KEHIDUPAN MANUSIA
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan Makalah dengan judul “Dampak Limbah Industri Rumah Tangga
Terhadap Kehidupan Manusia” dapat diselesaikan.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan seorang pihak sehingga pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, yaitu:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Masalah Penelitian..........................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4. Metode Penelitian............................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
2.1. Pengertian Air Limbah Deterjen...................................................................4
2.2. Baku Mutu Air Limbah.................................................................................4
2.3. Limbah Deterjen.............................................................................................5
2.4. Dampak Negatif limbah Industri Rumah Tangga Terhadap Manusia…..5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................7
3.1. Hasil Analisa....................................................................................................7
3.2. Pembahasan.....................................................................................................7
BAB IV PENUTUPAN..........................................................................................9
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
5.2 Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran air dapat diartikan sebagai masuknya suatu mahluk hidup, sehingga
kualitas air menjadi turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya. Salah satu pencemaran air yang sering terjadi
ialah pencemaran air sungai, air sungai menjadi tempat pembuangan akhir industri rumah
tangga berupa limbah cair deterjen. Air sungai yang sudah tercemar akan menimbulkan
bau yang dapat mengganggu indra penciuman, air dan lumpur sungai menjadi berwarna
hitam dan meimbulkan bau.
Salah satu contoh sungai yang tercemar ialah Sungai Babakan yang merupakan salah
satu sungai di Pangandaran, yang terletak di tengah kota dan mempunyai tingkat aktivitas
yang tinggi baik berhubungan dengan kegiatan manusia maupun kegiatan industri rumah
tangga. Sungai babakan dapat tercemar dikarenakan antara lain adanya aktivitas
masyarakat di sekitar, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan
di perairan sungai, sehingga sungai sering dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan
akhir limbah rumah tangga yang sebagian besarnya merupakan limbah cair deterjen.
Pada Sungai Babakan, terdapat biota air yang ada didalamnya salah satunya adalah
ikan, banyak jenis ikan yang terdapat di Sungai Babakan tersebut, yang sering dijadikan
masyarakat sebagai ikan konsumsi. Terkadang masyarakat juga menggunakan air sungai
untuk keperluan mendesak seperti mandi dan mengonsumsi air sehari-hari.
Deterjen dibuat menggunakan bahan baku turunan minyak bumi yang berupa Alkyl
Benzene Sulphonate (ABS) yang resisten terhadap proses dekomposisi biologis, namun
saat ini telah digantikan dengan Linear Alkyl Sulphonate (LAS) yang bersifat
biodegradable atau mudah terurai oleh bakteri biologis. Penggunaan deterjen yang terus
meningkat akan menghasilkan limbah yang semakin banyak pula. Limbah cair deterjen
mengandung fosfat, yang dapat menyebabkan keracunan pada manusia.
Bahan kimia yang digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak negatif baik
terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen
yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Limbah domestik bersifat toksik karena
1
adanya zat-zat terlarut yang terkandung didalamnya yang ikut terbuang dan sangat
berbahaya bagi manusia yang memanfaatkan ikan dan air di Sungai Babakan
Pangandaran.
2
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis,
yaitu :
1. Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam bidang pengetahuan
hidrologi.
b. Dapat dijadikan pedoman lain untuk referensi bagi penelitian lain secara lebih
lanjut yang berkaitan dengan tema penelitian ini.
2. Praktis
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangnan bagi pemerintah
dalam mengambil kebijakan kaitannya dengan pengelolaan limbah agar dapat
meminimalisir dampak pencemaran perairan khususnya dari limbah domestik
(deterjen).
b. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat mengenai
pencemaran perairan dan upaya untuk meminimalisir dampak pencemaran
khususnya dari limbah detergen di Babakan, Pangandaran.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.3. Limbah Deterjen
Limbah deterjen merupakan air sisa atau air buangan dari kegiatan pencucian.
Deterjen anionik adalah kelompok yang paling banyak digunakan di masyarakat.
Deterjen ini merupakan deterjen yang mempunyai daya pembersih yang kuat. Pada
umumnya deterjen mengandung bahan-bahan sebagai berikut :
a. Surfaktan
Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat
membersihkan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
b. Builder
Berfungsi meningkatkan efesiensi pencuci dari sulfaktan dengan cara
menonaktifkan mineral penyebab kesadahan air.
c. Additives
Adalah bahan suplemen atau tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
misalnya pewangi, pelarut, pemutih warna dan sebagainya yang tidak
berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen.
5
pada air tercemar. Diare biasanya ditandai oleh adanya feses yang encer
dan buang air besar yang terus-menerus.
d. Hepatitis A
Merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus,
penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan feses dari
pengidap hepatitis A
e. Keracunan Timbal
Salah satu polutan yang biasa ditemukan di air yang tercemar. Jika
terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat menyebakan penyakit serius,
seperti kerusakan organ, gangguan sistem saraf, dan penyakit ginjal.
f. Polio
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh polivirus. Penyakit
ini menyebar melalui feses dari pengidap polio. Dapat dicegah dengan
menggunakan vaksin polio.
g. Trachoma
Akibat pencemaran air terhadap kesehatan adalah trachoma atau
infeksi mata, penyakit ini disebabkan oleh kontak dengan air tercemar.
6
BAB III
7
antaranya adalah bahan-bahan seperti benzyl asetat--berhubungan
dengan kanker pankreas, etanol--berhubungan dengan gangguan
sistem saraf pusat, limonene--sejenis karsinogen, dan bahkan
kloroform--sejenis neurotoxin dan karsinogen.Sebagai gantinya,
alih-alih menggunakan bahan kimia beracun agar seprai lembut
mengembang, menambahkan secangkir cuka putih saat mencuci,
atau mencampur soda kue (baking soda) dan cuka kala merendam
pakaian jauh lebih bijak.
Terakhir, hindari pemutih pakaian sebisa mungkin. Pemutih
akan bereaksi dengan bahan kimia lain di lingkungan. Salah
satunya disebut halides, penyebab korosi pada cangkang kerang
dan krustasea. Pada konsentrasi tinggi, kombinasi amonia dan
pemutih juga melepaskan gas yang bisa menghentikan fungsi paru.
Dan senyawa klorin dalam pemutih telah dikaitkan dengan kanker
payudara serta masalah reproduksi.
b. Menanam tumbuhan yang menyerap limbah
Limbah bisa dicegah lewat menanami selokan dengan
tumbuhan air yang fungsinya menyerap zat pencemar. Yakni
jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas,
thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Meskipun
kurang efektif karena tumbuhan tersebut hanya mampu menyerap
sedikit limbah, pun tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil
dapur yang ikut terbuang ke selokan, tetapi caranya cukup mudah
dan sederhana untuk dicoba.
c. Tidak membuang limbah sembarangan
Sampah apapun, khususnya pembersih berbahan kimia atau
produk-produk medis wajib dibuang ke tempat sampah. Anda yang
melihat sampah berserakan pun perlu berinisiatif membuang.
Sebab, jika terbawa ke air bisa berpotensi berbahaya bagi manusia
dan lingkungan lewat sifatnya yang menular, beracun, atau
radioaktif.
d. Lebih hemat dan efesien
8
Tidak berlebihan dalam menggunakan produk kimia rumah
tangga termasuk detergen terbukti minim risiko terhadap
lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan
itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara
atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah tersebut,
meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tak ada hasilnya karena
masih banyak kita jumpai limbah atau sampah di sungai yang dapat menimbulkan
pencemaran berupa bau busuk dan warna yang tidak sedap dipandang indra penglihatan
bahkan dapat menyebabkan adanya penyakit terhadap masyarakat atau manusia yang
memanfaatkan sungai di daerah penelitian.
4.2. Saran
Menurut saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga
lingkungan dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan agar tidak berdampak
negatif bagi kehidupan manusia dan mahluk di bumi. Selain itu kita juga harus sadar bahwa
hal sekecil apapun yang kita lakukan terhadap lingkungan, pasti akan memberikan dampak
yang signifikan terhadap masa depan lingkungan dan sumberdaya manusia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Axmalia, A., & Mulasari, S. A. (2020). Dampak Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)
Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(2), 171–
176. https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/536
Harahap, A., & Santi, D. N. (2013). Analisis Kualitas Air Sungai Akibat Pencemaran Tempat
Pembuangan Akhir Sampah Batu Bola dan Karakteristik Sertakeluhan Kesehatan
Pengguna Air Sungai Batang Ayumi di Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 2(2), 14629.
https://media.neliti.com/media/publications/14629-ID-analisis-kualitas-air-sungai-
akibat-pencemaran-tempat-pembuangan-akhir-sampah-ba.pdf
Soetrisno, Y. (2003). Dinamika Kualitas dan kelayakan air waduk sei harapan untuk bahan
baku air minum. Jurnal Teknologi Lingkungan, 4(1).
https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/270
Subhan, M. S. (2020). Analisis Risiko Kesehatan Konsentrasi Deterjen Dalam Air Baku
Untuk Air Minum Terhadap Masyarakat di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar.
Akademika Jurnal, 17(1), 25–30.
https://ejournal.lppmunidayan.ac.id/index.php/akd/article/view/130
Sumantri, A., & Cordova, M. R. (2011). Dampak limbah domestik perumahan skala kecil
terhadap kualitas air ekosistem penerimanya dan dampaknya terhadap kesehatan
masyarakat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural
Resources and Environmental Management), 1(2), 127.
Widiyanto, A. F., Yuniarno, S., & Kuswanto, K. (2015). Polusi air tanah akibat limbah
industri dan limbah rumah tangga. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 246–
10
254. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/download/10825/8348
LAMPIRAN
11
12