Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

SEJARAH TEORI-TEORI EKONOMI

Oleh :

WULANDARI
A1A1 20 030

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KONSEP PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM
TEORI THE WEALTH OF NATIONS

John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – wafat di Edinburgh,
Skotlandia, 17 Juli 1790 dalam umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan
Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of
Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan
perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.
disimpulkan bahwa Adam Smith sebagai Bapak ekonomi modern dengan teori klasiknya
memiliki pandangan-pandangan baru yang pada masanya merupakan tahap awal revolusi
industri.Pembahasannya terentang dari teori ongkos produksi, upah, laba, sewa, serta teori
pembangunan yang turut memperhitungkan nilai pembagian kerja dan akumulasi modal.
Landasan pandangan ekonomi kalsik adalah kepentingan pribadi (self-interest) dengan
kemerdekan alamiah, sehingga setiap orang dengan tepat mengetahui apa yang perlu dan
menguntungkan bagi dirinya. Bila dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran paham
sebelumnya, teori Smith cenderung lebih terpadu, konsisten, mendalam, dan bersifat lebih
umum dengan banyak membicarakan mengenai kekayaan.Beliau juga menantang pandangan
kaum Merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan itu terdiri dari uang dan logam-logam
mulia. Menurut Smith, perdagangan internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan
logam-logam mulia tetapi untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar dan
hal ini yang akan meningkatkan pembagian kerja. Mengenai perbedaanya dengan neoklasik,
penulis berpendapat bahwa teori klasikyang diusung oleh Smith memiliki banyak kekurangan
yang belum bisa dijelaskan dari sisi rasionalitas seperti halnya yang telah disempurnakan oleh
neoklasik. Definisi mengenai keperluan, penawaran dan permintaan seharusnya juga
diperhitungkan oleh teori kalsikdalam mencapai keuntungan yang diinginkan seperti halnya
masalah paradoks mengenai air dan intan yang belum bisa dijelaskan dengan baik oleh teori
klasik. Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori Moral Sentimen,
telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau bentuk kapitalisme, yang
terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena kapitalisme laissez-faire
seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan
filosofi moral Smith, dengan fokus simpati kepada seseorang. banyak teori-teori Smith hanya
menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan-bebas, yang
telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam
kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka
secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam
bidangya sekarang ini. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri
sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Teori ini sampai
pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah
perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai
“Bapak Ekonomi”.

Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi
kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di
Skotlandia. komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari
kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor
tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa
orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman
dari mentri di Church of England. Adam smith adalah ahli ekonomi Inggris, mengatakan teori
dalam bukunya An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nations. Buku ini
lebih dikenal dengan judul the wealth of nations (kemakmuran suatu Negara). Adam smith
ialah tokoh ekonomi yang mempelopori pemberlakuan semboyan laisser fairer laisser passer
(ekonomi bebas), yaitu system perekonomian yang bebas dari campur tangan pemerintah.
Kekuatan yang mengatur perekonomian ialah mekanisme harga. Pendapat adam smith di
tuangkan dalam teori yang disebut the invisible hands (teori tangan-tangan gaib).

Menurut adam smith, suatu Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin
pada pertumbuhan output yang dihasilkan. Dengan demikian, suatu Negara yang mengalami
pertumbuhan ekonomu ditandai dua faktor yang saling berkaitan yaitu :
– Pertumbuhan penduduk
– Pertumbuhan output total
Pertumbuhan penduduk dianggap sebagai faktor pasif, sedangkan pertumbuhan output
dianggap sebagai penentu pertumbuhan atau faktor aktif. Tingkat pertumbuhan yang dicapai
dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu :

a. Sumber-sumber alam

b. Tegana kerja (pertumbuhan penduduk)


c. Jumlah persediaan barang modal

Sumber-sumber alam yang dimiliki suatu Negara menentukan tingkat pertumbuhan


output karena sumber daya alam menentukan batas maksimum output (jika sudah mencapai
tingkat penggunaan penuh atau full employment).Seperti yang telah kita ketahui, pemikiran
Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang filsafat sosial dan politiknya didasarkan
kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan faham
kebebasan. Model pemikiran Adam Smith ini disebut Laissez Faire yang berasal dari bahasa
Perancis yang digunakan pertama kali oleh para psiokrat di abad ke 18 sebagai bentuk
perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan. Laissez-faire menjadi
sinonim untuk ekonomi pasar bebasyang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19
(Skousen, 2005).

Dalam bukunya The Wealth of Nations, Smith juga mendukung prinsip “kebebasan
alamiah”, yakni setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang
diinginkannya tanpa campur tangan pemerintah. Ini mengandung pengertian negara tidak
boleh campur tangan dalam perpindahan dan perputaran aliran modal, uang, barang, dan
tenaga kerja. Dalam pembagian kerja, Smith menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja
akan lebih maksimal apabila dilakukan pembagian kerja (division of labor) . Yang artinya
pembagian melalui spesialisasi perorangan yang melakukan produksi akan menghasilkan
output yang lebih baik dan lebih efisien.

Berbicara mengenai arti nilai dalam ekonomi, Smith mengidentifikasikan barang


memiliki dua nilai yakni nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Nilai
tukar barang akan ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan salam menghasilkan
barang tersebut, sedangkan nilai guna adalah nilai kegunaan atau fungsi barang itu sendiri
(Deliarnov, 2010). Contoh nilai tukar barang dapat dilihat dari tingkat keterampilan ataupun
lama waktu yang digunakan dalam proses pembuatan barang yang nantinya dipakan dalam
menentukan harga. Menurut Smith, hubungan antara nilai tukar dan nilai guna bersifat relatif.
Hal ini terlihat dari perumpamaan air dan intan yang ia jelaskan sebagai contoh kasus dimana
air yang notabene memiliki nilai guna lebih tinggi, tidak memiliki harga yang lebih tinggi
pula dibandingkan intan yang sebenarnya tidak memiliki nilai guna. Teori nilai Smith
sebenarnya merupakan salah satu kelemahan dari teori klasik yang tidak mengedepankan
nilai utilitas, namun persoalan paradoks ini selanjutnya mampu dipecahkan oleh murid Smith
yakni Alfred Marshall (Deliarnov, 2010).
Teori klasik vs Teori neoklsik

Perbedaan utama mengenai teori ekonomi klasik dan neoklasik dapat dilihat dari
konsep utility. Dalam ekonomi klasik, utility tidak menjadi kajian dalam berbagai teori yang
dibawa olehnya baik dari segi nilai, labor ataupun pertumbuhan. Dalam teori klasik, nilai
kesetimbangan lah yang menjadi patokan harga dibandingkan nilai-nilai penawaran dan
permintaan (supply and demand). . Dalam teori klasik, nilai kesetimbangan lah yang menjadi
patokan harga dibandingkan nilai-nilai penawaran dan permintaan (supply and
demand).Sedangkan dalam neoklasik, nilai keperluan menjadi prioritas utama disamping nilai
kesetimbangan yang juga digunakan dalam mengontrol supply and demand (Button,
2014).Dari segi nilai (value), ekonomi klasik dan neoklasik memiliki definisi yang sangat
berbeda. Dalam teori klasik, nilai suatu barang sama dengan harga yang digunakan dalam
produksi. Sedangkan dala neoklasik, nilai suatu barang bertumpu pada fungsi supply and
demand. Maka dari itu, dalam ekonomi klasik, value bersifat inherent (tidak terpisahkan) dan
dalam neoklasik value bersifat perceived property (dirasakan). Dengan kata lain, dalam
neoklasik nilai merupakan harga sedangkan dalam neoklasik nilai berarti keperluan. Hal ini
selanjutnya menjadi permasalahan baru bagi ekonomi klasik dalam mendifinisikan profi
dalam kegiatan ekonomi. Apabila nilai sama dengan harga, maka darimanakah profit atau
keuntungan tersebut dapat diperoleh ?hal ini dikritik oleh para kaum neoklasik yang
mendifinisikan profit sebagai kelebihan dari pendapatan diatas biaya atau ongkos. Jadi, jika
penawaran dan permintaan untuk hasil barang dengan harga lebih tinggi dari tenaga kerja dan
modal yang masuk ke dalam biaya produksi, maka barang dan komponennya hanya memiliki
harga keseimbangan juga berbeda (Button, 2014).

Disimpulkan bahwa Adam Smith sebagai Bapak ekonomi modern dengan teori
klasiknya memiliki pandangan-pandangan baru yang pada masanya merupakan tahap awal
revolusi industri.Pembahasannya terentang dari teori ongkos produksi, upah, laba, sewa, serta
teori pembangunan yang turut memperhitungkan nilai pembagian kerja dan akumulasi modal.
Landasan pandangan ekonomi kalsik adalah kepentingan pribadi (self-interest) dengan
kemerdekan alamiah, sehingga setiap orang dengan tepat mengetahui apa yang perlu dan
menguntungkan bagi dirinya. Bila dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran paham
sebelumnya, teori Smith cenderung lebih terpadu, konsisten, mendalam, dan bersifat lebih
umum dengan banyak membicarakan mengenai kekayaan.Beliau juga menantang pandangan
kaum Merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan itu terdiri dari uang dan logam-logam
mulia. Menurut Smith, perdagangan internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan
logam-logam mulia tetapi untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar dan
hal ini yang akan meningkatkan pembagian kerja. Mengenai perbedaanya dengan neoklasik,
penulis berpendapat bahwa teori klasikyang diusung oleh Smith memiliki banyak kekurangan
yang belum bisa dijelaskan dari sisi rasionalitas seperti halnya yang telah disempurnakan oleh
neoklasik.

Anda mungkin juga menyukai