SWASTYASTU
Perilaku Etika Dalam Profesi dan Lingkungan Kerja
Berbasis Good Corporate Governance
Dosen Pengampu :
Putu Pande R. Aprilyani Dewi, S.E., M.Si
Nama Anggota
Kelompok 1 :
1.Ni Putu Ary Gangga Dewi (120211522)
2.Ni Putu Praba Wulandari (120211555)
3.Ni Putu Dian Regita Cahyani (120211566)
Etika Profesi
Etika merupakan aturan, norma, kaidah, atau tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku sehari-hari. Tak hanya dalam kegiatan bermasyarakat,
etika juga digunakan dalam dunia kerja yang disebut dengan etika profesi.
Etika Profesi adalah sebuah sikap hidup yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada seseorang yang sifatnya profesional. Etika ini berhubungan
dengan masyarakat atau konsumen secara langsung.
Prinsip Etika Profesi
Setiap orang memiliki wewenang dan kebebasan bekerja juga berpendapat sesuai
dengan profesi yang dijalankannya. Dalam prinsip otonomi, seseorang memiliki hak
1. Prinsip Otonomi untuk melakukan atau tidak melakukan pekerjaan atau suatu tugas berdasarkan kode
etik yang berlaku dalam profesi tersebut.
Seorang profesional wajib memiliki prinsip moral dan kejujuran yang masuk ke
2. Prinsip Integritas Moral dalam integritas moral. Kamu harus memiliki sikap yang adil, mementingkan
profesi, dan juga kepentingan konsumen atau masyarakat.
Tak hanya dalam kegiatan bermasyarakat, ketika bekerja kita juga perlu
3. Prinsip Tanggung Jawab menanamkan sikap tanggung jawab atas tugas atau pekerjaan yang dilakukan.
Sebagai seorang pekerja, kamu harus siap menerima hasil, kritik, saran dari orang
lain atau konsumen lalu tanggung jawab secara profesional.
Seperti sila ke-5, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada pekerjaan juga, kita
4. Prinsip Keadilan perlu menanamkan prinsip keadilan dalam pekerjaannya kepada rekan kerja atau
konsumen.
Peranan Etika Dalam Profesi
Nilai-nilai etika itu dimiliki oleh:
. profesional.
. kesejahteraan orang lain.
Manfaat Etika Profesi
1. 2. 3.
4. 5.
2. Pelaku Bisnis
Pelaku bisnis juga mempunyai etika profesi dalam berkomunikasi dengan para klien atau konsumennya,
yakni sebagai berikut:
Menjaga kerahasian dan privasi informasi tentang klien saat bekerja sama.
Perusahaan menetapkan pedoman bagi karyawan yang dijalankan oleh karyawan agar jalan operasional
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan oleh perusahaan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan
perusahaan secara jangka panjang dan dipercaya sebagai praktik terbaik dalam sistem ekonomi
pasar untuk mendorong persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Praktik ini juga
diarahkan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Good Corporate Governance (GCG) didasarkan pada tiga pilar utama, yaitu:
1)Negara sebagai pembuat peraturan perundang-undangan dan penegak hukum untuk menunjang
iklim usaha yang sehat, efisien, dan transparan.
2)Dunia usaha sebagai pelaku pasar yang menerapkan GCG sebagai pedoman dasar menjalankan
perusahaan.
3)Masyarakat sebagai pengguna produk/jasa dan pihak yang terkena dampak dari keberadaan
perusahaan berperan melakukan kontrol sosial secara objektif.
Good Corporate Governance Terdiri dari 4 (empat) Unsur
yang Tidak Dapat Terpisahkan, Yaitu :
1. Commitment on Governance adalah komitmen untuk menjalankan perusahaan yang dalam hal ini
adalah dalam bidang perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
2. Governance Structure adalah struktur kekuasaan berikut persyaratan pejabat yang ada di bank
sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.
4. Governance Outcomes adalah hasil dari pelaksanaan GCG baik dari aspek hasil
kinerja maupun cara-cara/praktek-praktek yang digunakan untuk mencapai hasil kinerja
tersebut
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
1. Transparansi
Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah diakses dan dipahami
oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,
kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar. Pengelolaan
perusahaan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan kepentingan
pemegang saham dan stakeholder lain.
3. Tanggung jawab
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta menjalankan tanggung jawab
masyarakat dan lingkungan untuk mendukung kesinambungan usaha jangka panjang sekaligus
mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
4. Independensi
prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan
kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.
. .
03 Untuk
perusahaan
meningkatkan
(khusunya
kontribusi
perusahaan-
04 Untuk dapat meningkatkan disiplin dan
tanggung jawab dari organisasi
. perusahaan pemerintah)
perekonomian nasional
terhadap
. perusahaan demi menjaga kepentingan
para shareholder dan stakeholder
perusahaan.
Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perusahaan Maksud dan
tujuan penerapan GCG di dalam perusahaan
Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governancedalam implementasi etika dalam bisnis
memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi merupakan suatu kewajiban
yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah
satu contohnya pada prinsip-prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang dapat memenuhi
keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi suatu
perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam serangan
ketidakstabilan ekonomi.
KESIMPULAN
Good corporate governance dan etika merupakan konsep yang berkesinambungan dan
tidak dapat dipisahkan. Perusahaan harus menerapkan perilaku-perilaku etis untuk
dapat melaksanakan good corporate governance. Dengan begitu, dapat ditentukan
titik temu antara kepentingan perusahaan (manajemen) dan kepentingan para
stakeholder.
SESI
DISKUSI
OM SHANTI SHANTI
SHANTI OM