Anda di halaman 1dari 14

AUDIT MANAJEMEN

MAKALAH TENTANG

“AUDIT ATAS FUNGSI PENGADAAN”

KELOMPOK 2

 LALA ANGGRIANI C30119097


 NUR FAJRAHTURRAHMA C30119120
 APRIANTI ADWAN C30119129

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Audit Atas Fungsi
Pengadaan” “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Audit Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Audit Atas Fungsi Pengadaan  bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu , 11 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1. Tujuan dan Manfaat Audit ...............................................................................................3
2.2. Ruang Lingkup Audit........................................................................................................3
2.3. Langkah-Langkah Audit....................................................................................................4
2.4. Proses Pengadaan Barang/Jasa..........................................................................................5
2.5. Kecurangan Di Dalam Proses Pengadaan.........................................................................6
2.6. Audit Atas Organisasi Pengadaan ....................................................................................7
2.7. Audit Atas Proses Pengadaan ...........................................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................10


3.1. Kesimpulan........................................................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Audit fungsi penggandaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan audit. Fungsi
penggandaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan fungsi pengadaan, pedoman yang
digunakan dalam menjalankan aktifitas fungsi penggandaan, pedoman yang digunakan dalam
menjalankan aktifitasnya, perencanaan, proses pengadaan dan penanganan saat perencanaan, proses
pengadaan, dan penanganan saat diterim. Fungsi pengendalian yaitu untuk memastikan bahwa proses
pengadaan telah berjalan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan dan manfaat audit pengadaan ?
2. Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan ?
3. Bagaimana langkah-langkah audit pengadaan?
4. Bagaimana proses pengadaan barang/jasa?
5. Kecurangan apa saja yang ada di dalam pengadaan?
6. Bagaimana itu audit atas organisasi pengadaan?
7. Bagaimana itu audit atas proses pengadaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat audit pengadaan
2. Untuk mengetahui Seberapa jauh ruang lingkup audit pengadaan
3. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah audit pengadaan
4. Untuk mengetahui Bagaimana proses pengadaan barang/jasa
5. Untuk mengetahui Kecurangan apa saja yang ada di dalam pengadaan
6. Untuk mengetahui Bagaimana audit atas organisasi pengadaan
7. Untuk mengetahui Bagaimana audit atas proses pengadaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan dan Manfaat Audit

Sesuai dengan tujuan pengadaan, yaitu untuk mendapatkan barang/jasa sesuai dengan
kebutuhannya dengan pengorbanan yang minimal (ekonomis), tujuan audit atas fungsi ini adalah
untuk melakukan penilaian secara menyeluruh mengenai apakah pengadaan tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan akan barang/jasa perusahaan.

Tujuan dari audit fungsi pengadaan yaitu untuk mendapatkan barang/jasa sesuai
ketentuan pengorbanan yang minimal. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat audit fungsi
pengadaan :

1) Untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi misi organisasi


2) Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas pengadaan
3) Mendorong pengembangan dan pemeliharaan manajemen informasi pengadaan yangdapat
diandalkan. Serta pengungkapan informasi tersebut dalam laporan periode termasuk pemenuhan
kewajiban akuntabilitas.
4) Melindungi aset (dana) perusahaan dalam pemborosan, kesalahan pengelolaan, penyalahgunaan,
dan berbagai bentuk penyimpangan lainnya
5) Memastikan bahwa aktivitas pengadaan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturanyang
berlaku.

Dari hasil audit fungsi ini, perusahaan mendapatkan laporan yang menyajikan hasil penilaian
atas organisasi, peraturan dan aktivitas pengadaan yang telah dilakukan maupun temuan temuan audit
serta rekomendasi yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan atas kekurangan
(kelemahan) proses pengadaan yang masih terjadi.

Jika temuan menyangkut terjadinya penyimpangan, hasil audit ini dapat menjadi dasar dalam
hhmenentukan tindakan terhadap pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas
terjadinya permasalahan tersebut. Namun jika temuan audit menyangkut prestasi, hasil audit ini dapat
menjadi dasar dalam memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang memiliki prestasi lebih
tersebut.

2
B. Ruang Lingkup Audit

Audit atas fungsi pengadaan melakukan penilaian atas kelseluruhan fungsi pengadaan,
baik organisasinya, pedoman/peraturanyang menjadi paduan pengadaan, perencanaan, proses dan
penyelesaian pengadaan (penerimaan barang/jasa). Secara terperinci ruang lingkup audit fungsi
pengadaan meliputi :

1) Organisasi pengadaan
2) Proses pengadaan yang terdiri atas :
a) Perencanaan pengadaan, mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa dalam operasional
perusahaan baik tingkat kualita, kuantitas dan penentuan waktu kapan barang/jasa tersebut
harus tersedia.
b) Pelaksanaan pengadaan, tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang
terlibat dalam pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas struktur pengadaan,
jenis barang atau jasa yang akan dibeli dan besarnya anggaran yang terlibat dalam pengadaan
tersebut.
c) Pemabayaran dan pelaporan. Bagi akhir struktur pengadaan. Pembayaran baru bia dilakukan
jika serah terima tas barang dan jasa tersebut telah dinyatakan tidak mengandung masalah dan
telah disahkan oleh pihak berwenang.

Ruang lingkup ini dapat bervariasi tergantung dari strategi dan kompleksitas sistem
pengadaan di masing-masing organisasi. Proses pengadaan pada organisasi yang melibatkan dana
masyarakat (memiliki akuntabilitas publik) mungkinlebih kompleks jika dibandingkan dengan
perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, karena tuntutan atas akuntabilitas publik dan
transparansi pada perusahaan tersebut lebih besar.

C. Langkah – Langkah Audit


Audit atas fungsi pengadaan adalah untuk menilai apakah prosespengadaan telah sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. sesuai dengan tujuan tersebut, proses audit harus
mampu mendapatkan bukti yang cukup,relevan, dan dapat dipercaya, serta melakukan penilaian
atas kesesuaian praktik yang terjadi dengan pedoman yang menjadi kriterianya. Secara umum,
proses audit pengadaan barang/jasa meliputi beberapa langkah yang meliputi hal – hal berikut :
1) Perencanaan audit, yang menyangkut :
a) Penilaian resiko dan penentuan ruang lingkup audit

3
b) Penentuan jadwal audit
c) Penentuan kebutuhan sumber daya dalam melaksanakan audit.
2) Dalam membuat rencana detaiL audit, ketua tim harus mempertimbangkan beberapa
hal termasuk :
 Risiko, tingkat materialitas dan prioritas pada setiap waktu audit
 Area audit yang signifikan
3) Pengumpulan dan evaluasi temuan audit
4) Pelaporan
5) Tindak lanjut hasil audit

D. Proses Pengadaan Barang/Jasa


Secara umum, proses pengadaan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pelaporandan
evaluasi atas aktivitas pengadaan.

1) Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa (input)
dalam operasional perusahaan, baik tingkat kulitas, kuantitas, dan penentuan wakru
kapanbarang.jasa tersebut harus tersedia. Rencana pengadaan yang baik harus
mencerminka nhubungan yang optimal antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan dengan
ketersediaan sumber daya yang dimiliki berkaitan dengan mendapatkan barang/jasa
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang paling rendah
(ekonomis).

2) Pelaksanaan Pengadaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang terlibat dalam
pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas proses pengadaan, jenis barang/jasa
yang akan dibeli, dan besarnya anggaran terlibat dalam pengadaan tersebut. Pengendalian yang
ketat pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa panitia pengadaan tidak salah dalam
menentukan pemasok terpilih dan harga atas barang/jasa yang dibutuhkan. Pemeilihan
pemasok yang tepat tidak saja didasarkan pada perolehan dengan harga yang paling
murah, tetapi juga penilaian atas kemampuan pemasok memenuhi spesifikasi
barang/jasa yang dibutuhkan tepat waktu dan suku cadangnya secara berkelanjutan.

4
3) Pelaksanaan Kontrak Penyerahan
Barang Setelah proses pengadaan menghasilkan pemasok terpilih, panitia
pengadaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa barang/jasa yang diterima telah sesuai
dengan pesanan baik dalam kuantitas yang diterima, tingkat kualitas, dan waktu penyerahannya.
Pengendalian atas penerimaan barang/jasa seharusnya melibatkan unit pengguna dari
barang/jasa tersebut untuk mrnghindari terjadinya ketidaksesuain barang dan jasa yang diterima
dengan pesananannya.

4) Pembayaran dan Pelaporan


Pembayaran baru bisa dilakukan jika serah terima atas barang/jasa tersebut
telah dinyatakan tidak mengandung masalah dan telah disahkann oleh pihak – pihak berwenang.
Setiap pembayaran harus didukung bukti tagihan dan dokumen pendukung yang lengkap dan
tagihan telah jatuh tempo. Pelaporan atas pengadaan barang/jasa harus segera
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam pedoman pengadaan. Panitia pengadaan
harus menyajikan tentang kemampuan panitia ini mendapatkan barang/jasa sesuai
dengan spesifikasinya, masalah – masalah yang dihadapi atau peluang penghematan yang belum
bisa dilakukan karena terbentur dengan peraturan yang digunakan dalam pengadaan tersebut.

E. Kecurangan dalam Pengadaan


Fungsi pembelian merupakan area yang sangat sensitif dan menjadi sorotan banyak pihak
dikarenakan beberapa aktivitas pada fungsi ini. disamping melibatkan uang dalam jumlah yang
besar, fungsi pembelian juga rawan dari berbagai godaan atau godaan atau celah celah untuk
melakuakan korupsi. Pengadaan melibatkan pembeli dan penjual, dimana masing – masing pihak
memiliki berbagai cara untuk melakukan korupsi pada setiap tahapan proses pengadaan.
Pihak pemasok berkepentingan dengan penjualan produknya dan mengharapkan keuntungan dari
penjualan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai perilaku menyimpang berikutini yang
mungkin dilakukan.
 Berkolusi dengan pihak pembeli dalam menentukan harga penawaran
 Secara diskriminatif menigkatkan standar teknis, sehingga pemasok lain sulit
untukmemenuhinya
 Mencampuri secara tidak beretika pekerjaan evaluator baik dalam proses
tendermaupun dalam serah terima barang/jasa
 Memberikan sogokan.

5
1) Beberapa penyimpangan lain yang mungkin terjadi dalam pengadaan berupa :
 Pengadaan barang fiktif
 Harga pengadaan barang di mark up
 Pajak.PNBP sehubungan dengan pengadaan barang tidak dipungut dan/atau
tidakdisetorkan
 Kuantitas/hasil volume pengadaan dikurangi
 Kualitas hasil pengadaan barang direndahkan
 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pengadaan barang
 Hasil pengadaan barang tidak bermanfaat
 Pelanggaran ketentuan/peraturan pengadaan barang yang berindikasi praktik KKN

2) Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan prinsip –
prinsip pengadaan berikut ini :
 Nilai uang
Pengadaan harus mendapatkan barang/jasa sesuai spesifikasi dengan harga terendah
(memaksimalkan nilai uang).
 Kejujuran dan keadilan
Panitia pengadaan harus berlaku jujur dan adil kepada seluruh pemasok yang memenuhi
syarat untuk mengikuti kompetisi dalam pengadaan tersebut.
 Akuntabel dan transparan
Seluruh proses dalam tahapan-tahapan pengadaan harus dilengkapi dengan catatan-
catatan dan dokumentasi yang memadai sebagai bahan pertanggungjawaban. Disamping
itu , proses pengadaan harus berjalan secara terbuka dan bisa dinilai oleh pihak pihak
yang berkepentingan. Petugas pengadaan tidak boleh terlibat dalam konflik kepentingan
dan mampu menjaga kerahasiaan informasi-informasi detail yang berkaitan dengan
pengadaan tersebut.
 Efisiensi
Proses pengadaan harus berjakan secara efisien (optimalisasi penggunaan sumber daya
dalam pengadaan)
 Kompetensi dan integritas
Petugas pengadaan (pejabat dan pelaksana) harus memiliki kompetensi yang memadai
(ditunjukkan dengan sertifikat yang harus dimiliki) dan berintegritas tinggi dalam
menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.

6
F. Audit Atas Organisasi Pengadaan

Organisasi pengadaan menyangkut penempatan fungsi penggadaan yang strategis pada struktur
organisasi perusahaan. seriap perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri menempatkan suatu
fungsi dalam struktur organisasinya, tergantung pada kompleksitas operasional dan peran penting
fungsi tersebut dalam keunggulan bersaing organisasi. Efektivitas penempatan fungsi dalam struktur
organisasi dapat dinilai dari keleluasan fungsi tersebut dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
kewenanagan yang diberikan, maksimalkannya peran yang bisa di jalankan sesuai dengan alokasi
sumber daya yang diterima dan besarnya kontribusi yang dapat diberikan pada keberhasilan
perusahaan dalam membangun kinerja tebaiknya.

Untuk pengadaan barang dan jasa pemerintahan , Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012.
Menetapkan beberapa Tingkatan jabatan yang harus bertanggung jawab dalam pengelolaan
dan pengendalian pengadaanbarang/jasa pemerintah.

1) Tingkat jabatan tersebut antara lain sebagai berikut :


 Pengguna Anggrana (PA), yaitu pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah atau pejabat yang disamakan pada
institusi pengguna APBN/APBD.
 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yaitu pejabat yang ditatapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunkan APBD
 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
 Unit Layanan Pengadaan (ULP), yaitu unit organisasi kementran/lembaga/pemerintah
daerah/institusi yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat
permanen, dapat berdiri sendiri, atau melekat pada unit yang sudah ada.
 Pejabat Pengadaan, yaitu personel yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan langsung.
 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, yaitu panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
 Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), yaitu aparat yang melakukan pengawasan
melalui review, survey evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
 Dalam menjalankan aktivitasnya, fungsi pengadaan harus dilengkapi dengan
panduan/pedoman pengadaan yang merupakan seperangkat peraturan,

7
kebijakan,kewenangan tugas dan tanggung jawab yang menjadi pedoman dalam
semua aktivitas pengadaan.
 Prinsip – prinsip pemisahan tugas harus tertuang jelas dalam peraturan tersebut,dimana
fungsi–fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan, dan fungsi operasional harus
terpisah satu sama lain. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya
pengecekansilang secara internal antarfungsi sebagai bentuk pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan.

