Alat-alat Angkut
Macam-macam Alat Angkut :
1. Truck
2. Belt Conveyor
3. Lori Gantung (Cable Way)
1. Truck
Macam-macam “truck” didasarkan pada :
a. Ukuran dan tipe mesinnya
b. Jumlah gear yang dimiliki
c. Jumlah roda yang langsung digerakkan oleh mesin
(kind of drive) : two wheel drive, four wheel drive, six
wheel drive
d. Jumlah susunan sumbu dan roda penggeraknya :
single-axle dual-wheel
e. Metode penumpahan muatan : rear dump, side dump,
bottom dump truck
f. Macam material yang diangkut : earth, rock, coal, ore
g. Kapasitas truck
h. Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk
penumpahan muatan pada rear/side/bottom dump truck
: hydraulic, cable.
Kapasitas truck dinyatakan
dalam :
i. Tonage
ii. Struck volume dalam cu yd
Struck capacity adalah
kapasitas volume truck yang
diisikan peres dengan bagian
teratas dari bak, dan tidak
ada material yang munjung.
iii. Heaped volume dalam cu yd
Adalah kapasitas volume
truck yang akan diangkut
dengan dimuatkan secara
munjung. Kemunjungannya
Sumber: James W Martin (1982) tergantung pada jenis
GAMBAR
MACAM – MACAM TRUCK
material yang dimuatkan.
Biasanya apabila muatan yang disikan pada “truck” dipenuhi secara
maksimum (masih bisa diangkut), akan menyebabkan :
1. Mempertinggi biaya operasi per jam (hourly cost of operating)
2. Memperbesar konsumsi kebutuhan bahan bakar
3. Memperpendek umur ban
4. Kemungkinan kerusakan onderdil pada “axle”, “gear”, “brake”,
dan “clutches” (kopling) akan lebih sering, sehingga akan
memperbesar biaya perawatan (maintenance costs).
Pa = 60 x Kt x Ek
Cta
Keterangan:
Pa = Produksi alat angkut
CTa = Waktu edar alat angkut, menit
Kt = Kapasitas bak (vessel) truk, m3
Ek = Efisiensi kerja, %
Radius Putar Truck Untuk Manuver dan Tikungan
Antar Jenjang
Penentuan besarnya jari-jari tikungan, rumus yang dipakai
adalah :
Wb
R=
sin
GAMBAR
SUDUT PENYIMPANGAN MAKSIMUM RODA KENDARAAN
keterangan :
R = jari-jari tikungan
Wb = jarak antara poros roda depan dan belakang
= sudut penyimpangan depan (diperoleh dari spesifikasi
truk)
Jalan Angkut (Truck)
A.Geometri jalan tambang
a. LEBAR JALAN ANGKUT
✓ Lebar pada jalan lurus
Penentuan lebar jalan angkut minimum untuk jalan lurus didasarkan pada rule of thumb
yang dikemukakan Aasho Manual Rural Highway Design, adalah :
L = n.Wt + (n+1)(1/2.Wt), m
Keterangan :
L = lebar jalan angkut minimum, meter
n = jumlah jalur
Wt = lebar alat angkut (total), meter.
• Lebar pada jalan tikung
Perhitungan terhadap lebar jalan angkut pada tikungan atau belokan dengan rumus :
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
Fa = Ad x sin
Fb = Ab x sin
Keterangan :
W = lebar jalan angkut pada tikungan, meter
N = jumlah jalur
U = jarak jejak roda kendaraan, meter
Fa = lebar juntai depan, meter (dikoreksi dengan sinus sudut belok roda depan)
Fb = lebar juntai belakang, meter (dikoreksi dengan sinus sudut belok roda depan)
Ad = jarak as roda depan dengan bagian depan truck, meter
Ab = jarak as roda belakang dengan bagian belakang “truck”, meter
= sudut penyimpangan (belok) roda depan (dihitung dari rumus atau tabel)
C = jarak antara dua “truck” yang akan bersimpangan, meter
Z = jarak sisi luar “truck” ke tepi jalan, meter
• Kemiringan Jalan Angkut
Kemiring jalan pada tikungan (super elevasi)
N Cos
Jalan Miring
N
mV2
R N Sin
W Sin
W Cos
Keterangan :
V = kecepatan rencana km/jam
R = radius tikungan, m
g = Gravitasi bumi, 9.8 m/det2.
✓ Kemiringan jalan angkut
Kemiringan (grade) dapat dihitung dengan
h
grade ( ) =
x
keterangan :
h = beda tinggi antara dua titik yang diukur
x = jarak datar antara dua titik yang diukur.