Anda di halaman 1dari 16

Desinfeksi

Arief Rahmatulloh, M.Si


Desinfeksi
Proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang
terdapat di dalam air baku yang masuk ke dalam instalasi pengolahan
air minum. Proses ini tidak berlaku bagi mikroorganisme yang berada
dalam bentuk spora. Terdapat berbagai metode untuk melakukan
desinfeksi, antara lain dengan penggunaan zat pengoksidasi (ozon,
halogen, senyawa halogen), kation dari logam berat (perak, emas,
merkuri), senyawa organik, senyawa berbentuk gas, dan pengolahan
fisik (panas, UV, pH).

01 Klorinasi

02 Ozonisasi

03 Ultraviolet
Klorinasi
Proses pemberian klorin ke dalam air
yang telah menjalani proses filtrasi dan
merupakan langkah yang maju dalam
proses purifikasi air.

Banyak digunakan dalam pengolahan limbah


industri, air kolam renang, dan air minum di
negara-negara sedang berkembang karena
sebagai desinfektan, biayanya relatif murah,
mudah, dan efektif
Klorinasi
Prinsip Klorinasi

Kebutuhan klorin harus diperhitungkan


secara cermat agar dapat efektif
mengoksidasi bahan-bahan organik dan
dapat membunuh kuman patogen dan
meninggalkan sisa klorin bebas dalam air.

Air harus jernih dan tidak keruh Margin of Safety


karena kekeruhan pada air adalah 0,2 mg/l.
akan menghambat proses
klorinasi.
Metode Klorinasi

Gas Klorin
Murah, cepat, efisien, mudah digunakan

1st tetapi harus berhati-hati karena beracun


dan menimbulkan iritasi pada mata. Alat
klorinasi berbahan gas klorin ini disebut
Perkloron

3rd
Persenyawaan antara kalsium dan 65-
sebagai chloronome equipments.
75% klorin yang dilepaskan dalam air.
Perkloron sering juga disebut sebagai
Kloramin
high test hypochlorite.

2nd
Kurang memberikan rasa klorin pada
air, tetapi kerja lambat dan tidak sesuai
untuk klorinasi skala besar.
Kelebihan Klorinasi

Dapat membantu proses Memiliki sifat bakterisidal


koagulasi
S W dan germisidal.

Dapat mengontrol alga


dan organisme O T Dapat mengoksidasi zat
besi, mangan, dan
pembentuk lumut. hydrogen sulfide.
Kekurangan Klorinasi
Klorinasi juga memiliki beberapa
kekurangan jika diaplikasikan pada
pengolahan air minum

Tidak bisa digunakan untuk semua pihak

Kontak ibu hamil dengan klorin sebelum melahirkan


dapat meningkatkan resiko kelainan janin.

Bersifat karsinogen

Meminum air yang mengandung klorin memiliki


kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung
kemih, dubur ataupun usus besar.
Chlorine Contact Chamber

Cara kerja dari Chlorine Contact chamber adalah air yang berasal
dari bak penjernih (clarifier) akan
mengalami klorinasi atau desinfeksi, dimana air yang masuk secara
over flow kedalam bak klorinasi,
kemudian chlorine metering pump akan memompakan larutan klorin
ke dalam bak klorinasi. setelah itu
air dari produk akan dialirkan ke badan air
Desinfeksi menggunakan Ozonisasi
Metode ozonisasi mulai banyak dipergunakan untuk sterilisasi bahan
makanan, pencucian peralatan kedokteran, hingga sterilisasi udara pada
ruangan kerja di perkantoran.
Luasnya penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal
memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta
memiliki oksidasi potential 2.07 V. Selain itu, ozon telah dapat dengan mudah
dibuat dengan menggunakan plasma seperti corona discharge.
Prinsip Kerja Proses Ozonisasi
Filter pembunuh bakteri dan kuman
Proses terbentuknya ozon
Radiasi sinar ultraviolet dengan panjang
Proses ozonisasi dalam gelombang 254 Nm dapat mengubah ozon
pengolahan air minum dilakukan dalam air menjadi oksigen dan radikal
berdasarkan prinsip pembentukan bebas hidroksil. Ozon efektif mengoksidasi
ozon secara alamiah yaitu bantuan berbagai jenis zat pencemar dalam air
radiasi UV dan kilat di udara. tanpa meninggalkan zat sisa yang tidak
diinginkan atau mengubah pH air secara
signifikan.

Oksidator kuat Memiliki berbagai macam manfaat


ikatan atom dari 3 molekul oksigen (O2) Desinfeksi mikroorganisme organik
akan terpecah dan membentuk 2 molekul patogen, menghilangkan bau dan rasa
ozon (O3. Hal ini m). Ikatan atom yang yang tidak diinginkan (biasanya berasal
membentuk ozon sangat lemah sehingga dari ion S-2), serta menjernihkan air akibat
ozon yang terbentuk dapat cepat kembali adanya senyawa organik terlarut.
menjadi oksigen (O2)enyebabkan ozon
mempunyai sifat oksidator yang kuat..
Dikombinasikan dengan bahan lain
Disertai dengan penggunaan saringan
karbon aktif yang bertujuan untuk
Proses Ozonisasi mengefektifkan pengolahan terutama
untuk menghilangkan zat-zat pencemar
Kekurangan Ozonisasi
Proses ozonisasi juga memiliki
kekurangan, selain itu
penggunaan bahan kimia lain
dalam proses desinfeksi seperti
Contents
oksidan kuat khususnya
digunakan untuk menghilangkan
Fe dan Mn. Zat kimia tersebut
biasanya digunakan untuk
pengolahan air minum dengan
misi komersial dan air dalam
kemasan botol (Aqua, dll).

Contents Contents

Sulit control dosis Ozon Cost tinggi


Memerlukan pesawat khusus
O3 merupakan gas tidak stabil, akan (ozonisator) yang memerlukan
lenyap dalam beberapa menit, tidak energi yang besar, sehingga biaya
meninggalkan sisa desinfektan selama investasi dan operasi relatif besar,
air berada dalam sistem, hal ini sehingga Ozonisasi menjadi lebih
merupakan kesulitan untuk mengontrol mahal untuk digunakan.
dosis ozon yang digunakan.
Perbandingan Ozonisasi dengan
Klorinasi
Ozon aman bagi lingkungan
Selain sebagai oksidator kuat, ozon
Ozon lebih baik daripada klorin
juga merupakan desinfektan kuat Ozon mempunyai kemampuan yang lebih
yang dapat digunakan tanpa baik dibandingkan klorin atau desinfektan
penambahan bahan kimia tertentu. lainnya karena mempunyai daya oksidasi
Dalam penggunaannya, ozon dapat yang kuat sehingga dapat menghilangkan
berubah menjadi oksigen, senyawa endotoksin (pyrogenic
yang tidak beracun, dan aman bagi lippopolysaccharides) dan Total Organic
lingkungan. Carbon (TOC).

AMDK

Ozon memiliki banyak Ozon lebih efektif daripada klorin


manfaat
Ozon mempunyai koefisien mematikan
Ozon dimanfaatkan untuk menghilangkan (lethality coefficient) yang lebih besar
warna, menghilangkan bau dan rasa, daripada klor sehingga lebih efektif dalam
menghilangkan senyawa-senyawa organik, membunuh mikroorganisme dan virus.
mikroflokulasi, oksidasi mangan dan besi,
sebagai desinfektan, serta mematikan virus.
Desinfeksi Ultraviolet

Metode Ultraviolet (UV) digunakan sebagai desinfektan


sebelum air didistribusikan ke seluruh water tap. Radiasi UV
dapat mempengaruhi mikroorganisme dengan mengubah
DNA dalam sel.
UV melepaskan proton yang akan diserap oleh DNA
mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan DNA
sehingga proses replikasi DNA akan terhambat.
Hal ini mengakibatkan terputusnya rantai hidrogen yang
menghubungkan antara thymine dan cytosine sehingga
mengakibatkan kerusakan DNA.
Kelebihan Ultraviolet
Waktu pemaparan yang
singkat
Tidak menghilangkan
rasa, bau dan warna

Tidak menimbulkan efek


pada kapasitas disinfeksi

Tidak ada zat kimia yang


dilarutkan dalam air
sehingga kualitas air tidak
terpengaruh.
Kekurangan Ultraviolet
Spora, kista dan virus Membutuhkan banyak
lebih susah didesinfeksi UV karena diserap zat
dari pada bakteri. lain

Peralatan yang mahal


Seringkali, perawatan alat dan energy listrik yang
yang mahal diperlukan dibutuhkan besar
untuk memastikan energy
yang stabil dan densitas
yang relatif seragam
Thank You
Any questions ?

Anda mungkin juga menyukai