OLEH :
MUHAMAD JAJI
NIM. 103081029199
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2008
1
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA KEBIJAKAN DIVIDEN DAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-
syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
MUHAMAD JAJI
103081029199
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2008
2
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA KEBIJAKAN DIVIDEN DAN
OLEH :
MUHAMAD JAJI
103081029199
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji Ahli
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2008
3
Hari ini Senin Tanggal Tujuh Belas Bulan Desember Tahun Dua Ribu Tujuh
maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Ketua Sekertaris
4
Daftar Riwayat Hidup
Biodata
Nama : Muhamad Jaji
Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 11 Maret 1983
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Kp. Baru Rt. 05 Rw. 02 Ds. Jampang Kec.
Gunungsindur Kab. Dati II Bogor Kode Pos. 16340.
HP. 0856 8878616 / 02191349193
E-mail : www.Jays_@Yahoo.co.id
Pengalaman Kerja:
1. Mengajar Privat Bahasa Inggris di BETA GAMMA
2. Mengajar di SD/MI Desa Jampang
3. Bekerja di Prima Inreksa Industries Cikupa Tangerang Bag. HRD
4. Panitia Pmilihan Kepala Desa Jampang Bag. Sekretaris
5. Pelatihan Kecakapan Materi Dasar (KMD)
5
ABSTRACT
The research aim to analyze the simultaneous relation between dividend And debt
policies in the Companies listed in Indonesia Stock Exchange. The
FactorsExamined are dividend, debt, Beta, Earning Volatility, groth and
Profitability. To estimate Simultaneous relation between these factor we used SLS
(Stage Least Square) because the debt and dividend modal have simultaneous
relation the result of the analisis indicate that dividend and debt policy have
significant influence at α = 0.05 to DEr 0.00000, Volatility 0.0318, and growth
0.4986, have Signifacant influence at α = 0.05 to DPR 0.00014, Volatilitas
0.0394, and debt have Significant Influence at α = 0.05 to DPR 0.00014,
Volatilitas 0.0394, and Profitability 0.0413, have Significant Influence at α =
0.05.
The result of F – tes analysis show that have significant influence
simultaneous at α 5℅
6
ABSTRAK
7
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻢأﻠﻠﻪأﻠﺮﺤﻤﻦأﻠﺮﺤﻴﻢ
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat sehat dan iman-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia kepada
jalan kebenaran.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan penulis baik baik dalam pengetahuan
maupun dalam teknik penulisannya, oleh karena itu dengan rendah hati dan
lapang dada penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat membangun
dari semua pihak. Penyelesaian ini skripsi ini tidak terlepas dari kontribusi
beberapa pihak, karenanya penulis penulis dengan sepenuh hati mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak secara
langsung yang membantu, mendorong serta memberikan inspirasi sehingga
skripsi ini bias selesai sesuai dengan target. Secara khusus penulis ucapkan terima
kasih kepada :
1. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Ayahanda (Alm) dan Ibunda
tercinta yang senantiasa memberikan doa, bimbingan, kesabaran,
keikhlasannya dan bantuan baik secara moril maupunm materil. Semoga Allah
SWT selalu memberikan perlindungan dan rahmatNya pada Ayahanda (Alm)
dan Ibunda tercinta.
2. Bapak Prof. DR. Ahmad Rodoni, MM. selaku dosen pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu dan fikirannya dalam membimbing skripsi ini, dari proses
review samapi selesai skripsi ini beliau banyak membantu meskipun ditengah
kesibukannya tetapi beliau tidak pernah lelah untuk mendengarkan dan
memberikan solusi kepada penulis.
3. Bapak Indoyama Nasarudin, SE. MAB. selaku dosen pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu dan fikirannya dalam membimbing skripsi ini,
hingga skripsi ini selesai.
8
4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badroen, MBA. Selaku dekan Fakulatas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
5. Bapak Prof. DR. Abdul Hamid, MS. Selaku penguji ahli terimakasih atas
nasehat dan curahan ilmunya.
6. Seluruh dosen, karyawan dan petugas perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial atas semua curahan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayanannya,
semoga bermanfaat bagi kami.
7. Pegawai perpustakaan Bank Indonesia (BI) Jakarta, yang telah banyak
membantu penulis dalam untuk mendapatkan data-data yang diperlukan oleh
penulis.
8. Terima kasih kepada kakek, nenek, ncank, ncink dan adik-adik aku atas segala
bantuannya baik moril maupun materil.
9. Terima kasih kepada teman-teman manajemen angkatan 2003, yang ada di
kelas manajemen A, B, C dan D. Khususnya bagi teman-teman kelas
manajemen C angkatan 2003, tumbuh dan berkembang di kelas manajemen C.
Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
10. Terima kasih khususnya kepada temanku Dida Yunta Hendrasman, Samsul
Anwar AH dan someone, terima kasih atas segala bimbingan, sharing dan
bantuannya selama ini sehingga skripsi ini dapat selesai.
Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
karena keterbatasan ruang dan waktu. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan hanya iringan do’a yang dapat penulis berikan
untuk setiap kebaiakn yang telah kalian berikan. Akhirnya penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Amiiin
Penulis
9
DAFTAR ISI
Hal Pengesahan…………………………………………………………………... i
Abstract………………………………………………………...……………….. iii
Abstrak………………………………………………………………………….. iv
Kata Pengantar…………………………………………………………...……… v
Daftar Tabel………………………………………………….……………..……. x
Daftar Gambar………………………………………………..…………………. xi
11
10
5. Kontroversi Kebijakan Dividen …………………………………… 23
1. Metode Analis……………………………………………………… 45
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………..…. 50
1. Analis Deskriftif……………………………………………………. 61
A. Kesimpulan……………………………………………………………. 79
B. Implikasi……………………………………………………………….. 82
Lampiran
12
DAFTAR TABEL
13
DAFTAR GAMBAR
14
BAB I
PENDAHULUAN
situasi yang dihadapi oleh perusahaan modern masa kini, maka semakin luas
pula ruang lingkup dan peran seorang manager keuangan. Dalam Manajemen
kombinasi pembiayaan.
Hal ini mengingat bahwa hasil operasi yang ditanamkan kembali dalam
15
sebagai dividen. Oleh sebab itu, atas dasar pertimbangan antara risiko dan
hasil perlu diputuskan apakah lebih baik hasil operasi tersebut dibagikan saja
sebagai dividen ataukah ditanamkan kembali dalam bentuk laba ditahan, yang
hanya mengarah pada satu tujuan yaitu memaksimalkan nilai dari perusahaan
bagi para pemiliknya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa nilai
saham semata, Namur juga akan memberikan manfaat yang tebaik bagi
pemiliknya.
productivitas yang optimal dengan tujuan ini tugas manager keungan adalah
16
volatilitas pendapatan yang lebih besar dan perusahaan yang mengalokasikan
lebih kecil.
yang lebih besar akan mengarahkan pada hutang yang lebih rendah dan juga
dividen dalam jumlah yang lebih besar juga. Disamping beberapa temuan di
disebabkan dimana Dividen yang besar menyebabkan rasio laba ditahan akan
manajer dimonitor oleh bursa dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja
17
laporan mengenai variabel yang mempengaruhi kebijakan hutang dan struktur
besarnya perusahaan
dan volatilitas pendapatan. Selain itu, D’Souza dan Saxena (1999) melaporkan
variabel nilai pasar per nilai buku, risiko pasar, dan pertumbuhan perusahaan
profitablitas.
tinggi dividen yang di bayarkan berarti semakin rendah laba yang akan
harga saham kemungkinan akan semakin turun. Dan sebaliknya bila dividen
tidak di bagikan laba yang di tahan menjadi besar yang selanjutnya dapat di
saham.
ini tidak hanya merupakan kepentingan bagi para pemegang saham semata,
18
Namur juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat di
lingkungan prusahaan.
productivitas yang optimal dengan tujuan ini tugas manager keuangan adalah
Jumlah Daftar Perusahaan Yang membagikan Dividen dilihat dari Total Asset
Yang dimiliki Perusahaan
Total Asset
No Nama Perusahaan 2004 2005 2006
1 Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk.
1,710,352 1,709,355 1,530,173
2 Holcim Indonesia Tbk.
7,520,403 7,324,210 7,065,846
3 Semen Gresik Tbk.
6,640,561 7,296,964 7,496,419
4 Asahimas Flat Glass Tbk.
1,564,031 1,565,679 1,629,669
5 Mulia Indrustrindo Tbk.
4,411,869 4,115,990 3,780,131
6 Unggul Indah Cahaya Tbk
2,724,338 2,698,410 2,747,039
7 Argha Karya Prima ind, Tbk
1,425,757 1,463,009 1,460,273
8 Trias sentosa Tbk.
1,911,757 2,104,464 2,020,478
9 Charoen pokphand indonesia Tbk
2,611,404 2,620,029 2,902,419
10 JAPFA Comfeed indonesia Tbk.
3,012,536 3,338,840 3,622,463
11 Sieredproduce Tbk.
1,254,009 1,157,773 1,113,796
12 Barito Pacific Timber Tbk.
3,348,386 2,290,291 1,739,140
13 Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
1,163,351 1,230,305 1,520,602
14 Fajar Suryawisesa Tbk.
2,628,415 2,881,808 3,421,892
15 Indah Kiat Pup & Paper Corp Tbk.
50,295,008 51,617,367 47,646,020
19
16 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk.
