Anda di halaman 1dari 5

Fluida Newtonian dan 

Non-Newtonian
Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang
tegangangesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak
lurus dengan bidang geser. Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir
terus tanpa dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida
Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.

Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu “lubang”. Lubang ini akan
terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada material-material
seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non-Newtonian diaduk adalah
penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak “lebih tipis” (dapat dilihat pada cat).
Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya memiliki properti tertentu yang
berubah pada keadaan tertentu.

 Klasifikasi Aliran Fluida


Aliran Fluida dapat dibedakan menjadi aliran inviscid dan viscous. Fluida
viscous diklasifikasikan sebagai fluida Newtonian dan fluida non -Newtonian.
Dalam Fluida Newtownian terdapat hubungan linear antara besarnya tegangan geser
yang diterapkan dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan dengan mengikuti
hukum Viskositas Newton. Aliran Fluida pada umumnya diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Invicid
a. Incompresible = massa jenis konstan
b. Compressible = massa jenis tidak konstan
2. Viscous
dv
a. Newtonian → τ = μ dx

b. Non Newtonian → Tidak sama dengan Newtonian


Yang mana Fluida Newtonian dibagi menjadi 2 :
1. Laminar (Low Re)
2. Turbulent (High Re)
 Fluida Newtownian
Fluida Newtonian adalah fluida yang memiliki sifat di mana perbandingan
antara tegangan geser yang bekerja terhadap laju deformasi berlangsung linier.
Dengan kata lain, viskositas fluida tersebut selalu konstan, tidak bergantung pada
tegangan geser (shear stress) dan memenuhi hukum Newton tentang viskositas fluida.
Keunikan dari fluida Newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun
terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari
suatu fluida Newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida.
Viskositas dari suatu fluida Newtonian hanya bergantung pada temperatur dan
tekanan.Viskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan besar
tegangan geser dan gradien kecepatan pada persamaan:
dv
τ = μ dx
keterangan:
τ adalah tegangan geser fluida (Pa)
μ adalah viskositas fluida (Pa.s)
dv
adalah gradien kecepatan yang arahnya tegak lurus dengan arah
dx
geser ( s−1 )

Contoh fluida newtonian:


Etanol, benzena, alkohol, larutan asam/basa/garam, air gula, biodiesel, avtur, madu,
jus apel, handsanitizer, desinfektan, gliserin, kloroform, oli, dan lain – lain.

 Fluida Non - Newtownian


Fluida non – Newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami perubahan
viskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut.
Pengolongan Fluida non – Newtonian:
1. Pseudoplastik
Pseudoplastik adalah suatu model pendekatan fluida non - Newtonian di mana
viskositasnya cenderung menurun tetapi shear stress dari fluida ini akan
semakin meningkat. Contoh fluida ini adalah vinil acetate/ vinylpyrrolidone co-
polymer. Persamaan pseudoplastik adalah sebagai berikut:
dv n
τ = K ( dx ¿ ¿ , n < 1
2. Dilatant
Dilatant adalah suatu model pendekatan fluida non - Newtonian di mana
viskositasnya dan shear stress dari fluida ini akan cenderung mengalami
peningkatan. Contoh dari fluida jenis ini adalah pasta. Persamaan untuk model
ini ditunjukkan sebagai berikut ini:
dv n
τ = K ( dx ¿ ¿ , n > 1
Fluidan non - Newtonian dapat digolongkan dalam 5 golongan besar yaitu:
1. Bingham Plastic Models
Bingham Plastic adalah suatu model pendekatan fluida non-Newtonian di
mana viskositas nya sangat bergantung pada tegangan geser (shear stress) dari
fluida tersebut. Hal ini dikarenakan fluida jenis Bingham merupakan material
yang mempunyai viskositas yang besar ketika tegangan geser nya rendah
tetapi berwujud cair (viskositas rendah) ketika diberi tegangan besar.
Persamaan untuk fluida jenis Bingham adalah:
dV o
τyx = -μo dy ± τo
Contoh material yang termasuk ke dalam Bingham Plastic antara lain:
a. Pasta gigi Pasta gigi termasuk ke dalam Bingham Plastic karena saat tegangan
geser nya rendah pasta gigi seolah-olah terlihat berwujud padat, akan tetapi
saat diberi tegangan yang cukup besar pasta gigi tersebut akan mengalir. Hal
ini disebabkan pasta gigi memiliki viskositas yang cukup besar saat keadaan
diam dan memiliki viskositas yang kecil saat diberi tegangan yang cukup
besar.
b. Lumpur
c. Cat

2. Eyring Models
Eyring Models adalah suatu model pendekatan fluida Non-Newtonian yang
disebut juga Pseudoplastic karena memiliki sifat yang hampir sama dengan
Bingham Plastic. Akan tetapi untuk fluida jenis Pseudoplastic memiliki
viskositas yang cenderung menurun seiring dengan bertambahnya tegangan
geser yang diberikan terhadap fluida tersebut. Perbedaan yang mendasar antara
fluida jenis Eyring dan Bingham adalah tidak diperlukannya tegangan geser
yang cukup besar untuk fluida jenis Eyring karena viskositas fluida jenis
Eyring akan menurun dengan sendirinya. Berikut merupakan persamaan untuk
fluida jenis Eyring:
−1 dV x
τyx = A arcsinh ( B dy )
Contoh material yang termasuk ke dalam Eyring Models antara lain:
a. Sabun cair Sabun cair termasuk ke dalam fluida jenis Eyring Models
karena tanpa diberi tegangan geser awal, viskositas sabun cair cenderung
menurun sehingga apabila dibandingkan dengan pasta gigi yang
termasuk ke dalam fluida jenis Bingham Plastic, sabun cair cenderung
terlihat berwujud cair karena viskositas nya yang cenderung menurun.
b. Karbol
c. Sirup
3. Ostwald de Waele Models
Persamaan tegangan geser fluida untuk Ostwald de Waele model adalah:

Contoh fluida yang mengikuti persamaan Ostwald de Waele antara lain:


campuran pulp kertas dengan air, campuran semen dengan air dan sebagainya.
4. Ellis Models
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Ellis model adalah sebagai
berikut:

Model ini memiliki 3 parameter yang dapat diatur yaitu φ0, φ1, dan α . Jika α
dipilih lebih besar dibandingkan 1, maka model mendekati hukum Newton
untuk τyx kecil. Sedangkan, jika α dipilih kurang dari 1, maka model
mendekati hukum Newton untuk τyx besar. Contoh Fluida yang memenuhi
kriterial Ellis Model antara lain : Carbon Methil Cellulose (CMC) yang
dilarutkan ke dalam air.

5. Reiner-Philippoff Models
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Reiner-Philippoff model sebagai
berikut:

Model ini memiliki 3 parameter yang dapat diatur, yaitu: μo, μ∞, dan τs.
Contoh fluida model ini adalah : 30,4% metanol dalam hexana, Cholesterol
butirat dan Polistirene dalam tetralin.

Contoh fluida non – Newtonian:


Sabun, kosmetik, mentega, pasta gigi, keju, selai, mayones, gula-gula, yogurt,
magma, lava, ekstrak vanila, darah, air liur, tepung dicampur air, lendir,
mayones dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai