Anda di halaman 1dari 22

METODE PERBAIKAN TANAH

VACUUM PRELOADING

Dosen Pengampu :
Novy Haryati, MT

OLEH:
ASRAFUL MUSTAFA
2020210073

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya,
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan. Saya
sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan kita tentang “METODE PERBAIKAN TANAH VACUUM PRELOADING”.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap akan ada ulasan, komentar dan saran untuk
membuat makalah saya lebih lengkap di masa mendatang, karena tidak ada yang sempurna
tanpa komentar yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa
saja yang membacanya. Jika makalah ini telah disusun semoga bermanfaat bagi saya dan
mereka yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata
yang tidak kalian sukai dan mohon kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan lebih
baik kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Persebaran tanah lempung lunak di Indonesia cukup merata, melihat luasnya daerah
tanah lempung yang dimiliki hampir di setiap pulau. Sebagian besar tanah yang berada
pada daerah timur Pulau Sumatera adalah tanah lempung lunak, dimana tanah tersebut
memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan waktu konsolidasi yang sangat panjang
bila di beri beban di atas tanah tersebut. Tanah lempung lunak sering kali menimbulkan
permasalahan pada struktur diatasnya yang disebabkan oleh masalah daya dukung yang
lemah dan masalah waktu konsolidasi yang lama dari tanah ini. Oleh karena itu
diperlukan adanya usaha perbaikan tanah untuk memperbaiki tanah lempung lunak ini.

Metode Preloading atau yang biasa di sebut prabeban merupakan sebuah metode
untuk memperbaiki masaah yang ditimbulkan taah lempung lunak namun pada proses
pelaksanaanya metode ini sering mengalami banyak permasalahan diantaranya adalah
kelongsoroan tanah timbunan selain itu metode ini juga memakan ongkos yang sangat
besar diarenakan perpindahan tanah timbunan yang harus di lakukan.

Vacuum preloading merupakan salah satu alternatif untuk emperbaiki taah lempung
lunak jenuh air, pertama kali di perkenalkan oleh Kjellman tahun 1952 (Suhendra, et
al., 2011) dimana pompa vakum akan menghisap air dan udara di dalam tanah yang
sudah di beri lembaran kedap udara diatasnya, dengan begitu penurunan konsolidasi
pada tanah akan terjadi dengan waktu yang lebih cepat dibanding metode terdahulunya.

1.2. Rumusan masalah


• Apa yang di maksud dngan vacuum preloading?
• Apa saja alat dan material dalam metode perbaikan tanah metode vacuum
preloading?
• Apa keuntungan menggunakan metode vacuum preloading?
1.3. Batasan masalah
• Alat-alat instrument geoteknik
• Pemempatan tanah dasar dengan PVD

1.4. Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah Untuk memahami dan
menjelaskan metode pelaksanaan vacuum preloading.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Vacuum preloading


Metode vacuum preloading menerapkan penghisapan vacuum ke dalam tanah untuk
mengurangi tekanan atmosfer dan tekanan air pori dari dalam tanah sehingga konsolidasi tanah
dapat terjadi. Menurut Kuswanda (2016) Durasi penghisapan dilakukan sampai konsolidasi
tanah dasar mencapai derajat konsolidasi yang direncanakan, Apabila derajat konsolidasi tanah
dasar telah mencapai pada derajat yang direncanakan maka penghisapan dihentikan dan
konstruksi dimulai pelaksanaannya. Menggunakan Sistem vacuum, proses konsolidasi dapat
tercapai lebih cepat tanpa perlu menambahkan tinggi timbunan yang dapat mengakibatkan
keruntuhan geser (Saowapakpiboon, et al., 2010).

• Sistem Konsolidasi Vakum


sistem terdiri dari rangkaian drainase vertikal dan horisontal, di mana hubungan
secara hidrolik terjadi melalui lapisan pasir, dan membran kedap air HDPE tebal sekitar 1
mm menutup sistem tersebut. Drainase horisontal berdiameter 50 mm, sedang drainase
vertikal (wick drain) berdiameter 34 mm. Drainase vertikal maupun horisontal terhubung
dengan tepi saluran keliling dan tertutup oleh sistem membran. Saluran keliling diisi air atau
larutan bentonite untuk menjaga penutupan yang sempurna dari membran di bagian tepi zona
yang akan di vakum. Pompa vakum terhubung dengan sistem peralatan yang akan membuang
air ke saluran tepi. Dalam kondisi tertentu, untuk menjaga agar sistem membran tidak bocor
dibutuhkan sistem dinding pemotong (cut-off-wall).
Skema konsolidasi vakum dengan penutup membran di permukaan (Masse et al., 2001).

• Sistem Drainase Permukaan


Sistem drainase permukaan terdiri dari lapisan pasir dan sistem pipa kolektor yang
berlubanglubang dengan/tanpa drainase horisonal yang saling berhubungan. Sistem drainase
ini dipendam di dalam lapisan pasir. Drainase horisontal menghubungkan puncak drainase
vertikal menuju ke pipa vakum utama. Bergantung pada faktor-faktor seperti: permeabilitas
pasir, jarak PVD, dan beban lalulintas di atasnya, tebal lapisan pasir umumnya 0,50 sampai 80
cm. Lapisan pasir kadang-kadang dibuat lebih tebal bila sekaligus difungsikan sebagai
landasan kerja dari alat-alat berat yang akan bekerja di atasnya. Tipe-tipe drainase horisontal
dapat berupa pipa PVC atau PVD board drain.
• Cara Mengisolasi Area Vakum
Kekedapan terhadap bocoran udara dari sistem vakum sangat berpengaruh pada
aplikasi tekanan vakum dan efisiensi dari seluruh sistem. Cara yang sering dilakukan, yaitu
dengan menggunakan membran PVC (2-3 lapisan) untuk menutup seluruh area yang ditangani
dengan rapat. Di China, telah dikembangkan dengan hanya menggunakan satu lapis membran
untuk area seluas 100.000 m2 (Dam et al., 2006). Untuk menjaga kerusakan membran,
geotekstil dihamparkan lebih dulu di permukaan tanah sebelum permukaannya ditutup
membran. Untuk kesempurnaan penutupan, tepi membran dikunci dengan galian parit keliling
yang kedalamannya 0,50 m lebih bawah dari muka air tanah dan diiisi dengan larutan kedap
air (larutan bentonite polyacrolyte, larutan campuran lempung, atau galian tanah lempungan di
tempat). Dalam praktek, banyak cara yang dilakuan untuk membuat agar area yang divakum
menjadi sistem yang betul-betul tertutup. Bila didekat permukaan tanah terdapat lapisan tanah
lolos air (tanah granuler), cara yang umum digunakan agar sistem vakum merupakan zona yang
tertutup adalah dengan membangun dinding pemotong (cut-off-wall).
• Sistem Pompa Vakum
Untuk pompa vakum, biasanya digunakan pompa yang mempunyai efisiensi tinggi.
Pompa ini dilengkapi dengan pompa pembuang yang berguna untuk mengeluarkan air
bercampur udara yang mengalir lewat sistem pipa-pipa dan drain. Di China, umumnya pompa
vakum digantikan dengan Jet Pump diamater 48 mm (7,5 kW), dengan pompa air sentrifugal
3HA-9. Alat ini mampu menghasilkan tekanan vakum sampai 90 kPa. Pada sistem Menard,
sistem vakum terdiri dari pompa vakum yang dirancang khusus yang dapat menyedot udara
dan air (Dam et al., 2006).

2.2. Mekanisme Vacuum Preloading


Diagram yang menunjukkan mekanisme selama proses vacuum preloading
digambarkan oleh CUR (1996), seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Gambar 2a
menjelaskan sebelum dikerjakan tekanan vakum, sedang Gambar 2b saat dikerjakan tekanan
vakum. Ketika terjadi proses konsolidasi vakum, bekerja tekanan pori negatif yang diikuti oleh
bertambahnya tegangan efektif, sedang tegangan total tetap konstan.

Gambar 2. Perkembangan tekanan tanah, air pori dan tekanan udara, sebelum dan
selama proses konsolidasi vakum (CUR, 1996).
Dalam analisis geoteknik, tekanan atmosfer sering diabaikan atau dianggap nol dalam
hitungan tegangannya. Akan tetapi, dalam teori konsolidasi vakum, tekanan atmosfer perlu
dipertimbangkan. Saat tekanan vakum diaplikasikan, tegangan vertikal tetap sama, akan
tetapi tekanan pori berkurang. Besarnya kenaikan tegangan efektif sama dengan tekanan
isapan dari pompa vakum dikalikan dengan nilai efisiensi. Umumnya, efisiensi pompa vakum
berkisar antara 70 – 80% dari tekanan atmosfer (Chu el al, 2008).
Pada vacuum preloading dikombinasikan dengan beban timbunan di atasnya, tekanan
air pori yang timbul adalah kelebihan tekanan air pori akibat beban timbunan ditambah
tekanan air pori negatif akibat tekanan isap dari pompa 50 vakum). Dengan demikian tekanan
air pori yang timbul menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tekanan air pori akibat beban
timbunannya sendiri.

• PERBANDINGAN METODE VAKUM DENGAN PVD KONVENSIONAL

Gambar 3. Perbedaan proses konsolidasi konvensional dan konsolidasi vakum (Indraratna et


al;2005c).
Perbandingan antara metode vakum yang dikombinasikan dengan timbunan dan PVD,
dengan preloading konvensional (yaitu timbunan dengan PVD saja) adalah sebagai berikut
(Indraratna at al., 2005):
1. Tekanan efektif pada saat bekerjanya tekanan vakum bertambah secara isotropik yang
diikuti dengan gerakan lateral ke dalam (ke arah timbunan). Pengaruh dari hal ini
risiko terhadap kegagalan geser tanah dapat diminimumkan (bahkan pada timbunan
yang tinggi). Gerakan ke dalam dari tanah di bawah timbunan ini harus dipantau guna
menghindari timbulnya tegangan tarik yang berlebihan. Jadi, metode vacuum
preloading ini juga mengurangi resiko kegagalan stabilitas lereng.
2. Tinggi energi vakum dapat menyebar sampai kedalaman tanah yang dalam melalui
sistem PVD. Isapan vakum menyebar melebihi ujung drain dan batas dari zona PVD.
3. Volume timbunan dapat dikurangi untuk mencapai derajat konsolidasi yang sama.
Jadi, bila dibandingkan dengan preloading konvensional, vaccum preloading
mengurangi biaya angkutan tanah urug sampai ke lokasi timbunan.
4. Karena tinggi timbunan dapat dikurangi (sehingga tekanan ke tanah berkurang), maka
kelebihan tekanan pori maksimum yang timbul akan lebih kecil dibandingkan dengan
preloading konvensional (lihat Gambar 3b).
5. Dengan tekanan vakum yang diterapkan, kondisi ketidak- jenuhan tanah di daerah
antarmuka (interface) antara tanah dan drain dapat dikompensasikan. 6. Dengan
konsolidasi vakum, tekanan kekang yang bekerja pada elemen tanah menjadi terdiri
dari 2 bagian: (a) tekanan vakum dan (b) tekanan tanah lateral.

2.2. Alat dan material pekerjaan


Beberapa alat dan material perlengkapan yang di perlukan dalam pengerjaan vacuum
adalah sebagai berikut:
Alat berat:
1. Dozer
(sumber: www.google.com)
Dozer digunakan untuk pekerjaan yang awal land clearing dan perataan timbunan
material pengisi serta drainase pasir horizontal, untuk pengerjaan 1 zona vacuum (400mx45m)
dibutuhkan 1 unit dozer D5R.
2. Excavator

(sumber: www.google.com)

Excavator digunakan untuk pekerjaan sealing ditch atau penguncin geomembran, lapisan
kedap, lapisan proteksi.
3. Dump truck

(sumber: www.google.com)
Dump truck digunakan untuk angkutan material mengisi dan drainase pasir
horizontal.
4. Pre boring

