kecepatan, dan saat set pada tampilan display akan
travel speed yang diiginkan dicapai, padam.
tekan switch set ON pada lever set
ARSC. Set Travel Speed akan dirubah Rekomendasi Set Speed
kecepatan baru. Aturlah kecepatan unit pada putaran
engine 1800 Rpm, dan berjalan dengan
Keterangan : kondisi suhu oli pada range hijau. Jika
Setelah menggunakan lever retarder ada bahaya, oli retarder mungkin
untuk menurunkan kecepatan, overheat, lampu perhatian ARSC
kembalikan keposisi semula. Jika lever menyala dan set travel speed secara
ditarik tiba – tiba brake akan bekerja otomatis akan turun.
dengan mendadak.
Perawatan
Berjalan lagi saat Set Speed Sasaran Perawatan
jika unit berjalan mengulangi turunan
yang sama, kecepatan yang telah diset Maksimum waktu operasi atau
sekali pada ARSC, ini memungkinkan produksi
untuk mengoperasikan ARSC kembali  Mencegah kemungkinan terjadinya
tanpa harus melakukan setting disetiap gangguan dan hambatan produksi
akan memasuki jalan menurun. Jika atau operasi
kecepatan telah disetel lebih rendah dari  Mengetahui kondisi mesin yang
set speed yang ditampilkan pada layar digunakan untuk menyiapkan suku
kecepatan, lampu READY ( hijau ) cadang
menyala dan ARSC aktif saat pedal gas  Mengatasi hambatan produksi atau
dilepas. operasi dengan cepat
Keterangan :  Memanfaatkan mesin atau unit
Saat berjalan pada kecepatan yang dalam keadaan layak operasi
lebih tinggi dari set speed yang selama mungkin
ditampilkan pada display kecepatan,  Mencegah hal yang membahayakan
ARSC tidak aktif bahkan saat pedal gas kesehatan dan keselamatan
dilepas. Ketika hal ini terjadi, lampu  Meminimalkan biaya maksimum
ready ( hijau ) juga tidak menyala.
Lakukan selalu penyetelan ARSC pada Planned Maintenance (Perawatan
kecepatan yang rendah dari yang Terencana)
ditampilkan oleh layar, dan pastikan Jenis perawatan yang memang sudah
lampu ready menyala. diorganisir, dilakukan sesuai dengan
rencana, pelaksanaan sesuai dengan
Metode Pembatalan Set Travel jadwal pengendalian dan pencatatan
Metode 1 : Jika switch pembatalan Preventive Maintenance (PErawatan
ARSC dioperasikan lebih dari 1 detik, Pencegahan)
kontrol kecepatan pada layar Jenis perawatan yang dilakukan dengan
akan menunjukan 0. interval tertentu yang maksudnya untuk
meniadakan kemungkinan terjadinya

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 20 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
gangguan kemacetan atau kerusakan
mesin PPU (Program Analisa Pelumas)
Melakukan pemeriksaan dan
Corrective Maintenance (PErawatan pengukuran bagian undercarriage untuk
Koreksi) mengetahui :
Jenis perawatan yang dimaksudkan  Tingkat atau prosentase keausan
untuk mengembalikan mesin pada bagian – bagian undercarriage
standart yang diperlukan. Bias berupa  Rekomendasi waktu atau kapan
reparasi atau penyetelan bagian – dilakukan penggantian (Spare stock)
bagian mesin  Melakukan koreksi atas
penyimpangan terhadap cara – cara
Break Down Maintenance pengoperasian pemeliharaan
Pekerjaan yang dilakukan karena mesin
benar – benar mati karena rusak. Tetapi PAP (Program Analisa Pelumas)
kerusakan tersebut sudah diperkirakan Tujuan adalah sebagai berikut :
sebelumnya  Untuk mengetahui gejala – gejala
kerusakan dan pencegahan
Emergency Maintenance (Perawatan kerusakan – kerusakan yang
Mendadak) mungkin akan atau sedang terjadi
Enis perawatan yang bersifat perbaikan  Mengurangi down time dan biaya
terhadap kerusakan yang belum perbaikan, sehingga terdegah
diperkirakan sebelumnya kerusakan yang lebih parah atau
fatal
Preventive  Melakukan koreksi atas
Perawatan berkala untuk mencegah penyimpangan cara – cara
terjadinya keausan berlebihan atau perawatan
kerusakan yang cenderung fatal (unit
tidak break down) Corrective :
Perawatan yang bersidat
Periodic Maintenance korektif/perbaikan agar part/componen
Penambahan atau penggantian bekerja normal sesuai dengan fungsinya
pelumasan dan air pendingin,
penggantian filter dan adjustment Repair dan adjustment
Unit tidak bergerak
Condition base maintenance : Cohtoh :
PPM (Program Pemeriksaan Mesin) Asap hitam, kebocoran engine valve
Melaksanakan pemeriksaan mesin berisik, component undercarriage perlu
lengkap untuk mendapatkan petunjuk – direkomendasi yang apabila tidak
petunjuk seperti : dilaksanakan perbaikan atau
 Kondisi (performance) unit terakhir penyetelan, akan terjadi keausan atau
atau saat diperiksa kerusakan atau unit beroperasi tidak
 Rekomendasi jadwal pemeliharaan efektif
atau perbaikan dan estimasi
kebituhan suku cadang Break Down Maintenance
 Melakukan koreksi atas Unit terlanjur (keburu) break down, baru
penyimpangan terhadap cara – cara dilaksanakan perawatan, bukan
pengoperasian dan pemeliharaan overhoul.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 21 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BAB 4. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
BUMA HARIAN
Contoh :
Water pump tidak berfungsi, V belt
putus, U joint rontok, starting

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 22 of 22


July, 2005 :, Edisi ke Satu

Anda mungkin juga menyukai