TERHADAP
KINERJA KEUANGAN
Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup
dan Listing di Bursa Efek Indonesia
(Periode 2008 – 2014)
SKRIPSI
Disusun oleh:
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
PERIODE 2008-2014
Dosen Pembimbing,
ii
PERSETUJUAN KELULUSAN UJIAN
PERIODE 2008-2014
Tim Penguji:
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Abdul Aziz Nurul Ikhsan,
menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH KINERJA
LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN; STUDI PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI KEMENTERIAN LIINGKUNGAN
HIDUP DAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2014
adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tiru, atau yang
saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di
atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
Semarang, 28 Maret
2016
NIM. 12010111140222
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk Orang Tua penulis, yang tanpa henti-
hentinya memberikan kasih sayangnya kepada penulis…
“materi apapun, entah itu baik atau buruk, entah itu emas atau sampah,
semua terdiri dari unsur atom yang sama. Hanya energi pembentuk nukleus-
lah yang membedakan akan menjadi apa susunan atom tersebut, dan disitu
terletak tanda-tanda kekuasaan-Nya”
v
ABSTRACT
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
viii
henti kepada penulis. Terima kasih atas segala do’a, dukungan moril dan
materil, motivasi, dan nasihat yang telah diberikan kepada penulis.
5. Bulek Sri sekeluarga, Om Pram sekeluarga, Om Jojo sekeluarga, dan
Bulek Endar sekeluarga yang tanpa henti terus memberikan semangat
dan dukungan untuk tetap mencapai cita-cita.
6. Mbah Putri (Suwartiyah), Mbah Kakung (Wadjib, alm.), Mbah Yi, dan
mbah Kakung Pati yang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang
tak tergantikan oleh materi apapun.
7. Irma Wijayaningtyas, yang selalu mendukung saya dengan kesabaran
yang luar biasa, kegigihannya, dan kasih sayangnya.
8. Keluarga Gang Mawar, kontrakan Tusam dan kontrakan Pak Man; Faris,
Jaya, Bayu, Ateng, Deneth, Ali, Amad, Aris, Hendra, mas Dede, Wawan,
dan Edo yang semoga selalu solid.
9. Teman-teman gamplisst, yakuza, konco dolan, yang telah mewarnai
kehidupan perkuliahan penulis.
10. Teman-teman satu bimbingan Pak Harjum, semoga kita semua sukses
terus.
11. Teman-teman PH Production, Usecase, Fall Against, Abdul and Friends
dan teman-teman musik, semoga selalu sukses berkarya pantang lelah.
12. Keluarga KKN Mulyorejo Demak; Kevin, Ghalih, mas Hendra, Nurul,
Annisa, dan Fitria yang selalu kompak.
13. Keluarga besar Manajemen angkatan 2011 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman
selama penulis menjalani masa kuliah. Sukses untuk kita semua.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
meberikan do’a, bantuan, dan dukungan dalam penulisan skripsi.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………… ....... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 12
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 13
1.4 Sistematika Penulisan ......................................................... 14
BAB II TELAAH PUSTAKA .................................................................. 17
2.1 Definisi ............................................................................... 17
2.2 Landasan Teori.. ................................................................. 28
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................... 31
2.4 Hipotesis ............................................................................. 41
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................. 44
2.6 Perumusan Hipotesis .......................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 45
3.1 Variabel Penelitian ............................................................. 45
3.2 Definisi Operasional ........................................................... 49
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 50
x
3.4 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 53
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................ 53
3.6 Metode Analisis .................................................................. 54
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ................................ 60
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ................................................ 60
4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 63
4.3 Analisis Regresi .................................................................. 68
4.4 Pembahasan ........................................................................ 79
BAB V PENUTUP ................................................................................... 85
5.1 Simpulan ............................................................................. 85
5.2 Keterbatasan ....................................................................... 87
5.3 Saran ................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 97
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi bagi negara. Dari data resmi Badan Pusat
Statistik (bps.go.id), pada tahun 2014 sektor industri menyumbang 2.152,6 trilyun
rupiah atau 23,70 persen pada Gross Domestic Product (GDP) atas harga berlaku
ditimbulkan karena ada limbah dari industri yang mengandung bahan beracun dan
berbahaya. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan melalui media udara,
air dan bahan padatan. Operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem
PP No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
1
2
05/MBU/2007 tentang program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program
bina lingkungan dimana ruang lingkup bantuan bina lingkungan salah satunya
2010)
air dan pengurangan emisi termasuk emisi gas rumah kaca dan menjaga
keanekaragaman hayati.
dari peringkat Emas, Hijau, Biru, Merah, sampai pada tingkat terakhir, Hitam.
dalam menilai kriteria PROPER Perusahaan. Berikut adalah definisi dari masing-
a) Peringkat Emas
Merupakan Kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah secara
dalam proses produksi dan / atau jasa, melaksanakan bisnis beretika dan
b) Peringkat Hijau
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
Recycle, dan recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR /
c) Peringkat Biru
Meupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
d) Peringkat Merah
administrasi.
e) Peringkat Hitam
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang sengaja melakukan
industri yang tergerak untuk berevolusi menjadi industri yang ramah lingkungan
(environmental-friendly). Hal ini dapat dilihat dari selama 7 tahun terakhir rata-rata
setiap tahun perusahaan yang masuk peringkat Emas dan Hijau semakin bertambah.
berperingkat baik.
