Disusun oleh:
Kelompok 2 :
Ni Putu Ary Gangga Dewi (120211522)
Ayu Agnes Kleff (120211592)
I Gusti Made Widyadarma Pria (120211572)
DOSEN PENGAMPU
I Gusti Agung Ayu Pramita Indraswari S.E.,M.Si.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Audit
atas Fungsi Pengadaan”
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kelancaran dan perlindungan saat kami mengerjakan tugas ini.
2. I Gusti Agung Ayu Pramita Indraswari S.E.,M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengauditan Manajemen
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa demi kelancaran penyusunan tugas
ini.
Dalam membuat tugas ini kami sadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena
itu, kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan tugas ini. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat di
dalam tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
KESIMPULAN ................................................................................................................. 17
KESIMPULAN ................................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Audit fungsi pengadaan adalah penilaisn atas perusahsan yang menjalankan Audit. Fungsi
pengadaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan fungsi pengadaan,
pedoman yang digunakan dalam menjalankan akifi fungsi pengadaan, pedoman yang
digunakan dalam menjalenkan aktifitasnya, perencanaan, proses pengadaan, dan
penanganan saat perencanaan, proses pengadaan, dan penanganan saat diterima. Fungsi
pengendalian yaitu untuk memastikan bahwa proses pengadaan telah berjalan.
B. Rumusan masalah
1) Apakah tujuan dan manfaat audit pengadaan?
2) Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan?
3) Bagaimana langkah - langkah audit pengadaan?
4) Bagaimana proses pengadaan barang jasa?
5) Kecurangan apa saja yang ada didalam pengadaan?
6) Bagaimana itu audit atas organisasi pengadaan?
7) Bagaimana itu audit atas proses pengadaan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ruang lingkup ini dapat bervariasi tergantung dari strategi dan kompleksitas
sistem pengadaan di masing - masing organisasi.
C. Langkah-Langkah Audit
Secara umum proses pengadaan berang/jasa meliputi langkah berikut ini;
1. Perencanaan audit menyangkut:
Penilaian resiko dan penentuan ruang lingkup audit
Penentuaan jadwal audit
Penentuan kebutuhan sumber daya
2. Ketua tim audit harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu:
Resilko, tingkat materialitas dan prioritas pada setiap waktu audit
Area review yang signifikan
3. Pengumpulan dan evaluasi temuan audit.
4. Pelaporan
5. Tindak lanjut hasil audit.
3
Pelaksanaan kontrak penyerahan barang, Setelah proses pengadaan menghasilkan
pemasok terpilih, panitia pengadaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
barang/jasa yang diterima telah sesuai dengan pesanan baik kantitas yang diterima,
tingkat kualitas, dan waktu penyerahaan. Pengendalian atas penerimaan barang/jasa
seharusnya melibatkan unit pengguna dari barang/jasa tersebut untuk menghindari
terjadinya ketidaksesuaian barang/jasa yang diterima dengan pesanannya
Pembayaran dan pelaporan, Pembayaran adalah bagian terakhir dari proses
pengadaan. Pembayaran baru bisa dilakukan jika serah terima atas barang/jasa
tersebut telah dinyatakan tidak mengandung masalah dan telah disahkan oleh pihak
berwenang. Setiap pembayaran harus diduking bukti tagihan dan dokumen
pendukung yang lengkap dan tagihan telah jatuh beat. juru bayar harus memiliki
bukti dan dokumen pendukung yang lengkap sebagai bahan pertanggung jawaban
atas pembayaran yang dilakukan. Pelaporan atas pengadaan barang/jasa harus
segera dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
pedomanpengadaan. Dalam Iaporan tersebut, panitia pengadaan harus menyajikan
tentang kemampuan panitia mendapatkan barang/jasa sesuai dengan spesifikasinya
4
Harga pengadaan barang di increase
Pajak.PNBP sehubungan dengan pengadaan barang tidak dipungut dan/atau tidak
disetorkan
Kuantitas/hasil volume pengadaan dikurangi
Kualitas hasil pengadaan barang direndahkan
Keterlembatan penyelesaian pekerjaan pengadaan barang
Hasil pengadaan berang tidak bermanfant
Pelanggaran ketentuan/peraturan pengadaan bareng yang berindikssi praktik
KKN
Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan
prinsip-prinsip pengadaan berikut ini :
Nilai uang
Kejujuran dan keadilan
Akuntabel dan transparan
Efisiensi
Kompetensi dan integritas
5
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh kepala daerah
untuk menggunakan APBD.
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Unit Layanan Pengadaan yang selanjumya disebut ULP adalah unit organisasi
kementerian/lembaga/pemerintah daerab/institusi yang berfungsi melaksanakan
pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri, atau melekat
pada unit yang sudah ada.
Pejabat Pengadan adalah pesonel yang ditunjuk untik melaksanakan pengadaan
langsung.
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan
Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas assistant pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
review,survey evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
Dalam menjalankan aktivitasnya, fungsi pengadaan harus dilengkapi dengan
panduan/pedoman pengadaan (procurement manual) yang merupakan seperangkat
peraturan, kebijakan, kewenangan tugas dan tanggung jawab yang menjadi pedoman
dalam semua aktivitas pengadaan
Prinsip-prinsip pemisahan tugas harus tertuang jelas dalam peraturan tersebut, di
mana fungsi-fungsi pencatatan, penyimpangan, operasional harus terpisah satu sama
lain. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya pengecekan silang secara
intemal (internal cross check) antar fungsi sebagai bentuk pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Audit atas organisasi pengadaan melakukan penilaian atas efektivitas organisasi
pengadaan dalam melakukan pengadaan barang/jasa secara efisien.
Pada audit ini auditor menilai ketepatan :
Penempatan organisasi pengadaan dalam struktur organisasi perusahaan.
6
Luas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki fungsi pengadaan dalam
memenuhi kebutuhan barang/jasa secara efektif dan efisien.
Kompetensi personalia yang menangani dan bertanggung jawab terhadap
pengadaan barang/jasa.
Kecukuipan prosedur pengadaan dalam memandu compositions pengadaan dalam
kerangka goodbye kelola pengadaan barang/jasa yang baik.
7
kualitas, dan dengan harga yang paling murah tanpa melanggar prinsip-prinsip tata kelola
pengadaan barang/jasa yang baik.
o Auditor menekankan penilaiannya terhadap ketepatan hubungan antara rencana pembelian
(spesifikasi, kuantitas, waktu) dengan rencana penggunaan barang/jasa pada masing-
masing unit pengguna. Untuk perusahaan perdagangan, disamping penilaian terhadap
ketepatan hubungan antara rencana pembelian dengan rencana penjualan, dilakukan
penilaian terhadap ketepatan jumlah persediaan dalam menjaga stabilitas bisnis.
Kemungkinan Kecurangan yang Mungkin Terjadi pada Tahap Perencanaan Pengadaan
1. Penggelembungan anggaran (gejala penggelembungan terlihat dari harga per unit (unit
price) yang tidak realistis).
2. Rencana pengadaan yang diarahkan (spesifikasi teknis yang mengarah pada merek
tertentu atau pengusaha tertentu).
3. Tidak mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang pada awal
pelaksanaan anggaran.
4. Pemaketan pekerjaan yang direkayasa (pekerjaan hanya mampu dilaksanakan oleh
kelompok tertentu saja).
5. Memecah pengadaan barang menjadi beberapa paket untuk menghindari pelelangan.
6. Memecah pengadaan barang yang menurut sifat pekerjaannya seharusnya merupakan
satu kesatuan.
7. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar dibeberapa satuan kerja
(satker) yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di
satuan kerja masing-masing.
8. Menggabungkan beberapa paket pekerjaan yang sifat pekerjaan dan besaran nilainya
seharusnya dapat dilakukan usaha kecil menjadi satu paket pekerjaan yang hanya dapat
dilaksanakan oleh usaha nonkecil (menengah dan besar).