(sumber: www.google.com)

Digunakan untuk membuat lubang pada permungkaan area vacuum yang keras agar
PVD dapat dengan mudah di install tanpa merusak mandrel, untuk mengerjakan satu zona
vacuum di butuh kan 1 unit.
5. PVD Rig

(sumber: www.google.com)
PVD Rig digunakan untuik memasang instalasi material PVD dengan kedalaman tertentu.
Kedalaman PVD ditentukan kedalam tanah lunak yang dapat di interpretasi melalui data CPT.
6. Vacuum pump

(sumber: www.google.com)
Terdapat beberapa jenis vacuum yaitu (Chinese type, menard MS5 type dan Japanese type)

7. Genset

(sumber: www.google.com)
Digunakan untuk sumber listrik penggerak submersible pump, besar daya genset yang
di gunakan sesuai dengan kebutuhan daya 1 zona vacuum.
Bahan dan material
1. Geomembrane dan geotextile non woven

Geomembrane meupakan material pelapis yang memiliki permabilitas sangat


rendah, digunakan bersamaan dengan material lain yang berkaitan dengan
geoteknik.kelebihan geomembrane adalah kimia sangat baik, lapisan yang kedap air,
ketahanan terhadap sinar UV dan kondisi cuaca.

Geotextile non woven adalah sebuah jenis geo textile yang tidak teranyam,
berbentuk seperti karpet kain

2. PVD (pevabricated vertical drained) dan PHD (prevabicated horizontal drained)


PVD adalah salah satu jenis drainase vertikal, yang merupakan bahan dengan
permaebilitas tinggi yang dipasang pada lapisan tanah untuk memperpendek lintsan
pengaliran arah radial.

PHD adalah saluran drainase horizontal yang berupa pipa plastik yang di
lubangi untuk membantu pengaliran air yang telah vakum

2.3.Alat menitoring dan insrumentasi geoteknik

1. Pressure gauge

(sumber: www.google.com)

Pada pelaksanaan vacuum consolidasi method dengan membran terdapat resiko


membran vakum yang akn timbun manglami kebocoran jika tidak diberi alat monitor
akan sulit untuk mencari titik kebocorannya, maka dari itu di pasang pressure gauge
per jarak 100 m untuk memonitor tekanan. Caranya dengan melihat pompa yang paing
rendah penurunannya, dan bisa dilihat penurunan yang paling rendah di salah satu titik
di sepanjang area membran tersebut.

2. Settlement plate

(sumber: www.google.com)
Settlement Plate merupakan instrumentasi geoteknik yang digunakan untuk
memonitoring penurunan yang terjadi dilapangan dalam periode waktu tertentu. Tujuan
penggunaan alat ini adalah agar tanah yang mengalami penurunan tidak terlampau jauh
dari standar yang sudah ditentukan.
3. Piezometer

(sumber: www.google.com)

Alat ini digunakan untuk memonitor tekanan air pori yang terjadi secara langsung
pada saat konstruksi. Peizometer biasanya digunakan digunakan bersamaan dengan
settlement plate, untuk memvalidasi data settlement plate yang bisa saja datanya tidak valid
karena terjadi kerusakan pada alatnya.Tekanan air pori berkaitan dengan penurunan,
gambaran kondisi tekanan air pori dalam tanah dapat menentukan apakah tanah tersebut
sudah melewati penurunan Ketika, atau sesudah tidak terjadi penurunan lagi.
4. Extenso meter
Alat ini berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui pergerakan dan atau
penurunan layer by layer akibat vakum. Extenso meter dipasang pada centreline
dikedalaman 5, 10 & 15 m (sesuai kedalaman PVD).
5. Inclinometer

(sumber: www.google.com)
Fungsi alat ini untuk mengetahui perubahan atau pergeseran lapisan tanah diluar
area vakum akibat proses vakum. Inclinometer dapat dijadikan sebagai early warning pada
pekerjaan timbunan agar tidak terjadi kelongsoran.
2.4 Metode pelaksanaan pekerjaan vacuum preloading

