Disusun oleh:
KELOMPOK 6
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
1.1 Latar Belakang...........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PRODUK...............................................3
2.1 Eco Enzyme...............................................................................................3
2.2 Identifikasi Kebutuhan Konsumen............................................................4
2.2.1 Identifikasi Konsumen..........................................................................4
2.2.2 Wawancara Konsumen..........................................................................5
2.1.3 Hasil Wawancara Konsumen dan Pemilihan Kebutuhan (Need)..........6
BAB III PENGEMBANGAN IDE DAN SELEKSI AWAL...................................8
3.1 Sumber dan Pengumpulan Ide...................................................................8
3.2 Seleksi Ide..................................................................................................8
BAB IV SELEKSI IDE............................................................................................9
4.1 Seleksi Menggunakan Termodinamik.......................................................9
4.1.1 Substitusi Bahan....................................................................................9
4.1.2 Substitusi dalam Produk Konsumen.....................................................9
4.1.3 Perbaikan Bahan..................................................................................10
BAB V PRODUCT MANUFACTURE................................................................11
5.1 Preparation for Manufacture...................................................................11
5.2 Final Specifications.................................................................................12
5.2.1 Struktur Produk....................................................................................12
BAB VI KEEKONOMIAN...................................................................................15
6.1 Penaksiran Harga Peralatan.....................................................................16
6.2 Dasar Perhitungan....................................................................................16
6.3.1 Capital Investment...............................................................................16
6.3.2 Manufacturing Cost.............................................................................16
6.4 Analisis Kelayakan...................................................................................17
6.4.1 Percent Return on Investment..............................................................17
6.4.2 Pay Out Time (POT)............................................................................17
6.4.3 Break Even Point (BEP)......................................................................17
6.4.4 Shut Down Point (SDP).......................................................................17
6.5 Hasil Perhitungan.....................................................................................18
6.6 Analisis Keuntungan................................................................................19
6.7 Hasil Kelayakan Ekonomi.......................................................................19
ii
BAB VII PENUTUP..............................................................................................21
7.1 Kesimpulan..............................................................................................21
7.2 Saran........................................................................................................22
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 6.3 Fixed Capital Investment......................................................................18
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan sampah masih menjadi isu penting dibanyak negara, termasuk
Indonesia. Riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan
sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak dikelola. Ini artinya, dari
sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi Indonesia setiap hari, sekitar 15 persen
mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sedangkan, 7 persen
sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan
Sampah (TPA). Selain itu juga diketahui bahwa jenis sampah yang paling banyak
dihasilkan adalah sampah organik sebanyak 60 persen, sampah plastik 14 persen,
diikuti sampah kertas (9%), metal (4,3%), kaca, kayu dan bahan-bahan lainnya
(12,7 %).
Pengelolaan sampah organik khususnya sisa-sisa makanan belum
dimanfaatkan secara optimal. Padahal, hasil pemanfaatannya dapat dipasarkan
sehingga mempunyai nilai ekonomis dan membantu mengurangi pemakaian
bahan-bahan kimia yang mempunyai efek samping, seperti nonrenewable (tidak
dapat diperbarui), dan berefek negatif bagi lingkungan. Salah satu pemanfaatan
sampah organik adalah dengan membuat eco enzyme.
Eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti
ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air.
Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat .
Eco enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah
tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat
reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan
sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara
manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat
bermanfaat.
Melihat manfaatnya yang berlimpah dan berguna bagi masyarakat, untuk itu
kami mencoba untuk merancang dan mengembangkan ecoenzyme menjadi lebih
praktis, mudah digunakan, serta ramah lingkungan. Dalam merancangnya, kami
akan melakukan beberapa hal seperti identifikasi kebutuhan produk,
pengembangan ide dan seleksi awal, dan kemudian penyeleksian ide.
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mengidentifikasi kebutuhan ecoenzyme.
2. Mengetahui bagaimana mengembangkan ide dan seleksi awal eco
enzyme.
3. Memahami cara menyeleksi ide dari eco enzyme.
1.4 Manfaat
1. Menjadi acuan dalam bahan presentasi
2. Menjadi acuan untuk bahan bacaan
3. Menjadi referensi bagi pihak-pihak yang ingin merancang produk yang
serupa.
BAB II
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PRODUK
3
4
manfaat dari chemistry-nya. Pengguna ini mungkin bukan individu, mereka akan
sering menjadi organisasi, termasuk lembaga pemerintah. Mengidentifikasi
pengguna ini, menghubungi mereka, dan mengatur waktu untuk mendiskusikan
kebutuhan mereka biasanya mempermudah kita dalam mengumpulkan informasi
mengenai kebutuhan konsumen.
Berdasarkan penjelasan diatas, kami mencoba untuk mengidentifikasi
konsumen atas produk yang akan kami rancang, yaitu Eco enzyme renew.
Konsumen yang membutuhkan produk kami diantaranya adalah para petani,
laundry, orang kantoran, dan ibu rumah tangga. Para petani bisa memanfaatkan
ecoenzyme renew sebagai pembersih hama tanaman dan bahkan hama atau hewan
yang mengganggu disekitar rumah seperti kecoa, tikus, dan lalat. Bagi ibu rumah
tangga, produk ini dapat menjadi alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti
pembersih komersial. Hal itu dikarenakan ecoenzyme renew dapat membunuh
bakteri dan jamur, serta memiliki nilai ekonomi karena dapat secara langsung
mengurangi pengeluaran finansial untuk membeli bahan pembersih komersial.
2.2.2 Wawancara Konsumen
Dalam mewawancarai konsumen, kami menggunakan suatu metode yang
berguna untuk mempermudah dalam pengumpulan dan analisis data yang
diperoleh. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Subjek dan Objek Wawancara
Objek : Pandangan masyarakat terhadap eco enzyme renew
sebagai produk multifungsi dengan memanfaatkan sampah organik.
Subjek : Mahasiswa/pelajar, dan ibu rumah tangga.
b. Jenis dan Sumber Data
Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga menjadi informasi
baru yang dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Data diperoleh secara
langsung dari wawancara dengan masyarakat.
c. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah dengan menanyakan secara langsung
kepada masyarakat untuk mendapatkan pandangan perihal eco enzyme
renew sebagai produk multifungsi yang ramah lingkungan.
d. Teknik Analisis Data
6
Data yang diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga ditarik
kesimpulan serta memfokuskan pada hal-hal penting sebagai kebutuhan
(need) dari produk tersebut. Penyajian data dilakukan dengan
mengumpulkan data kebutuhan dari seluruh responden. Setelah itu, barulah
dipilih “ide” yang cocok untuk dikembangkan.
Dari hasil kumpulan ide Eco Enzyme, kami memilih kebutuhan yang cocok untuk
dikembangkan, yaitu Eco Enzyme yang digunakan sebagai bahan pembersih
1. Tidak beracun.
2. Mampu menghilangkan pengotor
3. Mampu membunuh bakteri
4. Mudah terdegradasi
5. Serta mampu mengurangi sampah yang menjadi masalah polusi lingkungan.
8
BAB IV
SELEKSI IDE
9
10
aroma busuk yang dihasilkan adalah salah satu kekurangan produk yang dapat
berakibat buruk pada minat konsumen di pasar.
Dengan terdapatnya suatu kekurangan pada produk, maka minat konsumen
dalam penggunaan produk dapat menurun. Sehingga alternatif yang kami lakukan
untuk mencegah hal ini terjadi dengan mensubstitusi produk Eco-Enzim dengan
bahan kimia lain yang diharapkan dengan langkah ini dapat menutupi kekurangan
yang terdapat dalam produk.
Langkah yang kami lakukan yaitu dengan menambahkan zat pengharum pada
produk Eco-Enzim yang diharapkan dengan penambahan zat kimia ini, bau yang
dihasilkan dari proses fermentasi didalam produk Eco-Enzim dapat hilang dan
produk memiliki aroma yang sesuai dengan minat konsumen/pasar.
Mulai
PreTreatment bahan
Limbah dapur
Fermentasi
Gula merah Dalam wadah bertutup
100 Hari
Air
Saring hasil
Sisa Residu
fermentasi
Product Eco-Enzyme
11
12
5.3 Scale-up/Scale-down
Didalam era indutri sekarang ini, produk eco-enzyme memiliki peluang
yang sangat besar didalam pasar. Itu dikarenakan eco-enzyme memiliki banyak
kegunaan didalam berbagai bidang seperti : pertanian, perternakan, industri
maupun rumah tangga. Dalam pembuatan produk juga harus memikirkan prospek
kedepannya tentang peluang pemasaran produk.
Dengan produk yang multifungsi memiliki peluang yang menjanjikan.
Dimana berbagai sektor pasti membutuhkan produk yang memiliki banyak
kegunaan dengan hanya mengeluarkan modal yang sedikit. Terlebih lagi eco-
enzyme yang 100% natural yang tidak akan memiliki efek samping baik bagi
manusia maupun lingkungan sekitar yang akan mempermudah sektor industri
dalam peningkatan mutu produk tanpa menyebabkan kerusakan bagi lingkungan
sekitar tempat memproduksi.
Di sektor rumah tangga dan pertanian akan mendapatkan banyak
keuntungan. Dapat mengurangi aggaran biaya. Pada pertanian dapat menggurangi
anggaran dalam pembelian pupuk ataupun vitamin untuk tumbuhan karena eco-
enzyme bisa digunakan untuk hal itu.