9. Rencana pembelian yang tidak sesuai kebutuhan.
10. Penentuan jadwal waktu yang tidak realistis.
11. Pemilihan metode penunjukkan langsung untuk kontrak yang seharusnya melalui
pelelangan umum.
8
12. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit point) untuk evaluasi yang
seharusnya sistem gugur (untuk memenangkan produk/merek atau penyedia barang
tertentu).
13. Pengalokasian anggaran kegiatan yang direncanakan dilakukan dengan cara swakelola,
dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara kontraktual kepada penyedia barang atau
sebaliknya
9
- Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan
gagasan orisinal, kreatifitas, dan inovasi tertentu yang harga atau biayanya tidak
dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan.
- Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang atau jasa dengan cara menunjuk
langsung satu penyedia barang atau jasa
- Pengadaan langsung adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada penyedia
barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukkan langsung.
Secara umum, pengadaan barang barang/jasa yang dilakukan melalui tender, baik terbuka
maupun terbatas, melibatkan (walaupun tidak terbatas pada) aktivitas-aktivitas berikutnya
- Pembentukan panitia pengadaan/pejabat (panitia Pokja) pengadaan/unit layanan
pengadaan. Panitia pengadaan dapat dibuat untuk setiap pengadaan atau dibuat
untuk beberapa kali pengadaan dalam waktu tertentu (panitia tetap dengan masa
kerja 1 tahun/lebih).
- Penyusunan dan pengesahan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
- Penyusunan daan pengesahan dokumen pemilih penyedia barang.
- Pengumuman pelelangan/seleksi/pengadaan.
- Prakualifikasi/paskakualifikasi penyedia barang.
- Pendaaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan penyedia barang.
- Penjelasan
- Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran.
- Evaluasi penawaran
- Sanggahan peserta lelang.
- Penunjukkan pemenang lelang.
- Penandatanganan kontrak.
Kemungkinan Kecurangan yang Mungkin Terjadi pada Tahap Pelaksanaan Pengadaan :
1. Pembentukan panitia pengadaan/pejabat (panitia pokja) pengadaan/unit layanan
pengadaan.
- Tidak memiliki sertifikat keahlian pengadaan dan/atau bukti keikutsertaan dalam
pelatihan pengadaan barang;
- Tertutup dan tidak transparan (ketidakterbukaan dan ketidakadilan panitia)
- Memihak (panitia memberi keistimewaan kepada kelompok tertentu)
10
- Tidak independen (panitia dikendalikan oleh pihak terntu).
2. Panitia pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan dirangkap oleh:
- Pejabat Pembuat Komitmen
- Bendahara
- Pejabat yang bertugas melakukan verifikasi surat permintaan pembayaran (SPP)
- Pejabat yang bertugas menerbitkan surat perintahan membayar (SPM)
- Aparat pengawas fungsional kecuali untuk pengadaan barang yang dibutuhkan
instansi pengawasan fungsional tersebut
- Panitia pemeriksa/penerima barang.
3. Penyusunan dan pengesahan Harap Perkilraan Sendiri (HPS).
- HPS tidak ada.
- HPS tidak ditandatangani olehseluruh anggota panitia pengadaan.
- HPS tidak disahkan Pejabat Pembuat Komitmen.
- Harga barang dalam HPS mengarah pada merk/produk tertentu.
- Gambar nilai estimasi yang ditutup-tutupi atau sulit diperoleh.
- Penggelembuungan (mark-up) dalam HPS.
- Harga dasar yang tidak standar dalam menyusun HPS.
- Penentuan estimasi harga tidak sesuai aturan.
- Sumber/referensi harga penyunan HPS yang fiktif.
- Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan.
4. Penyusunan dan pengesahan dokumen pemilihan penyedia barang.
- Persyaratan teknis mengada-ngada atau kelebihan dibandingkan kebutuhan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
- Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada atau tidak jelas.
