Anda di halaman 1dari 2

1.

Kaitan agen geomorfologi dan bentuk lahan yang terbentuk


Bentuk lahan yang terbentuk dipengaruhi dengan agen geomorfologi yang membawa
material batuan. Karena agen geomorfologi ini menjadi penyebab adanya degradasi dan
agradasi yang pada akhirnya memengaruhi perubahan bentuk lahan. Bentuk yang
diciptakan oleh agen-agen geomorfologi juga memiliki karakteristik dan sifat yang
berbeda.
1. Bentuk lahan asal proses volkanik (V), adalah bentuk lahan yang terjadi akibat dari
aktivitas gunung api. Contoh : laccolith, kawah, dan kaldera.
2. Bentuk lahan asal proses struktural (S), adalah bentuk lahan yang terjadi akibat dari
pengaruh kuat struktur geologis. Contoh : pegunungan patahan, pegunungan lipatan,
perbukitan, dan kubah.
3. Bentuk lahan asal fluvial (F), adalah bentuk lahan yang terjadi akibat dari adanya
aktivitas sungai. Contoh : dataran banjir, teras sungai, rawa belakang, dan tanggul
alam.
4. Bentuk lahan asal proses solusional (S), adalah bentuk lahan yang terjadi akibat dari
proses pelarutan batuan yang mudah larut. Contoh : stalagnit, stalaktit, dolina.
5. Bentuk lahan asal proses denudasional (D), adalah bentuk lahan yang terjadi akibat
dari proses degradasi (erosidanlongsor). Contoh : bukit sisa, lembah sungai, lahan
kritis, dan peneplain.

2. Kaitan antara agen-agen geomorfologi dan aplikasi di bidang


kebencanaan, eksplorasi, pengembangan wilayah, dan berbagai
konstruksi bangunan kritis :
Agen-agen geomorfologi menjadi faktor bentuklahan yg terbentuk saat ini, maka dapat
diketahui pula keadaan di masa lalunya berdasarkan agen-agen geomorfologi yang
membentuk. Hal tersebut juga memengaruhi:
1. Dalam kebencanaan : agen agen geomorfologi dapat diteliti sehingga seorang geologI
dapat mengetahui parameter agen geomorfo seperti aktifitas gunung dan proses
structural sehingga kebencanaan dapat di minimalisir akibatnya.
2. Dalam eksplorasi : agen agen geomorfologi sangat dibutuhkan pada saat eksplorasi,
karena dengan adanya agen agen geomorfologi tersebut seorang eksplorasi dapat
mengetahui dimana letak kawasan yang strategis dan menguntungkan apabila
dilakukan eksplorasi serta eksploitasi, dengan adanya agen agen tersebut dapat
diketahui dimana terdapat patahan, lipatan dan cekungan yang dimana hal ituadalah
hal yang dicari oleh seorang eksplorasi.
3. Dalam pengembangan wilayah dan kontruksi bangunan kritis : agen agen
geomorfologi sangat berperan dalam pengembangan wilayah, karena dengan
menganalisis agen agen geomorfologi kita dapat menentukan daerah daerah yang
aman dan rawan untuk pembangunan, hal tersebut ditentukan berdasarkan hasil
pengamatan terhadap proses pelapukan dan degredasi yang terjadi di wilayah tersebut,
proses vulkanik dan aktivitas aktivitas agen geomorfologi yang lain.

3. hubungan antara bentuk lahan dan bidang kebencanaan, eksplorasi,


pengembangan wilayah, dan berbagai konstruksi bangunan kritis :
1. Dalam kebencanaan : bentuk lahan dapat diteliti sehingga seorang geology dapat
menghasilkan peta peta kebencanaan, dan kerawanan bencana suatu daerah.
Karena dalam suatu daerah yang memiliki potensi kebencanaan memiliki bentuk
lahan yang khas.
2. Dalam eksplorasi : bentuk lahan sangat dibutuhkan pada saat eksplorasi, karena
dengan adanya bentuk lahan tersebut seorang eksplorasionis dapat mengetahui
dimana letak kawasan yang strategis dan menguntungkan apabila dilakukan
eksplorasi serta eksploitasi, dengan adanya agen agen tersebut dapat diketahui
dimana terdapat endapan sedimen, delta, reservoir dan hal hal yang dicari pada
saat eksplorasi
3. Dalam pengembangan wilayah dan kontruksi bangunan kritis : bentuk lahan
geomorfologi kita dapat menentukan daerah daerah yang aman dan rawan untuk
pembangunan,hal tersebut ditentukan berdasarkan hasil pengamatan terhadap
lansekap lapangan yang meliputi relief, kemiringan lereng, ketinggian daerah
(elevasi), pola pengaliran sungai, litologi, dan struktur geologi yang berkembang.

Anda mungkin juga menyukai