Anda di halaman 1dari 24

Proposal Tugas Akhir

STUDI PERBANDINGAN KADAR NIKEL ANTARA DATA EKSPLORASI


DENGAN REALISASI PRODUKSI PENAMBANGAN PADA PT TRIMEGAH
BANGUN PERSADA (TBP) KEC. OBI UTARA, KABUPATEN HALMAHERA
SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir


Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan
universitas pejuang republik indonesia Makassar

Oleh :
FIRDAUS
13 31 2 017

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2019
Proposal Tugas Akhir
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa, yang

senantiasa memberikan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Proposal Tugas Akhir (TA) yang merupakan salah satu persyaratan mata kuliah pada

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik

Indonesia(UPRI) Makassar. Dalam pembuatan Proposal Tugas Akhir ini penulis mengambil

judul “Studi perbandingan kadar Nikel Antara Data Eksplorasi Dengan Realisasi

Produksi Penambangan Pada PT. Trimegah Bangun Persada (TBP) Kec. Obi Utara,

Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara”. Dengan selesainya Proposal ini,

maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –

besarnya atas segala bantuan berupa, bimbingan dan dukungan moral kepada teman – teman

Forum Mahasiswa Tambang Maluku Utara (FORMAT-M.U) Makassar yang telah banyak

membantu dalam penyusunan proposal Tugas Akhir (TA) baik dengan do’a maupun secara

dorongan moral. Semoga proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

perusahaan/instansi terkait agar dapat menerima proposal ini, sehingga penulis dapat

memenuhi kewajiban akademik.

Makassar, September 2019

Penulis,

FIRDAUS
13.31.2.017
Proposal Tugas Akhir
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah ruah, mempunyai prospek yang potensial untuk bahan galian logam dan non
logam, seperti nikel, cobalt, tembaga, emas dan perak, yang merupakan komoditi
unggulan untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk bahan galian nikel, di sepanjang
pelosok Indonesia didominasi oleh endapan bijih nikel laterit yang terbentuk dari hasil
pelapukan (Laterisasi) batuan ultrabasa Peridotit. Begitu halnya dengan keterdapatan
endapan bijih nikel laterit di Provinsi Maluku Utara, khususnya Pulau Obi yang juga
keterdapatan endapan bahan galian nikel laterit yang sementara ini beroperasi oleh
sebuah perusahaan swasta yakni PT Trimegah Bangun Persada (TBP).
PT Trimegah Bangun Persada (TBP) adalah sebuah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang pertambangan yang saat ini sedang melakukan kegiatan penambangan
nikel laterit pada areal penambangan Kecamatan Obi Utara Kabupaten Halmahera
Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan utama dari sistem penambangan yang
dilakukan oleh pihak perusahaan PT Trimegah Bangun Persada (TBP) adalah dengan
sistem penambangan terbuka (Surface Mining) yaitu menambang dari punggung bukit ke
bawah (Open Cut Mining) dengan membuat Bench (jenjang).
Seiring dengan perjalanan waktu dan semakin berkurangnya umur tambang,
sehingga muncul permasalahan yang sering terjadi, salah satu diantaranya adalah
masalah penyimpangan kadar. Hal ini menjadi perhatian utama bagi perusahaan, karena
nilai kadar mengalami penyimpangan/penurunan yang cukup drastis.
Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan
penelitian tentang factor penyebab terjadinya penurunan nilai kadar biji Nikel tersebut
yang merupakan masalah yang sangatserius bagi pihak perusahaan khususnya PT
Trimegah Bangun Persada (TBP).
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan masukan bagi pihak
perusahaan untuk membenahi kegiatan penambangan selanjutnya.
Proposal Tugas Akhir
A. Rumusan Masalah
Hasil dari data eksplorasi yang diperoleh pada penelitian, dan dibandingkan
dengan realisasi produksi penambangan, maka terjadi perbedaan antara keduanya. Oleh
karena itu penelitian ini akan mengkaji dan menganalisa penyebab terjadinya
penyimpangan tersebut. Apakah hal tersebut disebabkan oleh kegiatan penambangan
dengan system penambangan yang ada, cara preparasi contoh yang tidak sesuai atau
factor-faktor penyebab lain yang mengakibatkan perbedaan tersebut.
Dalam melakukan penelitian permasalahan yang menjadi pengamatan penulis adalah :
1. Apa penyebab penurunan kadar biji Nikel antara data eksplorasi dengan realisasi
produksi penambangan saprolit.
2. Pengaruh penyimpangan kadar data eksplorasi dengan realisasi produksi
penambangan biji Nikel

B. Batasan Masalah
Dari uraian masalah diatas, maka dalam penelitian ini hanya menganalisa
penyimpangan data eksplorasi dengan realisasi produksi penambangan Saprolit.

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyimpangan antara kadar biji Nikel data eksplorasi dengan
realisasi produksi penambangan.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan kadar biji Nikel data eksplorasi
dengan realisasi produksi penambangan.
Proposal Tugas Akhir
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

1. Profil Perusahan

PT. Trimegah Bangun Persada adalah perusahaan swasta yang bergerak

dalam bidang Pertambangan.PT TBP merupakan anak perusahan dari Harita Grup

yang dimiliki oleh taipan keturunan Tiongkok, Lim Gunawan Hariyanto. Sebagai

salah satu Perusahaan dibawah divisi Nickel PT. Trimegah Bangun Persada

memiliki IUP Nickel seluas 4.247 hektar di wilayah Kab.Halmahera Selatan yang

telah beroperasi sejak tahun 2010. PT. Trimegah Bangun Persada secara

administrasi berada di Desa Kawasi, kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera

Selatan, Provinsi Maluku Utara.

2. Lokasi Dan Kesampaian Daerah

Untuk mencapai lokasi penambangan di daerah kawasi Pulau Obi dan

sekitarnya dapat ditempuh dengan rute sebagai berikut:

 Makassar – Ternate: Menggunakan pesawat udara dengan waktu tempuh ±1

jam 45 menit.

 Ternate – Laiwui (P.Obi): Menggunakan kapal laut selama satu hari satu

malam (20jam).pelayaran pada rute ini dilakukan setiap hari.

 Laiwui – Kawasi: Menggunakan speedboat ±2 jam atau Menggunakan kapal

regular yang ada line ke arah selatan P. Obi ± 4 jam.

Atau dapat juga menggunakan rute;

 Ternate – bacan: Menggunakan kapal laut selama ±5 jam.pelayaran ini

dilakukan setiap hari, jam 21: 00 WITA.

 Bacan – Kawasi: Menggunakan speedboat perusahan ±3 jam.


Proposal Tugas Akhir
3. Keadaan Lingkungan

a. Penduduk dan sosial Budaya

Sebagian besar penduduk Pulau Obi merupakan pendatang dari suku

Buton dan Tobelo Galela. Penduduk ini umumnya mendiamidesa-desa di pesisir

pantai pulau Obi, tidak ada penduduk yang bermukim di tengah pulau,

penduduk asli di pulau ini tidak ada. Sedangkan penduduk dan sosial budaya di

sekitar Blok Eksploitasi Kawasi yaitu desa terdekat dari lokasi proyek adalah

desa kawasi dengan jarak ±3 km kearah barat.Penduduk desa Kawasi sebagian

besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan berkebun.Umumnya berasal dari

suku Tobelo Galela dan desa kawasi merupakan desa yang tertua di daerah

Pulau Obi.Mata pencaharian sebagian besar adalah berkebun, nelayan,

wirausaha, dan sebagian kecil sebagai pegawai negeri maupun swasta.

b. Flora dan Fauna

Di wilayah Obi dan sekitarnya pada umumnya telah di buka sebagai kebun

kelapa,coklat, cengke, pala dan ladang.Lokasi tersebut umunya berada disekitar

desa yang terletak di dekat pantai. Sedangkan lokasi Izin Usaha Pertambangan

(IUP) operasi produksi umumnya bervegetasi pohon yang biasa hidup dilahan

dengan kadar mineral atau unsurbesi yang tinggi seperti kayu nani dan papua

dengan tingkat pertumbuhan dan kerapatan yang rendah atau gersang. Fauna

yang di jumpai meliputi babi hutan, ular, dan beberapa jenis burung lainnya.

c. Iklim dan Curah Hujan

Daerah Pulau Obi berada pada daerah tropis yang di pengaruhi oleh dua

musim yaitu musim Hujan (basah) dan musim Kemarau (kering), dimana

musim penghujan terjadi pada bulan September sampai maret dan musim

kemarau terjadi pada bulan april sampai agustus.


Proposal Tugas Akhir
4. Kondisi Geologi

a. Morfologi

Morfologi daerah kawasi disusun oleh batuan morfologi perbukitan landai

menempati bagian utara dari daerah penelitian seluas ± 40% dengan ketinggian

berkisar antara 100-400 meter di atas permukaan laut, dan kemiringan areal

berkisar antara 10° – 30°. Satuan morfologi perbukitan terjal menempati ±20%

dari luas daerah penelitian yang berada di sekitar tepi teluk dalam, dengan

ketinggian berkisar antara 20° - 45°. Satuan morfologi dataran menempati

bagian tenggara dan bagian tengah dari daerah penelitian seluas ± 40% dengan

ketinggian berkisar antara 0 -250 meter di atas permukaan laut, dan kemiringan

areal berkisar antara 0° - 10°. Pola aliran sungai yang berkembang adalah sub

dendritik – dendritik, mengalir kearah timur menuju laut Maluku. Pola aliran

yang berkembang di daerah ini umumnya alur-alur liar dan berkembangnya

bentukan rawa terutama di daerah dataran disekitar muara-muara sungai dan

pantai.

b. Geologi Regional

Geologi regional Pulau Obi dikompilasi dari lembar Geologi Pulau Obi,

oleh D.Sudana dkk, 1994 yang di publikasikan oleh Direktorat Geologi dan

Sumberdaya Mineral Bandung, serta hasil pengamatan PT.Trimegah Bangun

Persada. Secara Tektonik Pulau Obi berada diantara dua jalur yaitu sesar Sorong

– Sula Utara di selatan, dan Sesar Sorong – Maluku di bagian utara, sedangkan

di bagian Timur di batasi oleh “The Circum Pacific Orogenic Belt” kegiatan

tektonik ini masih aktif sampai saat ini.

Secara Morfologi Pulau Obi dapat dibagi menjadi 3 satuan morfologi

yaitu satuan morfologi pengunungan terjal,menempati bagian tengah Pulau


Proposal Tugas Akhir
Obi, satuan morfologi perbukitan bergelombang dengan ketinggian 50 m – 500

m dpl, disepanjang pantai mengelilingi Pulau Obi,dan satuan morfologi

dataran menempati daerah tepi pantai dan sungai terutama pantai bagian timur

Pulau Obi.

Batuan tertua yang di temukan di Pulau Obi ialah batuan ofiolit dan

metamorf berumur pra tersier.Kontak dengan batuan tersebut diperkirakan

berupa kontak struktur. Batuan ofiolit terdiri dari peridotit,piroksenit,basalt

dan meta basalt, sedangkan batuan metamorf berupa skis-mika dan filit.

Batuan ini terutama tersingkap di bagian barat Pulau Obi dan sebagian kecil di

bagian selatan.

Diatas batuan pra tersier tersebut secara tidak selaras diendapkan batuan

sedimen yaitu perselingan antara batupasir,lempung dan batugamping

berlapis.Bersamaan dengan pengendapan batuan sedimen tersebut terjadi

aktifitas vulkanik pada kala miosen tengah, yaitu dengan di endapkannya

batuan andesit (hornblende-biotit andesit).Hubungan kedua batuan tersebut

diduga menjemari karena diendapkan pada saat bersamaan.