14
Maka dari itu dalam pembuatan eco-enzyme perlu dilakukan inovasi dan
peninggkatan dalam skala produksi. Dengan peningkatan skala produksi dapat
mengurangi dampak pencemaran lingkungan, meningkatan pertumbuhan
ekonomi.
BAB VI
KEEKONOMIAN
1. Return on Investment
2. Pay Out Time
3. Discounted Cash Flow
4. Break Event Point
5. Shut Down Point
Sebelum dilakukan analisa terhadap kelima faktor tersebut, maka perlu di
lakukan perkiraan terhadap beberapa hal sebagai berikut :
1. Penentuan modal industri (Total Capital Investement)
Meliputi :
a. Modal tetap (Fixed Capital Investement)
b. Modal kerja (Working Capital Investement)
2. Penentuan biaya produksi total (Total Production Cost)
a. Biaya pembuatan (Manufacturing Cost)
b. Biaya pengeluaran umum (General Expenses)
3. Pendapatan modal
Untuk mengetahui titik impas, maka perlu dilakukan perkiraan terhadap :
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
b. Biaya variabel (Variable Cost)
15
16
17
a. Direct Cost
Direct Cost adalah pengeluaran yang berkaitan langsung dengan
pembuatan produk.
b. Indirect Cost
Indirect Cost adalah pengeluaran-pengeluaran sebagai akibat tidak
langsung karena operasi pabrik.
c. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya-biaya tertentu yang selalu dikeluarkan baik pada
saat pabrik beroperasi maupun tidak atau pengeluaran yang bersifat tetap tidak
tergantung waktu dan tingkat produksi.
6.4 Analisis Kelayakan
6.4.1 Percent Return on Investment
Percent Return On Investement adalah tingkat keuntungan yang dapat di
hasilkan dari tingkat yang di keluarkan. Rumusnya adalah:
Keuntungan
ROI= x 100 %
¿ Capital
6.4.2 Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah jumlah tahun yang telah berselang, sebelum di
dapatkan suatu penerima yang melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang di
perlukan untuk kembalinya Capital Investement dengan profit sebelum di kurangi
depresiasi. Rumusnya yakni:
¿ Capital Investment
POT =
Keuntungan tahunan+ Depresiasi
6.4.3 Break Even Point (BEP)
Break Even Point adalah titik impas produksi (suatu kondisi dimana pabrik
tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian). Rumusnya yakni:
(Fa+ 0,3 Ra)
BEP= x 100 %
(Sa−Va−0,7 Ra)
6.4.4 Shut Down Point (SDP)
Suatu titik atau saat penentuan suatu aktivitas produksi dihentikan.
Penyebab antara lain Variable Cost yang terlalu tinggi, atau bisa juga karena
19
¿ Capital
ROI a=
Keuntungan setelah pajak + Depresiasi
580.000 .000
ROI a=
350.000 .000+15.000.000
ROI a=1,58 tahun
(0,3 Ra)
SDP= x 100 %
(Sa−Va−0,7 Ra)
0,3 (100.000.000)
SDP= ¿¿
BEP=20 %
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti
ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air.
Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat .
Eco enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah
tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat
reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan
sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara
manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat
bermanfaat.
Dari hasil kumpulan ide Eco Enzyme, kami memilih kebutuhan yang cocok untuk
dikembangkan, yaitu Eco Enzyme yang digunakan sebagai bahan pembersih
1. Tidak beracun.
2. Mampu menghilangkan pengotor
3. Mampu membunuh bakteri
4. Mudah terdegradasi
5. Serta mampu mengurangi sampah yang menjadi masalah polusi lingkungan.
Dengan produk yang multifungsi memiliki peluang yang menjanjikan.
Dimana berbagai sektor pasti membutuhkan produk yang memiliki banyak
kegunaan dengan hanya mengeluarkan modal yang sedikit. Terlebih lagi eco-
enzyme yang 100% natural yang tidak akan memiliki efek samping baik bagi
manusia maupun lingkungan sekitar yang akan mempermudah sektor industri
dalam peningkatan mutu produk tanpa menyebabkan kerusakan bagi lingkungan
sekitar tempat memproduksi.
22
23
7.2 Saran
Semoga kedepannya bisa dikembangkan teknologi untuk pembuatan Eco
enzyme di indonesia serta inovasi produk yang disesuaikan dengan konsumen dan
kebutuhan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Cussler, E. L. Dan Moggridge, G.D. 2001. Chemical Product Design, 2nd Ed.
Cambridge: Cambridge University Press.
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/
https://sustaination.id/manfaat-dan-cara-membuat-eco-enzyme-di-rumah/
https://waste4change.com/eco-enzyme-multipurpose-liquid-from-organic-waste/2/
24