2,225,462 2,121,633 2,202,306
17 Suparma Tbk
1,085,461 1,320,219 1,381,434
18 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
19,794,288 20,709,412 19,102,295
19 Dynaplast Industries Tbk.
998,118 1,073,712 1,123,946
20 Astra Int’l Tbk.
39,145,053 46,985,862 57,929,290
21 Astra Otoparts Tbk.
2,436,481 3,028,465 3,028,160
22 Branta Mulia Tbk.
1,710,352 1,709,355 1,530,173
23 Gajah Tunggal Tbk
6,341,117 7,479,373 7,276,025
24 Indomobil Sukses Internasional Tbk
3,422,524 4,275,871 4,418,692
25 Polychemen indonesia Tbk.
4,549,288 4,431,915 3,987,067
26 Argo pantes Tbk.
1,759,150 1,954,646 1,960,252
27 Polysindo Eka Prakarsa Tbk.
6,555,484 6,093,780 5,848,629
28 Tifico Tbk.
2,547,453 2,670,399 2,523,042
29 Davomas Abadi Tbk.
1,577,951 1,746,895 2,707,801
30 Indofood sukses Makmur Tbk.
15,669,008 14,786,084 16,112,493
31 Mayora Indah Tbk.
1,280,645 1,459,969 1,553,377
32 Alumindo Light Metal Inds Tbk
931,927 805,745 1,249,710
33 SMART Tbk.
3,972,684 4,597,227 5,311,931
34 Tunas Baru Lampung Tbk.
1,352,092 1,451,439 2,049,163
35 Ultra Jaya Milk Tbk.
1,300,240 1,254,444 1,249,080
36 Gudang Garam Tbk.
20,591,389 22,128,851 21,733,034
37 HM. Sampoerna Tbk.
11,563,295 11,934,600 12,659,804
38 Bentoel International Investama Tbk.
1,956,823 1,842,317 2,347,942
39 Kimia Farma (Persero) Tbk.
1,173,438 1,177,603 1,261,225
40 Kalbe Farma Tbk.
3,016,864 4,728,369 4,624,619
41 Tempo Scan Pacific Tbk. (Ps)
2,141,419 2,345,760 2,479,251
42 Unilever indonesia Tbk
3,663,709 3,842,351 4,626,000
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia ( BEI)
20
Dari Data di atas dapat kita ketahui bahwa tidak semua perusahaan dapat
membagikan dividen.
kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk menjaga
yang optimal. Teori kebijakan dividen yang optimal diartikan sebagai rasio
untuk menginvestasikan dana serta sebagai freferensi yang di miliki oleh para
hidup dan memberi kemakmuran yang lebih tinggi kepada pemilik saham.
dapat berupa depresiasi dan laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa
pinjaman dari perusahaan lainnya. Menjual obligasi atau menjual saham baru.
21
laba ditahan maka dividen yang dibagikan akan berkurang. Sebaliknya apabila
nilai yang lebih tinggi dari pad capital again yang akan diterima dimasa
mendatang. Dengan demikian pemegang saham yang takut risiko akan lebih
perusahaan.
Flor tingkat laba, kesempatan investasi, biaya transaksi, dan pajak perorangan.
tinggi dan beberapa Factor berpengaruh sebaliknya. Oleh karena itu penelitian
22
B. Perumusan Masalah
yaitu:
1. Tujuan Penelitian
kebijakan hutang.
23
6) Memberiakan temuan empiris mengenai tingkat profitabilitas
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
dalam dunia usaha secara Riil dengan gambaran teori yang ada. Serta
b. Bagi Akademis
c. Bagi Investor
Dengan adanya hasil penelitian ini dapat terlihat seberapa kuat atau
para investor.
d. Bagi Perusahaan
menentukan strategi.
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebijakan Dividen
apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang
saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Rasio
dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih sesudah pajak (EAT)
perbandingan antara Dividen Per lembar Saham (DPS) dengan Laba Per
Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana permanen yang berasal dari
usaha perusahaan di masa yang akan datang, tetapi dividen merupakan arus
pertumbuhan perusahaan.
The value of the stock equals next year’s dividends divided by the difference
between the required rate of return and the assumed costant growth rate in
dividends”
25
(model tingkat pertumbuhan dividen adalah suatu pendekatan yang
perpetuitas nilai dari saham itu sama dengan dividen tahun depan yang dibagi
dividen konstan.).
risiko yang diambil. Karena terdapat kaitan yang sangat erat antara return
risiko itu sendiri. Risiko menurut Brown, K.C. ( 1997:11) dalam bukunya
1. Risiko sistimatis adalah risiko yang selalu ada dan risiko yang tidak dapat
(Unsystimatic Risk) risiko ini di sebut juga risiko Khusus yang terdapat
26
berlawanan. Apabila dividen akan di bayarkan semua maka kepentingan
kepentingan pemegang saham akan uang kas jaga terabaikan. Untuk menjaga
yang optimal. Teori kebijakan dividen yang optimal diartikan sebagai rasio
harga saham.
yang di kemukakan oleh bambang riyanto (1995) bahwa kebijakan dividen itu
di buat ketika perusahaan dalam keadaan laba. Keputusan tentang apakah laba
dalam bentuk ddividen ataukah akan ditahan sebagai laba ditahan yang dapat
yang akan di buat oleh perusahaan ini merupakan kebijakan penting suatu
27
(Conflict Of interest). Jika laba dibagikan dalam bentuk dividen maka ini akan
merupakan berita baik bagi pemegang saham namun bagi perusahaan akan
jika laba tidak di bagikan pada pemegang saham maka ini merupakan berita
yaitu: (1) kebijakan dividen stabil, (2) kebijakan dividen dengan penetapan
jumlah dividen minimal plus jumlah tertentu, (3) kebijakan dividen dengan
penetapan dividen payout ratio yang konstan, dan (4) kebijakan dividen yang
adalah kebijakan dividen payout ratio hutang konstan, maka jumlah dividen
28
pembayarannya di sesuaikan dengan posisi Finansial dan kebijaksanaan
1. Pengertian Dividen
umum pemegang saham (RUPS) dan dinyatakan dalan suatu jumlah atau
yang di peroleh pemegang saham yang berasal dari investasi dalam suatu
periode.
dilakukan melalui dividen. Dividen hanya dapat dibayarkan jika saldo laba
dividen jika saldo laba ditahan pada akhir tahun masih negatif.
tergantung pada tersedianya uang kas. Saldo laba ditahan otomatis berarti
tersedia uang kas dalam jumlah yang sama. Apabila laba ditahan dianggap
29
sebagai laba yang ditanankan kemabali dalam perusahaan, maka bentuk
pesediaan barang dagang, aktiva tetap dan aktiva bukan kas lain. Dengan
30
Berdasarkan dengan pengakuan dan pembayaran dividen ada tiga
tanggal penting dalam laporan dividen formal (AL Haryono Yusuf: 75)
Yaitu:
dividen akan di bagikan, suatu hutang dividen harus dia akui dan laba
31
pengambilan keputusan tersebut di pengaruhi oleh besar kecilnya jumlah
surat kabar, di papan bursa pada Bursa Efek Jakarta, internet dan lain-lain.
saham, besarnya dividen tanggal Cum dividen di pasar reguler dan pasar
melaporkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) dan rapat umum
dividen tidak relevan yang berarti tidak ada kebijakan dividen yang
32
Kelompok ketiga adalah bahwa karena dividen cenderung dikenakan pajak
keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividend yield yang
33
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain:
a. Posisi Likuiditas
tersebut.
34
kebijakan dividen karena dividen bagi perusahaan merupakan kas
berada dalam golongan Hight Taxs dan lebih suka memperoleh Capital
yang lebih rendah, dan (5) Stabilitas Dividen bagi para investor Faktor
Stabilitas dividen akan lebih menarik dari pada dividen Payout ratio
yang tinggi.
35
4. Macam-macam kebijakan dividen
posisi keuangan, dan saldo uang tuani perusahaan dividen tunai dapatb
di bayarkan dalam bentuk tunai dengan aktiva bukan kas lain atau
dengan saham.
36
pemilikan kepada pemegang saham yang di keluarkan untuk dividen di
tunai di masa yangakan datang janji itu merupakan salah satu bentuk
hutang wesel dividen script itu dapat berhubungan dan dapat di jual
dari donasi pihak luar atau pemegang saham. Namun pada umumnya
37
a. Dividen tidak Relevan
nilai perusahaan.
