Anda di halaman 1dari 14

JURNAL SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN KADAR NIKEL SELECTIVE MINING


DENGAN KADAR NIKEL RECHECKING PADA PIT 2A
(Studi Pada PT. Mahligai Artha Sejahtera (Mas) Kecamatan Bungku Pesisir,
Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah)

SURIADY TAULINGGI`
14311262

Skripsi ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
2018
ANALISIS PERBEDAAN KADAR NIKEL SELECTIVE MINING
DENGAN KADAR NIKEL RECHECKING PADA PIT 2A
(Studi Pada PT. Mahligai Artha Sejahtera (Mas) Kecamatan Bungku Pesisir,
Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah)

SURIADY TAULINGGI`
14311262

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik
Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar
Suriady83@gmail.com

Abstrak

Tujuan peneltian ini unuk mengetahui berapa perbedaan kadar nikel antara selective
mining dengan rechecking serta faktor apa saja yang menyebabkan perbedan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya .

Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data primer seperti : cara
pengambilan sample conto dilapangan mulai dari sample selective mining sampai sampel di
stockpile, cara pengerjaan sample di preparasi dari quarting sampai final sample dan cara
menganalisis sampel dengan alat niton XL3t dan data sekender sebagai pelengkap dalam
pengolahan data. Berdasarkan hasil data analisis kadar selective mining maka rata rata kadar
selective mining dari bulan September - Oktober adalah 1.81 % sedangkan kadar rechecking
distock pile adalah 1.79 %. Selisih perbedaan kadar nikel selective mining dan adalah kadar
rechecking distock pile 0,02 % dengan presentase pentimpangan kadar 1,10 %. Faktor
penyebab terjadinya perbedaan kadar bijih nikel adalah : Penyebaran bijih nikel tidak
homogeny, Topografi, kehilangan bijih saat penambangan ,Medan kerja, Posisi waste
terhadap bijih , cuaca ,Keterampilan operator,Ketelitian dalam pengambilan sampel,
Pengaruh pengawasan.

Kata Kunci : Analisis perbedaan kadar nikel ,Nikel

Abstract

The purpose of this peneltian to find out how the difference between selective
mining nickel levels with rechecking and what factors led to the perbedan. The research
method used is a quantitative research is one of the types of research that its specifications
are systematic, well-planned, and clearly structured from the beginning until the creation of
the research design.

In this study data required primary data is like: how to capture sample conto field ranging
from sample selective mining to samples in the stockpile, how the work sample in the
preparation of the final sample to quarting and how analyze samples with the niton XL3t
sekender and data as a complement in the processing of the data. Based on the results of
the data analystis selective mining levels then the average levels of selective mining from
September-October is 1.81% while the levels of rechecking distock pile is 1.79 %. Difference
in differences and selective nickel mining levels are levels of rechecking distock pile 0.02 %
with pentimpangan percentage rate of 1.10%. Causative factors of the difference in levels of
nickel ores are: the spread of nickel ore not homogeny, topography, loss of ore mining at the
moment, the work Field Position against waste ore, weather, skills of the operator, the
thoroughness in the sampling , The influence of supervision.

