Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era otonomi daerah ini salah satu bidang usaha yang perlu ditingkatkan adalah
potensi sumberdaya alam, diantara sumberdaya mineral yang telah di usahakan di
Daerah Morombo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulewasi
Tenggara selama ini adalah minyak bumi, pasir kuarsa, endapan besi, marmer,
Nikel, granit, batu gamping, pasir besi, kromit, pasir silica dan magnesit. Diantara
sumberdaya mineral tersebut daerah Morombo sangat kaya akan nikel sehingga,
pemberdayaan sumberdaya alam dalam bentuk sumber daya mineral yang ada di
Daerah Morombo, Kecamatan Lasolo Konawe Sulewasi Tenggara Utara haruslah
dikelola sebaik mungkin agar memberi manfaat secara optimal bagi masyarakat
dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Nikel laterit merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi
karena pada masa sekarang dan masa akan datang kebutuhan nikel semakin
meningkat (disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin
terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk membuka pertambangan
nikel). Nikel juga memiliki banyak kegunaan antara lain dalam pembuatan baja
yang tahan karat.

Nikel diperoleh dari endapan yang terbentuk akibat proses oksidasi dan pelapukan
batuan ultramafik yang mengandung nikel 0. 2 - 0.4 %. Jenis-jenis mineral
tersebut antara lain olivine, piroksin, dan amphibole. Umumnya nikel ditemukan
pada daerah tropis, dikarenakan curah hujan yang mendukung terjadinya
pelapukan, selain topografi, drainase, tenaga tektonik dan struktur geologi.

PT. Bumi Karya Utama merupakan salah satu perusahaan tambang Nikel yang
berlokasi di Desa Morombo Kecamatan Lasolo , Kabupaten Konawe Utara,
Provisi Sulawesi Tenggara, telah melakukan kegiatan eksplorasi sejak tahun 2017.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis data eksplorasi tiap

1
2

lubang bor untuk mengetahui dan menentukan cadangan nikel yang terdapat di
Konawe Utara khusunya Desa Morombo, Kecamatan Lasolo berdasarkan data
lubang bor yang telah didapatkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah
menghitung sumberdaya dan cadangan dari bahan galian nikel yang berada daerah
Morombo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulewasi Tenggara.
Sehingga dapat di ketahui sumberdaya dan cadangannya yang layak untuk
ditambang secara ekonomis.

Adapun tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Merencanakan dan merancang tahapan eksplorasi yang akan digunakan
2. Merencanakan model pola eksplorasi yang akan digunakan
3. Menghitung sumberdaya dan cadangan secara umum
4. Menghitung cadangan total dan cadangan tertambang

1.3 Ruang Lingkup


Adapun Ruang lingkup penyusunan Eksplorasi Nikel di Desa Morombo,
Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara
mencakup kegiatan eksplorasi mengacu pada keputusan Menteri Pertambangan
dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827K/30/MEM/2018, tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik. Dimana pada poin E
terdapat cara melakukan kegiatan eksplorasi yang sesuai dengan ketetapan
pemerintah agar dapat berjalan dengan baik. Dimana dalam kegiatan eksplorasi ini
dapat di mulai dari perencanaan eksplorasi, pelaksanaan eksplorasi, hingga
menentukan perhitungan sumberdaya dan cadangannya.

1.4 Lokasi Daerah Penyelidikan


1.4.1 Administratif dan Geografis
Secara administratif, luas wilayah Kabupaten Konawe Utara yaitu 5003,39 Ha
atau 13,38% dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah
3

perairan laut (termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten


Konawe ) ±11.960 Km2 atau 10,87% dari luas perairan Sulawesi Tenggara. Selain
jazirah tenggara Pulau Sulawesi, terdapat juga pulau – pulau kecil yaitu Pulau
Karama, Pulau Bawulu, Pulau Lambosina, Pulau Meo, Pulau Labengki, dan Pulau
Labengki Kecil. Tidak semua pulau berpenghuni, biasanya pulau – pulau besar
seperti Pulau Labengki dan Pulau Bawulu yang dipilih sebagai tempat untuk
dihuni.

