Anda di halaman 1dari 23

FLUIDA

Disusun oleh
• Oki Setiawan (42323012)
• M. Haikal Mufadhil Faroza (42323013)
FLUIDA

Merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Zat cair dan zat gas
merupakan jenis fluida. Fluida dibagi menjadi dua yaitu fluida statis,
dan fluida dinamis.
Fluida Statis
Fluida Statis ialah fluida yang berada dalam keadaan diam atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tidak ada perbedaan kecepatan dari partikel-
partikel fluida tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa partikel-partikel fluida
tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dan tidak menimbulkan gaya
geser. Misalnya seperti air pada gelas yang tidak dikenai gaya akan tetap diam.
Rumus - Rumus dalam Fluida Statis

1). Massa Jenis


Dalam ilmu fisika, densitas atau ukuran kepadatan pada benda homogen
disebut dengan massa jenis, yakni massa per satuan volume. Semakin tinggi
massa jenis dari suatu benda, maka semakin besar pula massa dari tiap-tiap
volumenya. Hal ini memiliki fungsi untuk menentukan zat. Tiap-tiap zat
mempunyai massa jenis yang berbeda-beda.
Secara matematis, massa jenis dapat dituliskan sebagai berikut:
ρ = m/V

Keterangan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m³ atau cm³)
ρ = massa jenis (kg/m³atau g/cm3).

Jika ρ dari air lebih besar dari ρ benda, maka benda akan mengapung. Apabila ρ
keduanya sama besar, maka benda akan melayang di dalam air. Akan tetapi, jika
ρ benda lebih besar daripada ρ air maka benda akan tenggelam.
• Sebuah bola besi yang bermassa 220 kg dan volume 0,2 m3 masuk ke dalam
kolam. Apakah bola tersebut akan tenggelam atau mengapung ke permukaan air?

Karena massa jenis bola lebih besar dari massa jenis air, maka bola akan tenggelam
ke dalam air.
2). Tekanan hidrostatis
Tekanan ini bergantung pada kedalaman fluida dan massa jenis fluida
tersebut. Semakin dalam atau semakin besar massa jenis fluida, semakin besar
pula tekanan hidrostatisnya. Persamaan untuk hal ini ialah:

Ph= ρ.g.h

Keterangan:
ρ = massa jenis air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m³)
g = besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di permukaan bumi sebesar
g=9,8 atau 10 m/s2)
h = titik kedalaman yang diukur dari permukaan air (m)
Ada juga tekanan yang disebut sebagai tekanan mutlak. Yang merupakan
tekanan total yang dialami oleh objek yang berada di dalam air, rumusnya:
P = Po+Ph

Keterangan:
P = tekanan (Pa atau N/m² atau atm)
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa atau N/m² atau atm)
P0 = tekanan udara(1 atm = 105 Pa)
Misal seekor ikan hiu berada di kedalaman 20 meter di bawah permukaan air.
Jika diketahui massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2
dan tekanan udara luar 105 N/m², Berapa tekanan mutlak yang dialami seekor
ikan hiu tersebut?
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
Diketahui :
h= 20 meter ; ρ = air 1000 kg/m3 ; g = 10 m/s2 ; P0 = 105 N/m²
Ditanyakan: P mutlak… ?
Jawab:
tekanan hidrostatis yang dialami hiu
Ph = ρ.g.h
= 1000. 10. 20
= 200. 000 Pa = 2 × 10⁵ Pa
tekanan mutlak yang dialami hiu
P= P0 + Ph
= 10⁵ + 2 × 10⁵
= 3 × 10⁵ Pa

Jadi tekanan mutlak yang dialami hiu tersebut adalah sebesar 3 × 10 ⁵ Pa


3). Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi sebagai berikut: "Tekanan yang diberikan pada zat
cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah
dengan sama besar". Contoh penggunaannya dapat ditemukan pada dongkrak
hidrolik, alat pengangkat mobil(pompa hidrolik) dan rem hidrolik.Tekanan pada
Hukum Pascal dapat diturunkan menjadi rumus, sebagai berikut:
F1/A1 = F2/A2

Keterangan:
F1 : Gaya pada penampang pertama (N)
F2 : Gaya pada penampang kedua (N)
A1 : Luas permukaan bidang pertama (m²)
A2 : Luas permukaan bidang kedua (m²)
Misal sebuah pompa hidrolik memiliki luas penampang kecil sebesar 0,2 m² dan
penampang besar 0,8 m². Apabila pada penampang besar diberikan beban
sebesar 500 N, berapakah gaya minimal yang harus diberikan pada penampang
kecil agar beban tersebut dapat terangkat?