2) Audit atas organisasi pengadaan melakukan penilaian atsefektivitas organisasi


pengadaan dalam melakukan pengadaan barang/jasa secara efisien. Pada audit ini,
auditor menilai ketepatan :
 Penempatan organisasi pengadaan dalam struktur organisasi perusahaan
 Luas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki fungsi pengadaan
dalammemenuhi kebutuhan barang/jasa secara efektif dan efisien
 Kompetensi personalia yang menangani dan bertanggung jawab terhadap pengadaan
barang/jasa
 Kecukupan prosedur pengadaan dalam memandu proses pengadaan dalam kerangkatata
kelola pengadaan barang/jasa yang baik.

G. Audit Atas Proses Pengadaan

proses pengadaan dimulai daei perencanaan pengadaan, survey harga dan pemasok,
pemilihan pemasok/pelaksanaan tender, penandatanganan kontrak pengadaan. tidak semua pengadaan
dilakukan melalui tender terbuka . pengadaan juga bisa dilakukan melalui penunjukkan langsung dan
tender terbatas.

Pengadaan perencanaan pengadaan dimulai dari identifikasi kebutuhan setiap unit pengguna
atasbarang/jasa. Perusahaan harus memiliki daftar kebutuhan barang/jasa yang memuat tentang
spesifikasi, kuantitas kebutuhan, standar kualitass, dan waktu penggunaanya.

1) Dengan daftar ini, perusahaan dapat terhindar dari beberapa kondisi seperti:
 Pembelian yang berlebihan,
 Kelebihan/kekurangan stok
 Dana terikat pada barang-jasa yang belum dibutuhkan
 Pembelian barang/jasa yang tidak sesuai dengan standar kualitas.

8
Selain daftar kebutuhan barang/ jasa Perusahaan juga harus memiliki daftar pemasok terpilih
yang mampu memenuhi kebutuhan barang jasanya dengan cara paling ekonomis. Auditor harus
menilai dengan cermat perencanaan pengadaan barang/jasa perusahaanagar kebutuhan atas
barang/jasa dapat terpenuhi sesuai prinsip-prinsip tata kelola pengadaanbarang/jasa yang baik.
Kecurangan atau penyimpangan yang mungkin terjadi padaperencanaan pengadaan dapat
diketahui aditor dengan menelusuri pedoman, rencana sertarisalah rapat perencanaan
pangadaan. Audit atas perencanaan pengadaan melakukan penilaian terhadap ketepatan
rencanapengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa unit-unit pengguna di dalam
perusahaan.Pada audit ini, auditor menekankan penilaiannya terhadap ketepatan
hubungann antara rencana pembelian dengan rencana penggunaan barang/jasa pada
masing-masing unti pengguna.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tiga tahapan penting dalam proses pengadaan meliputi perencanaan


pengadaan,pelaksanaan, dan tahap penanganan atas barang/jasa yang diterima. Pada
tahap prosespengadaan, pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa proses pengadaan
barang/jasatersebut telah berjalan dengan transparan, tidak diskriminatif, adil dan akuntabel.
Sementarapada tahap penerimaan barang, pengendalian memastikan bahwa barang/jasa yang
diterimatelah sesuai dengan pesanan, baik spesifikasi, kuantitas, maupun kualitasnya.
Audit atasfungsi pengadaan melakukan penilaian atas organisasi yang menjalankan fungsi
pengadaan,pedoman yang digunakan dalam menjalankan aktivitasnya, perencanaan, proses
pengadaan,dan penanganan terhadap barang/jasa pada saat diterima

B. Saran

      Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/61755594-Audit-manajemen-audit-atas-fungsi-pengadaan.html

https://id.scribd.com/document/537216570/Makalah-Tentang-Audit-Atas-Fungsi-
Pengadaan

https://www.coursehero.com/file/pssofc2/2-Kejujuran-dan-keadilan-Panitia-pengadaan-
harus-berlaku-jujur-dan-adil-kepada/

https://www.coursehero.com/file/48214303/pembahasan-audit-fungsi-pengadaandocx/

11

Anda mungkin juga menyukai