Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menjelaskan reaksi kesetimbangan dan keadaan setimbang.
Peserta didik dapat menjelaskan kesetimbangan dinamis.
Petunjuk:
1. Bacalah dengan cermat artikel dibawah sebelum mengerjakan soal diskusi.
2. Carilah dari berbagai sumber (buku, internet, dll) untuk menjawab soal diskusi tersebut.
3. Tulislah hasil diskusi kalian pada lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Presentasikan hasil diskusi kedepan kelas.
5. Kumpulkanlah hasil kerja kelompok kepada guru.
1
Artikel
Terumbu karang merupakan salah satu potensi sumber daya laut yang sangat penting di
Indonesia. Sumber daya terumbu karang merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan
bagian dari hidup nelayan. Terumbu karang juga mempunyai nilai estetika sangat tinggi yang
dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan devisa negara. Secara
fisik karang melindungi pantai dari degradasi dan abrasi.
Di samping itu terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat
memijah, mencari makanan, daerah asuhan dari berbagai biota laut dan sebagai sumber
plasma nutfah serta merupakan sumber berbagai makanan dan bahan baku substansi bioaktif
yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran.
Fungsi terumbu karang yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai sarana pendidikan dan
penelitian, karena itu dilihat dari nilai pentingnya terumbu karang tersebut, maka perlu
adanya konservasi dan pengelolaan untuk menjaga dan memelihara ekosistem tersebut dan
habitat yang berasosiasi di sekitarnya agar berada dalam kondisi yang baik.
Pengelolaan terumbu karang secara lestari dan berkembang sangat penting, artinya ekosistem
terumbu karang yang sangat produktif dapat mendukung kehidupan nelayan setempat.
Jika habitat terumbu karang tidak diusik maka fungsinya akan optimal dan produksi ikan
karang akan dapat dipanen secara berkesinambungan dan memberi keuntungan secara sosial
dan ekonomi bagi masyarakat setempat di seluruh Indonesia untuk masa kini dan masa yang
akan datang sejalan pembangunan nasional.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dan produktif dengan tujuan
dengan keanekaragaman jenis biota sangat tinggi. Indonesia merupakan pusat sebaran dari
jenis karang yang ada di dunia. Variasi bentuk pertumbuhan karang di Indonesia sangat
kompleks dan luas, sehingga dapat dipakai sebagai tempat tumbuh bagi biota yang lain.
Karang membentuk kerangka kapur yang terdiri dari CaC03 dan di dalam polyp karang
terdapat zooxanthella yang merupakan symbion karang. Zooxanthelia ini berupa algae bersel
satu yang membantu dalam pembentukan kerangka kapur.
Pembentukan kapur ini sangat penting artinya dalam mengurangi jumlah karbon yang ada di
udara. Karbon yang ada di udara akan diubah menjadi CaC03. Para pakar telah menghitung
kemampuan karang mengambil karbon yaitu 111 juta ton/tahun yang ekivalen dengan 2 %
dari seluruh karbon yang ada.
2
Diramalkan bahwa pada 50-100 tahun yang akan datang karang dapat menyerap 4 % dari
jumlah karbon (C02) yang dilepas di udara, itu jika kondisi terumbu karang di dunia tidak
mengalami kerusakan.
Secara umum terumbu karang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis, oleh karena itu
karang memerlukan kondisi tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik seperti air yang jernih,
dengan suhu antara 23-32 derajat celcius, dengan kedalaman karang dari 40 m. Salinitas yang
optimum untuk pertumbuhan karang antara 32 – 36 % dengan pH 7,5 – 8,5.
Pemanfaatan terumbu karang yang kurang bijaksana dapat berakibat menurunnya kualitas
terumbu karang. Kegiatan yang bersifat merusak antara lain penambangan karang untuk batu
gamping dan bahan bangunan, penangkapan ikan dengan muroami, dan penggunaan bahan
peledak, serta koleksi biota laut untuk hiasan dan penangkapan illo “hib” dengan kalium
sianida (KCN).
Terumbu karang sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan baik yang bersifat fisik
maupun kimia. Pengaruh itu dapat mengubah komunitas karang dan menghambat
perkembangan terumbu karang secara keseluruhan. Kerusakan terumbu karang pada dasarnya
dapat disebabkan oleh faktor fisik, biologi dan karena aktivitas manusia. Faktor fisik
umumnya bersifat alami seperti perubahan suhu, dan adanya badai.
Faktor biologis seperti adanya pemangsaan oleh biota yang berasosiasi dengan terumbu
karang seperti Bulu Seribu (Acanthaster olanci), sedangkan aktivitas manusia dapat berupa
sedimentasi yang berasal dari penebangan hutan, penambangan karang, penangkapan
berlebihan, pembangunan fasilitas, limbah industri, buangan kota dan rumah tangga, dan
buangan minyak.
3
Pertanyaan diskusi
4
3. Upaya apa yang harus dilakukan untuk melestarikan terumbu karang!
Jawab:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5
Materi
KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA
Sedangkan pada reaksi kesetimbangan dapat terjadi reaksi dua arah ( bolak-balik /
reversible ). Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut:
1. Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan ( )
2. Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari reaktan dan dari produk.
3. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju.
4. Reaksi ke arah kiri adalah disebut reaksi balik.
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil percobaan
menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada
umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama.
Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu.
Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya
menjadi konstan. Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses
yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi
mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Sebagai contoh keadaan kesetimbangan dinamis, kita perhatikan reaksi penguraian
(dissosiasi) gas N2O4 sebagai berikut :
N2O4(g) 2 NO2 (g)
Tak berwarna merah coklat
Andaikan sejumlah mol gas N2O4 dimasukkan ke dalam suatu bejana tertutup. Mula-
mula dengan segera gas N2O4 yang tidak berwarna tersebut terurai menjadi NO2 yang
berwarna merah coklat. Akan tetapi setiap dua molekul NO2 dengan
mudah bergabung menjadi molekul zat N2O4 kembali. Mula–mula laju reaksi disosiasi N2O4
berlangsung relatif lebih cepat daripada laju reaksi pembentukan N2O4. Namun laju reaksi
pembentukan N2O4 juga makin lama makin bertambah besar sesuai dengan pertambahan
6
jumlah NO2 yang terbentuk. Pada suatu saat laju reaksi disosiasiN 2O4 sama dengan laju reaksi
pembentukan N2O4, maka Keadaan inilah yang disebut Keadaan kesetimbangan.
Proses penguraian yang dibahas di atas, secara diagramatis dapat digambarkan
sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 1.1 berikut :
7
Bagan 2.1. Penggolongan reaksi kesetimbangan berdasarkan fasa senyawa yang bereaksi
8
Kelompok:
Siklus 1 Pertemuan 2
Nama Anggota:
1.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
2.
(LKPD) 3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan dan menganalisis arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas
Le Chatalier.
Petunjuk:
1. Bacalah dengan cermat artikel dibawah sebelum mengerjakan soal diskusi.
2. Carilah dari berbagai sumber (buku, internet, dll) untuk menjawab soal diskusi tersebut.
3. Tulislah hasil diskusi kalian pada lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Presentasikan hasil diskusi kedepan kelas.
5. Kumpulkanlah hasil kerja kelompok kepada guru.
9
Artikel
Perokok pasif menghirup asap rokok yang tersebar disekelilingnya. Perokok pasif tidak kalah
berbahayanya dibandingkan dengan perokok aktif karena mereka menghirup aliran samping
(sidestream) dan aliran utama (mainstream). Aliran samping adalah asap rokok yang berasal dari
ujung rokok yang terbakar, sedangkan aliran utama adalah asap rokok yang telah dihisap oleh perokok
lalu kemudian dihembuskan kembali ke udara. Kandungan asap rokok yang tersebar ke udara
sangatlah berbahaya, karena didalam asap rokok terkandung gas karbon monoksida (CO) yang
berbahaya bagi tubuh manusia. Menurut penelitian ada 4000 senyawa kimia berbahaya yang terdapat
pada asap tembakau ini. Diantaranya adalah nikotin, tar, sianida, benzene, cadmium, metanol, amonia,
arsenik. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih beracun yaitu memiliki 2 kali konsentrasi
nikotin dan tar, 3 kali jumlah zat karsinogenik, 5 kali kadar karbonmonoksida dan 50 kali jumlah
amonia lebih banyak. Sungguh mengerikan! Menghirup asap rokok orang lain (alias menjadi perokok
pasif) lebih berbahaya tiga kali lipat dibandingkan mengisap rokok sendiri (perokok aktif). Mengapa?
Karena racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak
dihisap. Asap tersebut merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Konsentrasi
zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar, karena racun yang ia isap lewat hidungnya
tidak terfilter, sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang
diisap.
Perokok pasif berpotensi terkena berbagai macam penyakit, diantaranya :
Resiko kanker paru-paru
Resiko penyakit asma
Resiko infeksi telinga
Perokok pasif pada ibu hamil berdampak pada janin dapat mengakibatkan :
Berat badan bayi baru lahir rendah
Kelahiran bayi premature
Memperparah asma dan alergi pada bayi
Syndrom kematian bayi mendadak
10
Kesulitan belajar dan sulit konsentrasi
Terhambatnya perkembangan otak dan efek perilaku karena terganggunya sistem syaraf.
Peningkatan kerusakan gigi
Memperbesar peluang penyakit bronchitis
Memperbesar resiko kematian dan kerusakan organ tubuh
Hanya 30 menit terpapar perokok pasif dapat mempengaruhi bagaimana pembuluh darah mengatur
aliran darah, untuk tingkat yang sama dengan yang terlihat pada orang yang merokok. Eksposur
jangka panjang untuk perokok pasif dapat menyebabkan perkembangan aterosklerosis (penyempitan
pembuluh darah).
Tentu saja yang paling baik adalah tidak merokok sama sekali, serta selalu menjauhi area yang
dipenuhi asap rokok.
11
Pertanyaan diskusi
1. Dari artikel, kamu mengetahui bahwa di dalam rokok terkandung gas karbon
monoksida (CO) yang sangat beracun . Gas karbon monoksida (CO) dapat berekasi
dengan hemoglobin (Hb) didalam tubuh. Menurutmu, bagaimanakah reaksi kimia
pada asap rokok tersebut?
Jawab:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju kesetimbangan normal darah pada
tubuh!
Jawab:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
12
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Upaya apa yang harus dilakukan untuk membantu mengurangi perokok pasif tersebut!
Jawab:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
13
Materi
Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = - aksi) , jika konsentrasi salah satu
komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi
sistem akan menambah komponen itu. Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi terhadap
kesetimbangan berlangsung sebagai berikut.
Jika konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser dari arah
zat tersebut, Jika konsentrasi zat diperkecil maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah zat tersebut.
Contoh :
Ion besi (III) (Fe3+) berwarna kuning jingga bereaksi dengan ion tiosianat (SCN-) tidak
berwarna membentuk ion tiosianobesi (III) yang berwarna merah darah menurut
reaksi kesetimbangan berikut :
Fe3+ (aq) + SCN-(aq) FeSCN2+(aq)
Kuning-jingga tidak berwarna merah darah
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser dan bagaimanakah perubahan warna
campuran jika :
1. ditambah larutan FeCl3 (ion Fe3+)
2. ditambah larutan KSCN (ion SCN-)
3. ditambah larutan NaOH (ion OH-)
4. Larutan diencerkan
14
Jawab :
Azas Le Chatelier : Reaksi = - Aksi
1. Ditambah larutan FeCl3 (ion Fe3+)
Aksi : menambah ion Fe3+
Reaksi : mengurangi ion Fe3+
Kesetimbangan : bergeser ke kanan
Perubahan warna : bertambah merah (karena ion FeSCN2+bertambah)
3. Aksi : menambah ion OH- . Ion ini akan mengikat ion Fe3+
membentuk Fe(OH)3 yang sukar larut.
Fe3+ (aq) + 3OH- (aq) Fe(OH)3 (s)
Jadi, penambahan ion OH sama dengan mengurangi ion Fe3+.
-
Jika ditambahkan NaSCN pada larutan maka konsentrasi dari SCN- akan bertambah.
Akibatnya ion Fe3+ akan bereaksi dengan ion SCN- dengan persamaan :
FeSCN2+(aq) Fe3+(aq) + SCN-(aq)
Akibatnya warna merah dalam larutan akan bertambah tua. Jika ditambah H2C2O4
pada larutan awal ion C2O4-2 akan berikatan dengan Fe3+. Akibatnya ion Fe3+ akan membentuk
ion Fe(C2O4)33- yang dapat dilihat dari warna kuning dalam larutan. Persamaan yang terjadi
adalah:
FeSCN2+(aq) Fe3+(aq) + SCN- (aq)
15
Gambar 4.1. Efek perubahan konsentrasi pada kesetimbangan. (a) larutan Fe(SCN)3. Warna larutan
antara merah FeSCN+ dan kuning Fe3+. (b) Setelah penambahan NaSCN kesetimbangan
bergeser ke kiri. (c) Setelah penambahan Fe(NO3)3, kesetimbangan bergeser ke kiri. (d)
Setelah penambahan H2C2O4, kesetimbangan bergeser ke kanan. Warna kuning karena
adanya ion Fe(C2O4)33-.
Reaksi Pembentukan NO2 dari N2O4 adalah proses endotermik, seperti terlihat pada
persamaan reaksi berikut :
N2O4(g) 2NO2(g) Δ H=58 kJ
Jika temperatur dinaikkan, maka pada proses endotermik akan menyerap panas dari
lingkungan sehingga membentuk molekul NO2 dari N2O4. Kesimpulannya, kenaikan
temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi endotermik dan sebaliknya
penurunan temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah
reaksi eksotermik.Perhatikan percobaan dalam Gambar 4.2berikut:
16
a. b.
Gambar 4.2 (a) Dua tabung mengandung campuran gas NO2 dan N2O4 pada saat setimbang. (b)
Ketika salah satu tabung dimasukkan pada air dingin (kiri) warna menjadi bertambah terang,
menunjukkan terbentuknya gas N2O4 yang tidak berwarna. Ketika tabung yang lain dimasukkan
pada air panas (kanan), warnanya menjadi gelap, menunjukkan kenaikan konsentrasi NO2.
Hubungan antara pengaruh tekanan dan volume dengan koefisien reaksi dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pengaruh Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi. Hal ini berlaku juga untuk
reaksi kesetimbangan. Akan tetapi, Katalis tidak menggeser kesetimbangan melainkan hanya
mempercepat tercapainya kesetimbangan. Dengan ada atapun tidak ada katalis, komposisi
kesetimbangan akan tetap sama.
17