Ortas et al. (2013) menyatakan bahwa perusahaan yang aktif dan secara
positif terlibat dalam isu-isu lingkungan dan sosial dapat menghasilkan risiko yang
rendah dalam jangka waktu menengah hingga panjang. Sarmento et al. (2005)
menyatakan jika jumlah aset yang tercatat sudah memperhitungkan kerugian pada
mengembalikan manfaat ekonomi masa depan untuk standar asli kinerjanya dapat
relasi dengan publik, menghancurkan pasar dan karir, dan menjatuhkan milyaran
Penelitian terbaru menemukan hasil yang selaras dengan teori yang ada.
sebelum terjadi krisis dan pada saat krisis, menemukan bahwa kinerja lingkungan
berpengaruh signifikan positif pada masa pre-krisis, dan menjadi tidak signifikan
pada masa krisis. Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Jackson (2015) juga
lingkungan lebih rendah. Misani dan Pogutz (2015) menemukan bahwa Kinerja
tinggi dan rendah, sedangkan yang memiliki kinerja lingkungan sedang tidak
dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Lee et al. (2015) juga menemukan
berpengaruh secara signifikan untuk jangka panjang saja, dan tidak menemukan
pengaruh yang signifikan pada jangka pendek. Lo et al. (2011) menemukan bahwa
Hasil berbeda ditemukan oleh Iwata dan Okada (2014), yang menemukan
Selain penelitian tersebut, Sathye dan Rokhmawati (2015) juga menemukan adanya
pengaruh yang tidak signifikan dari kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan.
dengan kinerja keuangan. Sueyoshi dan Goto (2009) meneliti tentang investasi
7
tidak signifikan.
Tabel 1.1
Research Gap Penelitian Sebelumnya
Variabel Lokasi Pengaruh Peneliti
Penelitian Penelitian Sebelumnya
Australia -Positif dan Scrimgeour et al.
signifikan (2015)
Kinerja
sebelum masa
Lingkungan
krisis
terhadap Kinerja
- Positif tidak
Keuangan
signifikan pada
masa krisis
Kinerja Amerika Serikat Positif Signifikan Singh (2015)
Lingkungan
terhadap Kinerja
Keuangan
Kinerja Italia -Positif signifikan Misani dan
Lingkungan untuk kinerja Pogutz (2015)
terhadap Kinerja lingkungan baik
Keuangan yang tinggi
maupun yang
rendah, namun
tidak
berhubungan
untuk kinerja
lingkungan
menengah
Kinerja Indonesia -Tidak signifikan Sathye dan
Lingkungan dan Rokhmawati
Kinerja Sosial (2015)
terhadap Kinerja
Keuangan
8
Sumber : Scrimgeour et al. (2015), Singh (2015), Misani dan Pogutz (2015), Sathye
dan Rokhmawati (2015), Angelia dan suryaningsih (2015), Lee et al. (2015), Qi et
al. (2014), Alvarez et al. (2014), Horvathova (2012) , Iwata dan Okada (2011), Lo
perusahaan yang pada periode pengamatan tahun 2008 sampai 2014 tidak sesuai
dengan hasil penelitian terdahulu, antara kinerja lungkungan dan kinerja keuangan.
Tabel 1.2
Tingkat Kinerja Lingkungan, ROA,
serta Tobin’s q perusahaan PT. Unilever, Tbk.
Periode 2008 – 2014
Dapat dilihat dalam Gambar 1.2 pada periode 2008 – 2009, ketika kinerja
lingkungan mengalami penurunan, justru yang terjadi adalah naiknya tingkat ROA.
Pada periode 2011 – 2012 juga terjadi penurunan baik ROA maupun Tobin’s q
ketika kinerja lingkungan meningkat. pada periode 2013 – 2014, penurunan kinerja
lingkungan secara drastis justru membuat ROA dan Tobin’s q meningkat. Beberapa
hal tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Scrimgeour
et al. (2015) dan Singh (2015) yang menunjukkan bahwa kinerja lingkungan
Tabel 1.3
Tingkat Kinerja Lingkungan, ROA,
serta Tobin’s q perusahaan PT. Bukit Asam, Tbk.
Periode 2008 – 2014
Dapat dilihat dalam Gambar 1.3 selama periode 2011 – 2014 terdapat
lingkungan diikuti oleh penurunan tingkat ROA dan nilai Tobin’s. Hal sebaliknya
terjadi pada periode 2013 – 2014, ketika penurunan kinerja lingkungan sejalan
dengan ROA, namun nilai Tobin’s q mengalami kenaikan. Hal ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan dengan Qi et al. (2014) dan Singh (2015), yang
Tabel 1.4
Tingkat Kinerja Lingkungan, ROA,
serta Tobin’s q perusahaan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk.
Periode 2008 – 2014
Dapat dilihat dalam Gambar 1.4 pada periode 2008 – 2009, ketika terjadi
pula yang terjadi pada periode 2013 – 2014. Hal ini tidak konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Scrimgeour et al. (2015) yang menunjukkan hasil
pasar (Tobin’s q, harga saham). Hal ini dilakukan agar investor mendapatkan
terkandung ekspektasi pasar (berbasis nilai pasar, dan gabungan dari akuntansi dan
nilai berbasis pasar) akan memiliki efek yang secara signifikan berbeda pada
persamaan karena hal itu memiliki ekspektasi pasar ditambah dengan pertimbangan
informasi akuntansi. Dari acuan tersebut, dalam penelitian ini saya menggunakan
penghitungan ROA sebagai kinerja keuangan secara akuntansi dan nilai Tobin’s q
berbeda antara peneliti yang satu dengan yang lain. Dengan adanya ketidak-
Variabel – variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah Kinerja Lingkungan,
penelitian ini, seperti adanya perbedaan hasil penelitian (research gap) maupun
periode 2008–2014 yang tidak sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya.
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 bahwa tidak semua penelitian di tiap-tiap Negara
kinerja keuangan. Fenomena yang terjadi di Indonesia juga tidak sesuai dengan
teori yang ada. Seperti yang tampak pada table 1.2, 1.3, dan 1.4, adanya
Hal ini untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, resource slack, dan
Atas dasar permasalahan tersebut yaitu adanya fenomena gap dan research gap
Tobin’s q?