- Spesifikasi teknis mengarah pada produk atau kelompok tertentu.
- Adanya penambahan kriteria evaluasi yang tidak perlu.
- Dokumen lelang tidak standar dan tidak lengkap.
5. Pengunguman pelanggan/seleksi/pengadaan
- Tidak mengumumkan pelelangan/seleksi/pengadaan.
- Diumumkan, tetapi tidak di surat kabar nasional.
11
- Dalam teks pengunguman tercantum bahwa persyaratan pendaftaran dan
pengambilan dokumen harus membawa dokumen asli yang berimplikasi dapat
menghambat/membatasi peserta.
- Mengumumkan pelelangan/seleksi/pengadaan di surat kabar pada hari libur.
- Pengumuman lelang yang palsu.
- Materi pengumuman lelang membingungkan.
- Jangka waktu pengumuman terlalu singkat.
- Pengumuman lelang tidak lengkap.
6. Prakualifikasi/pascakualifikasi penyedia barang
- Dokumen peserta yang tidak memenuhi syarat namun diluluskan paniyia.
- Dokumen administrasi bersifat aspal yaitu dokumen peserta yang di palsukan agar
lulus pascakulifikasi.
- Dokumen kualifikasi tidak di dukung data otentijk
- Evaluasi yang di lakukan panitia tidak sesuai dengan kriteria.
- Menggunakan metode pelelangan umumprakualifikasi yang seharusnya pelelangan
umum pascakualifikasi.
- Kriteria dalam melakukan evaluasi dokumen prakualifikasi tidak ada atau tidak
jelas.
- Melakukan prakualifikasi masal untuk mendapatkan daftar penyedia barang/jasa
yang berlaku untuk pengadaan dalam kurun waktu tertentu.
7. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilih penyedia barang
- Dokumen lelang yang di serahkan tidak sma (inkonsisten)
- Waktu pendistribusian terbatas.
- Penyebarluasan dokumen cacat.
- Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari
- Menyatakan bahwa pendaftaran dan pengambilan dokumen tidak boleh di wakilkan
- Menyatakan bahwa pendaftaran dan pengambilan dokumen harus di lengkapi atau
membawa dokumen asli
8. Penjelasan
- Rapat penjelasan (pre-bid meeting)terbatas pada kelompok tertentu
- Informasi dan deskriptif yang terbatas
12
- Tidak adanya partisipasi masyarakat
- Penjelasan kontroversial
- Tidak di buat dokumentasi rapat penjelasan
- Berita acara penjelasan tidak di sebarluaskan kepada peserta
- Perubahan penting atas dokumen pemilihan penyedia tidak di tuangkan dalam
aendum dokumen pemilihan penyedia
9. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran
- Adanya relokasi tempat penyerahan dokumen penawaran.
- Batas akhir pemasukan dokumen penawaran di undurkan atau di majukan tanpa
adanya adendum dokumen pemilihan penyedia.
- Penyimpanan dokumen penawaran tidak di lakukan pada kotak atau tempat yang
aman/terkunci.
- Adanya penerimaan dokumen penawaran yang terlambat.
- Adanya penyerahan dokumen fiktif.
- Ketidaklengkapan dokumen penawaran.
- Pembukaan dokumen penawaran dilakukan pada hari libur atau di tunda tanpa
alasan yang jelas.
- Kriteria evaluasi yang cacat.
- pemilihan tempat evaluasi yang tersembunyi.
- Peserta lelang terpola atau menurun secara mencolok
- Pergantian dokumen penawaran
- Surat penawaran palsu
10. Pengumuman pemenang
- Tidak ada pengumuman pemenang
- Pengumuman pemenang tidak di beritahukan kepada seluruh peserta lelang
- Pengumuman kepada publik sangat terbatas
- Pengumuman tidak terbatas mengindahkan aspek publik atau dilakukan
tersembunyi
- Tanggal pengumuman di tunda-tunda
- Pengumuman tidak sesuai kaidah atau tidak ada masukan dari masyarakat
11. Sanggahan peserta lelang.
13
- Surat sanggahan tidak ditanggapi
- Jawaban sanggahan ditunda-tunda
- Tidak seluruh sanggahan di tanggapi
- Substansi sanggahan tidak di tanggapi
- Sanggahan perfoma untuk menghindari tuduhan proses lelang diatur
12. Penunjukan pemenang lelang
- Surat penunjukan tidak lengkap
- Surat penunjukan sengaja di tunda-tunda pengeluaranya
- Surat penunjukan di keluarkan terburu-buru
- Surat penunjukan tidak sah
- Tanggal surat penunjukan di buat lebih belakangan di bandingkan tanggal kontrak
13. Penandatangan kontrak
- Adanya kejanggalan dalam kontrak
- Penandatangan kontrak yang kolusif
- Penundaan penandatanganan kontrak secara sengaja
- Penandatanganan kontrak yang tidak sah
- Tidak di lengkapi surat jaminan pelaksanaan dari bank
- Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih belakangan di bandingkan tanggal
kontrak
14
waktu penyerahan ysng di persyaratkan. Penelusuran auditor terhadap fidik
barang/jasa,dokumen pengadaan dan berita acara serah terima barang/jasa harus mampu
mendeteksi terjadinya kecurangan/penyimpangan pada tahapini. Beberapa kecurangan yang
mungkin terjadi pada tahap inspeksi dan oenerimaan barang/jasa yang di sajikan pada
peraga.
Kemungkinan kecurangan yang terjadi pada tahap inspeksi dan penerimaan barang/jasa
1. Kuantitas/volume pekerjaan/barang yang diserahkan tidak sesuai dengan kontrak.
2. Kualitas pekerjaan yang di serahkan lebih rendah dari ketentuan dalam spesifikasi
teknis/kontrak.
3. Keterlambatan penyeyarahn barang
4. Perintah perubahan volume (contract change order) dalam rangka KKN.
5. Kriteria penerimaan barang/jasa
6. Jaminan pascajual yang palsu.
7. Data lapangan yang di palsukan.
15
Penyimpangan yang mungkin terjadi pada tahap pembayaran dan pelaporan
1. Pembayaran yang tidak sesuai dengan kemajuan fisik
2. Pembayaran fiktif
3. Kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak/PNBP
4. Pelaporan yang tidak dilaksanakan
5. Pelaporan yang tidak sesuai dengan keadaan.
6. Pelaporan yang tidak lengkap
7. Pelaporan yang tidak sesuai dengan peraturan
8. Tidak di buat berita acara (BA) pembayaran.
16
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembaHasan diatas, kami dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
Tujuan dan manfaat review salah satunya adalah untuk mencapai tujuan, sesuai dengan visi
dan misi organisasi. Hasil dari fungsi ini, perusahaan mendapatkan laporan yang
menyajikan penilaian atas organisasi. Selain itu, ruang lingkup review pengadaan adalah
organisasi pengadaan dan expositions pengadaan. Selanjutnya langkah-langkah review ada
4 yaitu; perencanaan audit,pengumpulan dan evaluasi temuan audit,pelaporan,tindak lanjut
hasil review. Sedangkan secara garis besar expositions pengadaan barang/jasa adalah
meliputi beberapa tahapan antara lain; perencanaan pengadaan,pelaksanaan pengadaan,
pelaksanaan kontrak penyerahan barang dan pembayaran dan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/p7n3ldo/Pada-audit-ini-auditor-menilai-ketepatan-1-
Penempatan-organisasi-pengadaan/
https://www.academia.edu/34697451/Audit_Pengadaan_Edit_docx
https://docplayer.info/61755594-Audit-manajemen-audit-atas-fiungsipengadaan.html
https://www.scribd.com/document/390195231/Makalah-Audit-Atas-Fungsi-Pengadaan
17