Keywords: Analysis of the difference in levels of nickel,Nickel


1. Pendahuluan

PT. Mahligai Artha Sejahtera (MAS) Untuk mendapatkan bijih dengan kadar
merupakan salah satu perusahaan
yang sesuai permintaan pabrik dan ekspor,
pertambangan swasta yang bergerak di bidang
maka penambangan bijih yang menyebar
pertambangan nikel dan saat ini telah
melakukan penambangan (eksploitasi) yang secara tidak merata tersebut dilakukan system
berlokasidi Desa Buleleng, Kecamatan Bungku
selective mining atau memilih bijih atau titik bor
Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi
sesuai dengan kadar yang diinginkan.
Tengah.
Penambangan bijih nikel di daerah tersebut Disamping itu tumpuhkan bijih nikel pada
dilakukan dengan tambang terbuka (surface
front penambangan akan dimuat dan diangkut
mining) yaitu menambang dari punggung bukit
ke stock file setelah sampai ke stock file akan
ke bawah (open cut ) dengan membuat “bench”
( jenjang ) sehingga terbentuk bukaan-bukaan diadakan pengecekan ulang atau rechecking
dengan langkah langkah kegiatan
kadar untuk mengetahui ketelitian atau
penambangan antara lain : kegiatan
kebenaran bijih nikel yang ada pada front
pengalian/pembongkaran, pemuatan,
pengangkutan bijih, penimbunan bijih, dan penambangan.
pengawasan kualitas.
Namun pada pengamatan yang ada
Untuk dapat meminimalkan perbedaan dilapangan kenyataanya masih sering terjadi
kadar dan realitas penambangan, maka cara perbedaan kadar selective mining dengan
penambangan harus juga diperhatikan. Metode rechecking,maka penelitian ini diarahkan untuk
penambangan dengan penggalian langsung mengetahui masalah utama atas problem
oleh alat gali seperti selective mining dengan tersebut, dengan mengambil hipotesa
alat gali dan muat akan berpengaruh terhadap pengamatan yaitu adanya ketidak konsistenan
kadar, karena metode penambangan tersebut dalam mekanisme sampling. Sehingga terjadi
rawan terhadap pengotor. perbedaan hasil analisa kadar selective mining
dan rechecking. Berdasarkan hasil Untuk mendapatkan bijih dengan kadar

diatas,penulis mengambil judul tentang ” yang sesuai dengan permintaan pasar atau

Analisis Perbedaan Kadar Nikel Selective pabrik, maka pengambilan bijih yang menyebar

Mining Dengan Kadar Nikel Rechecking tidak merata secara tidak merata tersebut perlu

Pada Pit 2A PT. Mahligai Artha Sejahtera dilakukan secara selective mining atau memilih

(MAS) Kecamatan Bungku Pesisir, bijih dengan perhitungan kadar dan tonase yang

Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi tepat.

Tengah ” Aalasan untuk melakukan selective

mining adalah bila seluruh material bijih dengan

2. Landasan Teori kadar yang tidak merata digabung, maka kadar

bijih tersebut akan berada diatas COG (Cut Off

Grade).
1) Selective Mining dan Rechecking
b) Rechecking
(facefairfuture 2014 )
Tumpukan bijih nikel pada front
a) Selective Mining
penambangan akan dimuat dan diangkut ke
Selective mining adalah cara
stock yard atau stock file sesuai dengan titik bor
penambangan yang diterapkan bila bijih
dan jumlah incrementnya. Setelah sampai di
menyebar dalam kadar yang tidak
stock file akan diadakan pengecekan ulang atau
merata,dimana pada tempat-tempat tertentu
recheking kadar untuk mengetahui ketelitian
terdapat bijih dengan kadar yang relatif tinggi
atau kebenaran bijih nikel yang ada pada front
atau diatas COG (Cut Off Gradedan pada
penambangan.
tempat lainnya terdapat bijih dengan kadar yang

rendah atau dibawah COG. Setelah recheking kadar diketahui dan

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan


dengan kadar selective mining maka akan a. Observasi berperanserta (Participant

diadakan pemindahan tumpukan sesuai Observation)

dengan kebutuhan baik untuk pabrik maupun Dalam observasi ini, peneliti terlibat

untuk ekspor. langsung pada kegiatan sehari-hari dilapangan

atau kegiatan yang digunakan sebagai sumber

1. Presentase Perbedaan Kadar pengambilan data penelitian.

Untuk mengetahui Persentase b. Observasi Non partisipan

perbedaan kadar dengan cara membandingkan Kalau dalam observasi partisipan

kadar bijih nikel selektive mining dengan kadar peneliti terlibat langsung dengan aktifitas yang

bijih nikel recheking yang sama dapat dihitung diamati, maka dalam observasi nonpartisipan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: peneliti tidak terlibat tetapi hanya sebagai

q1  q 2 pengamat independen.
Q = x 100 %
q1
Adapun observasi nonpartisipasn yang
Dimana :
dilakukan peneliti adalah:

1) Mengamati bagaimana perilaku operator


Q = Presentase Perbedaan Kadar
pada saat melakukan oregeting.
Q1 = Kadar bijih nikel selective mining
2) Mengamati bagaimana kinerja operator
Q2 = Kadar bijih nikel rechecking
pada saat melakukan clean up.

3) Mengamati proses sampling saat ore


3. Metodologi getting.
1. Metode Pengamatan/Observasi
4) Mengamati proses pengerjaan preparasi
Dari segi pelaksanaan pengumpulan data
sampel.
observasi dapat dibedakan menjadi :
5) mengamati proses analisa di laboratorium.
Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat

observasi dibedakan menjadi dilakukan untuk menghasilkan suatu

a. Observasi terstruktur kesimpulan yang berlaku umum didalam suatu

Observasi terstruktur adalah parameter. Nilai data bisa beruba h-ubah atau

observasi yang telah dirancang secara bersifat variatif. Proses pengumpulan data

sistematis, tentang apa yang akan diamati, kuantitatif tidak membutuhkan banyak waktu

kapan dan dimana tempatnya. Adapun dan sangat mudah dilakukan.

observasi terstruktur yang dilakukan peneliti b. Sumber Data

adalah : 1) Data Primer

1) Proses pengambilan sampling (conto) Data primer adalah data yang

produksi di pit langsung diperoleh dari pengamatan dan

2) Proses pekerjaan di preparasi sampel. pengumpulan data langsung pada objek

b. Observasi tidak terstruktur penelitian, antara lain :

Observasi tidak terstruktur adalah a) Proses penambangan nikel

observasi yang tidak dipersiapkan secara b) Cara melakukan ore geting

sistematis tentang apa yang akan diobservasi. c) Proses sampling pada saat produksi

2. Jenis dan Sumber Data d) Proses Preparasi sampel

a. Jenis Data e) Proses analisa sample di laboratorium

Jenis data yang digunakan pada 2) Data Sekunder

penelitian ini adalah jenis data kuantitaitf. Data sekunder adalah data pelengkap

Pengertian data kuantitatif adalah data dan pendukung dalam proses pengolahan data

informasi yang berupa simbol angka atau selanjutnya serta sebagai pebanding data

bilangan. Berdasarkan simbol-simbol angka primer antara lain


a) Kondisi geologi daerah penelitian yang telah di getting supaya kadar nikel rendah

b) Data curah hujan dapat di ambil dengan mencampur dengan

c) Peta lokasi penelitian kadar nikel tinggi. Adapun rumus blending untuk

d) Penampang nikel laterit daerah penelitian. cut off grade yang digunakan pada PT.Mahligai

3. Metode Pengolahan Artha Sejahtera adalah sebagai berikut:

Pada Tahap ini dilakukan pengolahan ∑(Tonase x grade)


Rumus Blending =
∑𝑇𝑜𝑛𝑎𝑠𝑒
data terhadap data yang telah dikumpulkan.
Dimana:
Tahapan proses ini mencakup :
1. Tonase = banyaknya ore (ton)
a) Persentase Perbedaan Kadar
2. Grade = kadar Nikel ( Ni)
Untuk mengetahui persentase perbedaan kadar

nikel selective mining dengan kadar nikel


4 . Hasil Dan Pembahasan
rechecking dapat di hitung dengan
Data perhitungan kadar bijih nikel selective
menggunakan rumus sebagai berikut :
mining di front penambangan dan kadar nikel
𝑞1 − 𝑞2
Q = x 100%
𝑞1
rechecking di stock file serta berapa besar
Dimana :
perbedaan dan penyimpangan yang didapat.
Q = Persentase Perbedaan kadar
1) Kadar rata-rata Ni Selective mining
Q1 = Kadar eksplorasi atau hasil bor
menggunaka Rumus Blending
Q2 = Kadar produksi
- bulan September sampai oktober = 1,81 %

2) Kadar rata-rata Ni Rechecking menggunaka


b) Blending
Rumus Blending
proses blending merupakan kegiatan

yang selalu dilakukan pada penambangan bijih


- bulan September sampai oktober = 1.79 %
nikel dimana digunakan untuk mencampur ore
Perbedaan kadar Nikel antara Selective mining untuk mencapai kadar produksi bijih nikel

dengan kadar nikel rechecking sesuai dengan permintaan kebutuhan pabrik.