Kabupaten Konawe Utara yang beribukota di Wanggudu memiliki 10 (sepuluh)


Kecamatan yaitu Kecamatan Motui, Kecamatan Sawa, Kecamatan Lembo,
Kecamatan Lasolo, Kecamatan Molawe, Kecamatan Asera, Kecamatan Andowia,
Kecamatan Oheo, Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Wiwirano. Dari 10
Kecamatan tersebut, Kabupaten Konawe Utara terbagi dalam 145 desa/kelurahan
yang terdiri dari 134 desa, 11 kelurahan dan 3 Unit Permukiman Transmigrasi
(UPT).

1.4.2 Kesampaian Daerah


Secara geografis Kabupaten Konawe Utara terletak di bagian Selatan
Khatulistiwa, melintang dari Utara ke Selatan antara 02°97’ dan 03°86’LS,
membujur dari Barat ke Timur antara 121°49’dan 122°49’BT. Adapun batas
wilayah Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Morowali
(Provinsi Sulawesi Tengah) dan Kecamatan
Routa (Kabupaten Konawe).
2. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Latoma
Kabupaten Konawe.
3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bondoala,
Kecamatan Amunggedo, Kecamatan Meluhu,
Kecamatan Anggaberi, Kecamatan Tongauna, dan
Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe.
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Morowali (Provinsi
Sulawesi Tengah) dan Laut Banda.
4

Untuk dapat sampai ke area pertambangan PT. Bumi Karya Utama yang berada di
daerah Morombo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulewasi
Tenggara dapat menggunakan 2 akses jalan, yaitu :
1. Jalur Darat dan Laut
Untuuk menuju ke area pertambangan PT. Bumi Karya Utama dari
Kamps ITATS menggunakan transportasi mobil dapat mengambil jalan
Dr.Ir.H. Soekarno dan jalan Kenjeran ke jalan kalimas baru yang terdapat
di perak timur dengan menempuh jarak 12,4 km dengan durasi waktu 31
menit. Lalu saat berada dibundaran ambil jalur keluar ke-2 menuju jalan
kalimas baru hingga sampai ke pelabuhan dengan menempuh jarak 3 km
dengan durasi waktu 8 menit. Lalu naik kapal ferry jurusan tanjung priok
Makassar – Jayapura dengan melewati jalan tol laut dengan jarak tempuh
806 km dengan durasi waktu 41 jam. Setelah sampai di pelabuhan
tanjung priok Makassar dapat menggunakan mobil lagi menuju jalan
palopo – Makassar, jalan poros barru – soppeng, jalan poros cabenge –
sengkong, jalan poros sengkong – atapange, dan jalan poros wawatobi –
lasulo hingga sampai molawe dengan jarak tempuh 1.229 km dengan
durasi waktu 28 jam. Kemudian mengemudi lagi dari molawe ke lokasi
area tambang dengan jarak 30 km dengan durasi waktu tempuh 1 jam.

2. Jalur Udara dan Darat


Untuk menuju ke area pertambangan PT. Bumi Karya Utama dari
Kampus ITATS menggunakan transportasi mobil dapat mengambil jalan
Dr.Ir.H. Soekarno Ikuti Jl. Dr. Ir. H. Soekarno ke Jl. Rungkut
Madya di Rungkut Kidul dengan jarak tempuh 3,7 km, dengan waktu
tempuh 9 menit. Terus Mengemudi dari Jl. Tol Waru - Juanda ke Segoro
Tambak dengan jarak tempuh 8,6 km dengan durasi waktu 13 menit.
Untuk sampai ke bandara gunakan 2 lajur kiri dengan jarak tempuh 450
m dengan waktu tempuh 1 menit. Lalu naik pesawat menempuh waktu 1
jam 40 menit hingga sampai ke bandara Haluleo, Konawe selatan. Lalu
melanjutkan menggunakan mobil melalui jalan poros unaaha –
pondiadaha sepanjang 109 km dengan waktu tempuh 3 jam 8 menit. Dari
5

wawalindu ke lokasi area tambang membutuhkan waktu sekitar 1 jam 40


menit dengan jarak tempuh 54 km.

Anda mungkin juga menyukai