bahwa semakin tinggi dividen payout ratio, maka semakin tinggi nilai
hand Fallacy, yang kemudia dikenal dengan bird in the hand Theory,
38
mengemukakan semakin tiggi dividen payout ratio suatu perusahaan,
maka nilai perusahaan tersebut semakin rendah hal ini didasarkan pada
pemikiran jika Capital Agin di kenakan pajak lebih rendah dari pada
pajak yang di kenakan terhadap Capital Agin lebih rendah dari pajak
tinggina akan lebih menarik bagi investor, karena laba yang di peroleh
39
mempunyai prospek sehingga beberapa perusahaan mempertahankan
6. Rasio Keuangan
sederhana dari imformasi yang di sajikan dari laporan yang sangat rinci
gunkan adalah:
40
c. Rasio Rentabilitas, rasio ini di sbut juga rasio Profitabilitas,
B. Kebijakan Hutang
41
menambahkan bahwa pihak internal yang menjadi pemegang saham mayoritas
rendah, tetapi memiliki Cost Agency tinggi. Hal ini di sebabkan insentif yang
(LBO”S) karena penggunaan hutang kecil atau nol, bigham gapenski dan
Daves: (1999).
Dalam posisi lain Kim dan Sorenson (1986) menatakan hubungan positif
42
Menurut ravit (1988) risiko memilki hubungan negatif terhadp hutang
Menurut Moh”d perry dan Rimbey (1998), Bathala, moon dan rao (1995)
43
sehingga menghasilkan profit rendah, pada kondisi ini perusahaan
1. Determinan Hutang
DER merupakan salah satu rasio yang sangat penting, karena berkaitan
sendiri.
44
terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan, manajemen keuangan
sebagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen dari pada
hutang akan semakin pula risiko dan berarti biaya modal sendiri
lebih murah di ditutup dengan naik Nya modal sendiri. Pendapat ini
45
meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai tersebut dikaitkan
dengan harga saham dan penurunan hutang akan menurunkan harga saham
C. Rasio Profitabilitas
antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh’d et al (1998), Myers
perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri dari 3 rasio, yaitu marjin laba terhadap
46
2. Marjin laba atas aset. Rasio ini menggambarkan efektifitas dari dana yang
digunakan oleh perusahaan. Rasio ini sering juga disebut sebagai Rasio
hasil atas investasi. Menurut Weston dan Copeland, marjin laba atas aset
marjin laba dari perusahaan, perputaran total aktiva dan leverage aktiva.
sebuah perusahan yang tidak besar dan yang sahamnya dimiliki oleh banyak
yang baik, maka mereka lebih memilih untuk menggunakan hutang. Hal ini
47
D. Risiko Pasar
suatu saham dalam pasar. Risiko ini berasal dari faktor fundamental
dan risiko ini tidak dapat dihilangkan sehingga disebut juga dengan risiko
sistematis. Nilai beta dari suatu perusahaan adalah nilai yang menggambarkan
tingkat kepekaan perubahan hasil dari suatu saham terhadap perubahan yang
terjadi pada pengembalian pasar (Weston dan Copeland, 1996). Koefisien beta
dan Scholes (1970), perbandingan dividen per lembar saham dengan laba per
E. Rasio Pertumbuhan
angka pada tahun ke n-1 dikurangi 1 dan dibuat dalam bentuk persentase
48
tingkat pertumbuhan yang tinggi akan membayar dividen yang lebih rendah
aktiva tetap jangka panjang, terutama jika permintaan akan produk mereka
dana dari sumber eksternal yang besar. Biasanya biaya emisi saham akan lebih
besar dari biaya penerbitan surat hutang. Dengan demikian perusahaan yang
sehingga ada hubungan yang positif antara firm growth dengan debt ratio.
cost yang dihubungkan dengan risiko hutang. Hasil studi Moh’d et al 91998) ,
49
F. Volatilitas Pendapatan
sebagai sumber dana. Menurut Rozeff (1982), semakin besar dividen yang
mencari dana eksternal untuk melakukan investasi baru. Selain itu menurut
perubahan EBIT.
50
G. Kerangka Pemikiran
Volatilitas Pendapatan
(EV) (X 2 )
Pertumbuhan (G) (X 3 )
51
H. Hipotesa penelitian
I. Penelitian Sebelumnya
52
diganti dengan lebih banyak equity. Di sisi supply, Kim dan Sorenson
memiliki agency cost of debt yang lebih rendah, sehingga dapat meningkatkan
Selain itu, Dsauza dan saxena (1999) melaporkan Variabel nialai pasar
kebijakan dividen.
0.05 (α) maka seluruh variabel yaitu hutang, beta, Volatilitas pendapatn, dan
53
Pengujian signifikan pengaruh Variabel independen sacara serempak
kurang dari 0.05 (α) maka seluruh variabel yaitu dividen, Profitabilitas,
54
perubahan hasil pasar. Risiko pasar dapat diukur berdasarkan
persamaan regresi
perubahan total asset dari suatu periode (tahun) ke periode lain (tahun)
Keterangan:
tingkat hasil atas total aset atau hasil atas aset yaitu laba bersih sesudah
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dengan data yang diambil adalah data kuantitatif yakni data yang berbentuk
angka dengan skala ukur interval dan rasio (Siagian & Sugianto, 2006:18)
Bursa Efek Idonesia (BEI) selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.