Diketahui:
A1 = 0,2 m², A2 = 0,8 m², F2 = 500 N
F1 = …?
Maka:
F1/A1=F2/A2
F1/0,2 = 500/0,8
F1 = 500×0,2/0,8
F1 = 125 N
4). Hukum Archimedes
Dalam hukum Archimedes, dijelaskan bahwa benda yang dicelupkan
seluruhnya atau sebagian ke dalam fluida akan mengalami gaya tekan ke atas
yang besarnya sama dengan fluida yang dipindahkan. Gaya tekan ke atas inilah
yang disebut dengan gaya Archimedes atau gaya apung. Rumusnya adalah:

Keterangan:
FA = Gaya apung atau gaya ke atas (N)
ρf = Massa jenis fluida (kg/m³)
g = Percepatan gravitasi (m/s²)
Vbf = Volume benda tercelup (m³)
Misal sebuah balok tercelup seluruhnya dalam minyak. Bila volume balok 6 m³,
dan minyak tanah memiliki massa jenis 800 kg/m³ , berapakah gaya angkat yang
dialami balok Penyelesaian
Diketahui: Volume balok : V = 6 m³, Gravitasi : 10 N/Kg, Massa jenis minyak ρ
= 800 kg /m³
Ditanya: gaya angkat Fa?
Jawab:
Fa = ρ . g . V
Fa = 800 kg/ m³ . 10 N/kg . 6 m³ = 48.000 N.
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (cair dan gas) yang alirannya bergerak secara
ideal atau memiliki kecepatan konstan. Dengan kata lain, alirannya tidak
mengalami perubahan terhadap waktu. Selain itu, alirannya juga tidak
mengalami turbulen. Contoh fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari yaitu
aliran air pada selang atau pipa.
Rumus - Rumus dalam Fluida Dinamis

1). Debit
Debit (Q) merupakan volume fluida tiap satuan waktu. Debit air dipengaruhi
oleh volume (V) dan waktu (t). Untuk mempermudah, kita bisa menggunakan
ketiga persamaan antara volume, debit, dan waktu. Jika hendak mencari berapa
volume zat cair di dalam suatu medium/wadah, gunakan rumus debit air dikali
dengan waktu "V=Q×t". Kalau mencari debit air, maka volume zat cair dibagi
dengan waktu "Q=V/t". Sedangkan, ketika mencari berapa waktu yang
dibutuhkan, maka bisa menggunakan rumus volume dibagi dengan debit air "t=
V/Q".
Misal Debit air sebuah sungai 120 cm³/detik. Dalam 1 jam, berapa cm3 air yang
mengalir melalui sungai tersebut?
Penyelesaian:
V=Qxt
V = 120 cm³/detik x 3.600 detik
V = 432.000 cm³
2). Hukum kontinuitas
Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir pada tiap-tiap
titik sepanjang aliran selang ialah konstan atau sama. Rumus Hukum Kontinuitas
adalah A1V1 = A2V2, di mana A adalah luas penampang pipa dan V adalah
kecepatan aliran fluida.
Misal Suatu zat cair dialirkan melalui pipa. Jika luas penampang A1 = 8 cm², A2
= 2 cm² dan laju zat cair v2 = 2 m/s maka besar v1 adalah...
Pembahasan
Diketahui :
Luas penampang 1 (A1) = 8 cm2
Luas penampang 2 (A2) = 2 cm2
Laju zat cair pada penampang 2 (v2) = 2 m/s
Ditanya : laju zat cair pada penampang 1 (v1)
Jawab :
Persamaan kontinuitas fluida :
A1.v1 = A2.v2
8.v1 = (2).(2)
8.v1 = 4
v1 = 4 / 8 = 0,5 m/s
3). Hukum Bernoulli
Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, serta energi potensial per satuan volume mempunyai nilai yang sama
pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Rumusnya
Rumusnya:

Keterangan :
P1 = tekanan di pipa 1 (N/m2);
P2 = tekanan di pipa 2 (N/m2);
ρ1 = massa jenis pipa 1 (kg/m3);
ρ2 = massa jenis pipa 2 (kg/m3);
v1 = kecepatan fluida yang berada di pipa 1 (m/s);
v2 = kecepatan fluida yang berada di pipa 2 (m/s);
h1 = ketinggian penampang pada pipa 1 dari titik acuan (m);
h2 = ketinggian penampang pada pipa 2 dari titik acuan (m);
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Jadi pada intinya, Fluida dinamis mempelajari gerakan fluida, sementara fluida
statis memeriksa perilaku fluida saat dalam keadaan diam atau seimbang. Fluida
dinamis fokus pada sifat-sifat dinamika, seperti tekanan dan kecepatan, yang
berubah sepanjang waktu. Fluida statis, sebaliknya, mengeksplorasi distribusi
tekanan dan keadaan stagnan atau seimbang di dalam fluida yang tidak
mengalami perubahan waktu.
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai