Anda di halaman 1dari 5

Geomorfologi Regional Pulau Sulawesi

Disusun oleh :
Dea Tia Ramadani (12011322738)
M. Fadil Ramadhan (12011316194)
Sopikah Munawarah Husna (12011324066)
Tasyana Andryani (12011322784)

Dosen Pengampu : Khairiati Rawzis M.Pd


Fisiografi Pulau Sulawesi

Sulawesi merupakan salah satu pulau dalam wilayah Indonesia yang terletak diantara Pulau
Kalimantan dan Kepulauan Maluku. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 Km2, Sulawesi merupakan pulau
terbesar ke-empat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan, dan Sumatera.
Pulau Sulawesi dan sekitarnya termasuk dalam daerah yang kompleks akibat dari interaksi tiga
lempeng, yaitu Lempeng Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Bentuk pulau yang seperti huruf
K dapat menunjukkan adanya kompleksitas geologi di Pulau Sulawesi. Berdasarkan kepada asosiasi batuan
dan perkembangan tektonik fisiografi Pulau Sulawesi dapat dibagi menjadi :
• Busur volkanik Tersier Sulawesi Lengan bagian barat, fisiografi ini berasal dari endapan gunung aktif dan
memnjang mulai dari makasar hingga toli – toil
• Busur volkanik Kuarter Lengan bagian utara Minahasa-Sangihe, endapan gunung api yang memanjang dari
toli - toli, gorontalo, manado, hingga kepulauan sangihe.
• Sabuk metamorfik Kapur-Paleogen Sulawesi bagian tengah, berupa batuan metamorf akibat tumbukan
lempeng eurasian di barat denga lempeng australia hingga mengangkat kompleks melange di bagian pulau
sulawesi.
• Sabuk ofiolit dan asosiasi sedimen pelagic berumur Kapur pada Sulawesi bagian timur, berupa batuan
kerak samudra yang naik dan
• Fragmen mikrokontinen berumur Paleozoik yang berasal dari benua Australia pada daerah Banda.
Lengan Utara Pulau Sulawesi

Lengan Utara Meliputi propinsi Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan sulawesi Utara, mempunyai
bentuk berkelok-kelok, terdapat gunung api yang masih aktif (Gunung Colo), terdapat banyak patahan
(Patahan Palu dan Patahan Gorontalo), dipisahkan dari lengan timur oleh Teluk Tomini, DAS sempit, sungai
pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan. Pada lengan ini, fisiografinya
terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan aspek geologinya, ketiga bagian tersebut adalah :
• Seksi Minahara
Merupakan ujung timur dari lengan utara sulawesi dengan arah timur laut barat daya yang
bersambung dengan pegunungan sangihe yang di dirikan oleh aktifitas vulkanis pegunungan soputan.
• Seksi Gorontalo
Merupakan bagian tengah dari lengan utara sulawesi dengan arah timur ke bawah, namun
aktifitas vulkanis sudah padam yang lebar daratanya sekitar 35 – 110 km, tapi bagian baratnya menyempit
30 km ( antara teluk dondo dipantai utara dan tihombo di pantai selatan ). Seksi ini dilintasi oleh sebuah
depresi menengah yang memanjang yaitu sebuah jalur antara rangkaian pegunungan di pantai utara dan
pegunungan di pantai selatan yang disebut zone limboto.
• Jenjang Sulawesi Utara,
Merupakan lengan utara sulawesi yang arahnya dari utara ke selatan dan terdapat depresi (
lanjutan zone limboto di gorontalo ) yang sebagian besar di tutup oleh vulkan – vulkan muda, sedangkan
antara lengan utara dan lengan timur di pisahkan oleh teluk tomini yang lebarnya 100 km di bagian timur
dan sampai 200 km di bagian barat sedangkan dasar teluknya semakin dangkal kea rah barat ( ( kurang dari
2000 meter ) dan di bagian tengah teluk tomini tersebut terdapat pegunungan di bawah permukaan air laut
dengan bagian tinggi berupa kepulauan togian ( Sutardji ; 2006 : 101 ).
Lengan Timur Pulau Sulewesi
Lengan Timur Meliputi propinsi Sulawesi Tengah, banyak ditemukan batuan grabo
dan malihan, anyak terjadi gerakan tektonik, DAS sempit, sungai pendek dan morfologinya
kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan.
• Lengan timur sulawesi arahnya timur laut barat daya dan dapat di bedakan menjadi tiga
bagian. Tiga bagian tersebut adalah :
• Bagian Timur, berupa semenanjung Bualen oyang di pisahkan dengan bagian tengah oleh
tanah genting antara teluk poh dan teluk besama.
• Bagian tengah, dibentuk oleh pegunungan Batui dengan pegunungan Batulumpu yang
arahnya timurlaut-baratdaya yang berangsur-angsur lenardari 20 km di timur sampai 80
km di utara Bunku.
• Bagian barat, merupakan pegunungan tinggi yang membujur antara garis ujng Api sampai
Teluk Kolokolo bagian timur dan garis Lemoro sampai teluk Tomini di barat dan lebarnya
sekitar 75-100 km ( Sutardji, 2006 : 101 )
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai