Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

UKURAN FLUIDA

Hasil Pembelajaran

Setelah berhasil menyelesaikan, dan melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab

ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar aliran dan ukuran

fluida.

Kriteria Penilaian

Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini adalah dapat diukur dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Menjelaskan definisi fluida dan perbedaan antara zat padat serta sifat-sifat

fluida.

2. Menentukan klasifikasi fluida dan satuan yang dipergunakan.

3. Mengukur tinggi tekanan fluida, alat ukur tekanan.

Sumber Pustaka

Buku Utama :

Ida Zuraida (2003) Mekanika Fluida, Bab I, Pontianak : Polnep

Buku Penunjang :

Arko Priyono (1988) Mekanika Fluida I, Jakarta : Victor L. Streeter

Ukuran Fluida
2

Pendahuluan

Ilmu perekayasaan tentang Mekanika Fluida telah dikembangkan melalui

pemahaman mengenai sifat-sifat fluida, penerapan hukum-hukum dasar mekanika

dan termodinamika, serta percobaan-percobaan yang teratur. Sifat kerapatan dan

sifat viskositas memegang peranan yang penting dalam hal aliran di dalam saluran

terbuka maupun saluran tertutup dan dalam hal aliran sekitar benda yang

terendam. Efek tegangan permukaan mempunyai arti yang penting dalam

pembentukan tetes cairan, dalam aliran jet kecil, dan dalam situasi dimana

terdapat permukaan temu cairan-gas-benda-padat atau cairan-cairan-benda padat,

maupun dalam terbentuknya gelombang kapiler. Sifat tekanan uap, yang

bertanggung jawab atas perubahan fase dari cairan menjadi gas, menjadi penting

bila terdapat tekanan yang berkurang.

Dalam bab ini akan dibahas defenisi fluida, sifat-sifat aliran fluida, menentukan

klasifikasi aliran dan cara menentukan tinggi tekanan.

1.1. Defenisi Fluida

Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara kontinue (terus menerus)

bila terkena tegangan geser, betapapun kecilnya tegangan geser itu.

Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan, dan

gaya ini dibagi dengan luas permukaan tersebut adalah tegangan geser rata pada

permukaan itu. Tegangan geser pada suatu titik adalah nilai batas perbandingan

gaya geser terhadap luas dengan berkurangnya luas hingga menjadi titik tersebut.

Iz, Mekanika Fluida


3

1.2. Perbedaan Antara Zat Padat dan Fluida

(a) Molekul-molekul zat padat dapat bergetar atau berputar disekitar posisi

tertentu sedangkan dalam fluida, selain dapat bergerak seperti tersebut

diatas molekul-molekulnya dapat bergerak yang satu diantara yang lain.

(b)Zat padat dapat menahan tarikan.

(c) Zat padat dapat menahan geseran sampai batas elastisitasnya tercapai,

sedangkan fluida langsung berubah bentuk.

(d)Zat padat mempunyai bentuk tetap tetapi fluida mengambil bentuk

dimana zat itu dimasukkan.

1.3. Klasifikasi Fluida

Fluida dapat digolongkan ke dalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan

utama antara cairan dan gas adalah :

(a) Cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel dan sering

kali harus diperlakukan demikian.

(b) Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan

bebas sedangkan gas dengan massa tertentu mengembangkan sampai

mengisi seluruh bagian wadah tempatnya.

1.4. Satuan-Satuan S.I.

3 (tiga) cairan yang dipilih (dimensi-dimensi dasar) adalah massa, panjang

dan waktu. Dalam buku ini masing-masing satuan dasar yang akan digunakan

adalah kilogram (kg) untuk massa, meter (m) untuk panjang dan detik (det) untuk

waktu. Semua satuan yang lain bisa diturunkan dari ketiganya. Satuan gaya yang

diturunkan dari satuan-satuan tersebut adalah Newton (N). Kemudian satuan

Ukuran Fluida
4

volume dalam m3, satuan percepatan dalam m/det2, satuan kerja adalah Nm yang

disebut joule (J) dan satuan tekanan adalah N/m2 yang disebut pascal (Pa).

Satuan untuk gaya dalam system ini, yaitu newton, diturunkan dari satuan

massa dan satuan percepatan. Dari hukum kedua newton,

gaya dalam newton = massa dalam kilogram x percepatan dalam m/det2

atau :

gaya 1 newton mempercepat massa 1 kilogram pada laju 1 m/det2

1.5. Sifat-Sifat Cairan

(a) Kemampatan

Kemampatan cairan adalah variasi volume dengan variasi tekanannya

dinyatakan dengan modulus elastisitas (E).

 
E


N / mm 2  V
V

E
[1]

∆σ = Kenaikan kecil tekanan

∆V = Perubahan kecil volume

V = Volume

Untuk air pada 20°C E ≈ 2190 N/mm2

Ini berarti bahwa variasi volume dengan variasi tekanannya kecil sekali.

Oleh karena itu, untuk semua hal yang praktis, kemampatan air

diabaikan. Jadi dianggap air yang tak bermanfaat.

Contoh :

Tentukan perubahan volume 1 L air, 20°C, jika perubahan tekanannya

0,3 N/mm2.

Iz, Mekanika Fluida


5

V 

V E

V   10 6 mm 3  0,3 N / mm 2
V   137mm 3
E 2190N / mm 2

(b) Kerapatan

“Kerapatan” atau “Kerapatan Massa” atau “Kerapatan Jenis” cairan

adalah massanya tiap satuan volume dan biasanya ditandai dengan huruf

“ρ”.


m
V

g / cm 3 , kg / dm 3 , t / m 3 
m = massa

V = volume

(c) Berat Jenis

“Berat Jenis” atau “Kerapatan Berat” cairan adalah beratnya tiap satuan

volume dan biasanya ditandai dengan huruf γ dan dinyatakan dengan

[KN/m3].

  g 
mg
V

KN / m 3 
m = massa

V = volume

g = percepatan karena gaya tarik bumi

g = 9,81 m/det2  10 m/det2.

Ukuran Fluida
6

Meskipun berat jenis air bergantung pada suhunya, biasanya kita

mengambil w  10 KN m 3 .

Contoh :

7 liter cairan beratnya 56 KN. Tentukan berat jenisnya : 1 liter = 1 dm3

56 N
a   8 N dm 3  8000 N m 3  8 KN m 3
7 dm 3

Artinya untuk berat 1 liter minyak setara dengan 0,8 kg ≈ 7,84 N.

(d) Kekentalan

“Kekentalan” cairan adalah tahanannya terhadap geseran atau perubahan

sudut. Kekentalan “η” dinyatakan dengan kg/mdet.

Kekentalan dipengaruhi perubahan suhu. Menurut hokum kekentalan

Newton, untuk suatu harga perubahan sudut fluida, tegangan geser

langsung seimbang dengan kekentalan.

Gambar 1.1. Kekentalan

Peragaan :
Iz, Mekanika Fluida
7

a) Bandingkan oli motor 20°C dengan air 20°C

b) Bandingkan oli motor 50°C dengan air 50°C

(e) Kekentalan Kinematik

Kekentalan kinematik adalah perbandingan kekentalan absolute dengan

kerapatan massa dan biasanya ditandai dengan huruf “v”.

kekentalan absolut
Kekentalan kinematik 
ker apa tan massa


 

m 2
det 

(f) Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan adalah tahanannya terhadap tarikan dan

disebabkan oleh kohesi antara partikel-partikel dipermukaan cairan,

ditandai dengan huruf σ dan dinyatakan dalam kilogram/cm. Untuk air

20°C σ = 0,000074 kg/cm. Tegangan permukaan disebabkan oleh kohesi

antara partikel-partikel di permukaan cairan. Bidang seutuhnya disebut

meniskus.

Gambar 1.2.

Ukuran Fluida
8

Andaikan pelat gelas G yang bersih dicelupkan secara vertikal ke dalam

bejana berisi air raksa. Maka permukaan air raksa turun. Tengen T ke

meniscus cairan di titik sentuh θ. Sudut sentuh θ untuk air adalah tajam.

Dalam hal seperti itu cairan naik.

Gambar 1.3. Sudut Sentuh

(g) Kapilaritas

Kapilaritas adalah gejala naik cairan dalam tabung berdiameter kecil

disebut tabung kapilar, disebabkan sifat-sifat adhesi dan kohesi selain

tegangan permukaan. Jika tabung kapilar dicelupkan ke dalam air, air

naik dalam tabung dengan permukaan cekung ke atas. Sebabnya adalah

karena adhesi antara molekul-molekul tabung dan air adalah lebih besar

daripada kohesi antara molekul-molekul air. Akan tetapi jika tabung

yang sama dicelupkan ke dalam air raksa, maka air raksa akan turun ke

bawah dalam tabung dengan permukaan cembung ke atasnya. Disini

adhesi lebih kecil daripada kohesi.

Iz, Mekanika Fluida


9

Gambar 1.4. Kapilaritas

Peragaan

Masukkan sepotong bata kering ke dalam air untuk memperlihatkan efek

kapilaritas.

1.6. Tekanan Fluida

Ini ditentukan sebagai gaya tekan persatuan luas dan ditandai dengan huruf

P dan dinyatakan dengan Newton/mm2 atau kilo Newton/m2. Jika fluida ada

dibawah gaya tekan merata F dan dikerjakan diatas bidang A mm2, maka

tekanannya ditentukan oleh : P  A


F
 N / mm 2
, KN m 2 

1.7. Tinggi Tekanan

Tinggi tekanan cairan di atas suatu titik adalah tinggi cairan di atas titik itu

dan dinyatakan dengan meter. Perhatikan bidang A m 2 pada dasar bejana dan

Ukuran Fluida
10

kolam air setinggi h meter di atas bidang itu. Misalkan γ adalah berat jenis cairan

dalam N/mm3 atau KN/m3. Berat air dalam kolom ini :   hA

berat  h A
Jadi tekanannya adalah : P     h
luas A

P
Jadi tinggi tekanan h    m

Gambar 1.5.

Contoh :

1. Hitunglah tekanan pada dasar tangki berisi air sedalam 2 m. Berat jenis air

γa = 10 KN/m3.

Jawab :

Kedalaman atau tinggi air h = 2,0 m

Berat jenis air γa = 10 KN/m3

Tekanannya :

P    h  10  2  20 KN m 2 atau 0,02 N mm 2

Iz, Mekanika Fluida


11

2. Kedalaman atau tinggi minyak h = 6,0 m

Berat jenis minyak γm = 8,0 KN/m2

Tekanannya :

P    h  6,0  8,0  48KN m 2  0,048N mm 2

1.8. Barometer

Barometer digunakan untuk mengukur tekanan atmosfir. Tekanan atmosfir

pada permukaan tanah disebabkan oleh berat kolom udara diatasnya. Nilai rata-

rata tekanan atmosfir pada permukaan laut diambil 103,3 KN/m 2 atau 10,33 meter

tinggi air atau 76 cm tinggi air raksa (g = 9,81 m/det2), (γa = 9,81 KN/m3).

Contoh :

Manometer menunjukkan 76 cm air raksa. Hitunglah tekanan atmosfir dalam

(1) meter air dan (2) KN/m2. Berat jenis air raksa = 133,4 KN/m3.

Jawab :

(1) Tekanan atmosfir

h barometer = 76 cm air raksa

 133,4 KN m 3
Kerapatan jenis air raksa =   13,6
g 9,81KN m 3

Tinggi tekanan atmosfir : 13,6.76.10-2 m = 10,33 m air

= 10,33 m air

(2) Jadi tekanan dalam KN/m3


Ukuran Fluida
12

p   h
 10 KN m 3  10,33m  103,3KN m 3

1.9. Tekanan Absolut

Tekanan absolut pada suatu titik adalah jumlah tekanan menurut alat ukur

tekanan dan tekanan atmosfir pada titik itu.

Pm = P + Pa

Pm = tekanan absolut

P = γ . h = tekanan menurut alat ukur tekanan

Pa = tekanan atmosfir

1.10. Manometer

Manometer adalah alat ukur untuk mengukur tekanan atau perbedaan

tekanan di dalam saluran pipa yang terisi penuh.

1.11. Klasifikasi Manometer

Manometer umumnya diklasifikasikan dalam dua kategori :

(1) Manometer sederhana

(2) Manometer diferensial

1.11.1. Manometer Sederhana

Manometer sederhana adalah manometer yang dipakai untuk mengukur

tekanan pada suatu titik dalam fluida yang ada dalam pipa atau bejana. Beberapa

tipe umum manometer sederhana adalah :

(1) Tabung Piezometer

(2) Manometer Tabung U

(3) Manometer dengan kolom tunggal

1. Tabung Piezometer

Iz, Mekanika Fluida


13

Tabung Piezometer adalah tabung yang digunakan untuk mengukur

tekanan-tekanan sedang.

Dalam gambar 1.6. memperlihatkan

tabung piezometer yang dipasang pada

saluran pipa yang penuh dialiri air. Tabung

dipasang di samping (tabung a) atau di atas

(tabung b) atau di dasar (tabung c) pipa.

Jika menghubungkan tabung piezometer

pada pipa, harus diperhatikan jangan

sampai tabung menjorok ke dalam pipa.

Jika tabung piezometer telah terpasang pada saluran pipa itu, cairan akan

naik ke tabung karena tinggi cairan seimbang dengan tekanan pada titik ukur.

Tinggi tekanan dapat langsung dibaca pada skala pembagian yang ada pada

tabung. Diameter tabung jangan sampai kurang dari 1cm untuk menghindari

kesalahan karena pengaruh kapiler. Tinggi kolom cairan harus dibaca di tengah

meniscus.

Jika h adalah tinggi kolom cairan dalam tabung piezometer dihitung dalam meter,

maka tekanannya ditentukan oleh :


P    h KN m 2 
γ = berat jenis cairan

Tekanan-tekanan di bawah tekanan atmosfir (tekanan negatif) dapat diukur

dengan tabung piezometer seperti pada gambar 1.7.

Ukuran Fluida
14

Jika tekanan dalam tempat cairan kurang dari tekanan atmosfir, maka tidak akan

ada kolom air yang akan naik dalam tabung biasa. Oleh karena itu, ujung atas

tabung dibengkokkan ke bawah dan ujung bawahnya dicelupkan ke dalam bejana

berisi air atau cairan lain.

Gambar 1.7. Tabung Piezometer (Vakum)

Tekanan atmosfir akan menaikkan kolom air sampai tinggi h dalam tabung.

Dengan mengabaikan berat udara yang ada dalam tabung, besar tekanan

ditentukan oleh :


P    h KN m 2 
= berat jenis cairan dalam bejana

2. Manometer Tabung U

Iz, Mekanika Fluida


15

Manometer tabung U adalah tabung tunggal berdiameter kira-kira 1 cm

yang dilengkungkan membentuk U dengan ujung yang satu dihubungkan dengan

titik ukur dan ujung yang lain terbuka ke udara luar seperti tampak di bawah ini :

Gambar 1.8. Manometer Tabung U

Pada gambar 1.8. (a) tinggi tekanan dalam pipa dapat langsung dibaca pada skala

ukur pada tabung. Disini h adalah tinggi tekanan. Untuk mengukur tekanan tinggi,

tabung U dapat diisi dengan cairan yang cukup lebih berat dari air seperti dapat

dilihat pada gambar (b).

Air raksa yang berat jenisnya 13,6 dipakai untuk maksud ini permukaan bersama

cairan zz diambil sebagai garis 0 (nol).

Misalkan :

h1 = tinggi cairan (cairan dalam pipa) dalam tangkai kiri diatas zz

h2 = tinggi cairan berat (biasanya air raksa) dalam tangkai kanan diatas zz

P = γ . h = tekanan dalam pipa h = tinggi tekanan dalam pipa

γ1 = berat jenis cairan ringan

γ2 = berat jenis cairan ringan

Ukuran Fluida
16

Tekanan dalam tangkai kiri di atas garis 0 (nol) = tekanan dalam tangkai kanan di

atas garis 0 (nol).

 a  h   1  h1   2  h2
 a  h   2  h2   1  h1
 h  h
h 2 2 1 1 meter air
a

Contoh :

Tangkai kiri mnometer sederhana dihubungkan dengann pipa yang dialiri air.

Tangkai kanannya terbuka ke udara luar. Pusat pipa sama tingginya dengan

permukaan air raksa dalam tangkai kanan. Tentukan tekanan dalam pipa jika

perbedaan muka air raksa dalam ke dua tangkai adalah 10 cm.

Jawab :

Misalkan zz adalah garis nol, h adalah tinggi tekanan dalam cm air dalam pipa. Di

garis nol tekanan dalam tangkai kiri = tekanan dalam tangkai kanan.

Gambar 1.9.

Iz, Mekanika Fluida


17

 a  h   2  h2   1  h1

 2  h2   1  h1
h
a

133,4 KN m 3  0,1m  10 KN m 3  0,1m



10 KN m 3
12,3KN m 2
  1,23m
10,0 KN m 3 air

Contoh :

Manometer sederhana berisi air raksa dipakai untuk menentukan tekanan dalam

pipa yang berisi cairan dengan berat jenis 8 KN/m3. Hitung tekanan dalam pipa itu

dalam meter air, dalam KN/m2 dan dalam meter minyak. Keadaan manometer

adalah seperti tampak pada gambar 1.10.