Aktifitas vulkanik ini juga diduga menimbulkan Intrusi dengan

ditemukannya batuan diorite berupa korok/dike.Batuan andesit biotit-

horblende menempati bagian tengah, timur dan bagian utara Pulau

Obi.Selanjutnya di atas batuan andesit di endapkan batuan sedimen Formasi

Woi secara tidak selaras.Batuan sedimen Formasi Woi berupa perselingan

antara batupasir,lempung, dan konglomerat, pada bagian bawah batuan ini

dicirikan oleh lapisan tipis (± 2 cm) lignit.Pada kala ini juga diendapkan

batugamping terumbu, dimana hubungan kedua satuan ini saling menjemari

terutama di bagian bawah.Pada kala pleistosen sampai sekarang/ recent terjadi


Proposal Tugas Akhir
pengendapan alluvial berupa batuan yang telah ada dan belum

terkompaksi.Struktur geologi yang berkembang di Pulau Obi akibat dari

adanya dua patahan regional yaitu patahan Sorong- Sula dan patahan Sorong-

maluku.Umunya patahan berarah barat laut-tenggara dan barat daya-timur laut,

berupa sesar geser,sesar naik,sesar turun,dan struktur lipatan dibeberapa

tempat. Berikut adalah fomasi batuan di Pulau Obi :

a) Batuan Ultramafik (pTum )terdiri atas serpentinit, piroksenit dan

harzburgit. Serpentinit berwarna kelabu kehijauan, komposisi mineral

serpentin, olivine, piroksin, kromit, magnetit dan oksida besi. Piroksenit

berwarna kelabu muda sampai kehijauan; komposisi mineral terdiri atas

piroksin, olivine, magnetit dan kromit. Harzburgit berwarna kuning

kehijauan; komposisi mineral terdiri atas enstatite, olivine dan bijih.

Batuannya sangat tergeruskan, mengandung urat kuarsa dan kalsit,

terlateritisasi dan terserpentinitkan. Setempat ditemukan retas diorite dan

gabro yang mengandung pirit. Umur satuan ini diduga pra Tersier.

b) Formasi Loleobasso (Js) terdiri atas perselingan batupasir malih,

batulempung malih, slate, serpih dan tufa. Secara umum berwarna kelabu

sampai hijau, pejal, berlapis baik, struktur parallel laminasi, setempat

foliasi. Mengandung vein silisifikasi kalsit, terdiri atas lempung, klorit,

serisit, kalsit, feldspar, kuarsa dan rombakan karbon dan bijih. Formasi ini

tertindih tak selaras oleh formasi Bacan dengan ketebalan 500 meter.

c) Formasi Woi (Tmpw ) terdiri atas batupasir, konglomerat dan napal.

Batupasir berwarna kelabu, sortasi sedang, tufaan. Konglomerat berwarna

kelabu, fragmen andesit, basal dan batugamping. Napal berwarna kelabu,

setempat lignitan. Tebal formasi ini antara 500 – 600 meter.


Proposal Tugas Akhir
d) Aluvium (Qa)  terdiri atas lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal.

Merupakan endapan pantai dan sungai. Rombakan karang ditemukan di

pulau – pulau kecil di utara pulau Obi.

e) Formasi Bacan (Tomb) terdiri atas breksi dan lava dengan sisipan batupasir

tufaan dan batulempung. Breksi berwarna kelabu kehijauan, fragmen

berupa andesit, basal dan sedikit rijang merah. Lava berwarna kelabu

kehijauan, andesitan, terpropilitkan, mengandung veinlet kalsit dan kuarsa.

Sisipan batupasir dan batulempung berlapis baik.. Tebal formasi ini ini

lebih dari 1000 meter.

c. Topografi

Areal Penambangan di PT Trimegah Bangun Persada merupakan daratan

yang terdiri dari kelerengan 0 – 8% (landai) seluas 1.034,05 hektar (28,44%).

Kelerengan 8 – 15% (berombak) seluas 2.263,34 hektar (62,22%), kelerengan

15 – 20% (bergelombang) seluas 179,11 hektar (4.93%), kelerengan 25 – 40%

seluas 104,13 hektar (2,86%) serta badan air berupa laut seluas 56,17 hektar

(1,54%).

d. Litologi

Litologi daerah kawasi disusun oleh peridotit,dunit,dan sebagian

serpentinite. Dunit tersebar luas menempati hamper 80% dari luas daerah

kegiatan. Kenampakan fisik memperlihatkan warna hijau,tekstur

afanitik,mengalami pelapukan dan serpentinisasi dengan tingkat yang berfariasi,

terkekarkan dan terisi oleh mineral serpentinit dan garnierite. Garnierti

merupakan mineral yang mengandung nikel paling tinggi. Top soil dan

Overburden batuan ini memperlihatkan warna merah seperti laterit yang berasal

dari batuan ultra mafik, pada topsoil itu sendiri mengandung limonit.
Proposal Tugas Akhir
e. Struktur Geologi

Struktur Geologi yang berkembang di daerah Pulau Obidan sekitarnya

adalah struktur minor, yang di jumpai adalah kekar-kekar, sesar naik dan

mendatar.Kekar-kekar pada batuan ultrabasa terisi oleh mineral-mineral serpatin

ubahan dari olivine dan piroksin.

f. Laterisasi

Laterit berkembang cukup baik khususnya pada morfologi perbukitan

bergelombang lemah dan di beberapa tempat di permukaan, laterit bercampur

dengan batuan dunit yang terser pentinisasi yang sudah tersingkap. Kenampakan

fisik memperlihatkan warna merah kecoklatan sampai coklat

kehijauan,gembur,lunak ,liat,berbutir halus sampai kasar, kadang juga di jumpai

vein clay.
Proposal Tugas Akhir
5. Landasan Teori
1. Genesa Endapan Biji Nikel

Endapan bijih Nikel yang terdapat di PT Trimegah Bangun Persada

(TBP) terdiri dari mineral-mineral utama seperti Olivin dan Pirosin yang

mengandung unsur-unsur Nikel dalam persentase kecil. Kandungan unsur yang

terdapat pada batuan peridotit menurut Joseph M Bolt dalam bukunya The Winning

of Nckel adalah :

Tabel 2.1

Batuan Asal Bijih Nikel

Batuan Nikel(%) Besi Oksida+Magnesium Aluminium+Silika (%)

(%)
Peridotit 0,2000 43,5 49,5
Gabro 0,0160 16,6 66,1
Diorit 0,0040 11,7 73,4
Granit 0,0020 4,4 78,7

2. Proses Penentuan Kadar

Suatu endapan bahan galian dapat diketahui kandungan kadarnya,

setelah dilakukan proses pengambilan contoh, baik contoh eksplorasi maupun

contoh produksi . Proses pengambilan contoh adalah pengambilan yang dilakukan

sebagian kecil dari suatu masa yang cukup representative untuk mewakili

keseluruhan masa yang ada.

3. Pengambilan contoh eksplorasi

Eksplorasi yaitu suatu kegiatan untuk mencari, menemukan dan

mendapatkan suatu endapan bahan tambang (bahan galian ) yang kemudian secara

ekonomi dapat dikembangkan untuk diusahakan. Dalam lingkup industry

pertambangan, eksplorasi dinyatakan sebagai suatu uasaha atau kegiatan yang


Proposal Tugas Akhir
karena factor resiko, dilakukan secara bertahap dan sistematik untuk mendapatkan

suatu areal yang representative untuk dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai areal

penambangan (dieksploitasi)

Untuk mendapatkan contoh eksplorasi, maka terlebih dahulu harus melakukan

kegiatan pemboran, kegiatan pemboran ini akan memberikan gambaran langsung

mengenai kondisi endapan bahan galian secara teliti, sehingga dapat diketahui

penyebaran endapan tersebut secara vertical. Sedangkan penyebaran endapan secara

horizontal dapaat diketahui dengan menghubungkan beberapa bor dengan jarak

tertentu.

Contoh eksplorasi diambil berdasarkan kedalaman setiap meter dari kegiatan

pemboran, contoh kemudian dimasukan kedalam kantong-kantong contoh yang telah

disediakan diberi label sesuai dengan nama bukit, daerah pemboran, nomor titik bor

(TB) dan tanggal pengambilan. Kemudian contoh tersebut dikirim ke bagian

preparasi contoh untuk direduksi ukurannya, selanjutnya dianalisa di laboratorium

kimia.

4. Pengambilan Contoh Produksi Penambangan

Pengambilan contoh produksi atau hasil penambnagan dilakukan pada

saat kedalaman satu alat angkut dump truck harus dilakukan pengambilan contoh

namun yang dilakukan adalah pengambilan contoh pada setiap selang beberapa kali

alat angkut truck, maka tentunya mengurangi ketelitian dalam penentuan kadar dari

setiap hasil penambang.

Cara pengambilan contoh ini perpedoman pada Japanese Industrial Standart (JIS).

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam proses pengambilan contoh antara lain

:
Proposal Tugas Akhir
1) Salting, yaitu peningkatan kadar pada contoh yang diambil sebagai akibat

masuknya material lain dengan kadar tinggi.

2) Dilution, yaitu pengurangan kadar bijih Nikel akibat masuknya waste ke dalam

contoh.

3) Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi

(lokasi) sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.

4) Kesalahan dalam analisis kimia, akibat contoh yang diambil kurang representatif.

5. Preparasi Contoh

Preparasi contoh adalah pekerjaan mempersiapkan contoh eksplorasi

maupun produksi penambangan sebelum dikirim ke labolatorium untuk dianalisa

kandungan kadarnya. Contoh yang akan dianalisa kadarnya dimasukan ke bagian

preparasi contoh terlebih dahulu untuk direduksi baik ukuran butir maupun jumlah

dari contoh tersebut, sehingga di dapat contoh yang telah dianggap homogen.

6. Penentuan Kadar Bijih Nikel

1) Penentuan Kadar Eksplorasi

Pada tahap ekplorasi penentuan kadar endapan bijih Nikel merupakan bagian

terpenting untuk menentukan jumlah cadangan yang ada. Disamping itu juga

untuk mengetahui bahwa cadangan yang ada dapat bernilai ekonomis atau tidak

ekonomis untuk ditambang. Penentuan kadar cadangan endapan bijih Nikel

yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah Cut Of Grade (COG) yang

ditetapkan, sehingga dari kadar rata-rata tiap meter kedalaman lubang Bor dapat

ditentukan kadar dari lubang bor tersebut. Secara teoritis Cut Of Grade (COG)

mempunyai dua defenisi, yaitu :


Proposal Tugas Akhir
- Kadar rata-rata terendah dari suatu endapan bijih Nikel yang

dapat menguntungkan apabila ditambang berdasarkan kondisi

teknologi, ekonomi dan situasi politik saat itu.

- Kadar terendah dari suatu endapan bijih yang bila ditambang

akan menguntungkan pada kondisi teknologi, ekonomi dan

situasi politik saat itu.

2) Penentuan Kadar Produksi Penambangan

Penentuan kadar produksi penambangan bijih Nikel dilakukan melalui tahap

penentuan kadar untuk produksi penambngan, hal ini dilakukan sebagai koreksi

dari hasil penentuan kadar eksplorasi. Apakah titik bor yang ditambang

dilanjutkan penambangannya atau tidak.

7. Perhitungan Cadangan Eksplorasi

Untuk mengetahui cadangan bijih Nikel, maka dihitung dengan

memakai metode area of influence. Metode ini dihitung berdasarkan daerah

pengaruh untuk tiap blok yang hanya dipengaruhi oleh satu titik bor. Luas daerah

pengaruh untuk satu titik bor dihitung dari setengah jarak (spasi) antara dua titik

bor yang berdekatan disamping kiri dan kanan, muka dan belakang sehingga

membentuk suatu pola segi tiga empat bujur sangkar. Penampang segiempat ini

disebut blok yang terpakai apabila kadar yang dalam blok tersebut sesuai dengan

Cut Of Grade (COG) yang ditentukan.

Dengan demikian untuk menghitung luas daerah pengaruh pada metode area of

influence adalah diketahui berdasarkan luas penampang segi empat yang

terbentuk.
Proposal Tugas Akhir
Apabila dihitung volume cadangan maka didapat dengan mengalihkan antara luas

blok dengan ketebalan yang mengandung bijih pada titik bor tersebut, sehingga

tonase cadangan dapat diperoleh dari hasil kali volume blok dengan density

insitu.

Data bor yang dijadikan acuan perhitungan cadangan adalah data bor spasi 25

meter x 25 meter, sedangkan data bor spasi 12,5 meter x 12,5 meter tidak

dimasukan sebagai dasar perhitungan cadangan, namun digunakan sebagai

petunjuk dalam membuat perencaan penambangan.

8. Persentase Penyimpangan Kadar

Untuk mengetahui seberapa besar persentase penyimpangan kadar

adalah dengan membandingkan kadar hasil eksplorasi dengan kadar realisasi

produksi pada titik bor yang sama atau dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

q 1−q 2
Q= x 100%
q1

Dimana :

Q : Persentase penyimpangan kadar

q 1: Kadar Eksplorasi

q 2: Kadar produksi
Proposal Tugas Akhir
9. Perhitungan Harga Rata-rata

Data yang diperoleh dari hasil penelitian masih berupa data mentah

atau masih acak, sehingga dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data

yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data

berkelompok tersebut, disebut distribusi frekuensi atau table frekuensi. Distribusi

frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut

kategori tertentu dalam sebuah daftar.

Rumus distribusi frekuensi yang digunakan untuk mendapatkan harga

rata-rata dari kadar eksplorasi dan realisasi produksi penambangan adalah :

R = A–B

K = 1 + (3,3) log n

R
P =
K


X = ∑fi . xi
∑ xi

Dimana :

R = Rentang Kelas

A =Data Maksimum

B =Data Minimum

K =Banyak Kelas Interval

n =Jumlah Data

P =Panjang Kelas Interval



X = Harga Rata-rata

fi =Harga Tengah

xi = Jumlah data kelas interval


Proposal Tugas Akhir
METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini bertempat di Trimega BangunPersada (TBP) Site Kawasi, Desa

Kawasi, Kecamatan Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku

Utara. Waktu yang direncanakan untuk penelitian ini adalah kurang lebih 1 (satu)

bulan yaitu pada bulan September 2019

2. Jenis Penelitian dan Sumber data


Penelitian ini bersifat kuantitatif. Maksud kuantitatif adalah suatu proses

menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Penelitian ini banyak

menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula kesimpulan penelitian akan

disertai gambar dan grafik.

Sumber data yang didapatkan dari penelitian ini adalah :

a) Strudi literatur, tahapan ini dilakukan dengan mencari referensi atau mengkaji

data yang telah ada sebelumnya yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian.

b) Interview, tahapan ini dilakukan dengan cara tanyajawab dengan pihak

perusahaan terkait bidang penelitian yang dilakukan.

Observasi lapangan, motode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung objek

penelitian, dalam hal ini yaitu lokasi pengamatan dan keadaan struktur di sekitar

lokasi pengamatan.
Proposal Tugas Akhir
3. Pengumpulan Data
Adapun data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder yaitu :

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan melalui observasi. Berikut

yang termasuk data primer adalah :

1. Pengambilan conto

2. Preparasi conto

3. Dll

b) Data Sekunder

Data Sekunder adalah yang bersumber dari studi literatur, hasil penelitian

sebelumnya, ataupun instansi terkait yang memberikan penjelas mengenai

informasi yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Data – data

sekunder antara lain sebagai berikut :

1. Profil singkat perusahaan

2. Lokasi kesampaian daerah penelitian

3. Geologi daerah penelitian

4. Peta geologi daerah penelitian

5. Penyebaran titik bor

6. Data penunjang lainnya yang dibutuhkan.

4. Pengolahan Data
Data hasil pengamatan, diolah secara statistik untuk mendapatkan nilai rata-rata dari

data eksplorasi dan realisasi produksi penmbangan saprolit dengan menggunakan

metode distribusi frekuensi (Sudjana 1989).


Proposal Tugas Akhir
5. Analisis Data
Data eksplorasi dan realisasi produksi saprolit yang telah diolah secara

statistik, dibandingkan dengan menggunakan Metode Analisa Comparative untuk

mengetahui besarnya perbedaan dan penyebab terjadinnya perbedaan tersebut.

6. Permohonan Fasilitas

Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian ini, saya sangat


mengharapkan sekiranya dari pihak PT. Trimega Bangun Persada dapat
menyediakan fasilitas, berupa :

a. Penginapan / mess selama berada dilokasi


b. Peralatan, perlengkapan dan transportasi selama kegiatan belangsung
c. Konsumsi
d. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Proposal Tugas Akhir
PENUTUP

Demikian proposal ini saya buat, dengan harapan mendapat dukungan dari Pihak
PT. Trimega Bangun Persada, yang peduli dengan dunia pendidikan demi keberlanjutan
saya menyelesaikan studi Strata Satu (S1)  pada Program Teknik Pertambangan  di
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA (UPRI) MAKASSAR.

Atas segala perhatian, bantuan dan kemurahan hati Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih
dan menyampaikan penghargaan yang setulus-tulusnya.

Akhirnya, atas perhatian serta dikabulkannya proposal ini, saya ucapkan banyak terima
kasih.

“Jelajahi Bumi Kita, Temukan Jejak Kehidupan Didalamnya”

Makassar, 31 Agustus 2019

Hormat Saya,
Mahasiswa yang Bermohon

Firdaus
Nim: 13.31.2.017
Proposal Tugas Akhir
Lampiran 1 : Rancangan Waktu Penelitian

Waktu (Minggu-Ke)
No Kegiatan
I II III IV
1. Study Literatur
2. Observasi Lapangan
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan Data
5. Penyusunan Laporan
Evaluasi dan Penulisan
6.
Laporan Akhir
Proposal Tugas Akhir
Lampiran 3 : Rancangan Daftar Isi

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
1. Profil Perusahan
2. Lokasi dan Kesampaian Daerah
3. Keadaan Lingkungan
a. Penduduk dan Sosial Budaya
b. Flora dan Fauna
c. Iklim dan Curah Hujan
B. Kondisi Geologi
1. Morfologi
2. Geologi Regional
3. Topografi
4. Litologi
5. Struktur Geologi
6. Laterisasi
C. Landasan Teori
1. Genesa Endapan Biji Nikel
2. Proses Penentuan Kadar
3. Pengambilan contoh eksplorasi
4. Pengambilan Contoh Produksi Penambangan
Proposal Tugas Akhir
5. Preparasi Contoh
6. Penentuan Kadar Bijih Nikel
7. Perhitungan Cadangan Eksplorasi
8. Persentase Penyimpangan Kadar
9. Perhitungan Harga Rata-rata
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu
2. Jenis Penilitian dan Sumber Data
3. PengumPulan Data
4. Pengolahan Data
5. Analisis Data
6. Permohonan Fasilitas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
B. Pengolahan Data
C. Hasil Penelitian
D. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai