MAKALAH TENTANG
KELOMPOK 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Audit Atas Fungsi
Pengadaan” “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Audit Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Audit Atas Fungsi Pengadaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1. Tujuan dan Manfaat Audit ...............................................................................................3
2.2. Ruang Lingkup Audit........................................................................................................3
2.3. Langkah-Langkah Audit....................................................................................................4
2.4. Proses Pengadaan Barang/Jasa..........................................................................................5
2.5. Kecurangan Di Dalam Proses Pengadaan.........................................................................6
2.6. Audit Atas Organisasi Pengadaan ....................................................................................7
2.7. Audit Atas Proses Pengadaan ...........................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit fungsi penggandaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan audit. Fungsi
penggandaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan fungsi pengadaan, pedoman yang
digunakan dalam menjalankan aktifitas fungsi penggandaan, pedoman yang digunakan dalam
menjalankan aktifitasnya, perencanaan, proses pengadaan dan penanganan saat perencanaan, proses
pengadaan, dan penanganan saat diterim. Fungsi pengendalian yaitu untuk memastikan bahwa proses
pengadaan telah berjalan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan dan manfaat audit pengadaan ?
2. Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan ?
3. Bagaimana langkah-langkah audit pengadaan?
4. Bagaimana proses pengadaan barang/jasa?
5. Kecurangan apa saja yang ada di dalam pengadaan?
6. Bagaimana itu audit atas organisasi pengadaan?
7. Bagaimana itu audit atas proses pengadaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat audit pengadaan
2. Untuk mengetahui Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan
3. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah audit pengadaan
4. Untuk mengetahui Bagaimana proses pengadaan barang/jasa
5. Untuk mengetahui Kecurangan apa saja yang ada di dalam pengadaan
6. Untuk mengetahui Bagaimana audit atas organisasi pengadaan
7. Untuk mengetahui Bagaimana audit atas proses pengadaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sesuai dengan tujuan pengadaan, yaitu untuk mendapatkan barang/jasa sesuai dengan
kebutuhannya dengan pengorbanan yang minimal (ekonomis), tujuan audit atas fungsi ini adalah
untuk melakukan penilaian secara menyeluruh mengenai apakah pengadaan tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan akan barang/jasa perusahaan.
Tujuan dari audit fungsi pengadaan yaitu untuk mendapatkan barang/jasa sesuai
ketentuan pengorbanan yang minimal. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat audit fungsi
pengadaan :
Dari hasil audit fungsi ini, perusahaan mendapatkan laporan yang menyajikan hasil penilaian
atas organisasi, peraturan dan aktivitas pengadaan yang telah dilakukan maupun temuan temuan audit
serta rekomendasi yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan atas kekurangan
(kelemahan) proses pengadaan yang masih terjadi.
Jika temuan menyangkut terjadinya penyimpangan, hasil audit ini dapat menjadi dasar dalam
hhmenentukan tindakan terhadap pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas
terjadinya permasalahan tersebut. Namun jika temuan audit menyangkut prestasi, hasil audit ini dapat
menjadi dasar dalam memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang memiliki prestasi lebih
tersebut.
2
B. Ruang Lingkup Audit
Audit atas fungsi pengadaan melakukan penilaian atas kelseluruhan fungsi pengadaan,
baik organisasinya, pedoman/peraturanyang menjadi paduan pengadaan, perencanaan, proses dan
penyelesaian pengadaan (penerimaan barang/jasa). Secara terperinci ruang lingkup audit fungsi
pengadaan meliputi :
1) Organisasi pengadaan
2) Proses pengadaan yang terdiri atas :
a) Perencanaan pengadaan, mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa dalam operasional
perusahaan baik tingkat kualita, kuantitas dan penentuan waktu kapan barang/jasa tersebut
harus tersedia.
b) Pelaksanaan pengadaan, tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang
terlibat dalam pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas struktur pengadaan,
jenis barang atau jasa yang akan dibeli dan besarnya anggaran yang terlibat dalam pengadaan
tersebut.
c) Pemabayaran dan pelaporan. Bagi akhir struktur pengadaan. Pembayaran baru bia dilakukan
jika serah terima tas barang dan jasa tersebut telah dinyatakan tidak mengandung masalah dan
telah disahkan oleh pihak berwenang.
Ruang lingkup ini dapat bervariasi tergantung dari strategi dan kompleksitas sistem
pengadaan di masing-masing organisasi. Proses pengadaan pada organisasi yang melibatkan dana
masyarakat (memiliki akuntabilitas publik) mungkinlebih kompleks jika dibandingkan dengan
perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, karena tuntutan atas akuntabilitas publik dan
transparansi pada perusahaan tersebut lebih besar.
3
b) Penentuan jadwal audit
c) Penentuan kebutuhan sumber daya dalam melaksanakan audit.
2) Dalam membuat rencana detaiL audit, ketua tim harus mempertimbangkan beberapa
hal termasuk :
Risiko, tingkat materialitas dan prioritas pada setiap waktu audit
Area audit yang signifikan
3) Pengumpulan dan evaluasi temuan audit
4) Pelaporan
5) Tindak lanjut hasil audit
1) Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa (input)
dalam operasional perusahaan, baik tingkat kulitas, kuantitas, dan penentuan wakru
kapanbarang.jasa tersebut harus tersedia. Rencana pengadaan yang baik harus
mencerminka nhubungan yang optimal antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan dengan
ketersediaan sumber daya yang dimiliki berkaitan dengan mendapatkan barang/jasa
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang paling rendah
(ekonomis).
2) Pelaksanaan Pengadaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang terlibat dalam
pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas proses pengadaan, jenis barang/jasa
yang akan dibeli, dan besarnya anggaran terlibat dalam pengadaan tersebut. Pengendalian yang
ketat pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa panitia pengadaan tidak salah dalam
menentukan pemasok terpilih dan harga atas barang/jasa yang dibutuhkan. Pemeilihan
pemasok yang tepat tidak saja didasarkan pada perolehan dengan harga yang paling
murah, tetapi juga penilaian atas kemampuan pemasok memenuhi spesifikasi
barang/jasa yang dibutuhkan tepat waktu dan suku cadangnya secara berkelanjutan.
4
3) Pelaksanaan Kontrak Penyerahan
Barang Setelah proses pengadaan menghasilkan pemasok terpilih, panitia
pengadaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa barang/jasa yang diterima telah sesuai
dengan pesanan baik dalam kuantitas yang diterima, tingkat kualitas, dan waktu penyerahannya.
Pengendalian atas penerimaan barang/jasa seharusnya melibatkan unit pengguna dari
barang/jasa tersebut untuk mrnghindari terjadinya ketidaksesuain barang dan jasa yang diterima
dengan pesananannya.
5
1) Beberapa penyimpangan lain yang mungkin terjadi dalam pengadaan berupa :
Pengadaan barang fiktif
Harga pengadaan barang di mark up
Pajak.PNBP sehubungan dengan pengadaan barang tidak dipungut dan/atau
tidakdisetorkan
Kuantitas/hasil volume pengadaan dikurangi
Kualitas hasil pengadaan barang direndahkan
Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pengadaan barang
Hasil pengadaan barang tidak bermanfaat
Pelanggaran ketentuan/peraturan pengadaan barang yang berindikasi praktik KKN
2) Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan prinsip –
prinsip pengadaan berikut ini :
Nilai uang
Pengadaan harus mendapatkan barang/jasa sesuai spesifikasi dengan harga terendah
(memaksimalkan nilai uang).
Kejujuran dan keadilan
Panitia pengadaan harus berlaku jujur dan adil kepada seluruh pemasok yang memenuhi
syarat untuk mengikuti kompetisi dalam pengadaan tersebut.
Akuntabel dan transparan
Seluruh proses dalam tahapan-tahapan pengadaan harus dilengkapi dengan catatan-
catatan dan dokumentasi yang memadai sebagai bahan pertanggungjawaban. Disamping
itu , proses pengadaan harus berjalan secara terbuka dan bisa dinilai oleh pihak pihak
yang berkepentingan. Petugas pengadaan tidak boleh terlibat dalam konflik kepentingan
dan mampu menjaga kerahasiaan informasi-informasi detail yang berkaitan dengan
pengadaan tersebut.
Efisiensi
Proses pengadaan harus berjakan secara efisien (optimalisasi penggunaan sumber daya
dalam pengadaan)
Kompetensi dan integritas
Petugas pengadaan (pejabat dan pelaksana) harus memiliki kompetensi yang memadai
(ditunjukkan dengan sertifikat yang harus dimiliki) dan berintegritas tinggi dalam
menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
6
F. Audit Atas Organisasi Pengadaan
Organisasi pengadaan menyangkut penempatan fungsi penggadaan yang strategis pada struktur
organisasi perusahaan. seriap perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri menempatkan suatu
fungsi dalam struktur organisasinya, tergantung pada kompleksitas operasional dan peran penting
fungsi tersebut dalam keunggulan bersaing organisasi. Efektivitas penempatan fungsi dalam struktur
organisasi dapat dinilai dari keleluasan fungsi tersebut dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
kewenanagan yang diberikan, maksimalkannya peran yang bisa di jalankan sesuai dengan alokasi
sumber daya yang diterima dan besarnya kontribusi yang dapat diberikan pada keberhasilan
perusahaan dalam membangun kinerja tebaiknya.
Untuk pengadaan barang dan jasa pemerintahan , Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012.
Menetapkan beberapa Tingkatan jabatan yang harus bertanggung jawab dalam pengelolaan
dan pengendalian pengadaanbarang/jasa pemerintah.
7
kebijakan,kewenangan tugas dan tanggung jawab yang menjadi pedoman dalam
semua aktivitas pengadaan.
Prinsip – prinsip pemisahan tugas harus tertuang jelas dalam peraturan tersebut,dimana
fungsi–fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan, dan fungsi operasional harus
terpisah satu sama lain. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya
pengecekansilang secara internal antarfungsi sebagai bentuk pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
proses pengadaan dimulai daei perencanaan pengadaan, survey harga dan pemasok,
pemilihan pemasok/pelaksanaan tender, penandatanganan kontrak pengadaan. tidak semua pengadaan
dilakukan melalui tender terbuka . pengadaan juga bisa dilakukan melalui penunjukkan langsung dan
tender terbatas.
Pengadaan perencanaan pengadaan dimulai dari identifikasi kebutuhan setiap unit pengguna
atasbarang/jasa. Perusahaan harus memiliki daftar kebutuhan barang/jasa yang memuat tentang
spesifikasi, kuantitas kebutuhan, standar kualitass, dan waktu penggunaanya.
1) Dengan daftar ini, perusahaan dapat terhindar dari beberapa kondisi seperti:
Pembelian yang berlebihan,
Kelebihan/kekurangan stok
Dana terikat pada barang-jasa yang belum dibutuhkan
Pembelian barang/jasa yang tidak sesuai dengan standar kualitas.
8
Selain daftar kebutuhan barang/ jasa Perusahaan juga harus memiliki daftar pemasok terpilih
yang mampu memenuhi kebutuhan barang jasanya dengan cara paling ekonomis. Auditor harus
menilai dengan cermat perencanaan pengadaan barang/jasa perusahaanagar kebutuhan atas
barang/jasa dapat terpenuhi sesuai prinsip-prinsip tata kelola pengadaanbarang/jasa yang baik.
Kecurangan atau penyimpangan yang mungkin terjadi padaperencanaan pengadaan dapat
diketahui aditor dengan menelusuri pedoman, rencana sertarisalah rapat perencanaan
pangadaan. Audit atas perencanaan pengadaan melakukan penilaian terhadap ketepatan
rencanapengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa unit-unit pengguna di dalam
perusahaan.Pada audit ini, auditor menekankan penilaiannya terhadap ketepatan
hubungann antara rencana pembelian dengan rencana penggunaan barang/jasa pada
masing-masing unti pengguna.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/61755594-Audit-manajemen-audit-atas-fungsi-pengadaan.html
https://id.scribd.com/document/537216570/Makalah-Tentang-Audit-Atas-Fungsi-
Pengadaan
https://www.coursehero.com/file/pssofc2/2-Kejujuran-dan-keadilan-Panitia-pengadaan-
harus-berlaku-jujur-dan-adil-kepada/
https://www.coursehero.com/file/48214303/pembahasan-audit-fungsi-pengadaandocx/
11