TOPIK BAHASAN
Terbatas dalam negeri murni dimiliki oleh pihak swasta yang didirikan pada tahun
adalah sistem tambang terbuka (surface mining) dengan metode open pit mining.
Salah satu kegiatan penambangan di PT. Kuansing Inti Makmur adalah proses
pengangkutan ini harus diiringi dengan kondisi jalan yang layak digunakan
sebagai jalan produksi. Harus sesuai dengan teori geometri jalan standar agar
mengontrol keadaan jalan yang akan dilalui agar target produksi dan keselamatan
Dari data lapangan yang diambil, ternyata target produksi alat gali
Penyebabnya antara lain adalah kondisi jalan yang kurang baik, jalan kecil dan
kurang efesien, baik pada lebar jalan dalam keadaan lurus maupun lebar jalan
pada tikungan.
44
45
B. Kajian Teoritis
(bank cubic meter), LCM (loose cubic meter) dan CCM (compacted cubic
meter).
produksi. Seperti yang diketahui, akses jalan merupakan salah satu faktor
menentukan geometri jalan yang akan dibuat maka kita harus mengetahui
tercapainya target produksi yang diinginkan dan produktivitas per alat angkut
juga akan baik. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
46
alat yang akan digunakan out put yang diinginkan, material yang akan digali
terowongan atau jembatan umumnya cukup satu dan alat angkut atau
a. Jalan tambang selalu dilewati oleh alat berat yang mempunyai crawler
khususnya untuk jalur ganda atau lebih. Hal ini agar tidak terjadinya
alat diantaranya:
sebagainya.
c. Alat muat untuk memuat hasil galian tanah yang tidak baik diperlukan dan
jalan.
Geometri jalan yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada
umumnya, yaitu lebar jalan angkut dan kemiringan jalan. Alat angkut atau
truk-truk tambang umumnya berdimensi lebih besar, panjang dan lebih berat
dibanding kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. Oleh sebab itu,
geometri jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar
alat angkut tersebut dapat bergerak leluasa pada kecepatan normal dan aman.
Geometri jalan angkut selalu didasarkan pada dimensi kendaraan angkut yang
geometri jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan.
a. Lebar Jalan
pemakaian jalur ganda dengan lalu lintas satu arah atau dua arah. Dalam
kenyataanya, semakin lebar jalan angkut maka akan semakin baik proses
Akan tetapi semakin lebar jalan angkut, biaya yang dibutuhkan untuk
pembuatan dan perawatan juga akan semakin besar. Untuk itu perlu
Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan jalur ganda atau
lebih, menurut AASHTO manual rular hing way design, lebar jalan
dikali jumlah jalur dan ditambah dengan setengah lebar alat angkut
47 berikut:
49
Keterangan:
n = jumlah jalur
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar dari
pada jalan lurus. Untuk jalur ganda, lebar jalan minimum pada tikungan
b) Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan
Wmin = n ( U + Fa + Fb + Z ) + C
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
Fa = Ad x sin α
Fb = Ab x sin α
Lebar jalan angkut pada tikungan untuk dua jalur dapat dilihat
Keterangan:
n = jumlah jalur
(m)
Truck (m)
kendaraan.
depan pada setiap Dump Truck belum tentu sama. Semakin kecil sudut
kecepatan maka jari-jari tikungan yang dibuat juga harus besar. Untuk
kecepatan (V), gesekan roda (f) dan superelevasi, maka rumus yang
digunakan adalah:
2
V R2 VR
R= Rmax =
127 ( e +f ) 127 ( e max + f max )
Keterangan:
VR = Kecepatan (km/jam)
e = Angka superelevasi
yang direncanakan dalam keadaan jalan datar terlihat pada tabel berikut:
53
lebih besar dari jari-jari lintasan alat angkut atau minimal sama. Jari-jari
atau memenuhi faktor keamanan yang dimaksud adalah jarak pandang bagi
suatu penghalang pada jalan tersebut yang diukur dari mata pengemudi. Hal
terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam
yang diperoleh.
sebagai berikut:
2
V
e+f =
127 R
54
Keterangan:
e = angka superelevasi
f = friction factor
V = kecepatan (km/jam)
V + 0,192 dan untuk kecepatan rencana yaitu senilai antara 80–112 km/jam
∆h
∆x A
(Construction planning, equipment and methods, 1985: 82)
56
tidak sama, tergantung pada jenis alat angkut itu sendiri. Sudut kemiringan
jalan biasanya dinyatakan dalam persen, yaitu beda tinggi setiap seratus
Δh
Grade (%)= x 100 %
Δx
Keterangan:
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan
sebab lain, maka air yang ada pada permukaan jalan akan segera
jalan. Hal ini penting karena air yang menggenang pada permukaan jalan
dan horizontal dengan satuan mm/m atau m/m. Nilai yang umum dari
20-40 mm/m, dan jarak bagian tepi jalan ke bagian tengah atau pusat jalan
Fokus PLI ini mengarah pada geometri jalan tambang pada proses kegiatan
aktifitas produksi over burden material Clay. Proses kegiatan produksi material
m3 dengan 5 unit Dump Truck Komatsu HD 465 dengan kapasitas bak 65 ton/rit
mengukur geometri jalan aktual penulis menggunakan alat meteran. Data yang
58
diambil dalam analisis geometri jalan ini terdiri dari geometri jalan lurus, tikungan
dan lain-lain.
D. Pembahasan/ Analisis
tambang yang baik. Jalan angkut tambang yang baik adalah ketika jalan tersebut
memberikan rasa aman dan nyaman bagi operator alat angkut ketika melewati
jalan tersebut. Untuk mengetahui suatu jalan angkut tambang itu baik, maka perlu
1. Data
a. Data Primer
lapangan yaitu data pengukuran lebar jalan angkut tambang pada jalan
b. Data Sekunder
beroperasi pada jalan angkut tersebut, yaitu jumlah jalur dikali dengan
lebar Dump Truck ditambah setengah lebar Dump Truck untuk masing-
masing tepi kiri, kanan, dan jarak antara dua Dump Truck yang sedang
Pada daerah PT. Kuansing Inti Makmur pada jalur bermuatan dan kosong
Data pada jalan dengan menggunakan alat manual yaitu meteran adalah:
g. Radius : 39°
2. Pengolahan Data
L = n. Wt + (n + 1)(1/2.Wt),m
= 2 x 5.49 + (2+1) (1/2 x 5.49)m
= 10.98 + 8.23 m
= 19.21 m
Maka perbandingan lebar jalan lurus aktual dengan perhitungan lebar jalan
minimum adalah sebagai berikut:
jalan angkut pada keadaan lurus di PT. Kuansing Inti Makmur dari Front
lebar jalan lurus. Kondisi ini akan berdampak baik terhadap safety dan
cycle time pengangkutan menjadi efesian. Karena dengan lebar jalan yang
61
telah mencukupi, alat angkut bisa leluasa apabila berpapasan dengan alat
angkut lainnya.
dengan baik oleh alat angkut/truk berkisar antara 10% sampai 15% atau
60 sampai 8,50, akan tetapi untuk jalan naik atau turun pada lereng bukit
mengatasi tanjakan untuk setiap alat angkut tidak sama, tergantung pada
jenis alat angkut itu sendiri. Sudut kemiringan jalan biasanya dinyatakan
dalam persen, yaitu beda tinggi setiap seratus satuan panjang jarak
salah satunya yang terbesar terdapat pada segmen jalan S18-S19 yang
Perhitungan :
62
15
Grade ( % )= ×100 %=15 %
100
Keterangan:
untuk segmen 5 memiliki grade 5.69%, maka dari data diatas dapat
c. Cross Slope
drainase diatas permukaan jalan. Apabila turun hujan atau sebab lain,
maka air yang ada pada permukaan jalan akan segera mengalir ke tepi
jalan, tidak berhenti dan mengumpul pada permukaan jalan. Hal ini
maksimum 40 mm/m, artinya setiap satu meter lebar jalan angkut ideal
Inti Makmur belum terdapat adanya cross slope, maka dari itu perlu
untuk segmen 3 crosslope kanan dan kiri telah memenuhi standar, dan