Perusahaan tersebar dalam 13 jenis usaha dari 19 jenis usaha yang terdaftar di
periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 adalah 1023 perusahaan.
414 perusahaan, yang terbagi di dalam 136 sub industri. Dari 42 perusahaan
jenis usaha lainnya. Nilai maksimum, minimum, dan rata-rata dari masing-
56
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
bursa efek Indonesia (BEI) dan di batasi pada perusahaan Manufaktur, dengan
2. Emiten yang jadi sampel adalah emiten yang pada tahun pengamatan
Data akan di pisahkan antara perusahaan yang membagi dividen dan tidak
membagikan dividen yang di beri kode 0 dan sebaliknya jika lebih besar dari
2004, 2005, 2006 dan dan jumlah yang terpilih menjadi sampel sesuai dengan
57
Tabel 1.1
2004 143 12
2005 135 15
2006 136 15
Jumlah 414 42
Tabel 1.2
1 Cement Tbk 3
3 Chemical Tbk 1
58
9 Wood Industries Tbk. 2
13 Fharmaceuticals 3
Jumlah 42
Data ini merupakan data sekunder. Objek yang diteliti dalam studi ini adalah
1. Metode Analis
analisis inferensial.
a. Analisis Deskriptif
59
model hutang maupun dividen, akibat adanya hubungan simultan,
membuat hubungan satu arah atau hubungan sebab akibat satu arah
b. Analisis Inferensial
60
2. Uji Hipotesis
di gunakan adalah:
1) Persamaan Dividen
Y = a + b1 x1 + b 2 x 2 + b 3x 3+ b 4 x 4 + ℮i
Dimana:
Y = Dividen
a = Konstanta
X1 = Hutang
X2 = Volatilitas pendapatan
X3 = rata-rata Profitabilitas
X4 = Risiko pasar
2) Persamaan Hutang
Y = a + b1 x1 + b 2 x 2 + b3x3+ b 4 x 4 + ℮i
Dimana:
Y = Dividen
a = Konstanta
X1 = Dividen
X2 = Volatilitas pendapatan
X3 = Profitabilitas
61
X4 = Pertumbuhan
2000:51)
4) Uji Hipotesis
a) Uji F (Simultan)
Fhitung = R² / K
( 1-R ) / ( n – K – 1)
Apabila Fhitung > Ftabel maka tolak Ho dan terima Ha, artinya
62
Apabila Fhitung < Ftabel, maka terima Ho dan tolak Ha,
b) Uji T (Parsial)
T=Ω(n–2)½
1-Ω
variabel mempunyai hubungan dua arah, atau hanya satu arah saja. Serta
keduanya.
6. Metode Analis
63
parameter yang tunggal dari model struktural pada persamaan-
estimasi.
Y = β 01 + β 11 X 1 + β 21 X 2 (9.1)
X 1 = β 02 + β 12 + Y (9.2)
64
kepada pemegang saham dari laba bersih sesudah pajak, yang disebut juga
diukur berdasarkan rasio antara jumlah hutang dengan ekuitas atau rasio
regresi
perubahan total asset dari suatu periode (tahun) ke periode lain (tahun)
Keterangan:
65
perusahaan diukur dengan menggunakan perhitungan tingkat hasil atas
total aset atau hasil atas aset yaitu laba bersih sesudah pajak dibagi dengan
total aset.
66
BAB IV
Stock Exchange (ISX)) adalah sebuah Pasar Saham yang merupakan hasil
(BES), di mana Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta.
Desember 2007 Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Erry
Firmansyah, mantan direktur utama BEI. Mantan Direktur Utama BES Guntur
Keanggotaan dan Partisipan dan sekarang menjadi bursa efek Indonesia (BEI)
67
Vereninging Voor de Effec tenhandel. Dengan mendasarkan pada pengalaman
bursa efek di Semarang pada tanggal 1agustus 1925. Sayang sekali, aktifitas
dunia ke dua.
perpajakan baru pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasil atas bunga
ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik.
68
seperti paket Desember 1987, paket oktober 1988, dan paket desember 1988.
Salah satu isi paket tersebut yang teepenting adalah dinaikannya pajak
Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali di buka dan ditangani oleh
sahan yang dinais di asia. Swastanisasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek
(BAPEPAM).