Tobin’s q.
dari faktor eksternal terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut dan dapat
keputusan investasi.
14
terdiri dari beberapa bab yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Telaah Pustaka, Bab III
Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Penutup.
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian.
pembenarannya.
BAB V : PENUTUP
2.1 Definisi
16
17
Penilaian kinerja berdasarkan pada kriteria penilaian PROPER yang terdiri atas:
hitam
Kriteria Penilaian PROPER yang lebih lengkap dapat di lihat pada Peraturan
sebagai berikut:
f) Peringkat Emas
Merupakan Kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah secara
g) Peringkat Hijau
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
h) Peringkat Biru
Meupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
i) Peringkat Merah
administrasi.
j) Peringkat Hitam
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang sengaja melakukan
administrasi.
19
dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan
yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan
bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
berdasarkan pasar meliputi kinerja saham, return pasar, nilai buku, dan pengukuran
(McGuire et al., 1988), dan digunakan untuk menganggap yang berkaitan dengan
Disisi lain, pengukuran kinerja pasar cenderung lebih ke depan (futuristic) dan tidak
begitu terikat dengan prosedur akuntansi manajemen, dan sebagai ganti perwakilan
mispricing pasar secara keseluruhan dan sehingga mungkin tidak dapat dipercaya
seperti halnya pengukuran akuntansi (McGuire et al., 1988; Rust, Lemon, &
Zeithaml, 2004).
Goto, 2009; Horvathova, 2012; Qi et al., 2014; Alvarez et al., 2014; Scrimgeour et
al., 2015; Lee et al., 2015), ROA merupakan indikator kinerja keuangan yang paling
2.1.3 Tobin’s q
Elen, 2010). Nilai Tobin’s q menggambarkan suatu kondisi peluang investasi yang
(Tobin & Brainard, 1968; Tobin, 1969; dalam Bambang dan Elen, 2010). Nilai
Tobin’s q dihasilkan dari penjumlahan nilai pasar saham (market value of all
outstanding stock) dan nilai pasar hutang (market value of all debt), dibagi dengan
nilai seluruh modal yang ditempatkan dalam aktiva produksi replacement value of
all production capacity), maka Tobin’s q dapat digunakan untuk mengukur kinerja
Tobin’s q versi Chung dan Pruitt (1994) telah digunakan secara konsisten karena
mendekati Tobin’s q asli dan menghasilkan perkiraan 99,6% dari formulasi aslinya
yang digunakan oleh Lindenberg & Ross (1981). Formulasi rumusnya sebagai
berikut:
q = (MVS + D)/ TA
dimana:
D = Debt
TA = Firm’s Asset’s
MVS merupakan nilai pasar saham yang diperoleh dari perkalian jumlah
saham yang beredar dengan ahrga saham (outstanding shares x stock price). Debt
merupakan besarnya nilai pasar hutang, dimana nilai ini dapat dihitung dengan
Dimana:
Hal ini berarti manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan.
mengejar capital gain dapat mengambil keputusan untuk membeli, menahan atau
2015; Lee et al., 2015; Misani dan Pogutz, 2015; Horvathova (2010); Sueyoshi dan
Goto, 2009. Sedangkan Iwata dan Okada (2011) menggunakan logaritma natural
dari Tobin’s q. maka Tobin’s q layak dijadikan proxy dari kinerja keuangan.
Setiap perusahaan memiliki ciri khas tersendiri yang saling berbeda antara
perusahaan satu dengan yang lain. Hal inilah yang membuat masing-masing
penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya penyamaan karakteristik perusahaan yang
1. Size
kecil. Di satu sisi, perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang lebih
24
pada R&D dan teknologi baru yang lebih banyak sedangkan perusahaan
kecil mungkin tidak memiliki sumber daya lebih untuk diinvestasikan pada
yang lebih besar dan lebih fleksibel, membuat para perusahaan kecil
kinerja lingkungan sama atau berbeda untuk perusahan besar dan kecil.
(Coleman, 2010). Semakin besar total aktiva maka semakin besar pula
2. Resource Slack
dan jumlah sekuritas yang dapat dipasarkan; current ratio, quick ratio,
(slack) untuk mengukur resource slack (Qi, 2014). Nilai slack (kelebihan)
sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah, serta memperoleh
semakin legitimate. Menurut Dowling dan Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri
(2007), legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan – batasan yang
ditekankan oleh norma – norma dan nilai – nilai social, dan reaksi terhadap batasan
lingkungan.
Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari teori
dalam Gozali dan Chariri (2007) memberikan penjelasan tentang konsep kontrak
social, yaitu:
komunitas lain seperti masyarakat yang merupakan bagian dari lingkungan social.
tetapi juga untuk stakeholder, yaitu semua pihak yang mempunyai keterkaitan atau
keinginan para stakeholder. Dalam hal ini, selain penilaian dari Kementerian
lingkungan hidup, perusahaan itu sendiri juga mengungkapkan secara sukarela atas
dasarnya tanggung jawab sosial memiliki cost yang harus dibayarkan, yang
penilaian dasar dan berdasarkan konsekuensi. Pada penilaian dasar, tanggung jawab
mekanisme politis perusahaan, bukan mekanisme pasar, adalah langkah tepat untuk
bagi perusahaan, maka akan meningkatkan harga barang, yang pada akhirnya akan
memunculkan inflasi. Namun bila ingin menekan inflasi, maka biaya CSR berada
30
sendiri.
Dari logika tersebut, mana yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial
kegiatan tanggungjawab sosial hanya sekedar formalitas saja dan sebagai ajang
unjuk gigi akan kepedulian sosial. Namun dengan dilaksanakannya CSR, maka
perusahaan tidak manusiawi dan lainnya, akan menjadi samar. Ini merupakan salah
satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan goodwill mereka. Jadi, pelaksanaan
perusahaan, yang pada jangka pendek akan memerlukan biaya, dan pada jangka
digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara
Lingkungan, di wujudkan dengan data dari PRTR ( Pollutant Release and Transfer
31
dengan variabel Return on Asset (ROA) dan nilai Tobin’s Q. penelitian ini
digunakan adalah Generic Regression dan panel data regression model. Hasil dari
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada masa pre-krisis dan menjadi
kan dengan profit margin digunakan sebagai variabel dependen. Metode analisis
Kinerja Lingkungan, jumlah emisi GHG, dan kinerja sosial. Metode analisis yang
32
keuangan.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA dan ROE. Sedangkan variabel
dan ROE.
karbon tinggi maupun rendah, mendapatkan nilai Tobin’s q yang tinggi. Perusahaan
berkinerja karbon menegah justru tidak mendapatkan nilai Tobin’s q yang tinggi.
independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu SO2E, sebagai proxy dari
variable control. Metode analisis yang digunakan adalah correlation matrix. Hasil
companies”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ROE
dan ROA. Variabel independennya adalah varian dari emisi GHG. Variabel control
berkurangnya emisi GHG berpengaruh positif terhadap ROE dan tidak berpengaruh
terhadap ROA.
34
benefits?”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kinerja
lingkungan sedangkan kinerja keuangan yang diwujudkan dengan ROA dan ROE
analisis generic regression dan data panel. Hasil dari penelitiannya menunjukkan
Iwata dan Okada (2011) melakukan penelitian yang berjudul; “How does
Lingkungan. Metode analisis yang digunakan adalah cross section. Hasil dari
industries”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA
dan ROS, sedangkan variabel independennya adalah ISO 14000. Metode analisis
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja lingkungan dan kinerja
berhubungan negatif.
electric utility firms under the clean air act amendment od 1990?”. Variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, dan variabel
dan ECO (Environmental protection cost-short term effort). Variabel control yang
operasional. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil dari
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Jurnal Peneliti dan Variable dan Alat ukur Hasil
tahun sampel
penelitian
The Scrimgeour Dependen: Data panel EP
relationship et al. (2015) berpengaruh
between ROA dan tidak
environmental Australia Tobin’s Q signifikan
performance Independen: thd FP pada
and financial masa krisis,
Environmental
performance dan
Performance
in periods of signifikan
growth and Variabel Control: positif pada
contraction: D2E, CR, DY masa pre
evidence from krisis
Australian
publicly listed
companies
Environmenta Singh Dependen: Matrix, Ranking
l rankings and (2015) komparasi lingkungan
financial Profit margin perusahaan
performance: U.S. Independen: Berpengaruh
An analysis of Environmental positif dan
firms in the ranking signifikan
US food and terhadap
beverage kinerja
supply chain keuangan
The Effect of Sathye dan Dependen: Generic Kinerja
GHG rokhmawati regression lingkungan
Emission, ROA berpengaruh
(2015)
Environmenta Independen: positif tidak
l Performance, Indonesia signifikan
and Social Kinerja terhadap
Performance Lingkungan, kinerja
of Listed jumlah emisi keuangan
Manufacturin GHG, dan kinerja
g Firms in sosial
Indonesia
37
periode penelitian, studi empiris, metode analisis, dan variabel yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan dalam periode 2008 – 2014 pada Bursa Efek Indonesia
dengan variabel yang digunakan adalah Kinerja lingkungan, dan kinerja keuangan
indikator penggunaan yang efisien dari aset total perusahaan dan juga sebuah
indikator jumlah keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap unit
investasi pada asset (Palepu et al. 2010). Winters et al., (1964), menemukan bahwa
indikator utama dari keberhasilan suatu perusahaan adalah return on asset (ROA)
dan return on equity (ROE), diikuti oleh total sales dan net income plus market
share growth. Dalam penelitian ini, saya menggunakan variable ROA sebagai
signifikan (2001 - 2007) maupun positif tidak signifikan (2008 - 2010). Penelitian
lain yang dilakukan oleh Qi et al. (2014) menemukan bahwa dengan meningkatkan
tindakan perusahaan sebagai sesuatu yang positif. Dengan begitu terjadi kenaikan
meningkatkan harga saham. Hal ini akan meningkatkan nilai perusahan. M. Porter
nilai di mata konsumen. Dengan produk yang memiliki nilai tambah di mata
konsumen, maka produk memiliki nilai jual yang lebih baik daripada produk lain,
Tobin’s q adalah gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi dari nilai
perusahaan dari perspektif investor, yang digambarkan dengan nilai pasar dari
rendah maupun tinggi. Kinerja karbon memiliki hubungan negatif dengan kinerja
lingkungan.
sosial hanya sekedar formalitas saja dan sebagai ajang unjuk gigi akan kepedulian
perusahaan tidak manusiawi dan lainnya, akan menjadi samar. Ini merupakan salah
menempatkan persepsi dan pengakuan publik sebagai dorongan utama, maka dapat
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
- Ukuran Perusahaan
- Resource Slack H2 (+)
Sumber : Scrimgeour et al. (2015), Singh (2015), Misani dan Pogutz (2015), Sathye
dan Rokhmawati (2015), Angelia dan suryaningsih (2015), Lee et al. (2015), Qi et
al. (2014), Alvarez et al. (2014), Horvathova (2012) , Iwata dan Okada (2011), Lo
et al. (2011), Horvathova (2010), Sueyoshi dan Goto (2009).
44
Dari uraian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
oleh variabel independen (Supono, 1999). Variabel dependen dalam penelitian ini
keuangan perusahaan (Singh, 2015), yaitu dengan pengukuran kinerja nilai pasar
dan pengukuran rasio keuangan. Kinerja rasio keuangan fokus pada profitabilitas,
meliputi kinerja saham, return pasar, PBV, dan pengukuran kinerja pasar lainnya.
ROA (Qi, 2014) sebagai proksi pengukuran rasio keuangan perusahaan, dan
45
46
Variabel control dalam penelitian ini menggunakan size (Singh, 2015), yang
diukur dari LOG total asset, Resource Slack (Qi, 2014), yang diukur dari total dan
Berikut ini adalah definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
ROA adalah rasio keuangan yang dihitung dari laba sebelum pajak dibagi
3.2.2 Tobin’s q
peluang investasi yang dimiliki perusahaan (Lang, et al., 1989). Menurut Chung
47
dan Pruitt (1994), Tobin’s q adalah nilai pasar yang dihitung dengan kapitalisasi
instrumen informasi. Dalam penelitian ini variabel Peringkat proper diukur dari
Merupakan Kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah secara
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
Meupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan
administrasi.
Merupakan kategori untuk usaha dan atau kegiatan yang sengaja melakukan
administrasi.
49
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suatu
riset khusus (Santoso dan Tjiptono, 2001). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh data ROA, nilai Tobin’s q, dan Peringkat Proper.
Berdasarkan data yang tersedia di internet untuk semua variabel yang digunakan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Adapun sampel penelitian ini diambil setelah
variabel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang terdaftar dalam penilaian Proper oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
1. ROA. Data diperoleh dari penghitungan Laba sebelum pajak dibagi dengan
Market Directory. Data yang digunakan adalah data tiap akhir tahun selama
dan total kewajiban, dibagi dengan total aset. Seluruh elemen data diambil
yang digunakan adalah data tiap akhir tahun selama periode pengamatan
bernilai 3, Merah bernilai 2 dan Hitam Bernilai 1. Data diperoleh dari press
www.menlh.go.id. Data yang digunakan adalah data tiap akhir tahun selama
disebutkan di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
jumlah sampel yang masuk kategori tersebut diatas (Tercatat sebagai perusahaan
terbuka di Bura Efek Indonesia, dan masuk ke dalam penilaian PROPER oleh
tahun yang digunakan adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih terbaru sesuai
52
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya.
Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
kualitatif dan data kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data
kuantitatif disini berupa data pooled yaitu data yang terdiri atas beberapa sampel
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari berbagai sumber yaitu Peringkat
www.menlh.go.id, ROA dan Tobin’s q diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia dengan alamat situsnya www.idx.co.id. Data yang digunakan adalah data
data, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berasal dari situs resmi Bursa
Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id untuk data ROA dan Tobin’s q, dan Kinerja
2014.
deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas,
uji multikolinealitas dan uji autokorelasi), analisis regresi linier, uji signifikasi, uji
hipotesis (uji F-statistic dan uji Koefisien Determinasi (R2)) dengan menggunakan
program Eviews 8.
gambaran umum atau lukisan secara sistematika, faktual dan akurat tentang data
yang telah diperoleh (Nazir, 2005). Dalam penelitian ini, alat analisis yang
menghasilkan nilai parameter penduga yang tepat, bila memenuhi uji asumsi
klasik. Uji asumsi klasik dalam regresi meliputi deteksi normalitas, deteksi
penelitian ini akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang meliputi uji
variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal
Berra (JB) dan metode grafik. Penelitian ini akan menggunakan metode Jarque-
Berra test yang dilakukan dengan menghitung skewness dan kurtosis, serta nilai
probabilitas.
a. Jika nilai Jarque-Berra (x2 hitung) < x2 tabel chi square maka H0
b. Jika nilai Jarque-Berra (x2 hitung) > x2 tabel chi square maka H0
a. Jika nilai probability < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti residual tidak
terdistribusi normal.
b. Jika nilai probability > 0,05 maka H0 diterima yang berarti residual
terdistribusi normal.
55
tidak konstan. Dampak adanya hal tersebut adalah tidak efisiennya proses estimasi,
sementara hasil estimasinya sendiri tetap konsisten dan tidak bias serta akan
mengakibatkan hasil uji t dan uji F dapat menjadi tidak berguna (misleading).
Uji White. Uji ini dilakukan dengan melakukan regresi kuadrat dengan variabel
bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Nilai R2 yang dapat digunakan untuk
jika χ2-hitung < χ2-tabel, atau bisa dilihat dari nilai probability Obs*R-Squared
lebih besar dari taraf nyata 5 persen, maka hipotesis alternatif adanya
baik yang pasti atau mendekati pasti diantara variabel independen (Gujarati,2004).
masing variabel bebas saling berhubungan secara linier dalam model persamaan
56
penaksiran menjadi cenderung terlalu besar, t-hitung tidak bias, namun tidak
efisien.
Kriterianya adalah jika 𝑅 2 regresi persamaan utama lebih dari 𝑅 2 regresi auxiliary
Analisis ini juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen (terikat)
dan variabel independen (bebas). Analisis ini bertujuan untuk menguji hipotesis
yang dimaksudkan. Penelitian ini menggunakan dua (2) variabel indepeden, oleh
karena itu dalam penelitian ini menggunakan 2 regresi. Berikut adalah regresi linier
Model regresi 1:
Model regresi 2:
Tobin’s q = α + β1*PROPER + β2*SIZE + β3*RS + β4*ISO + ε (3.2)
masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan suatu mode (goodness of fit)
57
angka yang memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel tak
bebas (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (X) (Gujarati, 2003). Koefisien
(3.3)
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak
diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:
H0 : α1 = α2 = α3 = α4 = 0,
H1 : α1 ≠ α2 ≠ α3 ≠ α4 ≠ 0,
Artinya semua variabel independen (Kinerja Lingkungan, Ukuran perusahaan,
Keuangan.
dengan F tabel, dimana F hitung dapat dipenuhi dengan formula sebagai berikut :
(3.4)
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah variabel independen termasuk konstanta
n = jumlah sampel
a. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan ditolak Ha, artinya bahwa
variabel dependen.
b. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa
dependen.
59
Ha ditolak apabila thitung > ttabel. Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari
Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil
dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil analisa data tersebut. Bagian yang akan
dibicarakan antara lain gambaran umum sampel, uji kualitas data, uji asumsi klasik,
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1 Perusahaan yang 28
Terdaftar di KLH
selama periode
2008 – 2014
2 Sampel dengan 10
data keuangan dan
informasi tidak
lengkap
Total Sampel 18
variabel-variabel penelitian. Hal –hal yang akan dikaji dalam pembahasan analisis
deskriptif adakah nilai rata-rata, nilai maksimim dan nilai minimum dari masing-
60
61
menggunakan Eviews.
Tabel 4.2
Deskriptif statistik variable penelitian.
TOBINS_
ROA Q PROP SIZE RS IS0_14001
Dari Tabel 4.2 diperoleh keterangan bahwa rata rata nilai variabel
Peringkat PROPER (PROP) yaitu 3.238095, dengan kata lain rata-rata sampel telah
mencapai kategori Biru (skor 3). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
kinerja lingkungan perusahaan sudah taat aturan lingkungan yang diterapkan oleh
skor 4). Nilai maksimum 5.0 terbanyak dicapai oleh perusahaan PT Holcim
dengan jenis industri semen adalah PT Semen Gresik Tbk, yang meraih peringkat
tertinggi pada tahun 2012. Sampel lain yang meraih nilai maksimum adalah PT
Unilever Tbk dan PT Bukit Asam yang diraih pada tahun 2012 dan 2013.
62
mendapat nilai Kinerja Lingkungan sebesar 1.0 pada tahun 2009. PT Suparma Tbk
adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan jenis usaha kertas.
Unilever Tbk pada tahun 2009 dan dan nilai minimum -0.344000. Hal ini
dengan Total Asset perusahaan adalah 11,5%. Pada variable Tobin’s q (TOBINS)
Manajemen Lingkungan. Nilai minimal dari SIZE adalah 5.157000 dan nilai
Resource Slack memiliki nilai minimal 0.461000 dan nilai maksimal 6.472000.
keterangan nilai rata-rata 0.730159 dari nilai maksimum 1.00 dan nilai
minimumnya 0.00. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase jumlah sampel yang
telah memenuhi Sistem Manajemen Lingkungan sudah cukup baik, yaitu sebesar
63
73%. Untuk lebih detailnya berikut dijelaskan interpretasi data pada tiap-tiap item
pertanyaan.
Dalam bagian analisi data hal-hal yang akan dibicarakan antara lain uji
normalitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis.
Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji autokorelasi, uji
c. Jika nilai probability < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti residual tidak
terdistribusi normal.
d. Jika nilai probability > 0,05 maka H0 diterima yang berarti residual
terdistribusi normal.
64
Gambar 4.1
Uji normalitas data
Model regresi ROA
20
Series: Residuals
Sample 1 91
16 Observations 91
Mean 1.80e-16
12 Median -0.001255
Maximum 0.209894
Minimum -0.256174
Std. Dev. 0.081302
8
Skewness -0.260552
Kurtosis 3.539396
4
Jarque-Bera 2.132804
Probability 0.344245
0
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2
Kriteria penerimaan:
normal.
Gambar 4.2
Uji normalitas data
Model regresi Tobin’s q
12
Series: Residuals
Sample 1 126
10 Observations 126
8 Mean 6.40e-16
Median -0.134915
Maximum 1.660547
6 Minimum -1.829631
Std. Dev. 0.791919
Skewness 0.189848
4
Kurtosis 2.234369
2 Jarque-Bera 3.834387
Probability 0.147019
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Kriteria penerimaan H0
Dari Gambar 4.2 diperoleh nilai sig = 0,147019 = 14,7% > 5% , maka H0 diterima.
probabilitas Obs*R-Squared lebih kecil dari taraf nyata 5 persen, maka model
model.
Tabel 4.3
Uji Heterokesdasitas
Model Regresi ROA
Glejser
0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model
ROA.
Tabel 4.4
Uji Heterokesdasitas
Model Regresi Tobin’s q
Glejser
mempunyai nilai p sebesar 0.5002 > 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal, yaitu nilai koreasi antar
Uji mutikolinearitas dapat diakukan dengan dua acara, yakni melihat nilai
multikolinearitas apabila nilai toleransi lebih besar dari 0,10, dan nilai VIF lebih
68
kecil dari 10. Data memiliki permasalahan multikolinearitas apabila nilai toleransi
kurang dari 0,10, dan memiliki nilai VIF lebih besar dari 10.
Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
Antar variabel independen
C 0.016764 151.9841 NA
PROP 0.000240 24.00934 1.189363
SIZE 0.000563 221.0638 1.733136
RS 9.43E-05 6.399931 1.292898
ISO 0.000679 4.496751 1.213409
multikoliearitas antar variabel independen, jika nilai VIF ≥ 10. Hasil output Eviews
pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa VIF dari semua variabel bebas berada dibawah
nilai 10, yang berarti tidak terdapat adanya multikolinearitas antar variabel bebas.
sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain. Tujuan dari analisis
regresi adalah untuk membuat estimasi nilai variabel dependen dengan didasarkan
69
pada nilai variabel bebas, menguji hipotesis, dan meramalkan nilai rata-rata
variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar penelitian.
Tabel 4.6
Analisis Regresi Berganda
Model Regresi ROA
1. Konstanta = -0.515083
tetap.
Tabel 4.7
Analisis Regresi Berganda
Model Regresi Tobin’s q
1. Konstanta = -0.940074
tetap.
72
tetap.
variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05
maka hipotesis diterima dan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
probablitasnya lebih besar dari 0.05 maka hipotesis ditolak. Maka variabel
dependen.
73
Hipotesis:
Pengambilan keputusan:
Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.
Tabel 4.8
Uji Statistik F terhadap ROA
Pada Tabel 4.12 diperoleh nilai F = 18.34284 > 4.38 (dan sig = 0.000 < 0.05
Tabel 4.9
Uji Statistik F terhadap Tobin’s q
Tobin’s q.
75
Hasil dari uji koefisen determinasi berkisar antara 0 ˂ R2 ˂ 1. Jika nilai koefisen
mendekati nilai 1 (satu) berarti kemampuan variabel independen sangat tepat untuk
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi
R-square terhadap ROA
Pada Tabel 4.10 diperoleh nilai Adjusted R2 = 0.435281 = 43,5%. Ini berarti
43,5%, sedangkan sisanya sebesar 56,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian ini.
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi Ganda
R-square terhadap Tobin’s q
Pada Tabel 4.11 diperoleh nilai Adjusted R2 = 0.193360 = 19,3% ini berarti
Tobin’s q sebesar 19,3%, dan sisanya sebesar 80,7% dipengaruhi oleh variabel lain
Tabel 4.12
Uji parsial terhadap ROA
Hipotesis :
variabel dependen.
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0,05. Derajat kebebasan (df)
= n-k-1 = 91-4-1 = 86, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 1.980.
Hasil pengujian statistik pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa variabel Kinerja
Lingkungan memiliki nilai thitung = 3.063041 > 1.980 = ttabel, dan sig = 0,0027 =
78
0,27% < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel Kinerja Lingkungan secara statistik
nilai thitung = 2.666254 > 1.980 dengan nilai sig = 0,0087 = 0,87% < 5% jadi Ho
ditolak, Ini berarti variabel independen size secara statistik berpengaruh signifikan
nilai thitung = 1.955684 dan sig = 0.0528 = 5,28 % > 5% jadi Ho diterima. Ini berarti
Lingkungan) diperoleh nilai thitung = 1.792125 dan sig = 0.0756 = 7,56 % > 5% jadi
Ho diterima. Ini berarti variabel independen ISO secara statistik tidak berpengaruh
Tabel 4.13
Uji parsial terhadap Tobin’s q
Hipotesis :
79
variabel dependen.
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0,05. Derajat kebebasan (df)
= n-k-1 = 126-4-1 = 121, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 1.980.
Lingkungan memiliki nilai thitung = 3.646796 > 1.980 = ttabel, dan sig = 0.0004 =
0,04% < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel Kinerja Lingkungan secara statistik
diperoleh nilai thitung = 0.639267 < 1.980 dengan nilai sig = 0.5239 = 52,39% < 5%
jadi Ho diterima. Ini berarti variabel independen size secara statistik tidak
(Resource slack) diperoleh nilai thitung = 0.930068 < 1.980 dan sig = 0.3542 = 35,42
% > 5% jadi Ho diterima. Ini berarti variabel independen Resource Slack secara
variabel ISO (Sistem Manajemen Lingkungan) diperoleh nilai thitung = 2.377528 >
1.980 dan sig = 0.0190 = 1,90 % < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel
Tobin’s q.
80
4.7 Pembahasan
pengaruh ke-empat variable tersebut secara simultan terhadap ROA sebesar 29,8%,
sebagai berikut.
Lingkungan berpengaruh positif terhadap ROA secara signifikan, hal Ini berarti
perusahaan, terutama bagi perusahaan dengan total aset yang besar, untuk
menunnjukkan hasil positif. Dengan nilai Kinerja Lingkungan yang baik, maka
penilaian masyarakat akan perusahaan menjadi lebih baik juga, dilihat dari sisi
Oleh sebab itu, Kinerja Lingkungan mempunyai peran yang sangat penting untuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Qi et al. (2014),
Tentang hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan pada sector
Kinerja Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, dengan size
semakin besar pula. Semakin besar suatu perusahaan maka akan meningkatkan
kapasitas produksi perusahaan dan produk yang dijual semakin banyak, sehingga
Resource Slack berbanding lurus dengan ROA perusahaan. Semakin tinggi rasio
aset dan kewajiban (Resource slack) maka semakin tinggi pula ROA-nya. Variabel
terhadap ROA. Hal ini menunjukkan sertifikasi ISO tidak berpengaruh terhadap
dinyatakan bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini didukung
(diterima).
Lingkungan berpengaruh positif terhadap Tobin’s q secara signifikan, hal Ini berarti
perusahaan, terutama bagi perusahaan dengan total aset yang besar, untuk
menunjukkan hasil positif. Dengan nilai Kinerja Lingkungan yang baik, maka
penilaian investor akan perusahaan menjadi lebih baik juga, dilihat dari harga
perusahaan yang overvalued berarti investor menaruh harapan yang besar terhadap
keuntungan perusahaan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, Kinerja
perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Misani dan
Pogutz (2015), yang menguak dampak dari proses dan hasil kinerja lingkungan
yang diteliti adalah pengaruh Kinerja karbon terhadap Kinerja Lingkungan. Hasil
lingkungan perusahaan.
signifikan terhadap Tobin’s q. dengan kata lain, nilai perusahaan tidak dipengaruhi
oleh seberapa besar ukuran perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa investor
5.1 Kesimpulan
pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
dilihat dari F statistik (18,34) yang nilainya lebih besar dari F Tabel (4,38).
dapat dilihat dari F statistik (8,49) yang nilainya lebih besar dari F Tabel
(4.38).
Sedangkan sisanya masih terdapat 56,5% variabel diluar penelitian ini yang
85
86
terhadap Tobin’s q.
terhadap Tobin’s q.
5.2 Keterbatasan
1. Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini terbatas, karena minimnya
informasi perusahaan dan sedikit yang terdaftar dalam penilaian PROPER dan
sekaligus listing di BEI pada tahun 2008, sehingga perlu menambahkan jumlah
sampel yang lebih banyak pada penelitian mendatang. Hal ini akan memberikan
Lingkungan Hidup.
3. Adanya sejumlah data perusahaan yang kurang dapat dibaca atau kurang
5.3 Saran
1. Bagi Manajemen
2. Bagi investor
b. Dapat menggunakan alat uji yang berbeda, agar semakin memperkuat hasil
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan
Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII
Alvarez dkk.. 2014. “Carbon emission reduction: the impact on the financial and
operational performance of international companies”. Journal of Cleaner
Production. ScienceDirect
Bambang dan Elen. 2010. Tobin’s q dan altman z-score sebagai indicator
pengukuran kinerja perusahaan. Kajian Akuntansi. Unisbank
Chung dan Pruitt. 1994. “a simple approximation of Tobin’s q”. journal of financial
management, vol. 23, no. 3, autumn 1994, pages 70-74
Esty dan Winston. 2006. “Green to Gold: How Smart Companies Use
Environmental Strategy to Innovate, Create Value, and Build Competitive
Advantage”. 20 b / willus
Graves, S., & Waddock, S. 1994. Institutional owners and corporate social
performance. Academy of Management Journal, 37, 1034–1046
http://bumn.go.id/data/uploads/files/1/PER-05MBU2007-
PROGRAM%20KEMITRAAN%20BADAN%20USAHA%20MILIK%20
NEGARA%20DENGAN%20USAHA%20KECIL%20DAN%20PROGR
AM%20BINA%20LINGKUNGAN-27-04-2007.pdf
http://proper.menlh.go.id/portal/?view=28&desc=1&iscollps=0&caption=PUBLI
KASI
http://bps.go.id/index.php/publikasi/1113
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperusahaantercatat.
aspx
http://www.iso.org/iso/home/standards/management-standards/iso14000.htm
Iwata dan Okada. 2011. “How does environmental performance affect financial
performance? Evidence from Japanese manufacturing firms”. Journal of
Eological Economics. ScienceDirect
Lang et al. 1989. “Managerial performance, Tobin’s q, and the gains from
successful tender offers”. Journal of financial economics 137-154.
Elsevier.
Lang, et al., 1989. “Managerial performance, Tobin’s q, and the gains from
successful tender offers”. Journal of Financial Economics. ScienceDirect
Lee dkk.. 2015. “The impact of carbon (CO2) emissions and environmental
research and development (R&D) investment on firm performance”.
International Journal Production Economics. ScienceDirect
Lee, S.Y., Rhee, S.-K., 2007. “The change in corporate environmental strategies:
a longitudinal empirical study.” Journal of Management Decision. 45,
196e216.
93
Lindenberg, E.B. & S.A. Ross. 1981. “Tobin’s q ratio and industrial
organization.” Journal of business (January), 1-32
Lou, X., dan Bhattacharya, C.B. 2006. “Corporate social responsibility, customer
satisfaction, and market value”. Journal of Marketing, 70(4), 1-18
Misani dan Pogutz. 2014. “Unraveling the effect of environmental outcomes and
process on financial performance: A non-linear approach”. Journal of
ecological Economics. ScienceDirect
Palepu, K.G., Healy, P.M., Bernard, V.L., Wright, S., Bradbury, M., Lee, P.,
2010. Business Analysis & Valuation: Using Financial Statements, fourth
ed. SouthWestern Cengage Learning, Mason.
Rust, R., Lemon, K., & Zeithaml, V.A. (2004). Return on marketing: Using
customer equity to focus marketing strategy. Journal of Marketing, 68(1),
109–124.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
94
Winters, P.R., Kuehn, A.A., Dill, W.R., & Cohen, K.J. 1964. “The Carnegie-
Mellon Management Game”. Pittsburgh: Caregiemellon University.
Yogi. 2009. Pengaruh fundamental keuangan, tingkat bunga dan tingkat inflasi
terhadap pergerakan harga saham (studi kasus perusahaan semen yang
terdaftar di BEI). Skripsi. Universitas Gunadarma
96
97
LAMPIRAN A
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
Tahun / Kode
No Kode ROA Tobins_Q Prop size RS IS0_14001
periode Perusahaan res
STATISTIK DESKRIPTIF
103
104
20
Series: Residuals
Sample 1 91
16 Observations 91
Mean 1.80e-16
12 Median -0.001255
Maximum 0.209894
Minimum -0.256174
Std. Dev. 0.081302
8
Skewness -0.260552
Kurtosis 3.539396
4
Jarque-Bera 2.132804
Probability 0.344245
0
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2
12
Series: Residuals
Sample 1 126
10 Observations 126
8 Mean 1.86e-16
Median -0.134915
Maximum 1.660547
6 Minimum -1.829631
Std. Dev. 0.791919
Skewness 0.189848
4
Kurtosis 2.234369
2 Jarque-Bera 3.834387
Probability 0.147019
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
107
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 03/18/16 Time: 13:16
Sample: 1 91
Included observations: 91
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 03/18/16 Time: 13:17
Sample: 1 126
Included observations: 126
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 03/18/16 Time: 13:18
Sample: 1 91
Included observations: 91
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 03/18/16 Time: 13:20
Sample: 1 126
Included observations: 126
C 0.781473 151.9841 NA
PROP 0.011191 24.00934 1.189363
SIZE 0.026235 221.0638 1.733136
RS 0.004395 6.399931 1.292898
IS0_14001 0.031666 4.496751 1.213409