Jawab :

Misalkan zz adalah garis nol, h adalah tinggi tekanan dalam cm air dalam pipa. Di

garis 0 (nol), tekanan dalam tangki kiri = tekanan dalam tangki kanan.

Gambar 1.10.

 a  h   2  h2   1  h1
Ukuran Fluida
18

 2  h2   1  h1
h
1

133,4 KN m 3  0,1m  8,0 KN m 3  0,05 1,29m


  air
10 KN m 3 air

Tekanan = 12,9 KN/m2

1,29m  10 KN m 3
hmin yak   1,61 minyak
8 KN m 3

Contoh :

Manometer biasa berisi air raksa dipakai untuk menghitung tekanan negative

dalam pipa berisi air. Tangkai kanan manometer terbuka ke udara luar. Hitunglah

tekanan negative di bawah tekanan di dalam pipa, apabila keadaan manometer

adalah seperti pada gambar 1.11.

Jawab :

Misalkan zz adalah garis 0 (nol).

Hitunglah tinggi tekanan dalam pipa. Di

Garis 0 (nol), tekanan di tangkai kiri =

tekanan di tangkai kanan.

Gambar 1.11.

 a  h   2  h2   1  h1
 h  h
h 2 2 1 1
a

Iz, Mekanika Fluida


19

133,4 KN m 3  0,05m  10 KN m 3  0,05


  0,72m air
10 KN m 3

1.11.2. Manometer Differensial

Manometer differensial dipakai untuk mengukur perbedaan tekanan antara

setiap dua titik dalam saluran pipa, atau dalam dua pipa atau tempat cairan.

1. Manometer Dengan Dua Piezometer

Manometer ni terdiri dari dua tabung piezometer yang terpisah, yang

dimasukkan pada dua titik ukur dimana perbedaan tekanannya harus dihitung.

Perbedaan muka air yang naik dalam kedua tabung menunjukkan perbedaan

tekanan antara titik-titik ukur itu dapat dinyatakan dengan :

h = (hA - hB) dalam meter air

Dimana : hA = tinggi kolom air diatas A dalam meter

hB = tinggi kolom air diatas B dalam meter

Gambar 1.13.

1.12. Rangkuman

1. Fluida dapat didefinikan sebagai zat yang tidak memberi perlawanan terhadap

perubahan bentuk.
Ukuran Fluida
20

2. Fluida dapat diklasifikasikan menjadi tiga : cairan, uap dan gas.

3. Cairan mempunyai sifat-sifat antara lain : kemampatan, kerapatan, berat jenis,

kekentalan, kinematik dan dinamik, tegangan permukaan, kapilaritas.

4. Barometer digunakan untuk mengukur tekanan atmosfir.

5. Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan atau perbedaan tekanan di

dalamsaluran pipa yang terisi penuh. Manometer terdiri atas dua :

a. Manometer sederhana

b. Manometer diferensial

1.13. Evaluasi

1. Manometer tabung U berisi air raksa dipakai untuk menentukan tekanan

dalam pipa berisi cairan dengan berat jenis 0,9. Pada manometer terbaca 10

cm dan tinggi dari garis pusat pipa ke muka bawah air raksa dalam tangkai kiri

adalah 5 cm.

2. Manometer air raksa sederhana dipakai untuk mengukur tekanan air yang

mengalir dalam saluran pipa. Tangkai kanannya terbuka ke udara luar dan

tangkai kiri dihubungkan dengan pipa yang garis pusatnya sama tinggi dengan

muka air raksa dalam tangkai kanan. Perbedaan tinggi muka air raksa di kedua

tangkai adalah 12 cm. Hitunglah tekanan dalam pipa.

3. Manometer air raksa dihubungkan dengan saluran pipa berisi minyak dengan

berat jenis 0,8 seperti diperlihatkan pada gambar. Tentukan tekanan minyak.

1.14. Tugas

1. Lakukan pengamatan antara kekentalan cairan dan oli.

Iz, Mekanika Fluida


21

2. Baca buku Mekanika Fluida halaman …

3. Selesaikan soal pada halaman 20.

Ukuran Fluida

Anda mungkin juga menyukai