Pada tanggal 13 juli 1992, Bursa Efek Jakarta (BEJ) diswastakan dan
setelah terhenti sejak didirikan pad awal abad ke 19. Tahun 1995 adalah Bursa
saham dengan prekuensi yang lebih menjamin kegiatan pasar yang Fair dan
69
Tahun 2002 Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan perdagangan jarak
jauh (remote trading), sebagi upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar,
Sebagai suatu bisnis yang berdampak social yang sangat luas, Bursa Efek
lainnya. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan Bursa Efek Jakarta adalah :
b. Perusahaan epek
70
Adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi dan
e. Lembaga Penunjang
pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga emisi obligasi
f. Fropesi Penunjang
emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat yang berwenang memuat
71
tentang pengaturan jabatan notaries. Peran notaries adalah memuat
segi hukum.tugasnya antara lain meneliti akte pendirian, izin usaha dan
lain-lain
g. Pemodal (Investor)
masyarakat.
72
dan para Pialang, berbagai lembaga mendukung pasar modal dan para
professional.
secara konsisten
3. Mekanisme perdagangan
manajemen Bursa Efek Jakarta terpusat dilantai empat gedung yang sama.
73
secara terus menerus, Pembeli atau penjual, yang hendak melakukan
membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau permintaan
jual efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari
investasi fortofolio.
terbuka yang berlangsung terus menerus selama jam bursa. Namun saat
ini, Bursa Efek Jakarta sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau
c. Penyelesaian Transaksi
74
PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) pada hari bursa ke lima (T+4) setelah terjadinya
1. Analis Deskriftif
Microsoft Excel dan Software Eviews 5.0. dalam analisis ini penaksiran
mengetahui nilai Mean, nilai Minimum, dan nilai Maksimum dari variabel
yang diamati.
Tabel 4.3.1
Analisis Deskriftif
yang menunjukan pola keterkaitan antara variable DPR dan variabel DER,
75
apakah mempunyai hubungan sebab akibat atau keterkaitan antara variable
arah, atau hanya satu arah saja. Serta untuk mengetahui secara sistematis
jelaskan:
76
Tabel. 4.4.1
Perhatikan kedua nilai Variabel di atas yaitu variabel DER dan DPR
Probability 0.25265 dan DPR nilai probability 0.21830 yang ternyata lebih
besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % atau 0.05 dengan demikian
kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain DER dan DPR
Tabel. 4.4.2
Perhatikan kedua nilai Variabel di atas yaitu variabel BETA dan DPR
Probability 0.20386 dan DPR nilai probability 0.39438 yang ternyata lebih
besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan demikian kita
77
putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain DER dan DPR
Tabel. 4.4.3
mempengaruhi.
Tabel. 4.4.4
78
Perhatikan kedua nilai Variabel di atas yaitu variabel VOLATILITAS dan
begitu juga apa yang terjadi antara hubungan antara DPR dan
mempengaruhi.
Tabel. 4.4.5
0.10839 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu
79
Tabel. 4.4.6
F-
Perhatikan kedua nilai Variabel di atas yaitu variabel BETA dan DER
Probability 0.38409 dan DER nilai probability 0.86751 yang ternyata lebih
besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan demikian kita
putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain BETA dan DER
Tabel. 4.4.7
0.16655 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5
80
% dengan demikian kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan
Tabel. 4.4.8
yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan
demikian kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain
Tabel. 4.4.9
81
0.54956 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5
dari nilai α, namun demikian pada nilai Probability Variabel DER lebih Besar
dari nilai α dengan demikian kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau
Tabel. 4.4.10
dan DER keduanya mempunyai nilai Probability yang masing – masing nilai
yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan
demikian kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain
Tabel. 4.4.11
82
Perhatikan kedua nilai Variabel di atas yaitu variabel VOLATILITAS dan
yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan
demikian kita putuskan untuk menerima Hipotesis. Atau dengan kata lain
Tabel. 4.4.12
0.06461 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5
83
Tabel. 4.4.13
nilai probability 0.15102 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di
probability lebih kecil dari nilai α, namun demikian pada nilai Probability
Tabel. 4.4.14
84
masing PERTUMBUHAN nilai Probability 0.16041 dan PROFITABILITAS
nilai probability 0.74762 yang ternyata lebih besar dari nilai α yang biasa di
Tabel. 4.4.15
besar dari nilai α yang biasa di gunakan, yaitu 5 % dengan demikian kita
85
3. Pengujian Model Stage Least Squares (SLS)
Tabel 5.4.1
Persamaan DPR
40.4570% variasi yang terjadi pada variabel DPR bisa di jelaskan oleh
86
sebesar -0.011509, yang di tunjukan oleh koefisien regresi yang bertanda
negatif. Hal ini berarti jika hutang, yang dalam penelitian ini diukur
regresi yang bertanda Positif. Jadi setiap peningkatan Beta maka akan
pengaruh Negatif terhadap DPR hal ini berarti semakin besar nilai
Deviasi laba usaha, maka semakin Kecil DPR dalam hal ini besarnya
DPR.
87
Tabel. 5.4.2
Persamaan DER
regresi yang bertanda Negatif, hal ini jika dividen yang dalam penelitian
88
besarnya di ukur menggunakan rasio pembayaran dividen (DPR)
Hal ini di tunjukan melalui koefisien regresi yang bertanda Negatif. Jadi
setiap peningkatan rasio hasil atas investasi maka akan menurunkan pula
Negatif terhadap DER hal ini berarti semakin besar nilai Volatilitas
laba usaha, maka semakin Kecil hutang, dalam hal ini besarnya DER.
Negatif terhadap DER . hal ini berarti kenaikan tingkat pertumbuhan yang
89
1. Uji Hipotesis Persamaan DPR
a. DER
b. BETA
Probabilitas (Prob) sebesar 0.07278 karena nilai Prob/2 lebih dari 0.05
c. VOLATILITAS
d. PERTUMBUHAN
90
(Prob/2) kurang dari 0.05 (α ), berarti hipotesis yang menyatakan
a. DIVIDEN
terima.
b. PROFITABILITAS
c. VOLATILITAS PENDAPATAN
d. PERTUMBUHAN
91
Berdasarkan Tabl 4.5.1 untuk Variabel Volatilitas pendapatan di
hutang ditolak.
Probabilitas kurang dari 0.05 (α), maka seluruh variabel yaitu DER,
dengan nilai Probabilitas 0.003691 kurang dari 0.05 (α), maka seluruh
Signifikan.
BAB V
92
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN
kurang dari 0.05 (α). Dengan nilai t hitung pada probabilitya sebesar 0.0000,
(DPR).
signifikan.
93
3. Nilai koefisien determinasi Sebesar 0.419665 yang menunjukan bahwa
oleh variabel lain lain di luar model, disamping itu variabel dividen,
dengan nilai Sebesar 0.8278. dan pada Persamaan DER yang mempunyai
dan hanya variabel pertumbuhan dan beta yang tidak konsisten dengan
94
PERTUMBUHAN secara serempak mempengaruhi dividen secara
serempak signifikan.
nilai Probabilitas 0.003691 kurang dari 0.05 (α), maka seluruh variabel
B. IMPLIKASI
95
Implikasi pada pnelitian ini adalah sebagai berikut:
hutang.
DAFTAR PUSTAKA
96
Arifin, Zaenal, “Teori Keuangan dan Pasar Modal,” Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
Barclay, Michael J., and Clifford G. Holdeness, 1989., Private benefits from
control of public Corporations, Journal of Financial Economics. P. 371-
395.
Bathala, CT., Moon, KP., Rao, RP., 1994, Managerial Ownership, Debt Policy,
and The Impact of Institutional Holding: An Agency Perspective,
Financial Management, Vol 23, No. 3. P. 38-50.
Blume, M.E. 1980. “ Stock Return and Dividend Yield Some More Evidence”. The
Review Of Economics and Statistis , pp. 567-577 November 1980.
Bringham, EF., & Gapenski, LC., Daves, PR., 1999, Intermediate Financial
Management, The Dryden Press, New York.
Crutchley, CE., Hansen, RS., 1989, A Test of the Agency Theory of Managerial
Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividens, Financial
Management, p. 36-46.
David Young, S. & O’ Byrne, Stephen F., 2001., Eva and Value-Based
Management, McGraw-Hill.
97
Faisal, 2000, Pengaruh Struktur kepemilikan Terhadap kebijakan Hutang Pada
Industri manufaktur di BEJ , Tesis S2 UGM, tidak dipublikasikan.
Gordon, M.J. 1959. “Dividens, Earnings, and Stock Prices”. The Review Of
Economicssand Statistics. May 1959.
Husnan, Suad (1996), Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
Kedua, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.
Meyers S., and N. Majluf, 1984, Corporate financing and invesment decition
when firms heve information investors do not heve, Journal of Financial
Economics, 13, p. 187-221.
98
Suhartono,”Pengujian Terhadap Keterkaitan Antara Kebijakan Dividen dan
Kebijakan Hutang secara Simultan Pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar Di Bursa Efek Jakarta,”. April 2004.
www.BEI.co.id
99