1. Measurment and Survey


a. Pengukuran elevasi existing (long section),

b. Pengukuran batas ROW dengan lebar rata-rata 60m (L/R),


c. Pengukuran Batas timbunan badan jalan 45m (menyesuaikan
elevasi finish grade), dan Jalan kerja 7,5 m (L/R)

2. Clearing, Stripping & Grubbing 20-30 cm atau proses penghilangan


lapisa tanah organic

Ilustrasi clearing, Stripping &Grubbing


(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-
HK trans sumatera)

3. Soil Investigation

(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-


HK trans sumatera)
Penyelidikan tanah dilakukan untuk memeriksa kondisi tanah yang
akan dilakukan improvement. Penyelidikan tanah yang dilakukan diantaranya
adalah uji CPT, uji NSPT dan pengujian laboratorium.
4. Geotekstil non woven dan pemasangan material pengisi dan drainase pasir

Geotextile non woven


(sumber: www.google.com)
Penghamparan geotekstil woven sebagai bahan penampung material
pengisi, material pengisi itu sendiri dapat berupa tanah atau pun pasir.
5. Preboring dan pemasangan PVD

Proses pemasangan PVD


(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-HK trans
sumatera)
Preboring dilakukan untuk memudahkan dalam penginstallan PVD sehingga
tidak merusak mandrel, preboring dilakukan sesuai pola dan spasi PVD
yang direncanakan.

6. Pemasangan PHD

Lahan yang telah dipasang PVD dan PHD

(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-HK trans
sumatera)
PHD terdiri dari 2 jenis pipa, yaitu filter pipe & main pipe, Pemasangan PHD
dilaksanakan pada drainase pasir horizontal, jarak maksimum antar PHD adalah 6 m
jika permeabilitas pasir baik, dan 3 meter apabila permeabilitas pasir kurang baik.

7. Pemasangan Geotekstil non woven dan geomembran

(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-HK trans
sumatera)
8. Sistem Vacuum Installation

Pompa Vacuum
(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-HK trans
sumatera)
Pompa vacuum dapat melayani >1000m2 area vacuum bergantung spesifikasi vacuum
yang digunakan, kebutuhan pompa dapat dihitung berdasarkan luasan area yang akan
di vacuum, sedangkan kebutuhan genset dapat dihitung berdasarkan besarnya pompa
yang akan dilayani.
2.4. Keuntungan metode vacuum preloading
a. Mengurangi mengunakan material timbunan
Dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai beban sementara dan tekanan
negatif yang mempercepat proses keluarnya air dari dalam tanah, sehingga
beban timbunan bisa di kurangi. Tekanan vacuum sebesar -80kPa setara dengan
beban preloading setinggi 5 m.
b. Menimalisir masalah stabilitas
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa tinggi timbunan
dapat di reduksi jika menggunakan vacuum preloading, dengan begitu
keruntuhan atau fail pada timbunan bisa diminimalisir, karena semakin tinggi
timbunan maka resiko keruntuhnya juga akan semakin besar
c. Menimalisir Gerakan lateral
Akibat dari lateral displacement
(sumber: Perbaikan Tanah Jalan Tol Ruas Palembang Simpang Indralaya-HK trans
sumatera)
d. Pelaksanaan konstruksi lebih mudah dan waktu lebih cepat
Vacuum preloading dapat mempersingkat waktu konsolidasi hingga 43% dan
mempercepat konsolidasi hingga 1,7 kali dari metode preloading konvensional.
(Ghani, dkk. 2011). Kemudian, pengurangan material timbunan akan sangat
menghemat biaya konstruksi dan biaya transportasi material. Metode ini efektif
digunakan jika terdapat kendala pada pengadaan material timbunan dan
transportasi pengangkutannya.
e. Minim Resiko terhadap lingkungan
Karena selama masa konstruksinya vacuum preloading tidak menggunakan
bahan kimia atau zat yang dapat mebahayakan atau mencemari lingkungan
khususnya air tanah.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa metode vacuum preloading cocok di aplikasikan pada tanah
dasar yang dominan dengan tanah lempung saja, perbaikan tanah dengan metode vacuum
preloading menggunakan pembebanan berupa hisapan pompa vakum yang di selimuti dengan
lapisan kedap yaitu geomembrane untuk mempercepat terjadinya pemampatan tanah dasar
yang di kombinasikan dengan PVD untuk mempersingkat waktu pemampatan tanah dasar,
kemudian untuk memonitor kinerja vacuum preloading digunakan alat-alat instrument
geoteknik yaitu peizometr, ektensometer inclinometer.
a. Untuk mencapai kecepatan penurunan yang sama, tekanan vakum dapat mereduksi
tinggi timbunan yang dibutuhkan. Jadi, sistem vakum dapat mereduksi tinggi
timbunan.
b. Gerakan lateral tanah di bawah timbunan dapat dikendalikan oleh PVD yang
dikombinasikan dengan tekanan vakum.
c. Efektifitas dari sistem vakum bergantung pada :
• Kesempurnaan penutupan permukaan dengan membran penutup
• Kesempurnaan penutupan di bagian tepi dari membran dengan permukaan
tanah
• Kondisi tanah dan lokasi kedalaman muka air tanah.
2. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu di harapkan kepada pembaca
untuk memberikan saran yang mendukung, supaya untuk penelitian selanjutnya lebih
berkembang
DAFTAR PUSTAKA

Suhendra, A., & Irsyam, M. (2011). Studi Aplikasi Vacuum Preloading Sebagai Metode
Alternatif Percepatan Proses Konsolidasi pada Tanah Lempung Lunak Jenuh Air: Trial GVS
pada Perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. ComTech: Computer, Mathematics and
Engineering Applications, 2(2), 1055-1065.
Hardiyatmo, H. C. (2017). Metode Vacuum Preloading Sebagai Salah Satu Alternatif Solusi
Pembangunan Timbunan Di Atas Tanah Lunak. Teknologi Sipil, 1(1).
Edwin, H., & Suhendra, A. (2019). Analisis Metode Vacuum Preloading Untuk Mempercepat
Konsolidasi Pada Tanah Lempung Lunak Jenuh Air. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(4), 87-94.
Liu, J., Fu, H., Wang, J., Cai, Y., & Hu, X. (2018). Estimation of influence scope of lateral
displacement of soft ground under vacuum pressure with PVD. Advances in Civil
Engineering, 2018.
Mesri, G., & Ali, S. (1999). Undrained shear strength of a glacial clay overconsolidated by
desiccation. Geotechnique, 49(2), 181-198.
Indonesia, S. N. (2017). Persyaratan perancangan geoteknik. SNI, 8460, 2017.
Lam, L. G., Bergado, D. T., & Hino, T. (2015). PVD improvement of soft Bangkok clay with
and without vacuum preloading using analytical and numerical analyses. Geotextiles and
Geomembranes, 43(6), 547-557.
Sarifah, F., & Anggraini, N. (2022). PRINSIP PERENCANAAN CONTINUOUS
IMPROVEMENT PROGRAM PERBAIKAN TANAH LEMPUNG LUNAK
MENGGUNAKAN PVD DENGAN VACUUM PRELOADING UNTUK JALAN
BERKUALITAS, ESTETIK, DAN RAMAH LINGKUNGAN (STUDI KAJIAN PROYEK
STRATEGIS NASIONAL JALAN TOL TRANS SUMATERA). Prosiding KRTJ-HPJI, 19-
25.
Anonim, t.t perbaikan tanah jalan tol ruas Palembang- simpang indralaya HK Trans sumatera
Hamdhan, I. N., & Akbar, R. M. (2022). PEMODELAN PERBAIKAN TANAH LUNAK
DENGAN KOMBINASI METODE VACUUM PRELOADING DAN DEEP MIXING
COLUMN. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 857-870.
Kuswanda, W. P. (2016). Perbaikan Tanah Lempung Lunak Metoda Preloading Pada
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Di Pulau Kalimantan. INFO-TEKNIK, 188-207.

Anda mungkin juga menyukai