Q = q1 – q2 Kegiatan penambangan dengan

= 1.81 % - 1.79 % menerapkan system selective mining tidak

= 0.2% menjamin akan mencapai target yang

Persentase penyimpangan kadar : diinginkan. Hal ini disebabkan oleh karena bor

𝑞1 − 𝑞2 menjadi factor yang sangat penting dalam


Q = x 100%
𝑞1
1.81% − 1.79% penentuan kadar produksi.
= x 100%
1.81%
Pengambilan conto dilakukan oleh dua
= 0.11 % orang pekerja dan satu orang pengawas. Satu

Adapun data hasil dari front penambangan orang pekerja memegang sendok conto dan

ore bulan Oktober dengan kadar Ni rata-rata alat garu yang bertugas untuk mengambil conto

1.81 % dan data stockfile 1.79 %. Dari hasil dan satu lagi memegang karung untuk

perhitungan diperoleh perbedaan kadar data menampung conto. Setelah proses

pada selective mining di front penambangan pencampuran dilakukan, material bijih ditumpuk

dan rechecking di stockfile bulan Oktober 0.02 untuk menunggu pengambilan conto. Pada

% Ni dengan persentase 0.11 %. proses penumpuhkan inilah pengambilan conto

Pembahasan dilakukan :

1. Selective mining a. Alat-alat yang digunakan :

Sistem penambangan bijih nikel pada 1) Sendok increment yang berpasitas 5 kg

PT. Mahligai Artha Sejahtera (MAS) adalah sebagai alat pengambilan conto

selective mining atau memilih titik bor 2) Alat garu sebagai alat bantu

berdasarkan kadar yang diinginkan. Sistem pengambilan conto

selective mining di terapkan dengan maksud


3) Karung sebagai tempat penampungan melakukan pengangkaan sebanyak 4

conto kali, dengan mengambil conto pada dua

4) Tali dengan warna spesifik untuk atau tiga titik bersebelahan, masing

mengingat kantong sekaligus sebagai masing titik 1 dan 2 setengah sendok (

identitas conto ke preparasi. setenga increment)

5) Spidol untuk memberikan kode pada 4) Kemudian conto tersebut digabungkan

sampel. dengan conto sebelumnya didalam

b. Cara pengambilan conto : kantong sebagai satu increment.

1) Material dari proses pencampuran 5) Kemudian diikat dengan tali rapia yang

diangkat dengan bucket Excavator berwarna spesifik dan diberi kode pada

sebanyak 8 kali untuk satu increment. karung conto, Kemudian dipindahkan

Setelah excavator melakukan ketempat yang aman dan mudah

pengangkatan ore sebanyak 4 kali dijangkau oleh mobil conto.

Kemudiaan pekerja yang memegang 6) Setelah proses A dan E selesai,

sendok dan alat garu mengambil conto Pengawas kualitas mencacat jumlah

pada dua atau tiga titik bersebelahan, increment dan warna tali yang

masing masing titik 1 dan 2 setengah digunakan. Kemudian memberikan patok

sendok ( setenga increment) identitas terhadap tumpuhkan.

2) Sendok yang sudah terisi dari dua atau

tiga titik kemudian dimasukan ke dalam

karung conto.

3) Selanjutnya pengambilan conto

dilakukan kembali setelah excavator


a. Alat yang digunakan

1) Sendok increment

2) Alat garu

3) Karung conto

4) Tali

5) Spidol
Doc. Penelitian b. Cara pengambilan conto

1) Setelah truck pertama menumpahkan bijih


Gambar 4.1 Pengambilan sampel selective mining
dan kembali ke blok penambangan
2. Rechecking
dilakukan pengambilan sampel oleh
Rechecking kadar atau pengecekan
petugas pertama yang memegang sendok
kadar ulang dimaksudkan untuk mengetahui
increment dan alat garu naik ketas
kebenaran atau ketelitian kadar bijih nikel yang
gundukan untuk mengambil conto pada dua
ada pada front penambangan sebelum di
atau tiga titik bersebelahan, masing masing
pindahkan ke tempat peneumpuhkan untuk
titik 1 dan 2 setengah sendok ( setenga
kebutuhan pabrik.
increment)
Bijih yang diangkut dengan dump truck

dari blok penambangan, ditumpahkan (dumpt)

di stock file dengan cara beck damp. Artinya

bijih di tumpahkan dengan truck kebelakang.

Bijih tersebut ditumpahkan diatas lantai stock

file yang rata membentuk suatu gundukan.

Cara pengambilan conto rechecking di stock file

:
5. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan, perhitungan

maupun uraian dilapangan, maka diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil data analisis kadar

selective mining maka rata rata kadar


Doc. Penelitian

gambar 4.2 Pengambilan sampel di stock pile selective mining dari bulan September -

Oktober adalah 1.81 % sedangkan kadar

2) Selanjutnya pengambilan conto dilakukan rechecking distock pile adalah 1.79 %.

kembali setelah truck kedua menumpahkan Selisih perbedaan kadar nikel selective

bijih ke block kemudian mengambil conto mining dan adalah kadar rechecking

pada dua atau tiga titik bersebelahan, distock pile 0,02 % dengan presentase

masing masing titik 1 dan 2 setengah pentimpangan kadar 0,11 %

sendok (setenga increment)

3) Kemudian conto tersebut digabungkan 2. Berdasarkan hasil penelitian, maka

dengan conto sebelumnya didalam kantong diketahui penyebab terjadinya perbedaan

sebagai satu increment. kadar bijih nikel adalah :

4) Pekerja kemudian membawanya ke tempat  Penyebaran bijih nikel tidak homogen

yang aman dan mudah diakses mobil  Topografi


conto.  Pengotoran dan kehilangan bijih saat

penambangan

 Medan kerja

 Posisi waste terhadap bijih dan cuaca


 Keterampilan operator 7. Daftar Pustaka

 Ketelitian dalam pengambilan Asosiasi Pertambangan Indonesia, 1992.


“Pengantar Pertambangan
sampel. Indonesia”. Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah-LIPI, Jakarta.
 Pengaruh pengawasan

6.Saran Al Suhala et, Tahun 1995. “ Tahap Persiapan


Penambangan”
Selama penelitian berada dilokasi

penelitian, ada beberapa hal yang penulis


Irwandi, Diklat Kuliah “ Pengantar teknik
sarankan yaitu : Pertambangan “ ITB, Bandung

1. Kesadaran akan pentingnya pengambilan


J. Seimahuira,1992 “ Teknik Eksplorasi “, Diktat
sampel yang dapat mempengaruhi kadar
Mata Kuliah Teknik
dan jumlah ore yang akan diproduksi harus

memiliki oleh setiap karyawan dam mitra S Bachrawi ,1984 “ Mengenal hasil Tambang
Indonesia “, PT. Bina Aksara,
kerja. Jakarta,.

2. Penigkatan pengawasan terhadap

pengupasan overburden, penggalian, serta S Darmoko , Makalah Seminar, “ Prospek Dan


Tantangan Bahan Galian Mineral Dan
pengambilan conto. Energi di Propinsi Maluku Utara “, Dirjen
Geologi dan SDM.
3. Peningkatan skill operator pada front

penambangan dimaksudkan agar dapat


S Doddy , “ Batuan Dan Mineral “, Penerbit Nova
mengikuti kaidah COG yang telah Bandung.

diterapkan.
Sugiyono Prof,Dr, Tahun 2006. “ Metode
4. Alat perlindungan diri dari kegiatan penelitian kombinasi”. Bandung Alfabeta

pengambilan sampel, preparasi conto dan

analisa laboratorium agar di tIngkatkan. S Adi Pramono,1998 “ Managemen Eksplorasi


Dan Pengembangan
Cebakan Mineral “,Jurusan Teknik UGM
Yogyakarta,

Syaint ,Husnan Syahrul. 2016. “Analisis


Perbedaan Kadar Nikel Saprolit
Berdasarkan Data Hasil Eksplorasi
Dengan Realisasi Penambangan Pada
Pt.Almharig Kecamatan Kabaena
Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara”, Skripsi Jurusan teknik
Pertambangan UPRI Makassar.

Facefairfuture.(2014). “analisis kadar selective


mining dengan rechecking”.
[Online]Tersedia
https://facefairfuture.blogspot.com/2014/11/
selective-mining-analisa-kimia-dan.html.
Diakses pada tanggal 09/11/2018.

Anda mungkin juga menyukai